Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan II.

Mahasiswa mampu memahami pendekatan dan strategi


pemberdayaan

A. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat, dengan atau


tanpa pihak luar untuk memperbaiki kehidupannya yang berbasis kepada daya
mereka sendiri, melalui upaya optimasi daya serta peningkatan posisi tawar yang
dimiliki. Jadi, Pemberdayaan merupakan suatu proses dimana masyarakat memiliki
pemikiran inisiatif untuk memperbaiki situasi dan kondisi pada diri sendiri dan terjadi
jika masyarakat berpartisipasi dalam hal tersebut.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas
sektoral maupun LSM dan tokoh masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan adalah suatu upaya atau


proses untuk yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,menumbuhkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam memelihara, meningkatkan
kesehatan serta mengenali dan menangani/mengatasi permasalahan kesehatan yang
akan dihadapi.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat menurut Mardikanto mengemukakan, ada


enam tujuan dari pemberdayaan masyarakat, yakni:

1. Perbaikan Kelembagaan (Better Institution) . Dengan perbaikan


aktivitas/perilaku yang dilakukan, diharapkan bisa memperbaiki kelembagaan
dan juga pengembangan jejaring kemitraan usaha. Jadi perbaikan
kelembagaan itu bagaimana kita memperbaiki suatu organisasi maupun suatu
badan yang kerja sama agar pemberdayaan itu menjadi lebih baik sehingga
menghasilkan penggambaran citra yang baik pada institusi.
2. Perbaikan Usaha (Better Business).Perbaikan pendidikan (semangat dalam
belajar), diperbaikinya aksesbisnislitas, aktivitas dan perbaikan kelembagaan,
diharapkan bisa memperbaiki bisnis yang dijalankan. Jadi perbaikan usaha itu
bagaimana kita berusaha memperbaiki bisnis yang kita jalankan sehingga
mendapatkan hasil yang diinginkan.
3. Perbaikan Pendapatan (Better Income)
Dengan adanya perbaikan bisnis yang dijalankan, diharapkan akan ada
perbaikan penghasilan yang didapatnya, dan juga pendapatan keluarga dan
masyarakat.Jadi dalam perbaikan pendapatan kita berusaha meningkatkan
pendapatan sehingga apabila pendapatan nya didapatkan sesuai dengan yang
diinginkan tercapailah tujuan dari pemberdayaan masyarakat. Dimana yang
tidak mempunyai pendapatan tetap seperti yang kerjanya yang serabutan
dengan adanya pemberdayaan masyarakat mereka mendapat pendapatan
yang tetap dengan begitu mereka dapat mandiri secara ekonomi.
4. Perbaikan Lingkungan (Better Environment)
Perbaikan pendapatkan diharapkan bisa memperbaiki lingkungan (fisik dan
sosial) karena kerusakan lingkungan biasanya dikarenakan adanya kemiskinan
atau penghasilan yang terbatas. Jadi apabila perbaikan pendapatan tercapai
maka tercapailah perbaikan lingkungan. Disamping itu juga seperti yang kita
ketahui lingkungan sangat berpengaruh pada kehidupan kita. Jika kita tinggal
dilingkungan yang baik secara fisik maupun sosial maka kita dapat hidup sehat
dengan sudut pandang yang baik dan sebaliknya.
5. Perbaikan Kehidupan (Better Living)
Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diinginkan bisa
memperbaiki kondisi kehidupan masing-masing keluarga masyarakat. Jadi
dengan tercapainya perbaikan lingkungan dan perbaikan pendapatan
diharapkan juga kehidupan masyarakat tentu membaik pula dan pastinya
apabila pendapatan cukup maka dapat hidup dengan baik pula dan sebaliknya.
6. Perbaikan Masyarakat (Better Community)
Kehidupan yang lebih baik sangat terdukung jika lingkungan fisik dan sosial
yang ada juga lebih baik, hal ini diharapkan bisa terwujudnya kehidupan
masyarakat yang lebih baik juga.Jadi apabila perbaikan masyarakat terpenuhi
pastinya kualitas hidup nya juga ikut serta diperbaiki sehingga mereka terhindar
dari masalah yang akan membuat mereka melakukan pelanggaran sosial.

Pengorganisasian adalah pengelompokan beerbagai kegiatan yang diperlukan


untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah di
tetapkan dapat dicapai degan memuaskan.

Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat dapat


mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas dari
kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi berdasarkan atas
sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar,
dengan usaha secara gotong-royong.

B. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan

Prinsip adalah suatu pernyataan tentang kebijaksanaan yang dijadikan pedoman


dalam pengambilan keputusan dan dalam melaksanakan kegiatan secara konsisten.

Prinsip pemberdayaan:
(1) Mengerjakan, artinya pemberdayaan masyarakat harus melibatkan masyarakat
untuk mengerjakan/menerapkan sesuatu.

(2) Akibat, Kegiatan pemberdayaan masyarakat harus memberikan akibat atau


pengaruh yang baik atau bermanfaat.

(3) Asosiasi, Setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat harus dikaitkan dengan


dengan kegiatan lainnya.

Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program


pemberdayaan menurut Najiati dkk (2005), adapun penjelasan terhadap prinsip-
prinsip pemberdayaan masyarakat tersebut ialah sebagai berikut:

 Prinsip Kesetaraan

Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat ialah
adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga
yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan. Dinamika yang dibangun ialah hubungan kesetaraan dengan
mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian
satu sama lain.Jadi tidak adanya disfaritas atau perbedaan didalam faktor yang
mempengaruhi kesehatan dimana masyarakat dan lembaga yang melaksanakan
program-program pemberdayaan masyarakat memiliki kedudukan yang sama atau
setara. Contohnya tidak adanya perbedaan atau ketidaksetaraan kelompok sosial
dengan membedakan kekayaan seseorang.

 Partisipasi

Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat ialah


program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan
dievaluasi oleh masyarakat. Dengan adanya kesetaraan maka tingkat partisipsif nya
juga tinggi. Selain masyarakat, tenaga kesehatan pun juga sangat penting ikut
berpartisipasif dalam pemberdayaan masyarakat agar masyarakat mempunyai rasa
kesetaraan.

 Keswadayaan Atau Kemandirian

Prinsip keswadayaan ialah menghargai dan mengedepankan kemampuan


masyarakat dari pada bantuan pihak lain.Mereka memiliki kemampuan untuk
mempelajari secara mendalam tentang kendala usaha, mengetahui kondisi
lingkungan, memiliki tenaga kerja dan kemauan, menabung pengetahuan yang
mendalam tentang kendala-kendala usahanya, Semua itu harus digali dan dijadikan
modal dasar bagi proses pemberdayaan.

 Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada
awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Dimana
ketika masyarakat sudah mandiri secara pengetahuan mapun ekonomi masyarakat
itu bisa melanjutkan hasil dari pemberdayaan itu berupa koperasi atau bisnis lainnya
yang dapat dilanjutkan.

Prinsip lain adalah: (a) Minat dan kebutuhan, (b) Organisasi masyarakat bawah, (c)
Keragaman budaya, (d) Perubahan budaya, (e) Kerjasama dan partisipasi, (f)
Demokrasi dalam pelaksanaan kegiatan, (g) Belajar sambil bekerja, (h) Penggunaan
metode yang sesuai, (i) Kepemimpinan, (j) Spesialis yang terlatih, (k) Segenap
keluarga, (l) Kepuasan.

C. Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat

Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak


dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari
upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan konsep demikian, maka
pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan sebagai berikut:

Pertama, upaya itu harus terarah (targetted). Ini yang secara populer disebut
pemihakan. Ia ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang
dirancang untuk mengatasi masalahnya dan sesuai kebutuhannya.

Kedua, program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan


oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang akan
dibantu mempunyai beberapa tujuan, yakni supaya bantuan tersebut efektif karena
sesuai dengan kehendak dan kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu
sekaligus meningkatkan keberdayaan (empowering) masyarakat dengan pengalaman
dalam merancang, melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya
peningkatan diri dan ekonominya.

Ketiga, menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-sendiri


masyarakat miskin sulit dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Juga lingkup bantuan menjadi terlalu luas kalau penanganannya dilakukan secara
individu. Karena itu seperti telah disinggung di muka, pendekatan kelompok adalah
yang paling efektif, dan dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien.

Di atas masyarakat akar rumput (masyarakat miskin) pendekatan masyarakat dapat


dirangkum menjadi tiga daur hidup, yang disebut Tridaya, yaitu:

1. Daur hidup pengembangan sumber daya manusia dalam kelembagaan


kelompok orang miskin meliputi: proses penyadaran kritis dan pengembangan
kepemimpinan bersama atau kolektif, dilanjutkan dengan mengembangkan
perilaku wira usaha sosial agar mampu mengelola usaha bersama atau mikro.

