Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT

A. DEFENISI
Ilmu perawatan alat ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
1. Mengenal alat-alat
2. Mengetahui kegunaan dari alat-alat
3. Dapat menggunakan alat dengan cara yang benar
4. Dapat merawat dan memelihara agar alat-alat tersebut dapat tahan lama

Dalam merawat alat-alat ada dua hal yang harus diperhatikan :


1. Biologis : Dalam arti, kita harus sehari-hari selalu berkaitan dengan jaringan hidup, keras atau lunak
2. Mekanis : Mengandung pengertian di dalam kita melakukan perawatan pada manusia, kita menggunakan alat maupun kekuatan-kekuatan yang
mekanis (umpamanya waktu mencabut gigi)
Antara keduanya ini, biologis dan mekanis saling berkaitan. Berdasarkan prinsip-prinsip ini, maka agar tindakan yang kita lakukan dapat
seefektif dan seefisien mungkin. Pemeliharaan alat harus tepat, penggunaan alat harus benar.

B. TUGAS MERAWAT ALAT


1. Pemeliharaan preventif : Pengontrolan alat secara berkala
2. Sterilisasi alat
3. Penyimpanan alat
4. Mempertahankan ketajaman alat (mengasah)
Kalau kita memakai alat yang tumpul :
- Hasilnya kurang bagus
- Waktunya lama

1
Mengingat banyaknya alat-alat dari pabrik yang membuatnya. Perawatan alat-alat tersebut kadang-kadang juga berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Pabrik-pabrik tersebut biasanya telah memberikan instruksi mengenai pemakaian maupun pemakaian alat-alat yang
diproduksinya. Oleh karena itu sangat penting menyimpan instruksi dari pabrik tersebut untuk dipakai sebagai petunjuk pemeliharaan alat.

Makin canggih alat itu, maka ia memerlukan perawatan yang lebih specific dan lebih teliti.

Pemakaian dan pemeliharaan alat yang benar akan mempengaruhi alat itu, sehingga dapat bekerja lebih efisien dan alat tersebut akan tahan
lama.

2
Ruang Kerja Klinik
Perlengkapan di sini dalam arti umum ialah:
 Dental unit
 Dental chair
 Dental kabinet
Penting dilakukan di sini perawatan preventif yaitu : proses yang berkesinambungan meliputi :
 Sebelum perawatan
 Dalam perawatan
 Sesudah perawatan
Kebersihan dan kerapian alat dan perlengkapan klinik, dapat mencerminkan karakteristik dari petugas kesehatan yang bekerja di sana .

C. TUJUAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT BESERTA KELENGKAPANNYA


1. Mencegah penyebaran mikro organisme yang pathogen
2. Meningkatkan efisiensi kerja
Contoh :
 Susunan alat-alat pada ruang klinik gigi harus mudah terjangkau
 Susunan alat-alat kecil harus sistematis, untuk meningkatkan efisiensi kerja
Misalnya pada Dental Cabinet
Tingkat pertama alat-alat kecil
Tingkat kedua, tang ekstraksi dan seterusnta
3. Memberikan suasana psikologis yang menyenangkan pada pasien
4. Meningkatkan kepercayaan pasien pada operatornya
5. Mempertahankan tingkat efisiensi kerja instrumen dan perlengkapan klinik, sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama
6. Mencegah timbulnya bau yang tidak sedap

Perawatan alat-alat yang dijalankan dengan motor


Contoh : Straight Handpiece

3
Contra Angle Handpiece
Prinsipnya: Dibersihkan dengan alat pembersih
- Bensin
- Alkohol
- Minyak tanah

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


 Alat-alat tersebut kena debu, mengalami gesekan debu dari luar maupun dari dalam, umpamanya pada waktu memoles
 Alat tersebut banyak sendinya/ jointnya
Perawatan dan pemeliharaan :
Kalau ada disesuaikan dengan instruksi pabrik yang membuatnya

Secara umum/ garis besarnya adalah sebagai berikut:


 Alat dibersihkan
 Diputar dalam laturan pembersih
 Dibersihkan bagian-bagiannya terutama pada jointnya dengan sikat
 Diputar lagi dalam larutan pembersih
 Dikeringkan
 Disterilisasikan
- Dengan Autoclaaf, kemudian minyak pelumas steril
- Dengan hot oil
Sebaiknya memakai minyak pelumas yang encer dan pada yang pekat

D. PEMELIHARAAN HAND INSTRUMENT


Yang harus diperhatikan :
 Cara membawa instrument. Hati-hati dengan ujung yang mempunyai bentuk yang mudah patah atau rusak dan alat-alat yang terbuat dari gelas.

4
E. PEMELIHARAAN RUANGAN DAN PERLENGKAPAN KLINIK :
Susunan dan kebersihan ruang klinik, harus dikontrol setiap setelah perawatan seorang penderita.

Permukaan luar Dental Unit, Dental Cabinet dan Dental Chair, Wastafel dan perlengkapan lain harus tampak bersih. Setiap hari dan setelah
mengerjakan satu pasien harus dibersihkan. Sekali seminggu harus dibersihkan dengan air sabun, kemudian dibilas dengan air, lalu dikeringkan,
kemudian alat-alat/ perlengkapan tadi dipoles sesuai dengan bahan masing-masing
 Logam dengan poles logam
 Kayu dengan poles kayu

Dental Cabinet : Seminggu sekali dibersihkan dan diganti atasnya, susunan atau tempat meletakkan alat-alat harus sistematis, sesuai dengan
penggunaannya

F. MENERIMA DAN MENDUDUKKAN PASIEN


Prinsip : Selama kita rawat, pasien menerima perawatan dengan nyaman.
Tidak terlepas

BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Susunan Alat dan Perlengkapan Klinik
a. Instrument
 Segala instrument yang habis dipakai tidak nampak lagi di meja
 Meja harus kelihatan bersih
 Handpiece/ contra angle juga sudah tersedia, tanpa boor yang masih melekat
 Air kumur sudah tersedia
b. Untuk alat-alat klinik :
1) Dental chair
- Pada posisi terendah
- Penyesuaian meja instrumen, lampu dan kedudukannya yang mudah dicapai oleh operator

5
2) Peralatan klinik :
Disusun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu jalannya pasien menuju kursi gigi
Dalam hal ini perlu diperhatikan:
- Meja instrumen
- Tempat duduk operator
- Lampu

2. Mendudukkan Pasien/ Mengatur Dental Chair


Kedudukan pasien pada posisi yang benar sangat penting untuk pasien atau operator selama perawatan berlangsung. Pada kedudukan yang benar
akan memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Rongga mulut mudah diawasi dan mudah dicapai oleh operator
2. Prosedur perawatan dapat dilakukan dengan teliti, sempurna dan efisien
3. Kesehatan dan kesadaran operator dalam keadaan baik
4. Operator dapat mengkonsentrasikan kerja tangannya pada periode yang lama
Diusahakan agar pasien kooperatif selama perawatan, sehingga akan lebih memperhatikan nasehat-nasehat operatornya.

Prosedur Pendudukan Pasien


Prinsip : Pasien harus duduk nyaman.

Hal-hal yang harus diperhatikan


1. Back rest harus menahan daerah lumbal
2. Headrest menahan kepala pada Protuberanita occipitale
Kalau backrest tidak tepat maka memberikan ketegangan di daerah tumbal dan kepala yang akan mengakibatkan pasien akan berubah posisinya.
Kalau Headrest terlalu ke depan mengakibatkan:
1. Pasien sukar membuka mulut, menelan dan meretraksi lidah
2. Pandangan ke palatinal terhalang
3. Gigi-gigi rahang atas dan menutupi pandangan operator ke arah gigi-gigi rahang bawah

6
Kalau Headrest terlalu ke belakang mengakibatkan:
1. Pasien sukar bernafas dan menelan
2. Mudah keselak
3. Otot-otot leher mudah capek
4. Penempatan dinstrument untuk rahang bawah sukar
5. Pandangan untuk gigi-gigi posterior rahang bawah menjadi sukar

3. Penyesuaian Bidang Operator


Penyesuaian posisi pasien untuk memudahkan kerja, disesuaikan dengan keperluan perawatan yang akan diberikan, misalnya :
 Untuk rahang atas bidang occlusal kurang lebih 40 derajat terhadap lantai, waktu pasien buka mulut
 Untuk rahang bawah bidang occlusal kurang lebih 15 derajat terhadap lantai waktu pasien buka mulut
Mengenal tinggi lapangan kerja, setinggi siku operator. Posisi yang sudah diatur jangan dirubah, yang dirubah ialah turun naik dental chair.
Setelah kerja alat-alat dan perlengkapan klinik dikembalikan pada kedudukan yang semula, untuk persiapan pasien berikutnya.

Kesimpulan:
Kedudukan operator dan pasien di kursi gigi menentukan effesinsi kerja, kooperatif pasien dan ketahanan pasien sendiri. Kebiasaan-kebiasaan yang
tidak benar seawall mungkin dihindarkan. Dalam prosedur perawatan yang lama, kadang diperlukan perubahan posisi untuk memperbaiki sirkulasi
darah. Pakaian harus sesuai, sepatu harus tumit rata.

4. Kedudukan Operator
Kedudukan operator disesuaikan dengan bidang operasi dan jenis perawatan yang diberikan. Operator bisa berdiri atau duduk. Pada waktu berdiri
berat badan ditumpuk oleh kedua kaki. Punggung tegak dengan bahu sedikit ke belakang.
Kepala tegak, siku mendekati tubuh
Pergelangan tangan dan telapak tangan sama tinggi dengan siku, atau sedikit di atas siku

7
Beberapa kebiasaan salah yang sering dilakukan :
 Kepala terlalu ke depan
 Punggung melengkung
 Punggung ke arah lateral

Posisi apabila operator duduk :


 Prinsipnya berat badan operator terletak pada bagian tengah tempat duduk
 Lutut diusahakan lebih dari 90 derajat
 Kedua telapak kaki menempel pada lantai

Penggunaan lampu :
Disesuaikan di depan operasi. Fokus lampu harus sedikit di bawah hidung mata pasien dihindari.

G. PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT SELAMA BEKERJA


Usaha-usaha yang dilakukan di klinik :
1. Penyimpanan dan sterilisasi alat yang benar
2. Sanitasi perlengkapan klinik yang cukup
3. Mencuci tangan yang benar selama dan sesudah perawatan
4. Trauma pada jaringan diusahakan sedikit mungkin
5. Pemakaian instrumen yang benar dan hati-hati waktu bekerja

Langkah-langkah yang perlu ditempuh :


1. Cuci tangan sampai bersih
Sebelum mulai bekerja, mula-mula tangan harus dicuci sebersih mungkin dengan sikat, kuku juga disikat dengan air dan sabun kemudian
dibersihkan dengan air mengalir, baru dikeringkan
2. Pakai Masker
Kalau dianggap perlu, umpamanya operator sedang flu dan lain-lain. Operator boleh memakai masker

8
H. CARA MEMEGANG INSTRUMENT (Instrument Grasp)
Pada umumnya hand instrument mempunyai
 Handle : Bagian yang dipegang oleh tangan
 Shank : Bagian tengah, dekat ujung alat yang kita pakai
 Blade : Bagian ujung dari alat yang kita pakai

Ada beberapa alat yang mempunyai blade pada kedua ujungnya, instrument ini dinamakan double ended insrumen. Sudut-sudut yang terdapat pada
blade dinamakan angle.
Ada beberapa macam cara memegang instrument:
1. Pen Grasp
Cara ini paling banyak digunakan, ialah: seperti memegang alat tulis di sini handle dari instrument kontak dengan ibu jari, telunjuk dan jari
tengah. Posisi dari jari tengah ini penting sekali untuk menjaga dorongan dari tangan dan menjaga agar alat tidak meleset selama manipulasi.
2. Inverted Pen Grasp
Cara memegang alat ini adalah sama dengan Pen Grasp hanya posisi ujung alat menghadap ide atas. Cara ini pada saat melakukan perawatan
gigi geligi rahang atas
3. Palm & Thumb Grasp
Sama seperti memegang pisau. Handle diletakkan pada telapan tangan dan dipegang dengan keempat jari, sedang ibu jari bebas dari instrument
dan disandarkan pada bagian lain dari operating side (bagian kerja).
Contoh : Memegang Bein
Cara ini dipakai untuk mendapatkan pegangan yang kuat dan kekuatan yang digunakan harus sangat hati-hati dalam melakukan kerja.

9
BAB II
ALAT-ALAT KESEHATAN GIGI

A. PENGELOMPOKKAN ALAT
Pada pembahasan macam-macam peralatan, maka peralatan kesehatan dapat dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan resiko pemakaian:
1. Tidak kritis : Setiap bagian alat yang tidak menembus permukaan tubuh dan tidak berkontak dengan jaringan mukosa
2. Semi kritis : Setiap bagian alat yang berkontak dengan lapisan mukosa tetapi tidak menembus permukaan tubuh
3. Kritis : Setiap bagian alat yang masuk ke dalam sistem pembuluh darah atau cairan tubuh yang lain, misalnya Saliva.
Peralatan Kesehatan Gigi dibagi menjadi 8 (delapan) kelompok beradasarkan kepada kegunaan dan pemeliharaannya, yaitu:
1. Peralatan Pre Klinik
2. Peralatan Diagnostik
3. Peralatan Perlindungan Khusus
4. Peralatan Bedah Mulut Sederhana
5. Peralatan Penambalan Gigi
6. Dental Chair Mounted Unit
7. Peralatan Pencabutan Gigi
8. Peralatan Pelengkap

B. JENIS ALAT BERDASARKAN KEGUNAAN


Ada 8 kelompok peralatan sebagai berikut:

10
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
   
Cetakan balok Cetakan balok berbentuk tabung Membuat balok Setelah selesai dipakai Tidak Kritis
gips dari kaleng yang terdiri dari 2 bagian dari gips langsung dicuci bersih

Simpan dalam keadaan
bersih dan kering

Mangkuk karet. 
Mangkuk dari karet dengan 
Tempat mengaduk Sda Sda
Rubber Bowl ukuran gips, bahan cetak
- Besar
- Sedang

Spatel Gips - Kecil 
Alat untuk Sda Sda

Lempengan dari logam, ada yang mengaduk Gips, bahan
dengan pegangan kayu/ plastik tapi cetak

Plaster Knife/ ada yang tanpa pegangan Sda Sda
 
Pisau Gips Pisau besar Memotong Gips

Wax Knife 
Pemegang terbuat dari kayu Sda Sda
 
Pisau Malam Pisau sedang Memotong dan

Bagian tengah/ pemegang terbuat mengukir malam

Le Cron Carver/ Sda Sda
dari kayu

Pisau Le Crons 
Pisau kecil terbuat dari Stainless Mengukir model
Stell gigi. Gips dan malam
  Setelah selesai dipakai, Sda
Lampu spirtus

Lampu dengan sumbu dan

Melunakan malam matikan api
memakai bahan bakat spiritus  Bersihkan dan simpan
dengan sumbu tertutup
  Setelah selesai dipakai Sda
Phantom

Terdiri dari :

Sebagai model langsung dicuci bersih
- Phantom Cop rahang/ mulut dengan  Simpan dalam keadaan
- Standar menanami gigi asli bersih dan kering

 - Sda
Peralatan
Konservasi - -

11
12
PERALATAN DIAGNOSTIK
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
   
Kaca mulut Alat yang tangkainya dari Melihat Setelah selesai dipakai Kurang semi
month mirror/ logam/ non logam dengan diujungnya permukaan gigi yang cuci bersih dan disterilkan kritis

Spiegel terdapat kaca berbentuk bulat tidak dapat dilihat Simpan
 
Macam permukaan kaca: langsung oleh mata Bila kita pecah sudah

- Datar Membantu buram, kaca baru dapat
- Cembung memperluas daerah diganti tanpa mengganti

Diameter kaca ada beberapa pekerjaan dengan tangkai baru, yang non
macam menahan pipi, lidah, logam sekali pakai buang
bibir

Mengetahui ada
tidak adanya lubang
karies

Melihat hasil
perparasi/ tumpakan

Melihat kelainan
rongga mulut
   
Pinset (Dental Alat yang menjepit dari stainless Menjepis kapas, Setelah selesai dipakai Kritis
Pinset) stell dengan ujung jepitan yang kasa, tampon, cotton dicuci bersih dan disterilkan

melengkung roll Disimpan
   
Sonde Explorer Alat dari logam (Stainless steel) Mencari karies Setelah selesai Kritis
dengan ujunf runcing dan kedalamannya dipakai, dicuci bersih dan
 
Ujung yang runcing hanya pada Memeriksa disterilkan

satu sisi (single end) atau kedua sisi adanya debris dan Disimpan

(double end) kalkulus Kalau sudah tumpul
 
Macam : Mengetahui maka ujungnya dapat
- Sonde bengkok/ adanya perforasi pulpa ditajamkan dan dibentuk

melengkung ½ lingkara/ Half Moon Tangkainya untuk kembali
- Sonde lurus perkusi
 
Mengetahui

13
tumpatan/ tepi
tumpatan sudah rata
atau belum
   
Excavator Alat Stainless stell dengan Membersihkan Sda Kritis
bagian ujungnya menyerupai sendok jaringan karies yang
kecil lunak dan kotoran-
kotorannya atau sisa
makanan yang terdapat
di dalam kavita

Membongkar
tumpatan sementara
   
Alat dental Peralatan foto jaringan keras Untuk melihat Bagian luarnya Tidak kritis
Rontgen dengan penggunaan sinar Rontgen gigi dan jaringan dibersihkan
pendukung gigi
- Gingiva
- Jaringan
periodentium
- Tulang
alviola

   
Vitalitester Alat yang menggunakan aliran Untuk Selesai dipakai Kurang/ semi
listrik yang akan menimbulkan reaksi mengetahui vitalitas ujungnya dilepas kritis
pulpa pulpa dibersihkan dengan kapas
alkohol
   
Water Syringe Terdiri dari empat bagian : Untuk Setelah dipakai, dicuci Kurang/ semi
1. Penghisap membersihkan karies bersih, disterilkan dan kritis
2. Badang waktu melakukan disimpan
3. Belakang pemeriksaan gigi/
4. Per setelah preparasi gigi

14
PERALATAN PERLINDUNGAN KHUSUS
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
  
Tebuat dari stainless stell Untuk melihat Dicuci bersih dan Kritis
dalamnya saku gusi disterilkan
 
1. Periodontal Kalau sudah rusak
tumpul maka dapat dibentuk
kembali dengan diasah
  
Terbuat dari stainelss stell Untuk Sda Kritis
 
2. Scaler Bentuknya bermacam-macam membersihkan karang
sesuai dengan kegunaannya gigi
  
Bentuknya seperti cangkul Untuk meratakan Sda Kritis
 permukaan akar
3. Hoe Scaler
sehingga bebas dari
karang gigi
  
Bentuknya seperti pahat Untuk Sda Kritis
 membersihkan karang
4. Chisel Scaler
giig pada permukaan
proximal gigi anterior
  
Bentuknya seperti kikir Alat ini jarang Sda Kritis
dipakai karena bisa

5. File Scaler menyebabkan
permukaan gigi
menjadi kasar
  
Bentuknya seperti bulan sabit Untuk mengambil Sda Kritis
 supra/ sub gingival
6. Sikle Scaler
calculus pada ruang
Interdental
   
7. Curet Scaler Bentuknya seperti sendok Untuk mengambil Sda Kritis

15
sub gingival calculus
jaringan cementum dan
jaringan lunak dari
dinding pocket
  
Suatu alat yang dipakai untuk Ujung yang tipis Ujung yang bisa Kritis
membersihkan karang gigi yang dipakai untuk bagian dilepas dicuci bersih
dijalankan dengan listrik/ elektrik aproximal kemudian disterilkan
  
Bagian ujung dari alat-alat ini Ujung yang Sehabis pemakaian
 dapat diganti-ganti disesuaikan dengan permukaannya lebar bersihkan instrument
Cavitron/ Super 
8. bentuk yang kita butuhkan dipakai untuk bagian Bila terjadi subatan
Sonic Scaler 
Pada bagian ujung dari alat-alat buccal pada tip, bersihkan dengan
ini pada lubang yang gunanya untuk Cleaning Wire
mengeluarkan air ketika dipakai,
maksudnya supaya tidak menjadi
panas
  
Suatu alat yang dipakai untuk Untuk Sda Kritis
 membersihkan karang gigi dengan membersihkan karang
Ultra Sonic
9. kecepatan Ultra sonic gigi baik sub maupun
Scaler
supra serta debris dan
stain
  
Suatu alat yang dipakai untuk Sda Kritis

10. Air Scaler membersihkan karang gigi dengan
udara tekan dari kompresor

16
PERALATAN PENAMBALAN GIGI
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
  
Terbuat dari

1 Bur a) Baja
b) Diamond
  
Menurut besar kecilnya ada Untuk Dicuci bersih dan Kritis
 ukuran nomer 0 – 6 melebarkan didning sterikan
Bur Round 
Bentuknya bundar eavita waktu membuat
preparasi
  
Menurut besar kecilnya ada Untuk meratakan Sda Sda
 ukuran 0 – 6 dasar cavitet
Bur Inverted  
Bentuknya ada yang sama besar Untuk membuat
Cone
dari atas ke bawah, ada yang makin ke retensi berupa undercut
ujung makin besar pada cavitet
 
Untuk mengaduk Sda Tidak kritis

Spatel Terbuat dari Stainless stell cement atau fletcher di

2 B. Cement Spatel Bentuk dan ukurannya berbeda- atas mixing slab
beda

Ujungnya pipih
 
 Terbuat dari plastik atau Untuk mengaduk Sda Sda
C. Agate Spatel tulang bahan tambalan
 Bentuknya hampir sama
dengan cement spatel
 
 Terbuat dari kaca Tempat Sda Sda
3. Mixing Slab  Bentuk dan ukurannya mengaduk feltcher,
berbeda-beda semen phosfat, silikat
 
4 Plastis Instrument  Terbuat dari stainless Untuk mengambil Sda
stell dan membawa bahan
17
 Bentuknya berbeda-beda tambalan sementara,
 Ujungnya pipih silikat., semen phosfat
dari lempeng kaca ke
dalam kavita

Untuk
membentuk tambalan
di atas pada abgian
buccal lingual/
palatinal/ aproximal
 
 Bentuknya hampir sama Untuk Dicuci bersih, Semi kritis
dengan amalgam stopper memasukkan dan sterilkan dan disimpan
Cement stopper/
5  Ujungnya rata/ licin tidak meratakan sement,
cement plugger
bergaris-garis lining (basis) ke dalam
kavita
 
 Terbuat dari stainless Untuk Sda
Amalgam Carrier/ stell memasukkan amalgam
6
Amalgam pistol  Bentuknya seperti pistol ke dalam kavita
terutama untuk RA
 
 Terbuat dari stainless Untuk mengukir/ Sda
steel membentuk tumpatan/
7. Amalgam Carver  Bentuknya seperti tambalan amalgam
ketupat/ layang-layang yang disesuaikan
dengan anatomi gigi
 
8. Amalgam Flugger/  Terbuat dari stainless Untuk menekan Dicuci bersih, Semi kritis
Amalgam Stopper steel amalgam di dalam disterilkan dan disimpan
 Bentuk ujungnya cavitet supaya padat
bermacam-macam bulat/ bulat telur
 Pada bagian ujung ada
18
garis-garis, gunanya supaya
amalgam tidak jatuh pada waktu kita
pakai
 
 Terbuat dari stainltess Untuk Sda Sda
Steel menghaluskan
 Bentuk ujungnya bulat/ tumpatan amalgam
9. Burnisher oval/ bulat telur, bentuk lain
gabungan burnisher dan plastis
instrument berbentuk huruf “Y”
 Permukaannya halus
 
 Terbuat dari gelas Untuk mengaduk Dicuci bersih Sda
Mortar dan Pestle/  Terdiri berbagai macam alloy dan air raksa (Hg) dikeringkan
10. Mortar dan Stamper/ ukuran
lumpang dan alu  Bentuk seperti lumang
kecil dan alu kecil
 
 Bekerjanya dengan Untuk mengaduk Jaga/ awasi aliran Tidak kritis
tenaga listrik alloy dan air raksa (Hg) listrik

Jangan ada bahan
11. Amalgamator tumpatan tertinggal di alat
tersebut

Gunakan sesuai
petunjuk dari pabrik
 
 Terbuat dari nikel Untuk Setelah dipakai, Sda
 Terdiri dari 2 bagian menimbang alloy dan dibersihkan dari sisa-sisa
12. Timbangan amalgam 1. Standar air raksa (Hg) alloy dan air raksa (Hg)
2. TImbangannya

13. Matrix
19
 
 Terdiri dari Stainsless Dipakai sebagai Dicuci bersih, Semi kritis
Steel dinding sementara pada disterilkan dan disimpan
A. Untuk dua
 Terdiri dari 2 bagian waktu penambalan
permukaan
1. Matrix Retainer kelas dua, untuk dua
(TVORY)
2. Matrix Band ada lubang permukaan
Mis :MO.Do

 Terbuat dari baja  Untuk  Dicuci bersih, Sda


B. Untuk tiga  Bentuk ujungnya memoles tambahan sterilkan dan disimpan
permukaan bermacam-macam sesuai keperluan amalgam membentuk
(universal/ Toffle masing-masing dan membuat tumpatan
mire)  Permukaan ada yang sedemikian rupa
keras, ada yang halus
 Terbuat dari sikat dengan  Untuk  Sda
tangkai baja membuat tumpatan
 Bentuknya ada dua amalgam menjadi
C. Sikat poles/
macam bersih dan mengkilat
Bristle brush
1. Seperti roda (Wheel)  Untuk
2. Seperti mangkok (cup) membersihkan gigi dari
plak
 Tangkai terbuat dari  Untuk  Dicuci bersih,
logam memoles tumpatan sterilkan dan disimpan
D. Rubber Cup  Ujungnya dari karet amalgam agar
 Bentuknya seperti mengkilat
mangkuk kecil
E. Finishing Strip  Terbuat dari semacam  Untuk  Alat ini sekali
kertas amplas yang halus sekali memoles tumpatan pakai, setelah dipakai
 Bentuknya panjang kira- silikat langsung dibuang
20
kira selebar gigi depan

21
PERALATAN PENCABUTAN GIGI
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
  
Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Cuci dengan memakai Kritis
beaknya lurus mankota gigi anterior sikat terutama di bagian beak

Tang cabut untuk Kedua paruh bila ditutup tidak atas sulung yang bergaris-garis

1. mahkota gigi anterior bertemu Sterilkan
 
rahang atas desidui Tang untuk gigi kiri dan kanan Simpan
sama

Bentuknya kecil
  
Antara Handle sampai Beak Untuk mencabut Sda Sda
bentuk bayonet mahkota gigi posterior

Kedua paruh berlekuk bila ditutup mas sulung
Tang cabut untuk tidak bertemu

2. mahkota gigi posterior Kedua paruh belekuk sebelah
rahang atas desidui bukal maupun palatinal

Tang anak untuk atas kanan dan
kiri sama

Bentuknya kecil
  
Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
beaknya membentuk sudut 900 mahkota gigi anterior

Tang Cabut untuk Kedua paruh bila ditutup tidak bawah sulung
3. mahkota gigi anterior bertemu

rahang bawah Tang untuk mahkota gigi kiri
dengan kanan sama

Bentuknya kecil
  
4 Tang cabut untuk Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
mahkota gigi posterior beaknya membentuk sudut 900 mahkota gigi posterior
rahang bawah 
Kedua paruh bila ditutup tidak bawah sulung

22
bertemu

Kedua paruhnya berlekuk-lekuk

Tang anak untuk mahkota gigi
molar kiri dan kanan bawah sama
bentuknya kecil
  
Antara Handle sampai dengan Untuk mencabut Ada Sda
beaknya lurus akar gigi anterior atas

Kedua paruh beak bila ditutup sulung
Tang cabut untuk akar
5 akan bertemu
gigi anterior rahang atas 
Tang untuk akar gigi kiri dan
kanan atas sama

Bentuknya kecil
  
Antara Handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
beaknya berbentuk bayonet, ada pula akar gigi posterior atas
yang berbentuk “S” sulung
Tang cabut untuk akar 
Kedua paruh bila ditutup akan
6. gigi posterior rahang
bertemu
atas 
Tang untuk akar gigi kiri dan
kanan atas sama

Bentuknya kecil
  
Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
Tang cabut untuk beaknya 90 gigi incisivus vaninus

mahkota gigi anterior Kedua paruh bila ditutup tidak permanent
7
rahang bawah bertemu

permanent Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
  
8 Tang cabut untuk Antara Handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
mahkota gigi premolar beaknya 450 mahkota gigi premolar
rahang bawah 
Kedua paruh bila ditutup tidak bawah permanent
23
bertemu

Kedua paruh tidak berlekuk
permanent 
Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
  
Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
beaknya 900 molar bawah permanent

Tang cabut untuk Kedua paruh bila ditutup tidak
9 mahkota gigi molar bertemu

rahang bawah Kedua paruh berlekuk

Tang untuk gigi kiri dan kanan
sama
  
Antara Handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
Tang cabut akar gigi
beaknya lurus akar gigi anterior atas
10 anterior rahang atas 
Kedua paruh bila sditutup akan permanent
permanent
bertemu
  
Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
Tang cabut untuk akar
beak berbentuk bayonet akar gigi posterior
11. gigi posterior rahang 
Kedua paruh dila ditutupkan rahang atas permanent
atas permanent
bertemu
  
Antara handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
Tang cabut untuk
beaknya berbentuk seperti bayonet gigi posterior rahang
12. mahkota gigi molar tiga 
Kedua paruh bil ditutupkan tidak atas permanent
rahang atas
bertemu
  
Antara Handle sampai dengan Untuk mencabut Sda Sda
beaknya membentuk sudut 900 akar gigi rahang bawah
Tang cabut untuk akar 
Kedua paruh bila ditutup akan permanent
13. gigi rahang bawah
bertemu
permanent 
Untuk akar gigi rahang bawah
permanent
24
  
Alat dari bahan stainless steel Untuk melepaskan Sda Sda

yang bagian ujungnya tajam dan pipih gigi dari jaringan Kalau bagian

Bentuknya lurus periodontum unjungnya yumpul dapat
14. Bein  
Bengkok Untuk mengambil ditajamkan lagi
- Mesial akar
- Distal
  
Alat dari bahan stainless steel Untuk mengambil Sda Sda
15. Cryer yang berbentuk “T” sisa akar
 
Bentuk ujungnya berbeda-beda Apabila kita
 
Sebagai alat suntik Sda Sda

Terdiri dari bermacam-macam
Alat SUntik
ukuran : 1 cc/ 2 cc dll, jarum dan bagian
16. A. Record
kepala bagian belakangnya terbuat dari
stainless steel bagian tengah/ tabung
terbuat dari kaca/ gelas
 
 Berbeda dengan spuit
biasa, Catridge ini harus memakai obat
injeksi yang khusus, yaitu yang
B. Cartridge ditempatkan di dalam carpul, jadi
obatnya tidak dipindahkan seperti pada
record, setelah dipakai carpule
dikeluarkan dari spuit, jarumnya dapat
diganti-ganti sesuai kebutuhan
 
 Pada prinsipnya sama Sebagai alat suntik Sda Sda
dengan Catridge, jarumnya lebih kecil
 Cara memasukkan/
C. Cito Ject
menekan pada waktu mengeluarkan
obat, ada yang dari samping dan dari
belakang, tanpa aspirasi
25
 
