Anda di halaman 1dari 40

1

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. SAL SHABILA (201702015)


2. ANIS HORIYAH (201702016)
3. FAJRINA REFORMA (201702017)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
JL.RAYA JABON KM.6,MOJOANYAR,MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2017/2018
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi


para pembaca. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami mohon
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang
dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Mojokerto, 26 September

Penulis
3

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................2
Dafatr Isi.........................................................................................................3
Pendahuluan....................................................................................................4
1. Latar Belakang....................................................................................4
2. Rumusan Masalah...............................................................................4
3. Tujuan.................................................................................................5
Materi
1. Anatomi Reproduksi Organ Wanita.....................................................6
2. Anatomi Panggul.................................................................................10
3. Siklus Hormonal..................................................................................14
4. Konsepsi ..............................................................................................16
5. Fertilisasi Dan Implantasi.....................................................................22
6. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio............................................24
7. Struktur Dan Fungsi Amnion...............................................................30
8. Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Tali Pusat............................................31
9. Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta...............................................34
10. Sirkulasi Darah Fetus...........................................................................35
11. Menentukan Usia Kehamilan......................................\........................36
12. Menentukan Periode Kehamilan..........................................................36
Penutup
1. Kesimpulan.........................................................................................38
2. Saran ...................................................................................................39
Daftar Pustaka..................................................................................................40
4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang
peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal.
Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan
reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah satu tantangan yang
harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk
dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil
serta memiliki kompetensi yang luas termasuk dalam anatomi khususnya wanita
dalam memberikan asuhan kebidanan yang bekualitas.

Setiap bidan yang akan melakukan tindakan ke pada pasien terlebih dahulu harus
memahami teori tentang anatomi fisiologi organ reproduksi wanita, anatomi
panggul, siklus hormonal, konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan hasil
konsepsi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi fisiologi organ reproduksi wanita?

2. Bagaimana anatomi panggul?

3. Bagaimana siklus hormonal pada wanita?

4. Apa pengertian dari ovum dan sperma?

5. Apa pengertian dari fertilitasi dan implantasi?

6. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio?

7. Bagaimana struktur dan fungsi amnion?

8. Bagaimana struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat?

9. Bagaimana struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta?

10. Bagaimana sirkulasi darah fetus?

11. Bagaimana cara menentukan usia kehamilan?


5

12. Bagaimana cara menentukan periode kehamilan?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk memahami anatomi fisiologi organ reproduksi wanita.

2. Untuk memahami anatomi panggul.

3. Untuk memahami siklus hormonal pada wanita.

4. Untuk memahami pengertian dari ovum dan sperma.

5. Untuk memahami pengertian dari fertilitasi dan implantasi.

6. Untuk memahami pertumbuhan dan perkembangan embrio.

7. Untuk memahami struktur dan fungsi amnion.

8. Untuk memahami struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat.

9. Untuk memahami struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta.

10. Untuk memahami sirkulasi darah fetus.

11. Untuk memahami cara menentukan usia kehamilan.

12. Untuk memahami cara menentukan periode kehamilan.


6

MATERI

1. Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita


A. Pengertian Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
1. Anatomi
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia.
2. Fisiologi
Yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia.
3. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
Yaitu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan serta fungsi organ
reproduksi tubuh wanita.
4. Organ reproduksi wanita
Merupakan suatu organ yang terbuka karena berhubungan dengan
udara luar. Organ ini sudah ada sejak bayi tetapi baru berfungsi setelah
tanda pubertas.
B. Fungsi Organ Reproduksi Wanita
1. Memproduksi sejumlah keci ovum yaitu sel telur matur.
2. Menyediakan tempat yang sesuai untuk fertilisasi ovum oleh
spermatozoon.
3. Menyediakan lingkungan yang cocok sehingga embrio mendapatkan
nutrisi dan dapat berkembang serta matur.
C. Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua
golongan yaitu: genetalia eksterna dan genetalia interna.

1. Genetalia eksterna
1. Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.Pada masa
pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
2. Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang,
banyak mengandung pleksus vena.Homolog embriologik dengan
skrotum pada pria.Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas
7

atas labia mayora.Di bagian bawah perineum, labia mayora


menyatu (pada commisura posterior).
3. Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai
folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan
ujung serabut saraf.
4. Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior
vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding
anterior vagina.Homolog embriologik dengan penis pada
pria.Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak
pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
5. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas
lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.Terdapat 6
lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus
vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene
kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
6. Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup
lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa
robekan.Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah
menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis,
septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat
robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan
(misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut
parous.Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang
robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.Hymen
yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen
imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan
darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
7. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi
cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian
kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi
dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix
lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding
dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah
mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid,
untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus
urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior,
posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di
8

sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap


stimulasi orgasmus vaginal.
8. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas
otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan
diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).Perineal body adalah raphe median
m.levator ani, antara anus dan vagina.Perineum meregang pada
persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar
jalan lahir dan mencegah ruptur.

