Anda di halaman 1dari 47

1

MAKALAH
ASUHAN KEHAMILAN

Disusun oleh :
1) Dwi putri ariyanti (201702009)
2) Asa reilla agustyas (201702010)
3) Indah munziati putri (201702011)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
JL.RAYA JABON KM.6,MOJOANYAR,MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017/2018
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta hidaya-Nya kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul ”ASUHAN KEHAMILAN” Dalam penyusunan

makalah ini, penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang

telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penyusun dapat

menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya, makalah ini memiliki

kelebihan dan kekurangan sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran kepada

pembaca yang sifatnya membangun.


3

DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................1
Kata Pengantar ............................................................................................ 2
Daftar Isi ..................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................. 4
B. Tujuan ............................................................................................. 4
C. Rumusan masalah ........................................................................... 4
BAB II Pembahasan .................................................................................... 5
1. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita .............................. 5
2. Genetalia internal dan eksternal ............................................... 11
3. Panggul .................................................................................... 13
4. siklus hormonal ........................................................................ 17
5. konsepsi.................................................................................... 19
1.1 ovum dan sperma ............................................................... 19
1.2 fertilisasi dan implantasi .................................................... 20
6. pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi ..................... 24
1.3 pertumbuhan dan perkembangan embrio ........................... 24
1.4 struktur dan fungsi amnion ................................................ 28
1.5 struktur fungsi dan sirkulasi tali pusat ............................... 30
1.6 struktur fungsi dan sirkulasi plasenta ................................. 32
1.7 sirkulasi darah fetus ........................................................... 35
1.8 menentukan usia kehamilan ............................................... 38
1.9 menentukan periode kehamilan ......................................... 45
Bab III Penutup .......................................................................................... 47
Daftar Pustaka ............................................................................................ 47
4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung
persediaan nutrisi.Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang
disebut vitellus.Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida.
Nutriisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.Konsepsi terjadi pada
pars ampularis tuba. Tempat yang paling luas,Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang
mempunyai silia, Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba, Ovum siap dibuahi
setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis
servikalis dengan kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu
pelepasan sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia
interna.Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona
radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik hialuronidase. Melalui “stomata”
spermatozoa memasuki ovum. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya
lepas dan tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk
zigot. Keseluruhan proses tersebut merupakan mata rantai fertilisasi atau konsepsi.

B. Rumusan Masalah

1. Pertumbuhan dan perkembangan embrio


2. Struktur dan fungsi amnion
3. Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
4. Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
5. Sirkulasi darah fetus
6. Menentukan usia kehamilan
7. Menentukan periode kehamilan

C. Tujuan

1. Mengetahui pertumbuhan perkembangan embrio


2. Memahami struktur-sturktur serta fungsi amnion,tali pusat,dan plasenta
3. Mengetahui usia kehamilan yang baik dan benar
4. Menentukan periode kehamilan secara terperinci
5

BAB II
PEMBAHASAN

 ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

A. PENGERTIAN ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


1. Anatomi
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia.
2. Fisiologi
Yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia.
3. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan serta fungsi organ reproduksi tubuh wanita
4. Organ reproduksi wanita
Merupakan suatu organ yang terbuka karena berhubungan dengan udara luar. Organ ini sudah
ada sejak bayi tetapi baru berfungsi setelah tanda pubertas.

B. FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA


Memproduksi sejumlah kecil ovum yaitu sel telur matur.
Menyediakan tempat yang sesuai untuk fertilisasi ovum oleh spermatozoon.
Menyediakan lingkungan yang cocok sehingga embrio mendapatkan nutrisi dan dapat
berkembang serta matur.

C. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA


Anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan yaitu:
genetalia eksterna dan genetalia internal

1. Genetalia Eksternal (bagian luar)


Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan
perineum. Antara lain:
a. Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut) Merupakan bagian
yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat
yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons
6

veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk


melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b. Labia Mayora (bibir besar) Merupakan kelanjutan dari mons veneris
berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke
bawah dan belakang.Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk
perineum (pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari :
 Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris.
 Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak) Berfungsi untuk menutupi organ-organ
genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat
menerima rangsangan.
c. Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil) Merupakan lipatan di bagian dalam
bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris, bibir kecil bertemu
membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu
membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
d. Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf. Merupakan sebuah jaringan
erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. Mengandung banyak urat-
urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat
peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-
organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang
mengandung pambuluh darah dan syaraf.
e. Vestibulum (muara vagina) Merupakan alat reproduksi bagian luar yang
dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah)
pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua
lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi
untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat
bersenggama.
f. Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir) Merupakan kelenjar terpenting di
daerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran
lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen
dan labia minora.
7

g. Hymen (selaput dara) Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina,


bersifat rapuh dan mudah robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi
saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila
himen tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan
gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
h. Lubang kencing (orifisium uretra externa) Tempat keluarnya air kencing
yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya
air kencing.
i. Perineum (jarak vulva dan anus) Terletak diantara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4cm.Terdapat otot-otot yang penting yaitu sfingter
anus eksterna dan internaserta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan cabang-
cabangnya.

