Tujuan khusus :
• menetapkan konsentrasi ekstrak herbal berjenjang yang tepat untuk
diujikan berdasarkan referensi
• menetapkan kebutuhan jumlah larutan stok ekstrak herbal dalam
penelitian
• membuat larutan stok ekstrak herbl dengan perhitungan persentase
pelarut (DMSO) yang tepat.
• membuat larutan pengencer yang tepat untuk ekstrak herbal
• membuat sediaan ekstrak herbal dalam konsentrasi bertingkat.
PENGANTAR
• Dalam pengembangan obat, bahan herbal sering digunakan dalam
bentuk sediaan ekstrak yang dalam metode pembuatannya
menggunakan berbagai jenis pelarut.
• Kualitas ekstrak herbal yang dihasilkan dipengaruhi oleh parameter
dasar sebagai berikut
– Bagian tanaman yang digunakan
– Pelarut yang digunakan
– Prosedur ekstraksi
• Setelah ekstrak jadi, untuk preparasi sediaan ekstrak ada yang
perlu dilarutkan ke dalam air sementara tidak semua senyawa
hasil ekstraksi dapat larut dalam air, sehingga perlu bantuan
senyawa lain yang bisa melarutkan sebelum dilarutkan ke dalam
• Contoh pelarut yang biasanya digunakan seperti etanol, air,
methanol, kloroform, HCl, dan pelarut-pelarut yang lain. Masing-
masing pelarut harus dipilih dengan tepat sesuai dengan kebutuhaan
pembuatan ekstrak, senyawa apa yang diharapkan ditarik dalam
proses ekstraksi bahan herbal selanjutnya.