2. Genetalia Internal
1. Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi
peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan
nutrisi konseptus.Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi
dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi
dikeluarkan.Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks
uteri.
2. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /
menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri
dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen
dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina
yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri
externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar
mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum).
Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium
externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan
(primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks
9

mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar


mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang
mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan
berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas
lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
3. Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat
pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan
muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke
dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta
dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri,
menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-
hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan
fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus
bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita.
4. Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum
cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium,
ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina,
ligamentum rectouterina.
5. Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca
interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
6. Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang
tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan
transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal
dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars
interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum
dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding
yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
7. Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter
uterotuba pengendali transfer gamet.
8. Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula /
infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga
terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
9. Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada
ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi
“menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan
ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
10

10. Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada
usus).
11. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga
peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai
jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari
korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan
pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal
primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi
(pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid
(estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum
pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba
Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum
yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh
ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan
jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta
abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

2. Anatomi Panggul

Fungsi umum panggul wanita adalah sebagai berikut :


1. Bagian keras panggul wanita terdiri dari :
 Panggul besar (pelvis mayor) : menyangga isi abdomen
 Panggul kecil (pelvis minor) : membentuk jalan lahir dan tempat alat
genetalia
2. Bagian lunak panggul wanita
 Membentuk lapisan dalam lahir
11

 Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil
maupun saat nifas
 Saat persalinan, berperan dalam proses pelahiran dan kala uri
Panggul wanita terdiri dari :
1. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang :
 2 tulang pangkal paha (os coxae) : Os Coxae terdiri atas Os Illium, Os
Ischium, dan Os Pubis
 1 tulang kelangkang (os sacrum)
 1 tulang tungging (os coccygis)
2. Bagian lunak = Diafragma pelvis, dibentuk oleh
 Pars muskulus levator ani
 Pars membranasea
 Regio perineum
Bentuk Panggul Wanita
Menurut Caldwell dan Molloy terdapat 4 bentuk panggul pada wanita. Bentuk
panggul ini akan menentukan jalan lahir dan mekanisme persalinan. Bentuk-
bentuk tersebut adalah :
1. Panggul Ginekoid
2. Panggul Android
3. Panggul Anthropoid
4. Panggul Platipeloid
Tulang panggul yang terdiri dari 4 buah tulang berhubungan erat melalui
persendian. Di samping persendian tulang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat
berupa ligamentum sehingga seluruhnya merupakan dan membentuk jalan lahir
yang kuat. Jaringan ikat yang menghubungkan tulang tersebut adalah :
1. Permukaan belakang tulang sakrum ke tulang usus : Ligamentum sacro-iliaka
posterior
2. Permukaan depan tulang sakrum ke tulang usus : Ligamentum sacro-iliaka
anterior, Ligamentum illiolumbalis, Ligamentum sacro-iliaka interossea
3. Tulang sacrum ke spina ischiadica : Ligamentum sacrospinosum
4. Tulang sacrum ke tuber ossis ischiadica : Ligamentum sacrotuberosum
5. Tulang pangkal paha kanan dan kiri dihubungkan oleh : Simfisis Pubis
12

Panggul Kecil (Pelvis Minor)


Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan
tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk
corong dengan luas bidang yang berbeda-beda, sehingga dapat menentukan posisi
dan letak bagian terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari 4 bidang : Pintu atas panggul, Bidang terluas panggul, Bidang
tersempit panggul, Pintu bawah panggul
2. Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan (Sumbu Carus)
a. Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang ke samping dan
dibatasi oleh :
 Promontorium
 Sayap os sakrum
 Linea terminalis kiri dan kanan
 Pinggir atas simfisis pubis
Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu :
 Ukuran muka belakang (Conjugata Vera) : Panjangnya sekitar 11 cm,
tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya diperhitungkan
melalui pengukuran Conjugata diagonalis. Panjang Conjugata diagonalis
antara promontorium dan tepi bawah simfisis pubis. Conjugata Vera (CV)
= CD – 1,5 CM.
 Ukuran melintang (Diameter Transversa) : Jarak antara kedua linea
terminalis (12,5 cm
 Ukuran serong (Diameter Obliqua) : Jarak antara artikulasio sacro-
iliaka menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini
tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup.
b. Bidang Luas Panggul
Bidang terluas dalam panggul wanita membentang antara pertengahan simfisis
menuju pertemuan tulang belakang (Os sacrum) kedua dan ketiga. Ukuran muka
belakangnya 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Dalam proses persalinan
bidang ini tidak menimbulkan kesukaran.
13

c. Bidang Sempit Panggul


Bidang sempit panggul mempunyai ukuran terkecil jalan lahir, membentang
setinggi tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong tulang
sakrum setinggi 1-2 cm di atas ujungnya.
Ukuran muka belakangnya 11,5 cm dan ukuran melintangnya sebesar 10 cm.
d. Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama
 Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arkus
pubis
 Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis dan dibatasi oleh os sakrum
Ukuran-ukuran pintu bawah panggul adalah :
 Ukuran muka belakang : Tepi bawah simfisis menuju ujung tulang
sakrum (11,5 cm)
 Ukuran melintang : Jarak antara tuber ischiadica kanan dan kiri
sebesar 10-10,5 cm
 Diameter sagitalis posterior : Ujung tulang sakrum ke pertengahan ukuran
melintang 7,5 cm
Sistem Bidang Hodge
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terdepan janin turun ke dasar panggul.
Hodge menentukan bidang penurunan sebagai berkut :
 Hodge I : bidang yang sana dengan pintu atas panggul
 Hodge II : bidang yang sejajar dengan H I setinggi tepi bawah
simfisis
 Hodge III : bidang yang sejajar dengan H II setinggi spina ischiadica
 Hodge IV : bidang yang sejajar dengan H III setinggi ujung tulang
sakrum
14