2. Genetalia Interna (bagian dalam)


Genetalia interna antara kandung terdiri dari :
a. Vagina (liang senggama)
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan uterus dengan vulva.
Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus
levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak di antara kandung
kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya
sekitar 11 cm. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebur rugae
dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina, menonjol serviks bagian
dari uterus. Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Porsio
uteri membagi puncak vagina menjadi forniks anterior (depan), forniks posterior
(belakang),forniks dekstra (kanan), forniks sinistra (kiri). Sel dinding vagina
mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5.
Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina adalah:
 sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu
haid dan sekret dari uterus.
 sebagai alat persetubuhan.
 sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b. Uterus (Rahim)
8

Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis
(panggul), antara rektum di belakang dan kandung kencing di depan. Berfungsi
sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah alpukat dengan berat
normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur
ayam kampung. Diding rahim terdiri dari 3 lapisan :
 Peritoneum : Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan
penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf.
Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
 Myometrium : Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos
yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat
proses persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah,
pembulh lymfe dan urat syaraf.
 Endometrium : Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal
untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan
faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium.
Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.

Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
perkembangan. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui
tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba
uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi
itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara
normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar,
dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis
masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.

Pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus
berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian
kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal sebagai involusi.

c. Tuba Uterina (saluran telur)


Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke
arah lateral, mulai dari ostium tuba internum pada dinding rahim.Tuba fallopi
9

merupakan tubulo muskular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8


mm. Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian:
 Pars interstitialis (intramularis), terletak di antara otot rahim, mulai dari ostium
internum tuba.
 Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit.
 Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
 Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut
fimbriae tuba.
Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi,tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap
mengadakan implantasi.

d. Ovarium (indung telur)


Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di
bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri.
Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap
oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid
sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang
menjadi folikel ovari yang vesikuler (folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini, dan cairan
likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi beberapa lapis.
Pada tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen. Pada masa folikel Graff mendekati
pengembangan penuh atau pematangan, letaknya dekat permukaan ovarium, dan
menjadi makin mekar karena cairan, sehingga membenjol, seperti pembengkakan
yang menyerupai kista pada permukaan ovarium. Tekanan dari dalam folikel
menyebabkannya sobek dan cairan serta ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk
ke dalam lubang yang berbentuk corong dari tuba uterina. Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
10

D. HORMON-HORMON YANG MEMPENGARUHI ORGAN REPRODUKSI


WANITA
1. Gonadotropin
Bertanggung jawab untuk pembentukan hormon progesteron dan estrogen
2. Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium. Fungsinya pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual wanita, yaitu pemmbentukan payudara, lekuk tubuh, dan rambut
kemaluan.
3. Progesteron
Mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan
4. FSH (folikel stimulating hormon)
Berfungsi dalam pengeluaran ovum
5. LH (luteinizing hormon)
6. Androgen adrenal
Merangsang kelenjar keringat berlebihan yang menyebabkan munculnya
jerawat.

E. CIRI-CIRI KEMATANGAN ORGAN REPRODUKSI WANITA


1. Datangnya menstruasi
2. Lengan dan tungkai kaki bertambah
3. panjangPertumbuhan payudara
4. Tumbuh bulu-bulu halus disekitar ketiak dan vagina
5. Panggul mulai melebar
6. Tangan dan kaki bertambah besar
7. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar
8. Vagina mengeluarkan cairan
9. Keringat bertambah banyak
10. Kulit dan rambut mulai berminyak
11. Pantat bertambah lebih besar
11

 GENETALIA INTERNAL DAN EKSTERNAL

Genetalia eksternal

 Monsveneris/pubis
Bagian yang menonjol diatas simfisis dan terdiri dari jaringan lemak.
 Labia mayora
Berbentuk lonjong dan menonjol, terdiri dari jaringan lemak. Kebawah dan kebelakang
kedua labia mayora bertemu membentuk kommisura posterior.
 Labia minora
Lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora. Kedepan kedua labia minora
membentuk preputium klitoris. Kebelakang membentuk fossa navikulare.
 Klitoris
Tertutup oleh preputium klitoris, sebesar kacang ijo terdiri dari serabut saraf dan
pembuluh darah, analog dengan penis laki – laki.
 Vulva
Bentuk lonjong dibatasi di depan oleh klitoris, kanan kiri oleh labia minora, di belakang
oleh perineum. Terdapat orificium urethra eksterna. Ostia kelenjar skene yang analog
dengan kelenjar prostat pada laki – laki, dan kelenjar vestibularis bartolini yang
mengeluarkan getah lendir pada waktu coitus.
 Hymen
Berupa lapisan tipis dan menutupi sebagian besar introitus vagina. Bentuknya berbeda-
beda dari bulan sabit sampai berlubang – lubang.
12

Genetalia internal

 Vagina
Suatu saluran muskulo membranosa yang menghubung-kan uterus dan vulva terletak
antara kandung kencing dan rektum. Dindingnya berlipat-lipat disebut rugae, tidak
terdapat kelenjar.
 Uterus
Berbentuk seperti buah advokat, sebesar telur ayam. Terdiri dari fundus uteri, korpus uteri
dan serviks uteri. Korpus uteri merupakan bagian uterus terbesar dan sebagai tempat janin
berkembang. Isthmus adalah bagian uterus antara serviks dan korpus, yang menjadi
segmen bawah rahim pada kehamilan.
 Tubafallopi
Berjalan ke arah lateral, mulai dari kornu uteri kanan dan kiri. Terdiri dari 4 bagian :
1)pars interstitialis, bagian dalam dinding uterus,
2) pars ismika, bagian tengah tuba yang sempit,
3) pars ampularis, bagian yang terlebar dan sebagai tempat konsepsi terjadi,
13

4) infundibulum, bagian ujung tuba dan mempunyai fimbria. Tuba fallopi berfungsi
membawa ovum ke kavum uteri.
 Ovarium
Ada 2, kiri dan kanan. Terdiri dari bagian luar (korteks) yang mengandung folikel-folikel
dan bagian dalam (medulla) yang berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan pembuluh
limfe, ovarium berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovari propium. Pembuluh
darah ke ovarium (arteri ovarika) melalui ligamentum suspensorium ovarii (ligamentum
infundibulopelvikum). Fungsi ovarium adalah untuk produksi hormon dan ovulasi.

 ANATOMI PANGGUL

OS PELVIS (TULANG PANGGUL)

 Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang
peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki
posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan
kaum perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan
berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil serta memiliki kompetensi yang luas
termasuk dalam anatomi khususnya wanita dalam memberikan asuhan kebidanan
yang bekualitas.
 Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai
anatomi panggul.
14

 A. Panggul wanita terdiri dari :


1. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :
a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :
- Tulang Usus (Os. Ilium) Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk
bagian atas dan bagian belakang tulang panggul
- Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista iliaca
- Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca
anterior superior dan spina iliaca posterior superior
b. 2. Tulang Duduk (Os. Ischium)
- Terdapat disebelah bawah tulang usus
- Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica
- Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan
saat duduk disebut tuber ischiadicum
c. 3. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)
- Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
- Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatu
- Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:
ramus superior ossis pubis
d. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil.dibagian
bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal
paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan erat.
1 tulang tungging (Os. Coccygis)
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu. Pada saat persalinan
tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas jalan lahir

3. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang


Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting karena
merupakan tempat alat reproduksi wanita yang membentuk jalan lahir. Panggul
kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu :
A. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet Pap dibentuk oleh :
1. Promontorium
2. Sayap Os. Sacrum
15

3. Linea terminalis/ Inominata kanan dan kiri


4. Ramus superior Ossis Pubis kanan dan kiri
5. Pinggir atas simfisis pubis

B. Pintu tengah panggul (PTP)/ Midlet PTP dibentuk oleh 2 bua bidang yaitu :
1. Bidang luas panggul. Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan
simfisis menuju pertemuan Os. Sacrum 2 dan 3.
2. Bidang sempit panggu. Bidang sempit panggul
dibentuk oleh tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica
dan memotong Os. Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya
3. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet Pintu bawah panggul bukanlah
merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang
sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus
pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica denga
dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

Fungsi Panggul Wanita


Fungsi umum panggul wanita adalah :
a. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Fungsi dari panggul besar adalah menyangga isi abdomen
b. Panggul kecil (Pelvis Minor)
Fungsi panggul kecil adalah :
1. Membentuk jalan lahir
2. Tempat alat genitalia

C. Bentuk-bentuk Panggul Wanita


16

bentuk panggul

Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :


a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul
ideal, bulat dan merupakan jenis
panggul tipikal wanita
b. Panggul Android : bentuk PAP seperti
segitiga, merupakan jenis jenis panggul
tipikal pria
c. Panggul Antropoid : bentuk PAP
seperti elips, agak lonjong seperti
telur
d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP
seperti kacang atau ginjal, picak,
menyempit arah muka belakang.
17

 SIKLUS HORMONAL

Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat dipengaruhi oleh
hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula hypophyse dan ovarium.

Glandula Hypophyse

Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:

1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)


2. LH (Luteizening Hormon)
3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)

FSH (Folikel Stimulating Hormon)

FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah sampai
dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita menopause. FSH dibentuk
oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse. Pembentukan FSH akan berkurang pada
pembentukan atau pemberian hormon estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan.
FSH dapat mempengaruhi folikel promodial yang berkembang dalam ovariummenjadi folikel
de graaf yang dapat menimbulkan proliferasi pada endometrium.

