Anda di halaman 1dari 2

RECURRENT INTRA ORAL HERPES / STOMATITIS

HERPETIKA

No. Dokumen : 580/SOP/PKM SERPONG 2


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 14 Juli 2017
Halaman :½
TTD
UPT PUSKESMAS Suherman
SERPONG 2
1. Pengertian Recurrent Intra Oral Herpes / Stomatitis Herpetika adalah penyakit mulut
berupa vesikel atau ulserasi multiple pada mukosa mulut akibat reaktivasi dari
Herpes Simplex Virus (HSV)-1 atau kadang-kadang HSV-2 yang laten pada
ganglion syaraf.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan tindakan penanganan
Recurrent Intra Oral Herpes / Stomatitis Herpetika.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Serpong 2 Nomor 445.4/0101/SK/PKM SERPONG 2
Tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi KMK No. HK.02. 02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter Gigi. Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas Kemenkes RI th 2012.
5. Alat dan 1. Unit gigi lengkap,
Bahan/obat 2. Alat diagnostik standar,
3. Bahan antiseptik dan desinfektan,
4. Obat antiseptik kumur dan anestetik topikal
5. Multivitamin, Imunomodulator,
6. Acyclovir tablet 200 mg atau valacyclovir 500mg
6. Langkah-langkah 1. Petugas menyapa pasien dan mengidentifikasi pasien.
Prosedur 2. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada dental unit dan
dilakukan anamnesa untuk menegakkan diagnosa.
3. Petugas menjelaskan tindakan medis yang akan dilakukan, kemudian
pasien (orangtua/wali) diminta menandatangani informed consent.
4. Petugas memakai masker dan sarung tangan.
5. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril.
6. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien imunokompeten, bahwa
penyakit ini bersifat ‘self limiting disease’ (penyakit yang dapat sembuh
sendiri apabila daya tahan tubuh membaik)
7. Petugas memberikan terapi kausatif berupa antivirus untuk kasus yang
berat (diberikan pada tahap vesikel 72 jam pertama):
a. Acyclovir 1000 mg per hari, atau
b. Valacyclovir/famciclovir 500-1000 mg
7. Petugas memberikan terapi supportif: imunonomodulator, multivitamin.
8. Petugas memberikan terapi simtomatik: anestesi topikal, analgesik-
antipiretik.
7. Diagram Alir -
8. Hal-hal yang perlu Kondisi imunosupresi berat
diperhatikan
9. Unit terkait Rujuk, karena tidak tersedianya alat dan bahan.

10. Dokumen terkait 1. Buku register.


2. Informed consent
11. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Histori diubah
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai