Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN JUAL BELI

LIMBAH BESI TUA (SCRAP)


NOMOR : 0 ……………/TS - ……………………/ 0………… /14

ANTARA
PT. …………………………………………
DAN
PT. …………………………………………
TENTANG
JUAL BELI LIMBAH TUA (SCRAP)
KEPADA
PT. …………………………………………

Pada hari ini………………..tanggal…………………bulan………………tahun dua ribu empat


belas, yang bertanda tangan dibawah ini :

I. …………………………………………………., PT…………………………………
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur suatu Perseroan Terbatas yang
berkedudukan di Jalan Rawa Kepa………………………….No………….Tomang,
Jakarta Barat (selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”);

II. ………………………………………………….,, PT…………………………………


dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur suatu Perseroan Terbatas yang
berkedudukan di Jalan
……………………………………………………No………….Rt……./Rw…..Kelurahan
………………………..Kota/Kab……………..Propinsi…………………….. (selanjutnya
disebut “PIHAK KEDUA”);

(PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut “PARA
PIHAK”)
PARA PIHAK dalam kedudukannya masing-masing sebagaimana disebutkan diatas terlebih
dahalu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah penjual Limbah Besi Tua (Scrap) berdasarkan
perkiraan sebesar lebih kurang 89.000 (delapan puluh Sembilan ribu) Ton. Detail Tonase
berdasarkan hasil perhitungan ulang dilokasi penampungan. Berdasarkan daftar yang
dikeluarkan oleh Pertamina dan atau Departemen Keuangan dan atau Badan/Lembaga
yang lainnya yang resmi ditunjuk Pemerintah untuk hal yang dimaksud yang berada di
Gunung Salak Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat.

2. Bahwa PIHAK PERTAMA, bersedia untuk menjual Limbah Besi Tua (SCRAP) Kepada
PIHAK KEDUA

3. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai pihak yang berminat membeli Limbah Besi Tua
(SCRAP) yang mempunyai kekuatan hukum dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Bahwa, berdasarkan kesanggupan yang dinyatakan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA sebagaimana yang akan diuraikan dalam BAB dan PASAL perjanjian ini.

BAB I
Pasal 1
TUJUAN

(1) Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen yang telah diurus dengan cara melalui alokasi
alternative pembiayaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) program
Pertamina dengan mengedepankan Program Go Green dan Bakti Sosial peruntukan
wilayah Sukabumi, Cianjur, Bogor yang mempunyai kekuatan hukum dan bisa
dipertanggungjawabkan

Pasal 2
SPESIFIKASI BARANG

(1) Limbah Besi Tua (SCRAP) dengan kondisi material sesuai spesifikasi merupakan bagian
yang tidak dapat terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

(2) Spesifikasi yang dimaksud Limbah Besi Tua (SCRAP) segala macam bentuk dan ukuran
perkiraan presentasi adalah 70% jenis pipa, 30% jenis plat dan jenis besi lainnya dengan
rincian sebagai berikut:

UKURAN
NO JENIS
KETEBALAN LINGKARAN
DIAMETER PANJANG

1 PIPA 1 (Inch)/2,54 5 meter (500cm)


5 mm ke-atas cm ke-atas ke-bawah

2 PLAT 5 mm ke-atas

BESI H
3
BEAM
BESI BEHEL
4
POLOS

BESI SIKU
5
(L)
Pasal 3
JUMLAH DAN HARGA

(1) Jumlah total tonase yang disepakati untuk ditransaksikan yaitu 5000 (lima ribu) ton,
dengan ini dapat diperpanjang untuk 5000 (lima ribu) ton berikutnya.

