Anda di halaman 1dari 8

komputer and basic network

SMK Telkom Makassar


Komputer Network Engineering

 Operating Sistem

basic competencies

3.5 Implement an operating sistem installation


3.5.2 Explain the basic principles of the operating sistem
3.5.3 Classifying the types of operating sistems
3.5.4 Explain the basic operating sistem commands

4.5 Install the operating sistem


4.5.1 Installing a GUI-based proprietary and opensource operating sistem
4.5.2 Installing an opensource operating sistem based on the command line interface
4.5.3 Conduct test results of the operating sistem installation
4.5.4 Using basic commands of proprietary and opensource operating sistems
4.5.5 Make a report on the results of the operating sistem installation

SMK Telkom Makassar


Komputer Network Engineering
komputer and basic network
Master Boot Record (MBR)
Setelah ditentukan first boot device yang akan dieksekusi, bios akan mencari posisi device tersebut. Setelah
ditemukan, pembacaan data akan dimulai dari sektor 0 yang dikenal dengan MBR atau master boot record. Pada
dasarnya MBR terdiri 3 bagian penting, yaitu sebagai berikut:
1. Bootstrap code area (Bootloader)
Bagian ini memiliki ukuran sebesar 446 byte yang berada pada alamat offset 0 sampai 446. Area ini digunakan
sebagai tempat menyimpan image boot loader yang akan di load oleh BIOS ke memori utama. Selanjutnya, tugas
boot loader inilah yan akan mengambil alih kendali mesin dan mengekseskusi file kernel yang berada pada alamat
tertentu ke dalam memori.

2. Partition information
Ukuran tael informasi partisi setiap media penyimpanan pada MBR adalah 64byte. Fungsi utama bagian ini adalah
menyimpan informasi tentan banyaknya pastisi dalam disk. Besar kapasitas partis, dan jenis partisinya.

3. Boot record signature (magic number)


Ukuran yang diperlukan untuk menyimpan boot record signature adalah 2byt, berada pada offset 511 sampai
512. Boot record signature merupakan kode unik yang terdapat pada byte disk yang digunakan sebagai identifikasi
utama atau pengenal sebuah file yang diletakan pada awal file atau akhir file. Pada sistem MBR, magic number
terdiri atas 2 byte dengan kode 55h dan AAh yang terletak pada byte akhir sektor 0 sebagai tanda bahwa sector
tersebut merupakan sektor ditempat MBR berada.

Informasi skema Penanda untuk


Area Code Bootrap menentukan boot
Partisi dalam disk
sector disk

446 byte 64 byte 2 byte

Gambar 5.1 struktur MBR

Jika MBR hard disk komputer mengalami kerusakan, akibatnya sistem operasi tidak dapat dilakukan booting.
Karena first boot loader tidak ditemukan, kernel sistem menjadi tidak dapat dieksekusi. Kerusakan MBR yang
bersifat permanen seperti bad sector pada sector awal hard disk penyebabkan hard disk tersebut tidak dapat
digunakan sebagai partisi aktif tempat penyimpanan MBR atau boot loader. Dengan demikian, hanya dapat di
fungsikan sebagai disk tempat penyimpanan data biasa saja.

DOS
DOS merupakan sistem operasi yang awalnya hanya untuk menejemen sistem file pada media penyimpanan berbasis
floppy disk. Namun, dalam perkembangannya DOS telah mendukung menejemen hardware bahkan muncul dengan
tampilan berbasis GUI yang kini dikenal dengan sistem operasi windows. Sebelumnya, ketika DOS hanya dapat
dijalankan melalui disket, para pengguna diwajibkan menghafalkan semuan sintax atau perintah perintah dasar yang
diperlukan untuk mengatur dan mengelola file dan direktori dalam disket. Namun dengan adanya windows, pengguna
cukup click and drag ketika berinteraksi dengan komputer seperti membuat file, membuka file, mengkopi file,
membuat direktori, dan mengatur jaringan.
Terdapat 3 buah file utama untuk menjalankan sistem DOS, yaitu sebagai berikut:

