A. LATAR BELAKANG
Sepanjang sejarah dunia, di bangsa manapun maupun keyakinan serta agama
apapun, selalu ada orang-orang unggul yang membimbing atau memimpin masyarakatnya ke
arah yang lebih beradab, lebih manusiawi, dan lebih maju secara budaya, sosial dan ekonomi.
Ada dari mereka yang tercatat dalam halaman-halaman buku sejarah, yang lain hanya tersebut
dalam cerita lesan, dan ada pula yang bahkan tidak diingat-diketahui oleh siapapun. Di
bangsa, keyakinan atau agama mereka masing-masing, mereka adalah kader.
Di antara mereka ada yang menjadi tokoh utama sejarah, ada tokoh kedua, ada tokoh
ketiga dan seterusnya. Namun yang pasti, kader-kader itu mewakili sebuah keyakinan bahwa
adalah tugas manusia untuk mendorong atau menarik masyarakat dan bangsanya menuju
arah yang lebih maju dan beradab. Bukan hanya meyakini tujuannya, mereka juga bergerak
melakukan sesuatu. Bukan pula hanya asal melakukan sesuatu, mereka melakukan sesuatu
berdasar pada pengetahuan dan keawasan membaca situasi zaman. Mereka melakukan
sesuatu dengan sebuah keyakinan, pengetahuan dan ketrampilan yang handal.
Perlu rupanya kita membuka lagi buku sejarah Islam, sejarah bangsa Yahudi, dan
umat Kristiani untuk mengaca bagaimanakah kader-kader itu. Atau kita boleh simak
bagaimana Amerika berdiri, Eropa berkembang, China dan Jepang menjadi besar. Malah,
harus kita baca dan dengarkan lagi perjuangan tokoh-tokoh di Papua, Sulawesi, Jawa,
Kalimantan dan Sumatera sejak zaman pra-kolonial hingga pasca kolonial. Kita mesti
menyimak semua itu untuk mendapatkan gambaran historis bagaimanakah sosok kader, atau
bagaimanakah profil seorang manusia yang dididik di dalam lingkungannya untuk sebuah
tugas perjuangan.
PMII adalah salah satu lingkungan itu, sebuah lingkungan yang kecil. Lingkungan lebih
besar yang melahirkannya adalah NU, dan lingkungan lebih besar lagi yang menjadi tempat
hidup dan tidurnya adalah masyarakat dan bangsa Indonesia. Dari semesta pengetahuan yang
direguk PMII mengenai situasi dunia, situasi bangsa dan situasi daerah, tidak berlebihan
apabila PMII bertekad mengadabkan, memajukan dan memenangkan bangsanya. Dengan
tekad itu, PMII membutuhkan individu-individu yang tergerak untuk melakukan sesuatu setelah
melihat kenyataan bangsa.
Namun karena individu-individu semacam itu jarang didapat secara gratis, PMII harus
mengadakannya melalui proses rekayasa. Rekayasa itu adalah pendidikan atau pengkaderan.
Sebab itulah PMII dibentuk bukan untuk merekrut anggota sebanyak-banyaknya melainkan
dibentuk untuk menciptakan kader. PMII mencita-citakan untuk membentuk seorang individu
menjadi pribadi Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap dan
bertanggung jawab mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan cita-cita
kemerdekaan Indonesia.
Tujuan itu adalah pilihan historis kita, sebagaimana para tokoh sejarah di sepanjang
zaman telah memilih tujuan mereka. Dengan segenap tenaga, pikiran, perasaan dan tindakan,
tidak ada kata untuk menolak tujuan itu. Juga tidak boleh ada keraguan untuk menjawab
pertanyaan: Apa Tujuan Gerakan PMII? Ke arah tujuan itulah segenap proses berorganisasi
dan proses pendidikan-pengkaderan PMII diarahkan.
B. LANDASAN KEGIATAN
1. Pancasila dan UUD 1945
2. AD/ART PMII
3. NDP PMII
4. Keputusan Rapat Kerja PC PMII indramayu
F. MATERI
1. Refleksi Kaderisasi
2. System Pengkaderan PMII
G. PESERTA KEGIATAN
PK PMII UNWIR beserta PK KOPRI UNWIR
PK PMII UNIDARMA beserta PK KOPRI UNIDARMA
PK PMII STKIP AL-AMIN beserta PK KOPRI STKIP AL-AMIN
PK PERSIAPAN PMII STKIP NU KAPLONGAN beserta PK PERSIAPAN KOPRI STKIP NU
KAPLONGAN
PK PERSIAPAN PMII STIDKI NU INDRAMAYU beserta PK PERSIAPAN KOPRI STIDKI NU
INDRAMAYU
PK PERSIAPAN AKAMIGAS BALONGAN
H. PERSYARATAN
1. Tiap komisariat wajib membayar Infaq sebesar Rp. 20.000
2. Peserta berpakainan rapih, mengenakan jas almamater, peci hitam bagi laki-laki, kerudung
kuning bagi perempuan.
3. Tiap komisariat mengirimkan 3 peserta, 2 pengurus komisariat dan 1 pengurus KOPRI
4. Bersedia mentaati peraturan dan mengikuti acara sampai selesai dengan mengisi form kesiapan
dari panitia.
5. Setiap komisariat wajib memberikan konfirmasi kehadiran kepada panitia pailng lambat tanggal 17
Januari 2020.
I. FASILITAS
1. Kopi dan Snack
2. Makan malam
3. Ilmu yang bermanfaat
J. SUSUNAN KEPANITIAN
(Terlampir)
K. SUSUNAN ACARA
(Terlampir)
L. PENUTUP
Hanya gerak yang dinamis dan istiqomah yang akan menjadi penentu masa depan
Bangsa ini. Tinggal bagaimana reposisi disetiap zaman itu terumuskan dengan tepat. Semua
kita kembalikan kepada semangat seluruh kader aktif maupun para alumni PMII sendiri untuk
menentukan sebesar apa perubahan yang akan dilakukan. Dari sana akan kita saksikan masa
depan gerakan akan suram atau menjanjikan.
Demikian TOR kegiatan UPGRADING RAYA kami susun. Atas partisipasi dari semua
pihak kami sampaikan banyak terima kasih.Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar
dan mampu memberikan manfaat bagi kita semua. Amien.
Wallahul Muwaffieq ilaa Aqwamith Tharieq
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Indramayu, 13 Januari 2020
PANITIA PELAKSANA UPGRADING RAYA
PENGURUS CABANG PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KABUPATEN INDRAMAYU
Mengetahui
SUSUNAN KEPANITIAN
UPGRADING RAYA
PC PMII KABUPATEN INDRAMAYU
Pelindung : PB PMII
Penasehat : MABINCAB PMII Kab. Indramayu
Penanggung Jawab : Ketua Umum PC PMII Kab. Indramayu
Organising Comité (OC)