MAKALAH
ASUHAN KEHAMILAN
Disusun oleh :
1) Dwi putri ariyanti (201702009)
2) Asa reilla agustyas (201702010)
3) Indah munziati putri (201702011)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidaya-Nya kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun dapat
makalah ini, penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penyusun dapat
Dalam penyusunan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya, makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran kepada
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................1
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi ..................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................. 4
B. Tujuan ............................................................................................. 4
C. Rumusan masalah ........................................................................... 4
BAB II Pembahasan .................................................................................... 5
1. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita .............................. 5
2. Genetalia internal dan eksternal ............................................... 11
3. Panggul .................................................................................... 13
4. siklus hormonal ........................................................................ 17
5. konsepsi.................................................................................... 19
1.1 ovum dan sperma ............................................................... 19
1.2 fertilisasi dan implantasi .................................................... 20
6. pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi ..................... 24
1.3 pertumbuhan dan perkembangan embrio ........................... 24
1.4 struktur dan fungsi amnion ................................................ 28
1.5 struktur fungsi dan sirkulasi tali pusat ............................... 30
1.6 struktur fungsi dan sirkulasi plasenta ................................. 32
1.7 sirkulasi darah fetus ........................................................... 35
1.8 menentukan usia kehamilan ............................................... 38
1.9 menentukan periode kehamilan ......................................... 45
Bab III Penutup .......................................................................................... 47
Daftar Pustaka ............................................................................................ 47
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung
persediaan nutrisi.Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang
disebut vitellus.Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida.
Nutriisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.Konsepsi terjadi pada
pars ampularis tuba. Tempat yang paling luas,Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang
mempunyai silia, Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba, Ovum siap dibuahi
setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis
servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu
pelepasan sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia
interna.Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona
radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik hialuronidase. Melalui “stomata”
spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya
lepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk
zigot. Keseluruhan proses tersebut merupakan mata rantai fertilisasi atau konsepsi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis
(panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di depan. Berfungsi
sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah alpukat dengan berat
normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur
ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3 lapisan :
Peritoneum : Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf.
Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
Myometrium : Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos
yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat
proses persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah,
pembulh lymfe dan urat syaraf.
Endometrium : Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal
untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan
faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium.
Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui
tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba
uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi
itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara
normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar,
dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis
masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus
berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian
kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal sebagai involusi.
Genetalia eksternal
Monsveneris/pubis
Bagian yang menonjol diatas simfisis dan terdiri dari jaringan lemak.
Labia mayora
Berbentuk lonjong dan menonjol, terdiri dari jaringan lemak. Kebawah dan kebelakang
kedua labia mayora bertemu membentuk kommisura posterior.
Labia minora
Lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora. Kedepan kedua labia minora
membentuk preputium klitoris. Kebelakang membentuk fossa navikulare.
Klitoris
Tertutup oleh preputium klitoris, sebesar kacang ijo terdiri dari serabut saraf dan
pembuluh darah, analog dengan penis laki – laki.
Vulva
Bentuk lonjong dibatasi di depan oleh klitoris, kanan kiri oleh labia minora, di belakang
oleh perineum. Terdapat orificium urethra eksterna. Ostia kelenjar skene yang analog
dengan kelenjar prostat pada laki – laki, dan kelenjar vestibularis bartolini yang
mengeluarkan getah lendir pada waktu coitus.
Hymen
Berupa lapisan tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina. Bentuknya berbeda-
beda dari bulan sabit sampai berlubang – lubang.
12
Genetalia internal
Vagina
Suatu saluran muskulo membranosa yang menghubung-kan uterus dan vulva terletak
antara kandung kencing dan rektum. Dindingnya berlipat-lipat disebut rugae, tidak
terdapat kelenjar.
Uterus
Berbentuk seperti buah advokat, sebesar telur ayam. Terdiri dari fundus uteri, korpus uteri
dan serviks uteri. Korpus uteri merupakan bagian uterus terbesar dan sebagai tempat janin
berkembang. Isthmus adalah bagian uterus antara serviks dan korpus, yang menjadi
segmen bawah rahim pada kehamilan.
Tubafallopi
Berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri kanan dan kiri. Terdiri dari 4 bagian :
1)pars interstitialis, bagian dalam dinding uterus,
2) pars ismika, bagian tengah tuba yang sempit,
3) pars ampularis, bagian yang terlebar dan sebagai tempat konsepsi terjadi,
13
4) infundibulum, bagian ujung tuba dan mempunyai fimbria. Tuba fallopi berfungsi
membawa ovum ke kavum uteri.
Ovarium
Ada 2, kiri dan kanan. Terdiri dari bagian luar (korteks) yang mengandung folikel-folikel
dan bagian dalam (medulla) yang berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan pembuluh
limfe, ovarium berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovari propium. Pembuluh
darah ke ovarium (arteri ovarika) melalui ligamentum suspensorium ovarii (ligamentum
infundibulopelvikum). Fungsi ovarium adalah untuk produksi hormon dan ovulasi.
ANATOMI PANGGUL
Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang
peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki
posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan
kaum perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan
berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil serta memiliki kompetensi yang luas
termasuk dalam anatomi khususnya wanita dalam memberikan asuhan kebidanan
yang bekualitas.
Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai
anatomi panggul.
14
B. Pintu tengah panggul (PTP)/ Midlet PTP dibentuk oleh 2 bua bidang yaitu :
1. Bidang luas panggul. Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan
simfisis menuju pertemuan Os. Sacrum 2 dan 3.
2. Bidang sempit panggu. Bidang sempit panggul
dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica
dan memotong Os. Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya
3. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet Pintu bawah panggul bukanlah
merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang
sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus
pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica denga
dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
bentuk panggul
SIKLUS HORMONAL
Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat dipengaruhi oleh
hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.
Glandula Hypophyse
FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai
dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita menopause. FSH dibentuk
oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse. Pembentukan FSH akan berkurang pada
pembentukan atau pemberian hormon estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan.
FSH dapat mempengaruhi folikel promodial yang berkembang dalam ovariummenjadi folikel
de graaf yang dapat menimbulkan proliferasi pada endometrium.
LH (Luteinizing Hormon)
korpus luteum serta memproduksi estrogen dan progesteron yang menyebabkan kelenjar-
kelenjar berleku-leku dan bersekresi.
Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi. Prolaktin hormon
terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel
alpha (achidophil) dari lobus anterior hyphopyse. Fungsi hormon prolaktin adalah memulai
dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum, mempengaruhi proses
metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh
pusat hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin releasing faktor danProlactin Inhibitory
Hormon (PIH) yang menghambat produksi prolaktin.
Hormon-Hormon Ovarium
1. Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan timbulnya
tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus.
Hormon esterogenberfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai
persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi
epitel vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).
2. Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta.
Kadarpregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai
pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari sebelum
menstruasi. Hormonprogesteron berpengaruh pada uterus dan mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:
Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok,
sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga memudahkan
nidasi.
19
KONSEPSI
Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses pembelahan
menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju uterus dan terus
melakukan pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah lagi menjadi 8 sel
dan akhirnya zigot menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang
disebut morula. Perjalanan zigot hingga memasuki kavumuteri memerlukan waktu
sekitar 3 hari.
1. FERTILISASI
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/spermadengan sel telur di tuba
falopii. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita(sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma
dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi
sel–sel spermake dalam saluran reproduksi wanita.Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa
ovulasi (disebut ”masasubur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran
reproduksiwanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada
saatovulasi.Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
1.Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2.Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3.Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel
telur inilah yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopiiumumnya di daerah
ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan penatalaksanaan
kasusinfertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara mengambil oosit wanitadan
dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentukembrio, embrio tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim untukpertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut
sebagai pembuahan in vitro (invitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam”bayi tabung”
PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk kedalam tuba. Gerakan ini
mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksimiometrium dan dinding tuba yang juga
terjadi saat sanggama.Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae
21
denganumbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum
yangdikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10 µm, yangdisebut
zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempisdan berubah menjadi
kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siapdibuahi apabila sperma
mencapainya. Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat
ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukusserviks dan
mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewatipintu masuk tuba falopii yang
sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung
fimbrae tuba fallopii. Hal inidisebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan
likoprotein yangberada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi
kapasitasi.Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma
dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat –
zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosomdari daerah kepala sperma akan terlepas
dan berkontak dengan lapisankorona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang
dapat melarutkankorona radiata yang dapat melarutkandan membantu sperma melewati zona
pelusida untuk mencapai ovum. Hanyasatu sperma yang memiliki kemampuan untuk
membuahi, karena spermatersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan
kaputnyalebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
Sekalisebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuatdan
penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zonapelusida (zone
reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusanlagi oleh sperma lainnya. Dengan
demikian, sangat jarang sekali terjadipenembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
GAMBAR .FERTILISASI
22
Keterangan :
A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata
E : Ovum dimasuki spermatozoa
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua pronukleus yang
haploid untuk menjadi zigot hasil utama pembuahan :
- Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruhhaploid dari ayah
dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlahkromosom diploid.
- Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromosom Xatau Y yang
dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut.
- Permulaan pembelahan dan stadium – stadium pembentukan danperkembangan embrio
(embriogenesis)
23
PEMBELAHAN
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel–sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuraninduknya yang disebut
blastomer.Sesudah 3 – 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebutstadium
morula (kira – kira pada hari ke 3 sampai ke 4 pasca fertilisasi).Morula terdiri dari inner cell
mass (kumpulan sel – sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan
embrio sampai janin) dan outercell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh
menjadi trofoblastsampai plasenta).Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela – sela
inner cellmass merembes cairan menembus zona pelusida, membentuk ruang antar sel.
Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massazigot membentuk
rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul disalah satu sisi, tetap berbatasan dengan
lapisan sel luar.Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer cell mass disebuttrofobla
2. IMPLANTASI
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsike dalam
endometrium.Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai
cavumuteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawahpengaruh
progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisanendometrium dinding
rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muarakelenjar selaput lendir rahim yang
terbuka dan aktif.Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim padakeadaan
tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel –sel trofoblast zigot tersebut
akan menempel dan mengadakan infiltrasi padalapisan epitel endometrium uterus ( terjadi
implantasi).Setelah implantasi, sel– sel trofoblas yang tertanam di dalamendometrium terus
berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistempembuluh darah maternal untuk
menjadi plasenta, yang kemudian berfungsisebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi
jaringan embrioblas yang akantumbuh menjadi janin.Di bawah ini terdapat gambar proses
perkembangan dan perjalanan ovumdari ovarium sampai kavum uteri.
24
1. FASE EMBRIONIK
25
Fase Embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa
embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam
tubuh induk betina.
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan
zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage)
a. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu
proses terbentuknya morula
b. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan.Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
c. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan
tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti
Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan
Coelenterata.Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan
dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh
embrio pada fase gastrula.
Contohnya :
26
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf),
integumen (kulit), rambut dan alat indera.
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan
alat respirasi seperti pulmo.
Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu
organ tubuh pada makhluk hidup.
Contohnya :
Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan
embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses
fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut
dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh
kebanyakan tes kehamilan.
HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat
proses kehamilan jadi berlanjut.
1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan
ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang
menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
27
3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan
pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta,
mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan
tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama.
Bulan I : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk
pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6
cm.
Bulan II : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan
(cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
Bulan III : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar.
Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
Bulan IV : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat
100 gram dengan panjang 14 cm.
Bulan V : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan
menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra
Sonographi).
Bulan VI : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)
Bulan VII : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
Bulan VIII : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin
bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
Bulan IX : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
28
1. jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak
(chorion frondosum) sementara
2. jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut
chorion laeve.
Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan
perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :
2. desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laeve menjadi desidua
kapsularis.
Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan
berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membran amnion dan membran
korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic
membrane).
29
Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh persatuan chorion laeve dengan
desidua parietalis.
CAIRAN AMNION
Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta,
kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga
dikeluarkan ke dalam rongga amnion.
3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga
amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.
5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril,
sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.
30
3. steril
5. terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama
albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.
Hidramnion (polihidramnion)
air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat mengarahkan kecurigaan adanya kelainan
kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau
hiperaktifitas sitem urinarius janin.
Oligohidramnion
air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan.
Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, panjangnya kira-kira 50 cm, berwarna
putih kuning dan tampak terpilih yang tidak sama tebalnya pada semua tempat. Di dalam tali
pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri
umbilikalis.
Pembuluh-pembuluh darah biasanya lebih panjang daripada tali pusat, sehingga berkelok-
kelok dan menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan disebut simpul palsu.