Computer and Network Basic

2
1. COMMAND.COM
File ini berukuran 92 kb dan merupakan berkas file yang penting dalam pengoperasian sistem DOS. File ini
ketika dieksekusi setelah DOS booting akan menampilkan shell prompt yang menjadi interface antara
pengguna dengan sistem DOS. Ketika mengetikan perintah:
C:/dir , maka fungsi file COMMAND.COM iniliah yang berperan. Semua perintah DOS yang dilakukan oleh
user disimpan dan diekseskusi oleh file COMMAND.COM

2. IO.SYS
File IO.SYS memiliki ukuran paling besar diantara ketiga file dasar DOS lainnya, yaitu 217 kb. File ini memiliki
fungsi untuk melakukan indentifikasi hardware inout/output, misalnya pengontrolan alat masukan, seperti
keyboard, mouse, monitor dan media penyimpanan. Dapat dikatakan bahwa file IO.SYS merupakan inti dari
berjalannya sistem DOS atau dalam linux yang disebut sebagai kernel.

3. MSDOS.SYS
File ini memiliki ukuran paling kecil jika dibandingkan dengan kedua file sebelumnya, yaitu sebesar 136 byte.
Fungsi dari MSDOS.SYS adalah sebagai program boot loader MS-DOS yang berperan mengunggah file
IO.SYS ke memori dan meng ekseskusinya.

Perintah Dasar MS-DOS

Dalam MS-DOS terdapat 2 perintah, yaitu internal command dan external command. Dan dalam perintah yang
dikenali MS-DOS terdapat beberapa perintah yang dikemas dalam bentuk file yang dapat diesekusi secara langsung
atau dikenal dengan istilah file batch.

1. Internal command
DOS merupakan sistem operasi dasar berbasis CUI (character user interface) yang menyedakan model instruksi
berbasis perintah tunggal. Pada kondisi ini, setiap perintah yang dimasukan melalui keyboard oleh user harus di-
enter ketika mengekseskusinya. Karakteristik utama model perintah tunggal adalah tidak dapatnya dilakukan
perbaikan terhadap perintah yang diekseskusi sebelumnya jika terjadi kesalahan.
Setelah BIOS berhasil menemukan program boot loader pada MBR dan berhasil mengekseskusi file MSDOS.SYS,
file tersebut akan mengeksekusi file IO.SYS dan COMMAND.COM. file IO.SYS berguna sebagai kernel atau
pengendali hardware yang akan diakses oleh file COMMAND.COM yang berguna sebagai interface command
promt pada user.

user

COMMAND.COM

MSDOS.SYS IO.SYS

BIOS

HARDWARE

Gambar 5.2 struktur kerja sistem DOS

Computer and Network Basic

3
Command prompt atau DOS prompt adalah sebuah interface yang berupa command line (baris perintah) pada
sistem DOS dan keluarga windows. Berikut dijelaskan beberapa jenis internal command pada MS-DOS.
a. ECHO
Digunakan untuk menampilkan output pada layar dengan format perintah : echo [string]

b. COLOR
Perintah color digunakan untuk mengatur warna foreground dan background DOS prompt dengan format:
colot attr.
Attr merupakan kode warna yang ingin diterapkan pada DOS prompt dari 0 sampai F

Perintah tersebut akan mengatur warna background dengan kode 7 (white) dan foreground warna hitam.
Untuk kode warna selengkapnya dapat dilihat dengan menuliskan perintah “color help”.

c. VER
Perintah ini digunakan untuk menampilkan versi pada sistem DOS yang sedang digunakan.

d. CLS
CLS digunakan untuk memersihkan layar dari baris-baris perintah yang diberikan seelumnya

e. DATE
Date berguna untuk menampilkan dan mengkonfigurasi sistem tanggal pada DOS. Untuk menampilkan sistem
tanggal yang sedang aktif. Gunakan perintah C:\date. Sedangkan untuk mengubah tanggal yang sedang berlaku,
gunakan perintah C:\date dd-mm-yyyy.

f. LABEL
Digunakan untuk membuat, memodifikasi, atau menghapus label sebuah vplume drive atau partisi tertentu

g. COPY CON
Digunakan untuk membuat sebuah file teks baru pada direktori tertentu dalam hard disk dengan format
perintah copy con [path nama_file]. Untuk mengakhiri penulisan isi file, tekan kombinasi tombol Ctrl – Z