 Kecuali jarumnya, Sebagai alat suntik Sekali pakai Sda
seluruhnya terbuat dari plastik, alat ini
D. Disposible dibuat dengan maksud untuk sekali
pakai, kemudian dibuang bentuknya
sama dengan record

26
ALAT BEDAH MULUT SEDERHANA
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
  
Alat dari stainless steel Untuk membuka/ Setelah selesai dipakai, Kritis

Bentuk panjang dengan ujung piih memisahkan mueosa dan cuci bersih, sterilkan dan
dan tumpul periosteum dari tulang simpan
1. Rastorium 
Kalau ada bagian yang
rusak, maka dibentuk
kembali dengan diasah
  
Pisau dari stainless steel yang INcisisi Untuk yang Blade dan Sda
dipakai pada tindakan operasi ada 2 Handlenya jadi satu, cuci
macam : bersih, sterilkan simpan kalau
1. Blade dan handle jadi satu bagian blade tumpul dapat
Scalperl/ lancet/ pisau
2. 2. Blade dan handle terpisah ditajamkan
bedah/ surgical blade 
Untuk yang terpisah
handlenya dicuci bersih,
sterilkan simpang bladenya
sekali pakai
  
Jarum jahit ringan Menjahit jaringan Cuci bersih, sterilkan Sda

Bentuk haltmoon dan simpan

Terbuat dari bahan stainless steel

3. Suture Needle Ujungnya berbentuk triangular

Ukurannya kecil sampai besar

Ditandai nomor besar ke kecil

Ditandai nomor besar ke kecil
  
Terbuat dari Stainles steel Memegang suture Sda Semi kritis

Bentuknya seperti gunting tapi needle
ujungnya tidak tajam, ujung pipih dan
4. Needle Holder
ada bagian yang kasar

Ditangkainya mempunyai engait
untuk mengunci
  
5. Haemostatic clamp/ Terbuat dari stainless steel Untuk menjepit Sda Kritis
arteri clamp 
Bentuknya seperti Needle holder pembuluh darah
27
tapi ujungnya halus
  
Terbut dari stainless steel Menahan/ Sda Sda

6. Check Reatractor Bentuknya lurus dengan ujung menjepit mucosa pipi
melebar dan melengkung
  
Alat dari stainless steel Untuk menahan/ Sda Sda

Bentuk lurus dengan ujung menarik pipi
7. Lip Retractor
melengkung ndan lebih kecil dari check
retractor
  
Alat dari stainless steel Menahan/ menarik Sda Sda

Bentuk lurus dengan ujung jaringan
8. Tissue retractor
melengkung tajam dan berjari dua/ tiga,
seperti garpu yang dibengkokkan
  
Tatah/ pahat dari stainless steel Untuk memecah/ Sda Sda
9. Bone Chisel
separasi gigi/ tulang
  
10. Hammer Palu dari stainless steel Sda
  
Kikir dari stainless steel Menghaluskan Sda Sda
11. Bone file permukaan tulang yang
kasar
  
Suatu alat dari stainless steel Memotong tulang Sda Sda
12. Knabel tang seperti tang cabut dan ujungnya tajam tajam/ ujung akar pada
radix perforasi
  
Gunting untuk jaringan Menggunting Sda Sda
13. Gum Scissors
jaringan/ gusi
  
Bentuknya hampir sama dengan Memegang Sda Sda
pinset anatomi, bedanya di kedua jaringan
14. Pincet chirurgis
ujungnya terdapat tonjolan. Ini adalah
untuk memegang jaringan
  
Bentuk dan besarnya sama dengan Untuk memegang Sda Sda
15. Pincet anatomis pincet biasa, tapi kedua ujungnya lurus alat-alat kecil seperti
jarum injeksi
  
16. Bur tulang/ fraser Terbuat dari metal Untuk mengambil Sda Sda

Alur tajam dan dalam tulang
28

Dipakai dengan straight hand
piece
  
17.
ALAT-ALAT PELENGKAP
No Nama Alat Ciri-ciri Kegunaan Pemeliharaan Keterangan
  
Suatu alat/ tempat dari stainless Tempat alat/ Setelah selesai dipakai Tidak kritis
1. Nier Bekken Bengkok steel berbentuk ginjal yang terdiri dari kotoran-kotoran pada cuci bersih, sterilkan/
bermacam-macam ukuran waktu bekerja simpan
  
Seperti Needle Holder tetapi Untuk mengambil Sda Sda
2. Konren Tang lebih panjang alat-alat dari dalam
sterilisasi
  
Terbuat dari stainless stell Tempat Sda Sda

Bentuknya seperti drum menyimpan alat-alat/
3. Dressing drum 
Ada bagian yang berlubang- bahan yang terbuat dari
lubang yang biasa dilihat dan ditutup kartun yang akan
disterilkan
  
Terbuat dari glass Untuk Sda Sda

Dappen dis/ dappen Berbentuk seperti mangkuk glass meletakkan obat-obatan
4.
glass kecil yang dipakai waktu
bekerja di klinik gigi
  
Terdiri dari empat bagian : Membresihkan Sda Sda
1. Penghisap kavita waktu
Water Syringe/ water
5. 2. Badan melakukan
sputt
3. Belakang pemeriksaan gigi
4. Per
  
Terbuat dari stainless steel atau Untuk Sda Sda
Tempat kapas dengan porselen pada bagian dalam dari alat meletakkan kapas
6.
pegas ini ada pergunaannya untuk
mendorong kapas keluar
29
  
Terbuat dari stainless steel Untuk menahan Sda Sda

Terdiri dari : lidah pada waktu
a) Tangkai Tongue holder penambalan gigi RB
b) Daun penahan dagu dan pada waktu
7. Tongue Holder
c) Daun penahan lidah melakukan topikal
- Bagian tengah aplikasi
- Bagian kiri
- Bagian kanan
  
Lampu dengan sumbu dan Melunakkan Setelah selesai dipakai Sda
memakai bahan bakar spirtus malam matikan api
 
8. Lampu spirtus Flaming Bersihkan dan
simpang dengan sumbu
tertutup
  
Alat terbuat dari stainless steel Untuk melindungi Dicuci bersih, Semi kritis

Dan berbentuk jari tangan jari tangan dari gigitan sterilkan dan disimpan
9. Finger protector
penderita pada waktu
perawatan giginya
  
10. Hand Schoen/ Rubber Sarung tangan terbuat dari karet Untuk melindungi Sarung tangan dibilas Kritis
Gloves tangan/ jari dari dan dibersihkan dengan
kontaminasi langsung sabun pada bagian luar dan
dengan mucosa dalamnya

Periksalah sarung
tangan itu bocor atau tidak
dengan cara memasukkan
air ke dalamnya, kalau
masih baik dikeringkan luar
dan lap bersih yang kering
atau digantung secara
30
terbalik

Beri talk tipis bagian
luar dan dalamnya

Susun sepasang-
sepasang (kiri dan kanan)

Masukan dalam
stoples tertutup yang diberi
tablet formalin selama 24
jam dihitung mulai saat
dimasukkan
  
Bagian bawah terbuat dari karet, Untuk Digosok dengan kapas Tidak kritis
bagian atas terbuat dari stainless stell mengeringkan cavita alkohol
setelah itu disterilkan
dengan alkohol 70%

Untuk
membersihkan cavita
11 Chip Blower dari sisa-sisa
pengeboran waktu kita
membuat preparasi

Untuk
mengeringkan pada
waktu topikal aplikasi
gigi

31
C. DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT
Dental chair mounted unit adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan
dan perawatan gigi
Peralatan Dental Chair Mounted Unit terdiri dari :
a. Dental Unit
Dental unit adalah bagian yang berfungsi sebagai kontrol untuk mengatur
kecepatan putaran bur, tekanan udara, aliran dan catu daya listrik untuk
dental chair, lampu periksa serta bagian-bagian lainnya
b. Dental chair
Dental chair adalah kelengkapan dental chair mounted unit yang
dipergunakan untuk tempat duduk pasien selama pemeriksaan dan
perawatan gigi berlangsung

Pengelompokkan Dental Unit Secara Tehnis, sebagai berikut:


a. Dental Unit dengan Sistem Konvensional
Dental unit dengan sistem konvensional adalah dental chair mounted unit
yang menggunakan elektro motor untuk memutar mata bur, kecepatan
putaran sampai dengan 20.000 rpm. Pada umumnya Dental Chair Mounted
untuk ini dilengkapi dengan Dental Chair eprgerakannya secara manual
hidraulik
b. Dental Chair Mounted Unit Dengan Sistem Air Jet
Dental Unit dengan sistem air jet adalah Dental chair mounted unit yang
menggunakan udara tekan untuk menggerakkan putaran mata bur. Apabila
mata bur digerakkan oleh turbine udara kecepatan putaran sampai dengan
400.000 Rpm, sedangkan memakai micro motor kecepatan putaran sampai
dengan 40.000 Rpm. Pergerakan dental chair menggunakan electro motor
atau hidrolik

Penggunaan Dental Chair Mounted Unit


a. Prasarana dan Ruangan
Agar dental mounted unit dapat dioperasikan dengan baik, diperlukan
beberapa prasarana sebagai berikut :
1. Sumber daya listrik dengan kapasitas daya dental yang cukup dan
sakelar utama berada di dalam ruangan dental instalasi listrik
sebaiknya dilengkapi dengan hubungan penahanan yang memenuhi
syarat
2. Sumber air bersih yang memenuhi kualitas air minum dengan tekanan
2-3 bar. Instalasi perpipaan berada di bawah lantai
3. Instalasi perpipaan untuk air buangan
4. Perpipaan untuk udara tekan yang berasal dari kompresor (bila
kompresor terpisah dari dental unit

32
5. Ruangan yang dipergunakan untuk dental unit harus bersih dan
nyaman

b. Prosedur tetap pemakaian dental unit yang perlu diketahui oleh teknisi
rumah sakit:
1. Persiapan
a) Periksa catu daya listrik dantekanan air yang masuk ke dental unit
b) Hidupkan kompresor sampai tekanan penuh (maksimum)
c) Hidupkan dental chair mounted unit dan periksa indikator

2. Pengoperasian
a) Hidupkan micro motor HP dengan cara mengatur kecepatan
putaran, rendah sampai putaran tinggi. Untuk micro motor HP
yang dilengkapi dengan pengatur kecepatan, periksa kecepatan
putaran mata bur dengan merubah posisi foot switch control dan
periksa apakah air keluar dari ujung HP pada waktu mata bur
berputar
b) Hidupkan syringe/ sprayvit dengan cara menekan tombol HP baik
untuk tekanan air maupun tekanan udara
c) Hidupkan turbine air jet HP dengan cara mengatur kecepatan
putaran mulai dari putaran rendah sampai dengan putaran yang
tinggi, periksa apakah air bersih keluar dari ujung HP pada waktu
mata bur berputar
d) Operasikan suction ejector dengan cara menekan tombol pada HP
injector kemudian celupkan ujung injector ke dalam gelas yang
berisi air bersih dan lakukan penghisapan
e) Hidupkan lampu periksa (operating lamp) dengan cara menekan
menekan sakelar ke posisi “ON”
f) Gerakan dental chair dengan cara menekan tombol/ sakelar yang
tersedia, sesuai fungsinya, yaitu gerakan naik turun, gerakan
sandaran badan dan gerakan sandaran kepala
3. Pengemasan
Pengemasan dilakukan setelah kegiatan pengoperasian selesai, yaitu
sebagai berikut:
a) Matikan lampu periksa
b) Kembalikan posisi sandaran badan dan sandaran kepala ke posisi
tegak
c) Matikan kran air
d) Matikan sakelar utama dental unit
e) Matikan kompresor dan lakukan pembuangan sisa udara yang ada
dalam tengki kompresor

33
f) Lepaskan mata bur dari HP dan kembalikan semua HP pada
tempat tersedia

KELENGKAPAN DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT AIR JET


Kelengkapan yang menunjang untuk kelancaran operasionalisasi dental
unit adalah:
a. Syringe/ sprayvit
b. Turbine hand piece
c. Micro motor hand piecer
d. Scaler hand piece
e. Saliva ajector
f. Suction (tergantung merek unit)
g. Mengkok tempat pembuangan air kumur (bowl)
h. Saluran pengisian air kumur, lengkap dengan tempat gelasnya
i. Lampu periksa (operating lamp)
j. Tray untuk menyimpan/ meletakkan instrumen, obat gigi dan lain-lain

PENGGUNAAN DENTAL UNIT KONVENSIONAL


A. Prasarana
1. Sumber daya listrik
2. Sumber daya air bersih
3. Instalasi perpipaan untuk air, untuk air buangan
4. Ruangan

B. Penggunaan
1. Persiapan
a. Periksa listrik
b. Pasang mata bur dan hang piece
c. Hidupkan dental unit, periksa lampu
2. Pengoperasian
a. Hidupkan mesin
b. Hidupkan lampu
c. Gerakan dental unit
3. Pengemasan
a. Matikan lampu
b. Kembalikan ke posisi dental chair
c. Matikan kran air
d. Matikan saklear utama
e. Lepaskan mata bur dari hang piece
f. Lepaskan hand piece

34
4. Kompresor
Kompresor adalah sumber udara tekan untuk keperluan operasional
dental chair mounted unit (air jet)
a) Berdasarkan pemakaiannya kompresor dibagi 2 (dua) sistem
- Kompresor dengan sistem sentral (digunakan untuk melayani
beberapa dental unit)
- Kompresor dengan sistem tunggal (digunakan untuk melayani
satu dental unit )
Pada dasarnya baik kompresor dengan sistem sentralisasi maupun
sistem tunggal prinsip kerjanya sama, hanya karakteristik teknik
yang berbeda, dimana untuk kapasitas sistem sentral lebih besar
dari pada sistem tunggal.
Kompresor sistem tunggal terdiri dari dua macam:
- Kompresor sistem tunggal terpisah. Pada jenis ini kompresor
terpisah dari dental unit dan pada umumnya menggunakan
electric kompresor
- Kompresor sistem tunggal. Dalam hal ini kompresor menjadi
satu dengan dental chair mounted unit
b) Kompresor tanpa oli (Oil Free)
- Mahal
- Tidak memerlukan perawatan
- Udara yang dikeluarkan bebas oli

35
PEMELIHARAAN DENTAL CHAIR MOUNTER UNIT
Jenis Komponen/
No Kegiatan Pemeliharaan Pelaksana Keterangan
Pemeliharaan Bagian Alat
1. Harian Dental unit, - Bersihka -
dental chair n bagian-bagian luar Petugas poli
dari debu/ kotoran lain gigi
dengan kain
Indikator - Periksa -
pada dental lampu-lampu idikator Pemakaian
unit, dental alat
chair
Hand piece, - Lepas - Dental unit
scaler, bur hand piece Pemakai alat dalam keadaan
off
Micromotor - Lepaskan - Dental unit
micromotor dan Pemakaian dalam keadaan
turbine alat off
Turbin/ air jet - Semprotk -
an spray khusus pada
bearing
- Berikan
pelumas dengan oli
Suction - Matikan/ -
injector dan unit lepaskan injector, Petugas Poli
selang keluarkan filter Gigi
dengan pinset,
gunakan vasaline pada
setiap boring
- Bersihka
n filter dengan cairan
khusus desin solution
injector
Mangkok - Cuci -
pembuangan dengan bahan Pemakai alat
(bowl) pembersih
2. Mingguan Dental chair, - Bersihka - Jika tidak
dental unit n pelumas pada Teknisi memungkinkan
bagian-bagian yang untuk dipakai,
bergerak dengan oil/ maka ganti
minyak baru apabila
kondisi dan
fungsi solenoid
tidak normal