3. Siklus Hormonal
Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula
hypophyse dan ovarium.
Glandula Hypophyse
Hypophyse anterior menghasilkan 3 hormon yaitu:
1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
2. LH (Luteizening Hormon)
3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)
1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
FSH mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan jumlahnya terus bertambah
sampai dewasa. FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita
menopause. FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse.
Pembentukan FSH akan berkurang pada pembentukan atau pemberian hormon
estrogen dalam jumlah cukup maupun saat kehamilan. FSH dapat mempengaruhi
folikel promodial yang berkembang dalam ovarium menjadi folikel de graaf yang
dapat menimbulkan proliferasi pada endometrium.
2. LH (Luteinizing Hormon)
LH banyak ditemukan pada wanita menopause. LH bekerjasama dengan FSH
menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf, penimbunan
subtansi dari progesteron dalam sel granulosa. Apabila estrogen dibentuk dalam
jumlah besar, maka akan menyebabkan pengurangan FSH. Sedangkan produksi
LH bertambah, sehingga akan tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang
dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH juga mempengaruhi korpus luteum serta
memproduksi estrogen dan progesteron yang menyebabkan kelenjar-kelenjar
berleku-leku dan bersekresi.
3. Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)
Prolaktin hormon ditemukan pada wanita yang mengalami
menstruasi. Prolaktin hormon terbanyak pada urin wanita hamil, laktasi dan post
menopause. Prolaktin dibentuk oleh sel alpha (achidophil) dari lobus anterior
hyphopyse. Fungsi hormon prolaktin adalah memulai dan mempertahankan
produksi progesteron dari korpus luteum, mempengaruhi proses metabolisme, dan
merangsang pengeluaran air susu. Prolaktin diatur dan dirangsang oleh pusat
hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin releasing faktor
dan Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang menghambat produksi prolaktin.
15

Hormon-Hormon Ovarium
Hormon-hormon ovarium terdiri dari:
1. Esterogen
2. Progesteron
3. Relaxin
1) Esterogen
Esterogen menimbulkan proliferasi dari endometrium, juga menyebabkan
timbulnya tanda kelamin sekunder dan menambah kontraktilitas uterus.
Hormon esterogen berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai
persalinan (kasus KJDK, serotinus), mempengaruhi produksi dari sekresi
epitel vagina dan mendorong pertumbuhan dari
basil doderlein (keasaman vagina).
2) Progesteron
Progesteron dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta.
Kadar pregnandiol (metabolit dari progesteron dalam urin) paling tinggi dijumpai
pada hari ke 20 dan ke 21 setelah menstruasi dan berkurang 2 hari sebelum
menstruasi. Hormon progesteron berpengaruh pada uterus dan mammae.
Pengaruh progesteron pada uterus adalah sebagai berikut:
1) Endometrium akan bereaksi, kelenjar semakin panjang dan berkelok-
kelok, sehingga endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga
memudahkan nidasi.
2) Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi
dinding uterus dan mengurangi pengaruh oksitosin.
Pengaruh terhadap mammae adalah menyebabkan pertumbuhan dari acini
dan lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai pada fase post ovulatoir dan
selama kehamilan.
3) Relaxin
Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada usia kehamilan 38-42 minggu.
Hormon relaksin mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan serviks dan
mendorong uterus untuk berkontraksi.
16

4. Konsepsi Ovum dan Sperma

Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpenuhi
beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut .
a.Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b.Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
d. Tidak ada barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai,
melakukan penetrasi, dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Agar terjadi kehamilan sebaiknya senggama dilakukan sebelum tepat di
hari wanita ovulasi karena sperma dapat hidup tiga hari di dalam vagina,
sedangkan ovum hanya bertahan 12 – 24 jam setelah dikeluarkan dari ovarium
(ovulasi). Kapan wanita mengalami ovulasi dapat dikenali melalui bentuk
cairan vagina yang keluar. Jika terlihat bening, banyak, dan licin, maka
kemungkinan besar wanita dalam keadaan subur. Cairan vagina secara
bertahap akan menjadi kental dan berwarna putih keruh setelah melewati masa
ovulasi. Selain mengamati karakter cairan vagina, ovulasi dapat juga diprediksi
melalui perhitungan siklus menstruasi. Wanita mengalami ovulasi pada hari ke-
12 sampai ke-14 siklus menstruasi, namun cara ini kurang dapat digunakan
pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Diperkirakan ada 300 juta sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi dan
yang dapat ditampung oleh bagian belakang vagina, namun dalam
perjalanannya hanya beberapa ribu saja yang dapat mencapai tuba falopi.
Lingkungan vagina yang asam dan adanya daya vagosit dari uterus membuat
sebagian sperma tidak mampu untuk bertahan hidup, yang akhirnya
dikeluarkan lagi melalui vagina.
17

Ovum

Sel telur (ovum) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan oleh ovarium dari
organisme berjenis kelamin betina. Sel telur manusia, berbentuk bulat, berdiameter
lebih-kurang 145 µm, dengan jumlah kromosom 23. Sel telur manusia hanya dibuat
sekali, yaitu pada saat masih janin (dalam kandungan ibu). Indung telur (ovarium)
tidak memproduksi sel telur. Ovarium hanya melepaskan sel telur yang telah
matang / siap dilepaskan, dan itupun dapat dipastikan “hanya sebulan sekali”. Sel
telur tersebut adalah sel telur yang bertumbuh-kembang sejak masa janin.
Akibatnya, jumlah sel telur senantiasa berkurang, Semakin tua seorang wanita saat
hamil, akan semakin besar pula peluang / kemungkinan terjadinya anak dengan
kelainan / kecacatan.

Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan


bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadi-lah proses pertumbuhan pada
makhluk hidup. . Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet
yang bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa,
sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.
Seorang laki-laki menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan wanita
menghasilkan sel telur atau ovum di dalam ovarium.

ovum harus memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain:

1. Membran Vitellin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum. Membran


plasma dari sel telur disebut membran vitelline, dan memiliki fungsi yang sama
18

seperti pada sel lain, terutama untuk mengontrol apa yang masuk dan keluar dari
mereka.

2.Zona Pellusida yaitu lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian
tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa. Zona
pelusida, lebih dikenal sebagai ‘jelly mantel’. Hal ini juga terlibat dalam pengikatan
sperma selama pembuahan dan mencegah lebih dari satu sperma memasuki sel
telur.

3.Korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit
dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal. Lapisan terluar ini terdiri
dari beberapa baris sel granulosa yang mrmbiarkan telur menempel setelah
dikeluarkan dari folikel. Korona radiata menyediakan sel telur dengan protein
esensial dan bertindak seperti pembungkus gelembung, melindunginya saat
berjalan menuruni tuba falopi.

Ovum merupakan gamet betina yang nantinya akan melakukan fusi (penyatuan)
dengan spermatozoon untuk membentuk zigot pada proses pembuahan. Ovum pada
manusia bersifat microlechital yaitu ovum dengan kuning telur yang sedikit dan
memiliki ukuran kecil dengan rata-rata berdiameter 1,5µ. ukuran ovum jauh lebih
besar daripada ukuran spermatozoon. Hal ini dikarenakan karena material isi ovum
material ovum terdiri dari glikogen, kuning telur dan protein yang terakumulasi
dalam sitoplasma.

ovum bersifat non motil karena tidak memiliki alat pergerakan seperti
spermatozoon. Ovum memiliki bentuk yang bulat dan mampu bergerak pasif untuk
sampai ke tuba fallopii karena adanya bantuan dari gerakan silia di bagian
infundibulum dan ampula tuba Fallopii.

Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium Proses


pembentukan ovum disebut oogenesis. Proses ini terjadi di dalam ovarium. Sejak
masa embrio hingga dewasa, oogonia (sel induk telur) di dalam ovarium mengalami
perkembangan. Oogonium pada masa embrio ini memperbanyak diri secara mitosis
membentuk oosit primer. Saat embrio berusia 6 bulan, oosit primer mengalami
19

meiosis I dan berhenti pada fase profase. Kemudian oosit primer ini berhenti
membelah hingga masa pubertas.

Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah:

· BBL = 750.000

· Umur 6 – 15 = 439.000

· Umur 16 – 25 tahun = 159.000

· Umur 26 – 35 tahun = 59.000

· Umur 35 – 45 tahun = 39.000

· Masa menopause = semua hilang

Proses Oogenensis Dipengaruhi Oleh Hormon

Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang Berfungsi untuk merangsang


pertumbuhan sel-sel folikel.

Hormon LH (Luteinizing Hormone) yang Berfungsi merangsang terjadinya ovulasi


(yaitu proses pengeluaran sel ovum).

Hormon estrogen yang berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder. Hormon


progesteron yang berfungsi juga untuk menebalkan dinding endometrium.

Sperma
20

Sperma istilah berasal dari kata Yunani sperma (yang berarti “benih”) dan mengacu
ke sel-sel reproduksi laki-laki. Dalam jenis reproduksi seksual dikenal sebagai
anisogamy dan oogamy, ada perbedaan ditandai dalam ukuran gamet dengan yang
lebih kecil yang disebut sel “laki-laki” atau sperma.

Sel sperma manusia adalah sel reproduksi pada laki-laki dan hanya akan bertahan
hidup di lingkungan yang hangat, sekali meninggalkan tubuh kelangsungan hidup
sperma berkurang dan dapat menyebabkan sel mati, mengurangi kualitas sperma.
Sel sperma datang dalam dua jenis; “laki-laki” dan “perempuan”. Sperma sel-sel
yang menimbulkan perempuan (XX) keturunan setelah pembuahan berbeda dalam
bahwa mereka membawa kromosom X, sedangkan sperma sel-sel yang
menimbulkan laki-laki (XY) keturunan membawa kromosom Y. Struktur
spermatozoa terlihat mempunyai bentuk mirip seperti kecebong, terdapat bagian
kepala dan ekor, dapat terlihat bahwa sel-sel sperma memiliki struktur sebagai
berikut:

Kepala Sperma

Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian
yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk
agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk
menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan
1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X untuk membentuk
bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk membentuk bayi
berkelamin laki-laki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan
menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.

Bagian Tengah Sperma

Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk pembentukan


energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma.
Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah fruktosa.
21

Ekor Sperma

Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak. Fungsinya adalah
untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini
maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.

Spermatogenesis

Pembentukan sperma berlangsung di dalam testis. Proses pembentukan atau


pemasakan sperma ini disebut spermatogenesis. Spermatogenesis berawal dari sel
spermatogonia yang terdapat pada dinding tubulus seminiferus. Setiap
spermatogonia yang mengandung 23 pasang kromosom, mengalami pembelahan
mitosis menghasilkan spermatosit primer yang juga mengandung 23 pasang
kromosom. Spermatosit primer ini kemudian mengalami pembelahan meiosis
pertama menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian tiap
spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis kedua) menghasilkan
2 spermatid yang juga haploid. Spermatid kemudian berdiferensiasi menjadi
sperma yang telah masak. Sperma ini bersifat haploid

Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis) :

· Spermatogonium (membelah dua)

· Spermatosit pertama (membelah dua)

· Spermatosit kedua (membelah dua)

· Spermatid, kemudian tumbuh menjadi

· Spermatozoa (sperma)

Proses PembentukanSsperma (Spermatogenesis) Dipengaruhi Hormon

Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara


langsung serta merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium dalam melakukan spermatogenesis.

