Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN REPRODUKSI

“KIA (KESEHATAN IBU DAN ANAK)”

Disusun oleh :
M. Taufik Akbar (N1A118129)

Ahadi Adillah (N1A118134)

Meisy Hanna Situmeang (N1A118141)

Rizky Mohammad Tsarwat (N1A118143)

Vera Yunika Marpaung (N1A118147)


Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya

pelayanan dasar yang ada di puskesmas. Tujuan umum

program KIA adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu

dan anak serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 tahun 2008

tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan di Kabupaten/Kota menyatakan: Standar

Pelayanan Minimal bidang kesehatan adalah tolak ukur

kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah

kabupaten/kota.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan wajib dilaksanakan
oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan
sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan. Sistem rujukan
tersebut dilakukan secara berjenjang mulai dari
masyarakat, kader, bidan ke tingkat pelayanan dasar
(puskesmas) dilanjutkan ke jenjang tingkat lanjutan yaitu
rumah sakit yang memiliki dokter spesialis, sehingga
kematian ibu dan bayi dapat dicegah secara dini
(Permenkes, 2014).
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Ibu
dan Anak
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal.

SPM mempunyai dua fungsi yaitu :

1. memfasilitasi Pemda untuk melakukan pelayanan publik


yang tepat bagi masyarakat.

2. sebagai instrumen bagi masyarakat dalam melakukan


kontrol terhadap kinerja pemerintah di bidang pelayanan
publik bidang kesehatan.
• Implementasi SPM akan memperkuat sisi promotif –
preventif sehingga diharapkan akan ber-impact pada
penurunan jumlah kasus kuratif yang harus ditanggung oleh
JKN.
• Dalam rangka penerapan SPM Bidang Kesehatan diperlukan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan SPM yang menjelaskan
langkah operasional pencapaian SPM Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota sebagai acuan bagi pemerintah daerah
dengan memperhatikan potensi dan kemampuan daerah.
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang


diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan
dengan jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat
Tanda Register (STR).
Pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil
dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :
• Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
• Ukur tekanan darah;
• Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
• Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
• Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin
• Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan;
• Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
• Tes laboratorium
• Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
• Temu wicara (konseling)
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
• Pelayanan persalinan sesuai standar adalah
persalinan yang dilakukan oleh Bidan dan atau
Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang
bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat
Tanda Register (STR) baik persalinan normal dan
atau persalinan dengan komplikasi.
• Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi Polindes,
Poskesdes, Puskesmas, bidan praktek swasta,
klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai
kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah
maupun swasta.
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar
adalah pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28
hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensialsesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak
yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
• Pelayanan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
(Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Bidan praktek
swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai
kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah
maupun swasta), Posyandu dan atau kunjungan rumah
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar


adalah penjaringan kesehatan yang diberikan
kepada anak usia pendidikan dasar, minimal
satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang
dilakukan oleh Puskesmas.
Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
Pelayanan skrining kesehatan usia 15–59 tahun
sesuai standar adalah: Pelayanan skrining
kesehatan usia 15–59 tahun diberikan sesuai
kewenanganya oleh:
• Dokter;
• Bidan;
• Perawat;
• Nutrisionis/Tenaga Gizi.
• Petugas Pelaksana Posbindu PTM terlatih
akupan pelayanan anak bal
Pembiayaan pelayanan anak balita lebih dominan pada kegiatan tidak langsung yaitu
sebesar 81% sementara itu untuk jenis kegiatan langsung sebesar 19% yang dipergunakan
untuk;

1) pelayanan di posyandu sebesar 11%,

2) sweeping DDTK anak 7%, dan

3) pelacakan kasus KtA sebesar 0,4%. Kegiatan pelayanan di posyandu dan sweeping
DDTK anak merupakan kegiatan langsung yang sangat penting dalam meningkatkan
cakupan pelayanan anak. namun kegiatan tersebut justru kurang mendapat dukungan dana.
GAMBARAN UMUM PROV. DKI JAKARTA

Jakarta luas wilayah 661,26 km2. Terletak antara 60, 12’ lintang
selatan dan 1060, 48’ bujur timur serta 7 meter diatas permukaan
laut.
• Batas wilayah DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

• Sebelah selatan berbatasan dengan : Sawangan dan Kota Depok

• Sebelah barat berbatasan dengan : Kota Tangerang

• Sebelah utara berbatasan dengan : Laut Jawa

• Sebelah timur berbatasan dengan : Kota Bekasi

• Provinsi DKI Jakarta terdiri dari lima kota yaitu; Jakarta Utara,
Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan satu
Kabupaten yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu.
PENILAIAN CAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN 2016-2018 BERDASARKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Target Cakupan
No Masalah/Indikator Trend
2016 2017 2018 2016 2017 2018

1 Kunjungan ibu hamil K4 95 95 95 85,2 86,5 87,3 Meningkat

Komplikasi kebidanan yg
2 80 80 80 77,1 70,3 68,1 Menurun
ditangani

Pertolongan persalinan yang


3 mempunyai kompetensi 90 90 90 85,1 86,5 87,2 Meningkat
kebidanan

4 Pelayanan nifas 90 90 90 80,6 86,1 87,5 Meningkat

Neonatus komplikasi yg
5 80 80 80 56,5 70,2 73,4 Meningkat
ditangani

6 Kunjungan bayi 90 90 90 54 84,2 86,5 Meningkat

7 Pelayanan anak balita 90 90 90 27,1 48,8 50 Meningkat


Prosedur Penilaian SPM
1. Jika trend naik & tidak mencapai target = MASALAH
kunjungan ibu hamil k4
pertolongan persalinan yg mempunyai kompetensi kebidanan
pelayanan nifas
Neonatus komplikasi
kunjungan bayi
Pelayanan Anak Balita
2. Jika trend naik & mencapai target = TIDAK MASALAH
3. Jika trend menurun = MASALAH
komplikasi kebidanan yang di tangani
Ranking Permasalahan SPM
Berdasarkan Tabel
1. Kunjungan ibu hamil k4, rata-rata = 86,3
2. Pertolongan persalinan yg kompetensi kebidanan = 86,26
3. Pelayanan Nifas = 84,73
4. Kunjungan bayi = 75
5. komplikasi kebidanan yang ditangani, = 71,8
6. Neonatus komplikasi = 66,7
7. Pelayanan anak bayi = 42
Rencana Strategis Prov. DKI Jakarta
Rencana Strategis RPJMN (Rencana Aksi Kinerja Pusat
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan) 2015-2019
1. Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan :
2. Yankes Dasar : seperti Pengembangan Puskesmas rawat
inap/perawatan dan jaringannya, meningkatkan jangkauan pelayanan
terutama di DTPK
3. Yankes Rujukan
4. Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak :
• Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran. Status awal 346 (SP
2010), target pada tahun 2019 adalah 306.
• Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Status awal 32
(2012/2013), target pada tahun 2019 adalah 24
5. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat :
KESIMPULAN
Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya
pelayanan dasar yang ada di puskesmas. Untuk itu diperlukan
pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak setinggi-tingginya
( Peraturan Presiden RI, 2012). Hal ini sejalan dengan Millenium
Development Goals (MDGs) tujuan nomor empat : menurunkan
angka kematian bayi menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup dan
angka kematian balita menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup, serta
tujuan nomor lima : meningkatkan kesehatan ibu yaitu menurunkan
angka kematian ibu pada tahun 2015 menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, Tahun 2010).

Anda mungkin juga menyukai