Anda di halaman 1dari 5

© Sb ‘16

DESKRIPTIF ION LOGAM TRANSISI


TITANIUM ➢ Perovskite (CaTiO3)
➢ Logam yang kuat, tidak korosi, dan keras
Titanium(IV) Klorida (TiCl4)
➢ Logam yang paling ringan
➢ Dibuat dari TiO2 dengan Cl2 dan C
➢ ρ relatif rendah → 4,5 g/cm3
➢ Cairan tak berwarna, TB = -24°C, TD = 136°C
➢ Digunakan pada mesin pesawat → tahan suhu
➢ Terhidrolisis menjadi TiO2
tinggi & ρ sesuai
➢ Bahan baku pembuatan senyawa titan lain
➢ Digunakan sebagai artificial joint → tahan korosi &
➢ Sebagai katalis pada industri plastik
tidak menunjukkan efek negative dalam sistem
tubuh manusia Titanium(III) Klorida
➢ Tidak larut dalam asam mineral pada RT ➢ Dihasilkan dari reduksi TiCl4 dengan H2
➢ Sumber: ➢ Terdisporsionasi menjadi TiCl4 + TiCl2 (> 750 K)
1. 0,6% dalam bentuk mineral anastase & rutile ➢ Violet → spektrum serapan tidak simetris → efek
dengan rumus TiO2 dan perovskite dengan Jahn-Teller
rumus kimia CaTiO3
VANADIUM
Pembuatan Ti
➢ Larut dalam peroxydisulfate solution, HNO3 dan
➢ Tidak dapat dihasilkan dari reduksi TiO2 dengan C
aqua regia
→ terbentuk titanium karbida
➢ Tidak larut dalam alkali/asam non oksidator, kec.
➢ Pada T tinggi, membentuk TiO2 dan TiN
HF
➢ Kondisi metalurgi Ti, tidak boleh ada udara &
➢ Berx dengan halogen → produk bervariasi
reduksi harus menggunakan reduktor logam aktif
bergantung pada biloks
➢ Proses Kroll:
• F2 → VF5
TiO2(s) + 2 C(s) + 2 Cl2(g) → TiCl4(g) + 2 CO(g) (T =
• Cl2 → VCl4
800°C)
• I2/Br2 → VBr3/VI3
TiCl4(g) + 2 Mg(l) → Ti(s) + 2 MgCl2(l) (T = 1000°C)
Oksida Vanadium (V2O5)
Reaktivitas Ti
➢ Serbuk kuning oranye
➢ + HCl panas → Ti(III) + H2
➢ Dibuat dari pemanasan amonium vanadat (NH4VO3)
➢ + HNO3 panas → TiO2 hidrat dan Ti
➢ Bersifat amfoter → larut dalam basa kuat
➢ + HF → [TiF6]2- + Ti2+ + H2
➢ Digunakan sebagai katalis konversi gas SO2 → SO3
➢ + NL pada T tinggi → TiC, TiO2, TiX4 (stabil)
pada industri pembuatan H2SO4
➢ NR dengan alkali (panas atau dingin)
➢ Spesi V(V) bergantung pada pH
Titanium Dioksida (TiO2) • pH = 14 → orthovanadat [VO4]3- (tidak
➢ Opaque (daya tutup), inert, non-toxic, tidak larut berwarna)
dalam air → suspensi, putih 2 [VO4]3- + 2 H+ → [V2O7]4- + H2O
➢ Dibuat dari: (Pirovanadat)
• Proses sulfat → anastase dan rutile (TiO2)
Dibuat dari ilmenite (FeTiO3) + H2SO4 (420-470
K) → Fe2(SO4)3, TiOSO4, FeSO4. Hidrolisis
TiOSO4 dan didehidrasi
Rx: • pH = 0 → [VO2]+ (kuning)
aqu. alkali
TiOSO4 + (n+1) H2O → TiO2.nH2O + dapat direduksi menjadi vanadil ([VO]2+) (biru),
H2SO4 V3+ (hijau), dan V2+ (violet)
∆ [VO2]+ → [VO]2+ → V3+ → V2+ → V
TiO2.nH2O → TiO2 + n H2O
CaCO3 + H2SO4 + H2O → CaSO4.2H2O + CO2 Reduktor: Zn atau SO2
(gypsum) Vanadyl Sulfat (VOSO4)
• Proses klorida ➢ Vanadium(IV) = biru
Rx: ➢ Dihasilkan dari reduksi V2O5 dalam H2SO4 dengan
TiO2 + 2 Cl2 + C → TiCl4 + CO2 H2C2O4 (reduktor)
Crude
TiCl4 + O2 → TiO2 + 2 Cl2 Kompleks VO(acac)2
(pure) ➢ Struktur piramid segiempat
➢ Indeks refraksi TiO2 (rutile) = 2,7 → paling tinggi ➢ Berpotensi sebagai material anti diabetes
➢ Sebagai pigmen cat, pemutih kertas, plastik, gelas,
keramik CHROMIUM
➢ Sebagai struktur acuan senyawa ionik ➢ Pada T ruang, tahan bahan kimia → paduan logam
(stainless steel)
1
© Sb ‘16
➢ Melapisi besi (chrome platting) ➢ Dalam asam:
➢ Biloks: +2 (biru), +3 (hijau), dan +6 MnO4- → MnO42- → MnO2 → Mn3+ → Mn2+ → Mn
(kuning/oranye)
[Cr2O7]2- → Cr3+ → Cr2+ → Cr ➢ Dalam basa:
a → b → c → d → e → f → Mn

Oksida Chromium Reaktivitas Mn


➢ CrO3 ➢ + HCl → MnCl2 + H2
• Padatan merah ∆
• Larut dalam air (oksida asam) ➢ + O2 → Mn3O4

• Dibuat dari garam dikromat dengan H2SO4(p) ➢ + N2 → Mn3N2
Rx: ∆
➢ + Cl2 → MnCl2
K2Cr2O7(aq) + H2SO4(aq) + H2O(l) → K2SO4(aq) + 2
“H2CrO4(aq)” Mangan(IV) Oksida
“H2CrO4(aq)” → CrO3(s) + H2O(l) ➢ Padatan warna coklat-hitam, tidak larut dalam air
• Bersifat oksidator → dapat mengox. EtOH ➢ Dibuat dari pemanasan Mn2O7
➢ Cr2O3 Rx:
• Berwarna hijau → bahan cat 2 Mn2O7(l) → 4 MnO2(s) + 3 O2(g)
• Dibuat dari natrium dikromat dengan S ➢ Sebagai bahan baku baterai → digabung dengan
Rx: carbon black paste (katoda)
Na2Cr2O7 + S → Cr2O3 + Na2SO4 Rx:
• Merupakan oksida amfoter 2 MnO2(s) + H2O(l) + 2 e- → Mn2O3(s) + 2 OH-
Zn → Zn2+ + 2 e-
Garam Chromium(III)
NH4+ + OH- → NH3(g) + H2O(l)
➢ CrCl3.6H2O → hijau
NH3 + Zn2+(aq) + Cl- → [Zn(NH3)2]Cl2(s)
Rx:
Cr2O3(s) + 6 HCl(aq) → 2 Cr3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3 H2O(l) Garam Mangan(II)
2 Cr(s) + 3 Cl2(g) → 2 CrCl3(s) (anhidrat) ➢ Contoh garam mangan(II):
➢ Cr(NO3)3.9H2O → coklat • MnCl2.4H2O
➢ KCr(SO4)2.12H2O → ungu gelap • Mn(NO3)2.4H2O
➢ Na2CrO4 → kuning • MnSO4.H2O
➢ K2Cr2O7 → oranye ➢ Perbedaan hanya di anion → intensitas warna
padatan
Kromat dan Dikromat
➢ CrO42- stabil dalam suasana basa/netral Garam Mangan(III)
Rx: ➢ Mn3+ kurang stabil jika Mn3+(aq)
CrO42- + 2 H+ ⇌ Cr2O72- + H2O ➢ Dapat distabilkan oleh ligan F, PO4, salen, dan
➢ CrO42- basa konjugasi HCrO4- oksalat
Rx: ➢ Senyawa kompleks Mn(III)-salen (ligan
CrO42- + H2O → HCrO4- + OH- tetradentate N2O2) berpotensi sebagai mimik SOD
➢ Cr2O72- stabil dalam suasana asam (superoxide dismutase)
➢ Garam alkali kromat → mudah larut dalam air Rx:
➢ Garam kromat sukar larut dalam air: Salen + MnX2 → Mn(III)-salen
• Barium kromat (kuning) (kuning) (bening) (cokelat)
• Timbal(II) kromat (kuning)
• Perak kromat (merah)
➢ Kalium dikromat → zat baku primer pada titrasi
redoks, breath analyser → mengox. alkohol
menjadi aldehid

MANGAN
➢ Spesi Mn dan warna:
• Mn2+ : Pink muda (+2)
• Mn(OH)2 (f) : Pink (+2) Salen
• Mn(OH)3(s) (e) : Endapan hitam (+3)
• MnO2(s) (d) : Endapan hitam (+4)
• MnO43- (c) : Biru (+5)
• MnO42- (b) : Hijau (+6)
• MnO4- (a) : Ungu (+7)
2
© Sb ‘16
Uji Spesifik Ion Besi(III)
➢ + OH- → endapan merah besi(III) hidroksida
➢ + [Fe(CN)6]4- → endapan biru (Prussian blue;
Fe4[Fe(CN)6]3
➢ + tiosianat → merah ([Fe(SCN)(OH2)3]2+)
➢ + tiosulfat, dingin (es) → violet ([Fe(S2O3)2])
Garam Besi(II)
➢ Besi(II) klorida sangat tidak stabil di udara, mudah
M-salen
teroksidasi menjadi besi(III)
MnIII + O2-· → MnII + O2 ➢ Dibuat dari Fe dan HCl
MnII + 2 H+ + O2-· → MnIII + H2O2 Rx:
Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2(s) + H2(g)
Kalium Permanganat (KMnO4) ➢ Besi(II) sulfat lebih stabil dari besi(II) klorida →
➢ Padatan warna violet yang paling stabil adalah garam rangkapnya (Mohr)
➢ Larut dalam air → ungu → zat baku primer untuk standardisasi KMnO4
➢ Oksidator kuat, dapat terjadi autoredoks → ➢ Dalam air, garam besi(II) → [Fe(H2O)6]2+ (hijau)
endapan MnO2 ➢ Dengan basa (OH-) → Fe(OH)2
➢ Dalam asam menghasilkan Mn2+ → katalis reaksi ➢ Dengan ion sianida → [Fe(CN)6]4-
redoks selanjutnya ➢ Dengan NO → [Fe(NO)(OH2)5]2+ → mengganti 1
➢ Bereaksi dengan natrium sulfit dalam suasana basa ligan aqua (H2O) → dasar reaksi cincin coklat untuk
→ larutan hijau uji ion nitrat
Rx:
MnO4- + e- → MnO42- Kompleks Besi dalam Sistem Biologi
SO32- + H2O → SO42- + 2 H+ + 2 e- ➢ Hb: kompleks besi(II) dengan ligan tetradentate
(porphyrin)
BESI ➢ Hb berx dgn 4 molekul oksigen → oxyhemoglobin
➢ Fe, Co, Ni → triade, punya sifat yang mirip: → ikatan relatif lemah → dapat dilepaskan di otot
ferromagnet, TL identik, dapat dioksidasi oleh asam Rx:
encer Hb + 4 O2 → oxyhemoglobin (spin rendah dan
➢ Mudah terkorosi dalam oksigen, air, elektrolit diamagnetik) → ikatan lemah, O2 dilepaskan di otot
(spin tinggi dan paramagnet; SCO/spin crossover)
Oksida Besi
➢ Besi(II) oksida → padatan hitam yang tidak larut Kompleks Besi Sianida
dalam air ➢ Warna mirip kromat dan dikromat
➢ Besi(III) oksida → padatan coklat, tidak larut dalam ➢ K4[Fe(CN)6].3H2O → kuning
air, struktur bervariasi: α = merah coklat (haematit) ➢ K3[Fe(CN)6] → oranye
dan γ = feromagnetik → penyimpan data
➢ Fe3O4 → campuran kedua oksida, bersifat magnet, KOBALT
terdapat dalam mineral magnetite ➢ Ferromagnet
➢ Oksida besi dibuat dari larutan garam besi(II) Rx:

dengan basa → hidroksida → dipanaskan, untuk CoO → Co3O4
menghilangkan air → oksida Dapat digunakan sebagai pigmen keramik
Rx:
FeSO4.7H2O → Fe2+(aq) + SO42-(aq) Senyawa Kobalt(II)
Fe2+ + 2 OH- → Fe(OH)2 ➢ Garam Co(II) → pink/merah, larut dalam air
∆ ([Co(H2O)6]2+
Fe(OH)2 → FeO + H2O
Rx:
FeCl3 → Fe3+ + 3 Cl-
• + Cl- → biru ([CoCl4]2- → pelapis silica gel utk
Fe3+ + 3 OH- → Fe(OH)3
∆ indikasi kejenuhan air
Fe(OH)3 → Fe2O3 + H2O [O]
• + NH3 → [Co(NH3)6]2+ → [Co(NH3)6]3+ → Kf
FeO + Fe2O3 → Fe3O4
[Co(NH3)6]3+ > Kf [Co(NH3)6]2+
Garam Besi(III) • + en, inert → [Co(en)3]2+
➢ Anhidrat → hitam, reaksi dengan air eksotermik, ➢ Co(CH3COO)2.4H2O → ungu-merah
menghasilkan HCl(g) ➢ CoSO4.7H2O → oranye
➢ FeCl3.6H2O → kuning, mudah larut dalam air,
Senyawa Kobalt(III)
bersifat asam
➢ Merupakan oksidator lebih kuat disbanding Fe(III)
➢ Fe(NO3)3.9H2O → violet pucat
➢ CoF3 → coklat (s)
3
© Sb ‘16
➢ Co2(SO4)3.18H2O → biru (s) Rx:
➢ [Co(NH3)6]3+, [Co(CN)6]3- → oktahedral, spin Cu2+(aq) + 2 OH-(aq) → Cu(OH)2(s)
rendah, secara kinetik inert Cu(OH)2(s) + 4 NH3(aq) ⇌ [Cu(NH3)4]2+(aq) + 2 OH-
➢ [Co(NO2)6]3- → uji ion K, Rb, Cs & NH4+ krn ➢ CuO → hitam
endapan kuning yang sukar larut dlm air ∆
Berasal dari → Cu(II) hidroksida
➢ CoCl3.4NH3 → violet & hijau ➢ Garam Cu(II) mudah larut dalam air →
➢ CoCl3.3NH3 → ungu [Cu(H2O)6]2+
➢ CoCl3.6NH3 → kuning ➢ Cu(Oac)2.H2O → hijau
➢ Struktur kompleks oktahedral [CoCl2(NH3)4]Cl ➢ Cu(NO3)2 → biru
isomer -cis dan -trans ➢ CuCl2.2H2O → hijau

