Anda di halaman 1dari 22

https://www.slideshare.

net/maryadivm1/soal-latihan-ukk-ipa-kelas-7-ke2
TUGAS :
1. Perhatikan kunci determinasi berikut!

Pengertian dan Contoh Kunci Determinasi Dikotomi


Hewan dan Tumbuhan Lengkap dengan Cara
Menggunakannya
Berikut ini merupakan pembahasan tentang pengertian kunci determinaasi, contoh kunci determinasi hewan, contoh kunci
determinasi tumbuhan, cara menggunakan kunci determinasi, kunci dikotomi, kunci dikotomi tumbuhan dan hewan, contoh
kunci determinasi sederhana tumbuhan, kunci determinasi tumbuhan lengkap.

Pengertian Kunci Determinasi

Tahukah anda apa pengertian dari kunci determinasi? Apa yang dimaksud dengan kunci determinasi?

Kunci determinasi dibuat berupa daftar ciri-ciri yang disusun secara berurutan untuk menemukan nama spesies suatu
makhluk hidup. Kunci determinasi bersifat dikotomis. Kunci determinasi dengan dikotomi berupa urutan nomor yang
memuat dua daftar ciri makhluk hidup untuk dijawab ya dan tidak.

Pada kunci determinasi sistem dikotomis, tiap nomor terdiri dari dua pertanyaan yaitu a dan b. Pertanyaan a dan b saling
berlawanan.

Apabila kamu menjawab benar pada pertanyaan a, lanjutkan ke nomor pertanyaan berikutnya yang terdapat atau tertera
pada pernyataan a.

Begitu juga apabila jawaban benar (ya) pada pertanyaan b, lanjutkan ke nomor pertanyaan berikutnya yang tertera pada
pernyataan b. Untuk lebih jelasnya, ikutilah kegiatan berikut.

Cara Menggunakan Kunci Determinasi

Bawalah seekor hewan kemudian jawablah kunci determinasi berikut ini!

1. a. Tidak bertulang belakang ...............................................


2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang .................................
3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)

2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ..............................


siput (bila ya jawabannya siput)
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ...............................
4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)

3. a. Bergerak dengan sirip .........................................................


ikan (bila ya jawabannya ikan)
b. Bergerak bukan dengan sirip ...........................................
6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)

4. a. Bersayap .........................................................................
5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap ................................................................

lipan (bila ya jawabannya lipan)


5. a. Menyusui anaknya ...........................................................
mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau)
b. Tidak menyusui anaknya ................................................
7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)

6. a. Sayapnya sisik ....................................................................


kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu)
b. Sayapnya lurus ................................................................
belalang (bila ya maka belalang)

7. a. Mengalami metamorfosis ................................................


katak (bila ya jawabannya katak)
b. Tidak mengalami metamorfosis ......................................
8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)

8. a. Tidak mengerami .............................................................


buaya (bila ya jawabannya buaya)
b. Mengerami telurnya .........................................................
burung (bila ya jawabannya burung)

Dari kunci itu diperoleh:

Tabel: Kunci Determinasi


TUGAS :
1. Perhatikan kunci dikotom berikut!
No Makhluk Hidup Urutan kunci determinasi

1 Bryophyta

2 Pteridophyta

3 Gymnospermae

4 Monokotil

5 Dikotil

2. Perhatikan diagram kunci diterminasi berikut!

a. Kunci dikotom:

b. Tabel urutan kunci determinasi:


Kunci determinasi :
1.a. hidup didarat……………………………………………………...1a
1.b. hidup di air ………………………………………………………...1b
2.a. melahirkan……………………………………………………………harimau
2.b. bertelur………………………………………………………………..2b
3.a. herbivore ……………………………………………………………..burung
3.b. karnivora…………………………………………………………….…ular
4.a.berkaki ………………………………………………………………....buaya
4,b, tidak berkaki ……………………………………………ikan
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

1. Definisi

Klasifikasi Makhluk hidup didefinisikan oleh Ernst Mayr sebagai “Pengaturan entitas dalam serangkaian kelas hierarkis, di
mana kelas-kelas yang hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih
inklusif di level kelas yang lebih tinggi.” Kelas didefinisikan sebagai "kumpulan entitas yang sama".

2. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.