Tali pusat diliputi oleh amnion, yang sangat erat melekat, selain berisi arteri dan vena
umbilikalis tali pusat berisi pula zat seperti agar-agar yang disebut selei Wharton.
Seperti kita ketahui panjang rata-rata tali pusat adalah 50 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran
bayi tanpa menarik plasenta. Tali pusat dianggap pendek jika kurang dari 40 cm. tidak ada
kesepakatan yang spesifik yang menggambarkan tali pusat terlalu panjang, tapi ada kerugian
dari tali pusat yang terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin
atau menjadi ikatan, bahkan dapat menyebabkan oklusi pada pembuluh darah, khususnya
pada saat persalinan.
Insersi tali pusat pada plasenta biasanya ditengah (insersio sentralis), di pinggir plasenta
(insersio marginalis) dan kadang-kadang pada plasenta, tetapi pada selaput janin, disebut
insertio velamentosa.
Seperti yang dibahas pada struktur tali pusat bahwa tali pusat merupakan penghubung janin
dan plasenta, maka fungsi dan aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin
untuk pertumbuhan, perkembangan, kelangsungan hidup janin, disalurkan oleh tali pusat agar
bisa digunakan oleh janin. Misalnya transfer O2 dan nutrisi, begitupun sebaliknya, buangan
dari janin dikirim kembali ke plasenta. Jadi fungsi tali pusat yaitu sebagai media.
Pembuluh darah tali pusat mengantar darah yang kaya akan nutrisi dari villi korealis dalam
plasenta menuju jantung janin dan sebagainya akan mengembalikan darah yang tidak
mengandung nutrisi menuju plasenta untuk kembali diperkaya dengan nutrisi kembali (rep
lenishment).
- Satu pembuluh vena, dinding tipis dan lebar yang membawa kira-kira 85% darah kaya
oksigen dari plasenta menuju janin.
Dua pembuluh arteri, dinding tebal dan sempit yang akan membawa darah yang kurang
mengandung oksigen dari janin menuju plasenta.
Arteri dan vena umbilikalis akan lebih menyempit hingga akhirnya menjadi pembuluh kapiler
pada plasenta dan akan beranastomose sehingga akan terjadi batas sirkulasi selanjutnya
terjadi aliran balik dari janin ke plasenta selanjutnya kembali ke janin.
connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang
menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi TALI PUSAT.
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring dengan
perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-
plasenta.
Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasi
janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi satu
(disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan
korion.
Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen
sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi
feto-maternal.
Plasenta “dewasa”
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan
lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. (struktur plasenta dewasa : gambar)
Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal :
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. berat rata-rata 500-600 g
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di
samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis
desidua basalis.
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat.
Korion diliputi oleh amnion.
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-
700 cc/menit (aterm).
CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran
plasenta dan selaput janin.
Fungsi plasenta
PRINSIP : Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
35
1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran
O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya
adalah :
• Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup .
• Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah
diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah
berfungsifadlie.web.id
• Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.
2. Pemotongan Tali Pusat
• Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah
jumlah darah bayi sekitar 50 % .
• Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah
berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut :
Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior –
atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri – aorta – kepala, tangan/ abdomen,
thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta.
Ini aliran darah yg kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu,
namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.
Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3
(tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu).
a. Contohnya, haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka penghitungan perkiraan
kelahiran adalah 11 + 7 = 18; 4 -3= 1, dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan
adalah 18 Januari 2001.
b. Seorang ibu hamil memiliki HPHT 15-9-2005 dan diperiksa pada 27-11-2005. Maka umur
kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) adalah:
15-09-2005 = 2 minggu 1hari
31-10-2005 = 4 minggu 3 hari
27-11-2005 = 3 minggu 6 hari
Jumlah 9 minggu 10 hari
Berarti usia kehamilan : 10 minggu 3 hari
Jadi umur kehamilan saat diperiksa adalah 10 minggu 3 hari atau 10 minggu genap.
Cara menghitungnya:
1 minggu terdiri atas 7 hari.
a. Tanggal 15-09-2005, berarti hari ke-15. Ini sama dengan 2 x 7 hari = 14 hari + 1 hari (2
minggulebih 1 hari)
b. Bulan Oktober (bulan 10) terdiri atas 31 hari. Ini berarti 4 x 7 hari = 28 hari + 3 hari atau
sama dengan 4 minggu lebih 3 hari
c. tanggal 27-11-2005 berarti hari ke-27 sama dengan 3 x 7 hari = 21 hari + 6 hari (3 minggu
lebih 6 hari). Sementara HPL dihitung dengan rumus Naegel = Hari + 7, Bulan ¬ 3 = 15 + 7,
9 ¬ 3 jadi HPL = 22-06-2005
Bila mempunyai kalender obstetrik maka usia kehamilan dan HPL dapat dilihat di tabel
kalender tersebut.
