Uji Normalitas
Tests of Normalityb,c,d
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Puasa akarbosa ,325 4 . ,878 4 ,329
Na CMC ,209 4 . ,967 4 ,825
Post Glukosa akarbosa ,246 4 . ,909 4 ,478
Na CMC ,154 4 . ,995 4 ,979
Post Obat akarbosa ,162 4 . ,997 4 ,991
Na CMC ,207 4 . ,972 4 ,856
a. Lilliefors Significance Correction
b. Puasa is constant when perlakuan = metformin + glibenclamid. It has been omitted.
c. Post Glukosa is constant when perlakuan = metformin + glibenclamid. It has been omitted.
d. Post Obat is constant when perlakuan = metformin + glibenclamid. It has been omitted.
Berdasarkan output di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig (p-value) dari shapiro-wilk >
0,05 , artinya data dari setiap perlakuan berdistribusi normal. Ketika data berdistribusi normal
maka dapat dilanjutkan ke uji anova.
2. Uji Homogenitas .
Bersarkan output di atas, dapat diketahui bahwa nilai Sig (p-value) < 0,05 yaitu sebesar 0,521. Hal
ini mengartikan dengan tingkat signifikansi 5% terdapat cukup bukti untuk mengatakan bahwa data
tersebut homgen. Atau dengan kata lain varians dari setiap perlakuan adalah sama.
3. Uji Anova
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Puasa Between Groups 2520,556 2 1260,278 1,637 ,271
Within Groups 4619,000 6 769,833
Total 7139,556 8
Post Glukosa Between Groups 824,222 2 412,111 ,181 ,839
Within Groups 13652,000 6 2275,333
Total 14476,222 8
Post Obat Between Groups 2782,722 2 1391,361 ,204 ,821
Within Groups 40837,500 6 6806,250
Total 43620,222 8
Berdsarkan output Anova di atas, dapat diketahui bahwa nilai Sig (p-value) > 0,005 yaitu
sebesar 0,608. Hal ini menunjukkan, dengan tingkat signifikansi 5% tidak terdapat cukup bukti
untuk mengatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Karena pada data
tersebut antar perlakuan tidak memiliki perbedaan yang signifikan maka, tidak perlu dilanjut ke uji
lanjutan. Artinya bahwa pengaruh dari obat baik metformin, metformin + glibenclamid, dan
akarbosa tidak memiliki perbedaan yang signifikan.