TINJAUAN PUSTAKA
6
7
4. Waham curiga.
Individu merasa selalu disindir oleh orang-oeang disekitarnya.
Individu curiga terhadap sekitarnya. Biasanya individu yang
mempunyai waham ini mencari-cari hubungan antara dirinya dengan
orang lain di sekitarnya, yang bermaksud menyindirnya atau
menuduh hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya. Dalam bentuk
yang lebih ringan, kita kenal “ideas of reference” yaitu ide atau
perasaan bahwa peristiwa tertentu atau perbuatan-perbuatan tertentu
dari orang lain (senyuman, gerak-gerik tangan, nyanyian dan
sebagainya) mempunyai hubungan dengan dirinya.
5. Waham cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
6. Waham somatic atau hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada pada tubuhnya
seperti ususnya yang membusuk otak yang mencair.
7. Waham agama
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
8. Waham nihilistic
Keyakinan bahwa dunia ini sudah hancur atau dirinya sendiri sudah
meninggal.
9. Waham pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasi atau dipengaruhi oleh
orang lain atau kekuatan.
Adaptif Maladaptif
2.2.7 Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
Tatalaksana pengobatan skizofrenia paranoid mengacu pada
penatalaksanaan skizofrenia secara umum menurut Townsend
(1998), Kusumawati dan Hartono (2012) antara lain :
1) Anti Psikotik
Jenis- jenis obat antipsikotik antara lain :
a) Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosa, premidikasi dalam anestesi, dan
mengurangi gejala emesis. Untuk gangguan jiwa, dosis
awal : 3×25 mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya
optimal, dengan dosis tertinggi : 1000 mg/hari secara oral.
b) Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organik, dan gangguan
psikotik menarik diri. Dosis awal : 3×1 mg, dan bertahap
dinaikkan sampai 50 mg/hari.
c) Haloperidol
Untuk keadaan ansietas, ketegangan, psikosomatik,
psikosis,dan mania. Dosis awal : 3×0,5 mg sampai 3 mg.
Obat antipsikotik merupakan obat terpilih yang mengatasi
gangguan waham. Pada kondisi gawat darurat, klien yang
teragitasi parah, harus diberikan obat antipsikotik secara
intramuskular. Sedangkan jika klien gagal berespon
dengan obat pada dosis yang cukup dalam waktu 6
minggu, anti psikotik dari kelas lain harus diberikan.
Penyebab kegagalan pengobatan yang paling sering adalah
ketidakpatuhan klien minum obat. Kondisi ini harus
diperhitungkan oleh dokter dan perawat. Sedangkan terapi
18
a. Status mental
2) Pada pemeriksaan status mental, menunjukkan hasil yang
sangat normal, kecuali bila ada sistem waham abnormal yang
jelas.
3) Suasana hati (mood) pasien konsisten dengan isi wahamnya.
4) Pada waham curiga didapatkannya perilaku pencuriga.
5) Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang
peningkatan identitas diri dan mempunyai hubungan khusus
dengan orang yang terkenal.
6) Adapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan
adanya kualitas depresi ringan.
7) Pasien dengan waham tidak memiliki halusinasi yang
menonjol/menetap kecuali pada pasien dengan waham raba
atau cium. Pada beberapa pasien kemungkinan ditemukan
halusinasi dengar.
b. Sensorium dan kognisi (Kusumawati dan Hartono, 2012)
1) Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam orientasi, kecuali
yang memiliki waham spesifk tentang waktu, tempat, dan
situasi.
2) Daya ingat dan proses kognitif pasien dengan utuh (intact).
3) Pasien waham hampir seluruh memiliki daya tilik diri (insight)
yang jelek.
4) Pasien dapat dipercaya informasinya, kecuali jika
membahayakan dirinya, keputusan yang terbaik bagi pemeriksa
dalam menentukan kondisi pasien adalah dengan menilai
perilaku masa lalu, masa sekarang, dan yang direncanakan.
23
2. Diagnosis
Berdasarkan data yang diperoleh, ditetapkan bahwa diagnosis
keperawatan waham adalah (Stuart dalam Sutejo, 2018):