Computer and Network Basic

4
h. TYPE
Digunakan untuk membuka isi file teks dengan format: type[path nama file]

i. DIR
Merupakan perintah yang paling sering digunakan yaitu untuk menampilkan isi direktori dengan format: dir
(drive:) (path) (filename) (/p) (/w) (/a) ((:atribs)) (/o)

j. COPY
Digunakan untuk mengkopi file atau direktori dengan format: copy [asal] [tujuan]

Perintah tersebut digunakan untuk mengkopi semua file yang ada di direktori Lat1 ke direktori Lat2

Computer and Network Basic

5
Perintah tersebut digunakan untuk menyalin semua file yang berawalan t di direktori Lat1 ke direktori Lat2

k. CHDIR atau CD
Perintah ini digunakan untuk berpindah kesebuah direktori tertentu dalam drive yang sama dengan format:
cd [nama_direktori]. Sementara itu, untuk pindah direktori diatas, dapat menggunakan perintah cd..

l. REN dan RENAME


Perintah ini digunakan untuk merubah nama sebuah file atau direktori dengan format perintah: ren
[nama_awal] [nama_baru]

m. MOVE
Perintah ini digunakan untuk memindakan sebuah file dari direktori lama ke direktori baru menggunakan
format: move [file_asal] [file_tujuan]

n. DEL atau ERASE


Perintah ini digunakan untuk menghapus file dengan format: del [path_file]

o. VOL
Perintah ini digunakan untuk menampilkan informasi volume atau nomor seri yang bersifat unik dari
sebuah drive:

Computer and Network Basic

6
p. ATTRIB
Perintah ini digunakan untuk mengubah mode atau hak permision sebuah file atau direktori. Dalam
penggunaannya perintah attrib menggunakan format umum sebagai berikut.

2. External command
Berbeda dengan perintah internal DOS yang tersedia padah subroutine dalam file COMMAND.COM, jenis
perintah ekstenal hanya dapat dijalankan jika sistem DOS memiliki file eksternal atau file diluar
COMMAND.COM yang dapat dieksekusi dalam prompt shell.
a. XCOPY
Digunakan untuk menyalin isi direktorike darive lain dengan format:
Xcopy [asal] [tujuan] [/y |-y] [/a | /m] [/p] [/s] [/e] [/w]

Contoh :

b. FORMAT
Digunakan untuk melakukan pemformatan drive tertentu dengan format perintah:
Format drive: [/v [:label] ] [/q] [/f:size] [/b] [/s]

c. CHKDISK
Perintah ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap disk dari segala kesalahan baik error data,
menampilkan status permukaan disk, error alokasi FAT, integritas data, dan disk. Pemeriksaan disk dengan
perintah CHKDSK hanya dapat melakukan perbaikan data secara fisik, tetapi tidak belaku untuk kesalahan
atau error yang diakibatkan oleh cross-linked. Format umum yang dapat digunakan untuk mengekseskusi
perintah CHKDSK adalah sebagai berikut:
chdsk (drive:) ((path) filename) (/f) (/v)
penjelasan parameter:
1. /f berfungsi untuk memperbaiki kesalahan atau error pada disk selamat proses check disk dilakukan
2. /v berfungsi untuk menampilkan informasi berupa detail setiap direktori dalam drive yang di scan
Contoh :
chkdsk d: /F /V

d. SCANDISK
Perintah ini dilakukan untuk scandisk pada drive

e. DEFRAG
Perintah defrag melalui command prompt sangat berguna untuk melakukan pembaharuan tentang integritas
data atau file dalam disk, baik dari segi lokasi, ukuran maupun pembaharuan file. Dengan disusun ulang file
file yang terpecah dalam sector dan track yang berbeda-beda, membuat pembacaan file dalam disk menjadi
lebih cepat dan stabil. Contoh perintah:
defrag c: /u /v

Computer and Network Basic

7
f. DSKCOPY
Perintah ini sering digunakan untuk memindahkan atau menyalin isi data seluruh removable drive berupa
disket kedisket lainnya dengan format perintah:
diskcopy [drive1:] [drive2:]

Computer and Network Basic

Anda mungkin juga menyukai