Anda di halaman 1dari 8

2017

O LSP-PPT MIGAS

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI


OPERATOR SPBU
Skema Sertifikasi Kompetensi Operator SPBU merupakan skema sertifikasi Okupasi
Nasional yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP PPT Migas.
Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor : KEP. 246//MEN/XII/2008 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi, Sub
Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hilir, Bidang Pengelolaan SPBU, Sub Bidang
Operasi SPBU. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi
tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Operator SPBU dan
sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal:

Oleh: Oleh:

_________________ _________________
Ketua Komite Skema Ketua LSP

Nomor Dokumen : SS-OPR-SPBU-2401-2017


Kode KBJI :
Nomor Salinan : 01-SS-OPR-SPBU-2401-2017
Status Distribusi : Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

1. Latar Belakang
Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :
1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan
Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan
penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang
disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP
dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses
sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

2. Ruang lingkup
2.1. Bidang Pengelolaan SPBU.
2.2. Sub Bidang Operasi SPBU
2.3. Lingkup penggunaan:
Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di Sub Sektor Industri Migas Hilir
pada bidang Pengelolaan SPBU yang mempunyai tugas utama adalah
melakukan pengendalian, pengelolaan dan pengamanan SPBU.

3. Tujuan
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU di lingkungan
Industri Migas.
3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU lingkup sektor
Industri Migas serta Panas Bumi
3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU lingkup sub sektor
Industri Migas Hilir
3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU pada lembaga
penilaian kesesuaian.
3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Operator SPBU mandiri.

4. Acuan Normatif
Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan
mengacu kepada:
4.1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4.2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
4.3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas
4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi ;
4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 31 tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
4.8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Tarif Penerimaan Negara
Bukan Pajak di Kementerian ESDM
4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 16 Tahun 2011
tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 2


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

4.11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
4.12. Permen ESDM Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi
Secara Wajib.
4.13. Peraturan Menteri Ketegagakerjaan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4.14. Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008
tentang Pemberlakuan SKKNI di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
secara Wajib.
4.15. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4.16. Kepmen Nakertrans Nomor : KEP. 246//MEN/XII/2008 tentang penetapan SKKNI
Bidang Pengelolaan SPBU, Sub Bidang Operasi SPBU;
4.17. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang
Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi
Profesi;
4.18. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang
Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;
4.19. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum
untuk lembaga sertifikasi personal;

5. Kemasan/Paket Kompetensi
a. Level : II
b. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Operator SPBU
c. Rincian Unit Kompetensi :

Kompetensi Umum
KODE UNIT JUDUL UNIT
IMG.SP01.001.01 Berkomunikasi di tempat kerja
IMG.SP01.002.01 Melaksanakan K3LL

Kompetensi Inti
KODE UNIT JUDUL UNIT
IMG.SP02.001.01 Melayani pelanggan
IMG.SP02.002.01 Mengendalikan mutu dan jumlah BBM
IMG.SP02.004.01 Mengoperasikan peralatan SPBU

Kompetensi Khusus
KODE UNIT JUDUL UNIT
IMG.SP03.002.01 Merawat peralatan SPBU dan Service Station
IMG SP03.004.01 Menjaga ketertiban dan keamanan

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 3


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

6. Pekerjaan Dan Uraian Tugas :


6.1. Berkomunikasi di tempat kerja
6.2. Melaksanakan K3LL
6.3. Melayani pelanggan
6.4. Mengendalikan mutu dan jumlah BBM
6.5. Mengoperasikan peralatan SPBU
6.6. Merawat peralatan SPBU dan service station
6.7. Menjaga ketertiban dan keamanan

7. Persyaratan dasar
7.1. a. Ijasah setingkat SLTP,
b. Pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun di bidang pengelolaan SPBU
7.2. a. Ijasah setingkat SLTA
b. Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di bidang pengelolaan SPBU.
7.3. a. Ijasah setingkat D I atau lebih tinggi
b. Pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun di bidang pengelolaan SPBU
7.4. a. Pemohon yang belum memiliki pengalaman kerja :
b. Memiliki sertifikat Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat
Profesi (LDP) dengan waktu minimal 100 (seratus) Jam Pelajaran

8. Persyaratan kompetensi
8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan yang
baik (tidak buta warna), pendengaran baik dan mobilitas baik/tidak cacat fisik
8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi pemohon diwajibkan mengumpulkan
fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/
puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan
8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas”
maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

9. Hak Pemohon Sertifikasi


9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu
tanda asesi.
9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai
profesi asesi.
9.3. Asesi yang tidak lulus ujian sertifikasi bisa mengulang dengan persyaratan
seperti permohonan baru

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Operator SPBU


10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Operator SPBU dengan tetap menjaga kode
etik profesi.
10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang
ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.
10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 (empat) tahun sekali.

11. Biaya
11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku
tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian ESDM.
11.2. Biaya sertifikasi Operator SPBU: Rp900.000,-
11.3. Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu adalah Rp900.000,- belum
termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.
11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 (enam) orang.
TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 4
SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

12. Proses Sertifikasi


12.1. Persyaratan Pendaftaran
Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri
kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi
Operator SPBU dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan
memilih TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form
Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A) , Form Unjuk Kerja
Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.A) dan untuk yang sertifikasi ulang
ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B)
beserta lampirannya.
Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/pra uji Kompetensi Calon dan
ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.
12.2. Proses Asesmen
12.2.1. Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan
unit-unit kompetensi yang diujikan.
12.2.2. Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di
website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat-
lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi.
12.2.3. Form APL – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan
diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);
12.2.4. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar
perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan
Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;
12.2.5. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01) yang disusun berdasarkan
Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan
skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti
terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon
dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level
jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

12.3. Proses Uji Kompetensi


12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi
berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas;
12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis,
lisan/wawancara dan praktek/simulasi sesuai dengan skema sertifikasi
LSP PPT Migas;
12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan
Asesmen (FR-ASC-01);
12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji
kompetensi/asesi;
12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi
pemohon seperti bahasa;
12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor
dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03)
dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji
kompetensi dari awal.

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 5


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

12.4. Keputusan Sertifikasi


12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus
berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang
diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian lisan dan praktek
dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan
Tim Asesor dalam sidang yudisium.
12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus
12.4.3. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai
hasil ujian minimal 60 pada setiap materi yang diujikan
12.4.4. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.
12.4.5. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

13. Pembekuan atau Pencabutan Sertifikat


Sertifikat yang telah diperoleh dapat dicabut atau dibekukan dengan
mempertimbangkan hal berikut:
13.1. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;
13.2. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 (tiga) kali dan
dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak
sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup
sertifikat kompetensinya.
13.3. Masa berlaku sertifikat telah habis
13.4. Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”
13.5. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam
publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk
dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat
yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.
: F. 9. 05. C)

14. Survailen
Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan
survailen yang mencakup:
14.1. Evaluasi rekaman kegiatan ujian
14.2. Evaluasi peserta (sampling)
14.3. Monitoring, pelaporan dan sanksi
14.4. Witness (bila diperlukan)
14.5. Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat

15. Sertifikasi ulang


15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin
bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang terkini.
15.2. Pemohon sertifikasi ulang yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar
LSP PPT Migas harus mengikuti persyaratan awal di level yang sama
15.3. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 (empat) tahun sekali dan ketentuannya diatur
dalam prosedur.
15.4. Berkas persyaratan diterima LSP “PPT Migas” minimal 5 (hari) kerja sebelum
pelaksanaan ujian sertifikasi ulang.

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 6


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

16. Penggunaan sertifikat


Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan
sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

17. Banding
Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan /atau keluhan, apabila terbukti adanya
keputusn LSP yang merugikan dan /atau ketidaksesuaian dengan skema sertifikasi.

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 7


SKEMA SERTIFIKASI
OPERATOR SPBU SS-OPR-SPBU-2401-2017

18. Diagram Alir

DIAGRAM ALIR
PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :
(Mengisi Form F.9.01.A /
Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01
(Calon Asesi) dan FR - APL- 02) dilengkapi
dokumen Portofolio terdiri dari :
- Copy Ijasah
- Pengalaman Kerja
- Keterangan Sehat (dokter)
Sertifikasi Ulang - Copy Sertifikat Pelatihan
- Pas Photo 3x4, 2 lbr
- Copy Sertifikat Kompetensi
yang Terakreditasi
- Membayar Biaya Sertifikasi
Survailen

Penerbitan Sertifikat
Kompetensi
Pra Uji Kompetensi
Kajian dan Verifikasi
Tidak (FR - APL-01 dan
Kompeten FR - APL- 02)

Keputusan Belum Kompeten


Umpan Balik
Sertifikasi (FR-ASC-02)

Rencana Asesmen
FR-POA-01
Ya

Kaji Ulang Asesmen


(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi


(FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :
Asesmen & Rekomendasi - Uji Tulis
(FR-ASC-01 Pelaksanaan - Uji Lisan/Wawancara
Asesmen & Rekomendasi) - Uji Praktek/Simulasi

TINGKAT REVISI- 3 LSP-“PPT MIGAS”, 2016 8

Anda mungkin juga menyukai