A. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas
sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.
B. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan
Prinsip pemberdayaan:
(1) Mengerjakan, artinya pemberdayaan masyarakat harus melibatkan masyarakat
untuk mengerjakan/menerapkan sesuatu.
Prinsip Kesetaraan
Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat ialah
adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga
yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan. Dinamika yang dibangun ialah hubungan kesetaraan dengan
mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian
satu sama lain.Jadi tidak adanya disfaritas atau perbedaan didalam faktor yang
mempengaruhi kesehatan dimana masyarakat dan lembaga yang melaksanakan
program-program pemberdayaan masyarakat memiliki kedudukan yang sama atau
setara. Contohnya tidak adanya perbedaan atau ketidaksetaraan kelompok sosial
dengan membedakan kekayaan seseorang.
Partisipasi
Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada
awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Dimana
ketika masyarakat sudah mandiri secara pengetahuan mapun ekonomi masyarakat
itu bisa melanjutkan hasil dari pemberdayaan itu berupa koperasi atau bisnis lainnya
yang dapat dilanjutkan.
Prinsip lain adalah: (a) Minat dan kebutuhan, (b) Organisasi masyarakat bawah, (c)
Keragaman budaya, (d) Perubahan budaya, (e) Kerjasama dan partisipasi, (f)
Demokrasi dalam pelaksanaan kegiatan, (g) Belajar sambil bekerja, (h) Penggunaan
metode yang sesuai, (i) Kepemimpinan, (j) Spesialis yang terlatih, (k) Segenap
keluarga, (l) Kepuasan.
Pertama, upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara populer disebut
pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang
dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya.
Terdapat lima kegiatan penting yang dapat dilakukan dalam upaya pemberdayaan
masyarakat:
3. Manajemen diri. Kelompok harus mampu memilih pemimpin mereka sendiri dan
mengatur kegiatan mereka sendiri, seperti melaksanakan pertemuan-pertemuan,
melakukan pencatatan dan pelaporan, mengoperasikan tabungan dan kredit, resolusi
konflik dan manajemen kepemilikan masyarakat. Pada tahap awal, pendamping dari
luar dapat membantu mereka dalam mengembangkan sebuah sistem. Kelompok
kemudian dapat diberi wewenang penuh untuk melaksanakan dan mengatur sistem
tersebut.