Anda di halaman 1dari 19

DASAR-DASAR TOKSIKOLOGI

Definisi
• Racun (poison) adalah setiap zat yang mempunyai kemampua untuk
menimbulkan efek yang merugikan pada makhluk hidup
Etiologi
• Penyebab terjadinya keracunan bisa karena unsur kesengajaan atau
kecelakaan (tanpa kesengajaan).
• Faktor kesengajaan biasanya karena depresi, usaha bunuh diri, usaha
pembunuhan, dan penyalahgunaan obat yang berlebihan (ekstasi).
• Faktor penyebab keracunan yang tanpa disengaja biasanya Iebih
sering terjadi pada anak-anak, kesalahan minum obat (dosis dobel
biasanya pada orang tua yang pikun) dan penggunaan ekstasi karena
ingin mencoba-coba
Diagnosis
• Diagnosis dan terapi pasien keracunan harus secepatnya dilakukan
tanpa harus menunggu pemeriksaan screening racun.
• Diagnosis kasus keracunan dapat didiagnosis berdasarkan anamnesis
riwayat, pemeriksaan fisik langsung, dan tes laboratorium
• Cari informasi jenis racun dari wadah/ botol racun, jarum suntik,
sampul zat kimia dan hal lain yang punya nilai diagnostik terhadap
keracunan di sekitar lokasi kejadian
Pemeriksaan fisik
• Ukur vital sign
• Tentukan tingkat serta gangguan kesadaran
• Lakukan pemeriksaan fisik yang teliti, dan cari gejala keracunan yang
masih ada
Pemeriksaan Lab
• Lab rutin (DL, UL) tidak banyak memnbantu
• Pemeriksaan khusus : chilonesterase membantu diagnosis keracunan
organofosfat
• Pemeriksaan toksikologi
Tatalaksana umum
1. Pertolongan pertama
2. Tatalaksana darurat (umum dan khusus)
3. Perawatan jiwa
Pertolongan pertama
1. Racun tertelan
- baringkan tempat datar
- usahakan untuk memuntahkan racun dengan cara merangsang faring
dengan ujung telunjuk, atau dengan sirup ipecac
- Diberikan karbon aktif (norit) sebanyak 25 – 40 gram
Kontraindikasi : kejang-kejang, koma, tertelan bahan korosif (asam atau
basa kuat), tertelan minyak (minyak tanah, bensin, minyak cat /
thinner)
Pertolongan pertama
2. Racun dihirup
- Bawa segera ke udara bebas
- Beri oksigen secepatnya, kalau perlu alat pernafasan
3. Keracunan melaului kulit
- Bersihkan dengan air mengalir
- Selama melepas pakaian tubuh penderita tetap diguyur
- Disabuni sebersih mungkin
- Jangan lupa mengeramasi rambut
Pertolongan pertama
4. Keracunan melalui mata
- Lipat kepolak mata keluar
- Segera bersihkan dengan air mengalir sekitar 15 menit
Tatalaksana Darurat Umum
a. Dikerjakan bersama dengan tindakan diagnostic, setelah
pertolongan pertama selesai dikerjakan
b. Tujuan tatalaksana umum :
- Tindakan dasar untuk menyelamatkan kehidupan
- Mencegah penyerapan racun dengan menghambat absorbs dan
mengeluarkan dari tubuh
- Menawarkan racun dengan anti dotum (bila ada)
Resusitasi (ABC)
1. A (Airway) : bebaskan jalan nafas dari sumbatan, secara manual
atau alat
2. B (Breathing ) : jaga agar pernapasan berlangsung dengan baik,
kalau perlu pasang alat pernafasan
3. C (Circulation) : peredaran darah, tekanan darah dan nadi
pertahankan D5, PZ, RL atau kalau perlu koloid
Eliminasi
Bertujuan mencegah penyerapan, kalau perlu dapat menghilangkan
bahan racun, atau hasil metabolismenya
1. Emesis : merangsang supaya penderita muntah
2. Katarsis (intestinal lavage) : untuk racun yang tidak dapat diserap,
atau racun diduga telah sampai di usus halus atau usus besar.
Kontra indikasi : keracunan bahan korosif dan dugaan kelainan
elektrolit
3. Kumbah lambung, indikasi : emesis tidak berhasil, kesadaran
menurun, tidak kooperatif. Paling efektif dalam 4 jam setelah
keracunan
Eliminasi
Kontra indikasi :
- Keracunan bahan korosif
- Minyak tanah
- Bahan konvulsan
- Gangguan elektrolit
Komplikasi kumbah lambung
- Aspirasi pneumonia
- Perforasi
- Perdarahan
- Trauma psikis
- Gagging dan cardiac arrest
Eliminasi
4. Diuresis paksa (forced diuresis)
• bila diduga racun sudah terdapat dalam darah dan dapat dikeluarkan
lewat ginjal
- Diuresis paksa alkali untuk keracunan asam salisilat dan fenobarbital
- Diuresis paksa netral pada keracunan bahan lain
5. Dialisis
• Untuk keracunan bahan-bahan yang bisa di dialysis
6. Mandi dan keramas
• Dengan sabun, pada bahan yang bisa masuk lewat kulit, misal :
insektisida organofosfat
Terapi Penunjang
• Bertujuan mempertahankan fungsi alat-alat vital, sementara
menunggu eliminasi seluruh bahan toksik dan hasil metaboliknya,
maupun efeknya dari tubuh
• Meliputi keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa, serta kebutuhan
kalori harian
• Atasi komplikasi
Antidotum
• < 10% bahan beracun memiliki antidotum
• Contoh antidotum :
- Nallorphine : untuk keracunan morphine
- Atropin sulfat : untuk keracunan organofosfat
- Biru metilen untuk keracunan nitrit
Perawatan Jiwa
• Setelah penderita sadar dan diduga karena usaha bunuh diri maka
segera berobat ke psikiater sebelum pulang
• Jika diperlukan perawatan kejiwaan dilanjutkan di poliklinik

Anda mungkin juga menyukai