Anda di halaman 1dari 55

MAKALAH

ASUHAN KEHAMILAN

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1

1. TARANIA DWI ISDA SEPTIANABILA (201702001)


2. WARDATUL JANAH (201702002)
3. AFIFATUL ILMI AHADAH (201702003)
4. ANGGAR KUSUMA BUDIARTI (201702004)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
JL.RAYAJABONKM.6,MOJOANYAR,MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahannya makalah ini
dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat.

Dalam makalah ini kami membahas “ASUHAN KEHAMILAN ” agar semua pihak
atau rekan dapat memahami lebih dalam lagi mengenai Asuhan kehamilan .

Makalah ini kami buat dengan harapan dapat membantu rekan serta dapat di pahami
lebih dalam lagi. Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa seutuhnya bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun.

Demikian makalah ini kami perbuat, kami berharap makalah ini bisa memberi manfaat
kepada rekan sekalian.

Mojokerto,Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................
Kata Pengantar..................................................................
Dafatr Isi......................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II Pembahasan
1. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
2. Genetalia internal dan eksternal
3. panggul
4. siklus hormonal
5. konsepsi
1.1 ovum dan sperma
1.2 fertilisasi dan implantasi
6. pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
1.3 pertumbuhan dan perkembangan embrio
1.4 struktur dan fungsi amnion
1.5 truktur fungsi dan sirkulasi tali pusat
1.6 struktur fungsi dan sirkulasi plasenta
1.7 sirkulasi darah fetus
1.8 menentukan usia kehamilan
1.9 menentukan periode kehamilan
Baba III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka........................................................................
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung
persediaan nutrisi.Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang
disebut vitellus.Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida.
Nutriisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.Konsepsi terjadi pada
pars ampularis tuba. Tempat yang paling luas,Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang
mempunyai silia, Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba, Ovum siap dibuahi
setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis
servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu
pelepasan sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia
interna.Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona
radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik hialuronidase. Melalui “stomata”
spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya
lepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk
zigot. Keseluruhan proses tersebut merupakan mata rantai fertilisasi atau konsepsi.

B. Rumusan Masalah

1. Pertumbuhan dan perkembangan embrio


2. Struktur dan fungsi amnion
3. Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
4. Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
5. Sirkulasi darah fetus
6. Menentukan usia kehamilan
7. Menentukan periode kehamilan

C. Tujuan

1. Mengetahui pertumbuhan perkembangan embrio


2. Memahami struktur-sturktur serta fungsi amnion,tali pusat,dan plasenta
3. Mengetahui usia kehamilan yang baik dan benar
4. Menentukan periode kehamilan secara terperinci
2

BAB II

PEMBAHASAN

Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita


A. Definisi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi fisiologi system reproduksi wanita adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang suatu rangkaian dan interaksi organ dalam organisme yang dipergunakan untuk
berkembang biak.

B. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita


a. Anatomi organ eksterna wanita (Genetalia Eksterna)
1. Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubis)
apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut lengkung (pada wanita)
sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2. Labia Mayora
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa di
tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayora membentuk komisura
posterior.
3. Labia Minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Merupakan suatu lipatan kanan
dan kiri bertemu diatas preputium klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian belakang kedua
lipatan setelah mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada
wanita yang belum pernah melahirkan).
4. Klitoris
Identik dengan p3n1s pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi
frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif
karena banyak memiliki serabut saraf.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara uretra dan 2 buah kelenjar
skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada
waktu koitus. Introitus vagina juga terdapat disini.
3
6. Hymen
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang membentuk
semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia
himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin
(hymen ini disebut karunkulae mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk
tempat keluarnya sekret dan darah haid.
7. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus, panjang sekitar 4 cm.
8. Vulva
Bagian dari alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris,
kanan kiri diatas labia minora, sampai ke belakang di batasi perineum.
b. Anatomi organ reproduksi interna wanita (Genetalia Interna)
Terdiri dari :
1. Vagina (liang kemaluan)
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara kandung
kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding belakang 9-11
cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan disebut rugae, sedangkan
ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang merupakan kulit, lapisan
otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung,
antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan posterior. Bagian dari serviks yang
menonjol ke dalam vagina disebut portio.
Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria
hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting vagina adalah :
a. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret lain dari rahim
b. Alat untuk bersenggama
c. Jalan lahir pada waktu bersalin
Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
2. Serviks
Bagian yang menghubungkan antara vagina dan uterus, serviks memiliki beberapa bagian
yaitu
a. Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan portio.
b. Pars supravaginalisservisis uteri adalah bagian serviks yang terdapat diatas vagina.
4
Saluran yang terdapat di serviks dikenal kanalis servikalis berbentuk saluran dengan panjang
2.5 cm. pintu saluran serviks sebelah dalam disebut dengan ostium uteri internum dan bagian
luar disebut dengan ostium uteri eksternum.
3. Uterus
Uterus berbentuk seperti buah alpukat , sebesar telur ayam yang berongga, dindingnya terdiri
dari otot polos. Uterus berukuran panjang 7 – 7,5 cm, lebar 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal
dinding 1,25 cm. secara fisiologis uterus dalam keadaan anteversiofleksi (serviks kedepan
dan memebentuk sudut dengan vagina, demikian juga korpus uteri kedepan dan membentuk
sudut dengan serviks uteri). Uterus terdiri dari:
a. Endometrium, terdiri dari epitel kubik, kelenjar – kelenjar dan jaringan dengan banyak
pembuluh darah. Endomeptrium melapisi seluruh cavum uteri dan mempunyai arti penting
dalam siklus haid wanita.
b. Miometrium yang terdiri dari otot polos
c. Perimetrium.
Lapisan otot polos sebelah dalam berbentuk sirkuler, bagian tengah berbentuk obliq dan
bagian luar berbentuk longitudinal, seluruh lapisan ini sangat penting dalam persalinan
karena setelah plasenta lahir bagian ini berkontraksi untuk menjepit pembuluh darah.
4. Tuba Falopii
Pangkal tuba falopii terletak di fundus uteri, terdiri dari:
a. Pars interstisialis yang terletak di pangkal tuba.
b. Pars ismika merupakan baguan yang agak melebar, sebagai tempat konsepsi.
c. Infudibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai fimbria
yang berfungsi menangkap telur yang sudah matang untuk dibawa ke dalam tuba.
Otot dinding tuba bagian luar berbentuk longitudinal dan bagian dalam berbentuk sirkuler.
Dalam saluran tuba terdapat selaput yang berlipat – lipat dengan sel yangbersekresi dan
bersilia yang berfungsi untuk menyalurkan telur hasil konsepsi kedalam kavum uteri.
5. Ovarium
Setiap wanita memiliki dua ovarium dengan ukuran sebesar ibu jari tangan dengan panjang
kira – kira 4 cm, tebal 1,5 cm. Pinggir atasnya berhubungan dengan mesovarium tempat
banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan
bagian dalam (medulla).

Pada korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu folikel
akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan, folikel primer ini akan
menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh
lympha. Fungsi ovarium adalah:
5
1. Mengeluarkan hormon estrogen dan progesterone.
2. Mengeluarkan telur setiap bulan.

6. Persyarafan Saluran Genetalia


Pleksus hipogastrika superior adalah komponen utama dari sistem syaraf otonom yang
mensyarafi organ genetalia interna. Syaraf pudenda berawal dari pleksus sakral lalu berjalan
bersama arteri dan vena pudenda melalui saluran pudenda untuk menyuplai serabut motorik
dan sensorik serta otot dan kulit perineum.

7. Aliran Limfatik
Vulva dan 1/3 distal v4g1n4 disuplai serangkain saluran limfatik anatomotik yang bersatu
untuk mengalir terutama menuju kelenjar getah beninginguinal superficial. Aliran limfatik
dari 2/3 atas v4g1n4 dan uterus terutama mengarah ke kelenjar getah bening obturatorius,
iliaka eksterna ,dan hipogastrik. Aliran limfatik ovarium mengikuti pembuluh ovarium
menuju getah bening para aorta.

C. Fisiologi Alat Reproduksi Wanita


Berdasarkan fungsinya (Fisiologinya), alat reproduksi wanita mempunyai tiga fungsi yaitu,
Fungsi seksual, fungsi hormonal, fungsi reproduksi yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Fungsi Seksual:
1. Alat yang berperan adalah vulva dan vagina.
2. Kelenjar pada vulva yang dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pelumas pada
saat senggama
3. Selain itu vulva dan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.
b. Fungsi Hormonal
1.Yang disebut fungsi hormonal ialah peran indung telur dan rahim di dalam
mempertahankan cirri kewanitaan dan pengaturan haid.

2. Perubahan – perubahan fisik dan psikis yang terjadi sepanjang kehidupan wanita erat
hubungan nya dengan fungsi indung telur yang menghasilkan hormon – hormon Wanita yaitu
erstrogen dan progesterone.
c. Fungsi Reproduksi
1. Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur, dan rahim.
2. Sel telur yang setiap bulannya dikeluar oleh kantong telur pada masa subur akan
masuk ke dalam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel benih pria
(sprematozoa) membentuk organism baru yang disebut zygote, pada saat iniliah ditentukan
jenis kelamin janin dan sifat – sifat genetiknya.
6
3. Selanjutnya zygote akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk kedalam
rahim.
4. Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan menanamkan diri dan berkembang
menjadi mudigah.
5. Mudigah selanjutnya tumbuh dan berkembang sebagai janin yang kemudian akan lahir
pada umur kehamilan cukup bulan. Masa subur pada siklus haid 28 hari, terjadi sekitar hari
ke empat belas dari hari pertama haid.
D. Hormon Pada Fungsi Reproduksi Wanita
a. FSH (Folicle Stimulating Hormon)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel pada masa subur.
b. LH (Luteinizing Hormon)
Berfungsi untuk meningkatkan produksi progesterone pada letua.
c. PROLAKTIN
Berfungsi untuk meningkatkan perkembangan payudara dan sekresi air susu.
d. ESTROGEN
Berfungsi untuk merangsang perkembangan organ kelamin wanita dan sifat kelamin
sekunder, contoh: pertumbuhan payudar, suara lebih lembut, dll.
e. PROGESTERON
Berfungsi untuk mempersiapkan rahim untuk menerima telur yang sudah dibuahi.
f. ESTRADIOL
Berfungsi untuk mengontrol dan mengatur perubahan tubuh wanita pada waktu puber,
pertumbuhan rahim, vagina dan bagian kelamin bagian luar.

1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR

7
a. Mons Veneris
7
Mons veneris adalah bagian yang sedikit menonjol dan bagian yang menutupi tulang
kemaluan (simfisis pubis). Bagian ini disusun oleh jaringan lemak dengan sedikit jaringan
ikat. Mons Veneris juga sering dikenal dengan nama gunung venus, ketika dewasa bagian
mons veneris akan ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan dan membentuk pola seperti
segitiga terbalik.

b. Labia Mayora (Bibir Besar Kemaluan)


Seperti namanya, Bagian ini berbentuk seperti bibir. Labia Mayora merupakan bagian
lanjutan dari mons veneris yang berbentuk lonjok, menuju ke bawah dan bersatu membentuk
perineum. Bagian Luar dari Labia Mayor disusun oleh jaringan lemak, kelenjar keringat, dan
saat dewasa biasanya ditutupi oleh rambut – rambut kemaluan yang merupakan rambut dari
mons veneris. Sedangkan selaput lemak yang tidak berambut, namun memiliki banyak ujung
– ujung saraf sehingga sensitif saat melakukan hubungan seksual.
c. Labia Minora (Bibir Kecil Kemaluan)
Labia Minora merupakan organ berbentuk lipatan yang terdapat di dalam Labia Mayora. Alat
ini tidak memiliki rambut, tersusun atas jaringan lemak, dan memiliki banyak pembuluh
darah sehingga dapat membesar saat gairah seks bertambah. Bibir Kecil Kemaluan ini
mengelilingi Orifisium Vagina (lubang Kemaluan). Labia Minora analog dengan Kulit
Skrotum pada Alat Reproduksi Pria.
d. Klitoris
Klitoris adalah organ bersifat erektil yang sangat sensitif terhadap rangsangan saat hubungan
seksual. Klitoris memiliki banyak pembuluh darah dan terdapat banyak ujung saraf padanya,
oleh karena itu Organ ini sangat sensitif dan bersifat erektil. Klitoris Analog dengan Penis
pada Alat Reproduksi Pria.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pada kemaluan yang dibatasi oleh labia minora pada sisi kiri dan
kanan, dibatasi oleh klitoris pada bagian atas, dan dibatasi oleh pertemuan dua labia minora
pada bagian belakang (bawah) nya.

 Vestibulum merupakan tempat bermuaranya :


 Uretra (saluran kencing)
 Muara Vagina (liang Senggama

Masing – Masing Dua Lubang Saluran Kelenjar Bartholini dan Skene (Kelenjar ini
mengeluarkan cairan seperti lendir saat pendahuluan hubungan untuk memudahkan
masuknya penis)
f. Himen (Selaput Dara)
Himen merupakan selaput membran tipis yang menutupi lubang vagina. Himen ini mudah
robek sehingga dapat dijadikan salah satu aspek untuk menilai keperawanan. Normalnya
Himen memiliki satu lubang agak besar yang berbentuk seperti lingkaran. Himen merupakan
tempat keluarnya cairan atau darah saat menstruasi. Saat Melakukan hubungan seks untuk
8
pertama kalinya himen biasanya akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan
hanya akan tertinggal sisa – sisa himen yang disebut caruncula Hymenalis (caruncula
mirtiformis).
2. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) DALAM

a. Vagina
Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan
dunia luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8 – 10 cm, terletak antara kandung kemih dan
rektum, memiliki dinding yang berlipat – lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir,
lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot, dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang
berserat. Vagina berfungsi sebagai jalan lahir, sebagai sarana dalam hubungan seksual dan
sebagai saluran untuk mengalirkan darah dan lendir saat menstruasi.
Otot pada vagina merupakan otot yang berasal dari sphingter ani dan levator ani (Otot
anus/dubur), sehingga otot ini dapat dikendalikan dan dilatih.
8
Vagina tidak mempunyai kelenjar yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan yang selalu
membasahinya berasal dari kelenjar yang terdapat pada rahim.
b. Uterus (Rahim)
Uterus adalah organ berongga yang berbentuk seperti buah pir dengan berat sekitar 30 gram,
dan tersusun atas lapisan – lapisan otot. Ruang pada rahim (Uterus) ini berbentuk segitiga
dengan bagian atas yang lebih lebar. Fungsinya adalah sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Otot pada uterus bersifat elastis sehingga dapat menyesuaikan dan
menjaga janin ketika proses kehamilan selama 9 bulan.
Pada bagian uterus terdapat Endometrium ( dinding rahim) yang terdiri dari sel –sel epitel
dan membatasi uterus. Lapisan endometrium ini akan menebal pada saat ovulasi dan akan
meluruh pada saat menstruasi. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga oleh
ligamentum dan jaringan ikat.
Uterus memiliki beberapa bagian :
-Korpus Uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti segitiga pada bagian atas
-Serviks uteri, yaitu bagian yang berbentuk seperti silinder
-Fundus Uteri, yaitu bagian korpus yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi
Pada saat persalinan, rahim merupakan jalan lahir yang penting karena ototnya mampu
mendorong janin untuk keluar, serta otot uterus dapat menutupi pembuluh darah untuk
9
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Setelah proses persalinan, rahim akan
kembali ke bentuk semula dalam waktu sekitar 6 minggu.
c. Tuba Fallopi (Oviduk)
Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung
Telur (Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya
seperti saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi
berfungsi untuk :

 Sebagai saluran spermatozoa dan ovum


 Penangkap ovum
 Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi)
 Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian
dalam Uterus (Rahim).

Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :

1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan
memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum
2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum
dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi)
3. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit
4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.

d. Ovarium (Indung Telur)

Ovarium adalah kelenjar reproduksi utama pada wanita yang berfungsi untuk menghasilkan
ovum (Sel telur) dan penghasil hormon seks utama. Ovarium berbentuk oval, dengan panjang
2,5 – 4 cm. Terdapat sepasang Ovarium yang terletak di kanan dan kiri, dan dihubungkan
dengan rahim oleh tuba fallopi. Umumnya setiap Ovarium pada wanita yang telah pubertas
memiliki 300.000-an, dan sebagian besar sel telus ini mengalami kegagalan pematangan,
rusak atau mati, sehingga benih sehat yang ada sekitar 300 - 400-an benih telur dan 1 ovum
dikeluarkan setiap 28 hari oleh ovarium kiri dan kanan secara bergantian melalui proses
menstruasi, sehingga saat benih telur habis, terjadilah menopause . Ovarium juga
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam proses Menstruasi.

anatomi panggul wanita pembentuk, fungsi dan jenisnya


10

Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan
penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki posisi strategis,
mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah
satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu
terampil serta memiliki kompetensi yang luas termasuk dalam anatomi khususnya wanita
dalam memberikan asuhan kebidanan yang bekualitas. Untuk dapat memberikan asuhan
persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai anatomi panggul.

A. Panggul wanita terdiri dari :

1. Panggul besar (Pelvis Mayor)


Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :
a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :
1. Tulang Usus (Os. Ilium)
- Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian
atas dan bagian belakang tulang panggul
- Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista
iliaca
- Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca
anterior superior dan spina iliaca posterior superior
2. Tulang Duduk (Os. Ischium)
- Terdapat disebelah bawah tulang usus
- Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica
- Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan
saat duduk disebut tuber ischiadicum
3. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)
- Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
- Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum
- Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:
ramus superior ossis pubis
b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil
11
dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua
tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan
erat.
c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu.
Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang
sehingga memperluas jalan lahir
2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang Panggul kecil
dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting

karena merupakan tempat alat reproduksi wanita yang membentuk


jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu :
a. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet
Pap dibentuk oleh :
1. Promontorium
2. Sayap Os. Sacrum
3. Linea terminalis/ I
nominata kanan dan kiri
4. Ramus superior Ossis
Pubis kanan dan kiri
5. Pinggir atas simfisis
pubis
b. Pintu tengah panggul
(PTP)/ Midlet
PTP dibentuk oleh 2 buah
bidang yaitu :
1. Bidang luas panggul
Bidang luas panggul
dibentuk oleh pertengahan
simfisis menuju pertemuan
Os. Sacrum 2 dan 3.
2. Bidang sempit panggul
12
Bidang sempit panggul
dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong Os. Sacrum
setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
c. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet
Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga
dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus
pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica denga dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
B. Fungsi Panggul Wanita
Fungsi umum panggul wanita adalah :
a. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen
b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
Fungsi panggul kecil adalah :
1. Membentuk jalan lahir
2. Tempat alat genitalia
C. Bentuk-bentuk Panggul Wanita

bentuk panggul
Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
13
a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul
ideal, bulat dan merupakan jenis
panggul tipikal wanita
b. Panggul Android : bentuk PAP seperti
segitiga, merupakan jenis jenis panggul
tipikal pria
c. Panggul Antropoid : bentuk PAP
seperti elips, agak lonjong seperti
telur
d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP
seperti kacang atau ginjal, picak,
menyempit arah muka belakang.
CARA MENGUKUR PANGGUL PADA IBU HAMIL

Setiap janin yang akan lahir pasti melalui rongga panggul, yang terdiri dari tulang dan
bentuknya seperti lubang.

Itu sebabnya, pemeriksaan atau pengukuran luas rongga panggul selagi hamil menjadi sangat
penting. Mengetahui ukuran rongga panggul ibu hamil, bisa untuk memperkirakan, apakah
janin akan lahir secara normal atau Caesar.
Pas kepala janin

Idealnya, luar ronggal panggul ibu sesuai dengan besar kepala dan badan janin. Bila tidak,
akan menghambat proses persalinan, pengaruhnya bisa pada janin maupun ibunya.

Bagi janin. Rongga panggul yang tidak bisa dilewati janin menimbulkan terjadinya
tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Padahal, setiap tekanan pada kepala
janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung lama, janin
terancam mengalami gangguan otak.

Bagi ibu. Kalau besar rongga panggul Anda tidak bisa dilewati janin, Anda tidak bisa
melahirkan secara normal, sehingga harus melalui operasi Caesar.

Bisa dideteksi. Waktu tepat pemeriksaan dan pengukuran panggul (palvimetri) adalah
minggu ke-36 dengan melakukan pemeriksaan dalam. Dokter memasukkan dua jari telunjuk
dan tengah ke jalan lahir untuk mengukur diameter dan luas pintu panggul. Dokter atau bidan
14

menilai kapasitas panggul Anda, akan dilihat juga seberapa jauh kepala atau bagian tubuh
janin turun dalam rongga panggul. Dari sinilah bisa diperkirakan kelak janin bisa melewati
rongga panggul Anda atau tidak. Menjelang persalinan tiba, biasanya pemeriksa rongga
diulang lagi. Biasanya, pada saat ini dilakukan juga pemeriksaan terhadap pembukaan mulut
rahim (sudah sampai pembukaan berapa), sebagai persiapan persalinan

Daerah panggul wanita menaungi berbagai organ reproduksi yang meliput :

 Vulva, yaitu bagian luar organ genital wanita yang mencakup bukaan vagina, labium
minor dan labium mayor, klitoris, dan uretra atau bagian dari saluran kencing.
 Vagina atau disebut juga jalur lahir bayi, sekaligus menjadi saluran untuk
mengeluarkan darah menstruasi. Vagina menghubungkan mulut rahim atau serviks
dengan vulva.
 Serviks atau mulut rahim merupakan bagian yang sempit dari rahim. Serviks terletak
di antara kandung kemih dan dubur. Mulut rahim ini berupa kanal atau saluran yang
membuka ke dalam vagina.
 Rahim yang disebut juga sebagai uterus, merupakan organ berbentuk buah pir. Rahim
memiliki rongga yang dapat menampung janin. Posisinya berada di perut bagian
bawah, di antara kandung kemih dan dubur.
 Endometrium, yaitu lapisan rahim.
 Ovarium, merupakan organ reproduksi yang menghasilkan sel telur atau ovum.
Wanita memiliki dua ovarium yang ditopang oleh membran di sisi samping rahim.
 Tuba Fallopi, berfungsi membawa sel telur dari ovarium ke rahim.

Di samping itu, daerah panggul juga menaungi beberapa organ pencernaan, seperti usus besar
dan usus halus. Keduanya penting untuk mencerna makanan dan membuang kotoran padat.
Usus besar berakhir pada anus yang terletak di bagian belakang panggul.

Anus memiliki otot sfingter yang tugasnya mengendalikan pembuangan kotoran padat. Selain
itu, anus juga dibantu oleh otot dasar panggul atau pelvic floor. Pada proses melahirkan, otot
dasar panggul berfungsi ikut membantu mendorong bayi melalui vagina.

Apa Saja yang Menyusun Tulang Panggul?

Setelah seorang perempuan mengalami masa pubertas, tulang panggulnya akan membesar
guna menciptakan ruang yang lebih luas untuk melahirkan. Tulang panggul terdiri dari tulang
pinggang, sakrum, dan tulang pubis.Tulang pinggang terdiri dari tiga tulang, yaitu ilium,
iskium, dan pubis. Ilium merupakan yang paling besar di antara ketiga tulang pembentuk
pinggang ini. Pengukuran panggul terbesar diambil dari lingkar tulang ilium pada bagian
tonjolan teratas, disebut lebar panggul (biiliac width). Ukuran ini kemudian akan
dibandingkan dengan ukuran kepala janin untuk menentukan apakah wanita hamil bisa
melahirkan normal atau melalui tindakan intervensi (misalnya operasi Caesar). Oleh karena
itu, penting untuk melakukan pengukuran ini.
15

Di bawah ilium ada dua tulang yang juga membentuk panggul, yaitu iskium dan pubis. Kedua
tulang pubis bertemu dan dihubungkan oleh tulang rawan yang dinamakan simfisis
pubis. Pada saat hamil, ligamen di sekitar simfisis pubis akan menjadi lebih fleksibel untuk
memungkinkan bayi lahir.

Sementara itu, sakrum menjadi tempat dasar menyatunya tulang punggung. Bentuk sakrum
menyerupai segitiga. Di bawah sakrum ada tulang ekor atau coccyx yang merupakan pangkal
tulang punggung. Tulang ekor bertugas menjaga keseimbangan ketika seseorang dalam posisi
duduk. Tulang ekor juga menjadi tempat bernaungnya berbagai ligamen, tendon, dan
beberapa otot dasar panggul.

Bentuk Anatomi PanggulBerikut adalah empat bentuk tulang panggul wanita yang paling
umum serta pengaruhnya terhadap proses persalinan.

 Platipeloid. Bentuk rongga panggul adalah oval, yang memipih adalah dari diameter
bagian depan ke belakang. Hal ini dapat menyebabkan janin melewati panggul dengan
posisi kepala melintang. Bentuk panggul ini berisiko membuat ketidakmajuan
persalinan normal melalui vagina.
 Android. Sebenarnya bentuk ini merupakan tipikal panggul laki-laki, yang mana
ukuran rongga panggul kecil dan bentuknya menyerupai simbol hati. Tulang iscium
menonjol dan lengkungan pubik sempit.
 Bentuk panggul android juga berisiko membuat ketidakmajuan persalinan normal
melalui vagina.
 Ginekoid. Ini adalah bentuk panggul yang paling umum dan merupakan bentuk
panggul terbaik yang sesuai untuk melahirkan normal. Rongga dalamnya berbentuk
oval. Jarak dari sisi kanan ke sisi kiri panggul lebih lebar dibandingkan dengan jarak
dari bagian depan ke belakang. Pada bentuk tulang panggul ini, tulang iscium tumpul
dan lengkungan pubik cukup besar, yaitu sekitar 90° atau lebih lebar.
 Antropoid. Pada jenis panggul ini, rongga dalamnya berbentuk oval, tetapi jarak
antara sisi depan dan belakang lebih lebar dibandingkan sisi kanan dan sisi kiri.
Dinding samping sejajar dan bagian belakang cukup luas untuk menampung bagian
belakang kepala bayi. Hal ini mengakibatkan bayi lahir menghadap ke atas.

Baik pemeriksaan bentuk panggul maupun mioma, tidak dapat menentukan secara 100 persen
apakah seorang wanita dapat melahirkan normal atau tidak. Pengujian sebenarnya adalah
ketika proses persalinan terjadi. Namun, pemeriksaan panggul awal sangat disarankan
sebagai langkah antisipas

Siklus Hormonal
16

Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat dipengaruhi oleh
hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.

Glandula HypophyseHypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:

1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)


2. LH (Luteizening Hormon)
3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)

FSH (Folikel Stimulating Hormon)FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan
jumlahnya terus bertambah sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine
wanita menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse.
Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian hormon estrogen
dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH dapat mempengaruhi folikel promodial
yang berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang dapat menimbulkan
proliferasi pada endometrium.

LH (Luteinizing Hormon)LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama


dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, penimbunan
subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen dibentuk dalam jumlah
besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH. Sedangkan produksi LH bertambah,
sehingga akan tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya
ovulasi. LH juga mempengaruhi korpus luteum serta memproduksi estrogen dan progesteron
yang menyebabkan kelenjar-kelenjar berleku-leku dan bersekresi.

Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang


mengalami menstruasi. Prolaktin hormon terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post
menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel alpha (achidophil) dari lobus anterior hyphopyse.
Fungsi hormon prolaktin adalah memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari
korpus luteum, mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu.
Prolaktin diatur dan dirangsang oleh pusat hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin
releasing faktor dan Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang menghambat produksi
prolaktin.

Hormon-Hormon Ovarium Hormon-hormon ovarium terdiri dari:

1. Esterogen
2. Progesteron
3. Relaxin

Esterogen Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan


timbulnya tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus. Hormon esterogen
berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai persalinan (kasus KJDK,
serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi epitel vagina dan mendorong pertumbuhan
dari basil doderlein (keasaman vagina).

Progesteron
17

Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta. Kadar
pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai pada hari ke 20
dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari sebelum menstruasi. Hormon progesteron
berpengaruh pada uterus dan mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:

1. Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok, sehingga


endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga memudahkan nidasi.
2. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan
mengurangi pengaruh oksitosin.

Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini dan lobulis
glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan.

RelaxinHormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42 minggu. Hormon
relaksin mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan serviks dan mendorong uterus
untuk berkontraksi.

KONSEPSI

Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah
peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma.Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba.
Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal. Ovulasi adalah peristiwa
matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi.

Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah
spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus
menuju tuba falopi. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran
(degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi
pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan mengalami serangkaian
pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga
uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut.

Spermatozoa yang dapat melintasi zona pellusida dan masuk ke dalam vitellus pada saat
fertilisasi hanya satu. Pada keadaan normal, sel tubuh mempunyai 46 buah kromosom,
masing-masing ovum dan sperma memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromosom tubuh
18

(autosom) dan 1 kromosom seks. Kedua inti akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga
ovum memiliki 46 kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigote.

Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses pembelahan
menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju uterus dan terus melakukan
pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah lagi menjadi 8 sel dan akhirnya zigot
menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang disebut morula. Perjalanan
zigot hingga memasuki kavum uteri memerlukan waktu sekitar 3 hari.

OVUM DAN SPERMA

A. PENGERTIAN OVUM
Ovum adalah sel telur (gamet pada wanita) yang digunakan dalam proses reproduksi untuk
menghasilkan sebuah individu baru yang ditemukan di ovarium. Ovum identik dengan sel
sperma pada laki – laki. Ovum berisi satu set DNA haploid, mengandung 23 kromosom yang
diperlukan sebagai kode penentu sifat dan fisik dari keturunannya. Ketika bertemu dengan
gamet jantan (sperma) yang juga berisi satu set DNA haploid, maka akan terbentuk sebuah
zigot. Kemudian zigot ini akan berkembang menjadi embrio, janin dan akhirnya menjadi
individu baru. Ovum sebenarnya merupakan istilah jamak untuk banyak sel telur, sedangkan
istilah satu sel telur biasnya disebut sebagai oosit. Setiap wanita biasanya mempunyai stok
ovum yang ada di dalam ovarium nya, saat stok ovum ini habis maka wanita tersebut akan
masuk ke fase menopause.

OVUM
B. FUNGSI OVUM
Seperti yang telah kami singgung di atas, gamet adalah satu-satunya jenis sel yang haploid
(berisi satu set kromosom yang merupakan setengah bahan genetik yang diperlukan untuk
membentuk individu baru). Fungsi ovum adalah memastikan set kromosom tersebut berada
dalam lingkungan yang tepat sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan oleh sel
sperma. Komponen yang terdapat di dalam ovum juga dapat menjadi nutrisi bagi
perkembangan dan pertumbuhan embrio di dalam rahim sampai akhirnya fungsi ini diambil
alih oleh plasenta.

C. STRUKTUR OVUM
19
Ovum mempunyai ukuran yang besar, bahkan merupakan satu-satunya sel yang dapat kita
lihat dengan mata telanjang. Ovum dilapisi oleh beberapa lapisan, mempunyai sitoplasma dan
mempunyai inti. Sitoplasma sel telur mengandung semua materi untuk membentuk individu
baru, seperti protein, ribosom, tRNA, mRNA dan materi lainnya. Sitoplasma dari sel telur
sering juga disebut ooplasm. Ovum juga mempunyai sebuah membran yang disebut vitelline,
sama seperti membran pada sel lain, membran ini mempunyai fungsi untuk melindungi ovum
dan mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungan luar sel. Kemudian terdapat juga
zona pelusida yang merupakan bagian pelindung sitoplasma sel yang membantu melindungi
sel telur
Zona pelusida juga berfungsi untuk mencegah lebih dari satu sperma masuk membuahi
ovum. Jadi ketika sudah ada sel sperma yang membuahi ovum, maka otomatis zona pelusida
tidak akan membiarkan sel sperma lain untuk masuk.

STRUKTUR OVUM
D. PROSES PEMBENTUKAN OVUM (OOGENESIS)
1. Tahap Oogonium
Sebenarnya bahkan di dalam ovarium janin, sudah terkandung sel sel telur primordial atau
yang biasa disebut oogonium. Masing masing sel primordial dikelilingi oleh sel pregranulosa
yang bertugas sebag pelindung dan memberikan nutrisi untuk tahap pembentukan folikel
primordial.
2. Tahap Folikel Primordial
Setelah menjadi folikel primordial maka sel telur ini akan bermigrasi ke stroma cortex
ovarium. Jumlahnya adalah sekitar 200.000 buah. Perkembangan folikel primordial terus
terjadi sampai masa kanak – kanak. Pada masa pubertas salah satu folikel akan matang dan
folikel yang matang ini disebut folikel de Graaf. Di dalamnya terdapat sel telur yang disebut
oosit primer.
3. Tahap Oosit Primer
Pada tahap ini inti nukleus sudah memiliki 23 pasang kromosom. Setiap kromosom terdiri
dari dua kromatin yang membawa informasi genetik berupa DNA.
4. Tahap Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan akan
selesai sebelum terjadinya ovulasi. Inti sel telur akan membelah diri sehing memisahkan
kromosom tadi menjadi 2 set yang masing-masingnya mengandung 23 kromosom. Sel ini
disebut Oosit sekunder. Jadi hasil dari pembelahan meiosis pertama ini adalah sel oosit
sekunder yang bersifat haploid.
20

OOGENESIS
5. Tahap Pembelahan Meiosis Kedua
Akan terjadi ketika spermatozoa menembus zona pellusida oosit (proses fertilasi). Sel oosit
sekunder akan membentuk ootid dan kemudian berdiferensiasi menajadi ovum masak. Ovum
masak yang mengalami fertilisasi akan memulai perkembangan menjadi embrio. Apabila
tidak terjadi fertilasi maka sel ovum matang tadi akan luruh dan menyebabkan timbulnya
ovulasi (masa menstruasi).
Ada beberapa hormon yang berperan dalam proses oogenesis ini, yaitu :

 Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), berfungsi sebagai perangsang


 terjadinya ovulasi (proses pengeluaran sel telur)
 Hormon LH (Luteinizing Hormone), berfungsi sebagai perangsang terjadinya
ovulasi (proses pengeluaran sel telur).
 Hormon Estrogen, berfungsi untuk membantu pematangan folikel dan juga
merangsang pertumbuhan alat kelamin sekunder.
 Hormon Progesteron, berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium untuk
peluruhan ovum (menstruasi).

Sperma : Pengertian, Struktur, Fungsi, Proses Terbentuk

A. PENGERTIAN SEL SPERMA


Sel sperma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “benih”. Oleh karena itu, dapat dikatakan
jika sel sperma adalah sistem reproduksi utama pada laki-laki. Sel sperma adalah sel di dalam
reproduksi laki-laki yang dibentuk di testis. Sel inilah yang nantinya akan bertemu dengan sel
telur (ovum) pada wanita untuk bersatu dan membentuk zigot yang merupakan cikal bakal
janin atau manusia.
Sel sperma pada manusia bersifat haploid yang ebrjumlah 23 kromosom, sehingga jika
nantinya sel sperma bertemu dengan sel telur pada wanita, maka lengkaplah sel tersebut
menjadi sel yang bersifat diploid yang memiliki jumlah kromosom sebanyak 46 buah.
21
PENGERTIAN, STRUKTUR DAN PROSES PEMBENTUKAN SPERMA

Sel sperma berbentuk seperti layaknya seekor kecobong yang memiliki ukuran kepala sekitar
5 mikrometer-3 mikrometer, sedangkan ekornya memiliki ukuran sekitar 50 mikrometer. Sel
sperma pertama kali diteliti dan ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Anthony van
Leuwenhook pada tahun 1677.
Sperma secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor.
Sel ini juga memiliki beberap aenzim yang berguna untuk mendukung tugasnya dalam
mencapai sel telur. Energy yang diperoleh dari sel sperma berasal dari mitokondria yang
dikandungnya.
Sperma dikeluarkan oleh seorang laki-laki melalui ejakulasinya dan keluar melalui saluran
reproduksi termasuk uretra. Karena saluran kencing dan saluran reproduksi pada laki-laki itu
adalah satu, beda halnya dengan wanita. Saat keluar, maka sperma akan langsung masuk ke
dalam vagina wanita dan dengan kemampuan pergerakannya bergerak sampai ke ovarium
untuk bertemu dengan sel telur (ovum).
Sel sperma yang bergerak disebut juga dengan spermatozoa, sedangkan sel sperma yang tidak
bergerak disebtu dengan spermatium. Sel sperma terkandung di dalam cairan semen. Jadi, air
mani yang disebut oleh orang awam adalah gabungan dari cairan semen dan sel sperma.

B. STRUKTUR SEL SPERMA


Seperti yang telah disebutkan di atas, sperma secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu :
1. Kepala
Kepala pada sel sperma berbentuk lonjong dan terdapat inti sel (nucleus) dengan kadungan
iformasi genetic berupa DNA di dalamnya. Informasi genetic inilah yang akan bertemu
dengan informasi genetic dari sel telur dan akan menentukan apakah janin nya seorang laki-
laki ataupun perempuan.
Pada kepala sel sperma ini juga diselubungi oleh dua enzim yang membantu sel sperma untuk
menembus pertahanan reproduksi wanita. Terdapat enzim hialuronidase yang berfungsi untuk
menembus lapisa korona radiate pada sel telur, dan enzim akrosin yang berfungsi untuk
menembus zona pelusida.

STRUKTUR SPERMA
2. Badan
22
Bagian tengah dari sel sperma mengandung banyak mitokondria yang berguna sebagai
sumber energy bagi sel sperma dalam menjalankan aktivitasnya. Di dalam mitokondria ini,
terdapat 11 buah mikrotubulus, serta mempunyai ATP-ase untuk menghidrolisis (mengolah
ATP sebagai bahan utama sumber energi).
3. Ekor
Ekor sperma berbentuk flagella (alat gerak pada mikroorganisme) yang berbentuk
sitoskeleton serta memiliki ukurn yang panjang sekitar 50 mikrometer.
Ukuran panjang dari ekor sel sperma ini sangat menentukan sebuah kecepatan dari sel
sperma. Rata-rata, sel sperma dapat bergerak dengan kecepatan 30 inci/jam.
C. PROSES PEMBENTUKAN SEL SPERMA
Proses pembentukan sperma atau disebut juga dengan spermatogenesis terjadi di dalam ruang
tubulus seminiferous di dalam testis. Di dalam tubulus seminiferous ini, spermatogonium
akan diolah menjadi sel sperma. Tubulus seminiferous ini sendiri terletak di dalam setiap
ruang-ruang testis (lobules testis). Satu testis memiliki 250 lobulus testis.
Berawal dari spermatogonium yang kemudian membelah diri secara mitosis menjadi
spermatosit primer, kemudian spermatosit primer membelah lagi secara meiosis menjadi
spermatosit sekunder, lalu spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi
spermatid. Spermatid inilah yang kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi sel
sperma (spermatozoa) yang akan membuahi ovum.

PROSES PEMBENTUKAN SPERMA


Berikut adalah penjelasan lengkap proses pembentukan sel sperma pada manusia :
1. Spermatositogenesis
Merupakan proses awal pemebntukan sel sperma yang bermula dari pembelahan diri
spermatogonium secara mitosis menjadi spermatosit primer. Pada kedua jenis sel ini, baik
spermatogonium dan spermatosit primer masih bersifat hapoid yang mengandung 23
kromosom.
2. Meiosis
Spermatosit primer yang sudah terbentuk dalam proses spermatositogenesis membelah diri
secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan tetap memiliki sifat haploid yang
mempunyai 23 kromosom. Kemudian, spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis
menjadi spermatid.
3. Spermiogenesis
Proses ini merupakan pematangan sel spermatid menjadi spermatozoa yang siap untuk
membuahi ovum.
23
Pada pria dewasa normal, sel sperma akan terus diproduksi seumur hidup mereka, walaupun
kualitas dan juga kuantitas nya akan berkurang. Kualitas dan kuantitas sperma ini akan
menentukan kemampuan-kemampuan sperma untuk menembus pertahanan menuju sel ovum.
Hal yang tidak dapat dipisahkan dari air mani manusia adalah adanya kandungan cairan
semen. Cairan smeen inilah yang turut membantu pergerakan dari sel sperma selain ekornya.
Cairan semen ini diproduksi di vesicular seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar uretra. Sel
sperma pada umumnya dapat bertahan selama 5 hari di dalam saluran reproduksi wanita.
Pembentukan sel sperma pada manusia tidak terlepas dari peran hormone-hormon reproduksi,
yaitu Luteinizing Hormone (LH), dan juga Folicle Stimulating Hormone (FSH). Peran dari
kedua hormone ini adalah sebagai berikut :
Luteinizing Hormone (LH), hormone ini terletak di hipofisis bagian depan (anterior)
dan berfungsi untuk merangsang sel Leydig menghasilkan testosterone, yang mana
testosterone ini sangat berguna untuk pembelahan sel-sel spermatogonium. Selain itu, LH
juga berperan dalam perkembangan kelamin sekunder pada pria, berupa pertumbuhan kumis
dan jenggot, suaya yang lebih berat, dan lain-lain.
Folicle Stimulating Homone (FSH), hormone ini berfungsi untuk merangsnag sel
Sertoli untuk membentuk ABP (Androgen Binding Protein) yang merangsang
spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Sel sertoli ini juga berfungsi
sebgaai bahan makanan untuk spermatozoa.
Growth Hormone (GH), yang berfungsi sebagai pengatur dalam pembelahan
spermatogonium.
D. PROSES PENGELUARAN SPERMA
Spermatozoa yang telah matang kemudian dikeluarkan melalui slauran uretra keluar tubuh
pria. Sebelum itu, sel spermatozoa ini bercampur dnegan cairan yang diproduksi oleh
vesicular seminalis (cairan semen yang kental dan mengandung fruktosa, asam askorbat, dan
enzim koagulasi serta prostaglandin. Lalu, keduanya juga bercampur dengan cairan yang
diproduksi oleh kelenjar prostat yang berwarna seperti susu dan mengandung asam sitrat dan
prostase specific antigen).
Cairan diatas juga bercampur dengan kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbourethra atau
kelenjar uretra yang berfungsi menetralkan sisa-sisa urin yang memiliki pH asam agar sel
sperma tidak mati.
E. KRITERIA SEL SPERMA NORMAL
Untuk mengetahui apakah sel sperma dalam tubuh pria memiliki fungsi yang normal atau
tidak, maka dibutuhkan pemeriksaan mikroskopik (dengan menggunakan mikroskop) dan
makroskopik (tanpa menggunakan mikroskop). Ada beberapa kriteria yang membuat suatu
sel sperma itu menjadi normal, kriteria yang harus dipenuhi adalah :
1. Liquefaksi Sperma
Liquefaksi adalah tampilan sel sperma apakah tampak cair ataupun kental. Normalnya, cairan
sperma akan mencair dalam waktu 15-20 menit. Hal yang mempengaruhi factor mengapa
cairan ini menjadi kental atau cair adalah factor enzim seminim yang dihasilkan oleh kelenjar
prostat. Jika sel sperma setelah dikeluarkan tampak mencair, maka terdapat kelainan pada
24
vesicular seminalisnya. Sedangkan jika sel sperma setelah 20 menit masih juga kental, maka
terdapat kelainan pada kelenjar prostatnya yang menghasilkan enzim seminalis.
2. Volume Sperma
Volume sperma manusia yang dihasilkan pada saat ejakulasi rata-rata adalah 2-5 ml. apabila
volume sperma kurang dari 2 ml, maka disebut dengan hipospermia, sedangkan jika melebihi
volume 5 ml disebut dengan hiperspermia.Volume sperma yang kurang biasanya disebabkan
oleh aktivitas ejakulasi yang terlalu sering dan juga dapat disebabkan oleh adanya
penyempitan pada vesica seminalis. Sedangkan volume sperma yang tinggi berhubungan
dengan aktivitas berlebihan pada kelenjar prostat, atau aktivitas hormone yang berlebihan.

3.Jumlah Sperma

Jumlah sperma yang normal adalah 200 juta/ml. jadi, jika sel sperma kurang dari
jumlah tersebut, maka dikatakan dengan kondisi oligozoospermia. Sedangkan kondisi
azospermia adalah kondisi jika tidak ditemukan sel sperma pada cairan ejakulasi yang
diperiksa. Sedangkan jika tidak dapat terjadi ejakulasi pada seseorang disebut dengan
aspermia.

4. Warna Sperma
Warna sperma yang normal adalah berwarna putih kental seperti susu. Adapun jika warnanya
menjadi putih kekuningan, berarti telah terjadi infeksi pada saluran genitalia. Sedangkan jika
warna sperma menjadi merah, maka dipastikan telah terjadi perdarahan.

5. Bau Sperma
Bau sperma yang normal adalah seperti bau bunga akasia. Bau ini disebabkan oleh proses
oksidasi spermin yang terjadi pada pembentukan cairan sperma. Keadaan infeksi dapat
menyebabkan kelainan pada bau sperma.

6. pH Sperma
pH normal sperma pada manusia adalah bersifat basa, atau dalam rentang 7,2-7,8. pH yang
asam dapat terjadi karena proses ketidaknormalan pada kelenjar prostat, visicu;a seminalis,
ataupun kelenjar uretra.

7. Viskositas Sperma
Viskositas atau kekentalan sperma dapat dites dengan menggunakan lidi. Caranya adalah
dengan mengambil sedikit cairan sperma lalu dibentangkan. Jika viskositas sperma normal,
maka akan terbentuk seperti benang dengan panjang 3-5 cm.

8. Morfologi Sperma
Dalam hal morfologi sperma, penting diperhatikan bentuk, ukuran, dan penampilan dari
sperma itu sendiri. Morfologi ini dapat dilihat di mikroskop. Menurut WHO, setidaknya
harus terdapat 50 % dari jumlah keseluruhan sperma yang diperiksa harus normal dalam
25
bentuk, ukuran, dan penampilannya. Jika morfologi sperma yang normal kurang dari 30 %,
maka disebut dengan teratozoospermia.
9. Motilitas Sperma
Motilitas atau pergerakan sperma yang normal biasanya bergerak dalam keadaan maju dalam
satu garis lurus dengan kecepatan yang baik. Menurut WHO, ada 4 macam pengelompokan
sperma berdasarkan motolitasnya, yaitu :

 Kelas A, yaitu sperma dengan pergerakan yang maju dalam satu garis lurus
 Kelas B, yaitu sperma dengan pergerakan yang maju dalam garis yang melengkung,
atau maju dalam garis lurus, tetapi lambat
 Kelas C, yaitu sperma dengan pergerakan yang nampak di bagian ekor saja
 Kelas D, yaitu sperma dengan tidak adanya pergerakan sama sekali

Kelainan pada motilitas sperma disebut dengan Asthenozoospermia.

SPERMA ABNORMAL
F. CARA AGAR SEPERMA TETAP NORMAL
Banyak hal yang dapat dilakukan agar sperma yang terkandung di dalam tubuh kita tetap
dalam keadaan normal, yaitu :

 Berhenti merokok dan penggunaan obat-obatan terlarang


 Mengkonsumsi makanan penuh gizi dan jaga berat badan ideal
 Hindari minum alcohol
 Menghindari paparan bahan-bahan yang mengandung racun
 Selalu menjaga keadaan skrotum (kantung pelir) tetap dalam keadaan dingin, karena
suhu yang panas dapat menghambat proses produksi sperma

PENGERTIAN IMPLANTASI/NIDASI
Nidasi atau impalntasi adalah peristiwa tertanamnya/ bersarangnya sel telur yang telah
dibuahi(fertilized egg) kedalam endometrium, Atau Implantasi adalah masuknya atau
tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium terjadi pada hari ke 6 (blastula).
sel telur yang telah dibuahi(zigot)akan segera membelah dirimembentuk bola padat terdiri
atas sel sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ketiga, bola tersebut
terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula.pada hari ke 4 didalam bola tersebut mulai
terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
26

Dua stuktur penting didalam blastula adalah:


1. Lapisan luar yang disebut trofoblas, yang akan menjadi plasent
2.Embrioblas (inner cell mass) yang kelak akan menjadi janin.Pada hari ke 4 blastula masuk
kedalam endometrium dan pada hari ke 6 menempel pada endometrium. Pada hari ke 10
seluruh blastula(blastokis) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi
sudah selesai.
Nidasi terjadi mungkin karena trofoblast mempunyai daya untuk menghancurkan sel-sel
endometrium. Hancuran endometrium dipergunakan sebagai bahan makanan oleh telur.
Tempat nidasi biasanya pada dinding depan dan dinding belakang didaerah fundus uteri.
Pembuluh darahn endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami perdarahan
perdarahan ringan akibat implantasi (bercak darah atau perdarahan ringan pada saat
seharusnya terjadi menstruasi berikutnya).
Vili korion yang berbentuk seperti jari, terbentuk diluar trofoblas dan menyusup masuk
kedalam daerah yang mengandung banyak pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi
dari aliran darah ibu serta membuang karbondioksida dan produk sisa kedalam darah ibu.

Setelah implantasi, endometrium disebut desidua. Desidua yang terdapat antar sel telur dan
dinding rahim disebut desidua basalis. Bagian yang menutup blastosis atau desidua yang
terdapat antara telur dan cavum uteri ialah desidua kapsularis dan bagian yang melapisi sisa
uterus adalah desidua vera.

Faktor-faktor yang diperlukan agar proses implantasi berlangsung dengan baik ada 3 :
1. Leukemia inhibiting factor , suatu sitokin.
2. Integrin , interaksi antar sel.
3. Transforming growth factor beta , stimulasi pembentukan sinsitium dan menghambat
invasi trofobla.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO

Dipengaruhi oleh beberapa faktor dan subfaktor antara lain :


1. Faktor ibu
2. Faktor janin
3. Faktor plasenta
Faktor ibu
Keadaan kesehatan ibu saat hamil
Penyakit yang menyertai kehamilan
Penyulit kehamilan
Kelainan pada uterus
Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
27
Faktor janin Jenis kelamin janin
Penyimpangan genetik : kelainan kongenital, pertumbuhan abnormal
Infeksi intrauterine
Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam
rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam
rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta
Indeks plasenta = Berat plasenta
Berat bayi
TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
Minggu ke-1 :Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun
belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik,
sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang
dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.
Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi
matahari Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan
5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang
bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi
pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding
indung telur
Minggu ke-2 :Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam
lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12
jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium
Minggu 3:Sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang
mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding
rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu ke 4 : Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan
(Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya
positif.Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).
28
Minggu ke-5 :Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm
adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang
seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada
pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ
reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati,
pankreas dan pundi kencing.
Minggu ke-6 : Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. pada minggu ini. Sistem
pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, Pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang
menjadi lengan kaki pun mulai tampak
Minggu ke-7 :Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram,
kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula
dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8:Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Ujung
hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Bronchi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang
hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit
yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
Minggu ke-9 :Telinga bagian luar mulai terbentuk, Kaki dan tangan terus berkembang berikut
jari kaki dan tangan mulai tampak.Ia mulai bergerak Dengan Doppler bisa mendengar detak
jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30.mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 : Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.Pertumbuhan
otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu ke-11 :Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan
kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki
dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala,
sudah bisa dirasakan ibu. Janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus
memberi sensasi kebahagiaan tersendiri
Minggu ke-12 :Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil.Jari-jari tangan dan
kaki yang mungil terpisah penuh.
Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat.Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.Mulai
proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari.
Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
PERKEMBANGAN JANIN TRIMESTER KEDUA
Ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ
tubuh. Namun waspadai pertambahan berat badan yang berlebih. Agar proses tumbuh
29
kembang janin tak terganggu hindari penyakit kronis sebelum kehamilan maupun penyakit
infeksi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Seperti asma, jantung, TBC, ginjal dan diabetes
serta infeksi TORCH-KM (Toksoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes, Klamidia,
Mikoplasma).
Gangguan penyakit-penyakit tersebut berpeluang menimbulkan ketidaksempurnaan pada
tumbuh kembang tulang belulang janin, klep paru-paru, lever, ataupun gangguan
perkembangan otak dan ginjal. Bahkan, demam yang merupakan gejala infeksi/penyakit,
seringan apa pun, bisa menyebabkan gangguan pada air ketuban maupun fungsi lain akibat
ada gangguan metabolisme tubuh janin.
MINGGU KE-13 Panjang janin (dari puncak kepala sampai sakrum/bokong) ditaksir sekitar
65-78 mm Berat kira-kira 20 gram. Rahim dapat teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar.
Pertumbuhan kepala bayi yang saat ini kira-kira separuh panjang janin mengalami
perlambatan dibanding bagian tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di
akhir kehamilan akan tampak proporsional, yakni kira-kira tinggal sepertiga panjang
tubuhnya Kedua cikal bakal matanya makin hari kian bergeser ke bagian depan wajah meski
masih terpisah jauh satu sama lain. Sementara telinga bagian luar terus berkembang dan
menyerupai telinga normal. Kulit janin yang masih sangat tipis membuat pembuluh darah
terlihat jelas di bawah kulitnya. Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang
disebut lanugo.
Kerangka/tulang belulangnya sudah terbentuk di minggu-minggu sebelumnya dan di minggu-
minggu selanjutnya akan berosifikasi/menahan kalsium dengan sangat cepat, hingga
tulangnya jadi lebih keras.
MINGGU KE-14 Panjang mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm Berat sekitar 25 gram.
Telinga janin menempati posisi normal di sisi kiri dan kanan kepala.Mata mengarah ke posisi
sebenarnya. Leher terus memanjang sementara dagu tak lagi menyatu ke dada.Alat-alat
kelamin bagian luar juga berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah membedakan jenis
kelaminnya.
MINGGU KE-15 Panjang janin sekitar 10-11 cm Berat kira-kira 80 gram. Kehamilan makin
terlihat Dianjurkan untuk tidak menggunakan jeansDiperkenankan menggunakan lotion untuk
strie namun dianjurkan tak memakai krim jenis steroid semisal hidrokortison yang
dikhawatirkan bakal terserap ke dalam sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan
kerja hormonal.
MINGGU KE-16 Kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm Berat kira-kira 100 gram.
Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa sebagai
kedutan. Rambut halus di atas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi lanugo yang
memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya dilengkapi dengan
sebentuk kuku. Tungkai kaki yang di awal pembentukannya muncul belakangan, kini lebih
panjang daripada lengan.
Pada usia ini janin memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya dijumpai pada
darah ibu hamil. Bila kadar protein ini berlebih bisa merupakan pertanda ada masalah serius
pada janin, seperti spina bifida. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikasi
dengan Sindrom Down. Jumlah alfafetoprotein ini sendiri dapat diukur dengan pemeriksaan
air ketuban/amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus lewat dinding perut ibu.
30
MINGGU KE-17 Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13
cm Berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat.
Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus
ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu hati.
Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila
ada gerakan mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Oleh
karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan gerakan-gerakan
mendadak atau yang menimbulkan peregangan.
Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang
semula sedemikian tipis pada minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak ini berperan
penting untuk menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh.
Pada beberapa ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan di minggu ini.
Kendati masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat sepanjang hari. Sedangkan bila
kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya baru mulai
bisa dirasakan pada minggu ke-20.
MINGGU KE-18 Taksiran panjang janin adalah 14 cm Berat sekitar 150 gram. Rahim dapat
diraba tepat di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim
ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh ibu.
Peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus
menyebabkan keluhan punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak
terkendali. Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu
lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan
kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.
Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak
mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun
merasakan hal sama.
MINGGU KE-19 Panjang janin diperkirakan 13-15 cm taksiran berat 200 gram. Sistem saraf
janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya,
yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf
tulang belakang tanpa hambatan.
Jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh penyebab apa pun,
kemungkinan besar terjadi hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang
terakumulasi biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter, Penumpukan ini
jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang tertekan oleh
cairan tadi.
MINGGU KE-20 Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm Berat sekitar 260 gram. Kulit
yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan
epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan lapisan dalam.
Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan
maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah
kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
31
Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam. Agar
anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan asupan zat besi,
baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen yang dianjurkan dokter.
MINGGU KE-21 Beratnya sekitar 350 gram Panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini,
berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan. Dengan perut
yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan saatnya lagi
melakukan olahraga kontak seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula
olahraga peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba lari.
MINGGU KE-22 Berat mencapai taksiran 400-500 gram Panjang sekitar 19 cmIbu kian
mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah
pupus.Keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini nafsu makannya justru sedang menggebu
Mesti berhati-hati agar tak terjadi pertambahan berat badan yang berlebih. Ciri khas usia
kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut
vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak saat
berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk
melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka.
Jantung janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa
dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat lahir ke
dunia.
MINGGU KE-23 Tubuh janin tak lagi terlihat kelewat ringkih karena bertambah montok
dengan berat hampir mencapai 550 gram Panjang sekitar 20 cm. Kulitnya masih tampak
keriput karena kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan kelak.
Wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan penampilannya sewaktu
dilahirkan nanti. Rambut lanugo yang menutupsekujur tubuhnya kadang berwarna lebih gelap
di usia kehamilan ini.
MINGGU KE-24 Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600
gram Panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di
atas simfisis pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi
bulu mata.
Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan menggerakkan
tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya. Begitu juga ia akan
menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising atau teriakan yang tak
disukainya.
MINGGU KE-25 Berat bayi kini mencapai sekitar 700 gram Panjang dari puncak kepala
sampai bokong kira-kira 22 cm.Jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila
ada indikasi medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat
apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak. Di antaranya hipertensi ataupun
preeklampsia yang membuat
pembuluh darah menguncup, hingga suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR
(Intra Uterin Growth Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila
semula tidak ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.
32
Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan
untuk membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Dengan sejumlah
syarat ketat yang mengikuti.
MINGGU KE-26 Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram Panjang dari
bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar,
normalnya 120-160 denyut per menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus
dicermati karena bukan tak mungkin merupakan gejala ada keluhan serius.
Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan
lebih sering dirasakan si ibu.
Keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi bergerak.
Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi tekanan pada semua organ tubuh.
Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum yang menyebabkan ibu hamil jadi terkena
sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar mandi karena beser.
MINGGU KE-27 Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm
dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai
membuka. Sementara retina yang berada di bagian belakang mata, membentuk lapisan-
lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus
meneruskannya ke otak.
Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak memunculkan
katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut atau keputihan.
Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang
dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada usia kehamilan di minggu-minggu akhir
trimester dua.
MINGGU KE-28 Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar.Gerakan janin makin kuat
dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.
Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran
panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan
bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan.
Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus
bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang
semula menutupi bola matanya sudah hilang.
MINGGU KE-29 Beratnya sekitar 1250 gram Panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur
mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun
mentalnya.
Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa
menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih
tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan yang
baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun
cukup besar.
33
MINGGU KE-30Beratnya mencapai 1400 gram Kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang
berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan
perut seiring bertambah besar kehamilan.Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat. Bila
sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen
dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
MINGGU KE-31 Berat bayi sekitar 1600 gram Taksiran panjang 40 cm.Waspadai bila pada
ibu muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan
berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan
lebih dari 30 ml/Hg.Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap
kunjungan ke bidan/dokter.
Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi
bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring
miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu.
MINGGU KE-32Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram Panjang tubuh 42
cm. Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali.
MINGGU KE-33 Beratnya lebih dari 2000 gram Panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini
mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim.
MINGGU KE-34 Berat bayi hampir 2275 gram Taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di
minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan
USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan
organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil
biofisik.
MINGGU KE-35Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm Berat 2450 gram. Mulai minggu
ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan
paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk
bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan
cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi paru-
paru.
MINGGU KE-36Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram Panjang 46 cm. Pemeriksaan rutin
diperketat jadi seminggu sekali.
MINGGU KE-37 Dengan panjang 47 cm Berat 2950 gram, Di usia ini bayi dikatakan aterm
atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri.
Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di
antaranyadengan posisi sungsang.
Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi
kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
34
MINGGU KE-38 Berat bayi sekitar 3100 gram Panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan
saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan
emosional. ibu dapat melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal
menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi
rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
MINGGU KE-39 Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram Panjang
sekitar 49 cm. Di minggu ini perlu siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur
atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani
fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi.
Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin,
arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG
(kardiotokografi), USG maupun doppler.
Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang saatnya untuk
memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu tak dianjurkan lahir
per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.
MINGGU KE-40 Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm Berat sekitar 3300 gram. Betul-
betul cukup bulan dan siap dilahirkan.Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum,
Pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan
menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam)

