Anda di halaman 1dari 5

1

PROBLEMATIKA IBADAH HAJI DALAM KONTEK FIQH

A.Pendahuluan

Fiqh hajji sudah ditulis oleh Kementerian Agama RI masalah ini sangat
penting, agar jama'ah hajji yang menunaikan ibadah hajji tidak diselimuti
keraguan. Setiap kelompok bimbingan ibadah hajji berpendapat sesuai
dengan kemampuan nalar gurunya.Seorang yang bertindak sebagai
pembimbing ibadah, ketua rombongan. ketua kelompok dan katua regu
tidak banyak dapat berbuat, karena jamaah yang diketuainya bermacam
bimbingan. Akibatnya ketua-ketua itu bagi merek tidak ada artinya, pada hal
mereka ditunjuk dan dipercaya oleh pemerintah.

Berdasarkan hal yang demikian semua ketua harus mempedomani


fiqh atau petunjuk hajji yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, agar
semua jamaah bimbingannya seragam. Maka pada makalah ini saya akan
melihat dari segi moral religius yang harus dimiliki oleh setiap jamaah hajji
tanpa kecuali..

B. Ayat-ayat tentang hajji


            
              
           

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat .96


beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi
dan menjadi petunjuk bagi semua manusi

97. padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam


Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi)
orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam (Ali Imran 96-97)
2

           
        
.   

125. dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan
telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".(Al-Baqarah 125)

              
            

158. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka
Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103]
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan
kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha
mengetahui.(Al-Baqarah 158)

          
             
    

97. Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia)
bagi manusia[444], dan (demikian pula) bulan Haram[445], had-ya[446], qalaid[447]. (Allah
menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.(Al-Maidah 97)

[444] Ka'bah dan sekitarnya menjadi tempat yang aman bagi manusia untuk mengerjakan
urusan-urusannya yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, dan pusat bagi amaln haji.
dengan adanya ka'bah itu, kehidupan manusia menjadi kokoh.

[445] Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan
Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan peperangan di
bulan-bulan itu.

[446] Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk mendekatkan
diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin
dalam rangka ibadat haji.
3

[447] Dengan penyembelihan had-ya dan qalaid, orang yang berkorban mendapat pahala yang
besar dan fakir miskin mendapat bagian dari daging binatang-binatang sembelihan itu.

             


27. dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari
segenap penjuru yang jauh,

              
             
    

197. (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa


yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak
boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa
mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya
Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal
adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal
( Al-Baqarah 197).

            
            
  

198. tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah
kepada Allah di Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah (dengan menyebut)
Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya
kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.( Al-
Baqarah 198)

             

199. kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan
mohonlah ampun kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
( Al-Baqarah 198)

           
             

200. apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, Maka berdzikirlah dengan menyebut
Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126],
atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa:
4

"Ya Tuhan Kami, berilah Kami (kebaikan) di dunia", dan Tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.(Al-Baqarah 200)

[126] Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu
Bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. setelah ayat ini diturunkan Maka
memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah.

            
           

201. dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka"[127].

202. mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan
Allah sangat cepat perhitungan-Nya.( Al-Baqarah 201 dan 202)

