(Skripsi)
Oleh
DEDE HARYANTO
Oleh
Dede Haryanto
By
Dede Haryanto
Oleh
DEDE HARYANTO
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU KOMUNIKASI
Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
Langkapura pada tahun 2001, Sekolah Dasar Negeri 1 Langkapura, lulus pada
tahun 2007. Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Bandar Lampung lulus pada
tahun 2010 dan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bandar
Lampung lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
Semasa menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai anggota HMJ Ilmu Komunikasi
dengan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Goras Jaya, Kecamatan
“Dunia akan terasa sempit jika hanya diukur dengan benar dan salah”.
(Dede Haryanto)
﴾ ٨﴿ َْوإِﻟَﻰ رَ ﱢﺑ َك ﻓَﺎرْ ﻏَ ب
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS.Al-Insyirah: 6-8)
PERSEMBAHAN
Terima kasih telah membesarkan dan mendidikku dengan segenap kasih sayang,
Untuk kakakku Joko Sutrisno dan Aris Susilo ayukku Wakhidah dan Dewi Wartini
yang senantiasa memberikan doa dan motivasinya.
Untuk seluruh keluarga besarku yang telah menjadi bagian hidup dan
keberhasilanku yang turut serta memberikan doa dan dukungannya.
segala limpahan nikmat, rahmat serta karunia-Nya yang telah diberikan dan
shalawat beriring salam selalu tersanjung agungkan kepada uswatun hasanah kita
disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Lampung.
yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu peneliti banyak memperoleh bimbingan,
saran, gagasan dan masukan dari berbagai pihak yang sangat berharga bagi
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Sarwoko., M.Si, selaku Dosen Pembahas skripsi yang telah
5. Ibu Hestin Oktiani, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang
perkuliahan.
ruangan seminar, Mas Daman dan Mas Hanafi yang telah membantu penulis
7. Kedua orang tua tercinta, Almarhum Bapak dan Ibu terima kasih atas doa,
nasihat, semangat, dorongan moril maupun materil dan semua hal yang tidak
kudapatkan tanpa kalian. Untuk Kakakku Joko dan Aris, Ayukku Ida dan
diberikan.
8. Sahabat-sahabatku, funtastic four dan Alumni Catur Tunggal Fc selalu
memberi semangat, menjadi pendengar yang baik dikala penulis lelah dan
butuh bantuan. Terima kasih sudah meluangkan waktunya sampai detik ini
untuk selalu menjadi teman curhat, tempat berkeluh kesah, dan teman liburan
tergokil.
Bundaku Enin, Nia, Adit, dan Bayu Ardi. Terima kasih atas semua bantuan
yang telah diberikan dari awal hingga akhir perkuliahan. Terima kasih telah
bahagia, teman curhat ternyaman, semoga persahabatan kita selalu terjaga dan
10. Tiga Srikandi Ayu Citra Pertiwi S.I.Kom, Annisa WP S.I.Kom, RT Dwi
hingga petang hari tiba. Semoga pertemanan kita selalu terjaga dengan baik.
11. Kedai kopi Flambojan beserta penghuninya, Fariz, Kak Sueng, Yaya, Ade
beserta para konsumen yang rela diwawancara Malik, Banu dan Daigo
terimakasih atas waktu yang telah diluangkan untuk mengisi penelitian ini.
12. Teman-teman KKN terkangen sepanjang masa, teman satu rumah selama 40
hari, Fariz, Angga Penyok, Tiara, Bunda Rosy, Maiza, Marisa, Lazuardi,
Bambang, Fista dan Marina terima kasih atas kerjasamanya, canda tawa,
kesal, sedih dan bahagia, tanpa kalian KKN ku tidak berwarna. Semoga tali
Ramadhania S.I.Kom, Manasye Rendy Juliano, terima kasih atas satu bulan
hahaha..
14. Terimakasih kepada Alumni SMAN 7 Bandar Lampung, Riska, Rico, Adit,
Wati, Misi dan semua yang belum bisa disebutkan satu persatu.
15. Keluarga Besar Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung, dan semua
Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan
Penulis
Dede Haryanto
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Kopi merupakan minuman yang dikenal banyak orang. Kopi pertama kali
hadir di Indonesia pada tahun 1699 yang di bawa oleh bangsa Belanda ke
daerah Aceh. Seiring berkembangnya zaman, kopi saat ini menjadi minuman
yang sangat digemari berbagai kalangan. Pada Tahun 2014 Asosiasi Eksportir
mencapai 1,03 kilogram perkapita dengan kebutuhan kopi mencapai 260 ribu
ton (https://bisnis.tempo.co/read/589168/orang-indonesia-makin-gemar-
Berdasarkan data tersebut nilai kopi dapat dikatakan sudah berubah menjadi
ritual minum kopi kini telah bergeser makna yang dulunya, kopi hanya dinilai
minuman orang tua kini kopi telah menjelma menjadi minuman yang
dinikmati segala kalangan (Zulian, 2017:3). Kondisi ini dimanfatkan oleh para
pelaku bisnis untuk mendirikan badan usaha berupa kedai kopi. Dampaknya
kedai kopi pun mulai tumbuh secara signifikan di Indonesia. Pada tahun 2001
Sturbucks pun hadir di Indonesia, coffee shop asal Amerika ini pun melihat
Sama halnya seperti skala nasional, di Provinsi Lampung kedai kopi mulai
Selain data diatas coffee shop yang telah besar namanya seperti El‟s coffee
Persaingan bisnis usaha sejenis yang begitu ketat, membuat pemilik kedai
music. Ada pula pemilik kedai kopi yang melakukan pemangkasan harga jual,
hal ini bertujuan untuk peralihan pembelian dari produk lain (Natasya, 2014:
(Natasya, 2014:4).
kedai kopi akan kalah efektif dengan kedai kopi yang menambahkan sedikit
value pada pelayanan kedai. Oleh karena itu, kedai kopi cenderung
ketatnya persaingan bisnis usaha sejenis, peran barista dari sebuah kedai
Menurut Joseph,A. Micheli (2007:23) dalam Kiki (2012:13) pada buku yang
berasal dari bahasa Itali yang berarti bartender, seseorang yang menyiapkan
Karena pada kondisi ini barista dan konsumen akan terlibat sebuah interaksi
yang melibatkan dua orang atau melibatkan grup kecil yang hanya berisi
pelayanan.
Pada penelitian ini peneliti memilih kedai kopi Flambojan sebagai obyek
pada kedai kopi Flambojan dalam mengatasi persaingan bisnis mereka tidak
Flambojan mereka tidak menyediakan waitress dan kasir, semua pekerjaan itu
dirangkap oleh seorang barista, hal ini dilakukan agar konsumen dan barista
pelayan yang baik akan terbentuk kepuasan pada konsumen dari pada
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komunikasi
a. Secara teoritis
b. Secara Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil penelitian terdahulu dikaji dalam penelitian ini sebagai tolak ukur dan
ini :
kepuasan konsumen.
3. Skripsi yang ditulis oleh Amelia Maryzka pada tahun 2016 FISIP Ilmu
kepuasan pelanggan.
a. Bahasa Verbal
2012:261).
(Effendy, 2003:76).
komuniktor.
antarpribadi.
1. Sumber
2. Encoding
3. Pesan
4. Saluran
memiliki jarak yang jauh dan tidak dapat langsung bertatap muka.
15
5. Penerima
6. Decoding
7. Respon
komunikasi komunikator
16
8. Gangguan
9. Konteks Komunikasi
tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu dan nilai. Knteks ruang
pelaku komunikasi.
perubahan sikap
keberhasilan komunikasi.
efektif.
4. Penuh perhatian
dalam Kiki (2012 : 13) pada bukunya The Starbucks Experience Istilah
barista merupakan arti dari 'Bartender' dalam bahasa Italia yang secara
tidak seorang pun yang akan menganggap posisi ini sembarangan karena ini
cara membuat kopi. Di kedai kopi sendiri posisi seorang barista adalah posisi
terletak keberhasilan cita rasa dan penyajian dari setiap produk kedai kopi .
Menurut Oktaviani Dwi Prihandini dalam Kiki (2012: 13) salah seorang
dan non verbal seperti wajah tampan dan gaya berpakaian untuk memikat
dan time serta lawan interaksi yang berbeda. Fungsi barista di coffee shop
kepada Anda tentang segala sesuatu tentang kedai kopi. Jangan ragu
b. Barista Pro : yang memiliki skill secara khusus untuk meracik segala
b. Tulus, berarti connect, discover, dan respond. Dalam hal ini tulus
Barista juga harus menguasai mesin kopi. Tidak mudah untuk menggunakan
mesin kopi, dengan mempertimbangkan faktor takaran air, kopi yang dipakai,
serta waktu pemasakannya. Hal-hal ini penting untuk dipelajari seorang calon
barista. Untuk menjadi barista yang terpenting adalah harus suka minum
kopi. Tentu, seorang barista bukan hanya menyajikan kopi, juga memberikan
kopi racikan Barista, itu pertanda barista berhasil meracik kopi yang enak.
barista yang baik juga harus menguasai teknik pembuatan kopi dengan teknik
manual brewing.
bukan dihasilkan dari segi produk maupun harga yang ditawarkan melainkan
dilakukan penjual dan pembeli merupakan hal yang sangat penting dalam
a. Harapan, yaitu berbagai kriteria mengeni barang dan jasa yang diinginkan.
a. Kesesuaian harapan
c. Kesediaan merekomendasikan
1. Keterbukaan
berlangsung secara adil, transparan, dua arah dan dapat diterima oleh
2. Empati
dialami orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain,
dirasakan orang lain, dapat memahami sikap dan perilaku orang lain.