2. Daur hidup pengembangan usaha produktif dalam kelembagaan kelompok


orang miskin meliputi: pengaturan ekonomi rumah tangga (ERT) agar mampu
menabung bersama dalam kelompok yang akan digunakan untuk modal usaha
mersama dalam kegiatan usaha produktif.

3. Daur hidup kelembagaan kelompok orang miskin meliputi: pengelolaan


organisasi yang akuntabilitas, kepemimpinan yang partisipatif, pengelolaan
keuangan yang transparan, dan pengembangan jejaring yang luas.

D. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Terdapat lima kegiatan penting yang dapat dilakukan dalam upaya pemberdayaan
masyarakat:

1. Motivasi. Anggota masyarakat dapat memahami nilai kebersamaan, interaksi


sosial dan kekuasaan melalui pemahaman akan haknya sebagai warga negara dan
anggota masyarakat. Masyarakat perlu didorong untuk membentuk kelompok yang
merupakan mekanisme kelembagaan penting untuk mengorganisir dan
melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat di desa atau kelurahannya.

2. Peningkatan kesadaran dan pelatihan kemampuan. Peningkatan kesadaran


masyarakat dapat dicapai melalui pendidikan dasar, pemasyarakatan imunisasi dan
sanitasi. Sedangkan keterampilan-keterampilan vokasional bisa dikembangkan
melalui cara-cara partsipatif. Pengetahuan lokal yang biasanya diperoleh melalui
pengalaman dapat dikombinasikan dengan pengetahuan dari luar. Pelatihan
semacam ini dapat membantu masyarakat untuk menciptakan matapencaharian
sendiri atau membantu meningkatkan keahlian mereka untuk mencari pekerjaan di
luar wilayahnya.

3. Manajemen diri. Kelompok harus mampu memilih pemimpin mereka sendiri dan
mengatur kegiatan mereka sendiri, seperti melaksanakan pertemuan-pertemuan,
melakukan pencatatan dan pelaporan, mengoperasikan tabungan dan kredit, resolusi
konflik dan manajemen kepemilikan masyarakat. Pada tahap awal, pendamping dari
luar dapat membantu mereka dalam mengembangkan sebuah sistem. Kelompok
kemudian dapat diberi wewenang penuh untuk melaksanakan dan mengatur sistem
tersebut.

4. Mobilisasi sumber. Merupakan sebuah metode untuk menghimpun sumber-


sumber individual melalui tabungan reguler dan sumbangan sukarela dengan tujuan
menciptakan modal sosial. Ide ini didasari pandangan bahwa setiap orang memiliki
sumbernya sendiri yang, jika dihimpun, dapat meningkatkan kehidupan sosial
ekonomi secara substansial. Pengembangan sistem penghimpunan, pengalokasian
dan penggunaan sumber perlu dilakukan secara cermat sehingga semua anggota
memiliki kesempatan yang sama. Hal ini dapat menjamin kepemilikan dan
pengelolaan secara berkelanjutan.
5. Pembangunan dan pengembangan jaringan. Pengorganisasian kelompok-
kelompok swadaya masyarakat perlu disertai dengan peningkatan kemampuan para
anggotanya membangun dan mempertahankan jaringan dengan berbagai sistem
sosial di sekitarnya. Jaringan ini sangat penting dalam menyediakan dan
mengembangkan berbagai akses terhadap sumber dan kesempatan bagi
peningkatan keberdayaan masyarakat miskin.
DAFTAR PUSTAKA

Artikel Eko Kurniawan,S.Kom

Mendri,Elwa. 2017. Filosofi, Prinsip, dan Tujuan Pemberdayaan Masyarakat.


https://elwamendri.wordpress.com/2017/02/21/filosofi-prinsip-dan-tujuan-
pemberdayaan/ (diakses tanggal 21 Januari 2020).

Dosen Pendidikan. 2019. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat.


dosenpendidikan.co.id/pemberdayaan-masyarakat/ (Diakses tanggal 21 Januari
2020)

Wirayang, Wisho. 2010. Pemberdayaan Masyarakat.


http://wishowirayangcorp.blogspot.com/2010/12/pemberdayaan-masyarakat.html.
Diakses tanggal 21 Januari 2020.

Mendri, Elwa. 2017. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pemberdayaan Masyarakat.


https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat/. Diakses tanggal 21 Jnuari 2020.

Anda mungkin juga menyukai