Hormon LH yang berfungsi merangsang Sel Leydig untuk memperoleh sekresi


Testosterone (Suatu hormon seks yang penting untuk perkembangan sperma).
22

5. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu
dengan ovum terjadi penyatuan sperma dengan ovum sampai dengan terjadi
perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma sehingga menjadi buah kehamilan.
Gambaran proses dari konsepsi sampai dengan fertilisasi adalah sebagai
berikut.Berikut adalah fase-fase dalam konsepsi sampai dengan fertilisasi.
a. Sperma memasuki vagina
Sperma di ejakulasikan di forniks vagina saat coitus, menuju ke ampula tuba
sebagai tempat fertilisasi.
b. Proses kapasitas
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat mencapai ampula
tuba.
c. Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa
menembus lapisan oosit (ovum).
d. Sperma memasuki zona pellusida dan korona radiata.
Zat yang dikeluarkan melalui reaksi akromosom akan mengencerkan korona
radiata dan zona pellusida.
e. Reaks granulla kortikal
Granulla korrtikal merupakan sel-sel granulose yang berada disekitar oosit
yang akan menutup setelah satu buah sperma masuk ke dalam oosit sehingga
mencegah sperma yang lain untuk masuk.
f. Fertilisasi
1) Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk
pronukleus pria.
2) Inti sel ovum membentuk pronukleus wanita.
3) Kedua pronukleus berfungsi
Dalam proses ini akhirnya kedua proneklous bersatu dan membentuk zigot
yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. Dalam beberapa jam
setelah konsepsi,mulailah terjadi proses pembelahan zigot. Setelah
pembelahan sel terjadi, maka pembelahan – pembelahan selanjutnya akan
berjalan dengan lancar dan akhirnya dalam waktu 3 hari terbentuk suatu
kelompok sel sel yang sama besarnya,disebut morulla. Proses selanjutnya
adalah perubahan morulla menjadi blastula. Hasil konsepsi tiba kedalam
kavum uteri pada tingkat blastula.
23

Implantasi (nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai,disebut trofoblast,yang
mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai
rongga rahim,jaringan endometrium berada pada fase sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan. Blastula
dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah
masuk kedlam desidua,menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi. Itulah sebabnya kadang kadang pada saatr nidasi terjadi sedikit
pendarahan akibat luka desidua yang disebut dengan tanda Hartman.
Umumnya midasi terjadi pada di depan atau belakang rahim(korpus) dekat
fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi, dimulailah diferensiasi sel sel blastula.
Sel sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exoceloma membentuk entoderm
dan yolk sac,sedangkan sel sel yang lebih besar menjadi entoderm dan
membentuk ruang amnion. Terbentuklah lempeng embrional diantara amnion
dan yolk sac. Sel-sel trofoblast mesoderma yang tumbuh disekitar mudigah
akan melapisi bagian dalam trofoblast,sehingga terbentuklah sekat korionik
yang kelak menjadi korion. Sel sel trofoblast tumbuh menjadi 2 lapisan,yaitu
sititrofoblast (sebelah dalam ) dan sinsiotrofoblast (sebelah luar). Vili korialis
yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang cabang dan
disebut sebagai korion frondosum,sedangkan yang berhubungan dengan
desidua kapsularis (korion leave) kurang mendapat makanan sehingga
akhirnya menghilang. Dalam peringkat nidasi trofoblast dihasilkan hormon
Human cholionic gonadotropin (HCG) .
24

6. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

Perkembangan embrio
Minggu ke-1 :
1. Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun
belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir.
2. Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahariSel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai
proses pembuahan
3. Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua Sel telur yang telah dibuahi
membelah dua, 30 jam setelah dibuahi Sambil terus membelah, sel telur
bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim
4. Setelah membelah menjadi 32 sel telur disebut morula.
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu.Sel telur yang telah membelah menjadi
ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya
sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

Minggu 4
Bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic
Gonadotropin - HCG)

Minggu ke 5
1. Pada minggu ini terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm.
2. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system
saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang,
kulit serta rambut.
3. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk
organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
25

4. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus,
hati, pankreas dan pundi kencing.

Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi
lengan kaki pun mulai tampak

Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram,
kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi
bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan
dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-
paru

Minggu 8
1. Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi ujung hidung
dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang
menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan
semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6
minggu setelah pembuahan

2. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir,


mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran
kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum
sempurna

Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda
tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya.
Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram

Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan
otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap
menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan
berat 7 gram

Minggu 11
1. Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan
dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.

2. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat,


meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu.
26

Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,


memanjang bahkan jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus
memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

Minggu 13
1. Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan
oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat
untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76
mm dan beratnya 19 gram.

2. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya
juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu 14
1. Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25
gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang
tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini.
Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga
perut menuju panggul.

2. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena
belum ada lapisan lemak.

Minggu 15
1. Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang.
Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada
minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya
kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm

2. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.


Kelopak matanya masih tertutup.

Minggu 16
1. Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui
plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar
suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang
pertama terbentuk dan berfungsi.

2. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan
perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80
gram.

Minggu 17
1. Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil.
Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjaga suhu tubuh bayi
setelah lahir.
27

2. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung
jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

Minggu 18
1. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan
beratnya 140 gram.

2. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.
Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu 19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi
kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia
mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram
dengan panjang hampir 16 cm.

Minggu 20
1. Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan
panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat
lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini.

2. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit


mulai terlihat.

Minggu 21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau
menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju
usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan
panjangnya 20 cm.

Minggu 22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap
minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala
dan tubuh semakin proporsional.

Minggu 23
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur
sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak
dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan
otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir
450 gram.

Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk
sempurna.
28

Minggu 24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari
plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang.

Kulit bayi mulai menebal.

Minggu 25
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat.
Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar
mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin
membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu
ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah
mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu 26
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai
terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan
lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut,
mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

Minggu 27
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh
masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85%
untuk bertahan.

Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan
menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil
870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

Minggu 28
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 38 cm. Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan
rambutnya terus tumbuh.

Lemak dalam badan mulai bertambah,matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke
bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia,
si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.

Minggu ke 29
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan
estrogen.
29

Bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau.
Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan
dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia,
berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Minggu 30
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang
sekitar 1400 gram dan panjangnya 37-39 cm. Karena ia semakin besar,
gerakannya semakin terasa.bayi sudah bisa membuka dan menutup matanya,
dan juga mengeluarkan air mata. berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan
tinggi 39-40 cm.

Minggu 31
Perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang
berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila
diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan tinggi 41-43 cm.

Minggu 32
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata,
alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi
tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat
dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm.

Minggu 33
Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah
mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan
sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras
tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Apabila bayinya laki-laki
maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan
bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu 34
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata
apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya.
Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini
akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai
menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-
46 cm.

Minggu 35
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi
sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini
berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
30

Minggu 36
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak
sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah
bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini
paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama
dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.

Minggu 37
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan
kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan
bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat
adanya cahaya diluar rahim. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram,
dengan tinggi 48-49 cm.

Minggu 38
Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan
bayi siap dilahirkan.

7. Struktur dan fungsi Amnion

Amnion (air ketuban) merupakan elemen dari kehamilan yang sangat


penting untuk diketahui. Air ketuban ini dapat dijadika acuan dalam
menentukan diagnosis kehamilan dan kesejahteraan janin. Beberapa aspek
penting yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
31

1. Struktur amnion
a. Volume pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc
b. Berwarna putih keruh, berbau amis, dan terasa manis
c. Reaksinya agak alkalis sampai netral dengan berat janin 1,008
d. Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, samurat,
kreatinin, sel-sel epiter, rambut lanugo, ferniks caseosa, dan garam
anorganik. Kadar protein 2,6% g/ liter
2. Fungsi amnion
a. Melindungi janin dari trauma atau benturan dengan benda luar uterus
b. Memungkinkan janin bergerak bebas
c. Menstabilkan seluruh tubuh janin tetap hangat
d. Menahan tekanan uterus
e. Sebagai pembersih jalan lahir
3. Cara Mengenali Amnion
a. Dengan kertas lakmus
b. Makroskopis, berbau amis, adanya lanugo dan ferniks caseosa, serta
bercampur mekonium
c. Mikroskopis, terdapat lanugo dan rambut
d. Laboratorium, kadar ureumrendah di bandingkan dengan air kemih
(urine)

8. Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat


32

Tali pusat merupakan bagian janin yang sangat penting untuk


kelangsungan hidup janin meskipun tidak menutup kemungkinan juga tali
pusat ini dapat menyebabkan penyulit persalinan, misalnya pada kasus
lilitan tali pusat. Beberapa hal penting perlu diketahui mengenai tali pusat
antara lain sebagai berikut.
1. Struktur tali pusat
a. Terdiri dari 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
b. Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion
c. Di dalamnya terdapat jaringan yang lembek, yang dimanakan selai
Warthon yang berfungsi untuk meliondungi 2 arteri dan 1 vena
umbilikalis yang berada dalam tali pusat
d. Panjang rata-rata 50 cm

2. Fungsi tali pusat


a. Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
b. Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabulisme ke butuh ibu ;
serta
c. Media transportasi zat anti bodi ibu ke janin
3. Sirkulasi tali pusat
Kedua arteri dan satu vena yang berada dalam tali pusat menghubungkan
sistem kardiovaskular janin dengan plasent

9. Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta


Struktur
a. Berbentuk budar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan
tebal 2-2,5 cm
b. Berat rata-rata 500 g
c. Letak plasenta umumnya didepan atau dibelakang uterus, agak keatas ke
arah fundus
d. Terdiri atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut
1) Pars maternal: bagian plasenta yang menempel pada desidua.
Terdapat kotiledon (rata-rata 20 kotiledon) dibagian ini tempat terjadinya
pertukaran darah ibu dan janin
33

2) Parsfeta: terdapat tali pusat (insersio, penanaman tali pusan)


a) Insersio sentralis, penanaman tali pusat ditengah plasenta
b) Insersio marginalis, penanaman tali pusat dipinggir plasenta
c) Insersio velamentosa, penanaman tali pusat diselaput janin/ selaput
amnion
Plasenta “dewasa”
Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
(struktur plasenta dewasa : gambar)
Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal :
1. bentuk bundar / oval
2. diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.
3. berat rata-rata 500-600 g
4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah
/ sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis.
5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang
diliputi selaput tipis desidua basalis.
6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion)
menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion.
7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu)
meningkat sampai 600-700 cc/menit (aterm).
CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi
jumlah dan ukuran plasenta dan selaput janin.
Fungsi plasenta
Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang
baik.
1. Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL,
estrogen,progesteron, dan sebagainya (cari / baca sendiri).
5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan
janin, yang diberikan melalui ibu.
34

7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi
akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah
terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya)
Sirkulasi
a. Darah ibu yang berasal dari spiral arteri disemprotkan dengan tekanan
sistol 70-80 mmHg
b. Pada saat inilah terjadi petukaran darah ibu dan janin, dengan tujuan
membuang CO2 dan mengikat O2

10. Sirkulasi darah fetus


Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari
plasenta melalui vena umbilikalis masuk kedalam tubuh janin sebagia
besar darah tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena
kava inferior.
Dalam atrium kanan sebagian besar darah ini akan mengalir secara
fisiologis ke atrium kiri melalui koramen ovale yang berada antara kedua
atrium ini. Selanjutnya darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri
yang kemudian dipompakan aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium
kanan mengalir ke ventrikel kanan secara bersama-sama dengan darah
yang berasal dari vene kava superior.
Oleh karena tekanan paru-paru belum berkembang, maka sebagian besar
darah dari ventrikel kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri
pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir ke duktus bottali sebelum
mencapai aorta. Sebagian kecil ke paru-paru, dan selanjutnya ke atrium
kiri melalui vena vulmonalis.
Udara dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi ke
oksigen pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen
serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran akan dialirkan ke plasenta
melalui arteri umbilikalis, kandungan. Begitu janin dilahirkan, segera bayi
akan menghisap udara dan menangis dengan kuat. Dengan demikian paru-
parunya akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan mengecil dan
seolah-olah aka terisap oleh paru-paru.dengan demikian duktus bottali
tidak akan berfungsi lagi. Demikian pula karena tekanan artrium
meningkat, maka foramen ovale akan menutup dan tidak berfungsi lagi.
35

Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus
venosus arantii akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi
lahir, kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisapnya dan
kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna malalui proses
pencernaan.
11. Menentukan usia kehamilan
Menentukan usia kehamilan merupakan salah satu langkah penting
yang harus dilakukan oleh bidan. Hal tersebut berguna dalam menegakan
diagnosis kehamilan. Implementasinya adalah ketika menghitung tafsiran
berat janin kemudian disesuaikan dengan usia kehamilan,lalu dianalisis
apakah ada ketidaksesuaian atau tidak. Hasilnya dijadikan acuan dalam
pemberian asuhan. Begitu juga dengan menentukan hari perkiraan lahir,
karna hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pasien dan keluarga
untuk mempersiapkan diri baik fisik,mental,maupun materi. Sedangkan
bagi bidan APL ini dijadikan sebagai acuan dalam menentukan diagnosis
dalam proses persalinan ( misalnya persalinan preterm atau postterm).
1. Cara menentukan usia kehamilan
Ada dua cara yang dpat dilakukan guna menentukan usia kehamilan,yaitu
sebagai berikut
a. Menggunakan suatu alat khusus ( skala yang sudah disesuaikan )
1) Tentukan terlebih dahulu (HPHT)
2) Lihat dalam skala,akan terlihat usia kehamilan sekaligus HPL-nya
3) Menggunakan cara manual (menghitung)
4) Tentukan HPHT terlebih dahulu
5) Tentukan tanggal pemeriksaan hari ini
6) Buat daftar jumlah minggu dan kelebihan hari setiap bulan. Sebagai
contoh :
Bulan desember berjumlah 31 hari, maka menjadi 4 minggu tambah 3 hari.
7) Daftar jumlah minggu dan hari dibuat mulai dari sisa hari dalam
bulan HPHT sampai dengan jumlah minggu dan hari dibulan saat pasien
melakukan pemeriksaan
Setelah daftar selesai dibuat,jumlahkan minggu dan harinya,hasil akhir di
konpersasikan dalam jumlah minggu
36

Contoh kasus :
Pada tanggal 20 maret 2009 Ny. Ani datang ke bidan Titin dengan keluhan
tidak menstruasi selama 6 bulan. Menstruasi terakhir tanggal 09 oktober
2008. Maka langkah penghitungan usia kehamilannya adalah sebagai
berikut .
1) HPHT = 9 OKTOBER 2008
2) TANGGAL PERIKSA = 20 MARET 2009
3) Daftar jumlah minggu dan hari :
a) Oktober = sisa hari ( 31 – 9 =22 atau 3 minggu +1 hari )
b) November = 30 hari ( 4 minggu + 2 hari )
c) Desember = 31 hari ( 4 minggu+ 3 hari )
d) Januari = 31 hari ( 4 minggu + 3 hari )
e) Februari = 28 hari (4 minggu )
f) Maret = sampai dengan tanggal periksa, 20 hari (2 minggu + 6 hari )
4) Dijumlah menjadi 21 minggu + 15 hari atau 23 minggu + 1 hari
2. Menentuka HPL
Untuk HPL biasanya digunakan rumus Neagle.sebagai berikut.
HPL =HPHT+7 HARI-3 BULAN
Namun ,rumus ini tidak bisa digunakan pada :
1) Ibu dengan riwayat haid yang tidak teratur
2) Ibu hamil saat masih menyusui dan belum haid sesudah melahirkan ;
serta
3) Ibu hamil karena berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid
Penentuan hari lahir pada pasien dengan keadaan diatas dapat dilakukan
dengan menggunakan pemeriksaan USG .
12. Menentukan periode kehamilan
Ditinjau dari lamanya kehamilan, kita bisa menentukan periode
kehamilan dengan membaginya dalam 3 bagian yaitu :
Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg
Kehamilan triwulan II, antara 12-28 mg
Kehamilan triwulan III, antara 28-40 mg
Masing-masing bagian mempunyai perkembangan yang berbada.
TRIWULAN I
37