2. Gerakan pertama fetus.
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka
perkiraan umur hamil dapat ditetapkan.
3. Perkiraan tingginya fundus uteri.
a. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada
hamil pertama. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus
dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau
prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Pada
kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
40
Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung
yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran
kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang terletak
ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan minggu kehamilan setelah
sekitar 22-24 minggu .
Keuntungan :
Lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama dalam mengukur TFU setelah 22-24
minggu kehamilan (dibuktikan oleh studi yang dilakukan Engstrom, Mc.Farlin dan Sitller)
Kerugian :
Jarang digunakan karena lebih sulit, lebih mahal, kurang praktis dibawa, lebih susah dibaca,
lebih susah digunakan dibandingkan pita pengukur
c. Menggunakan pita pengukur yang mungkin merupakan metode akurat kedua dalam
pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada
tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai
puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama
dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.
Keuntungan :
Lebih murah, mudah dibawa, mudah dibaca hasilnya, mudah
digunakan dan Cukup akurat
Kerugian :
Kurang akurat dibandingkan caliper
d. Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya berbeda. Garis nol pita pengukur
diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di
dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran
dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti
bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang
ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus.
Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika
sebagai berikut ;
a. Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada
jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah
minggu kehamilan
42
b. Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada
jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah
minggu kehamilan
Keuntungan :
Cukup akurat
Kerugian :
Rumit, tidak praktis
4.Ultrasonografi
a. Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal
kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7
minggu.
b. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan
ukuran tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan.
Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara:
1. Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestational Sac) untuk kehamilan 6-
12 minggu.
2. Dengan mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown rump Length) untuk umur
kehamilan 7-14 minggu.
3. Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu.
Guna menentukan usia kehamilan
1. Untuk menentukan kapan taksiran partus.
2. Untuk menilai apakan pertumbuhan janin cukup baik, fungsi placentanya cukup baik
dengan melihat perkembangan tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan usia kehamialan.
3. Untuk menentukan kehamilan lewat waktu.
4. Untuk dijadikan acuan dalam menentukan sikap, misalnya pada kasus HAP, preeklamsia /
eklampsia, KPD, kehamilan dengan penyakit / penyulit (jantung, DM)
GAMBAR-GAMBAR :
a. Hamil 6 minggu
43
b. Hamil 8 minggu
c. Hamil 10 minggu
44
d. Kehamilan 12 mgg
e. Hamil 16 minggu
45
f. Hamil 20 mgg
TRIWULAN I
46
Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana dimulainya perkembangan organ-organ
janin. Apabila terjadi cacat pada bayi nantinya, pada masa inilah penentuanyan.Jadi pada
masa ini ibu sangat membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma.
Pada masa ini uturus mengalami perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan
pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi dalam psikologisnya.
Dimana ibu ingin lebih diperhatikan. Emosi ibu labil. Ini akibat pengaruh adaptasi tubuh
terhadap kehamilannya.
TRIWULAN II
Di masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi viabilitasnya masih
diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan hidup dengan baik. Pada masa ini ibu
sudah merasa nyaman dan bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
TRIWULAN III
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa ini disebut masa pematangan.
Tubuh sudah siap untuk proses persalinan. Payudara sudah mengeluarkan kolostrum.
Pengeluaran hormon estrogen dan progesteron sudah mulai berkurang. Terkadang akan
timbul kontraksi / his pada uterus. Janin yang akan lahir dalam masa ini telah dapat hidup /
viable.
Guna menentukan periode kehamilan
Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.
Untuk memeudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
Sebagai pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan agar bisa mengkaji kebutuhan ibu
sesuai denganm perkembangan masa kehamilannya.
47
BAB III
PENUTUP
Daftar Pustaka
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
http://rizkiauliarahmawati2012.blogspot.co.id/2013/07/anatomi-dan-fisiologi-organ-
reproduksi.html?m=1