2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang
lain.
3. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari
makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
4. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.
5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

3. Manfaat Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem klasifikasi makhluk hidup bermanfaat untuk :

1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup


Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus dan spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut adalah tata nama
ilmiah makhluk hidup:

1. Menggunakan bahasa Latin


2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.
3. Genus terletak di kata pertama
4. Spesies terletak di kata kedua
5. Dicetak miring atau diisi garis bawah
6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital
7. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital

Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk
spesies tanaman tersebut.

5. Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa
makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan.

Jadi, dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

5.1 Berdasarkan Persamaan

Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis
aves (burung) karena memiliki bulu,sayap, dan paruh.

5.2 Berdasarkan Perbedaan

Apabila kita mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis makanannya, maka ayam termasuk
herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.
5.3 Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengamati
bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah sayap. Apabila hendak menggolongkan
beberapa tumbuhan, maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-
lain.

Ciri-ciri inilah yang dinamakan ciri morfologi. Apabila kita mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada tidaknya
berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.

5.4 Berdasarkan Ciri Biokimia

Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain berdasarkan ciri-ciri yang telah
disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis
DNA. Hal tersebut dapat menentukan hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.

5.5 Berdasarkan Manfaat

Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.

6. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tahapan dalam klasifikasi mahluk hidup yang dilakukan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:

1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan
diklasifikasi.
2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Mahluk hidup yang
mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.
3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk
mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.

Linnaeus memperkenalkan hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut
takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah:

1. Kingdom (kerajaan)
2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia(Keluarga/Suku)
6. Genus (Marga)
7. Spesies (Jenis)

7. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem klasifikasi, dapat digolongkan menjadi tiga golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem
filogenik.

7.1 Klasifikasi Sistem Alami

Kita sudah mengetahui bahwa klasifikasi pada dasarnya berpijak dari adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui dengan
mengamati makhluk hidup secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.
Jika kita lihat secara alami, dapat kita ketahui bahwa kelima binatang itu mempunyai empat kaki, sehingga membentuk
suatu kelompok seperti yang dikehendaki alam, yaitu kelompok binatang yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa klasifikasi sistem alami merupakan terbentuknya suatu kelompok-kelompok makhluk hidup secara alami.

Tokoh klasifikasi sistem alami adalah Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada tahun 350 SM. Beliau membagi
makhluk hidup menjadi dua dunia (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dunia hewan ini dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

7.2. Klasifikasi Sistem Buatan

Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila
dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang
dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak
Taksonomi”.

Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup,
dengan cara-cara berikut.

1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam
dari berbagai jenis makhluk hidup.
2. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri
berlainan dikelompokkan tersendiri.
3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan
ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.

8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

Untuk memudahkan dalam pengelompokan makhluk hidup yang sangat banyak ragamnya, maka disusunlah suatu aturan
pengelompokan. Pengelompokan dilakukan pada tingkatan tinggi sampai ke tingkatan rendah seperti berikut ini.

8.1 Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)

Tingkatan takson ini merupakan tingkatan tertinggi untuk makhluk hidup. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom
Animalia dan semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae.
8.2 Filum atau Divisio (Keluarga Besar)

Apabila kita mengelompokkan suatu makhluk hidup dalam kingdom, maka dengan melihat persamaan ciri-cirinya akan
dimasukkan ke dalam suatu keluarga besar. Keluarga besar tersebut dimasukkan dalam filum untuk jenis hewan dan
dimasukkan ke dalam divisio untuk jenis tumbuhan. Misalnya seperti hewan yang terlihat pada Gambar diatas.

Filum Chordata merupakan hewan bernotokorda dan hewan bertulang belakang. Ada juga hewan yang memiliki kaki
berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan dalam filum Arthropoda.

Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas,
misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium
dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

8.3 Kelas

Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam
divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu kelas.

Contoh kelas pada hewan, yaitu hewan menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, dan lain-lain.

Adapun kelas pada tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu dan berkeping dua. Dengan demikian,
tumbuhan mempunyai divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

8.4 Ordo (Bangsa)

Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales,
sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.

Contoh dari hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tumbuhan).

Adapun pada tumbuhan contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales
(bangsa mawar-mawaran).

8.5 Famili (Suku atau Keluarga)

Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat
dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk
nama hewan diberi akhiran idae.

Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan adalah
Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).

8.6 Genus (Marga)

Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata
apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf
kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.
Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing).

Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga
terung-terungan).

8.7 Species (Jenis)

Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok
makhluk hidup yang dapat melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan yang subur (fertil).

Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada
di depan merupakan nama marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya.

Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia
solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi)
 Home
 Pengertian
 Perbedaan
 Umum

Home » Biologi » IPA » Klasifikasi » Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi Makhluk Hidup


Diposting oleh Aang Imam di Selasa, Oktober 13, 2015

Makhluk hidup di alam semesta/bumi ini sangat beragam, kucing ada ragamnya contoh seperti kucing kampung/biasa,
kucing persia, atau kucing anggora dan masih banyak lagi, atau sayur-sayuran juga ada banyak ragamnya. Untuk
memudahkan kita mempelajari atau membedakan antara semua makhluk hidup itu maka dibutuhkan suatu klasifikasi
makhluk hidup.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup adalah mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau unit-unit tertentu
berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya. Tujuan klasifikasi makhluk hidup ialah untuk mempermudah dalam
mengenal, mempelajari, dan mengetahui hubungan antar makhluk hidup.

Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki persamaan ciri ke
dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut
takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan
Klasifikasi Makhluk Hidup

takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.

Sistem Klasifikasi

Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan klasifikasi makhluk hidup yang berkelanjutan.
Perkembangan tersebut diantaranya.

1. Klasifikasi dua kingdom


2. Klasifikasi tiga kingdom
3. Klasifikasi empat kingdom
4. Klasifikasi lima kingdom
5. Klasifikasi enam kingdom

Ke lima klasifikasi yang sudah disebutkan tadi ialah buatan manusia, jadi sistem klasifikasi yang terbaik bergantung pada
kesepakatan bersama dan kebutuhan, karena setiap sistem klasifikasi memiliki dasar tersendiri.
1. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom

Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, organisme dikelompokkan menjadi dua dunia besar, yaitu dunia tumbuhan (Kingdom
Plantae) dan dunia hewan (Kingdom Animalia).

Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)


Dunia tumbuhan mencakup makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari bahan selulosa dan berklorofil sehingga mampu
berfotosintesis. Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji termasuk kerajaan tumbuhan. Dalam
sistem klasifikasi dua kingdom, bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam kelompok ini meskipun tidak memiliki klorofil.

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)


Dunia hewan tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas. Contohnya adalah hewan bersel satu
(Protozoa), hewan berpori (Porifera), cacing (Vermes), hewan berongga (Coelenterata), hewan berbuku-buku (Arthropoda),
hewan lunak (Mollusca), hewan berkulit duri (Echinodermata), dan hewan bertulang belakang (Chordata).

2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom

Klasifikasi tiga kingdom memisahkan jamur yang pada klasifikasi dua kingdom termasuk dunia tumbuhan. Jamur dibedakan
karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa seperti dinding sel tumbuhan melainkan dari bahan kitin.
Perbedaan lainnya juga jamur tidak dapat membuat makanan sendiri (Hererotrof) seperti tumbuhan.

Dunia Jamur (Kingdom Fungi)


Dunia jamur meliputi semua organisme yang memperoleh makanan secara heterotrof dengan cara menyerap makanan
(Absorpsi). Jamur mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain (Parasit) maupun dengan cara menyerap dari makhluk
hidup yang telah mati (Saprofit).

Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)


Dunia tumbuhan meliputi semua organisme yang mampu membuat makanannya sendiri (Autotrof) dengan melalui
fotosintesis.

Dunia Hewan (Kingdom Animalia)


Dunia hewan mencakup semua organisme yang mendapatkan makanannya secara heterotrof dengan cara memakan
organisme lain.

3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom

Sistem klasifikasi empat kingdom berkembang setelah ditemukannya inti sel (Nurkleus). Ada organisme yang inti selnya
tidak memiliki selaput, ada juga organisme yang inti selnya diselubungi selaput.

Kingdom Monera
Semua anggota kingdom Monera tidak mempunyai selaput inti, sehingga disebut organisme prokariotik. Contoh dari
kingdom Monera adalah bakteri dan ganggang biru-hijau.

Kingdom Fungi
Semua jenis jamur dimasukkan pada kingdom fungi

Kingdom Plantae
Semua ganggang (Kecuali ganggang biru-hijau), tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji dimasukkan kedalam
kingdom ini.

Kingdom Animalia
Semua hewan mulai dari Protozoa hingga Chordata termasuk ke dalam kingdom animalia.

4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Whittaker (1969) mengusulkan klasifikasi makhluk hidup
menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pada sistem klasifikasi lima kingdom, ganggang
yang sebelumnya dimasukkan pada kingdom Plantae, dan Protozoa yang semula dimasukkan di dalam kingdom Animalia
selanjutnya dikelompokkan menjadi satu kingdom, yaitu Kingdom Protista.
Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri dari bakteri dan ganggang biru-hijau. Dilihat dari mikroskop kebanyakan bakteri tampak memiliki ukuran
dan bentuk yang sama. Namun, dari bukti biologi molekular dijumpai adanya perbedaan pada ARN ribosom. Sehingga ahli
mikrobiologi membedakan bakteri menjadi eubacteria dan archaebacteria.

Eubacteria ialah kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana dan hidup di
lingkungan biasa

Archaebacteria ialah kelompok bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrim, misalnya pada sumber air panas, di dalam
laut dengan kadar garam tinggi, atau di tempat yang asam.

Kingdom Protista
Kingdom ini terdiri dari organisme yang memiliki selaput inti dan bersel tunggal. Protista dapat ditemui di mana saja, baik di
air tawar, air laut, daerah lembab, atau pun hidup bersimbiosis dengan organisme lain. Protista dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu protista menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan (Ganggang), dan protista menyerupai
jamur. Hampir semua protista hidup di air karena mereka tidak memiliki pelindung yang dapat menjaga tubuhnya dari
kekeringan.

Kingdom Fungi
Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran sebagai dekomposer pada lingkungan.
Jamur mendapatkan makanan dengan cara saprofit atau parasit.

Kingdom Plantae
Plantae atau tumbuhan ialah organisme yang mempunyai membran inti (Eukariotik) yang dapat membuat makanannya
sendiri dan bersel banyak. Pada umumnya plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa secara kawin dan tidak kawin.

Kingdom Animalia
Animalia atau hewan adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanannya. Sel-sel hewan
tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang tinggal di laut, di air tawar, dan juga di darat.

5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom

Keempat sistem klasifikasi yang sudah disebutkan sebelumnya tadi belum memsukkan virus dalam klasifikasinya. Virus
memang berbeda dengan organisme lain. Tubuh virus tersusun atas asam nuklea yang diselubungi oleh protein. Di luar sel
hidup, virus merupakan benda mati. Virus hanya dapat hidup dan memperbanyak diri dalam sel hidup inangnya. Jadi sistem
klasifikasi enam kingdom merupakan sistem klasifikasi lima kingdom dengan penambahan kingdom Virus.

Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup. Klasifikasi disusun dalam bentuk bertingkat
berdasarkan banyak sedikitnya persamaan dan perbedaan yang ada pada makhluk hidup. Tingkatan tersebut disebut
sebagai takson.

Tingkatan terkecil dari klasifikasi makhluk hidup adalah species dan yang terbesar adalah kingdom. Species yang berkerabat
dekat ditempatkan dalam satu tingkatan yaitu genus. Beberapa genus dimasukkan ke dalam satu famili. Beberapa famili
dimasukkan ke dalam satu ordo. Beberapa ordo dimasukkan ke dalam satu kelas. Beberapa kelas dimasukkan ke dalam satu
divisio untuk kelompok tumbuhan atau ke dalam satu filum untuk kelompok hewan. Beberapa divisio atau filum
dimasukkan ke dalam satu kingdom.

Tabel urutan Takson dari yang tertinggi hingga terendah

Bahasa
Bahasa Latin Bahasa Inggris
Indonesia

Regnum Kingdom Kerajaan

Diviso/Phylum Division/Phylum Divisi/Filum


Classis Class Kelas

Ordo Order Bangsa

Familia Family Suku

Genus Genus Marga

Species Species Jenis

1. Kingdom

Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi. Semula makhluk hidup di dunia ini hanya dikelompokkan menjadi dua
kingdom, yaitu plantae dan animalia. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan saat ini makhluk hidup
dikelompokkan menjadi enam kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia, dan Virus.

2. Divisi atau Filum

Setiap kingdom dapat dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Kelompok ini pada tumbuhan disebut
dengan Divisi, sedangkan pada hewan disebut Filum.

Divisi Kingdom plantae

1. Thallophyta
2. Bryophyta
3. Pteridophyta
4. Spermatophyta

Filum Kingdom Animalia

1. Hewan berpori (Porifera)


2. Hewan berongga (Coelenterata)
3. Cacing pipih (Platyhelminthes)
4. Cacing gilig (Nemathelminthes)
5. Cacing gelang (Annelida)
6. Hewan Lunak (Moluska)
7. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
8. Hewan berkulit duri (Echinodermata)
9. Hewan bertulang belakang (Chordata)

3. Kelas

Setiap divisi atau filum dapat dipecah lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yang dikenal kelas. Dasar pengelompokannya
menggunakan sifat atau ciri yang masih umum. Misalnya, divisi spermatophyta dibedakan lagi menjadi beberapa kelas
berdasarkan keping bijinya, menjadi kelas monokotil dan kelas dikotil.

4. Ordo

Setiap kelas dapat dipecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil yang disebut ordo. Dasar pengelompokannya
adalah sifat atau ciri khusus dari ciri yang digunakan sebagai dasar pengelompokan tingkat kelas. Misalnya, kelas monokotil
dapat dibedakan menjadi beberapa ordo, di antaranya :
1. Rumput-rumputan (Poales)
2. Rumput teki (Cyperates)
3. Jahe-jahean (Zingiberales)
4. Bakung-bakungan (Liliales)
5. Pandan-pandanan (Pandanales)

5. Famili

Berdasarkan sifan dan ciri yang lebih khusus, setiap ordo dapat dibedakan lagi menjadi beberapa famili. Misalnya, ordo
liliales dapat dibedakan menjadi famili lili-lilian (Liliaceae), dan amarilis (Amaryllidaceae).

6. Genus

Setiap famili dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yaitu dikenal dengan Genus. Anggota-anggota genus
mempunyai persamaan ciri yang lebih banyak bila dibandingkan tingkatan takson di atasnya. Misalnya, famili liliceae terbagi
menjadi, genus lili (Lilium), lidah buaya (Aloe), dan bawang-bawangan (Allium).

7. Species

Spesies merupakan tingkatan takson terendah dalam klasifikasi. Setiap genus dapat memiliki beberapa species. Misalnya,
genus allium mempunyai dua spesies, yaitu Allium cepa (Bawang merah) dan Allium sativum (Bawang putih).

Untuk memperjelas klasifikasi dari kingdom hingga spesies, coba perhatikan bagan klasifikasi dari spesies Allium Sativum
(Bawang putih) dan Allium Cepa (Bawang merah) berikut ini.

Pada klasifikasi yang sangat khusus, selain tujuh tingkatan takson yang sudah disebutkan masih ada pengelopokan lebih
lanjut, yaitu dengan menambahkan awalan super-, sub-, atau infra-. Perhatikan klasifikasi berikut ini.

 Regnum : Plantae
 Divisio : Spermatophyta
 Subdivisio : Gymnospermae
 Classis : Dicotyledoneae
 Subclassis : Dialypetalae
 Ordo : Aristolochiales
 Familia : Rafflesiaceae
 Genus : Rafflesia
 Species : Rafflesia Arnoldi
Kunci determinasi adalah kunci untuk mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelompok tertentu. Dalam kunci tersebut
terdapat sejumlah deskripsi/keterangan mengenai ciri-ciri bagian tubuh makhluk hidup. Kunci determinasi yang biasa
digunakan adalah kunci dikotomi yang berisi sejumlah keterangan yang disusun secara berpasangan. Pada setiap pasangan
keterangan, organisme dipisahkan menjadi dua kelompok dengan ciri-ciri yang berlawanan atau berbeda.

Demikianlah artikel mengenai klasifikasi makhluk hidup. Semoga dapat bermanfaat, bila ada kesalahan penulisan atau
penjabaran mohon maaf. Terima kasih telah berkunjung.

Referensi : Seri IPA Biologi SMP Kelas VII, Yudhistira Ghalia Indonesi

Anda mungkin juga menyukai