Kompleks Kobalt(III) ➢ Cu(II) sulfat (biru) → putih (deteksi air)
➢ Kompleks Co(III) dikelilingi mirip porphyrin →
vitamin B12 PERAK
➢ Co → unsur esensial pada enzim ➢ Berwarna putih, berkilap, mudah jadi hitam
➢ Kekurangan Co → penyakit pada sapi → ➢ Merupakan logam yang lunak, sering dicampur
ditambahkan pada makanan ternak dengan logam lain sprt Cu → perhiasan & mata
➢ Warna kompleks Co(III) uang, bahan pembuat cermin
• [Co(NH3)6]3+ : Kuning ➢ Terletak di sebelah kanan deret Volta → tidak
• [Co(NH3)5(NCS)]3+ : Oranye bereaksi dengan asam non-oksidator (cont. HCl)
• [Co(NH3)5(H2O)]3+ : Merah ➢ Tidak teroksidasi oleh O2 pada RT, dengan
• [Co(NH3)5Cl]3+ : Ungu pemanasan di udara terbuka → Ag2O (hitam)
• [Co(NH3)4Cl2]+ : Hijau ➢ Rx2:
• S2- → hitam (Ag2S)
PALADIUM DAN PLATINA • Asam oksidator → Ag(I)
➢ Kompleks Pd(II) dan Pt(II) memiliki struktur segi
empat datar Senyawa Perak
➢ Senyawa PdF3 → Pd(II)[Pd(IV)F6] ➢ AgNO3 → mudah larut dalam air, sensitive thd
➢ Senyawa PtCl3 & PtBr4 memiliki struktur octahedral cahaya
dengan 2 halogen sebagai ligan jembatan ➢ Uji ion halida:
➢ Kompleks cisplatin → obat anti tumor → ion • AgCl → putih
heksakloroplatina(IV) yg direduksi menjadi ion • AgBr → putih kuning
tetrakloroplatina(II) → rx substitusi dengan amonia • AgI → kuning (sukar larut)
➢ Garam Magnus [Pt(NH3)4][PtCl4] → hijau dibuat Senyawa Kompleks (BK = 2)
dari larutan [Pt(NH3)4]2+ dan [PtCl4]2- ➢ [Ag(NH3)2]+
➢ [Ag(CN)2]-
TEMBAGA ➢ Digunakan pada proses fotografi. Film yg
➢ Disebut logam-mata uang → stabil, dapat ditempa mengandung AgBr ternyata sangat peka thd cahaya
& berharga, cocok sbg bahan baku mata uang membentuk AgBr* teraktivasi yang bila berx dengan
➢ Berwarna merah karena ada lapisan Cu2O (agak reduktor menghasilkan endapan Ag.
merah) ➢ Pencucian film → larutan hypo ([Ag(S2O3)2]3-
➢ Tidak mudah dioksidasi → E0 positif AgBr tidak terkena cahaya
➢ Merupakan logam lunak → paduan logam:
perunggu & kuningan EMAS
➢ Dapat teroksidasi secara perlahan di udara lembab, ➢ Berwarna kuning
menguraikan lapisan hijau yang disebut Verdigris, ➢ Digunakan sbg perhiasan
yaitu Cu(II) karbonat hidroksida (Cu2(CO3)(OH)2) ➢ Ekstraksi dari alam → pendulangan
yang sangat antik ➢ Pemurnian → dgn ion sianida (kompleks sianida)
➢ Biloks Cu: +1 & +2 Berbahaya krn ion sianida yang berlebih dapat
➢ Cu(II) secara termo stabil, tapi dengan ion iodida merupakan racun kuat
mampu tereduksi menjadi Cu(I) ➢ Biloks: +1 & +3
Rx: ➢ Au+ → daya ox. tinggi (KMnO4), mampu
Cu2+(aq) + 4I-(aq) → 2 CuI(s) + I2(aq) mengoksidasi diri sendiri → Au3+
➔ Titrasi iodometri ➢ Au+ stabil dalam kompleks dengan sianida
Senyawa Tembaga(II) ➢ Larut dalam aquaregia
➢ Cu(OH)2 Rx:
Dibuat dari Cu2+ dengan penambahan OH- Au + NO3- + Cl- + H+ → AuCl4- + NO2 + H2O
➢ Na[Au(CN)2] → larut dalam air → pelapisan emas
4
© Sb ‘16
➢ Hg+ → amalgam Hg2+ jadi rumusnya Hg22+ dengan
SENG ikatan kovalen [Hg – Hg]2+ → sifat magnet:
➢ Sering tidak masuk transisi: diamagnetik
• TL Zn (419°C), Cd (321°C), Hg (-39°C) rendah ➢ Hg2Cl2 + NH3 → HgNH2Cl + Hg + NH4+ + Cl- →
• Tak berwarna → orbidal d sudah penuh membuktikan Hg+ = campuran Hg dengan Hg2+
➢ Logam aktif → mudah berx ➢ Hg2+: HgO, HgS, HgI2, HgCl2
• Zn & Cd + H+ → H2 • HgO → padatan merah/kuning bergantung
• Hg + logam → amalgam pada ukuran partikel, tidak stabil thd panas
➢ Sumber: (terurai menjadi Hg + O2)
• Zinc blende (ZnS) • HgS → padatan hitam, sukar larut dalam air
• Calamine (ZnCO3) • HgI2 → padatan merah → kuning (T = 127°C)
➢ Dapat dipadukan → kuningan, karburator, radiator Dalam KI → HgI42- (Nessler) → tes NH3
(kuning)
Reaktivitas Seng
• HgCl2 → padatan putih, berikatan kovalen,
➢ + asam → H2
dalam air kelarutan rendah
➢ + basa → [Zn(OH)4]2-
Hg2+ + Cl- xs → HgCl3- atau HgCl4-
➢ Sebagai tumbal → melindungi besi dari karat
Kompleks Hg
Kompleks Seng
➢ [Hg(NH3)2]2+ dan [Hg(CN)4]2- → organologam →
➢ [Zn(H2O)6]2+ → TB
preservatives
Senyawa Seng
➢ ZnO → putih, amfoter
➢ ZnO dan Cr2O3 → katalis dalam pembentukan
MeOh dari gas synth.
➢ Zn(OH)2 → gelatin, amfoter
+ NH3 → [Zn(NH3)4]2+
➢ ZnS → putih, larut dalam HCl, lithophone (pigmen
putih)
➢ ZnO + ZnS → glow in the dark (dari ZnCl2, ZnSO4)
➢ ZnCl2, ZnSO4 → putih, larut dalam air

