Anda di halaman 1dari 2

PAROTITIS

No. Dukumen : 277.O.11


SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit : 1 Juni 2016
Halaman : 1 dari 2
Dr. Gede Nuada.
PUSKESMAS NIP :
TEJAKULA II 196509122009041001

1. Pengertian Parotitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar saliva atau yang lebih dikenal dengan kelenjar
parotis.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mendiagnosa, menatalaksana parotitis.
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas Tejakula II No. 222.A1 tentang jenis pelayanan yang disediakan di Puskesmas
Tejakula II
4. Referensi Permenkes RI No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Diagnosa
d. Rencana penatalaksanaan komprehensif
e. Prognosis
6. Langkah-langkah Anamnesa
Keluhan
a. Demam.
b. Pembengkakan pada kelenjar parotis mulai dari depan telinga hingga rahang bawah.
c. Nyeri terutama saat mengunyah makanan dan mulut terasa kering.
Tanda dan gejala pada penyakit parotitis berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu:
Parotitis Akut
1. Parotitis bakteri akut: bengkak, nyeri pada kelenjar dan demam, mengunyah menambah
rasa sakit.
2. Parotitis virus akut (gondong): nyeri, bengkak pada kelenjar 5-9hari terakhir. Malaise
moderat, anoreksia, dan demam.
3. Parotitis tuberkulosis: nyeri tekan, bengkak pada salah satu kelenjar parotid, gejala
tuberkulosis dapat ditemukan di beberapa kasus.
Parotitis Kronik
1. Sjogren syndrome: pembengkakan salah satu atau kedua kelenjar parotis tanpa sebab
yang jelas, sering berulang, dan bersifat kronik, mata dan mulut kering.
2. Sarkoidosis: nyeri tekan pada pembengkakan kelenjar parotis.

Faktorrisiko
-

Pemeriksaan Fisik
a. Demam.
b. Pembengkakan kelenjar parotis.
c. Eritema pada kulit.
d. Nyeri tekan di kelenjar parotis.
e. Terdapat air liur purulen.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan skrining TB: BTA sputum, mantoux test.

Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding
a. Neoplasma kelenjar saliva.
b. Pembesaran kelenjar getah bening karena penyebab lain.
PAROTITIS
No. Dukumen : 277.O.11
SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit : 1 Juni 2016
Halaman : 1 dari 2
Dr. Gede Nuada.
PUSKESMAS NIP :
TEJAKULA II 196509122009041001

Komplikasi
a. Infeksi gigi dan karies.
b. Infeksi ke kelenjar gonad.

Penatalaksanaan
 Memberikan informasi selengkapnya kepada pasien/orang tua pasien dan keluarga mengenai
penyakit parotitis. Menjaga kebersihan gigi dan mulut sangat efektif untuk mencegah parotitis
yang disebabkan oleh bakteri dan virus.
 Farmakologis:
a. Tatalaksana simtomatis sesuai gejala yang dirasakan.
b. Antibiotik: antibiotik spektrum luas dapat diberikan pada kasus parotitis bakteri akut
yang disebabkan oleh bakteri.
c. Bila kondisi tidak membaik, segera rujuk ke layanan sekunder.

Konseling dan Edukasi


Pendekatan keluarga dapat dilakukan dengan membantu pihak keluarga untuk memahami
penyakit parotitis ini, dengan menjelaskan kepada keluarga pentingnya melakukan vaksin parotitis
yang dapat mencegah terjadinya penularan penyakit ini.

Kriteria Rujukan
Bila kasus tidak membaik dengan pengobatan adekuat di layanan primer, segera rujuk ke layanan
sekunder dengan dokter spesialis anak atau dokter spesialis penyakit dalam.

Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam, namun sanationam dapat dubia karena keluhan dapat terjadi
berulang.
Bagan Alir
Anamnes Pemeriksaan Penegakan Penatalaksanaan
a Fisik Diagnosis

Rujukan bila kasus Konseling dan


tidak membaik Edukasi
dengan pengobatan
ade kuat

Hal-hal yang diperhatikan a. Anamnesa


b. Pemeriksaan fisik
c. Komplikasi
d. Prognosis
Unit terkait Poli umum
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
Dukumen terkait -

Rekaman historis
perubahan NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai