Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

KEPERAWATAN MATERNITAS I

“Hubungan Karakteristik Ibu Bersalin dengan Rupture Perineum/The


Relationship of Maternal Maternity Characteristics With Ruptured Perineum”

Dosen :Tina Handayani Nasution, Ns., M.Kep

Disusun Oleh :KELOMPOK 3

Anissa 1810913220006

Imam setyawan 1810913110013

Indrya Anggita S. 1810913220007

Irhmna Putri Nada R 1810913320008

Masfur LIsnarita 1810913310010

Ni Wayan Siti 1810913120009

Noor Hidayah 1710913220024

Yuni Ayu Lestari 1810913320003

Risky Irhamni 1810913210015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
JURNAL PENELITIAN

Hubungan Karakteristik IbuBersalin dengan Rupture Perineum/The


Relationship of Maternal Maternity Characteristics With Ruptured Perineum.

1. Profil Penelitian
a. Judul penelitian
Hubungan Karakteristik Ibu Bersalin dengan Rupture Perineum/The
Relationship of Maternal Maternity Characteristics With Ruptured
Perineum.
b. Pengarang
Mey Elisa Safitri, SitiHajar, Ester Febriyanti Dakhi.
c. Sumber
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: WawasanKesehatan, Volume 5, Nomor
2 Januari 2019.
d. Major/minor subject (key word)
Umur, Paritas, IbuBersalin, Ruptur Perineum.
e. Abstrak
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui karakteristik (umurdanparitas) ibu bersalin dengan
rupture perineum.
2. Metode penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan
pendekatancross sectional. Kemudian melakukan analisis dinamika
kolerasi antara fenomena, baik antara factor resiko dan factor efek
(Muhammad, 2016). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
hasil dokumentasi oleh pihak lain. Misalnya rekam medik, rekapulasi
nilai, data kunjungan pasien dan lain-lain (Muhammas, 2016).
3. Hasil penelitian
Berdasarkan ujichi-square didapat nilai p=0,012 yang berarti ada
hubungan paritas dengan rupture perineum di Klinik Nurma Medan
periode 2015-2017. Ada hubungan paritas dengan rupture perineum di
Klinik Nurma Medan periode 2015-2017 dengan nilaiujichi-square
p=0,002.
4. Tanggal publikasi
2019.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Melahirkan merupakan salah satu proses yang sangat melelahkan ibu dalam
melahirkan. Dimana seluruh tenaga ibu banyak tercurahkan energi ibu saat
proses persalinan. Oleh karena itu diwajibkan pada ibu untuk beristrahat
untuk memulihkan tenaganya terutama fisik ibu yang telah terkuras selama
proses persalinan. Tidak hanya sekedar istrahat saja untuk memulihakan
tenaga biasa, ibu juga diharuskan untuk mengetahui keadaan kodisi
fisiknya,terutama kesehatan organ tubuhnya yang berhubungan langsung
dengan proses kelahiran bayinya sebab kesehatan dan organ-organ tubuhnya
dan fisik nya sangat penting bagi tubuh ibu.Melahirakan juga seringkali
mengakibatkan robekan jalan lahir atau disebut ruptur perineum. lukaluka
tersebut biasanya ringan tapi terkadang terjadi pula perlukaan yang luas
bahkan berbahaya. Untuk itu, ibu haruslah mengetahui bahwa bisa saja
robekan yang terjadi dijalan lahir tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti bayi yang terlalu besar, lahirnya bayi yang terlalu cepat, dan kejadian
ruptur perineum ini bisa juga terjadi pada ibu primipara karena ketidaktahuan
ibu cara mengedan yang baik dan benar, karena bagi mereka persalinan ini
merupakan pengalaman yang baru mereka hadapi.

1.2.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui upaya promosi kesehatan dan prevensi timbulnya penyakit
pada Kesehatan Reproduksi Ibu Melahirkan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.3. Kesehatan Reproduksi Ibu Melahirkan.