CADMIUM
➢ Merupakan racun, larutan TB
➢ Biloks: +2
➢ Digunakan pada electroplating, bahan baterai Ni-
Cad
Rx:
Cd(s) + 2 NiO(OH)(s) + 2 H2O(l) → 2 Ni(OH)2(s) +
Cd(OH)2(s)
➢ Cd-selenida dan Cd-telurida → semikonduktor
➢ CdS → padatan kuning → pigmen, fungisida

HIDRAGIRUM
➢ Merupakan nama planet (hidrargirum)
➢ Logam cair, TB = -39°C, TD = 357°C
➢ Tidak terlalu menguap pada RT, uap berbahaya
➢ Digunakan sebagai pengisi thermometer
➢ Mampu melarutkan Na, Zn, Sn, Ag, dan Au →
amalgam, kereaktifan rendah. Fe tidak bisa
➢ Biloks: +1 (mercuro)
Reaktivitas Hg
➢ + HNO3 → Hg(NO3)2
➢ + HNO3(e) → Hg2(NO3)2
➢ + H2SO4(p) → HgSO4
➢ xs + H2SO4 → Hg2(SO4)
Senyawa Hg
➢ Hg2Cl2 → putih, kalomel (elektroda pembanding)
5

Anda mungkin juga menyukai