Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan karunianya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang PENGELOLAAN OPERASI DAN
PENINGKAAN KUALITAS tepat pada waktunya.
Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan pihak-
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini semaksimal mungkin.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurang
baik dari segi penyusunan maupun tata bahasanya. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki
dan menyempurnakan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menjadi acuan pembelajaran,
menaambah pengetahuan, menambah wawasan dan pengalaman bagi para
pembaca.

Sumbawa, Oktober 2018

Penyusun ;

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1.BELAKANG..................................................................................................1

1.2RUMUSAN MASALAH................................................................................2

1.3TUJUAN.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1. Apa yang dimaksud dengan kualitas.............................................................3

2.2. Standar Kualitas Internasional.......................................................................4

2.3. Biaya Kualitas...........................................................................................5

2.4 Model Analisa Kualitas.............................................................................8

2.5 Karakteristik Kualitas..............................................................................10

BAB III PENUTUP................................................................................................11

3.1. Kesimpulan..................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.BELAKANG
Operasi Marupakan keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan rencana strategis agar perusahan dapat terus beroperasi. Secara
trdisional operasi terdiri dari fungsi pembelian, pengelolaan material,
produksi, kontrol persediaan dan kualitas, serta pemeliharaan. Fungsi operasi
meliputi fungsi produksi dan manufaktur. Seorang manajer operasi
menghadapi tantangan dalam mengkombinasikan SDM dan sumberdaya
lainnya untuk menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas, tepat waktu
dan dengan biaya yang rendah. Tugas manajer operasi dalam jangka pendek
adalah menggunakan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya, dalam jangka
panjang adalah mencari cara untuk meningkatkan produksi.

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi


kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang
pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada
audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan
pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya
diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu
barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak
awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang
bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas
membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya
rendah dan respon pelanggan.

Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan


pangsa pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan
profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan
merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala
ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga,

1
perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat
meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan
biaya garansi.

1.2RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kualitas?
2. Bagaimana standar kualitas internasional yang sedang berlaku?
3. Apa saja yang termasuk biaya kualitas?
4. Apa saja model analisa kualitas?
5. Apa saja karakteristik kualitas?

1.3TUJUAN
1. memahami yang dimaksud dengan kualitas.
2. Memahami bagaimana standar kualitas internasional yang sedang berlaku.
3. Memahami apa saja yang termasuk biaya kualita.
4. Memahami apa saja model analisa kualitas.
5. Memahami apa saja karakteristik kualitas?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Apa yang dimaksud dengan kualitas
Kualitas dapat diartikan sebagai “keseluruhan karakteristik dan fitur/bagian
produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
konsumen”. Atau dapat juga diartikan sebagai “kemampuan produk atau jasa
memenuhi kebutuhan konsumen”.
Namun demikian, terdapat beberapa pengertian kualitas yang didasarkan pada
berbagai kategori. Berikut ini beberapa pengertian tersebut :
1. User-based Approach. Disini dikatakan bahwa kualitas terletak dimata
konsumen, sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi harus
mendefinisikan harapan-harapan konsumen. Orang pemasaran dan juga konsumen
senang dengan konsep ini, sehingga mereka mengartikan bahwa kualitas yang
lebih tinggi berarti kinerja yang lebih baik, bentuk yang lebih bagus dan adanya
sejumlah perbaikan.
2. Manufacturing-base Approach. Bagi manajer produksi, kualitas berarti
kesesuaian terhadap standard dan making it right the first time.
3. Product-base Approach. Pendekatan ini memandang bahwa kualitas
merupakan suatu variable yang tepat dan dapat diukur. Pengendalian merupakan
salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur karakteristik produk
(variable/atribut).
A. Pentingnya Kualitas
Dunia manufaktur telah mengalami perubahan dramatis dalam kurun waktu
20 tahun terakhir. Tantangan bagi perusahaan untuk menjadi dan tetap kompetitif
belum pernah sekeras sekarang. Landasan persaingan bukan berpusat pada biaya
saja, tetapi pada sejumlah faktor kesuksesan lain seperti kualitas, fleksibilitas,
penyampaian, pelayanan dan inovasi.
Mengapa perusahaan ingin mencapai kualitas bagus? Perusahaan dengan
kualitas bagus dapat mengendalikan harga yang lebih tinggi dan akan selalu
diingat nasabah. Tetapi bagaimana hubungan antara kualitas dengan profitabilitas?
Biaya apa saja yang terlibat dalam pencapaian kualitas?

3
Karena kualitas bagus dalam produk, jasa dan proses, maka banyak
perusahaan yang mempekerjakan manajemen berkualitas dapat menikmati
keuntungan pasar (pangsa pasar dan keunggulan harga lebih tinggi) dan juga
penghematan biaya (biaya operasional dan biaya pelayanan lebih rendah), yang
pada akhirnya membawa laba lebih besar bagi organisasi bersangkutan.

2.2. Standar Kualitas Internasional


Japan Industrial Standard
· Menekankan pada perbaikan yang terus menerus dan peran komitmen serta
koordinasi organisasi secara keseluruhan.
· Disebut Industrial Standard Z8101-1981.
Europe’s ISO 9000 Standard
· Standar kualitas yang dikembangkan oleh Masyarakat Eropa (ME) yang disebut
ISO 9000,9001,9002,9003 dan 9004
· Fokusnya adalah menekankan agar ditetapkan prosedur manajemen kualitas,
melalui dokumentasi yang rinci atas bisnis perusahaan dalam ME, dan perusahaan
akan diberi sertifikat setelah diuji.
· Beberapa factor yang membuat ISO 9000 menarik adalah: (1) standar ini diterima
oleh seluruh dunia, (2) standar ini sekarang diterapkan pada produk yang dibuat
atau diimport oleh ME, dan (3) taat pada standar ini akan penting bagi sertifikasi
produk.
Environmental Management Standard (ISO 1400)
· Merupakan standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ME
· Terdiri atas lima elemen inti, yaitu (1) manajemen lingkungan (2) auditing,
(3)evaluasi kerja, (4) pemberian label,(5) penilaian atau pengukuran daur hidup
produk.
US Standards
· AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang belakangan
dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari Q90,Q91,Q92,Q93 dan
Q94.

4
· Q90: berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain, definisi dan
konsep yang berhubungan dengan kualitas.
· Q91: standar umum untuk rancangan,pengembangan, manufaktur, instalasi dan
pelayanan produk atau jasa.
· Q92: lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan organisasi dalam produksi, instalasi
dan pelayanan produk dan jasa.
· Q93: lebih detail dari Q91 keterlibatan khusus organisasi dalam inspeksi dan
pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan memberikan nilai
tambah.
· Q93: memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas suatu system
control kualitas.
· Q94: memberikan petunjuk untuk penglolaan dan auditing atas suatu system
control kualitas.

2.3. Biaya Kualitas


Untuk mencapai kualitas dibutuhkan sejumlah biaya tertentu, yaitu :
• Biaya untuk mengendalikan kualitas : Ini termasuk segala biaya untuk
mencegah peristiwa kerusakan dan biaya evaluasi kemajuan perusahaan menuju
pencapaian kerusakan yang nihil. Ini juga meliputi investasi yang dilakukan
perusahaan atas bahan bermutu bagus, proses, teknologi, dan pemeriksaan
kualitas.
• Biaya kegagalan untuk mengendalikan kualitas : Ini mengacu pada
besarnya biaya yang ditanggung jika perusahaan gagal mencapai sasaran kualitas
dan nasabah menjadi kurang puas dengan kualitas yang buruk dari produk atau
jasa. Ini termasuk biaya kegagalan internal dan eksternal.
A. Total Quality Management (TQM)
TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari
supplier sampai pelanggan. TQM menekankan pada suatu komitmen manajemen
terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam semua aspek produk
dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Manajemen Kualitas Menyeluruh (TQM) dianggap sebagai pendekatan
penting dalam pengendalian kualitas. TQM memperoleh pengajarannya terutama