3. Sikap mendukung
yang relevan adalah respon yang bersifat spontan dan lugas, bukan
berlebihan.
4. Sikap positif
5. Kesetaraan
Komunikasi tidak luput dari segala aspek kehidupan sehari-hari salah satunya
dalam bidang usaha kedai kopi. Dalam melayani konsumen barista tentunya
Komunikasi antarpribadi dalam hal ini berfugsi sebagai alat barista dalam
dengan meninjau bahasa verbal dan non verbal. Seperti yang diketahui
bahwasannya, pada objek penelitian ini yaitu kedai kopi Flambojan seorang
Barista Konsumen
Komunikasi
5 aspek Efektifitas
Komunikasi Antarpribadi
(Pendekatan Humanistik)
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Sikap Mendukung
4. Sikap positif
5. Kesetaraan
Kepuasan Konsumen
BAB III
METODE PENELITIAN
secara holistik serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
memilih data yang relevan dan yang baik (Moleong, 2011:237). Pada
31
barista dan konsumen pada kedai kopi Flambojan dengan dasar 5 aspek
a. Keterbukaan
b. Empati
c. Mendukung
d. Positif
e. Kesetaraan
Sebagai tolok ukur keberhasilan dari lima aspek efektifitas komunikasi diatas
b. Kesediaan merekomendasikan
1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau
medan aktifitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini
2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan
informasi
primer, dan tiga orang konsumen yang telah melakukan pembelian berulang
(Moleong, 2011:157) Sumber data yang dipilih dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
primer pada penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara informan pada
2. Data Sekunder
telah melakukan pembelian berulang pada kedai kopi Flambojan, selain itu
juga data sekunder diperoleh dari literasi pada buku, majalah dan internet.
Dalam memperoleh data penelitian, menurut Hadari (2008 : 48) dalam Fachry
1. Wawancara Mendalam
2. Observasi
Analisis data dalam Moleong (2011 : 248), adalah upaya yang dilakukan
data menjadi satu-kesatuan data yang dapat diolah. Model analisis kualitatif
mencakup :
1. Reduksi Data
2. Display Data
menguasai data.
3. Verifikasi Data
dengan cara :
berkaitan.
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Kedai kopi Flambojan berdiri sejak 11 maret 2014, yang terletak di Jl.
sebuah toko retail biji, daun dan gula. Pada dasarnya, konsep kedai kopi
Kedai kopi Flambojan menjual produk biji, daun dan gula dari lokal
jasa pelayanan seduh baik menggunakan alat manual maupun mesin. Saat
ini kedai kopi Flambojan juga menjadi temapat tukar pikiran serta edukasi
4.2 Tujuan
Head Barista
Suhendra Islami
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
barista dan 3 orang konsumen pada kedai kopi Flambojan, maka didapat
dengan bahasa verbal dan non verbal, bahasa verbal pada aspek sikap
seduh, serta barista juga terbuka dalam menerima saran dari konsumen.
Kemudian bahasa verbal dan non verbal pada sikap empati dicerminkan
87
terlihat tertarik dengan metode seduh. Pada bahasa verbal dan non verbal
sikap positif barista selalu menyapa konsumen ketika datang ke kedai dan
istilah-istilah kopi.
6.2 Saran
diperhatikan diantaranya :
dengan baik yaitu keterbukaan, empati dan positif serta meningkatkan dua
aspek yang masih tergolong lemah seperti aspek kesetaraan dan aspek
ini harus ditularkan kepada barista trainer yang akan tergabung dalam
Daftar Pustaka
Buku
Effendy, Onong Uchyana. 1997. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja
Karya : Bandung
Little John, Stephen W & Karen A. 2009. Teori Komunikasi edisi 9. Salemba
Humanika. Jakarta
Skripsi
Allifah Shinta. 2009. Hubungan Komunikasi Antarpribadi Dan Kualitas
Pelayanan Dengan Kepuasan Konsumen. Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Kiki Diah Perwita. 2012. Analisis Customer Relation Kopi Espreso Bar Di
Yogyakarta Dalam Meningkatkan Dan Mempertahankan Konsumen.
Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Internet
https://bisnis.tempo.co/read/589168/orang-indonesia-makin-gemar-minum-kopi,
diakses pada tanggal 18 Fe bruari 2018 pukul 16:42