(2) Harga yang disepakati PARA PIHAK dalam transaksi ini adalah
Rp……………………….. ,-
(…………………………………………………………………………………….rupiah)
Per Kilogram diambil dilokasi Gudang PIHAK PERTAMA (loco) wilayah Kecamatan
Legok Kabupaten Tangerang Propinsi Banten, harga akan ditinjau kembali untuk kontrak
5000 (lima ribu) ton berikutnya sesuai kesepakatan PARA PIHAK

BAB II
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan jaminan dan bertanggungjawab


sepenuhnya atas dokumen-dokumen yang diperuntukan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Bakti Sosial wilayah Sukabumi,Cianjur,dan Bogor Jawa Barat sebagai dasar
Jual Beli ini;

(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan jaminan dan bertanggungjawab


sepenuhnya apabila terjadi klaim dan tuntutan dari PIHAK manapun atas dokumen yang
dimaksud diatas (Pasal 1 ayat 1) dengan tidak melibatkan PIHAK KEDUA dari segala
tuntutan;

(3) PIHAK KEDUA berkewajiban menyiapkan pembayaran sejumlah 5000 (lima ribu) ton,
senilai Rp…………………………… ,-
(…………………………………………………..rupiah)
dalam bentuk Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) bersifat FULL COVER
GUARANTED, AT SIGHT, TRANSFERABLE, CONDITIONAL, CLEAR AND
CLEAN yang ditujukan kepada PIHAK PERTAMA atas nama PT
……………………………yang beralamatkan di Jalan Rawa
Kepa………………………….No………….Tomang, Jakarta Barat.

(4) Atau PIHAK KEDUA berkewajiban menyiapkan pembayaran sejumlah 5000 (lima ribu)
ton, senilai Rp…………………………… ,-
(……………………………………………………………………………………..rupiah)
dalam bentuk TUNAI berupa CHEQUE TUNAI dan dinyatakan dananya cukup
berdasarkan verifikasi dari Bank yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA yang ditujukan
atas nama PT ……………………………yang beralamatkan di Jalan Rawa
Kepa………………………….No………….Tomang, Jakarta Barat. Pada saat bersamaan
PIHAK PERTAMA langsung menyiapkan BANK GARANSI (BG) dengan nilai yang
sama dengan tunai tersebut, PIHAK PERTAMA bertindak sebagai Applicant dan
PIHAK KEDUA bertindak sebagai BENEFICIARY.

(5) Setelah Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dinyatakan Valid oleh
PIHAK PERTAMA atau setelah PIHAK KEDUA menerima BANK GARANSI
(BG),maka PIHAK PERTAMA akan memberikan kesempatan kepada PIHAK KEDUA
untuk melihat barang ke lokasi gudang PIHAK PERTAMA dengan waktu yang akan
disepakati terlebih dahulu maupun melakukan pemeriksaan keabsahan surat-surat
dokumen program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Bakti Sosial dinotaris
sesuai persetujuan PARA PIHAK seperti :
a. Surat Item List (daftar barang-barang) yang ada di enam (6) lokasi diwilayah Jawa
Barat
b. Surat dukungan dari para pihak yang mewakili masyarakat setempat antara lain:
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
- Tokoh Masyarakat
- Pers/Media Massa
- Lintas Agama
- Instansi Pemerintah
- TNI dan POLRI
c. Surat permohonan ke Pertamina dengan tembusan Bupati Sukabumi, Bupati Bogor,
Bupati Cianjur, Gubernur Jawa Barat, Menteri Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM), Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Sosial, Menteri Keuangan, Ketua
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesi(DPR-RI),KAPOLRI, KA.BIN, dan
bukti surat pengembalian tembusan pada Pertamina;

(6) Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dinyatakan Valid oleh PIHAK
PERTAMA atau setelah PIHAK PERTAMA menerima CHEQUE TUNAI dari PIHAK
KEDUA maka PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan barang dilokasi PIHAK
PERTAMA (loco) dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja (senin –
jumat);

(7) Sebelum dilakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Limbah Besi Tua (SCRAP) ini
PIHAK KEDUA memberikan uang tunai sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh
juta rupiah) sebagai dana jaminan penyelesaian Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) yang mana dana tersebut akan hilang (hangus) apabila dalam waktu 14 (empat
belas) hari kerja (senin-jumat) sejak penandatanganan SPJBLBT, Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang dimaksud tidak terealisasi/selesai/on,
menurut konfirmasi dari Bank yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA;
(8) PIHAK PERTAMA harus segera mengembalikan dana tersebut diatas (pasal 5 ayat 7)
apabila Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang dimaksud terealisasi
sebelum/tidak melewati batas waktu yang ditentukan dalam perjanjian ini;

(9) Apabila Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dinyatakan Valid oleh
PIHAK PERTAMA menurut konfirmasi dari Bank yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan uang Jaminan Pekerjaan
sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) kepada PIHAK KEDUA
dalam bentuk uang tunai atau instrument bank lainnya dan akan hangus apabila PIHAK
PERTAMA tidak dapat menyediakan barang dilokasi PIHAK PERTAMA (loco) paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja (senin – jumat);

(10) PIHAK KEDUA harus segera mengembalikan Uang Jaminan Pekerjaan tersebut diatas
(pasal 5 ayat 9) apabila PIHAK PERTAMA telah dapat menyediakan barang dilokasi
PIHAK PERTAMA untuk diambil oleh PIHAK KEDUA sebelum/tidak melewati batas
waktu yang ditentukan dalam perjanjian ini;

(11) Setelah menerima pembayaran tunai dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
harus langsung menerbitkan BANK GARANSI (BG) yang ditujukan kepada PIHAK
KEDUA sebegai Beneficiary. BANK GARANSI (BG) tersebut dibuat sebagai Jaminan
Pekerjaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA

(12) PIHAK KEDUA dapat mencairkan BANK GARANSI (BG) tersebut diatas (Pasal 5 ayat
11) apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat menyediakan barang dilokasi PIHAK
PERTAMA untuk diambil oleh PIHAK KEDUA sesudah/melewati batas waktu yang
ditentukan dalam perjanjian ini;

(13) PIHAK KEDUA harus mengembalikan BANK GARANSI (BG) tersebut diatas (pasal 5
ayat 12) apabila PIHAK PERTAMA telah dapat menyediakan barang dilokasi PIHAK
PERTAMA untuk diambil oleh PIHAK KEDUA sampai pengembalian barang sejumlah
5000 (lima ribu) ton sesuai kontrak diselesaikan

BAB III
Pasal 6
PAJAK DAN AKTA JUAL BELI

(1) Harga tersebut diatas sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penghasilan (PPh) sesuai dengan ketentuan dan ketetapan yang berlaku;

(2) Dokumen pendukung lainnya dalam tahapan pembuatan Akte Jual Beli (AJB) antara lain:
a. Check List Barang dari Pertamina
b. Surat Perintah Setor (SPS)
c. Surat Perintah Kerja (SPK)
d. Surat Perintah Bongkar (SPB)
e. Surat Perintah Jalan (SPJ)

(3) Setelah semua barang telah dimuat (loading) sesuai jumlah tonase yang ditransaksikan
dalam perjanjian Jual Beli Limbah Besi Tua (SCRAP) ini maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan Akta Jual Beli (AJB) kepada PIHAK KEDUA dengan biaya
ditanggung oleh PARA PIHAK

BAB IV
Pasal 7
MASA BERLAKU PERJANJIAN DAN JAMINAN

(1) Masa berlaku perjanjian ini terhitung sejak ditandatangani Perjanjian Jual Beli ini sampai
tuntasnya semua barang yang ditransaksikan selama 70 (tujuh puluh) hari kerja (senin-
jumat) untuk kontrak 5000 (lima ribu) ton, terhitung dari pengambilan barang pertama
kali dilokasi PIHAK PERTAMA (loco).

(2) Perjanjian ini akan batal dengan sendirinya apabila PIHAK KEDUA tidak dapat
merealisasikan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) selama 14 (empat
belas) hari kerja (senin-jumat) terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Jual Beli
Limbah Besi Tua (SCRAP) ini.

(3) Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa Perjanjian ini
ditandatangani dan dilaksanakan oleh Direksi atau wakilnya yang sah dan memiliki hak
penuh sesuai dengan hukum, anggaran dasar perusahaannya dan peraturan yang berlaku.