5
dari berbagai disiplin ilmu, Statistik, Teori Berorganisasi, Manajemen Strategis
dan Organisasi Industri. Usaha dari perusahaan yang menggunakan TQM
bertujuan memenuhi tujuan fungsi silang yang memanfaatkan teknik manajemen,
usaha peningkatan produktivitas, dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan
teknik secara disiplin. Tujuan akhir TQM adalah untuk mencapai kepuasan
pelanggan setiap saat.
Lima Aspek untuk TQM yang efektif :
1. Continuous Improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan terus
menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang, peralatan, supplier,
material dan prosedur-prosedur (Jepang menggunakan sebutan “Kaizen”).
2. Employee Empowerment : melibatkan karyawan dalam semua langkah
proses produksi, dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan komunikasi
yang melibatkan konsumen, mengembangkan supervise yang terbuka dan sportif,
melimpahkan tanggung jawab dari manajer dan staf ke karyawan, membangun
moralitas organisasi, dan menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan
gugus kendali mutu.
3. Benchmarking: memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa, biaya
atau praktek-praktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk suatu proses atau
kegiatan dalam suatu organisasi. Sasarannya adalah mengembangkan standar atau
membenchmark, bentuk tim, identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan
analisa informasi benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau
melebihi partner yang di benchmark.
4. Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan
pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan
mengantarkan produk saat dibutuhkan. JIT berhubungan dengan kualitas pada 3
hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang sisa, kerja ulang persediaan
dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT meningkatkan kualitas (karena JIT
menekankan lead time dan sumber-sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih
baik berarti persediaan yang lebih sedikit dan berarti penerapan system JIT akan
lebih baik dan lebih mudah.

6
5. Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja &
implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus dilatih dalam
teknik/alat TQM.
B. Alat-alat TQM
Untuk pemberdayaan karyawan dan implementasi TQM, maka setiap orang
harus memahami teknik TQM. Berikut 6 teknik/alat yang digunakan untuk upaya
perbaikan berkelanjutan TQM :
1. Quality Function Deployment (house of quality) : merupakan suatu
proses untuk menentukan persyaratan yang diminta oleh pelanggan dan
menterjemahkannya kedalam sejumlah atribut dalam disain produk. QFD
memiliki teknik yang disebut house of quality, yaitu teknik grafis yang digunakan
untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dengan fitur
produk/jasa.
2. Taguchi Technique: merupakan suatu teknik pengendalian kualitas yang
memfokuskan pada perbaikan produk pada tahan disain.
3. Pareto charts : suatu metode grafis untuk mengidentifikasi masalah
(kesalahan ataupun kerusakan) penting/kritis yang mungkin jumlahnya sedikit,
untuk memfokuskan upaya pemecahan masalah, Dengan kata lain, pemecahan
masalah lebih difokuskan pada sedikit masalah penting daripada banyak pasalah
tetapi tidak penting.
4. Process charts: merupakan suatu bagan yang menggunakan simbol untuk
menganalisa pergerakan orang dan material. Bagan ini menggambarkan tahapan-
tahapan proses dan hubungannya.
5. Cause-and-effect diagram (Ishikawa diagram of fish-bone charts):
merupakan suatu teknik skematik yang digunakan untuk menemukan lokasi yang
memungkinkan timbulnya masalah kualitas dan titik dimana diperlukan inspeksi.
Setiap bagian mewakili suatu sumber masalah. Misalnya masalah barang cacat,
lokasi/titik yang memungkinkan timbulnya masalah bisa saja bahan baku, tenaga
kerja, mesin atau metode kerjanya.
6. Statistical process control : merupakan proses yang digunakan untuk
memonitor standar, mengukur dan melakukan tindakan korektif saat produk atau
jasa sedang diproduksi. Kontro dapat dilakukan dengan menggunakan control

7
charts, yaitu bagan yang mempresentasikan grafik atas data proses dari waktu ke
waktu dengan batas atas dan batas bawahnya.
C. Inspeksi
Untuk memastikan suatu sistem berjalan sesuai dengan tingkat kualitas yang
diharapkan, maka kontrol terhadap proses sangat diperlukan. Proses yang terbaik
hanya memiliki penyimpangan kecil dari standar yang diharapkan. Tugas manajer
operasi adalah mengembangkan suatu sistem dan melakukan verifikasi bahwa
tidak terjadi penyimpangan yaitu dengan inspeksi.
Jadi inspeksi adalah suatu tindakan untuk memastikan bahwa suatu operasi
dilaksanakan pada tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi dapat melibatkan
pengukuran, uji rasa, sentuhan, pembebanan atau uji produk. Tujuannya adalah
menemukan proses buruk (tidak memadai atau kerusakan) secepatnya. Inspeksi
seperti audit, jadi tidak secara langsung menambah nilai produk.
Dimana dan kapan dilakukan inspeksi :
1. Dipabrik yang dimiliki supplier, saat supplier melakukan produksi
2. Dipabrik kita pada saat penerimaan material dan supplier.
3. Sebelum proses (yang memakan biaya atau yang tidak dapat ditarik kembali).
4. Selama tahap-tahap proses produksi.
5. Pada saat produksi telah selesai.
6. Sebelum pengiriman barang dari pabrik.
7. Pada saat kontak dengan pelanggan.

2.4 Model Analisa Kualitas


Statistical Process Control (SPC). Merupakan aplikasi teknik statistik untuk
mengontrol kinerja proses operasi. Jadi SPC merupakan suatu proses yang
digunakan untuk memonitor standar, membuat pengukuran dan mengambil
tindakan korektif pada saat produk atau jasa diproduksi. Semua jenis proses
adalah subjek penyimpangan.
Walter Shewhart membedakan dua sumber penyimpangan yaitu sumber
penyimpangan biasa (penyebab natural) dan sumber penyimpangan khusus
(penyebab yang dapat ditentukan/assignable). Untuk membedakannya, Shewhart
menggunakan control chart. Keduanya dibedakan agar : (1) untuk memastikan

8
bahwa proses dapat dioperasikan secara terkontrol dengan terjadi variasi natural,
dan (2) mengindentifikasi dan menghilangkan variasi khusus (assignable)
sehingga proses tetap terkontrol.
1. Natural variation. Merupakan variabilitas/penyimpangan yang mempengaruhi
hampir semua proses produksi pada beberapa tingkatan dan yang diharapkan
(disebut juga sebagai penyebab yang biasa). Penyimpangan natural adalah sebab-
sebab penyimpangan yang terjadi jika proses berada dalam in statistical control
(disingkat in control). Dengan kata lain, jika proses in control maka variasi yang
terjadi masih berada diantara batas atas dan bawah dan
penyimpangannya/variasinya biasa (masih ditolerir)
2. Assignable Variation. Merupakan variasi khusus dalam proses produksi, yang
dapat ditelusuri sampai pada sebab-sebab spesifkasinya. Sebab variasi khusus
dapat berupa kesalahan mesin atau peralatan, pekerja yang tidak terampil, atau
material yang baru.
Control chart merupakan persentasi grafis data proses dari waktu ke waktu,
tentunya dalam hal ini digunakan data sample. Dari penggambarannya grafik
tersebut, hasilnya ditunjukkan dalam suatu distribusi yang menunjukkan tiga jenis
proses, yaitu:
· In control dan proses mampu memproduksi dalam batas-batas pengendaliannya.
Ini merupakan suatu proses dengan hanya variasi natural dan mampu berproduksi
dalam batas tertentu.
· Out of Control. Merupakan suatu proses diluar kendali yang memiliki variasi
khusus (assignable).

9
2.5 Karakteristik Kualitas
Karakteristik Kualitas dapat dibedakan menjadi :
1. Variabel
·Karakteristik yang dapat diukur (misalnya : berat, panjang, kecepatan, kekuatan).
Karakteristik tersebut mungkin dalam jumlah keseluruhan atau dalam angka
fraksional.
· Variabel random yang memiliki dimensi kontinyu.
2. Atribut
· Karakteristik dimana fokusnya adalah pada cacat/rusak.
· Klasifikasi produk menjadi baik atau buruk atau menghitung jumlah cacat/rusak
(misalnya : televisi bisa dioperasikan atau tidak).
· Variabel kategorial atau variable diskrit acak.

10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas membantu
membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan
respon pelanggan.
Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan
pangsa pasar dan menekan biaya, dan keuadanya dapat meningkatkan
profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan
merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan
meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan
diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas
dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Purnama Intan. 2014. Pengelolaan Kualitas Manajemen Koperasi.


http://intanpurnama213.blogspot.com/2014/03/pengelolaan-kualitas-
manajemen-operasi.html
2. Hidayat Eka Yana. 2013. Mengelola Kualitas.
http://ekayanahidayat.blogspot.com/2013/11/mengelola-kualitas.html
3. Abuasa.Wordpress. 2012. Pengelolaan Produksi Dan Operasi.
https://abuaza.wordpress.com/2012/01/12/pengelolaan-produksi-dan-
operasi/

12

Anda mungkin juga menyukai