C. Hadis

ْ‫ه‬
‫لل يه‬ ‫رىَ ع‬ ‫هْ لل ي ل‬ ‫لر‬‫هْ الششع‬ ‫واد‬ ‫د سلل‬‫ديي‬ ‫ض ال ثل‬
ْ‫ياَبهْ شله‬ ْ‫ياَه‬
‫بل‬‫د ل‬‫ديي‬ ْ‫يل شله‬ ‫لج‬‫ناَ ر‬‫لل يل‬‫ل ع‬ ‫للع‬ ‫ي ط‬ ‫هْذ‬
‫إ‬
‫م‬ ‫ش‬
‫ل‬
‫لل ل‬‫س‬ ‫و‬ ْ‫ه‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ل‬‫ع‬ ‫ي‬
‫ش‬
‫ا‬ ‫ش‬
َّ‫لى‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ب‬
‫ش هْث ل‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫إل‬
َّ‫لى‬ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ج‬
ْ‫لل لش ل ل ه‬ َّ‫تى‬ ‫ح‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫ل‬
‫أ‬ َ‫نا‬ْ‫ه‬
‫م‬ ‫ه‬ ‫ف‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ي‬
‫شل هْ ل ل ي هْيي ش‬‫ل‬
‫ول‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫أ ي‬
‫ر‬ ‫ل‬
‫ث‬‫ل‬
‫د‬‫لم‬
‫شي‬ ‫مح‬‫ياَ ي‬ ‫قاَل ل‬ ‫لل‬ ‫هْ و‬ ‫ذيه‬ ‫لخهْل‬
‫لىَّ ف‬‫لل‬
‫هْ ع‬ ‫ش يه‬‫لف‬‫ل ك‬ ‫لع‬‫لض‬ ‫لو‬‫هْ و‬‫ليه‬ ‫لت‬‫يب‬
‫يك‬‫إللىَّ ر‬ْ‫هْ ه‬‫ليه‬ ‫لت‬
‫يب‬‫يك‬‫د ر‬‫لل‬ ‫ل‬
‫لأسين‬ ‫ف‬
‫لي‬
‫ن‬ ‫د أ‬‫هل‬‫ل‬‫ش‬
‫ي‬ ‫ت‬
‫ل‬ ‫ن‬
‫ي‬‫ل‬‫أ‬ ‫م‬ ‫ل‬‫سل‬ ‫ل‬
‫ي‬ ‫ا‬
‫ل ل ل هْ ي ي‬ ‫م‬ ‫ش‬
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ْ‫ه‬
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ل‬‫ع‬ ‫ي‬
‫ش‬
‫ا‬ ‫ش‬
َّ‫لى‬ ‫ص‬
‫ل‬ ْ‫ه‬
‫ش‬
‫ا‬ ‫ل‬
‫ي‬ ‫سو‬
‫لي‬‫ر‬ ‫ل‬ َ‫قا‬‫ل‬ ‫ف‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫سل‬ ‫ل‬
‫ي‬
ْ‫هْ ي ه‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫ي‬‫ل‬‫ع‬ ‫ني‬
ْ‫ه‬ ‫ر‬ ‫يب‬
‫هْي‬ ‫لخ‬‫أ‬
‫ة‬
‫صللل‬
‫ل ال ش‬ ‫قيم‬ْ‫ت ه‬
‫لي‬‫ل و‬ ‫ش‬
‫لسللم‬ ‫هْ و‬‫ل يه‬‫ل‬ ‫ا ع‬ ‫ش‬
‫للىَّ ي‬
‫ش‬ ‫ا ص‬ ْ‫ل ه‬
‫ش‬ ‫سوي‬‫لي‬ ‫دا ر‬ ‫لم‬
‫شد‬ ‫مح‬‫ن ي‬ ‫ل‬
‫لأش‬ ‫ا و‬ ‫إشل ي‬
‫ش‬ ‫إللل‬
ْ‫ه ه‬ ْ‫لل ه‬
‫بيدل ل‬
‫قاَل‬ ْ‫هْ سله‬‫إلل يه‬ ْ‫ل ه‬‫يت‬‫لع‬‫لط‬‫ن اسيت‬ ‫هْي‬‫ل إ‬ ‫ليت‬ ‫ش ايلب‬ ‫يج‬‫تح‬‫لل‬‫ن و‬ ‫ضاَل‬
‫مل‬‫لل‬‫ل ر‬ ‫صوم‬‫تي‬ ‫لل‬‫ة و‬‫كاَل‬ ‫هْيل الز‬
‫شل‬ ‫يت‬‫تؤ‬‫لي‬‫و‬
‫قاَل‬‫ل ل‬ ‫يت‬
‫دق‬ ‫لل‬‫ص‬

Problematika dalam melaksanakan ibadah haji

 Penyebab terjadinya problematika dalam ibadah haji adalah


berbedanya pemahaman tentang pelaksanaan ibadah karena
pemahaman ini berdasarkan mazhab fiqh. Seperti menurut mazhab
Syafi’i tentang wajib haji yaitu ihram, mabit di muzdalifah,melontar
jamrah aqabah,mabit di Mina, melontar jamarah pada hari hari
tasyrik dan menjauhi larangan-larangan ihram. Sedangkan mazhab
lainnya seperi mazhab Hambali, wajib haji itu ihram dari miqat, wukuf
di Arafah sampai malam, mabit di Muzdalifah,mabit di Mina,
melontar jamarah,memotong atau menggunting rambut dan tawaf
wadak.
5

Maka untuk terhindarnya dari khilaf itu, para jamaaah dituntun


dengan satu mazhab, yakni buku tuntunan yang telah dikeluarkan oleh
kementerian agama.

Demikian makalah kecil ini semoga bermanfaat adanya, maaf bila ada
kekurangan dan kesalahan.

    

Padang, 1 Mai 2018

Wassalam

Prof.Dr.H.Syamsul Bahri Khatib

Anda mungkin juga menyukai