Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PEMBORAN AIR TANAH PT.

DALEM SAKTI DI

KELURAHAN SUNGAI BESAR KECAMATAN BANJARBARU

KALIMANTAN SELATAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Melakukan Kerja Praktek

S O N I S U S A N T O
2003 31 065
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK

PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS VETERAN RI MAKASSAR

2005

EVALUASI PEMBORAN AIR TANAH PT. DALEM SAKTI DI

KELURAHAN SUNGAI BESAR KECAMATAN BANJARBARU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Mengetahui :

Ketua Jurusan Disetujui Oleh :


Teknik Pertambangan Pembimbing

Ir. Rafiuddin,MT Enni Tri Mahyuni, ST, MT

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok manusia, baik sebagai air

minum maupun untuk kebutuhan utama lainnya. kebutuhan air

tersebut pada saat ini sudah menjadi masalah khususnya bagi

masyarakat di perkotaan maupun di daerah-daerah tertentu yang

sangat sulit mendapatkan sumber air bersih yang cukup memadai

dan memenuhi standar kesehatan.

Oleh karena itu dalam rangka memanfaatkan air tanah

sebagai sarana air bersih untuk kebutuhan masyarakat di

Kelurahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Kalimantan Selatan,

maka dilakukan pemboran air tanah dalam. Dalam masalah di atas

perlu dilakukan pemboran air tanah untuk penyediaan air bersih.

Eksplorasi air tanah dengan pemamfaatan sumur dalam

( sumur bor ), telah banyak dilakukan di Indonesia baik untuk

memenuhi kebutuhan air minum,industri,dan irigasi


B. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini akan dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Pada kedalaman berapa dijumpai aquifer yang dapat

dimamfaatkan sebagai air bersih.

2. Apakah air tanah yang ada memenuhi syarat untuk

dimamfaatkan sebagai air bersih untuk masyarakat, serta

kebutuhan komersil lainnya.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

* Untuk mengetahui potensi sumber daya air bawah tanah naik

kwalitas maupun kuantitasnya.

* Untuk mengetahui letak da posisi dan kedalaman lapisan

pembawa air (aquifer) pada sumur bor eksplorasi.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan demi melaksanakan eksplorasi air

tanah di Kelurahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Kalimantan

Selatan yaitu sistem pemboran rotari dengan sirkulasi bilas

langsung (Direct Circulation Drilling) dimana air pembilas dicampur


dengan lumpur bor adapun metode yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah :

D.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Mengadakan penelitian dengan menggunakan buku-buku dan

Literature.

2. Penelitian Lapangan.

Mengadakan penelitian di Kelurahan Sungai Besar Kecamatan

Banjarbaru Kalimantan Selatan. Yang pelaksanaannya dimulai

kegiatan pemboran dan kemudian dilanjutkan deskripsi cutting,

konstruksi sumur, pumping test.

D.2 Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini data dari hasil pemboran yang berupa

cutting diskripsi dan kemudian digambarkan dalam suatu

penampang litologi sehingga kita bias melihat dan mengetahui

potensi lapisan pembawa air (aquifer), sedang untuk kuantitas air

dilakukan uji pemampaan (pumping test) dan untuk mengetahui

kualitas air tersebut dilakukan analisis terhadap air di laboratorium.

E. LANDASAN TEORI

E.1 Pengertian Aquifer


Aquifer menurut Ray. K. Linsney, jr, adalah formasi geologi

yang mengandung air dan memindahkannya dari satu titik yang

lain dalam jumlah yang mencukupi untuk perkembangan ekonomi.

E.2 Jenis-jenis Aquifer


Rudy Sayoga Gautama, membagi aquifer dalam tiga tipe,

yaitu :

1. Aquifer pori yang meloloskan disebabkan oleh pori-pori diantara

butir-butir padatan, umumnya lapisan sedimen. Aquifer ini

dibagi atas empat jenis :

a. Aquifer Tertekan (confined Aquifer)

Aquifer tertekan merupakan perlapisan permeable yang

sepenuhnya jenuh oleh air dan dibatasi oleh lapisan-lapisan

impermeable (nonfining beds) baik dinagian atas maupun

dibagian bawah. Air yang berada di dalam aquifer tersebut

berada dalam kondisi tertekan sehingga jika terdapat sumur

yang menembus aquifer, muka air tanah pada sumur

tersebut akan tertekan tinggi dari batas atas aquifer. Bila air

pada sumur tersebut lebih tinggi dari permukaan tanah,

maka disebut aquifer artesis.

b. Aquifer Setengah Tertekan (Semi – Confined Aquifer)


Aquifer setengah tertekan atau disebut juga leaky aquifer

merupakan lapisan yang junuh air dan pada bagian atasnya

dibatasi oleh lapisan yang semi permeable dan pada bagian

bawah dibatasi oleh impermeable atau juga disebut semi

permeable. Pada aquifer ini dapat terjadi aliran air dengan

arah vertika. Antara aquifer dan lapisan semi permeable di

atasnya fenomena disebut “leakage”.

c. Aquifer Setengah Bebas (Semi Unconfined Aquifer)

Jika lapisan semi permeable yang berada diatas aquifer

memiliki permeabilitas yang cukup besar sehingga aliran

horizontal pada lapisan tersebut tidak dapat diabaikan, maka

aquifer diatas disebut aquifer setengah bebas.

d. Aquifer bebas (Unconfined Aquifer)

Pada aquifer ini hanya sebagian dari ketebalan lapisan yang

permeable yang terisi oleh air atau jenuh air. Lapisan

tersebut dibatasi oleh lapisan impermeable dibawahnya.

Batas atas aquifer berbentuk mika air tanah yang dalam

keadaan setimbang dengan tekanan udara.

2. Aquifer rekahan yang kelulusan dipengaruhi oleh rekahan-

rekahan yang terdapat pada lapisan batuan, umumnya batuan

beku.
3. Karstaquifer yang merupakan lapisan batugamping.

E.4 Kuantitas dan Kualitas Airtanah

E.4.1 Kuantitas Airtanah

Untuk menentukan kuantitas airtanah dapat dilakukan

dengan uji pemompaan secara bertahap (step draw down). Data-

data dari pemompaan dianalisis dengan tujuan mendapat harga-

harga karaktreristik airtanah di daerah pengamatan berupa :

- Permeabilitas/kelulusan (K)

2,3 Q
Kb 
4 S

Dimana :

K = Permeabilitas

B = Tebal aquifer (meter)

Q = Debit pemompaan (m /hari)


∆S = penurunan airtanah selama dipompa = 3,14

- Trasmisibilitas/keterusan (T)

T = K x b

E.4.2 Kualitas Air tanah

Pada daerah pengamatanuntuk menentukan layak tidaknya

air sumur bor dikonsumsi sebagai air minum terlebih dahulu

dilakukan uji laboratorium. Adapun tujuan dari uji laboratorium

adalah untuk mengetahui kualitas dari airtanah, baik ditinjau dari

sifat fisik maupun sifat kimianya.

Standar kualitas airtanah yang disarankan untuk dikonsumsi

air minum menurut peraturan Menteri Kesehatan.

F. PERALATAN DAN FASILITAS

Untuk kelancaran kerja praktek ini, maka di mohon kesediaan

perusahaan untuk menyediakan kelengkapan penelitian seperti peralatan

lapangan (safety) dan transportasi.


G. RENCANA WAKTU PELAKSANAAN

Kerja Praktek ini di laksanakan dari tanggal 01 – 31 Agustus 2005

dengan kegiatan meliputi orientasi lapangan, pengumpulan data ( data

lapangan dan pustaka ).

(Lampiran A)

H. RENCANA DAFTAR ISI

Penyusunan laporan hasil penelitian akan di susun secara sistematis

dan relevan dengan judul Kerja Praktek. ( Lampiran B ).

I. RENCANA DAFTAR PUSTAKA

Literatur yang di gunakan sebagai acuan atau pedoman dalam

penulisan laporan ini dapat di lihat pada (lampiran C).

LAMPIRAN A

RENCANA KERJA KEGIATAN KERJA PRAKTEK


WAKTU PELAKSANAAN
JENIS KEGIATAN
1 2 3 4
Tiba di lokasi
Orientasi lapangan
Pengumpulan data lapangan
Pengolahan data
Penyusunan laporan
Persiapan kembali

LAMPIRAN B
RENCANA DAFTAR ISI

HAL. PENGESAHAN
HAL. JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
1.4.2 Teknik Pengolahan Data

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1 Lokasi Kegiatan Penambangan
2.2 Iklim dan Curah Hujan
2.3 Keadaan Geologi
2.3.1 Keadaan Geomorfologi
2.3.2 Stratigrafi
2.3.3 Struktur Geologi
2.4 Hidrologi
2.5 Geolistrik
2.6 Peralatan Pemboran

BAB III. Landasan teori

3.1 Pengertian Aquifer


3.2 Jenis-jenis Aquifer
3.3 Kualitas dan Kuantitas Air Tanah
3.3.1 Kuantitas Air Tanah
3.3.2 Kualitas Air Tanah

BAB IV. Pemboran Eksplorasi Air Tanah


4.1 Persiapan Pemboran
4.1.1 Perizinan dan Koordinasi
4.1.2 Pemilihan Jenis-jenis MESIN
4.1.3 Trasportasi Peralatan
4.1.4 Persiapan Lokasi Pemboran
4.2 Litologi Daerah Pengamatan
4.2.1 Pilot Hole
4.2.2 Reaming
4.3 Penentuan Lapisan Pembawa Air
4.4 Konstruksi Sumur
4.5 Pembersihan Sumur
4.6 Uji Pemompaan
4.6.1 Uji Pemompaan Menerus
4.6.2 Uji Pemompaan Bertahap
4.6.3 Uji kambuh

BAB V. Identifikasi Masalah


5.1 Kendala Teknis
5.2 Kendala Non Teknis

BAB VI. Kesimpulan dan Saran


6.1 Kesimpulan
6.2 Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

LAMPIRAN C
RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1. David Keitnh Tood. “ Grounwater Hydrologi”, Jhon Wylei of Sons, New


York, Hal 290 – 3000.
2. S . W. Walton, 1989, “Numerical Grounwater” , Lewis Publishe Inc,
Mechigen USA.
3. Yunus Hafid. 1985, “ Tinjauan Umum Tentang Daerah Potensi Air Tanah”, Seminar, Ujung
Pandang.
4. Hindarto. S, “Hidrologi Air Tanah”

Anda mungkin juga menyukai