Struktur dan Fungsi Amnion


STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran
permukaan korion.
Dengan berlanjutnya kehamilan :
1. jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak
(chorion frondosum) sementara
2. jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut
chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan
perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :
1. desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis
2. desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laeve menjadi desidua
kapsularis.
3. desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.
35
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan
berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membran amnion dan membran
korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic
membrane).
Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh persatuan chorion laeve dengan
desidua parietalis.
CAIRAN AMNION
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai RONGGA AMNION.
Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii).
Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta,
kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga
dikeluarkan ke dalam rongga amnion
FUNGSI CAIRAN AMNION :
1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar
2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam
rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama
pada persalinan).
5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril,
sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.
KEADAAN NORMAL CAIRAN AMNION :
1. Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.
2. Keadaan jernih agak keruh
3. Steril
4. Bau khas, agak manis dan amis
5. Terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein
terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.
6. Sirkulasi sekitar 500 cc/jam
KELAINAN JUMLAH CAIRAN AMNION
1. Hidramnion (polihidramnion)
36
36
Air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat mengarahkan kecurigaan adanya kelainan
kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau
hiperaktifitas sitem urinarius janin.
2. Oligohidramnion
Air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan.
Prognosis bagi janin buruk.
Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Pengertian
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan
menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak
diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
¥ Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah
umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus
umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.
¥ Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta
sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
¥ Ukuran : Pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2
cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali
pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan
kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika
oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali
pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di
sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh
darah khususnya pada saat persalinan.
2.2 Stuktur Tali Pusat
¥ Amnion : Menutupi funiculus umbicalis dan merupakan lanjutan amnion yang menutupi
permukaan fetal plasenta. Pada ujung fetal amnion melanjutkan diri dengan kulit yang
menutupi abdomen. Baik kulit maupun membran amnion berasal dari ektoderm.
¥ Tiga pembuluh darah : Setelah struktur lengkung usus, yolk sack dan duktus vitellinus
menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal yang
menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. Ketiga pembuluh darah itu saling berpilin di
dalam funiculus umbilicalis dan melanjutkan sebagai pembuluh darah kecil pada vili korion
plasenta. Kekuatan aliran darah (kurang lebih 400 ml/ menit) dalam tali pusat membantu
mempertahankan tali pusat dalam posisi relatif lurus dan mencegah terbelitnya tali pusat
tersebut ketika janin bergerak-gerak. Ketiga pembuluh darah tersebut yaitu :
- Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah
fetus dari darah maternal yang terletak di dalam spatium choriodeciduale.
37
- Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana
produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk di ekskresikan.
¥ Jeli Wharton : Merupakan zat yang berkonsistensi lengket yang mengelilingi pembuluh
darah pada funiculus umbilicalis. Jeli Warthon merupakan subtansi seperti jeli, juga berasal
dari mesoderm seperti halnya pembuluh darah. Jeli ini melindungi pembuluh darah tersebut
terhadap kompresi, sehingga pemberian makanan yang kontinyu untuk janin dapat di jamin.
Selain itu juga dapat membantu mencegah penekukan tali pusat. Jeli warthon ini akan
mengembang jika terkena udara. Jeli Warthon ini kadang-kadang terkumpul sebagai
gempalan kecil dan membentuk simpul palsu di dalam funiculus umbilicalis. Jumlah jeli
inilah yang menyebabkan funiculus umbilicalis menjadi tebal atau tipis.
2.3 Fungsi Tali Pusat
Fungsi tali pusat yaitu :
¥ Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga
janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima
terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.
¥ Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan
meresap keluar melalui arteri umbilicalis.
2.4 Sirkulasi Tali Pusat
Fetus yang sedang membesar di dalam uterus ibu mempunyai dua keperluan yang sangat
penting dan harus dipenuhi, yaitu bekalan oksigen dan nutrien serta penyingkiran bahan
kumuh yang dihasilkan oleh sel-selnya. Jika keperluan ini tidak dapat dipenuhi, fetus akan
menghadapi masalah dan mungkin maut. Struktur yang bertanggung jawab untuk memenuhi
keperluan fetus ialah plasenta. Plasenta yang terdiri daripada tisu fetus dan tisu ibu terbentuk
dengan lengkapnya pada ujung minggu yang ke-16 kehamilan.
Pada plasenta banyak terdapat unjuran seperti “Jari” atau vilus tumbuh dari membran yang
menyelimuti fetus dan menembusi dinding uterus, yaitu endometrium. Endometrium pada
uterus adalah kaya dengan aliran darah ibu. Di dalarn vilus terdapat jaringan kapilari darah
fetus. Darah yang kaya dengan oksigen dan nutrien ini dibawa melalui vena umbilicalis yang
terdapat di dalam tali pusat ke fetus. Sebaliknya, darah yang sampai ke vilus dari fetus
melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat mengandungi bahan kumuh seperti karbon dioksida
dan urea. Bahan kumuh ini akan meresap merentas membran dan memasuki darah ibu yang
terdapat di sekeliling vilus. Pertukaran oksigen, nutrien, dan bahan kumuh lazimnya berlaku
melalui proses resapan. Dengan cara ini, keperluan bayi dapat dipenuhi.
Walaupun darah ibu dan darah fetus dalam vilus adalah begitu rapat, tetapi kedua-dua darah
tidak bercampur kerana dipisahkan oleh suatu membran. Oksigen, air, glukosa, asid amino,
lipid, garam mineral, vitamin, hormon, dan antibodi dari darah ibu perlu menembus membran
ini dan memasuki kapilari darah fetus yang terdapat dalam vilus. Selain oksigen dan nutrien,
antibodi dari darah ibu juga meresap ke dalarn darah fetus melalui plasenta. Antibodi ini
melindungi fetus dan bayi yang dilahirkan daripada jangkitan penyakit.
2.5 Kelainan Letak Tali Pusat
38
Tali pusat secara normal berinsersi di bagian sentral ke dalam permukaan fetal plasenta.
Namun, ada beberapa yang memiliki kelainan letak seperti :
1. Insersi tali pusat Battledore ® Pada kasus ini tali pusat terhubung ke palin pinggir plasenta
seperti bentuk bet tenis meja. Kondisi ini tidak bermasalah kecuali sambungannya rapuh.
2. Insersi tali pusat Velamentous ® Tali pusat berinsersi ke dalam membran agak jauh dari
pinggir plasenta. Pembuluh darah umbilikus melewati membran mulai dari tali pusat ke
plasenta. Bila letak plasenta normal, tidak berbahaya untuk janin, tetapi tali pusat dapat
terputus bila dilakukan tarikan pada penanganan aktif di kala tiga persalinan.
2.6 Pemotongan Tali Pusat
Pemotongan tali pusat menurut standar asuhan persalinan normal pada langkah ke 26 sampai
dengan 28 berikut ini :
a) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat.
b) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi.
c) Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem
pertama.
d) Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-
jari tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem. (JNPKR, Depkes RI, 2004).
Sisa potongan tali pusat pada bayi inilah yang harus dirawat, karena jika tidak dirawat maka
dapat menyebabkan terjadinya infeksi.
2.7 Fisiologi Lepasnya Tali Pusat
Perawatan tali pusat secara intensif diperkenalkan pada tahun 1950an sampai dengan tahun
1960an dimana pada saat itu angka infeksi pada proses kebidanan sangat tinggi. Akan tetapi
pada beberapa Negara berkembang masih sering dijumpai terjadinya infeksi tali pusat
walaupun antiseptic jenis baru telah diperkenalkan. Selain infeksi, pendarahan pada tali pusat
juga dapat berakibat fatal. Akan tetapi pendarahan dapat dicegah dengan melakukan
penjepitan tali pusat dengan kuat dan pencegahan infeksi. Peralatan yang digunakan dalam
pemotongan tali pusat juga sangat berpengaruh dalam timbulnya penyulit pada tali pusat.
Saat dipotong tali pusat terlepas dari suply darah dari ibu.
Tali pusat yang menempel pada pusat bayi lama kelamaan akan kering dan terlepas.
Pengeringan dan pemisahan tali pusat sangat dipengaruhi oleh aliran udara yang
mengenainya. Jaringan pada sisa tali pusat dapat dijadikan tempat koloni oleh bakteri
terutama jika dibiarkan lembab dan kotor. Sisa potongan tali pusat menjadi sebab utama
terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan membiarkan tali
pusat kering dan bersih. Tali pusat dijadikan tempat koloni bakteri yang berasal dari
lingkungan sekitar. Pada bayi yang dirawat di rumah sakit bakteri Streptococcus aureus
adalah bakteri yang sering dijumpai yang berasal dari sentuhan perawat bayi yang tidak steril.
Pengetahuan tentang faktor yang menyebabkan terjadinya kolonisasi bakteri pada tali pusat
sampai saat ini belum diketahui pasti. Selain Streptococcus aerus, bakteri Escheseria colli
juga sering dijumpai berkoloni pada tali pusat.
39
Pemisahan yang terjadi antara pusat dan tali pusat dapat disebabkan oleh keringnya tali pusat
atau diakibatkan oleh terjadinya inflamasi karena terjadi infeksi bakteri. Pada proses
pemisahan secara normal jaringan yang tertinggal sangat sedikit, sedangkan pemisahan yang
diakibatkan oleh infeksi masih menyisakan jaringan dalam jumlah banyak yang disertai
dengan timbulnya abdomen pada kulit.
2.8 Perawatan Tali Pusat
Perawatan adalah proses perbuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan (Kamisa,
1997). Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Hal yang paling terpenting
dalam membersihkan tali pusat adalah :
o Pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering.
o Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali
pusat.
o Selama belum tali pusatnya puput, sebaiknya bayi tidak dimandikan dengan cara
dicelupkan ke dalam air. Cukup dilap saja dengan air hangat. Alasannya, untuk menjaga tali
pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat, bukan
atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, Anda harus sedikit mengangkat (bukan menarik)
tali pusat. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya dua kali dalam sehari.
o Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi
lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi.
Kalaupun terpaksa ditutup tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan
kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa.
2.9 Lama waktu Terlepasnya Tali Pusat
Tali pusat orok berwarna kebiru-biruan dan panjang sekitar 2,5 – 5 cm segera setelah
dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk menghentikan perdarahan. Penjepit tali pusat
ini dibuang ketika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum ke luar dari rumah sakit atau
dalam waktu dua puluh empat jam hingga empat puluh delapan jam setelah lahir. Sisa tali
pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya
akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 minggu, meskipun ada juga yang baru lepas setelah 4
minggu.

Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang atau
bahkan menariknya. Bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu, atau adanya tanda-
tanda infeksi, seperti; pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan
yang berbau, ada darah yang keluar terus- menerus, bayi demam tanpa sebab yang jelas maka
kondisi tersebut menandakan munculnya penyulit pada neonatus yang disebabkan oleh tali
pusat.

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Lamanya Lepasnya Tali Pusat


40
Lepasnya tali pusat dipengaruhi oleh beberapa ha diantaranya adalah :
1. Timbulnya infeksi pada tali pusat ® disebabkan karena tindakan atau perawatan yang tidak
memenuhi syarat kebersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambu/ gunting yang
tidak steril, atau setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak, daun-daunan, kopi
dan sebagainya.
2. Cara perawatan tali pusat ® penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan
dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas) daripada tali pusat yang
dibersihkan dengan alkohol.
3. Kelembaban tali pusat ® tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena
akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga
menimbulkan resiko infeksi.
4. Kondisi sanitasi lingkungan sekitar neonatus ® Spora C. tetani yang masuk melalui luka
tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan.
3.0 Lilitan tali pusat pada janin
Janin terlilit tali pusat, sebenarnya tidak begitu membahayakan. Tapi kenyataannya ada janin
meninggal saat persalinan karena terlilit tali pusat.
Menurut Dr. Nining Haniyanti, SpOG sebenarnya lilitan tali pusat di leher tidak selalu
membahayakan janin. Lilitan tali pusat di leher dijumpai pada sekitar 20% dari persalinan
normal. Sedangkan lilitan tali pusat dua kali di leher, dijumpai pada 2,5% persalinan dan
hanya 0,2% kejadian lilitan tali pusat tiga kali di leher.
ý Penyebab
Adanya lilitan tali pusat di leher dalam kehamilan menurutnya, pada umumnya tidak
menimbulkan masalah. Namun dalam proses persalinan dimana mulai timbul kontraksi rahim
dan kepala janin mulai turun dan memasuki rongga panggul, maka lilitan tali pusat menjadi
semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh darah
tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke janin akan
berkurang, yang mengakibatkan janin menjadi sesak atau hipoksia. Kemungkinan sebab
lilitan tali pusat pada janin :
ü Usia kehamilan ® Kematian bayi pada trimester pertama atau kedua sering disebabkan
karena puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Ini mengakibatkan arus darah
dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut
umumnya bayi masih bergerak dengan bebas. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat
sehingga janin mengalami kekurangan oksigen.
ü Polihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.
ü Panjangnya tali pusat ® dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata
50 sampai 60 cm. Namun, tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Panjang
pendeknya tali pusat tidak berpengaruh terhadap kesehatan bayi, selama sirkulasi darah dari
ibu ke janin melalui tali pusat tidak terhambat.
41
Tanda-Tanda Bayi Terlilit Tali Pusat :
Beberapa hal yang menandai bayi terlilit tali pusat, yaitu:
· Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin
(kepala atau bokong) belum memasuki pintu atas panggul perlu dicurigai adanya lilitan tali
pusat.
· Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun telah dilakukan usaha untuk
memutar janin (Versi luar/knee chest position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.
· Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG khususnya color doppler dan USG 3 dimensi
dapat dipastikan adanya lilitan tali pusat.
· Dalam proses persalinan pada bayi dengan lilitan tali pusat yang erat, umumnya dapat
dijumpai dengan tanda penurunan detak jantung janin di bawah normal, terutama pada saat
kontraksi rahim.
ý Penatalaksaan
Jika bayi terlilit tali pusat, maka harus segera diambil keputusan yang tepat untuk tetap
melanjutkan proses persalinan yaitu dengan memberikan oksigen pada ibu dalam posisi
miring. Namun, bila persalinan masih akan berlangsung lama dan detak jantung janin
semakin lambat (bradikardia), persalinan harus segera diakhiri dengan tindakan operasi
Cesar.
Sebenarnya bantuan USG, hanya dapat melihat adanya gambaran tali pusat di sekitar leher.
Namun, tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau
tidak. Apalagi untuk menilai erat atau tidaknya lilitan. Dapat saja tali pusat tersebut hanya
berjalan di samping leher bayi. Namun, dengan USG berwarna (collor dopper) atau USG 3
dimensi, kita dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak di leher janin, serta
menilai erat tidaknya lilitan tersebut.

Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta

Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari lapisan trofoblas
pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi
yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intrauterin. Keberhasilan
janin untu hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat
pertukaran zat antara ibu dan anak atau sebaliknya. Jiwa anak tergantung pada plasenta. Baik
tidaknya anak tergantung pada baik burunya faal plasenta.

1. STRUKTUR PLASENTA

PEMBENTUKAN PLASENTA
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh permukaan
korion.
Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus tumbuh dan meluas
membentuk korion frondosum (korion berjonjot lebat seperti semak-semak)
42
Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan ketiga sisi korion
ini menjadi halus dan disebut korion leave.
Perbedaan pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada susunan
desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua diatas yang
meliputi kutub abembrional disebut desidua kapsularis. Dengan bertambahnya besar
gelembung korion, lapisan ini menjadi regang dan berdegenerasi.
Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi rahim yang lain
dan keduanya bersatu.
Rongga rahim kemudian tertutup.
Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran
adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis membentuk plasenta.

SUSUNAN PLASENTA
Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen :
a) Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili
b) Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis.

BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)


Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion
Pada daerah penyatuan, sel-sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur. Daerah ini
ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan zat
mukopolisakarida amorf.
Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.
Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi
darah ibu.
Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium
yang berasal dari janin.
Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)


Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu sekat
desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai lempeng korion.
Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi permukaannya diliputi oleh selapis sel
sinsitium sehingga selamanya selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di dalam danau
antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.
Sebagai akibat pembentukan sekat ini, plasenta terbagi dalam sejumlah ruangan atau
kotiledon. Oleh karena sekat desidua tidak mencapai lempeng korion, hubungan antara ruang
antar jonjot dalam berbagai kotiledon tetap terpelihara.

Sebagai akibat berlanjutnya pertumbuhan janin dan pembesaran rahim, plasenta juga
membesar. Peningkatan luas permukaan secara kasar sebanding dengan pembesaran rahim
dan selama kehamilan, plasenta menutupi kira-kira 25 – 30 % permukaan dalam rahim.
Peningkatan tebal plasenta diakibatkan oleh terbentuknya kaki-kaki dari jonjot-jonjot yang
sudah ada dan tidak disebabkan oleh penembusan lebih lanjut ke dalam jaringan ibu.
Ciri-ciri permukaan fetal :
Tediri dari vili.
Mengahadap ke janin
Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion nampak
pembuluh-pembuluh darah.
43
Ciri-ciri permukaan maternal :
Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan
plasenta.
Mengahadap ke dinding rahim
Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari 16-20 kotiledon.
Permukaannya kasar beralur-alur.

LETAK PLASENTA
Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke
arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih
luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

BENTUK DAN UKURAN PLASENTA


Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan
beratnya 500-600 gram.
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu,
dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Meskipun ruang manion
membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja
tidak sampai melekat pada korion.

TIPE-TIPE PLASEN
Menurut bentuknya :
1. plasenta normal
2. plasenta membranasea
3. plasenta suksenturiata
4. plasenta spuria
5. plasenta bilobus
6. plasenta trilobus
Menurut perlekatan pada dinding rahim :
1. plasenta adhesiva
2. plasenta akreta
3. plasenta inkreta
4. plasenta perkreta

2.FUNGSI PLASENTA

Nutrisasi
Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan :
- Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar
berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi difusi.
- Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis ke bentuk
aslinya dalam bentuk vili korialis. Bahan yang mengalami proses enzimatik :
a) Protein dipecah menjadi asam amino
a) Lemak dipecah menjadi asam lemak
a) Hidrat arang dipecah menjadi glukosa
a) Glikogen dipecah menjadi fruktosa
a) Vitamin dipecah enjadi bentuk yang lebih kecil
a) Obat-obatan
-
44
Pinositosis. Caranya seperti aktivitas amoben. Bahan tersebut adalah imunoglobulin G dan
albumin.

Ekskresi
Ginjal, hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik sebagai alat
pembuanga. Sisa metabolisme akan dibuang melalui plasenta yang dapat
menghubungkan janin dengan dunia luar secara tidak langsung.
Zat utama yang diekskresi adalah karbon dioksida ( CO2 ). Bilirubin juga diekskresi
karena sel darah merah diganti relatif sering. Terdapat sedikit pemecahan jaringan
yang terpisah serta jumlah urea dan asam urat yang diekskresi sangat sedikit.

Respirasi
Dalam sirkulasi janin terdapat fetal hemoglobin (F) yang memiliki afinitas tinggi
terhadap oksigen dan sebliknya mudah melepaskan karbon dioksida melalui sistem difusi
dalam plasenta. Dengan adanya perbedaan afinitas tersebut, plasenta dapat menjalankan
fungsinya sebagai alat pernapasan. Makin tua kehamilan, semakin tinggi konsentrasi adult
hemoglobin (A) sebagai persiapan bernapas melalui paru-paru pada saat kelahiran.
Produksi
Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah :
Korionik gonadotropin
- Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum gravidarum sehingga tetap
mengeluarkan estrogen dan progesteron. Korpus luteum berfungsi samapai plasenta
sempurna.
- Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai hormon tes kehamilan.
- Puncaknya tercapai pada hari ke- 60
- Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.

b. Korionik somato-mammotropin
- Hormon untuk metabolisme protein
- Bersifat laktogenik dan luteotropik
- Menimbulkan pertumbuhan janin
- Mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak

c. Estrogen Plasenta
- Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.
- Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim
- Retensi air dan garam
- Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti ASI
- Melaksanakan sintesis protein

d. Progesteron
- Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan plasenta.
- Penenang otot rahim selama hamil
- Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus payudara.
- Menghalangi proses pematangan folikel de Graff sehingga tidak terjadi ovulasi serta
menghalangi pengeluaran LH.

Imunisasi
45
Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4 bulan dan selanjutnya kekebalan
tersebut berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu mellaui plasenta menyebabkan bayi kebal
terhadap infeksi. Antibodi disalurkan melalui ASI sehingga kolostrum harus diberikan.

Barrier
Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai barrier terhadap beberapa bakteria
atau virus. Demikian juga obat yang dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan
janin dalah rahim dihalangi masuk melalui plasenta.

3. SIRKULASI PLASENTA

Darah janin, mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin menuju ke
plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh darah kapiler
vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke
janin melalui vena umbilikus.
Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan
mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi karena aliran
darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah
pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran
mirip mata air ; darah mengalir ke atas dan membasahi vilus saat disirkulasikan di
sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam cabang-cabang vena uterin. Darah arteri
maternal kaya akan oksigen dan nutrien.

Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki
hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi,
trasnpor aktif dan pinositosis.
Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki
sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin. Obat-obatan,
alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas
dari suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang
dapat menyebabkan defek lahir.

Sirkulasi darahjanin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan
46

oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan
bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.Darah mengalir dari
plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang
mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.

Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior,
bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran
darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke
ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.

Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan
melalui vena cafa superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan
ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta
melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas
selanjutnya.

Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang
memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke
plasenta tanpa melalui paru-paru.

Cara Menghitung Usia Kehamilan Dengan Perhitungan kalender & Lainnya

CARA MENGHITUNG USIA KEHAMILAN – Menjadi seorang ibu merupakan naluri


yang sudah dimiliki oleh setiap wanita, Bunda tinggal mengasah dan membekalinya dengan
pengetahuan agar menjadi lebih sempurna.

Menjadi seorang ibu pasti melewati yang dinamakan masa kehamilan, dan usia kehamilan
setiap ibu hamil tidak sama persis. Ada selisih entah itu beberapa minggu atau beberapa hari.

Akan tetapi perbedaan masa kehamilan itu tidaklah menjadi masalah. Kita bisa menghitung
masa kehamilan dengan beberapa cara.

Menghitung usia kehamilan akan bermanfaat sekali untuk bunda dalam mempersiapkan
segala hal. Baik itu yang prioritas maupun yang sifatnya opsional.

Usia kehamilan (gestational age) adalah panjang waktu kehamilan yang perhitungannya
sejak HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir).
47

Usia kehamilan biasanya dinyatakan dalam bilangan hari, karena dengan penyebutan hari
lebih terperinci jika dibandingkan memakai penyebutan minggu ataupun bulan.Janin dalam
usia kandungan mengalami beberapa fase pertumbuhan. Mulai dari fase setetes darah yang
menggumpal, daging, tulang yang dibungkus daging, bernyawa, dan seterusnya.Bagi anda
yang belum dapat hamil silahkan baca cara membuat anak.

Semua fase tersebut sangat membutuhkan perlakuan khusus dari Bunda dan keluarga. Oleh
karena itu, penting bagi Bunda mengetahui usia kehamilan Bunda.Dengan mengetahui usia
kehamilan bayi, Bunda bisa tahu nutrisi apa saya yang dibutuhkan untuk mencukupi gizi
janin.Lalu, Bunda juga bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemriksaan
(skrining) yang penting bagi kehamilan Bunda, serta mengetahui gender bayi melalui
pemeriksaan USG.

Selain itu, Bunda juga bisa mengetahui resiko ataupun keluhan yang bisa saja terjadi setiap
fase kehamilan Bunda, sehingga Bunda bisa bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan yang bakal terjadi.Dalam dunia kedokteran, cara untuk menghitung kehamilan
bayi bisa dilakukan dengan 3 metode, yaitu menghitung usia kehamilan dengan metode
kalender, dengan pemeriksaan USG, dan dengan mengukur tinggi puncak rahim.

Dengan mengetahui usia kehamilan bayi, Bunda bisa mengetahui usia bayi dan bisa juga
mengetahui HPL (Hari Perkiraan Lahir) bayi.

Cara Menghitung Usia Kehamilan

Ada beberapa langkah dalam cara menghitung usia kehamilan, diantaranya yaitu metode
kalender, pemeriksaan USG, Tinggi puncak rahim, dan sebagainya. Berikut penjelasan lebih
detailnya.

Metode Perhitungan Kalender

Menghitung usia kehamilan dengan metode kalender mengacu pada dua hal, yaitu HPHT
(Hari Pertama Haid Terakhir) dan HPL (Hari Perkiraan Lahir).

Boleh dibilang, HPHT merupakan hari pertama kehamilan Bunda. Dokter akan berasumsi
bahwa pembuahan atau konsepsi terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi.
48

Dengan mengetahui HPHT Bunda, dokter pun bisa menghitung usia janin yang ada dalam
rahim.

Akan tetapi, tidak semua ibu hamil ingat jadwal menstruasinya. Selain itu, setiap perempuan
memiliki waktu masa ovulasi yang berbeda-beda. Satu hal lagi faktor yang harus diperhatikan
bahwa setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.

Jika siklus haid Bunda selalu teratur(setiap 28 hari sekali), Bunda bisa menghitung HPL
dengan mudah dengan menggunakan rumus Neagele sebagai berikut :

(Tanggal HPHT + 7), (Bulan haid terakhir – 3), (Tahun haid terakhir +1) = hari, bulan,
tahun (HPL)
Misalnya, Bunda terakhir menstrubasi pada tanggal 19 Agustus 2017. Makan hari perkiraan
lahir bayi adalah :
(19 + 7), (8 – 3), (2017 + 1) = 26, 5, 2018

Jadi, hari perkiraan lahir buah hari Bunda adalah tanggal 26 Mei 2017. Dengan mengetahui
HPL ini Bunda bisa menghitung usia kehamilan setiap tanggal 26. Contohnya, pada tanggal
26 Juni 2017, usia kehamilan Bunda sudah memasuki usia satu bulan, dan seterusnya.

Jika HPHT Bunda berada pada bilangan bulan yang tidak bisa dikurangi 3 (Januari, Februari,
dan Maret), maka Bunda cukup menambahkan angka 9 (sembilang) pada bilangan bulannya,
dan pada bilangan tahunnya tidak usah ditambah 1 (satu) angka. Misalnya: Bunda terakhir
mengalami menstrubasi pada tanggal 19 Februari 2017, maka hari perkiraan lahir buah hati
Bunda adalah 26 November 2017.

Kalender Hamil Putar

Cara berikut ini lumayan efektif buat anda yang tidak mau repot untuk menghitung masa
kehamilan anda. Pada umumnya, alat seperti ini dipakai buat menghitung usia kehamilan dan
hari perkiraan hendak lahir (HPL)
49

Pemeriksaan USG

Cara menghitung usia kehamilan dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG) merupakan
cara yang dianggap paling jitu untuk mengukur usia kehamilan.Tahu ndak Bunda, tingkat
akurasinya bisa sampai 95%. Bahkan sekarang tersedia tampilan dalam 2 dimensi, 3 dimensi,
dan 4 dimensi.

Menghitung usia kehamilan dengan USG bisa dilakukan menggunakan 2 cara, yaitu USG
transabdominal dan USG transvaginal.USG transvaginal biasanya dilakukan saat awal-awal
kehamilan Bunda melalui jalan lahir.

Sedangkan pemeriksaan dengan USG transabdominal, biasanya dilakukan melalui dinding


perut pada saat bayi yang ada di perut sudah membesar, dengan ini Bunda bisa melihat
pergerakan maupun janin secara lebih jelas.

Mengukur Tinggi Puncak Rahim

Cara menghitung kehamilan dari tinggi puncak rahim dilakukan dengan menghitung jarak
dari tulang kemaluan Bunda hingga bagian (dundus uteri) puncak rahim yang menonjol pada
perut.Cara menghitungnya bisa dilakukan menggunakan pita ukur ketika usia kehamilan
sudah menginjak umur 22 hinggga 24 minggu, atau pemeriksaan palpasi (perabaan).

Meskipun terlihat sederhana, akan tetapi cara ini bisa sangat akurat ketika dilakukan oleh
bidan atau dokter kandungan untuk memperkirakan usia kehamilan buah hati Bunda.Hasil
perhitungan dengan metode ini, antara tulang kemaluan hingga puncak rahim juga bisa kita
gunakan untuk menentukan usia kehamilan Bunda.

Misalnya, setelah dilakukan pengukuran, jarak antara puncak rahim hingga tulang kemaluan
Bunda mencapai 28 cm. Ini berarti usia kehamilan Bunda sudah berukum 28 minggu.Angka
perhitungan yang semakin besar menunjukkan usia kehamilan yang semakin tua dan semakin
dekat dengan masa kelahiran bayi.

Setelah tahu cara menghitung usia kehamilan dengan benar, sekarang Bunda bisa
menjalanimasa-masa kehamilan dengan tenang dan percaya diri.Lakukanlah pemeriksaan
dokter kandungan Bunda secara berkala untuk mendapatkan saran dan masukan supaya
kehamilan Bunda lebih aman.Jangan lupa juga untuk mempelajari persiapan menuju
persalinan ya Bun. Semoga kehamilan Bunda selalu sehat hingga waktu persalinan tiba.

Deteksi Gerakan Janin

Disamping beberapa cara tadi yang sudah dijelaskan, ternyata ada cara lebih
gampang lagi yang bisa kita coba, namun dari segi keakuratannya tidak
dapat dipastikan 100%.

Cara menghitung usia kehamilan yaitu dengan merasakan gerakan janin kita yang ada di
rahim anda.
50

Bilamana anda dapat merasakan janin anda telah dapat bergerak di perut, maka dapat
dipastikan bahwa usia kehamilan anda sudah masuk minggu 18 hingga minggu 20.

Akan tetapi ada tapinya!

Usia kehamilan yang rentang 18-20 minggu tersebut hanya dikhususkan buat anda yang
pertama kalinya menjalankan kehamilan.Sementara bagi wanita yang sudah menjalani
kehamilan sebelumnya, maka tanda-tandanya tersebut dapat diartikan sudah masuk minggu
16 atau ke 18.

Kalkulator Kehamilan

Cara lain yang lebih mudah dicoba dan akurat yaitu cara menghitung usia kehamilan dengan
menggunakan kalkulator kehamilan.Selain sangat mudahnya dalam menentukan usia
kehamilan, saat sekarang sudah terdapat banyak jenis kalkulator kehamilan yang dapat kita
pakai dengan gratis alias tidak bayar. Cuma saja harus terdapat data data yang dibutuhkan
dalam menghitung usia kehamilan yakni :

 Periode menstruasi yang biasa Anda peroleh.


 HPHT : hari pertama haid terakhir yang Anda peroleh.

Dengan diisi data-data ini maka kalkulator dapat memberikan jawaban berapa usia kehamilan
Anda dan sekaligus hari prediksi kelahiran buah hati Anda.

Menentukan Periode Kehamilan

Istilah kehamilan adalah ”gravid”, sehingga wanita hamil disebut sebagai ”gravida”. Istilah-
istilah lain yang berkaitan dengan kehamilan adalah sebagai berikut:

1. Paritas (para): menunjukkan jumlah kelahiran hidup sebelumnya


2. Nuligravida: seorang wanita yang belum pernah hamil
3. Primigravida: seorang wanita yang sedang hamil untuk pertama kalinya
4. Multigravida/multipara: seorang wanita yang hamil pada sesudahnya
5. Embrio/mudigah: digunakan sampai usia kehamilan 11 minggu
6. Janin/fetus: digunakan setelah usia kehamilan 11 minggu
54

Masa kehamilan dibagi dalam tiga bulanan (trimester). Trimester pertama merupakan
perkembangan dan pembentukan organ. Trimester kedua merupakan tahap perkembangan
dan pertumbuhan lanjutan. Trimester ketiga merupakan tahap akselerasi tumbuh kembang
dan persiapan kelahiran.

Periode kehamilan

Istilah-istilah yang berkaitan dengan periode kehamilan adalah:

1. Aterm: janin dikatakan cukup bulan apabila usia kehamilannya mencapai 38-42
minggu
2. Prematur/preterm: janin dengan usia kehamilan kurang dari 38 minggu
3. Postmatur/postterm: janin dengan usia kehamilan lebih dari 42 minggu
4. Perinatal: periode dimulai pada usia kehamilan 22 minggu dengan berat janin 500
gram hingga 7 hari setelah bayi dilahirkan
5. Masa nifas: periode segera setelah kelahiran bayi hingga 40 hari (6 minggu) dimana
tubuh ibu kembali ke kondisi sebelum hamil
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke
III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. PerawatanIbu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
listyaning.blogspot.com/2009/02/peredaran-darah-janin.html unduh 25 maret 2011, 12:56 PM
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta:
EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika
Image, yalemedicalgroup.org

Anda mungkin juga menyukai