Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing
Maya Fitri Oktarini, S.T, M.T.
ABSTRAK
Sungai Musi memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di Kota
Palembang. Selain sebagai sumber air baku PDAM dan sarana transportasi, Sungai
Musi juga digunakan untuk aktivitas MCK oleh masyarakat yang berada di tepi sungai.
Adanya kebiasaan masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat mencari nafkah
maupun sebagai tempat transportasi mengakibatkan banyak bangkai kapal maupun
kapal yang diletakkan tidak pada tempatnya yang menjadikan sungai terlihat kumuh
dan sempit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi
perilaku masyarakat dengan metode observasi, wawancara, dan kuisioner. Penelitian
dilakukan terhadap 100 masyarakat yang berada di tepi Sungai Musi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, pendidikan, pendapatan,
dan sikap mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat sadar ini adalah
masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan
memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga
dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya
akan tercipta lingkungan yang baik.
1. Pendahuluan
Kawasan tepian sungai merupakan daerah yang strategis dan memiliki
aksessibilitas yang tinggi. Adanya ketergantungan terhadap sungai mengakibatkan
daerah tepian sungai digunakan sebagai pemukiman dan digunakan juga sebagai
tempat untuk mencari mata pencahariaan. Sungai Musi merupakan
sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Dengan panjang
750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatra dan membelah Kota
Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota
Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga
sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Beberapa aktivitas yang dilakukan masyarakat di Sungai Musi yaitu tempat mandi,
mencuci, memasak, jalur transportasi air, sarana rekreasi air, tempat tinggal (lanting),
penunjang ekonomi dan membuang sisa sampah rumah tangga .
2. Tinjauan Pustaka
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.Lingkungan terdiri dari
komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa
seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri).Ilmu yang mempelajari lingkungan
adalah ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari
ilmu biologi.
3. Metode Penelitian
4. Lokasi
Pada saat mewawancarai beberapa warga didaerah tepian sungai 35-36 Ilir hanya
beberapa dari warga yang melakukan kegiatan dengan menyelaraskan keadaan
lingkungan atau peka terhadap lingkungan sekitar. Masyarakat disekitar lingkungan
tepian sungai dirasa kurang peduli dengan lingkungan mereka sendiri , bisa jadi
karena telah terbiasa selama bertahun tahun dengan keadaan dan menjadikan hal
tersebut menjadi kebiasaan. Maka dari itu sangat diperlukan sosialisai agar warga
dapat mengetahui cara menyikapi dengan benar.
Cara terbaik dalam mengelola dan menangani keadaan tepian sungai dengan
berbagai permasalahannya yaitu dengan
1. Menyadarkan warga bahwa lingkungan sekitar sangat mempengaruhi kegiatan
didaerah tersebut.
2. Membuat dermaga agar warga sekitar tidak memarkirkan kapal disembarang
tempat
6. Mempertahankan rumah rumah ciri khas tepian sungai yang nantinya bisa
dijadikan tempat wisata
6. Kesimpulan dan Saran
1. Kesadaran kita semua agar menjaga lingkungan dan harus peduli dengan
lingkungan sekitar karena jika bukan kita yang memulai siapa lagi yang
akan melakukannya.
2. Dampak yang ditimbulkan dari lingkungan yang tidak baik akhirnya juga
akan terkena pada kita oleh karena itu kita harus bisa peka akan
lingkungan yang baik juga berdampak baik bagi kita begitupun sebaliknya.
Ada beberapa saran yang ingin dikedepankan penulis dalam tulisan ini, yaitu:
1. Kita semua harus menjaga lingkungan dan harus bisa menempatkan diri
dimanapun kita berada dan sadar akan kebersihan lingkungan karena
dampaknya juga akan berpengaruh kepada kita semua.
2. Di harapkan kepada warga sekitar tepian sungai 35-36 Ilir dan kita semua
agar menjaga lingkungan dan harus peduli dan peka terhadap lingkungan
karena dampak yang akan didapat pasti berpengaruh kepada masyarakat
disekitarnya.
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Musi
https://journal.ubb.ac.id/index.php/snppm/article/view/548/489
https://drive.google.com/file/d/1FOkfK2chZnx8NuQBE64-ddXN5OeKcrpB/view
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ACYBGNRlxEEg303a8HRngnGt
iEEPqygO2A%3A1572020263371&ei=JyCzXcmgFpv6rQG2hISgBA&q=aktivitas+h
arian+masyarakat+tepian+sungai&oq=aktivitas+harian+masyarakat+tepian+sungai&
gs_l=psy-ab.3...3983767.3983767..3984685...0.0..0.91.91.1......0....1..gws-wiz.CHk5
OnzH-ks&ved=0ahUKEwiJ0ILr57flAhUbfSsKHTYCAUQQ4dUDCAo&uact=5
https://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/30/13455241/Masyarakat.Tepian.Sung
ai.Jadi.Aktor.Utama.Kelestarian.Lingkungan