Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di masa yang lampau system kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit yaitu
hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi
pengobatan. Dalam keadaan yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh
dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga bersangkutan dirawat kembali
di rumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari, bahwa untuk
memelihara kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaiian usaha yang lebih luas, dimana
perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah salah satu bagian kecil dari rangkaiian usaha
tersebut.

Efektifitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada
serta sikap dan keterampilan para pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
sikap, pola hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang
positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau ada pasien dan
keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan
penyakitnya, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini
akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya. Promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian pasien, keluarga dan
pengunjung rumah sakit untuk berperan secara positif dalam berusaha penyembuhan dan
pencegahan penyakit. Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayanan kesehatan Rumah Sakit.

B. Isu Strategis

Promosi Kesehatan di Rumah Sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan
pengembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan
Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan pengembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS
berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan

1
untuk mengembangkan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi
PKRS kepada direktur rumah sakit pemerintah, pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi
media serta pengembangan model PKRS antara lain di Rumah Sakit Umum Sembiring di Deli
Tua. Namun pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebihg dari 15 tahun belum memberikan
hasil yang maksimal dan kesinambungannnya di rumah sakit tidak terjaga dengan baik
tergantung pada kuat tidaknya komitmen Direktuk Rumah Sakit.

Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu straegisyang muncul dalam Promosi Kesehatan DI
Rumah Sakit, yaitu:

1. Sebagian besar Rumah Sakit dalam menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.
2. Sebagian besar Rumah Sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi
tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.
3. Sebagian besar Rumah Sakit belum mewujudkan tempat kerja yang aman, bersih dan sehat.
4. Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya
pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 574/MENKES/SK/VI/2000 tentang
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, pemberian promosi
kesehatan yang menyeluruh kepada pasien merupakan HAK pasien dan Kewajiban Rumah
Sakit dan seluruh tim medis Rumah Saakit.informasi yang diberikan dapat mencakup upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (prefentif), penyembuhan penyakit
(kuratiif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative). Promosi kesehatan harus dilaksanakan
secara, menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan serta dilaksanakan bersama antara unit-
unit rumah sakit yang terkait sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 004/MENKES/SK/II/2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
Pemberian informasi medis uang menyeluruh juga dapat membantu pasien untuk
menentukan pilihan diagnostic, terapi maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi
prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai autonomi pasien. Hal ini
juga diharapkan akan membantu membangun hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien,
meningkatkan mutu pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga complain
pasien juga diharapkan akan lebih baik. Berdasarkan hal tersebut diatas dan dalam rangka

2
peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka dibentuklah Promosi Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS).

C. Dasar Hukum
1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab.
b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengbatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh
lingkungan ynag sehat baik fisik, biologi, maupun social.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi edukasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat
dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan.

h. Pasal 55

3
1. Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan.
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintahan.
i. Pasal 62
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalu kegiatan penyuluhan, penyebar luasan informasi atau kegiatan lain untuk
menunjang tercapainya hidup sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat untuk menghindari atau mnegurangi
resiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit.
3. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin dan menyediakan fasilitas untuk
kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
diatur dengan peraturan Menteri.
j. Pasal 115
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya.
k. Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan
informasi kesehatan.
2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dilakukan melalui system
informasi dan melalui lintas sector.
3. ketentuan lebih lanjut mengenai system informasi sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (2) diatur uleh Peraturan Pemerintah.
2. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat.

4
b. Pasal 4
Rumah sakit mepunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
c. Pasal 10 ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri dari atas ruang penyuluhan kesehatan
masyarakat rumah sakit.
d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban memberikan informasi yang benar tentang
pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.
e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SK II/2010 tentang Penetapan
Road Map Reformasi Kesehatan Masyakarat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Salah satu Prioritas Reformasi
Kesehatan yang dimaksud adalah Rumah Sakit Indonesi Kelas Dunia (World Class
Hospital).
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 659/MENKES/PER/VII/2009 tentang Rumah
Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital).
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004/MENKES/SK/II2012 tentang
Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