A. Judul artikel jurnal

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN


RUPTUR PERINEUM
2. Alasan / latar belakang masalah / topik tersebut di bahas
Persalinan adalah proses pembuka dan menipisnya serviks dan
janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu),lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin(Ilmiah, 2015).
Persalinan merupakan suatu kondisi fisiologi yang akan dialami
oleh setiap orang,akantetapi, kondisi yang fisiologi tersebut dapat menjadi
patologi apabila seorang ibu tidak mengetahui kondisi yang fisiologis.
Robekanjalan lahir merupakan penyebab kedua dari perdarahan
pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri.
Perdarahan pasca persalinan dengan kontraksi uterus yang lain umumnya
disebabkan oleh robekan jalan lahir (ruptur perineum dinding vagina dan
ruptur serviks) hal ini dapat didentifikasi dengan cara melakukan
pemeriksaan yang cermat dan seksama pada jalan lahir (Sari dan
Rimandini, 2014).Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ruptur
perineum adalah umur, paritas, berat badan bayi, pimpinan persalinan
tidak sebagaimana mestinya, umur, ekstraksivakum, trauma alat dan
episiotomi (Widia, 2017).
3. Tujuan penulisan artikel jurnal tersebut
Tujuan penulisan dari jurnal ini adalah untuk melakukan
penelitian. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui karakteristik (umur
dan paritas) ibu bersalin dengan ruptur perineum.
4. Pembahasan berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal tersebut
Penelitian pada jurnal ini menggunakan survei analitik dengan
pendekatan cross sectional, dimana data diambil dengan menggunakan
data sekunder, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 60 orang,
dengan menggunakan total populasi dimana seluruh populasi menjadi
sampel.
Tabel 1 Karakteristik Responden
Variabel n %
Umur
<20 Tahun (Umur Muda) 25 41, 7
20 – 35 Tahun (Umur Reproduksi Sehat) 15 25,0
>35 Tahun (Umur Tua) 20 33,3
Paritas
Primipara 29 48,3
Multipara 17 28,8
Grandemultipara 14 23,3
Ruptur Perineum
Derajat I 13 21,7
Derajat II 47 78,3

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari 60 responden:


1. Ibu yang mengalami ruptur perineum di umur <20 tahun sebanyak 25
orang (41,7%).
2. Ibu bersalin yang mengalami ruptur perineum, ibu paritas primapara
sebanyak 29 orang (48,3%).
3. Ibu yang mengalami ruptur perineum di derajat II sebanyak 47 orang
(78,3%)
4. Ibu bersalin yang mengalami ruptue perineum pada umur <20 tahun
dengan derajat II sebanyak 24 orang (40,0%)

Tabel 2 Analisis Bivariat

Ruptur Perineum p-
Variabel
Derajat I Derajat II valu
N % N % e

Umur
0,01
<20 tahun 1,7 24 40,0
1 2
20-35 tahun 6,7 11 18,3
4
>35 tahun 13,3 12 20,0
8
Paritas
Primipara 1 1,7 28 46,7 0,00
Multipara 5 8,3 12 20,0 2
Grandemultipara 7 11,7 7 11,7

Hsil uji chi-square yang dlakukan peneliti memperlihatan bahwa


nilai p=0,012. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan karakteristik ibu
bersalin dengan ruptur perineum di Klinik Nurma Medan Periode 2015-
2017.

Berdasarkan tabel 2 diketahui dari 60 responsen, ibu yang


mengalami ruptur perineum pada paritas primipara di derajat II sebanyak
28 orang (46,6%).