36
segera lakukan
pemeriksaan
lebih lanjut
Saringan air - Tutuplah - Sda
dan udara kran kemudian buang Teknisi
air dan udara melalui
sprayvit, buka
penutupnya (caps) dan
bersihkan filter
Selenoid - Hidupka - Sda
valve untuk n dan matikan saklar Teknisi
air dan udara secara bergantian,
periksa kondisi dan
fungsi solenoid yang
berhubungan langsung
Pressure - Hidupka -
regulator dan n dan matikan saklar Teknisi
regulator secara bergantian
periksa kondisi dan
fungsi pressure
regulator yang
berhubungan langsung
3. Bulanan Lampu dental - Lepaskan -
unit kaca penutup lampu Teknisi
- Bersihka
n replektor dengan
sejenis kain halus
Hand piece - Sterilkan -
Sparyvit/ - Sterilkan Pemakai alat
spyringe
Scaller - Sterilkan
Dental unit - Periksa
catu daya pada bagian
dalam dental unit
Prasarana - Lakukan -
listrik dan pengecekan tegangan Teknisi
sumber daya listrik
air - Lakukan
pemeriksaan kualitas -
air Pemakai alat
Kompresor - Periksa -
skala penunjukkan Teknisi
manometer

37
Selang- - Lepaskan -
selang dan lakukan Teknisi
penghubung pembersihan dengan
pada dental udara tekan
unit
Dental Unit - Lakukan -
pengujian fungsi dari Teknisi
dental unit secara
keseluruhan
4. Triwulan Kompresor - Periksa - Apabila oil
oil kompresor (untuk Teknisi kurang,
kompresor yang ditambah
memakai oil)
- Bersihka
n tengki kompresor
dair kotoran dan air
- Periksa -
savety valve Teknisi
kompresor

-
Teknisi
Manometer - Periksa - Kompresor
penunjukkan Teknisi dalam keadaan
manometer hidup
Dental Chair - Periksa - Apabila ada
mounted unit keseimbangan arm/ Teknisi kerusakan,
pemegang lampu segera
diperbaiki

38
MATRIKS PERMASALAHAN DENTAL CHAIR MOUNTED UNIT
NO KELUHAN ANALISA TINDAKAN
KERUSAKAN
1. Dental unit tidak dapat 1. Sakelar - Hubungk
dihidupkan utama belum an sakelar utama dan
dihubungkan hidupkan
2. Tidak - Periksa
ada tegangan listrik sekering utama kalau
pada catu daya rusak diganti
3. Sekerin - Ganti
g putus sekering
4. Sakelar - Ganti
tidak berfungsi sakelar bila rusak

2. Air pada sprayvit/ 1. Tekanan air - Periksa


syringe tidak keluar kurang tekanan air
2. Saringan kotor - Bersihkan
atau rusak saringan air, apabila
rusak ganti dengan
3. saluran pada yang baru
selang HP tersumbat - Bersihkan
dengan kawat halus
dan udara tekan
3. Udara pada sprayvit/ 1. Tekanan udara - Periksa
syringe tidak keluar dari kompresor kurang penunjukan
manometer, apabila
kurang, periksa
2. Saringan udara kompresor
kotor atau rusak - Bersihkan
saringan udara
4. Micro motor tidak 1. Tekanan udara - Periksa
berputar dari kompresor kurang penunjukkan
2. Saringan udara manometer
kotor/ rusak - Bersihkan
saringan udara, bila
3. saluran pada rusak ganti dengan
selang dan HP yang baru
tersumbat - Bersihkan
dengan kawat halus
4. Foot switch dan udara tekan
control tidak berfungsi - Periksa
5. Bearing macet kontak pada foot

39
switch
- Periksa
bearing, apabila rusak
ganti
5. Air pada HP micromotor 1. Tekanan air - Periksa
tidak keluar kurang tekanan air
2. Saringan air kotor - Bersihkan
atau rusak saringan air, bila rusak
ganti dengan yang
3. saluran pada baru
selang dan Hp - Bersihkan
tersumbat dengan kawat halus
dan udara tekan
6. Turbine/ air jet tidak 1. Tekanan udara - Periksa
berputar dari kompresor kurang manometer
2. filter udara kotor
rusak - Bersihkan
filter udara, apabila
3. Bearing macet rusak ganti dengan
4. Foot switch tidak yang baru
berfungsi - Periksa
bearing
- Periksa
kontak pada foot
switch

7. Pengisian air kumur tidak 1. Tekanan air - Chek


berfungsi kurang tekanan air
2. Saringan air kotor - Bersihkan
atau rusak saringan air, bila rusak
ganti dengan yang
baru
8. Pengisian air kumur 1. Saringan air rusak - Ganti
mengalir terus 2. Sistem otomatis saringan baru
pengisian air rusak - Periksa
sistem otomatis
pengisian air
9. Air pada saluran 1. Tekanan air - Periksa
pembersih mangkok kurang tekanan air
(bowl) tidak keluar 2. filter air kotor - Bersihkan
filter air, apabila rusak
ganti dengan yang

40
baru
10. Saliva ejector tidak 1. Tekanan air - Periksa
berfungsi kurang dan perbaiki top water
- Periksa
tekanan air
11. Pergerakan dental chair 1. Catu daya ke - Periksa
tidak dapat naik turun lampu tidak ada tegangan ke lampu
2. Kabel penghubung - Periksa
tidak tersambung kabel penghubung
3. Dudukan fitting - Perbaiki
lampu tidak tepat dudukan fitting
4. Lampu putus - Ganti
lampu dengan yang
baru
12. Pergerakan dental chair 1. Motor - eriksa
tidak dapat naik turun tidak berputar catu tegangan ke
2. sistem motor
hidrolik tidak bekerja - periksa
sekering
- Roda gigi
macet dan segera
perbaiki
13. Pergerakan sandaran 1. Tidak ada catu - Periksa
kepala dan sandaran daya catu daya ke motor
badan pada dental chair - Roda gigi
tidak bekerja macet segera perbaiki
- Periksa
oil level dan sistem
hidroliknya
14. Kompresor tidak bekerja 1. Tidak ada catu - Periksa
daya tegangan ke motor
- Periksa
sekering, apabila
putus, ganti dengan
yang baru
2. Motor tidak - Periksa
berputar lilitan pada motor
- Periksa
oil level
15. Komresor bekerja terus - Perbaiki

D. HAND PIECE
Kita kenal pembagian Hand Piece sebagai berikut :

41
1. Berdasarkan kecepatan putaran bur
1. Low speed
2. High speed

 Low speed ada 2 macam


- Micro motor (dengan tenaga listrik)
- Air motor (dengan udara tekan)
Pemeliharaan :
Tiap-tiap ganti pasien bagian kepala dari hand piece ini digosok
dengan kapas yang dibasahi oleh alkohol.
Tiap hari alat ini setelah dipakai diputar dalam alkohol, supaya sisa
bekas membur terbuang, memutarnya menurut arah jarum jam kita-
kita 3 menit, setelah itu diputar berlawanan dengan arah jarum jam
kira-kira 3 menit lagi.
Setelah diputar dalam alkohol, diputar-putar selama 3 menit lagi
dengan arah seperti tadi.
Kemudian alat ini disimpan dalam tempat dimana alat ini bisa
diberdirikan, umpamanya pemberian minyak pelumas maupun cara
peletakan sesuai dengan aturan pabrik.
Khusus air motor sewaktu menyemprotkan minyak pelumas dari
pangkal HP harus sampai keluar kepala.
 High Speed
Pemeliharaan hampir sama dengan Low speed (air motor) hanya
berbeda dari jenis pelumas yang digunakan

42
2. Berdasarkan Bentuk
1. Straight hand piece
2. Contra angle hand piece
Gunanya:
Untuk meneruskan putaran mesin ke bur. Alat ini harus dipelihara dengan
hati-hati karena terdiri dari bagian-bagian yang kecil dan bergerigi.
Straight hand piece digunakan dengan menggunakan bur yang bertangkai
panjang. Contra angle hand piece digunakan dengan memakai bur yang
bertangkai pendek

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Jangan sekali-kali dibuka dengan tang, sebab kemungkinan bentuknya
akan berubah. Perhatikan waktu memasang HP ke dental unit harus kuat
betul, kalau kita memakai contra angle dalam keadaan tidak terpasang
kuat, alat ini akan cepat rusak atau giginya akan patah.
Tiap-tiap habis memakai bur harus dilepaskan dari handle piece, kalau
tidak kemungkinan akan berkarat dan sukar dilepaskan dari alat itu

E. MEMPERTAHANKAN UJUNG DARI SCALER DAN KURRET AGAR


TETAP TAJAM
Instrument jika kita peroleh dari pabrik dalam keadaan tajam ujungnya.
Ketajaman instrument memudahkan pengambilan kalkulus, tanpa membutuhkan
upaya yang besar dan sedikit kemungkinan terjadinya trauma pada permukaan
gigi maupun jaringan gusi.
Lambat laut bagian ujung instrument tersebut akan menjadi tumpul, hal ini
menyebabkan operator membutuhkan tenaga dan upaya dalam melakukan suatu
pekerjaan dengan alat yang tumpul tersebut dan ditubuhkan waktu kerja yang
lebih lama dalam mempergunakan alat tersebut dan bahaya kerusakan jaringan
gusi menjadi lebih besar.
Adalah sangat mudah untuk mempertahankan alat agar tetap tajam, hanya
membutuhkan waktu sedikit dan ia akan menghindarkan kita dari resiko kerja
yang merugikan

Peralatan
1. Test stick pigure pada batang
Ini lebih mudah dan lebih aman dibandingkan dengan menekan alat pada kuku
ibu jari yang banyak mengandung bakteri
2. Denstply sharpening oil/ minyak pelumas merk “dentslply”
Minyak pelumas yang encer berfungsi untuk melumasi batu engasah dan
menghilangkan kotoran metal
3. Ceramic color flat sharpening stone/ batu pengasah dari bahan keramik

43
Merupakan batu pengasah yang cukup tajam untuk membentuk kembali ujung
instrumen. Batu ini sama efektifnya dengan batu Arkansas
4. Arkansas atau ceramicolor slip
Digunakan untuk tahap terakhir dalam mengasah atau membentuk ujung
lengkung instrument

PROSEDUR PENGASAHAN PADA UMUMNYA


Tujuan pengasahan ini adalah untuk mempertahankan bentuk ujung
instrument. Hal ini membutuhkan pengamatan yang teliti pada bagian ujung
instrument, terutama pada instrument yang belum dipakai. Lakukan pengamatan
di bawah kaca pembesar. Pengasahan dianjurkan menggunakan instrument batu
yang datar. Hal ini menghindari terlukanya tangan kita pada waktu instrument
tergelincir dari batu pengasah atau sebaliknya.
Dengan latihan singkat maka segala bentuk ujung pemotong (cutting edge)
dari instrument dapat diasah dengan sempurna. Lakukan stroke terakhir pada
cutting edge untuk menghilangkan ujung bergelombang yang terbentuk.

HALAMAN 49

Gambar cutting

Selalu gunakan minyak pelumas “Dentsplu” agar batu bebas dari kotoran metal.
Selalu memeriksa ketajaman dari cutting edge dengan test stick atau kuku jari.
Letakkan batu pengasah pada permukaan yang pada kita-kira 150 mm (6”).
Ada dua cara yang digunakan untuk memegang instrument, yaitu:

 Pen Grasp
Telunjuk diletakkan pada leher instrument, ibu jari diletakkan di belakangnya
dan instrumen bersandar pada bagian belakang dari ruas tangan jari pertama
 Palm Grasp
Letakkan instrument ibu jari dari telunjuk bersandar pada genggaman tangan.
Untuk mengira-ngira sudut dari batu pengasah, lihat permukaan pengasah dari
belakang. Sekarang anda siap melakukan pengsahan.

44
BAB III
MACAM JENIS BAKTERI DAN ENYAKIT YANG PERLU
PERLAKUAN KHUSUS

A. MACAM-MACAM DAN JENIS SERTA MARPHOLOGI BAKTERI


1. Pengertian Umum Microbiologi
Mikro = Mikros = Kecil bersel satu
Bio = Bios = Hidup
Logi = Logos = Ilmu

Pengertian mikro biologi adalah :


Ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil bersel satu dan
hanya dapat dilihat melalui mikroskop
Mikro biologi kedokteran meliputi disiplin ilmu seperti bakteriologi,
immunologi, virology, parasitologi dan genetika
 Bakteriologi : Mempelajari tentang bakteri
 Immunologi : Mempelajari tentang mekanisme timbulnya
kekebalan tubuh terhadap infeksi
 Virology : Mempelajari tentang virus
 Parasitologi : Mempelajari parasit penyebab penyakit
 Mikologi : Mempelajari jamur penyebab penyakit
 Genetika : Mempelajari tentang hereditas dan variasi

2. SEJARAH KUMAN
Dalam mikrobiologi kedokteran dipelajari mikro organisme yang
ada kaitannya dengan penyakit (infeksi) dan dicari jalan bagaimana cara
pencegahan, penanggulangan, serta pemberantasannya. Ilmu ini terus
berkembang, karena mikro organisme sebagai makhluk hidup mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru, sehingga hal ini
merupakan tantangan dalam ilmu kedokteran. Sebagai contoh, dengan
ditemukannya antibiotika yang merupakan suatu kemenangan besar bagi
ilmu kedokteran dalam memerangi kuman-kuman penyebab infeksi,
tidaklah berarti bahwa kuman-kuman penyebab infeksi tersebut telah
terkalahkan, karena kenyataannya mereka tetap mampu menyebabkan
infeksi. Ditemukannya jenis-jenis kuman baru, sifat-sifat yang baru dan
jenis infeksi atau yang tidak mau sembuh, semuanya ini merupakan bukti
bahwa kuman-kuman tadi mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang baru.
Penyakit infeksi sebenarnya telah dikenal sejak jaman dulu. Orang-
orang purba menganggap bahwa penyakit infeksi merupakan suatu
kutukan para dewa atas dosa-dosa manusia, sehingga untuk
menyembuhkan penyakit tersebut diperlukan pengorbanan-pengorbanan.

45
Kemudian muncul Hipocrates dengan anggapannya bahwa penyakit
infeksi terdiri dari dua faktor yaitu intrinsic yang terdapat dalam tubuh
penderita dan ekstrinsik yang terdapat di luar yaitu yang berhubungan
dengan udaya yang karena suatu hal yang tidak diketahui, berubah menjadi
buruk/ rusak (pada penyakit malaria).
Selanjutnya muncul teori GENERATIO SPONTANEAE yang
mengatakan bahwa makhluk hidup dapat timbul dari benda-benda mati.
Teori ini dapat belahan beberapa lama. Teori ini kemudian ditinggalkan
karena ada penemuan baru yang diawali dengan berhasilnya ANTONI
VAN LEUWENHOEK melihat makhluk-makhluk kecil dalam berbagai
cairan dengan menggunakan mikroskop. Makhluk-makhluk kecil inilah
yang sekarang kita kenal sebagai kuman.
LOUIS PASTEUR (1860) memanfaatkan teori Leeuwenhoek tadi
untuk membuktikan bahwa teori generation spontanae tidak benar. Ia
melakukan percobaan dengan memanaskan kaldu di dalam suatu labu
dengan tujuan mematikan jasad-jasad renik yang terdapat di dalamnya.
Ternyata setelah didiamkan beberapa waktu, kaldu tersebut menjadi keruh.
Percobaan yang berikutnya adalah serupa dengan percobaan yang
terdahulu tetapi dengan menggunakan labu yang berleher panjang yang
bagian tengahnya berbentuk huru “U” yang berisi cairan, sehingga udara
luar tidak dapat berhubungan dengan kaldu di dalam labu. Dalam
percobaan ini ternyata kaldu di dalam labu tetap jernih, tetapi akan
menjadi keruh apabila cairan di dalam leher “U” tadi dibuang sehingga
memungkinkan udara langsung masuk ke dalam labu.
Kesimpulan percobaan ini adalah bahwa kekeruhan kaldu ini
terjadi akibat pertumbuhan mikroba yang ada di dalam udara. Mikroba-
mikroba dalam udara inilah yang menjadi penyebab pembusukan sampah,
makanan dan minuman.
Penemuan Louis Pasteur berupa vaksin hydrophobia merupakan
lompatan terbesar di dalam ilmu kedokteran. Beliau tetap dicatat sebagai
orang yang meletakkan dasar-dasar mikrobiologi, karena beliau dikenal
sebagai Bapak Mikrobiologi.
Kebenaran teori Pasteur ini dibuktikan oleh LISTER, seorang hali
bedah yang telah melakukan tindakan-tindakan aseptic pada waktu
melakukan pembedahan dengan menggunakan desinfektan yang dapat
mematikan kuman-kuman yang terdapat di udara.
Dengan tindakan-tindakan ini ternyata kematian karena infeksi
menggunakan semprotan pembedahan asam karbonat pada luka selama
berlangsungnya pemedahan, Oleh sebab itu beliau disebut BAPAK
PEMBEDAHAN (ANTISEPSIS).
Besamaan waktunya dengan Pasteur, seorang dokter Jerman
beranama ROBERT KOCH (1854) mengadakan penelitian terhadap

46
kuman-kuman ANTHRAX yang menyerang ternak dalam biakan murni
dengan menggunakan akan pembersihan penyakit yang sama bila
dimasukkan ke dalam menimbulkan penyakit yang sama apabila
dimasukkan dalam tubuh manusia, tubuh binatang percobaan yang pekas.
Dengan berdasarkan tubuh penemuan ini maka KOCH
mempopulasikan kriteria mengenai kuman-kuman yang tidak sebagai
POSTULAT KOCH, yaitu:
a) Kuman harus selalu dapat ditemukan dalam tubuh binatang yang sakit,
tetapi tidak dalam binatang yang sehat
b) Kuman tersebut harus dapat diasingkan dan dibiakan dalam bentuk
biakan murni di luar tubuh binatang
c) Biakan murni kuman tersebut harus dapat menimbulkan penyakit yang
sama pada binatang percobaan
d) Kuman tersebut harus diasingkan dari tubuh binatang percobaan mati

ROBERT KOCH DIKENAL SEBAGAI BAPAK MIRKOBIOLOGI


MODERN
Melihat kenyataan bahwa seseorang yang sembuh dari suatu penyakit
tidak mudah untuk mendapatkan penyakit yang sama untuk kedua kalinya, telah
mendorong para penyelidik untuk melakukan penelitian-penelitian tentang
penebalan.
EDWARD JENNER (1749 – 1823) melihat bahwa pemerah sapi yang
mendapat infeksi cacar sapi (cowpox) ternyata kebal terhadap penyakit cacar
(Smallpox atau Variola). Ia kemudian menyusun konsep tentang vaksinasi
kekebalan orang terhadap penyakit smallpox (cacar) dengan jalan memberi
vaksinasi dengan cacar sapi (Cowpox)
Edward Jenner kemudian dicontoh oleh Pasteur untuk membuat vaksin
terhadap penyakit Chicken Cholera, Antrax dan Rabies
Beberapa peneliti dibidang bakteriologi adalah:
- Hanen (1874) : Menemukan kuman lepra
- Neisser (1879) : Menemukan Gonococcus
- Ogston (1881) : Menemukan Staphilococcus
- Ogston (1881) : Menemukan Staphilococcus
- Leoffler (1834) : Menghasilkan kuman difteri
- Nikolaier (1884) : Mengamati kuman tetanus pada nanah
- Fraenkel (1886) : Melukiskan tentang penumococcus
Pada tahun 1990 semua jenis kuman penyebab berbagai jenis penyakit
penting telah dapat diketahui seperti Bacillus Anthracis, Corynebacterium
Diphteriae, Salmonella Typhosa, Neisseria Gonorhoeae, Clostridium Tetani,
Dhigella Dysentriae dan lain-lain. Dengan majunya teknologi dan semakin
lengkapnya peralatan, maka berhasil pula ditemukan jasad renik yang lebih kecil
dari kuman dan mampu menembus saringan kuman yaitu disebut virus.

47
3. PEMBAGIAN MIKROORGANISMA
A) Bakteri
B) Jamur
C) Protozoa
D) Virus

a) Bakteri
1) Marfologi Bakteri
Marfologi adalah pengetahuan tentang bentuk sel dan organisme
Struktur Tubuh Bakteri :
Seperti sudah dijelaskan pada bakteri adalah bersel tunggal. Meskipun
ia dapat berpasang-pasangan tetapi tiap sel hidup sendiri-sendiri.

Gambar anatomi bakteri

HALAMAN 56

Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding


tegas, akan tetapi inti sel tidak tampak jelas nampak. Bakteri terlalu
kecil untuk dapat mengatur kadang pada beberapa bakteri terlihat
butir-butir kecil yang tersebar di dalam sitoplasma.
Ada pula bakteri yang agak berbentuk batang, dimana kedua
ujung sel terdapat sel terdapat titik yang agak besar. Akan tetapi titk-
titik ini bukanlah inti sel, selain itu pada bakteri terdapat pula bulu
untuk bergerak (bulu getar). Selanjutnya ada pula yang terlihat
berselubung sebagai pembungkus (kapsul).

2) Susunan Kimia Bakteri


Susunan kimia bakteri terdiri dari :
- 85% air
- Zat hidrat arang
- Protein
- Lemak
- Garam-garam : Na, K,Ca, Mg, Fe, Zn P dan sebagainya
- Enzim atau fermen
- Vitamin

48
3) Cara Memperbanyak Diri
Suasana yang cukup baik, misalnya dalam media pembenihan, bakteri
mempercepat diri dengan cepat. Telah dapat diperhitungkan bahwa
dalam waktu 10 jam, dari satu bakteri bisa menjadi berjuta-juta

4) Flagella
Flagella atau flagel berasal dari kata flagellium yang berarti bulu
atau cambuk. Seperti diketahui bahwa bakteri dapat bergerak antara
lain dengan mempergunakan kaki palsu at6au pseudopodium.
Demikian pula flagel berfungsi untuk bergerak, misalnya dari
golongan coccus. Yang bnyak mempunyaiflagel adalah bakteri
berbentuk spiral.
Flagel bakteri bisa terdapat pada salah satu ujung, akantetapi
dapat juga pada kedua ujung. Ada yang mempunyai satu flagel dan ada
pula yang lebih.

5) Spora Bakteri
Istilah spora biasanya dipergunakan untuk alat pembiakan jamur,
ganggan lumut dan paku-pakuan.
Spora bakteri adalah bentuk bakteri yang sedang dalam usaha
mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. Bakteri berubah
bentuk menjadi spora bila keadaan tidak menguntungkan, misalnya
panas, pengaruh obat-obatan dan sebagainya.
Beberapa spesies dari Clostridum yang anaerob dapat
membentuk spora. Spora yang dibentuk seperti ini lazim disebut
Endospora karena spora ini dibentuk dalam sel. Endospora ini jauh
lebih tahan terhadap pengaruh dari luar yang buruk dari pada bakteri
biasa yaitu bakteri dalam bentuk vegetatif (yang hidup aktif).

6) Toxin
Toxin adalah zat yang dihasilkan oleh bakteri dalam jumlah kecil
dapat menimbulkan kerusakan tubuh.
Toxin ada 2 macam, yaitu:
- Exo toxin
- Endo toxin

Tanda-tanda Exo Toxin


- Sangat beracun dan dikeluarkan oleh sel bakteri
- Dapat dipindahkan dari sel bakteri
- Dapat menimbulkan antibody yang kuat
- Mudah rusak oleh panas

49
- Menyebabkan kerusakan-kerusakan pada tempat tertentu dari
badan, misal : jantung, otot dan susunan syaraf pusat
- Dapat melarutkan sel darah merah dan sel darah putih

Tanda-tanda Endo Toxin


- Terikat dalam sel bakteri
- Tidak beracun
- Hanya dapat dikeluarkan dalam dari sel bakteri setelah terjadi
kerusakan dan sel bakteri yang mati
- Menimbulkan antibody yang kuat
- Tahan panas
- Tidak mempengaruhi jaringan tertentu dari badan

7) Virulensi
Virulensi adalah derajat/ kemampuan suatu mikroorganisme
untuk menimbulkan penyakit/ kelainan pada tubuh.

8) Klasifikasi Kuman :
1) Klasifikasi atas dasar bentuk kuman
(a) Coccus
Bentuk coccus seperti bola-bola kecil.
Ukuran coccus rata-rata 1 mikron
1. Seperti rantai panjang
Disebut streptococcus, contohnya :
Sterptococcus : alpha, beta, indifferens
2. Bentuk dua-dua
Disebut diplococcus,
Contohnya : Gonococcus (penyebab penyakit GC)
3. Bentuk empat-empat
Disebut Letracoccus
4. Bergerombol seperti anggur
Disebut Staphylococcus : albus, citreus, aureus
5. Bentuk seperti kubus
Disebut Sarcina

(b) Bacillus (Basil)


Bentuk bacillus seperti tongkat pendek agak silindris
(seperti batang). Pengelompokkan hasil sama dengan
pengelompokan coccus, ialah sterplibasil dan diplobasil.
Ukuran basil :
- Lebar : 0,3 – 1 mikron
- Panjang : 1,5 – 8 mikron

50
Contohnya : Bacillus antrhacis, mycobacterium tuberculosa

(c) Vibrio
Bentuk vibrio seperti tongkat membengkak, atau seperti koma,
Ukuran Vibrio :
- Panjang : sampai 3 mikron
- Lebar : lebih kurang 0,5 mikron
Contohnya : Vibrio cholrea
(d) Spirillium
Bentuk spirillium seperti spiral, Golongan ini tidak banyak bila
dibandingkan dengan golongan basil atau coccus
Ukurang spirillium :
- Lebar : 0,5 - 1 mikron
- Panjang : 2 – 10 mikron

(e) Spirochaeta
Bentuk seperti batang berbelit-belit panjang dan banyak
belitannya
Ukurang spirochhaeta :
- Lebar : 0,2 – 0,7 mikron
- Panjang : 5 – 10 mikron
Contohnya : Treponema palidum (Penyebab sifilis)
2) Klasifikasi atas dasar kemampuan penyakit
(a) Patogen
Ialah kuman yang dapat menimbulkan suatu penyakit.
Hal ini tampak dari kemampuan menimbulkan penyakit pada
manusia, bisa dari infeksi ringan sampai kematian mikro
organisma. Inipun dapat mencemari makanan dan dapat
menyebabkan makanan tersebut tidak dapat dimakan atau
bahkan beracun.
Virulensi = keganasan kuman
(b) Apatogen
Kuman ini tidak dapat menimbulkan penyakit, bahkan
ada yang menguntungkan manusia, misalnya pada proses
pembuatan tempe, oncom dan anggur.

51
3) Klasifikasi atas dasar pewarnaan
(a) Pewarnaan gram
1. Gram negatif
Kuman berwarna merah
Contohnya :
- Gonococcus
- Neiseria catarphilus
- Haemophilus influenza
- Vibrio cholera
- Polithipoid
- Di\ysentry group
- Proteus vulgaris

2. Kuman positif
Kuman berwarna ungu
Contoh :
- Streptococcus
- Staphylococcus
- Bacillus atrhaces
- Bacillus atrhaces
- Diphtheria bacill
- Tubercel bacill
- Actinomyces

(b) Pewarna Ziehl Neelsen


1. Kuman tahan asam berwarna merah
Contohnya :
- Mycobacterium
- Spora kuman
2. Kuman tidak tahan asam berwarna biru
Contohnya :
- Neisseria (penyebab penyakit gonorhoe)
4) Klasifikasi atas dasar kebutuhan atas dasar kebutuhan terhadap
oksigen
(a) Aerob
Ialah micro organisma yang memerlukan oksigen untuk hidup
dan berkembang biak
Contohnya : - Bacillus athraces
(b) Anaerob
Ialah micro organisma yang tidak memerlukan oksigen untuk
hidup dan berkembang biak
Contohnya : Clostridium tetani

52
(c) Fakultatif anaerob
Ialah micro organisma yang hidup dalam bahan organik yang
mati
Contohnya : Bacteriae subtilis (pembuat kompos)
5) Klasifikasi atas dasar kemampuan untuk tumbuh dalam jaringan
hidup
(a) Seprofit
Ialah micro orgnasima yang hidup dalam bahan organik mati
Contohnya : - L aktobaicus vaginalis

(b) Parasit
Ialah suatu organisma yang mengambil makan dari organisma
hidup

9) Bakteri yang terdapat di dalam rongga mulut


1) Staphiylococcus
Berdasarkan bentuk warna yang dihasilkan (pigmen) golongan ini
dibagi atas 3 jenis:
 Staphyloccoccus Aureus yang menghasilkan warna emas
 Staphulococcus albus yang menghasilkan warna putih
 Staphulococcus Citerus yang menghasilkan warna jingga/
kuning
Dari ketiga jenis ini yang paling berbahaya ialah : Staphylococcus
Aurus (karena mampu membentuk nawnah) atau pus. Dalam
keadaan normal Staphylococcus ini banyak terdapat pada membran
tubuh kit lemah dan faktor kebersihan kurang , maka jenis ini dapat
menimbulkan penyakit : Pembengkakan (Abses)
Misalnya : Jerawat
Kalau di rongga mulut – Perry pical (disekitar Apex) abses,
gusinya membengkak-nanahnya keluar disebut Sub Mucus
Abses
2) Streptococcus
Banyak terdapat di dalam mulut terutama sterptococus Mutan.
Menurut penyelidikan bakteri ini dapat membantu mengubah
sukrosa dalam plak yang dapat menyebabkan larutannya lapisan
email.

b) Jamur
1) Jamur Bersel banyak – Kapang
Jamur ini biasa kita kenal/ pergunakan untuk pembuatan bahan
makanan seperti oncom dan lempe. Ragi termasuk juga golongan
jamur yang dipergunawkan pada pembuatan roti, peuyeum, Anggur

53
dan bir. Bentuk susunan jamur adalah sebagai bentuk makhluk yang
bersel banyak. Maka apabila di periksa dibawah mikroskop akan
tampak seperti di bawah ini.

HALAMAN 64

Pada gambar tersebut terlihat bagian bunga atau buahnya. Bagian


bunga ini dapat tumbuh menjadi jamur yang baru yang lengkap jika
tua mati.
Selain itu kita kenal pula bentuk jamur lainnya yaitu jamur bebas.
Jamur bebas sering kita jumpai tumbuh pada tanah bekas tumbuh-
tumbuhan, makanan alat-alat dari kayu yakni cendawan, lapuk, buluk.
Jamur yang kita kenal menimbulkan gangguan kesehatan atau
penyakit adalah jamur yang dapat menimbulkan kurap, panu dan kutu
air. Jamur yang terdapat atau menyerang kulit dapat menembus ke
dalam kulit yang lebih dalam sehingga menimbulkan radang bernanah.
Pada organ dalam seperti paru, jamur dapat pula menimbulkan
penyakit yaitu penyakit radang paru.

2) Jamur Bakteri
Micro organisme ini adalah kuman yang pada suatu waktu
kelihatan berupa jamur, yakni dengan susunan sel banyak dan pada
waktu lain terlihat berupa basil yang berwujud sel tunggal. Maka
dengan demikian dikatakan jamur bakteri. Jenis yang pathogen hanya
satu saja, diantaranya :Actinomyces

c) Protozoa
Ciri-cirinya :
- Hewan bersel satu
- Ukurannya 3 – 1.000 mikron
Contohnya :
1. Entamoeba ginggivalis, hidup dalam rongga mulut, membusukkan
sisa-sisa makanan
2. Entamoeba histolicita/ E, disentriae, menyebabkan penyakit disentri
amoeba
3. Entamoeba coli, hidup dalam usus manusia dan ternak membantuk
proses pencernaan dan membantu pembentukan vitamin K

54
d) Virus
1) Defenisi Virus
Virus adalah suatu micro organisma yang sangat kecil yang dapat
menembus saringan bakteri dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop
elektron.
Ukuran virus 8 – 300 mili mikron
1 mikron = 0,001 mili meter

2) Klasifikasi Virus
Klasifikasi virus berdasarkan anlinitasnya terhadap alat-alat tubuh
tertentu:
a) Virus Neurotrope
Suatu golongan virus yang hidup di dalam otak, sum-sum tulang
belakang dan syaraf pada umumnya.
Kelompok virus ini menyebabkan penyakit: rabies, ensefalitis,
poliomeyelitis
b) Virus Dermotrope
Hidupnya hanya di kulit dan selaput lender, menyebabkan penyakit
: Trakoma
c) Virus Neurodermatrope
Kebanyakan virus ini hidup di otak, sum-sum atau syarat, tetapi
ada jug di kulit
Penyakit yang ditimbulkan antara lain : Small pox, herpes
d) Virus Respiratrope
Hidup dan menyerang alat pernapasan.
Misalnya : ifluenza
e) Virus Viscreatrope
Hidupnya di bagian dalam dari tubuh kita
Misalnya : Hepatitis
Selain virus-virus tersebut di atas, masih banyak virus yang dapat
dikelompokkan dalam kelompok tersebut
Misalnya : Virus dengue, virus demam kuning

4. Cara-cara Penularan Penyakit


Beberapa pengertian istilah
Infeksi adalah : Masuk dan berkembang baiknya suatu mikro
organisma kedalam tubuh dan menimbulkan
gejala penyakit
Inflamasi adalah : Keradangan reaksi lokal dari tubuh terhadap
jasad renik/ zat asing. Trauma yang ditandai
dengan merah, bengkak, nyeri dan gangguan

55
fungsi ( kalor, tumor, dolor, rubor dan
functiolaesa)
Kontaminasi adalah : Tercampurnya zat lain/ bahan infeksi sehingga
menjadikan tidak murni
Umumnya penyakit ditularkan dari seseorang kepada orang lain. Ada
beberapa cara penularan penyakit :
a. Direct Contac : kontak langsung
b. Indirect contact : Kontak tidak langsung

A. Kontak Langsung : Direct Concact


Pada kontak langsung dapat terjadi antara
1. Manusia dengan manusia
2. Manusia dengan Hewan
1) Kontak antara satu orang dengan orang lain
Dalam hal ini harus ada kontak perorangan
Contoh :
- TBC melalui air bone (droplet, debu)
- Hepatitis
- AIDS
- Syphilis

2) Hewan dengan Manusia


Contoh :
- Rabis (gigitan anjing gila)
- Malaria, demam berdarah (gigitan serangga)
-

B. Kontak Tidak Langsung


Penularan :
1. Melalui bahan yang terkontaminasi
Misalnya : Urnie, falas
Contoh :
- Thypus
- Cholera
- Dysentry
2. Penularan melalui peralatan (kurang steril)
Misalnya :
- Infection Hepatitis
- Herpes
- Syphilis
- AIDS

56
3. Penularan melalui binatang
Mislanya : Lalat hinggap di tempat sampah kemudian hiddnap
pada malaria maka dapat menyebabkan penyakit
- Thypus
- Cholera
- Disentri

B. PENYAKIT-PENYAKIT YANG PERLU PERLAKUAN KHUSUS


Yang perlu perhatian khusus dalam sterilisasi di sini yaitu penyakit-
penyakit menular yang erat kaitannya dengan bidang Kedokteran Gigi antara lain :
1. Herpes Simplex
Merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan ukokulan daerah
orofasial. Penularan dapat terjadi melalui infeksi droplet maupun kontak
langsung dengan lesi herpes yang aktif. Virus dapat ditemukan juga pada
saliva penderita.

2. Herpes Primer
Sering timbul pada anak-anak maupun usia dewasa muda, Lesi yang terjadi
berupa vesikula yang berisi cairan kekuningan di rongga mulut dan sangat
infeksius
3. Herpes Sekunder
Terjadi pada umumnya pada penderita usia dewasa dan gambaran klinisnya
merupakan bentuk yang ringan dari herpes primer
4. Hepatitis Virus
Dikenal ada 4 macam hepatitis virus, yaitu :
1. Hepatitis Virus A
2. Hepatitis Virus B
3. Hepatitis Virus non A non B
4. Hepatitis Virus Delta

5. Tuberculosa (TBC)
Tuberculosa adalah bakteri penyebab penyakit TBC yang berbentuk batang
ramping lurus (berasil) berukuran 0,4 x 3 mikron. Basil ini bersifat tahan asam
dan dapat hidup lama dalam dahak yang kering.
Sumber infeksi yang paling sering adalah manusia yang bereksresi basil
tuberkerl dalam jumlah besar terutama dan saluran pernapasa. Penularan TBC
melalui droplet paling sering terjadi.

6. Syphilis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidium. Bentuk bakteri ini
berupa spiral halus berukuran lebar 0,2 mikron dan panjang 5 – 15 mikron.
Tanda-tanda penyakit syphilis pada rongga mulut berupa lesi yang mempunyai

57
empat stadium. Stadium yang dapat menularkan penyakit tersebut pada tenaga
kesehatan gigi adalah stadium 1 dan 2 (lesi primer dan sekunder). Perjalanan
bakteri Treponema Pallidium dapat berlanjut ke mata dan susunan syaraf pusat
(stadium 4). Pada umumnya penularan syphilis melalui hubungan sexsual.

7. AIDS (Acquired Immuno Defficiency Syndrome)


AIDS bukanlah penyakit melainkan kumpulan gejala yang disebabkan oleh
HIV (Human Immuno Defficiency Virus) dan ditandai dengan gejala
menurunnya atau hilangnya kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi yang
menyebabkan penderita mudah mendapatkan infeksi oleh jamur, bakteri,
maupun virus.
Penularan yang mungkin terjadi di tempat pelayanan kesehatan gigi, tidak
hanya sesama penderita, tetapi menyangkut pula dokter gigi, perawat gigi,
maupun petugas lainnya di klinik gigi. Mengingat hal-hal tersebut di atas,
maka mewaspadai kontaminasi di tempat pelayanan kesehatan gigi berarti
pula mencegah terjadinya penularan maupun infeksi silang. Oleh karena itu
berbagai metoda sterilisasi instrumen terhadap virus perlu diketahui dan
dilakukan.

58
BAB IV
STERILISASI

A. PENTINGNYA STERILISASI INSTRUMEN-INSTRUMEN


Malikis mengatakan bahwa instrumen-instrumen yang tidak disterilkan,
dapat menularkan penyakit dari pasien yang satu ke pasien yang lain, terutama
infections Hepatitis yang disebabkan oleh virus.
Sommer, Ostrander, Crowley mengatakan bahwa 0,0001 cc darah yang
mengandung virus tersebut, sudah dapat menularkan penyakit tersebut dalma
beberapa menit saja. Karena pemakaian instrumen instrumen yang tidak steril,
terutama alat-alat yang berhubungan langsung dengan jaringan yang berdarah
seperti jarum injeksi, instrumen-instrumen saluran akar dan instrumen-instrumen
untuk bedah, maka kita perlu melakukan sterilisasi pada alat-alat tersebut dengan
cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. MACAM-MACAM DEFINISI DAN PENGERTIANNYA


1. Definisi Sterilisasi
2. Definisi Lain Yang ada Hubungannya dengan Sterilisasi

1. Definisi Sterilisasi
Menurut Patterson (1932), maka sterilisasi adalah suatu proses dimana
terjadi keadaan bebas dari pada micro organisme.
Menurut G.F. Reddish, maka sterilisasi adalah suatu proses fisik atau
kimia yang dapat mematikan semua bentuk kehidupan micro organisme termasuk
juga bakteri, fungi, spirichaeta, virus dan juga spora.
Sonder, Ostrander, Crowley mengatakan bahwa kalau desinfektan hanya
memusnahkan micro organisme tertentu dalam bentuk vegetasinya. Jadi terbatas
dalam kwalitet dan kwantitet, maka sterilisasi memusnahkan semua bentuk
kehidupan micro organisme.

2. Definisi Lain
Desinfektan : Adalah zat (biasanya zat kimia) yang dapat menghilangkan
infeksi dengan menghancurkan bibit penyakit atau
melumpuhkan virus. Tapi tidak dapat membunuh spora
bakteri, biasanya dipakai untuk benda-benda mati.
Antiseptic : Adalah zat yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan micro organisme dan terutama digunakan pada
jaringan hidup
Bacteriside : Adalah zat kimia yang mematikan bakteri (pathogen dan
bukan pathogen), tapi tidak bisa membunuh spora, biasanya
dipakai pada jaringan hidup maupun benda-benda.

59
Bactericidal : Keadaan dimana pertumbuhan dan perkembangbiakan dari
bakteri dihambat
Fungiside : Adalah zat terutama zat kimia yang membunuh fungi, baik
yang pathogen maupun yang tidak pathogen dan biasanya
dipakai pada jaringan hidup maupun pada benda-benda
Viruside : Adalah zat, terutama zat kimia yang membunuh atau
melumpuhkan virus dan bisanya dipakai pada jaringan hidup
Sporoside : Adalah zat kimia yang membunuh spora dan biasanya
dipakai pada benda-benda
Germicide : Adalah zat kimia yang dapat membunuh disease genus,
tetapi tidak sporanya, tapi karena ia kebanyakan bersifat
racun maka hanya dipakai terhadap benda-benda
Asepsis : Adalah keadaan bebas dari infeksi

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dilakukan tindakan sterilisasi adalah
a. Menghindari penularan
b. Alat-alat dapat dipergunakan sewaktu-waktu
c. Alat-alat dapat terpelihara dan tahan lama

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STERILISASI ALAT-


ALAT KESEHATAN GIGI
Ada tiga faktor yang mempengaruhi, yaitu:
a. Faktor Kuman
b. Faktor Penularan
c. Faktor pelaksana

a. Faktor Kuman
Tergantung dari:
1. Jumlah Organisme
Bila mikro-organisme yang terkontaminasi pada alat telah banyak
berkurang oleh karena pembersihan, maka sterilisasi hanya
memerlukan waktu kontak relatif singkat
2. Lama Waktu Kontak
Pada beberapa keadaan, temperatur dan konsentrasi yang lebih tinggi,
proses sterilisasi memerlukan waktu kontak yang relatif lebih singkat
3. Keadaan alamiah Mikroorganisme
Spesies yang berbeda mempunyai kepekaan terhadap atau zat kimia
yang berlainan pula. Perbedaan yang paling jelas adalah diantara sel
vegetatif dengan endosporas bakteri
4. Lingkungan Organisme

60
Lingkungan dapat meningkatkan atau menurunkan daya kerja zat
kimia tersebut, Sel bakteri dalam lingkungan pH yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi lebih mudah dihancurkan dibandingkan lingkungan
netral.

b. Faktor Penularan Penyakit


Dari proses penularan penyakit, kita kenal dengan istilah “6P” atau
circulair chain of the infections procces seperti yang diuraikan dalam kaen
essential of nursing, sebagai berikut:
1. Penyebab (causative agent)
2. Penampung (reservoir)
3. Pintu keluar (portal of exit)
4. Pemindahan (mode of transfer)
5. Pintu masuk (portal of entry)
6. Penerima (susceptible host)

Untuk mengontrol penyebaran penyakit atau mencegah penularan


penyakit, maka kita harus mematahkan mata rantai atau unsur-unsur
tersebut.
1. Penyebab (Causative agent)
Adalah jelas bahwa mata rantai pertama yaitu penyakit harus
dimusnahkan. Biasnya penyebab penyakit men ulr ini adalah mikro
organisme, baik itu kuman, virus, jamur, dan sebagainya. Untuk
memusnahkannya, kita melakukan usaha desinfeksi dan sterilisasi.

2. Penampung (reservoir)
Yang dimaksud dengan penampung adalah tempat dimana mikro
organisme hidup dan berkembang biak, misalnya seperti:
- Ruangan kotor dan berbau
- Selokan
- Bekas pembalut bernanah
- Kapas bekas
- Juga jaringan tubuh manusia, kotoran, binatang dan serangga

Karena begitu beragamnya tempat mikro organisme hidup dan


berkembang biak, maka untuk mematahkan mata rantai ini kita harus
menjaga kebersihan baik itu pada ruangan, lingkungan, alat-alat yang
dipergunakan di klinik atau tempat-tempat perawatan bahkan
manusianya sendiri juga harus selalu menjaga kebersihan pribadinya.
Harus ditentukan kepada perawat untuk selalu menyadari bahwa
setiap pasien mungkin merupakan pembawa dan sumber infeksi. Oleh

61
karenanya seorang perawat harus selalu mencuci tangan dengan sabun
disinfektan segera setelah menolong atau merawat penderita.

3. Pintu Keluar (Portal of exit)


Yang dimaksud dengan pintu keluar adalah rute melalui mana kuman-
kuman pathogen meninggalkan tubuh manusia. Misalnya Typhoid
bacillus dalam usus kecil keluar dari tubuh manusia bersama atau
melalui faecces.
4. Pemindahan (Mode of Transfer)
Maksudnya adalah penularan bibit penyakit dapat terjadi dengan
berbagai cara, antara lain:
a. Melalui udara
Hal ini karena kuman-kuman sedemikian ringannya, sehingga
mudah dihembus angin kemana-mana sehingga udara di dalam
kamar-kamar rumah sakit atau ruang periksa dokter tidaklah steril
untuk mengurangi penularan melalui udara usahakanlah selalu
tindakan pencegahan, misalnya:
 Pembalut bekas harus langsung dibuang pada tempat sampah
tertutup
 Ruang periksa harus selalu bersih dan tidak berdebu
 Apabila terserang influenza harus selalu memakai masker

b. Melalui Makanan
H al dapat terjadi dari makanan yang tidak tertutup sehingga
dihinggapi lalat dan debu beserta kuman yang dihembus angin.
Untuk kita makan harus selalu ditutup dan air minum juga harus
dimasak terlebih dahulu

c. Melalui hewan
Keadaan ini bisa berupa gigitan seekor anjing gila yang dapat
menularkan rabies. Tusukan nyamuk tertentu dapat menularkan
penyakit malaria, demam berarah, dan lain-lain. Oleh karena itu
binatang apapun tidak boleh masuk ke dalam ruang periksa atau
perawatan.

d. Melalui sentuhan badan


Beberapa jenis penyakit kulit, seperti impetigo dan furunkulosis
dapat ditularkan melalui sentuhan badan, sedangkan penyakit
kelamin dapat ditularkan bila adanya kontak lesi dengan tangan
operator yang terluka.

62
e. Melalui peralatan
Penularan melalui peralatan medis, terutama peralatan bedah dari
satu penderita ke orang lain harus mendapatkan perhatian khusus.
Peralatan kedokteran ada 2 golongan, yaitu alat-alat yang tidak
menembus kulit atau selaput lender, seperti thermometer,
tensimeter dan teloskop yang hanya menyentuh kulit penderita.
Sedangkan yang kedua adalah alat yang menembus kulit atau
selaput lendir termasuk di dalamnya adalah peralatan bedah jarum
suntik, pena cacar ( caccino styles), pada alat-alat ini mutlak harus
steril.

5. Pintu Masuk (Portal of Entity)


Kuman-kuman pathogen masuk ke dalam tubuh manusia dapat melalui
saluran pencernaan, saluran pernafasan, kulit dan selaput lender.

6. Penerima (Susceptible host)


Mata rantai keenam ini sukar dipatahkan, karena tergantung pada daya
tahan dan kesehatan perorangan. Berbagai faktor yang mempermudah
untuk penerimaan penularan antara lain:
 Usia
 Keadaan kesehatan yang buruk
 Keadaan lingkungan yang buruk
 Daya tahan tubuh

Pencegahan dapat dilakukan antara lain dengan :


 Mempertinggi mutu kesehatan (makanan sehat bergizi)
 Olahraga
 Cukup tidur
 Untuk penyakit-penyakit tertentu dapat diberikan immunisasi

c. Faktor Pelaksana
Di dalam faktor pelaksana hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Higiene Pribadi
Dalam hal ini meliputi kebersihan badan dari ujung rambut sampai
ujung kaki, pengobatan penyakit kulit ataupun penyakit menular. Hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah:
a. Penampilan rapih
Dengan memelihara kebersihan diri sendiri yaitu:
 Rambut terpangkas rapi
 Kuku dipotong pendek, tanpa cat kuku
 Kumis/ jenggot teratur rapih

63
 Gigi geligi terawat
b. Baju Pelindung dan Masker
Memang tak dapat dihindari bahwa diri kita dapat membawa
beberapa kuman dari luar ke ruang tempat pemeriksaan dan
perawatan, sehingga untuk keberhasilan pelaksanaan sterilisasi
harus memperhatikan betapa pentingnya pemakaian baju pelindung
dan masker.
Fungsi pemakaian baju pelindung adalah untuk mengurangi
penularan, sedangkan masker sebagai filter untuk mengurangi
terhisapnya bakteri dalam udara sehingga kontaminasi dari pasien
dapat dihindari.
c. Tidak boleh memakai perhiasan (cincin , jam tangan, gelang dan
lain-lain)

2. Higiene Tangan Yang Baik


Mikroorganisme dapat ditularkan melalui sentuhan, dengan
membersihkan dan mendesinfeksikan tangan secermat kita dapat
mematahkan mata rantai antara benda yang terkontaminasi dengan si
Pasien ada 2 macam cara mencuci tangan sebelum bekerja, yaitu:
a. Cara biasa
Pengertiannya adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air
bersih
Persiapan :
 Air bersih (air mengalir)
 Sabun biasa/ sabun yang mengandung zat anti septik
 Sikat gigi kecil yang lunak/ lembut
 Handuk/ lap bersih

Pelaksanaan :
 Bila memakai jam t angan lepaslah lebih lanjut
 Basuhlah tangan dengan air dari ujung jari sampai batas siku
 Kuku disikat dengan sikat kecil yang lembut
 Setelah itu tangan dibilas dengan air bersih
 Keringkan dengan lap/ handuk bersih

b. Cara Aseptif/ Desinfektan


Pengertiannya adalah mencuci tangan dengan larutan antiseptic,
disabuni dibilas dengan air bersih dan dikeringkan dengan lap
bersih.
Persiapan :

64
 Alat/ bahan yang dibutuhkan sama dengan alat/ bahan cuci
tangan dengan cara biasa.
 Larutan antiseptic, misalnya Lysol dengan konsentrasi 0,5%

Pelaksanaan
 Basahi tangan dengan air dari ujung jari ujung jari sampai batas
siku
 Rendam air dalam larutan anti septik selama 2 menit
 Kemudian tangan disabuni
 Bilas dengan air bersih
 Keringkan dengan lap bersih

E. KONTAMINASI MIKROORGANISMA SECARA SILANG DALAM


PRAKTEK DOKTER GIGI

HALAMAN 80

65
F. PEMBAGIAN CARA STERILISASI

HALAMAN 81

66
G. MACAM-MACAM DESIFEKSI DAN STERILISASI
1. CARA KIMIA
1. Larutan
Suatu larutan mensterilkan alat-alat untuk membunuh kuman dengan
cara merendam alat-alat tersebut dalam larutan kimia. Bahan yang sering
dipergunakan adalah larutan Formalin 5% dan larutan formaldehid 4%, larutan
Glutardehid 2%.

Keuntungan
 Waktu yang dibutuhkan relatif singkat
 Sedikit karat pada logam baja
 Bersifat bakterisid, sporosid dan membunuh virus

Kerugian :
 Alat-alat harus dalam keadaan kering sebelum direndam
 Tidak dapat digunakan untuk bahan cair, kain dan kapas
 Beracun

a. Larutan Formalin
Persiapan
 Bahan yang digunakan larutan formalin 5% dalam aquadest
 Alat yang didesinfektan adalah alat yang tidak kritis

Prosedur Kerja
 Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih bilas dibawah
air mengalir
 Keringkan dengan handuk bersih
 Rendam dalma larutan formalin selama 90 menit pada suhu 270 C
 Bilas dengan aquadest steril dan keringkan dengan handuk bersih dan
steril

b. Larutan Formaldehid
Persiapan
 Bahan yang digunakan larutan romaldehid 4% dalam alkohol 97 %
 Alat yang didesinfeksikan adalah alat yang tidak kritis dan semi kritis

Prosedur Kerja
 Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di
bawah air mengalir
 Keringkan dengan handuk bersih

67
 Rendam dalam larutan Formaldehid selama 20 menit
 Bilas dengan aquadest steril dan keringkan dengan handuk bersih dan
steril
Catatan :
Tindakan desinfeksi dengan bahan kimia dapat dilakukan untuk alat-alat
kritis sebelum disterilkan

c. Larutan Glutardehid
Adalah proses sterilisasi tanpa pemanasan dengan tujuan membuinuh
semua bentuk mikroorganisme dengan menggunakan larutan Glutardehid
2%
Keuntungan
 Bisa dipergunakan untuk alat yang alternatif tidak tahan terhadap
panas
 Daya bunuh mikroba dan spora tinggi

Kerugian
 Alat-alat tidak dapat dibungkus dan diawasi
 Karena bersifat racun, memerlukan penanganan yang khusus

Persiapan
 Bahan yang digunakan lrutan Glutardehid 2% dalam aqudest
 Alat yang akan disterilkan tersebut dari fiber optic plastik, karet dan
agate spatel
Prosedur Kerja
 Alat-alat dicuci dengan sabun dan silikat sampai bersih bilas dibawah
air mengalir, atau keringkan
 Rendam dalam larutan Glutardehid selama 20 – 30 menit
 Setelah selesai alat diambil dengan Koren Tang steril dan dicuci
dengan aquadest steril
 Kemudian keringkan dengan handuk bersih dan steril, lalu simpan

2. GAS ETO
Membunuh semua bentuk kuman mikroorganisme dengan menggunakan
gas etilen oksida.

Keuntungan
 Alat-alat dapat dibungkus dan diawasi
 Dilaksanakan pada temperatur relatif rendah
 Dapat mensterilkan bahan dari plastik, alat-alat yang dibungkus dan
karet

68
Kerugian
 Membutuhkan waktu yang lama

Persiapan
 Bahan yang digunakan adalah gas Etilen Oksida
 Alat yang disterilkan adalah alat-alat yang terbuat dari plastik, karet
dan barang yang mudah rusak dengan pemanasan

Prosedur Kerja
 Alat berkontak dengan gas ETO pada kelembaban 30 – 40 % dalam
waktu 3 jam, pada suhu 300C

Catatan
 Biasanya dipergunakan oleh pabrik alat-alat kedokteran yang possible
2. CARA FISIK
1. PANAS
a. Flaming
Adalah proses sterilisasi instrumen atau bahan dengan cara
melewatkannya di atas api spiritus
Keuntungan
 Mudah
 Murah
 Dapat digunakan secara langsung

Kerugian
 Alat menjadi tumpul
 Alat berubah warna menjadi hitam
 Alat mudah rusak dan rapuh

Persiapan
 Alat yang digunakan lampu spiritus
 Alat yang akan disterilkan

Prosedur kerja
 Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di
bawah air mengalir
 Keringkan dengan handuk bersih
 Lewatkan di atas api spiritus sebanyak 3 kali

69
b. Boiling
Adalah proses mendesinfeksikan instrumen/ alat-alat yang dilakukan
dengan cara menggodok dalam air mendidih (100c) selama 15 – 30
menit dihitung setelah air mendidih, dengan menggunakan ala Boiling
Desinfekctor

Keuntungan
 Alat yang digunakan sederhana
 Mudah digunakan
 Hargnya murah

Kerugian
 Membutuhkan waktu relatif lama
 Tidak dapat digunakan untuk bahan cair, kain, kapas dan bahan
lain yang tidak tahan panas
 Dapat menimbulkan karat pada alat-alat yang dibuat dari logam

Persiapan
 Alat-alat yang digunakan Boling Desinfector

Prosedur Kerja
 Alat-alat yang dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas
di bawah air mengalir
 Rebus dalam air mendidih (1000 c) selama 15 – 30 menit (dihitung
setelah air mendidih)
 Setelah selesai desinfektor dimatikan
 Alat diambil dengan koren Tang steril dan letakan di atas handuk
bersih, kemudian disimpan

Catatan
 Air yang digunakan adalah air suling (aquadestilila) untuk
mencegah adanya karat
 Bila tidak ada air suling ditambahkan alkali ditambahkan Na3PO4,
Na2CO3 atau borax ke dalam air

70
HALAMAN 88

Gambar

c. Dryheat (Hawa panas)


Suatu proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme
dengan mengalirkan udara kering panas yang tinggi mempergunakan
oven
Keuntungan
 Dapat digunakan untuk sterilisasi bahan minyak dan bubuk
 Tidak menimbulkan karat

Kerugian :
 Temperatur tinggi dapat merusak beberapa sambungan pada alat-
alat yang disterilkan
 Tidak dapat digunakan untuk plastik, kareat dan kain
 Memerlukan waktu lama

Gambar Oven

71
Persiapan
 Sterilisator yang digunakan oven
 Alat-alat yang disterilkan termasuk golongan alat Semi Kritis dan
kritis
 Bahan yang disterilkan termasuk jenis kapas, minyak dan botol

Prosedur Kerja :
 Alat-alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di
bawah air mengalir, lalu keringkan
 Alat dibungkus dengan kain linen, tinfoil, alumunium foil atau
kertas
 Letakkan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan
ketentuan
Suhu Waktur Str Waktu Total
1600 C 2 jam 2,5 – 3,5 jam
1800 C 1 jam 1,5 – 2,5 jam

 Setelah selesai matikan oven, tunggu sampai dingin, kemudian


alat-alat diambil dengan Koren Tang steril dan simpan dengan
pembungkusnya

Catatan :
 Untuk tampon, cotton roll dan lain-lain, dibungkus terlebih dahulu
sebelum masukan ke dalam sterilisator

Gambar
d. Steam Under Pressure (Otoklaf)
Suatu proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme
dengan menggunakan uap air disertai tekanan yang dilakukan dalam
alat yang disebut Otoklaf (Autoclave)
Keuntungan
 Dapat digunakan untuk alat dari logam, kain, gelas dan karet

72
 Alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus
 Mikroorganisme dapat dibasmi 100% steril
 Kerusakan alat sedikit

Kerugian
 Kadang pada pembungkus tersisa uap air
 Tidak dapat digunakan untuk mensterilkan bahan minyak atau
bubuk
 Harga mahal

Gambar Otoklaf
Persiapan :
 Sterilisator yang digunakan otoklaf
 Alat yang disterilkan termasuk golongan alat semi kritis dan kritis
 Bahan yang disterilkan termasuk kain, kapas dan karet

Prosedur kerja
 Alat dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di bawah
air mengalir, lalu keringkan
 Alat dibungkus dengan kain linen, tinfoil atau polythelanne
 Letakkan dan atur alat dalam otoklaf, kemudian lakukan
pemanasan setelah air mendidih keluarkan udara di dalam otoklaf
dengan membuka ketup udara, sampai uap air di dalam otoklaf
jenuh, caranya dengan meletakkan glass preparat pada katup, bila
terdapat embun berarti tekanan uap air sudah jenuh, kemudian
katup udara segera ditutup
 Panaskan terus sampai mencapai keadaan yang diinginkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
Waktu Suu Tekanan

73
4 1340 C 30 lbs/ inch (2 atm)
10 1260 C 20 lbs/ inch (1,5 atm)
15 1220 C 15 lbs/ inch (1 atm)

 Setelah selesai matikan otoklaf kemudian diambil dengan koren


tang steril, lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 37 0 C selama
kurang lebih 15 menit
 Alat diambil dan disimpan

Gambar Oven

e. Glass Bead Sterilzer


Ia kenal dengan nama kugel sterilisator dan pada alatnya
dipakai butir-butir Silika dengan diameter 1 mm atau lebih kecil lagi
Butir-butir Silika dapat menempel pada instrument saluran akar
sehingga dapat menyumbat saluran akar juga jika tumpah dapat
membahayakan pasien.
Titik leleh dari butir-butir ini 225 – 250 0 C dan lamanya
sterilisasi adalah 10 detik atau lebih

f. Pasterurisasi
Cara ini sebenarnya bukan untuk sterilisasi instrumen tapi
digunakan untuk mensterilkan makanan, minuman, terutama susu.
Temperaturnya adalah 620 C selama 30 menit dan yagn
dimatikan hanya bentuk vegetatif saja pada Temperatur yang lebih
tinggi maka bau dari susu dapat berubah sehingga juga mempengaruhi
rasanya.

74
g. Sinar Infra Red
Sinar ini adalah termasuk dalam radiasi electro magnetic dan
mempunyai daya membunuh bakteri yang disebabkan oleh panas yang
dihasilkannya
Ia digunakan untuk sterilisasi alat-alat suntik dalam jumlah
yang besar

2. Sinar
a. Dengan Sinar Ultra Violet
Digunakan untuk membunuh semua bentuk mikro organisme
Keuntungan
 Mudah dilakukan
 Tidak memerlukan penanganan yang rumit
 Efektif untuk mensterilkan ruangan, khususnya ruangan bedah

Kerugian
 Harga lampu UV relatif mahal
 Membutuhkan waktu lama (1 x 24 jam)
 Daya penetrasi lemah

Persiapan
 Lampu ultra violet
 Ruangan yang akan disterilkan

Prosedur kerja
 Nyalakan lampu ultra violet selama 1 x 24 jam dengan gelombang
radiasi 2.500 (bakterisasi)
 Selama penyinaran ruangan harus tertutup

b. Dengan Gamma/ Radiasi Ion


Membunuh semua bentuk kehidupan meikroorganisme dengan
menggunakan sinar radiasi sinar x maupun sinar Gamma.
Biasa dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran dan
kedokteran gigi yang disposable

Keuntungan
 Mudah diawasi dan dikontrol
 Dapat dilakukan pensterilan langsung pada alat bahan yang akan
dipasarkan

75
Kerugian
 Membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan pengaruh radiasi
 Alat-alat yang terbuat dari gelas atau kaca warnanya menjadi gelap
 Bahan kain menjadi rapuh
 Memerlukan dosis tinggi (2,5 mrads) meter radiasi

Persiapan
 Sinar X atau sinar Gamma dengan dosis tinggi (2,5 mradds)
 Alat-alat seperti benang untuk operasi dan semprit hipodermik,
juga barang-barang dari plastik

Prosedur kerja
 Alat atau bahan disinari selama 8 menit

Catatan
Biasanya dipergunakan oleh pabrik alat-alat kedokteran yang
diposbible

H. MACAM-MACAM JENIS OBAT UNTUK DESINFEKSI DAN


STERILISASI
Obat-obatan anti mikroorganisme yang sering dipakai dapat
dikelompokkan berdasarkan bahan dasar
1. Alkohol
Bahan yang dapat menyebabkan denaturansi protein, yang sering digunakan
adalah Etil Alkohol dan Iso Alkohol 70% sebagai anti septik
2. Fenol
Sebagai anti kuman yang kuat dengan cara denaturasi protein, contohnya
karbol sebagai desinfektan
3. Ion Logam Berat
Merkuri (Hg) dan Perak (Ag) merupakan logam berat yang paling loksik.
Contoh obat yang sering ditemukan di pasaran adalah mercurochrome sebagai
antiseptic yang relatif tidak mengiritasi jaringan
4. Unsur-usur Oksidasi
Menyebabkan sel menjadi tidak aktif. Digunakan sebagai antiseptic yang
sering digunakan adalah Hidrogen peroksida
5. Unsur-unsur Alkil
Unsur-unsur golongan ini menyebabkan dnaturasi protein. Contoh obat yang
sering dipergunakan sehari-hari adalah larutan formaldehid 8% yang lebih
dikenal sebagai formalin digunakan sebagai bahan desinfektan

76
I. PENYIMPANAN ALAT-ALAT KESEHATAN GIGI
 Secara umum disimpan di lemari alat / dental cabinet
 Secara khusus disimpan dalam dressing sterilizing drums
 Untuk penyimpanan bur, dan jarum-jarum untuk perawatan
syaraf( eksterpasi reamer file lentulo). Setelah disterilkan di dalam piring ,
alat-alat ini bersama piringnya disimpan di dalam dressing sterilizing
drums
 Setelah jangka waktu penyimpanan alat di dalam dressing drums sudah
dua minggu, alat-alat tersebut harus disterilkan kembali
 Dapat juga alat-alat tersebut disimpan dengan cara membungkus dengan
kain kasa steril

Caranya :
1. Siapkan kain pembungkus berbentuk sangkar dan letakkan di atas meja
steril

2. Cara meletakkan kain kasa adalah secara diagonal


3. Letakkan alat-alat di tengah kain pembungkus (gambar 1)

4. Lipatan kain dari arah bawah menuju ke tengah

5. Lipat bagian kanan kain pembungkus ke arah tengah (gambar 3)

77
6. Lipat bagian kirinya ke arah tengah (gambar 4)

7. Lipat bagian atas kain ke arah tengah (gambar 5)

8. Beri pita perekat dan label tanggal, nama alat dan hari dilakukan sterilisasi
(gambar 6)

Cara penyimpanan sangat penting untuk diperhatikan, karena proses


sterilisasi akan percuma apabila alat-alat yang sudah steril tidak disimpan dengan
baik sehingga akan terkontaminasi kembali oleh mikroorganisme yang merugikan.
Prinsip penyimpanan alat-alat steril adalah di dalam suatu tempat yang
tertutup rapat dan bebas dari debu serta udara mengalir.
Caranya dengan menyusun rapi alat-alat yang sudah steril di dalam lemari
alat yang sudah dibubuhi tablet formalin yang diletakkan di sudut-sudut lemari,
berguna untuk menjaga sterilisasi alat-alat. Bagi alat-alat yang dipergunakan pada
pembedahan (alat-alat kritis). Harus tetap di dalam pembungkusnya pada saat
disimpan dalam lemari alat.

78
DENTAL UNIT

Adalah seperangkat alat yang digunakan untuk perawatan gigi


Sesuai dengan perkembangan IPTEK, Dental Unit semakin canggih telah
tampil dengan Fuul automatic dan computerized. Pada model mutakhir disain
dental unit : Operator dan dental assistant duduk berhadapan .
Dental Unit terdiri dari 2 bagian utama, yaitu :
1. Dental Unit
Bagian DU Bersifat sebagai kontrol untuk mengatur kecepatan putaran bur,
tekanan udara, aliran air dan catu daya listrik untuk dental chair serta lampu
periksa.

2. Dental Chair
Adalah kelengkapan dental unit yang digunakan untuk tempat duduk pasien
selama pemeriksaan dan perawatan gigi berlangsung.

DENTAL CHAIR
1. Field Dental Chair
- Dental chair lapangan
- Posisi pasien duduk
- Mudah dilipat dan diangkut
- Untuk mengubah posisi kepala/ sandaran dengan pasak

2. Konventional Dental Chair


- Posisi pasien duduk kaki dilipat
- Untuk mengubah posisi ketinggian tempat duduk dengan pedal
- Untuk mengubah posisi sandaran punggung secara manual,. Bisa posisi
berbaring

3. Flow Line Dental Chair


- Pasien duduk, kaki lurus, bisa berbaring
- Mengubah posisi ketinggian dengan hidrolik manual/ listrik
- Mengubah posisi sandaran secara
- Manual/ semi eletkrik chair
- Hidrolis elektris (full electric chair)

Pengelompokkan Dental Unit Secara Teknis


1) Dental Unit dengan Sistem KOnventional
 Menggunakan electro motor yang memutar mata bur melalui lengan
penerus, slip joint dan tali boor
 Kecepatan putaran sampai 200.000 rpm

79
 Umumnya dilengkapi dengan dentyal chair yang pergerakannya secara
manual

2) Dental Unit dengan Sistem Air- Jet


 Menggunakan udara tekan dari compressor untuk menggerakkan
putaran mata bur melalui air turbine handpiece
 Kecepatan putaran sampai 400.000 rpm bila pakai micro motor 40.000
rpm
 Pergerakan Dental chair menggunakan electro sistem/ hidrolic- electric

Pengoperasian Dental Unit


 Prasarana dan Ruangan
 Protap Pemakaian
1. Prasarana dan Ruangan
1. Sumber daya listrik dengan kapasitas daya yang cukup, saklar utama
dalam ruangan dental instalasi listrik : hubungan pentanahan
2. Sumber air bersih memenuhi kualitas air minum. Perpipaan di bawah
lantai
3. Instalasi perpipaan air buangan
4. Pipa udara tekan dari compressor
5. Ruangan harus bersih dan nyaman

2. Protap Pemakaian Dental Unit


1. Persiapan
a. Periksa catu daya listrik
b. Tekanan air yang masuk ke dalam Dental Unit
c. Hidupkan compressor
d. Hidupkan Dental Unit dan periksa indikator

2. Pengoperasian
a. Hidupkan Micro HP
Atur kecepatan Lo→hi
Periksa kecepatan putaran
Lihat → air keluar/ tidak dari HP
b. Hidupkan Syringe/ Sparyfit
Tekan tombol udara/ air
c. Hidupkan turbine air jet HP
Atur kecepatan Lo → hi lihat air keluar/ tidak dari HP
d. Operasikan suction ejector dengan menekan tombol pada HP lalu celupkan
ke dalam gelas, isi air lakukan penghisapan
e. Hidupkan lampu periksa
Tekan saklar/ tombol On

80
f. Gerakan dental chair
Tekan tombol/ saklar yang tersedia sesuai fungsi
- Naik-turun
- Sandaran badan
- Sandaran kepala
- Dan lain-lain
Pengemasan
Setelah seluruh kegiatan selesai
a. Matikan lampu periksa
b. Kembalikan posisi sandaran badan dan sandaran kepala ke posisi tegak
c. Matikan kran air
d. Matikan saklar utama Dental unit
e. Matikan compressor
Buang sisa udara dalam tangki untuk cegah tangki berkarat
f. Lepaskan mata bur dari HP
Letakkan HP pada tempat yang tersedia

KOMPRESSOR

 Kompressor adalah
Sumber udara tekan untuk keperluan operasional dental unit

 Fungsi Kompressor
Memompa udara yang kemudian disimpan di dalam tangki/ tabung
Dalam peralatan kedokteran gigi, udara tersebut digunakan untuk
menjalankan:
- Hand piece ( low speed, hight speed)
- Suction
- Aspirator dental unit

Tekanan udara untuk memberi supply udara ke dental unit biasanya antara 3 –
6 bar (3 – 6 kg/ cm2)
Dalam pemakaiannya, compressor dibagi menjadi 2 sistem:
1. Kompressor sistem sentral (beberapa dental unit)
2. Kompressor sistem tunggal (satu dental unit)

Kompressor tunggal terbagi 2 :


1. Kompressor Sistem Tunggal Terpisah
Disebut separate compressor. Kompressor ini diletakkan di luar ruang
pengobatan gigi dan diberi penutup yang dilapis peredam suara.
2. Kompressor yang menjadi satu dengan Dental Unit
Disebut built in Copressor. Tabungnya lebih kecil, suara halus

81
Jenis-jenis Kompressor
1. Free Oil (tapa Oli)
Tidak menggunakan oil : udara lebih bersih
Kerugian : harga lebih mahal

2. With Oil (dengan oil)


- Menggunakan Oil : udara kemungkinan terkontaminasi oil
- Harga lebih murah
- Harus selalu cek kondisi oil, jika habis akan menjadi rusak

Gambar Kompressor
Keterangan gambar :
1. Pressure Wsitch :
Sakelar untuk mengerjakan dan menghentikan compressor secara otomatis.
Untuk dental unit biasanya distel pada jika tekanan tanki turun sampai 3 bar,
compressor bekerja dan tekanan max 8 bar : compressor mati

2. Safety Valve
Akan bekerja (membuka) jika udara dalam tanki mencapai tekanan melebihi
kemampuan
- Udara dalam tanki secara automatic akan dibuang melalui safety valve

82
3. Stop Valve
Adalah kran udara untuk membuka dan menutup udara dari tanki komrpessor
yang digunakan untuk dental unit dan juga untuk mengatur tekanan udara
yang akan ke dental unit

4. Pressure gauge
Untuk mengetahui besar/ kecilnya (nilai) tekanan udara pada tanki

5. Electric Motor
Adalah motor listrik yang berfungsi untuk menggerakkan compressor

6. Kompressor :
Untuk memompa udara yang kemudian ditampung pada tanki

7. Drain Coek
Kran udara yang berfungsi untuk membuang udara di dalam tanki sehingga
diharapkan uap air dan kotoran di dalam tanki akan terbuang dan tidak ikut
masuk ke dental unit, karena kotoran dan uap air merusak dental unit,
sebaiknya setiap hari sebelum alat digunakan, tanki dibersihkan dahulu.
→ Lakukan berulang sampai uap air dan kotoran tidak keluar lagi.

8. Air Receiver
Tanki penampung udara

9. Suction Filter
Filter debu yang akan masuk compressor

10. Dush Selenoid


Klep yang akan membuka saat compressor bekerja dan menutup saat mati
sehingga udara tidak keluar lagi

 Pemeliharaan dan Pengecekan


1. Pengurasan tanki dengan cara membuka drain cock lakukan setiap hari
sebelum alat digunakan
2. Cek pressure gauge, pressure w\switch dan safety valve setiap hari
3. Cek getaran dan suara compressor, bila tidak normal → service
4. Cek mungkin ada baut dan mur yang kendor
5. Bersihkan suction filter setiap 1 bulan sekali, ganti jika rusak
6. Jika menggunakan compressor yang menggunakan oil → cek kondisi oil :
tambah jika kurang cek seminggu sekali

83
7. Bagian luar harus selalu dijaga dalam keadaan bersih dari debu
8. Bila automatic switch macet → cabut sumber listrik agar compressor
tidak meledak bila melampaui kapasitas tekanan udara
9. Untuk meredam suara → compressor diletakkan dalam kotak peredam
yang dindingnya dilapisi dengan bahan peredam suara/ getaran/ letakkan
di luar

 Penempatan Kompressor
1. Tempatkan pada lantai yang rata
2. Tempatkan pada ruangan dengan suhu Max 400C
3. Tempatkan pada suhu ruang yang rendah dan tidak berdebu
4. Tempatkan pada daerah yang tidak mudah menyebabkan corrosice dan gas
yang mudah terbakar dekat dengan compressor

 Cara Pemawkaian
1. Tutup stop valve, yakinkan tekanan tanki bertambah naik dengan melihat
pressure gauge
2. Yakinkan pressure switch bekerja pada tekanan sesuai setting automatic
pressure switch
3. Tarik ring Safety valve, sehingga udara dalam tanki bisa keluar dengan
tujuan megnetes bahwa safety valve dapat bekerja dengan baik
4. Buka stop valve sesuai tekanan yang diinginkan
5. Check getaran dan suara tidak normal dari compressor → service
6. Jika selesai pemakaian
- Matikan power
- Buka drain cock → untuk membuang sisa udara

HAND PIECE
 Macamnya
1. Staright Handpiece
2. Contra Angle Handpiece Conventional
Low Speed
3. Contra Angle Handpiece air – turbine
High speed
4. Micromotor Hanpiece
( Straight Handpiece/ Contra Angle Hand piece)

 Kegunaan
Digunakan untuk meneruskan putaran mesin ke bur
Alat ini harus dipelihara dengan hati-hati, karena terdiri dari bagian-bagian
yang kecil dan bergerigi.
Straight Hand Piece : Memakai bur tangkai panjang

84
Contra Angle Hand Piece : Memakai bur yang bertangkai pendek

1. Stright Hand Piece Low Speed


- Hand Piece ini digunakan untuk
Operasi : mengebor tulang, bur yang digunakan
- Pekerjaan prothesa gigi
- Kecepatan maximum : 20.000 RPM

2. Contra Angle Handpiece Low Speed :


- Handpiece ini digunakan untuk preparasi gigi pada penempatan gigi
(COnservasi)
- Cara penggunaannya, tidak ditekan terlalu keras,. Karena dapat
menyebabkan longgar di bagian mata bur terpasang
- Kecepatan maximum : 20.000 Rpm

3. Air Turbine Handpiece


- Handpiece ini digunakan untuk conservasi
- Kecepatan maximum : 400.000 rpm
- Pada saat pengeboran tidak ditekan pada gigi karena akan berhenti
- Hal ini disebabkan karena bantalan cartridge menggunakan air bearing/
bantalan udara
- Mata bur gigi harus tertancap/ terpasang sempurna agar catridge tidak
cepat rusak
Begitu pula pada saat mencoba, contra angle harus terpasang mata
burnya.
- Tekanan udara pada cartridge maximum adalah 3,4 kg/ cm 2 tergantung
merk dan jenis besar kecilnya cartridge

4. Micromotor Handpiece
- Kecepatan : 20.000 rpm
- Kegunaan : untuk preparasi/ pemolesan tumpatan
- Cara kerja
Digerakkan oleh kekuatan tekanan udara dari compressor
- Arah putaran
Dapat diatur ke kiri atau kanan
- Dapat berfungsi sebagia straight handpiece atau contra angle
Hendpiece
- Mata bur yang digunakan adalah mata bur biasa seperti pada contra
angle konvensional

85
 Pemeliharaan
- Tiap pergantian pasien, bagian kepala dari handpiece digosok dengan
kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%
- Tiap hari setelah alat ini dipakai → diputar dalam alkohol agar sisa-sisa
bekas membur terbuang
- Memutarnya menurut arah jarum jam kira-kira 32 menit. Setelah itu
diputgar berlawanan arah jarum jam kira-kira 3 menit lagi
- Setelah diputar dalam alkohol, diberi pelumas secukupnya
- Alat ini disimpan dalam tempat dimana alat ini bisa diberdirikan
umpamanya gelas
- Posisi bagian kepala Hendpiece berada di bagian bawah, agar pelumas
dapat terus mengalir ke bagian yang paling penting yaitu bagian kepalanya
- Sekali seminggu alat ini dibuka satu persatu
- Perhatikan tutup bagian kepala dari Handpiece air turbin. Berlainan
dengan alat-alat lain, maka pada tutup kepala handpiece ini untuk
membukanya diputar ke kanan dengan menggunakan kunci khusus.
Jangan sekali-kali dibuka dengan tang, sebab kemungkinan bentuknya
akan berubah
- Setelah dibuka satu persatu hingga terpisah, setiap bagiannya disikat
terutama pada bagian yang ada geriginya
- Dicuci dengan alkohol di lap sampai kering, kemudian diberi pelumas
- Satu persatu dipasang kembali
- Perhatikan waktu memasangnya harus kuat betul
- Kalau kita memakai contra angle
Dalam keadaan tidak terpasang kuat, alat ini akan cepat rusak atau giginya
akan patah
- Tiap-tiap habis memakai, bur harus dilepas dari handpiece, jika tidak
kemungkinan akan berkarat dan sukar dilepaskan dari Handpiece.

86

Anda mungkin juga menyukai