BAB II

5
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Sembiring Delitua terletak di Jalan Besar No.77 Delitua, termasuk
Rumah Sakit Umum Swasta Utama yang melayani beberapa kecamatan di sekitar Kabupaten Deli
Serdang, memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan komprehensif, mulai dari pelayanan
kesehatan dasar umum sampai ke spesialistik, memiliki berbagai fasilitas dan peralatan yang
lengkap serta didukung oleh sumber daya yang cukup memadai. Rumah sakit ini memiliki fasilitas
Pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan (umum, gigi, spesialis), rawat inap (240 tempat tidur dari
Super VIP, VIP, kelas I. kelas II, kelas III, NICU, dan ICU), Kamar Bersalin, Kamar Bedah,
Endoskopi, Ekokardiografi, USG, Radiologi, CT Scan, Laboratorium, Gizi, Farmasi dan lainnya.
RSU Sembiring Delitua Melayani berbagai segmen masyarakat, baik kategori umum, BPJS
kesehatan, JKK, Perusahaan dan Asuransi Inhealth. Melayani masyarakat tanpa membedakan
golongan, social ekonomi, suku, ras, agama dan latar belakang.
Visi RSU Sembiring Delitua adalah: “ Menjadi Rumah Sakit dengan kualitas pelayanan
yang prima, didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap, dengan sumber daya manusia yang
berkualitas “. Dan dengan motto “Pelayanan Yang Tebaik Adalah Pengabdian Kami” menjadi
acuan atau panduan untuk seluruh karyawan Rumah Sakit untuk mewujudkannya.
Dengan optimisme adanya pertumbuhan dan perkembangan Rumah Sakit yang baik,
disertai hasil analisis eksternal, persaingan, internal dan pasar yang masih terbuka dan luas, maka
RSU Sembiring Delitua menetapkan Strategi Umum adalah: Strategi Pertumbuhan untuk
memperkuat posisi persaingan bisnis uma.t

BAB III

6
VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO
RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING DELITUA

A. VISI
Menjadi rumah sakit dengan kualitas pelayanan yayng prima, didukung oleh sarana dan
prasarana yang lengkap, dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

B. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat primer dan sekunder bersifat spesialistis dan
subspesialistis dalam bentukan tindakan preventif, kuratif dan rehabilitative.
b. Menyediakan fasilitas pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan penunjang medis bagi
masyarakat pengguna jasa rumah sakit.
c. Mengembangkan kemampuan professional kesehatan dengan didukung manajemen
rumah sakit yang handal, brerdasarkan atas etika profesi, etika pelayanan, serta
keselarasan lingkungan.
d. Melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang pelayanan kesehatan dengan
senantiasa mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi kedokteran dan kesehatan.
e. Menciptakan suasana kerja yang ditandai oleh rasa kekeluargaan dan terus berupaya
meningkatkan kesejahteraan bagi setiap karyawan RSU Sembiring Delitua.

C. KEBIJAKAN RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING DELITUA


a. Semakin melengkapi dan menyempurnakan fasilitas perawatan dan penunjang
kesehatan di RSU Sembiring Delitua
b. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan baik tenaga medis, paramedic, maupun
tenaga kesehatan lainnya di RSU Sembiring Delitua.
c. Meningkatkan dan menyederhanakan proses administrasi dan ketatausahaan di RSU
Sembiring Delitua.
d. Menjalin dan meningkatkan kerjasama dengn istitusi-institusi lain yang dapat
mendukung kinerja RSU Sembiring Delitua.
D. MOTTO

7
“Pelayanan Yang Terbaik Adalah Pengabdian Kami”

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING

8
DELI TUA

A. Unit Struktural
1. Direktur utama
Adalah seorang pemimpin di lingkungan RSU Sembiring Delitua.
2. Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sesuai dengan bidang masing-masing pembantu direktuk untuk
memimpin rumah sakit sesuai dengan bidang yang diserahkan menjadi tanggung
jawabnya, yaitu:
1. Direktur Medis dan Keperawatan: membantu direktur dalam bidang pelayanan
medis dan pelayanan keperawatan
2. Direktum Umm dan Keuangan: membantu direktur dalam bidang umum dan
keuangan.
3. Kepala Bidang/Bagian
Adalah pejabat rumah sakit yang berada dibawah koordinasi para direktur dalam
mengawasi pelaksanaan bidang masing-masing.
4. Kepala seksi/ Ka.Sub Bag
Adalah pejabat yang membantu Kepala Bidang/ Bagian dalam pelaksanaan satu atau
lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu:
5. Unit kerja
Adalah suatu wadah structural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki
fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
Berikut adalah daftar Unit Kerja:
1. K3RS
2. Laboratorium
3. Radiologi
4. Gizi
5. Farmasi
6. Rekam Medis

9
 Informasi
 BPJS Kesehatan
 Customer Service
7. IGD
8. Ruang Bedah & CSSD
9. ICU
10. Endoscopy
11. Fisioterapi
12. Poli Umum
13. Poli Dokter Spesialis
14. Ruang Bersalin
15. Ruang Dewasa
16. Ruang bayi
17. Kepegawaian
18. Diklat
19. Security
20. Humas
21. Kasir
22. Akuntansi
23. Verifikator BPJS
24. Logistik
25. Gudang Umum
26. Cleaning Service
27. Transportsi