Menurut asumsi penelitia umur merupakan salah satu penyebab


resikoberbahaya dalam melahirkan. Hal ini di karenakan wanita yang
melahirkan <20 tahun dikatakan umur yang masihmuda dan fungsi
reproduksi wanitabelum berkembang dengan matang dan belum ada
pengalamannya dalammelahirkan jadi jika seorang ibumelahirkan diumur
muda sangat beresiko mengalami ruptur perineum, pada umur 20-35
tahundikatakanumur dalam reproduksi sehat dan sangat bagus dalam
melahirkan walaupun tekadang mengalami rupturperineum di sebabkan
karena kurang bagusnya dalam mengedan dan kemugkinan karna bayi
besar dan anak pertama, pada umur >35 tahundikatakan fungsi reproduksi
seorang wanita sudah mengalami penurunan di bandingkan fungsi
reproduksi normalsehingga jika ibu melahirkan dalamusia tua bisa
menyebabkan terjadinyaruptur perineum.
Menurut asumsi penelitian paritas merupakan keadaan wanita
berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan, persalinan yang pertama
kali (primipara) biasanya mempunyai resiko relatif tinggi terhadap ibu dan
anak dikarenakan seorang ibu belum ada pengalamannya dalam proses
persalinan, dan otot-otot perineum belum elastis sehingga menyebabkan
daerah perineum mudah sekali ruptur,dan kemudian akanmenurun
padaparitas Multipara dan grandemultiparadimana seorang ibu sudah
pernah ada pengalamannya dalam proses persalinan, dan ibu telah
melahirkan lebih dari 2 kali dan sudah pernahmengalami persalinan yang
sebelumnya, jadi otot-otot perineumsudah mengalami
keelastisananmengurangi terjadinya ruptur sekalipun ada sebagian
yangmengalami robekan tapi tidak sama dengan paritas primipara,
dikarenakanseorang ibu tidak melakukan pengedanan dengan baik atupun
bayi yang terlalu besar sehingga bisa

menimbulkan robekan.

5. Aplikasi hasil penelitian pada setting pelayanan di Indonesia


 Karena banyaknya faktor yang dapat menyebabkan ruptur
perineum seperti: umur,paritas, berat badan bayi, pimpinan
persalinan tidak sebagaimana mestinya, umur, ekstraksivakum,
trauma alat dan episiotomi.
 Kemudian juga paritas mempunyai pengaruh terhadap kejadian
ruptur perineum. Pada ibu dengan paritas satu atau ibu primipara
memiliki resiko lebih besar untuk mengalami robekan perineum
dari pada ibu dengan paritas lebih dari satu. Hal ini dikarenakan
jalan lahir yang belum pernah dilalui oleh kepala bayi sehingga
otot-otot perineum belum meregang.
 Kemudian usia merupakan salah satu penyebab ruptur perineum.
Wanita yang melahirkan anak pada usia <20 tahun atau >35 tahun
merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan
yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan
pada usia <20 tahun fungsi reproduksi seorang wanita belum
berkembang dengan sempurna, sedangkan pada usia >35 tahun
fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan
dibandingkan fungsi reproduksi normal sehingga kemungkinan
terjadinya komplikasi pasca persalinan terutama perdarahan akan
lebih besar (Widia, 2017).

Maka sangat dianjurkan kepada ibu hamil untuk melakukan


pencegahan, dengan cara:

1) Melakukan pijat perineum yang berguna dalam melancarkan


proses melahirkan
2) Mengkonsultasikan dengan bidan atau dokter sejak jauh jauh hari
mengenai kapan waktu tepat dan seberapa kuat usaha mendorong
janin saat proses persalinan
3) Memerhatikan posisi tubuh selama proses persalinan
BAB III

PENUTUP

1.4. Kesimpulan

Berdasarkan uji chi-square didapat nilai p=0,012 yang berarti ada


hubungan paritas dengan rupture perineum di Klinik Nurma Medan
periode 2015-2017. Ada hubungan paritas dengan ruptur perineum di
Klinik Nurma Medan periode 2015- 2017 dengan nilai uji chi-square
p=0,002
DAFTAR PUSTAKA

Safitri Mey Elisa dkk. 2019. Hubungan karakteristik ibu bersalin dengan
rupture premium.vol 2

Anda mungkin juga menyukai