Masa ini disebut juga masa organogenesis, dimana dimulainya


perkembangan organ-organ janin. Apabila terjadi cacat pada bayi
nantinya, pada masa inilah penentuanyan.Jadi pada masa ini ibu sangat
membutuhkan cukup asupan nutrisi dan juga perlindungan dari trauma.
Pada masa ini uturus mengalami perkembangan pesat untuk
mempersiapkan plasenta dan pertumbuhan janin. Selain itu juga
mengalami perubahan adaptasi dalam psikologisnya. Dimana ibu ingin
lebih diperhatikan. Emosi ibu labil. Ini akibat pengaruh adaptasi tubuh
terhadap kehamilannya.
TRIWULAN II
Di masa ini organ–organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi
viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan
hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa nyaman dan bisa
beradaptasi dengan kehamilannya.
TRIWULAN III
Pada masa ini perkembangan kehamilan sangat pesat. Masa ini disebut
masa pematangan. Tubuh sudahsiap untuk proses persalinan. Payudara
sudah mengeluarkan kolostrum. Pengeluaran hormon estrogen dan
progesteron sudah mulai berkurang. Terkadang akan timbul kontraksi / his
pada uterus. Janin yang akan lahir dalam masa ini telah dapat hidup /
viable.
Guna menentukan periode kehamilan
Untuk menentukan tahap perkembangan dalam kehamilan.
Untuk memeudahkan dalam pemberian jadwal kunjungan ANC pada ibu.
Sebagai pedoman dalam memberikan asuhan kebidanan agar bisa
mengkaji kebutuhan ibu sesuai denganm perkembangan masa
kehamilannya.
38

PENUTUP
1. Kesimpulan
 Genetalia eksternal meliputi Vulva, Mons pubis, Labia mayora, Labia
minora, Clitoris, Vestibulum, Vagina, Perineum
 Genetalia internal meliputi Uterus, Serviks uteri, Tuba falopi, Ovarium
 Panggul wanita meliputi
- Panggul besar
bagian panggul yang terletak diatas linea terminalis.
- Panggul kecil
bagian panggul yang terletak dibawah linea terminalis.
 Siklus hormonal
Seorang wanita untuk tumbuh dan berkembangnya alat reproduksi sangat
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dihasilkan oleh glandula
hypophyse dan ovarium.
 Ovum
Pertumbuhan Oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge,
juga Oogonium didalam kandungan selalu bertambah sampai usia kandungan
6 bulan, jumlah Oogonium saat dilahirkan : 750000,6-15 tahun: 439000, 16-
25 tahun : 34000, Menopause : menghilang, pengurangan ini terjadi akibat
pertumbuhan dan generasi folikel-folikel, sel telur dapat dibuahi hanya dalam
waktu 24 jam setelah ovulasi, sebelum janin dilahirkan sebagai besar
Oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya terjadi pula
migrasi dari Oogonium ke konteks ovari sehingga waktu dilahirkan konteks
ovari tersisi dengan primordial ovarium follicles, pertumbuhan terhenti ( sel
yeng terhenti pada provase meiosis: oosit primer ).
 Sperma
Gamet jantan, atau sel-sel yang berfungsi dalam reproduksi seksual, sebelum
pembuahan. Gamet bergabung dengan gamet lain, dalam hal ini sel telur
perempuan, untuk membentuk zigot. Sebuah zigot adalah ovum, atau telur,
setelah pembuahan. Sperma adalah singkatan dari spermatozoon, dan
spermatozoa dalam bentuk jamak.
 Fertilisasi
Fertilisasi manusia adalah proses yang sangat rumit dengan banyak langkah
yang terjadi dalam waktu singkat. Definisi ini tidak serumit proses. Fertilisasi
manusia pada dasarnya adalah perpaduan dari telur dan sperma menghasilkan
zigot.
39

 Implantasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endrometerium. Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblast,
yang mampu mengahancurkan atau mencairkan jaringan.Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endrometerium ini banyak mengadung
nutrisi untuk buah kehamilan.
 Pertumbuhan dan perkembangan embrio
Kehamilan diawali dengan proses fertilisasi (pembuahan) yang akan berlanjut
pada perkembangan embrio hasil fertilisasi. Fertilisasi atau pembuahan
adalah peleburan antara inti sel telur dengan inti sel sperma. Dari ratusan inti
sel sperma, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Saat fertilisasi,
kepala sperma menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di
luar. Selanjutnya inti sel telur dan inti sel sperma bersatu. Setelah bersatu,
ovum menjadi zigot.
2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
40

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran UNPAD. 1983.
Obstetri fisiologi. Bandung : Elemen
Pearce, Evelin C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta :Gramedia
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. 2008. Yayasan Bina Puastaka Prawirohardjo :
Jakarta.

http://www.lusa.web.id/panggul-wanita-part-3/

https://camelliagreen.wordpress.com/2015/05/11/pertumbuhan-dan-
perkembangan-embrio/
http://pujiretnoelsa.blogspot.co.id/2013/11/konsepsi-pertumbuhan-dan-
perkembangan.html

http://rizkiauliarahmawati2012.blogspot.co.id/2013/07/anatomi-dan-fisiologi-
organ-reproduksi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai