Anda di halaman 1dari 9

RESUME PSAK 16

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

Disusun oleh :

Dante Budi Caroko Agung


041811333190

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga

Surabaya

2019
Aset Tetap
Aset tetap merupakan aset berwujud yang: (par 6)

 Dimiliki untuk digunakan untuk produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
 Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Ciri – Ciri:

 “Digunakan dalam operasi” dan tdk utk dijual kembali.


 Bersifat Jangka panjang dan biasanya disusutkan
 Memiliki wujud.

Pengakuan
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika digunakan lebih dari
satu periode, hanya digunakan untuk aset tertentu, dan komponen yang diganti tidak
diakui. Pernyataan ini tidak menetapkan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset tetap,
sehingga diperlukan pertimbangan terhadap kriteria pengakuan yang sesuai dengan
kondisi entitas.
Entitas harus mengevaluasi prinsip pengakuan, termasuk:
a) Biaya awal memperoleh aset

 Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.

 Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa
mendatang. Misal: alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan pengolahan limbah industri.
b) Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti, memperbaiki

 Biaya pemeliharaan dan perbaikan (perawatan, suku cadang)  diakui beban


di laporan laba rugi periode berjalan

 Penggantian aset  menambah aset jika memenuhi kriteria aset tetap dan
komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset
 Inspeksi yang signifikan  diakui sebagai jumlah tercatat aset jika memenuhi
kriteria aset tetap dan nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan
pencatatanya

Pengukuran Awal
Aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus
diukur sebesar biaya perolehan. (par 15). Yang terdiri dari:

 Harga perolehan  bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain;
 Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke
lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen
Biaya yang diatribusikan langsung:

Biaya imbalan kerja yang


Biaya penyiapan lahan Biaya handling dan
timbul dari pembangunan
untuk pabrik; penyerahan awal;
atau akuisisi aset tetap.

Biaya pengujian aset


apakah aset berfungsi
Biaya perakitan dan
dengan baik (setelah Komisi profesional
instalasi
dikurangi hasil penjualan
produk tersebut)

 Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
aset  kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh, atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan
selain untuk menghasilkan persediaan.
Yang tidak termasuk komponen biaya:

Biaya penyelenggaraan
Biaya pembukaan Biaya pengenalan bisnis di lokasi baru Administrasi dan Biaya saat alat belum
fasilitas baru produk baru termasuk biaya overhead umum beroperasi penuh
pelatihan staf

Hasil dari aset sebelum Laba internal jika aset


Biaya relokasi dan
dimanfaatkan (hasil tersebut merupakan
Kerugian awal operasi reorganisasi operasi
parkir dari lahan yang persediaan
entitas.
belum digunakan). perusahaan.

Perolehan Gedung
Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :
 Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga  jika
membangun sendiri
 Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan.
 Fee profesional
 Ijin pendirian bangunan

Perolehan Tanah
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan
penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan.

Perolehan Peralatan
Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik dan
peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi:
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

Perolehan Aset yang Dibangun Sendiri


Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan:
Material dan tenaga kerja
Overhead  biaya variabel dan porsi dari fixed overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
Biaya bunga selama proses pembangunan

Pengukuran Biaya Perolehan


Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat
terjadinya. Jika pembayaran suatu aset ditangguhkan hingga melampaui jangka waktu
kredit normal, perbedaan antara nilai tunai dengan pembayaran total diakui sebagai beban
bunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26 (revisi 2008):
Biaya Pinjaman.

Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar, kecuali tidak
memiliki substansi komersial, atau nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak
dapat diukur secara andal maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari
aset yang diserahkan.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


Entitas memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan
menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.

 Model Biaya (Cost Model): Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai aset
 Model Revaluasi (Revaluation Model): Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar : jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset yang
terjadi setelah tanggal revaluasi.

 Nilai Wajar
Nilai wajar (fair value) merupakan nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau
suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction).
 Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang
dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti
pasar.
 Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang
ditentukan oleh penilai.
 Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai wajar karena sifat
dari asset tetap yang khusus dan jarang diperjual-belikan, kecuali sebagai bagian
dari bisnis yang berkelanjutan, entitas mungkin perlu mengestimasi nilai wajar
menggunakan pendekatan penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan
(depreciated replacement cost approach).
Revaluasi harus dilakukan secara reguler untuk memastikan jumlah tercatat tidak
berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Frekuensi revaluasi
tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap yang direvaluasi.
 Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah
tercatatnya  revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
 Beberapa aset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif  perlu direvaluasi secara tahunan.
 Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai wajar
tidak signifikan.
 Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.

Penyusutan
Alokasi sistematis jumlah yang bisa disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset
selama umur manfaatnya (useful life).

 Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah.
Contoh : badan dan mesin pesawat
 Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan. Pada saat aset
berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen.
 Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:
a) Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan
b) Aset dihentikan pengakuannya.
 Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh
sekaligus.

Nilai Residu dan Umur Manfaat


Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun
buku. Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut
harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi.
Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
• Prakiraan daya pakai aset;
• Prakiraan tingkat keausan fisik;
• Keusangan teknis dan keusangan komersil;
• Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa).

Metode Penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan:
Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset
oleh entitas.
Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan
Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.

Garis Lurus Saldo Menurun Jumlah Unit

•Menghasilkan •Menghasilkan •Menghasilkan


pembebanan yang pembebanan yang pembebanan
tetap sepanjang umur menurun sepanjang berdasarkan
manfaat selagi nilai umur manfaat penggunaan
residu tidak berubah
Penurunan Nilai
Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mengalami penurunan nilai, entitas
menerapkan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset. Pernyataan tersebut
menjelaskan bagaimana entitas me-review jumlah tercatat asetnya, bagaimana
menentukan jumlah terpulihkan dari aset dan kapan mengakui atau membalik rugi
penurunan nilai.
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
 Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai
terpulihkan (recoverable amount)
 Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
 Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
 Review penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
 Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a) Dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan
dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual-sewa balik). Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap
Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset.
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa
memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis,
biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan
sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan (jika ada) dan jumlah tercatat dari
aset.

Pengungkapan
Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aset tetap:
 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto
 Metode penyusutan yang digunakan
 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
 Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
 Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang
 Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
 Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
 Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai,
hilang / dihentikan.
 Pemilihan metode akuntansi
 Perubahan estimasi

Pengungkapan Revaluasi

Dasar yang digunakan


Nama penilai
untuk menilai kembali Tanggal efektif penilaian
independen, bila ada
aktiva

Hakekat setiap petunjuk


yang digunakan untuk Jumlah tercatat setiap Surplus penilaian kembali
menentukan biaya jenis aktiva tetap neraca
pengganti

Transisi dan Tanggal Efektif


Entitas yang sebelum PSAK ini melakukan revaluasi dan kemudian menggunakan
model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai
revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Biaya
perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK ini diterbitkan.
Entitas yang sebelum penerapan PSAK ini pernah melakukan revaluasi aset tetap dan
masih memiliki selisih saldo revaluasi aset tetap, maka pada saat penerapan pertama
kali harus mereklasifikasi seluruh saldo selisih revaluasi aset tetap tersebut ke saldo
laba dan hal tersebut harus diungkapkan
Efektif 1 Januari 2008

Anda mungkin juga menyukai