(4) PARA PIHAK menyatakan dan menjamin akan melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian ini dengan itikad baik dan penuh
tanggungjawab.

(5) PARA PIHAK tidak akan mengalihkan hak dan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini
kepada Pihak Ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari masing-masing
PIHAK.

Pasal 8
MEKANISME PELAKSANAAN

(1) PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan barang dilokasi PIHAK PERTAMA


(loco) selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja (senin-jumat) setelah Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dinyatakan Valid secara bertahap mulai dari
minimal 20 (dua puluh) ton perhari sampai dengan 100 (seratus ton)i per hari.

(2) Jangka waktu penyelesaian pengambilan barang dilokasi PIHAK PERTAMA (loco) oleh
PIHAK KEDUA sebesar 5000 (lima ribu) ton adalah dalam tempo 70 (tujuh puluh) hari
kerja (senin-jumat), terhitung mulai pengambilan hari pertama. Jumlah tonase barang
yang diakui sebagai dasar pembayaran kepada PIHAK PERTAMA adalah jumlah tonase
timbangan yang ada dilokasi PIHAK PERTAMA.

BAB V
Pasal 9
KORESPODENSI DAN KOMUNIKASI
(1) Untuk melaksanakan Perjanjian Hibah ini PARA PIHAK sepakat menggunakan alamat
sebagai berikut

PIHAK KESATU
PT………………………………………………….
Alamat : ……………………………………
……………………………………
……………………………………
Telepon : ……………………………………
Fax : ……………………………………
Email :…………………………………….

PIHAK KEDUA
PT………………………………………………….
Alamat : ……………………………………
……………………………………
……………………………………
Telepon : ……………………………………
Fax : ……………………………………
Email :…………………………………….
BAB VI
Pasal 10
FORCE MAJEUR (KEADAAN KAHAR)

Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar (Force Majeur) dalam perjanjian ini adalah keadaan
yang terjadi diluar kemampuan PARA PIHAK untuk mengendalikannya diantaranya adalah
sebagai berikut:
- Bencana Alam - Kebakaran banjir
- Perang - Gempa bumi
- Keadaaan serupa perang : - Angin topan
blockade,embargo,huru-hara - Tanah longsor dan
- Perubahan kebijakan pemerintah - Keadaan tidak terduga
- Pemogokan
- Epedemi
- Karantina
(1) Dalam hal terjadinya keadaan kahar (forece majeur), pihak yang tekena keadaan kahar wajib
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya dalam waktu
7x24 jam terhitung sejak terjadinya keadaan kahar (force majeur) tersebut.

(2) Pemberitahuan tentang keadaan kahar (force majeur) sebagaimana dimaksud dalam pasal 10
ayat 1 harus disertai keterangan tertulis dari instansi yang berwenang.

(3) Dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeur) PARA PIHAK akan merundingkan kembalo
hak dan kewajiban masing-masing PIHAK untuk selanjutnya hasilnya akan dituangkan
dalam addendum terhadap perjanjian ini

Pasal 11
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Perjanjian ini tunduk dan ditafsirkan menurut hokum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Segala perselisihan diantara PARA PIHAK yang berhubungan dengan pelaksanaan
perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Maka PARA PIHAK
sepakat perselisihan tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta.

Pasal 11
ADDENDUM

Segala sesuati yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan disepakati
kemudain oleh PARA PIHAK dalam ADDENDUM terhadap perjanjian ini. Perubahan dan/atau
penambahan terhadap perjanjian ini hanya dapat dilakukan secara tertulis dan ditandatangani
oleh wakil yang sah dari PARA PIHAK.
BAB VI
Pasal 12
PENUTUP
Demikian Naskah Perjanjian ini dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua), lembar pertama dan
kedua masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan hukum sama;

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

…………………………….. ……………………………..

SAKSI-SAKSI

1. ………………………… 1 ……………………………..

2. ………………………… 2 ……………………………..

Anda mungkin juga menyukai