LH (Luteinizing Hormon)

LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan


terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, penimbunan subtansi dariprogesteron dalam
sel granulosa. Apabila estrogen dibentuk dalam jumlah besar, maka akan menyebabkan
pengurangan FSH. Sedangkan produksi LH bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio
produksi FSH dan LH yang dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH juga mempengaruhi
18

korpus luteum serta memproduksi estrogen dan progesteron yang menyebabkan kelenjar-
kelenjar berleku-leku dan bersekresi.

Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)

Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi. Prolaktin hormon
terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel
alpha (achidophil) dari lobus anterior hyphopyse. Fungsi hormon prolaktin adalah memulai
dan mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum, mempengaruhi proses
metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh
pusat hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin releasing faktor danProlactin Inhibitory
Hormon (PIH) yang menghambat produksi prolaktin.

Hormon-Hormon Ovarium

Hormon-hormon ovarium terdiri dari:

1. Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan timbulnya
tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus.
Hormon esterogenberfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai
persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi
epitel vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein (keasaman vagina).
2. Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta.
Kadarpregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai
pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari sebelum
menstruasi. Hormonprogesteron berpengaruh pada uterus dan mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:
 Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok,
sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga memudahkan
nidasi.
19

 Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan


mengurangi pengaruh oksitosin. Pengaruh terhadap mammae adalah
menyebabkan pertumbuhan dari acini dan lobulis glandula mammae, seperti
yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan.
3. Relaxin
Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42 minggu. Hormon
relaksin mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan serviks dan
mendoronguterus untuk berkontraksi.

 KONSEPSI

a. Ovum dan sperma


Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan.Pengertian konsepsi adalah
peristiwa bertemunya sel telur(ovum) dan sperma. Peristiwa konsepsi terjadi di
ampula tuba. Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasi normal. Ovulasi
adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi. Pada saat coitus, 3-
5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah
spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus
melintasi uterus menuju tuba falopi. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan
mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melaluivagina bersamaan
dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi
oleh sperma akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi
bakal janin(embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan tuba disebabkan
oleh kontraksi otot-otot pada organ tersebut. Spermatozoa yang dapat melintasi zona
pellusida dan masuk ke dalam vitellus pada saat fertilisasi hanya satu. Pada keadaan
normal, sel tubuh mempunyai 46 buah kromosom, masing-masing ovum dan sperma
memiliki 23 kromosom terdiri dari 22 kromosom tubuh (autosom) dan 1 kromosom
seks. Kedua inti akan menyatu pada saat fertilisasi, sehingga ovum memiliki 46
kromosom, bersatunya sel sperma dan sel telur membentuk zigote.
20

Zigot akan mengalami pembelahan sekitar 30 jam pasca konsepsi. Proses pembelahan
menjadi 2 sel disebut blastomer. Blastomer akan berjalan menuju uterus dan terus
melakukan pembelahan menjadi 4 sel, kemudian membelah lagi menjadi 8 sel
dan akhirnya zigot menjadi 12-16 blastomer yang menyerupai buah murbai yang
disebut morula. Perjalanan zigot hingga memasuki kavumuteri memerlukan waktu
sekitar 3 hari.

b. Fertilisasi dan implantasi

1. FERTILISASI
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani/spermadengan sel telur di tuba
falopii. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita(sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma
dari saluran reproduksi pria didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani yang berisi
sel–sel spermake dalam saluran reproduksi wanita.Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa
ovulasi (disebut ”masasubur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran
reproduksiwanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada
saatovulasi.Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
1.Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2.Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3.Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel
telur inilah yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi.

Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopiiumumnya di daerah
ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan penatalaksanaan
kasusinfertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara mengambil oosit wanitadan
dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentukembrio, embrio tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim untukpertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut
sebagai pembuahan in vitro (invitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam”bayi tabung”

 PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk kedalam tuba. Gerakan ini
mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksimiometrium dan dinding tuba yang juga
terjadi saat sanggama.Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae
21

denganumbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum
yangdikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10 µm, yangdisebut
zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempisdan berubah menjadi
kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siapdibuahi apabila sperma
mencapainya. Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat
ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukusserviks dan
mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewatipintu masuk tuba falopii yang
sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung
fimbrae tuba fallopii. Hal inidisebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan
likoprotein yangberada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi
kapasitasi.Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma
dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat –
zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosomdari daerah kepala sperma akan terlepas
dan berkontak dengan lapisankorona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang
dapat melarutkankorona radiata yang dapat melarutkandan membantu sperma melewati zona
pelusida untuk mencapai ovum. Hanyasatu sperma yang memiliki kemampuan untuk
membuahi, karena spermatersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan
kaputnyalebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase.
Sekalisebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuatdan
penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zonapelusida (zone
reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusanlagi oleh sperma lainnya. Dengan
demikian, sangat jarang sekali terjadipenembusan zona oleh lebih dari satu sperma.

 GAMBAR .FERTILISASI
22

Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :


1. Reaksi zona / reaksi kortikal pada selaput zona pelusida
2.Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oositdefinitif yang
kemudian menjadi pronukleus wanita
3.Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.
4.Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5.Pronukleus pria dan wanita. Masing – masing haploid, bersatu danmembentuk zygot yang
memiliki jumlah DNA genap / diploid.

 GAMBAR PEMBUAHAN OVUM

Keterangan :
A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata
E : Ovum dimasuki spermatozoa
F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua pronukleus yang
haploid untuk menjadi zigot hasil utama pembuahan :
- Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruhhaploid dari ayah
dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlahkromosom diploid.
- Penentuan jenis kelamin bakal individu baru, tergantung dari kromosom Xatau Y yang
dikandung sperma yang membuahi ovum tersebut.
- Permulaan pembelahan dan stadium – stadium pembentukan danperkembangan embrio
(embriogenesis)
23

 PEMBELAHAN
Zigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel–sel yang
dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuraninduknya yang disebut
blastomer.Sesudah 3 – 4 kali pembelahan : zigot memasuki tingkat 16 sel, disebutstadium
morula (kira – kira pada hari ke 3 sampai ke 4 pasca fertilisasi).Morula terdiri dari inner cell
mass (kumpulan sel – sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan
embrio sampai janin) dan outercell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh
menjadi trofoblastsampai plasenta).Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela – sela
inner cellmass merembes cairan menembus zona pelusida, membentuk ruang antar sel.
Ruang antar sel ini kemudian bersatu dan memenuhi sebagian besar massazigot membentuk
rongga blastokista. Inner cell mass tetap berkumpul disalah satu sisi, tetap berbatasan dengan
lapisan sel luar.Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer cell mass disebuttrofobla

2. IMPLANTASI
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsike dalam
endometrium.Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai
cavumuteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawahpengaruh
progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisanendometrium dinding
rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muarakelenjar selaput lendir rahim yang
terbuka dan aktif.Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim padakeadaan
tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel –sel trofoblast zigot tersebut
akan menempel dan mengadakan infiltrasi padalapisan epitel endometrium uterus ( terjadi
implantasi).Setelah implantasi, sel– sel trofoblas yang tertanam di dalamendometrium terus
berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistempembuluh darah maternal untuk
menjadi plasenta, yang kemudian berfungsisebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi
jaringan embrioblas yang akantumbuh menjadi janin.Di bawah ini terdapat gambar proses
perkembangan dan perjalanan ovumdari ovarium sampai kavum uteri.
24

 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL


KONSEPSI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel


sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan
menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan
diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu:

1. FASE EMBRIONIK
25

Fase Embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa
embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam
tubuh induk betina.

Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan
zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage)

3 tahapan fase embrionik yaitu :

a. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu
proses terbentuknya morula
b. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami
pembelahan.Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
c. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan
tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti
Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa
ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan
Coelenterata.Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.

Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan
dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh
embrio pada fase gastrula.

Contohnya :
26

a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf),
integumen (kulit), rambut dan alat indera.

b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat


reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.

c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan
alat respirasi seperti pulmo.

Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu
organ tubuh pada makhluk hidup.

Contohnya :

a.Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam


pembentukan kelopak mata.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia

Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan
embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses
fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut
dengan hCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh
kebanyakan tes kehamilan.

HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat
proses kehamilan jadi berlanjut.

Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari.

Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu :

1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan
ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.

2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang
menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
27

3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan
pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta,
mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.

4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan
tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama.

Tahapan perkembangan pada masa embrio

Bulan I : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk
pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6
cm.

Bulan II : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan
(cartilago). Embrio berukuran 4 cm.

Bulan III : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar.
Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.

Bulan IV : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat
100 gram dengan panjang 14 cm.

Bulan V : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan
menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra
Sonographi).

Bulan VI : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)

Bulan VII : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.

Bulan VIII : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin
bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.

Bulan IX : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
28

B. STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION

SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION)

Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran


permukaan korion.

Dengan berlanjutnya kehamilan :

1. jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak
(chorion frondosum) sementara

2. jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut
chorion laeve.

Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan
perbedaan pada kutub embrional dan abembrional :

1. desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis

2. desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laeve menjadi desidua
kapsularis.

3. desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.

Antara membran korion dengan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan
berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat persatuan membran amnion dan membran
korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic
membrane).
29

Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh persatuan chorion laeve dengan
desidua parietalis.

CAIRAN AMNION

Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai RONGGA AMNION.

Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii).

Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta,
kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga
dikeluarkan ke dalam rongga amnion.

Fungsi cairan amnion :

1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar

2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin

3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga
amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.

4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama


pada persalinan).

5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril,
sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.
30

Keadaan normal cairan amnion :

1. pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.

2. keadaan jernih agak keruh

3. steril

4. bau khas, agak manis dan amis

5. terdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama
albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel.

6. sirkulasi sekitar 500 cc/jam

Kelainan jumlah cairan amnion

 Hidramnion (polihidramnion)

air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat mengarahkan kecurigaan adanya kelainan
kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau
hiperaktifitas sitem urinarius janin.

 Oligohidramnion

air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan.

Prognosis bagi janin buruk.

C. STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT

1. Struktur Tali Pusat


31

Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, panjangnya kira-kira 50 cm, berwarna
putih kuning dan tampak terpilih yang tidak sama tebalnya pada semua tempat. Di dalam tali
pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri
umbilikalis.

Pembuluh-pembuluh darah biasanya lebih panjang daripada tali pusat, sehingga berkelok-
kelok dan menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan disebut simpul palsu.

Tali pusat diliputi oleh amnion, yang sangat erat melekat, selain berisi arteri dan vena
umbilikalis tali pusat berisi pula zat seperti agar-agar yang disebut selei Wharton.

Seperti kita ketahui panjang rata-rata tali pusat adalah 50 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran
bayi tanpa menarik plasenta. Tali pusat dianggap pendek jika kurang dari 40 cm. tidak ada
kesepakatan yang spesifik yang menggambarkan tali pusat terlalu panjang, tapi ada kerugian
dari tali pusat yang terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin
atau menjadi ikatan, bahkan dapat menyebabkan oklusi pada pembuluh darah, khususnya
pada saat persalinan.

Insersi tali pusat pada plasenta biasanya ditengah (insersio sentralis), di pinggir plasenta
(insersio marginalis) dan kadang-kadang pada plasenta, tetapi pada selaput janin, disebut
insertio velamentosa.

2. Fungsi Tali Pusat

Seperti yang dibahas pada struktur tali pusat bahwa tali pusat merupakan penghubung janin
dan plasenta, maka fungsi dan aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin
untuk pertumbuhan, perkembangan, kelangsungan hidup janin, disalurkan oleh tali pusat agar
bisa digunakan oleh janin. Misalnya transfer O2 dan nutrisi, begitupun sebaliknya, buangan
dari janin dikirim kembali ke plasenta. Jadi fungsi tali pusat yaitu sebagai media.

3. Sirkulasi Tali Pusat


32

Pembuluh darah tali pusat mengantar darah yang kaya akan nutrisi dari villi korealis dalam
plasenta menuju jantung janin dan sebagainya akan mengembalikan darah yang tidak
mengandung nutrisi menuju plasenta untuk kembali diperkaya dengan nutrisi kembali (rep
lenishment).

Pembuluh darah tali pusat terdiri dari :

- Satu pembuluh vena, dinding tipis dan lebar yang membawa kira-kira 85% darah kaya
oksigen dari plasenta menuju janin.

Dua pembuluh arteri, dinding tebal dan sempit yang akan membawa darah yang kurang
mengandung oksigen dari janin menuju plasenta.

Arteri dan vena umbilikalis akan lebih menyempit hingga akhirnya menjadi pembuluh kapiler
pada plasenta dan akan beranastomose sehingga akan terjadi batas sirkulasi selanjutnya
terjadi aliran balik dari janin ke plasenta selanjutnya kembali ke janin.

D. STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA


 Pembentukan plasenta

Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat


cepat, dari selapis sel tumbuh menjadi berlapis-
lapis.
Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (selanjutnya
disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan. Stadium ini disebut stadium berongga
(lacunar stage).
33

Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi


perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem lakuna)
tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa ini menjadi
awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta / sistem sirkulasi feto-maternal.
Sementara itu, di antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis sel selaput Heuser,
terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan
penyambung yang lembut, yang disebut mesoderm ekstraembrional.
Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional
somatopleural, kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate).
Bagian yang berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi bakal yolk sac disebut
mesoderm ekstraembrional splanknopleural.
Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam
dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu.
Meski demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas saja yang berkembang
lebih aktif dibandingkan daerah lainnya.
Di dalam lapisan mesoderm ekstraembrional juga terbentuk celah-celah yang makin lama
makin besar dan bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan kandung kuning telur
makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom ekstraembrional
(extraembryonal coelomic space) atau rongga korion (chorionic space)
Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan sitotrofoblas
mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok sel yang dikelilingi
sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Jonjot ini memanjang sampai
bertemu dengan aliran darah ibu.
Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural yang terdapat di bawah
jonjot-jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub embrional), ikut menginvasi
ke dalam jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder (secondary stem villi) yang terdiri dari
inti mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas.
Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang dimilikinya,
mesoderm dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh kapiler,
sehingga jonjot yang tadinya hanya selular kemudian menjadi suatu jaringan vaskular
(disebut jonjot tersier / tertiary stem villi) (selanjutnya lihat bagian selaput janin).
Selom ekstraembrional / rongga korion makin lama makin luas, sehingga jaringan embrional
makin terpisah dari sitotrofoblas / selaput korion, hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan
mesoderm yang kemudian menjadi tangkai penghubung (connecting stalk). Mesoderm
34

connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angiogenik, kemudian akan berkembang
menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi TALI PUSAT.
Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring dengan
perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-
plasenta.
Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasi
janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi satu
(disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan
korion.
Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen
sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi
feto-maternal.

Plasenta “dewasa”
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya mencapai pembentukan
lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu. (struktur plasenta dewasa : gambar)
Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal :
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. berat rata-rata 500-600 g
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di
samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis
desidua basalis.
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat.
Korion diliputi oleh amnion.
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-
700 cc/menit (aterm).
CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran
plasenta dan selaput janin.

 Fungsi plasenta
PRINSIP : Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
35

2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin


3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan
sebagainya (cari / baca sendiri).
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan
melalui ibu.
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini
diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang
dialami ibunya).

E. SIRKULASI DARAH FETUS (JANIN)


Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan
orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi
sebagai alat ganti untuk :
1. Paru Janin
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan
aliran darah
2. Gastro intestinal
Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh
darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine antara lain adalah :
1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta
melalui erteria duktus Bothaki
2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui duktus
venous aranthi
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri
melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk
konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .
36

Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin


a. Foramen Ovale
Lubang antara atrum kanan dan atrium kirifadlie.web.id
Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
Setelah janin lahir akan menutup
b. Duktus Arteriosus Bothali
Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
Menutup setelah lahir
c. Duktus venousus Aranthii
Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
Menutup setelah lahir
d. Vena Umbilcalis
Berjumlah dua buah
Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin
e. Arteri Umbilicalis
Berjumlah dua buah
Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f. Palsenta
Jaringan yang menempel pada endometrium
Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .

Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )


37

1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan makanan


ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati dan
kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan cabang satu
lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah
vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang
berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan sebahagian
besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang maka
darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus
Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi
makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah menuju
ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa. Umbilicalles dan
selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2 dari
plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya akan O2 dan
nutrisi.

Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir


Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan
besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :
38

1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran
O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi darah diantaranya
adalah :
• Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup .
• Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah
diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah
berfungsifadlie.web.id
• Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.
2. Pemotongan Tali Pusat
• Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah
jumlah darah bayi sekitar 50 % .
• Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah
berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut :
Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior –
atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri – aorta – kepala, tangan/ abdomen,
thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta.
Ini aliran darah yg kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu,
namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.

F. MENENTUKAN USIA KEHAMILAN


Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat
ditetuukan dengan:
1. Mempergunakan rumus Naegle.
Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date
of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga
ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan
berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari
pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan.
39

Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3
(tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu).
a. Contohnya, haid hari pertama tanggal 11 april 2000, maka penghitungan perkiraan
kelahiran adalah 11 + 7 = 18; 4 -3= 1, dan Tahun 2000+1 = 2001, sehingga dugaan persalinan
adalah 18 Januari 2001.
b. Seorang ibu hamil memiliki HPHT 15-9-2005 dan diperiksa pada 27-11-2005. Maka umur
kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL) adalah:
15-09-2005 = 2 minggu 1hari
31-10-2005 = 4 minggu 3 hari
27-11-2005 = 3 minggu 6 hari
Jumlah 9 minggu 10 hari
Berarti usia kehamilan : 10 minggu 3 hari
Jadi umur kehamilan saat diperiksa adalah 10 minggu 3 hari atau 10 minggu genap.
Cara menghitungnya:
1 minggu terdiri atas 7 hari.
a. Tanggal 15-09-2005, berarti hari ke-15. Ini sama dengan 2 x 7 hari = 14 hari + 1 hari (2
minggulebih 1 hari)
b. Bulan Oktober (bulan 10) terdiri atas 31 hari. Ini berarti 4 x 7 hari = 28 hari + 3 hari atau
sama dengan 4 minggu lebih 3 hari
c. tanggal 27-11-2005 berarti hari ke-27 sama dengan 3 x 7 hari = 21 hari + 6 hari (3 minggu
lebih 6 hari). Sementara HPL dihitung dengan rumus Naegel = Hari + 7, Bulan ¬ 3 = 15 + 7,
9 ¬ 3 jadi HPL = 22-06-2005
Bila mempunyai kalender obstetrik maka usia kehamilan dan HPL dapat dilihat di tabel
kalender tersebut.
2. Gerakan pertama fetus.
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka
perkiraan umur hamil dapat ditetapkan.
3. Perkiraan tingginya fundus uteri.
a. Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada
hamil pertama. Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus
dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis, umbilikus, atau
prosesus xipoideus. Cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Pada
kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
40

Tinggi fundus uteri = Umur kehamilan


1/3 di atas simfisis = 12 minggu
½ simfisis-pusat = 16 minggu
2/3 di atas simfisis = 20 minggu
Setinggi pusat = 22 minggu
1/3 di atas pusat = 28 minggu
½ pusat-prosesus xifoideus = 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus = 36 minggu
Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus = 40 minggu
Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan
8 Bulan hamil
Perut lebih kecil
Epigastrium tegang
Pusat datar
Kepala teraba kecil
Kepala belum masuk PAP
10 bulan hamil
Perut besar
Epigastrium lembek, karena kepala janin masuk PAP
Pusat menonjol
Kepala besar.
Kepala telah masuk PAP
Ketidak akuratan metode ini :
1. Wanita bervariasi pada jarak simfisis pubis ke prosesus xifoid, lokasi umbilikus diantara 2
titik (imajiner) ini.
2. Lebar jari pemeriksa bervariasi antara yang gemuk dan yang kurus.
Keuntungan :
1. Digunakan jika tidak ada Caliper atau pita pengukur.
2. Jari cukup akurat untuk menentukan perbedaan yang jelas antara perkiraan umur
kehamilan dengan tanggal dan dengan temuan hasil pemeriksaan dan untuk mengindikasi
perlunya pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan ketidak sesuaian dan sebab kelainan
tersebut.
b. Metode ini menggunakan alat ukur Caliper.
41

Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung
yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran
kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang terletak
ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan minggu kehamilan setelah
sekitar 22-24 minggu .
Keuntungan :
Lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama dalam mengukur TFU setelah 22-24
minggu kehamilan (dibuktikan oleh studi yang dilakukan Engstrom, Mc.Farlin dan Sitller)
Kerugian :
Jarang digunakan karena lebih sulit, lebih mahal, kurang praktis dibawa, lebih susah dibaca,
lebih susah digunakan dibandingkan pita pengukur
c. Menggunakan pita pengukur yang mungkin merupakan metode akurat kedua dalam
pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada
tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai
puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama
dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.
Keuntungan :
Lebih murah, mudah dibawa, mudah dibaca hasilnya, mudah
digunakan dan Cukup akurat
Kerugian :
Kurang akurat dibandingkan caliper
d. Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya berbeda. Garis nol pita pengukur
diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di
dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran
dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti
bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang
ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus.
Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika
sebagai berikut ;
a. Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada
jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah
minggu kehamilan
42

b. Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada
jumlah cm yang terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah
minggu kehamilan
Keuntungan :
Cukup akurat
Kerugian :
Rumit, tidak praktis
4.Ultrasonografi
a. Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal
kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7
minggu.
b. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan
ukuran tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan.
Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara:
1. Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestational Sac) untuk kehamilan 6-
12 minggu.
2. Dengan mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown rump Length) untuk umur
kehamilan 7-14 minggu.
3. Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu.
Guna menentukan usia kehamilan
1. Untuk menentukan kapan taksiran partus.
2. Untuk menilai apakan pertumbuhan janin cukup baik, fungsi placentanya cukup baik
dengan melihat perkembangan tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan usia kehamialan.
3. Untuk menentukan kehamilan lewat waktu.
4. Untuk dijadikan acuan dalam menentukan sikap, misalnya pada kasus HAP, preeklamsia /
eklampsia, KPD, kehamilan dengan penyakit / penyulit (jantung, DM)

GAMBAR-GAMBAR :

a. Hamil 6 minggu
43

b. Hamil 8 minggu

c. Hamil 10 minggu
44

d. Kehamilan 12 mgg

e. Hamil 16 minggu
45

f. Hamil 20 mgg

G. MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN


Ditinjau dari lamanya kehamilan, kita bisa menentukan periode kehamilan dengan
membaginya dalam 3 bagian yaitu :
Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg
Kehamilan triwulan II, antara 12-28 mg
Kehamilan triwulan III, antara 28-40 mg
Masing-masing bagian mempunyai perkembangan yang berbada.

TRIWULAN I
46

Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana dimulainya perkembangan organ-organ
janin. Apabila terjadi cacat pada bayi nantinya, pada masa inilah penentuanyan.Jadi pada
masa ini ibu sangat membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma.
Pada masa ini uturus mengalami perkembangan pesat untuk mempersiapkan plasenta dan
pertumbuhan janin. Selain itu juga mengalami perubahan adaptasi dalam psikologisnya.
Dimana ibu ingin lebih diperhatikan. Emosi ibu labil. Ini akibat pengaruh adaptasi tubuh
terhadap kehamilannya.
TRIWULAN II
Di masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi viabilitasnya masih
diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan hidup dengan baik. Pada masa ini ibu
sudah merasa nyaman dan bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
TRIWULAN III
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa ini disebut masa pematangan.
Tubuh sudah siap untuk proses persalinan. Payudara sudah mengeluarkan kolostrum.
Pengeluaran hormon estrogen dan progesteron sudah mulai berkurang. Terkadang akan
timbul kontraksi / his pada uterus. Janin yang akan lahir dalam masa ini telah dapat hidup /
viable.
Guna menentukan periode kehamilan
Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.
Untuk memeudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
Sebagai pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan agar bisa mengkaji kebutuhan ibu
sesuai denganm perkembangan masa kehamilannya.
47

BAB III
PENUTUP

Daftar Pustaka

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
http://rizkiauliarahmawati2012.blogspot.co.id/2013/07/anatomi-dan-fisiologi-organ-
reproduksi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai