Hadirin yang kami hormati…
Ada sebuah kalimat bijak yang kiranya perlu kita
SAMBUTAN
KETUA DHARMAWANITA PERSATUAN
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Sleman
Yang kami hormati:
Segenap hadirin Pengurus Dharmawanita Persatuan Kantor
Wilayah Kementerian Agama DIY yang berbahagia.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada hari ini kita dapat bersilaturrahim
dalam rangka Pertemuan Rutin Dharmawanita Persatuan
Kanwil Kementerian Agama DIY.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada suri
tauladan kita, Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita
selaku umatnya dapat menerapkan ajaran-ajarannya dalam
kehidupan sehari-hari. Allahumma amin.
renungkan pada hari ini. “Wanita adalah tiang negara,
bilamana wanita itu kuat, maka kuat pula sebuah negara.
Sebaliknya, bila kaum wanita di sebuah negara itu lemah dan
rapuh, maka roboh dan rusaklah negara itu.” Kuat di sini tentu
bukan hanya fisik, namun lebih kepada psikis dan sisi ruhani.
Wanita yang notabene seorang ibu memiliki tugas mulia untuk
mendampingi suami dalam kondisi apapun serta bersama-sama
mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
Seorang istri seyogianya harus mampu tampil menjadi
spirit bagi semangat kerja suami. Hal ini tentu bukan
mereduksi kedudukan seorang wanita, melainkan memberi
bukti betapa besar peran seorang istri dalam menjaga
keseimbangan biduk rumah tangga yang dijalani. Kalimat
tersebut tentu bukanlah mengada-ada, tapi marilah kita resapi
dalam hati, bahwa itu semua menjadi alasan utama berdirinya
Dharmawanita di seluruh institusi pemerintah, termasuk di
lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY.
Hadirin yang kami hormati…
Urgensi keberadaan Dharmawanita juga bukan semata
menjadi spirit kerja sang suami tercinta, namun lebih dari itu,
mampu menjadi bagian dari upaya harmonisasi institusi melalui
silaturahmi antar istri-istri pejabat dan pegawai institusi
pemerintah. Sebagai contoh misalnya, dinamika kerja di kantor
tentu tak selamanya seiring sejalan antara satu pegawai
dengan pegawai lainnya. Mungkin saja itu semua disebabkan
miss-komunikasi yang ada. Namun, berkat ajang silaturahmi
dan kedekatan antar istri, kesalah-pahaman akibat miss-
komunikasi semacam itu dapat diminimalisir. Syukur-syukur
kita sebagai istri, secara tak langsung, ikut berperan sebagai
mediator suami kita. Akhirnya kesalah-pahaman yang
mungkin timbul, tidak membesar dan dapat diselesaikan
secara tuntas dan melahirkan keakraban baru yang lebih erat
antar pegawai dan juga antar istri pegawai.
Akhir kata, marilah kita tingkatkan tali silaturahmi di
antara kita, agar kita dapat senantiasa seiring dan sejalan satu
sama lain dalam menghadapi setiap perubahan dan tantangan
yang ada.
Jayalah selalu Dharmawanita!
Jayalah selalu Kanwil Kementerian Agama!
Wallahul muwaffiq ilaa aqwami thariq,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hadirin yang Kami Hormati….

Selanjutnya kami berpesan bahwa kita harus meyakini Sleman, Januari 2013
Ketua
betul kepercayaan istri terhadap suami sangat diperlukan
untuk menumbuhkan produktifitas kerja. Bagaimana suami
akan bekerja dengan tenang kalau kita sebagai istri sedikit-
sedikit menaruh curiga dan prasangka. Yakinlah bahwa suami
bekerja dengan baik, membangun institusi dalam hal ini Hj. Istianah Maskul Haji
Kanwil Kementerian Agama DIY, juga mengabdi kepada ibu
pertiwi.
Suami telah bekerja keras untuk memuliakan kita para
istri, membahagiakan putra-putri, menjunjung tinggi
kehormatan keluarga. Maka sudah sepantasnya kita
memberikan apresiasi dan penghargaan atas jerih payah
suami.