B. UNIT Non Struktural


Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Unit Non Struktural ini berbentuk Komite, Panitia, Tim.
Unit Non Struktural yang ada di RS Umum Sembiring Delitua adalah sebagai berikut:
1. Komite Keperawatan

10
2. Konite Etik
3. Komite PPI
4. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
5. TIM PONEK

BAB V
URAIAN TUGAS UNIT PKRS
(PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT)

11
RSU SEMBIRING DELITUA

A. Ketua
1. Tugas :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana )
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait dengan
Promosi Kesehatan Rumah Sakit
c. Membuat program kerja PKRS
d. Membuat prosedur kerja serta uraian tugas tim PKRS
e. Melakukan evaluasi kegiatan pemberian informasi dan edukasi
f. Merencakan kegiatan sosial meliputi penyuluhan, seminar, pendidikan dan pelatihan untuk
masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
g. Menyusun konsep perjanjian kerja sama pelayanan kesehatan
h. Mengatur jadwal penyuluhan rutin di rumah sakit
i. Mengatur jadwal penyuluhan rutin dan insidental di daerah binaan.
j. Mengatur jadwal kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, khitanan massal.
k. Mengatur jadwal penggunaan media audio /audio visual rumah sakit
l. Memberikan arahan kepada Tim PKRS pelaksanaan kegiatan
m. Memberikan bimbingan dan motivasi untuk pencapaian target kegiatan
n. Melakukan supervisi secara rutin
o. Membagi tugas dilingkup PKRS
p. Membuat analisis pekerjaan dan beban kerja di Tim PKRS
q. Menyusun uraian tugas berdasarkan posisi dilingkup PKRS
r. Menyusun laporan berdasarkan obyektifitas hasil kerja yang telah dicapai sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
s. Mengkoordinir pertemuan berkala Tim PKRS minimal satu bulan sekali
t. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit , lembaga-lembaga yang bergerak dalam
bidang kesehatan atau puskesmas untuk memfasilitasi pengobatan, dan perawatan setelah
dari rumahsakit
u. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

2. Wewenang :

12
a. Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Direksi
b. Mengarahkan dan membimbing masing-masing koordinator beserta pelaksananya
c. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d. Menentukan skala prioritas pekerjaan
e. Merekomendasi, memaraf, dan menandatangani surat serta dokumen dinas yang berkaitan
PKRS
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang sesuai tugas dan
tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani.
4. Hasil Kerja :
a. Distribusi Tugas Kepada Masing-Masing Koordinator Sesuai Dengan Tugasnya
b. Rencana Operasional Tahunan Program PKRS
c. Hasil-Hasil Pelaksanaan Program PKRS
d. Laporan Tahunan Pelaksanaan Program PKRS Kepada Direksi

B. Sekretaris
1. Tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap Ketua Tim PKRS
b. Melakukan surat menyurat dan administrasi terkait
c. Melakukan tata laksana dokumen, pengarsipan, melakukan pengumpulan, pengolahan dan
analisa data
d. Mengusulkan kebutuhan administrasi
e. Membuat laporan bulanan kegiatan PKRS
f. Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim PKRS agar terbentuk kerjasama yang
sinergis
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang
a. memberikan masukan
b. Mengatur jadwal penyuluhan tentang administrasi dan surat menyurat pelaksanaan PKRS
kepada Ketua Tim
c. Membuat pencatatan dan pelaporan
d. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
e. Menentukan skala prioritas pekerjaan
3. Hak :

13
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang sesuai tugas dan
tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani
4. Hasil Kerja :
a. Rencana kerja dan kebutuhan sekretariat
b. Konsep surat dan naskah
c. Pelayanan administrasi
d. Arsip surat masuk dan keluar RS
e. Laporan program bulanan dan tahunan sekretariat

C. Kordinator Pelayanan Medis


1. Tugas :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait dengan
kegiatan PKRS
c. Membuat usulan materi penyuluhan
d. Membuat usulan materi penyuluhan
e. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
f. Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bidang Medis
g. Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bidang Medis
h. Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS yang tepat
i. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada ketua Tim PKRS
untuk dilaporkan ke Direktur
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

2. Wewenang :
a. Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b. Mengarahkan dan membimbing masing-masing petugas pelayanan beserta pelaksananya
c. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d. Menentukan skala prioritas pekerjaan
e. Membimbing dan menegur bawahan
f. Membina bawahan dalam disiplin kerja
g. Menolak hasil kerja yang tidak relevan

3. Hak :

14
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang

sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani

4. Hasil Kerja :

a. Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan tugasnya


b. Rencana operasional tahunan program PKRS
c. Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d. Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim

D. Koordinator Keperawatan / Kebidanan


1. Tugas :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait dengan
kegiatan PKRS
c. Membuat usulan materi penyuluhan
d. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
e. Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bidang Keperawatan /Kebidanan
f. Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bidang Keperawatan /
Kebidanan
g. Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS yang tepat
h. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada ketua Tim PKRS
untuk dilaporkan ke Direktur
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang :
a. Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b. Mengarahkan dan membimbing masing-masing petugas pelayanan beserta pelaksananya
c. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d. Menentukan skala prioritas pekerjaan
e. Membimbing dan menegur bawahan
f. Membina bawahan dalam disiplin kerja
g. Menolak hasil kerja yang tidak relevan

3. Hak :

15
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang

sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani

4. Hasil Kerja :
a. Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan tugasnya
b. Rencana operasional tahunan program PKRS
c. Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d. Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim

E. Koordinator Penunjang Medik


1. Tugas :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait dengan
kegiatan PKRS
c. Membuat usulan materi penyuluhan
d. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
e. Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bidang Penunjang Medis (Farmasi,
Laboratorium, Radiologi, Gizi, dan lain-lain)
f. Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bidang
g. Penunjang Medis (farmasi, laboratorium, Radiologi, dan lain-lain)
h. Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS yang tepat
i. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada ketua Tim PKRS
untuk dilaporkan ke Direktur
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang :
a. Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b. Mengarahkan dan membimbing masing-masing petugas pelayanan beserta pelaksananya
c. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d. Menentukan skala prioritas pekerjaan
e. Membimbing dan menegur bawahan
f. Membina bawahan dalam disiplin kerja
g. Menolak hasil kerja yang tidak relevan

3. Hak :

16
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang

sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan RSI Sultan Agung

4. Hasil Kerja :

a. Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan tugasnya

b. Rencana operasional tahunan program PKRS

c. Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS

d. Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim

F. Koordinator Non Medis


1. Tugas :
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait dengan
kegiatan PKRS
c. Membuat usulan materi penyuluhan
d. Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
e. Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bagian Non Medis
f. Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bagian Non Medis
g. Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS yang tepat
h. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada
i. ketua Tim PKRS untuk dilaporkan ke Direktur
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang :
a. Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b. Mengarahkan dan membimbing masing-masing pelaksana pelayanan non medis
c. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d. Menentukan skala prioritas pekerjaan
e. Membimbing dan menegur bawahan
f. Membina bawahan dalam disiplin kerja
g. Menolak hasil kerja yang tidak relevan

17
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang

sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan RSI Sultan Agung

4. Hasil Kerja :
a. Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan tugasnya
b. Rencana operasional tahunan program PKRS
c. Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d. Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim

G. Humas
1. Tugas :
a. Menyelenggarakan promosi komunikasi perubahan dan membangundukungan kegiatan
PKRS
b. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit, lembaga-lembaga yang bergerak dalam
bidang kesehatan atau puskesmas untuk memfasilitasi pengobatan, dan perawatan setelah
dari rumah sakit
c. Menyediakan logistic terkait KIE dan bahan lain yang dibutuhkan untuk kegiatan PKRS
d. Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim PKRS agar terbentuk kerjasama yang
sinergis
e. Mengusulkan kebutuhan terkait pelayanan PKRS
f. Membuat laporan bulanan dan tahunan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang
a. Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b. Mengarahkan dan membimbing masing-masing pelaksana pelayanan non medis
c. Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d. Menentukan skala prioritas pekerjaan
e. Membimbing dan menegur bawahan
f. Membina bawahan dalam disiplin kerja
g. Menolak hasil kerja yang tidak relevan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan yang

18
sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani

4. Hasil Kerja :
a. Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan tugasnya
b. Rencana kegiatan PKRS
c. Laporan Pelaksanaan kunjungan dan Perjanjian Kerja sama
d. Laporan Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan (internal daneksternal)

BAB VI
PERTEMUAN RAPAT

19
Rapat berkala di Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit Umum Sembiring Delitua terdiri
dari: rapat per tiga bulan sekali dan rapat insidentil dilakukan hanya pada kesempatan dan waktu
tertentu saja.

BAB VII
PELAPORAN

20
Laporan di Unit Promosi Kesehatab Rumah Sakit yaitu:
Laporan

Pengelola PKRS :
LAPORAN BULANAN :
NO Kasus Jumlah Jumlah Metode PKRS digunakan Ket
Kasus kasus
yang di
intervensi
PKRS
Frek % Metode Frek %
konseling
Penyuluhan
Pesan media

21

Anda mungkin juga menyukai