Keterangan :
: Laki-laki : Garis perkawinan
: Perempuan : Klien
C. Kebutuhan Bio-Psiko-sosial-Spiritual
1. Kebutuhan Biologis
a. Pola Respirasi dan sirkulasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan sebelum sakit ia tidak
pernah mengalami gangguan pernapasan seperti
sesak napas dan lain-lain.
Saat sakit : Keluarga klien mengatakan saat setelah operasi ia
mengalami gangguan pernapasan seperti sesak napas.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit klien
biasa makan nasi 3x sehari dan minum 6-7 gelas
ukuran 200 cc perhari. Keluarga klien mengatakan
klien sering menambahkan garam pada lauk pauknya,
klien sering minum kopi.
Saat sakit : Keluarga klien semenjak masuk rumah sakit klien
minum susu sebanyak ±1500 cc dan air putih ± 500
cc saja dengan menggunakan selang yang terpasang
dihidung..
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien biasanya buang air
besar 1 kali sehari dan buang air kecil ±4-5 kali
sehari.
Saat sakit : Keluraga klien mengatakan klien BAB dan BAK
menggunakan pampers, diganti 3x sehari, atau jika
penuh.
d. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien dapat tidur dengan
nyenyak setiap hari, klien biasa tidur mulai pukul
21.00 atau lebih sampai 05.30.
Saat sakit : Keluarga klien mengatakan dapat tidur,klien
biasanya tidur pukul 21.00 atau lebih sampai pukul
06.00
2. Kebutuhan psikologi
a. Pola Kognitif dan persepsi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien dapat melihat,
mendengar, mencium dengan baik, ia juga dapat
berkomunikasi dengan baik
Saat sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat berbicara
dan berkomunikasi dengan baik,pendengaran klien juga
kurang.
b. Pola ketidaknyamanan/nyeri
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan ia tetap dapat beraktivitas
dengan normal tanpa merasakan nyeri dibagian
manapun.
Saat sakit : Keluarga klien mengatakan klien selalu gelisah karena
luka bekas operasi
3. Kebutuhan Sosial
a. Pola social
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan hubungan dengan keluarga,
tetangga dan lingkungan sekitar tempat tinggal tetap
terjalin dan berjalan dengan baik
Saat sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat
mendengar, dan berkomunikasi dengan baik dengan
orang lain.
2 4
20 : Mandiri
Tanggal 14/10/2014
Kesan :
ICH di basal ganglia kiri dengan volume berkisar 4,5 cc dengan perifocal
edema disekitarnya.
IVH di cornu posterior ventrikel lateralis kanan kiri
(bila dibandingkan dengan CT scan kepala tanggal 27/09/2014 tampak relative
berkurang)
Suspect displaced EVD
3 Terapi
Paracetamol 2x500mg (oral)
Ambroxol syrup 2x1 cth (oral)
Levofloxacin 1x750 mg (injeksi IV)
Citocoline 2x250 mg (injeksi IV)
Ceftriaxon 2x2g (injeksi IV)
II. Diagnosa Keperawatan
Nama :Ny “T” No. les : 14057035
Umur : 74 tahun Diagnosa Medis : CVA
A. Analisa Data
No. Data (Symtom) Etiologi Problem
1. DS : Stroke non hemoragi Gangguan
- Keluarga klien mengatakan perfusi
klien tiba-tiba terjatuh Thrombus /emboli di jaringan
pingsan saat menonton serebral serebral
televisi di rumah dan tidak
sadarkan diri. iskemia
- Keluarga klien mengtakan
klien pernah masuk rumah Suplay darah kejaringan
sakit karena stroke ringan. serebral tidak adekuat
- Kluarga klien mengatakan
klien mempunyai riwayat Gangguan perfusi jaringan
hipertensi. cerebral
- Keluarga klien mengatakan
telah dilakukan operasi karena
penyumbatan dipembuluh
darah dikepala pada tanggal
29 oktober 2014
DO :
- Klien tidak dapat berbicara
- Klien tidak dapat menggerakan
ekstremitas atas dan bawah
,bagian kanan.
- GCS : E3 V2 M4
- Vital sign:
Tekanan darah : 200/90 mmhg
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 38,6 oC
No. Data (Symtom) Etiologi Problem
- Hasil CT scan kepala :
4 Ds : Stroke hipertermi
- Keluarga klien mengatakan ↓
klien sering demam Herniasis serebral
Do : ↓
- S : 38,6 c Tindakan pembedahan
- Akral hangat ↓
- Wajah kemerahan Post op pembedahan
- Klien mendapatkan terapi ↓
paracetamol tablet 500 mg System kekebalan
menurun/lemas/lemah
↓
hipertermi
No. Data (Symtom) Etiologi Problem
5 Ds : Stroke
- Keluarga klien mengatakan ↓ Kerusakan
klien tidak dapat berbicara. Deficit neurologil komunikasi
↓ verbal
Do : Hemister kanan
- Klien tidak dapat menjawab ↓
pertanyaan perawat. Area grosa
- Klien pendengarannya ↓
terganggu Kerusakan fungsi N VII
- Bentuk bibir tidak simetris dan XII
↓
Kerusakan komunikasi
verbal
B. Rumusan Diagnosa
5. Pertahankan
5. Perubahan kepala pada
kepala/leher pada
satu sisi dapat
posisi yang netral,
menimbulkan
usahakan dengan
penekanan pada vena
sedikit bantal. Hindari
jugularis dan
penggunaan bantal
menghambat aliran
yang tinggi pada kepala
darah otak
(head up 300)
(menghambat drainase
pada vena serebral),
untuk itu dapat
meningkatkan tekanan
intracranial.
6. Berikan periode
istirahat antara 6. Tindakan yang terus-
tindakan perawatan dan menerus dapat
batasi lamanya meningkatkan TIK oleh
prosedur efek rangsangan
kumulatif.
8. Perubahan kesadaran
8. Observasi tingkat
menunjukkan
kesadaran dengan GCS
peningkatan TIK dan
berguna menentukan
lokasi dan
perkembangan
penyakit.
Kolaborasi :
9. Mengurangi
9. Pemberian O2 sesuai
hipoksemia, dimana
indikasi.
dapat meningkatkan
vasodilatasi serebral,
volume darah, dan
menaikkan TIK.
10. Tindakan
10. Kolaborasi untuk pembedahan untuk
tindakan operatif evakuasi darah
evakuasi darah dari dilakukan bila
dalam intracranial. kemungkinan terdapat
tanda-tanda deficit
neurologis yang
menandakan
peningkatan
intracranial
4. Suasana dimana
seseorang
merasa bebas
untuk
mengekspresika
n diri tanpa
takut kritik
membantu
untuk
meningkatkan
kepercayaan
5. Kejujuran
meningkatkan
rasa percaya,
kehilangan yang
didasar masalah
klien.
Keterbukaan
dalam ekspresi
perasaan
memberikan
teladan bagi
klien
Kolaborasi :
6. Untuk
memberikan
terapi yang
sesuai terhadap
kondisi klien
5. hipertermi Setelah dilakukan 1. Kompres klien 1. Untuk membantu
asuhan keperawatan dengan air dingin menyerap panas
selama 1 x 24 jam di tubuh
diharapkan tidak 2. Suhu dan
2. Atur suhu dan
terjadi hipertermi lingkungan yang
lingkungan sesuai
dengan kriteria hasil : kondusif
kondisi klien
- Suhu klien dari memberikan
38o C menurun 3. Berikan pakaian kenyamanan bagi
menjadi 36oC yang mudah diserap klien
- Klien tidak keringat dan tidak 3. Agar terjadi
gelisah memakaikan penyerapan
Hari/tang
Jam Dx Implementasi Respon Hasil paraf
gal
Rabu, 15- 15.15 I 1. mengkaji faktor penyebab dari 1. Penyebab penurunan perfusi
10-2014 wita situasi/keadaan individu/penyebab jaringan klien adalah adanya luka
koma/penurunan perfusi jaringan operasi yang diakibatkan oleh
adanya penyumbatan pada
pembuluh darah di otak
16.48 8. memberikan terapi obat I.V. 8. Obat masuk tidak ada reaksi alergi
psychostimulant : citocoline
16.50 II 1. Memposisikan klien untuk 1. Klien nyaman dengan posisi yang
memaksimalkan ventilasi diberikan
(semifowler) 2. Terdengar suara nafas tambahan
16.53 2. Mengauskultasi suara nafas dan catat wheezing
suara nafas tambahan
Kolaborasi : Kolaborasi :
16.59 3. Mengkolaborasi pemberian O2 3. Klien tampak tenang
- Masker 6 lpm
Rabu, 15- 15.20 III 1. Memonitor vital sign dan lihat respon 1. TD : 200/90 mmHg
10-2014 klien saat latihan N : 96x/menit
S : 37,2o C
RR : 26x/menit
Kolaborasi : Kolaborasi :
09.15 3. Mengkolaborasi pemberian O2 3. Klien tampak tenang
- Masker 6 lpm
Kamis, 09.18 III 1. Memonitor vital sign dan lihat respon 1. TD : 180/100 mmHg
16-10- klien saat latihan N : 98x/menit
2014 S : 36,8o C
RR : 24x/menit
Kamis, 15.00 IV 1. Mengidentifikasi karakteristik 1. Tidak ada lantai licin, tempat tidur
16-10- lingkungan yang dapat meningkatkan klien memiliki penyangga
2014 potensi untuk jatuh (mis : lantai licin,
brancar tidak mempunyai penyangga
dan tangga terbuka )
15.15 2. Gunakan gelang kuning sebagai 2. Klien telah mengguanakan gelang
tanda klien mengalami resiko jatuh kuning
Jumat, 17- 9.10 I 1. mengkaji faktor penyebab dari 1. Penyebab penurunan perfusi jaringan
10-2014 situasi/keadaan individu/penyebab klien adalah adanya luka operasi
koma/penurunan perfusi jaringan yang diakibatkan oleh adanya
penyumbatan pada pembuluh darah
di otak
Kolaborasi : Kolaborasi :
09.55 3. Mengkolaborasi pemberian O2 3. Klien tampak tenang
- Masker 6 lpm
Jumat, 17- 9.17 III 1. Memonitor vital sign dan lihat 1. TD : 170/100 mmHg
10-2014 respon klien saat latihan N : 92x/menit
S : 37,0o C
RR : 24x/menit
Jumat, 17- 12.00 I S : keluarga klien mengatakan klien lemas, belum bisa
10-2014 berbicara, hanya bisa menggerakkan kaki dan tangan
sebelah kanan
O:
- Klien tidak merasa pusing
- Masih terdapat lesi dibagian oksipital
- GCS : E4V2 M5
- Konjungtiva tidak anemis
Jumat, 17- 12.25 III S : keluarga klien mengatakan klien masih lemas
10-2014 O:
- Klien tampak lemas
- Klien hanya mampu menggerakkan kaki dan
tangan sebelah kanan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I:
- Memonitor vital sign dan lihat respon klien saat
latihan
- mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi
- mendampingi dan membantu klien saat mobilisasi
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs klien
- mengajarkan ROM aktif dan ROM pasif