Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI PASIEN PSIKIATRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.014 01 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN Merupakan tindakan yang dilakukan petugas dalam rangka
menjamin kebenaran identitas pasien sebelum dilakukan tindakan
medis, pemberian obat, pengambilan sampel darah dan produk
darah pada pasien gangguan jiwa.

TUJUAN Sebagai acuan untuk menjamin identitas pasien dengan benar


sebelum dilakukan tindakan medis, pemberian obat dan
pengambilan sampel darah

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
a. Pasien diidentifikasi menggunakan minimal dua identitas
pasien yaitu nama dan tanggal lahir. Khusus untuk pasien
psikiatri tambahan menggunakan foto pasien
b. Prosedur identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberiaan
obat, pengambilan darah atau produk darah, pengambilan
darah atau sempel lain untuk pemeriksaan klinis,
memberikan pengobatan dan tindakan/prosedur, memberikan
makanan,foto rontgen,usg, kepada pasien.
IDENTIFIKASI PASIEN PSIKIATRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.014 0 2/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 1. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada
pasien dan keluarga (“Selamat... Bapak/Ibu perkenalkan
Saya.....Dokter/perawat/petugas bagian......”)
2. Petugas menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir kepada
pasien (“Bapak/Ibu nama lengkapnya siapa? Kapan tanggal
lahir Anda?”)
3. Petugas mencocokkan wajah pasien, nama pasien, tanggal lahir,
dan nomor rekam medis pasien dengan foto dan data pasien
yang ada di lembar identitas pasien di rekam medik atau lembar
pemberian obat.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rekam Medik


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Jalan
IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.015 0 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN Suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan antara
pasien satu dengan pasien yang lain sehingga
memperlancar/mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada
pasien.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan


identifikasi pasien rawat jalan

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

PROSEDUR 1. Petugas memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga


(“Selamat....Bapak/Ibu/,perkenalkan
Saya....Dokter/Perawat/Petugas bagian...”)
2. Petugas menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir kepada
pasien (“Bapak/Ibu nama lengkapnya siapa? Kapan tanggal
lahir Anda?”)
Petugas mengkonfirmasikan nama dan tanggal lahir yang
disebutkan pasien kepada keluarga atau mencocokkan dengan
kartu anda penduduk atau kartu identitas lainnya.
IDENTIFIKASI PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.015 0 2/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rekam Medis


2. Poliklinik Umum
3. Poliklinik Psikiatri
4. Poliklinik Psikologi
5. Poliklinik Anak dan Remaja
6. Instalasi Radiologi
7. Instalasi Laboratorium
8. Instalasi Farmasi
9. Bagian Fisioterapi
10. Bagian Elektromedik
11. Terapi Wicara
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.016 0 1/3

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identifikasi
pada pasien non psikiatri pada pergelangan tangan yang tercantum
nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medis

TUJUAN Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien


dirawat di RS Jiwa Provinsi Kep. Bangka Belitung
KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
a. Pasien diidentifikasi menggunakan minimal dua identitas
pasien yaitu nama dan tanggal lahir. Khusus untuk pasien
psikiatri tambahan menggunakan foto pasien
b. Prosedur identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberiaan
obat, pengambilan darah atau produk darah, pengambilan
darah atau sempel lain untuk pemeriksaan klinis, memberikan
pengobatan dan tindakan/prosedur, memberikan makanan
kepada pasien.
PROSEDUR 1. Cuci tangan
2. Siapkan gelang identifikasi pasien sesuai jenis kelamin
3. Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, tempat tanggal
lahir, dan nomor rekam medis) sesuai berkas rekam medis
pasien
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.016 0 2/3

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 4. Ucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu”

5. Sebut nama dan unit kerja anda


“Saya...(nama), dari unit kerja....(sebutkan)”

6. Jelaskan nama dan tujuan pemasangan gelang identifikasi


kepada pasien atau keluarga.
“ Bapak/Ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, Saya akan
memasang gelang identifikasi ini pada pergelangan tangan
Bapak/Ibu. Tujuannya adalah untuk memastikan identitas
Bapak/Ibu dengan benar dalam mendapatkan pelayanan dan
pengobatan selama di rumah sakit ini. Setelah Bapak/Ibu
berada di ruang rawat inap, staf kami akan selalu melakukan
komfirmasi identitas dengan meminta Bapak/Ibu menyebutkan
nama dan tanggal lahir Bapak/Ibu untuk dicocokkan dengan
data pada gelang identifikasi. Prosedur konfirmasi tersebut
akan selalu dilaksanakan pada saat pemberian obat,
pemberian transfusi darah, pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologi dan bila
akan dilakukan tindakan kedokteran.”

7. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau


keluarga paham atas informasi tersebut.
PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.016 0 3/3

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 8. Lakukan verifikasi identitas pasien dengan menanyakan nama,
tanggal lahir dengan pertanyaan terbuka dan mencocokannya
dengan identitas yang ada di gelang.
“Ibu/Bapak namanya siapa? “Tanggal berapa ibu/bapak
lahir?”

9. Tanyakan kesiapan pasien untuk dipasangkan gelang.


10. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan pasien
(sesuai dengan kondisi).
11. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
12. Cuci tangan
13. Dokumentasi

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
PEMASANGAN PENANDA PASIEN RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.017 0 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasangkan
penanda risiko jatuh pada pasien dengan hasil asesmen berisiko
jatuh.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memasangkan


penanda risiko jatuh pada pasien dengan hasil asesmen berisiko
jatuh.

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

PROSEDUR 1. Siapkan gelang identitas penanda jatuh (gelang berwarna


kuning) untuk pasien non psikiatri dan baju berstiker risiko
jatuh untuk pasien psikiatri.
2. Isi tabel gelang dengan identitas pasien dan tingkat risiko jatuh
(nama, umur, nomor Rekam Medis dan tingkat risiko jatuh)
sesuai berkas Rekam Medis Pasien.
3. Perawat cuci tangan.
4. Ucapkan salam (“Selamat ..... Bapak/Ibu..”)
5. Perkenalkan diri dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan
(“Perkenalkan saya....., Saya perawat yang akan memasangkan
gelang penanda risiko jatuh pada Bapak/Ibu”)
PEMASANGAN PENANDA PASIEN RISIKO JATUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.017 0 2/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 6. Minta pasien/keluarga pasien menyebutkan nama dan tanggal
lahir kemudian mencocokan wajah pasien dengan foto di
rekam medik untuk pasien gangguan jiwa.
7. Jelaskan tujuan tindakan pemasangan gelang untuk pasien non
jiwa dan pemasangan baju dengan tanda risiko untuk pasien
jiwa (“tujuan dipasang gelang warna merah atau baju dengan
tanda risiko untuk memudahkan petugas mencegah dan
mengawasi kemungkinan resiko jatuh”)
8. Tanyakan kesiapan pasien (“bagaimana Bapak/ibu apakah
sebelumnya ada yang ditanyakan”)
9. Pasang gelang warna kuning pada pergelangan pasien untuk
pasien non psikiatri dan pakaikan baju risiko pada pasien
psikiatri.
10. Ucapkan salam (“selamat...Bapak/Ibu..”)
11. Perawat cuci tangan.
12. Dokumentasikan.

Hal yang perlu diperhatikan:


Pasang klip penanda risiko (warna kuning) pada lembar identitas
pasien di rekam medis pasien.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
PEMASANGAN PENANDA RIWAYAT ALERGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.018 0 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN Proses penandaan pada pasien riwayat alergi untuk mencegah
pasien terpapar allergen pada saat mendapatkan pelayanan di RS
Jiwa Daerah Provinsi Kep. Bangka Belitung

TUJUAN 1. Memudahkan identifikasi pasien yang mempunyai riwayat


alergi
2. Memberikan tindakan pencegahan agar pasien tidak mendapat
paparan alergen ulang saat mendapat pelayanan di rumah sakit

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

PROSEDUR 1. Cuci tangan


2. Ucapkan salam (“ Selamat.....Bapak/Ibu..”)
3. Pekenalkan diri (“Perkenalkan Saya...., Saya adalah
Dokter/Perawat/Analis/dll yang akan ..........”)
4. Minta pasien/keluarga pasien menyebutkan nama dan tanggal
lahir kemudian mencocokan dengan gelang identitas (untuk
pasien non psikiatri) atau mencocokan wajah pasien dengan foto
dan identitas pada lembar identitas di rekam medis pasien
(untuk pasien psikiatri).
PEMASANGAN PENANDA RIWAYAT ALERGI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.018 0 2/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pemasangan gelang
untuk pasien non jiwa dan pemasangan baju dengan tanda alergi
untuk pasien gangguan jiwa (“tujuan dipasang gelang warna
merah atau baju dengan tanda alergi untuk memudahkan
petugas agar pasien tidak diberikan obat atau makanan yang
pernah menyebabkan alergi pada Bapak/Ibu”)
6. Tanyakan kesiapan pasien (“Bagaimana Bapak/Ibu apakah
sebelumnya ada yang ditanyakan”)
7. Petugas memasang gelang warna merah pada pergelangan
pasien (untuk pasien non psikiatri) atau memakaikan baju yang
sudah diberi stiker merah di sebelah dada (pada pasien psikiatri)
8. Ucapkan salam (“ Selamat ..... Bapak/Ibu/..”)
9. Cuci tangan
10. Pasang klip penanda alergi (warna merah) pada lembar
identitas pasien di rekam medis pasien
11. Dokumentasikan

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
TEKNIS PENGAMBILAN FOTO PASIEN UNTUK
IDENTIFIKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.019 0 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan pengambilan
foto sebagai alat identifikasi pasien dengan alat kamera pada
pasien gangguan jiwa yang akan mendapatkan pelayanan rawat
inap.
TUJUAN

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
a. Pasien diidentifikasi menggunakan minimal dua identitas
pasien yaitu nama dan tanggal lahir. Khusus untuk pasien
psikiatri tambahan menggunakan foto pasien
b. Prosedur identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberiaan
obat, pengambilan darah atau produk darah, pengambilan
darah atau sempel lain untuk pemeriksaan klinis, memberikan
pengobatan dan tindakan/prosedur, memberikan makanan
kepada pasien.
TEKNIS PENGAMBILAN FOTO PASIEN UNTUK
IDENTIFIKASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.019 0 2/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 1. Petugas pendaftaran melakukan cuci tangan sebelum kontak
dengan pasien
2. Petugas pendaftaran meminta bantuan kepada perawat jika
mendapat kesulitan menenangkan pasien
3. Petugas pendaftaran memastikan pasien yang akan difoto benar
dengan mengonfirmasi kepada pasien dan/atau keluarga atau
perawat yang mengetahui identitas
4. Petugas pendaftaran mengucapkan salam : “ Selamat
pagi/siang/malam Pak/Bu, nama Saya ..... , petugas yang akan
mengambil foto Bapak/Ibu untuk proses identifikasi”.
5. Petugas pendaftaran melakukan pemotretan pasien tampak
depan (wajah)
6. Petugas pendaftaran memeriksa hasil foto dan memastikan hasil
foto terlihat jelas.
7. Petugas pendafaran melakukan cuci tangan setelah kontak
dengan pasien
8. Petugas pendaftaran mencetak foto sebanyak 2 lembar untuk
kemudian ditempelkan di formulir identitas dalam berkas rekam
medis dan di lembar catatan pemberian obat.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rekam Medis


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
PELAPORAN PASIEN DENGAN TEHNIK SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.020 0 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PENGERTIAN SBAR merupakan suatu teknik komunikasi yang dipergunakan
dalam melakukan identifikasi terhadap pasien sehingga mampu
meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat dan dokter
dan tenaga lainnya. Dengan komunikasi SBAR ini maka perawat
dapat memberikan laporan mengenai kondisi pasien lebih
informatif dan terstruktur.

TUJUAN Meningkatkan komunikasi yang efektif di lingkungan Rumah


Sakit dilakukan laporan atau operan pasien yang jelas dan terarah

KEBIJAKAN Kebijakan Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Nomor 188/674.D/RSJD/2015
Tentang Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien RS. Jiwa Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
a. Untuk tercapai komunikasi efektif di RS dalam memberikan
pelayanan mengunakan metode SBAR atau TBAK didalam
penerimaan pesan;
b. Semua komunikasi harus diverifikasi;
PELAPORAN PASIEN DENGAN TEHNIK SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.03.020 0 1/2

Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR 02-01-2016 Rumah Sakit Jiwa Daerah
OPERASIONAL Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dr. H. Heru Effendi, Sp .KJ


NIP.19591220 198910 1 001
PROSEDUR 1. Petugas melaporkan situasi pasien dengan identitas yang jelas,
permasalahan yang akan disampaikan (contoh: pasien Ny A
umur 34 Tahun, pasien dari dr ….. mengalami jatuh dirungan
sehingga mengalami luka robek. A (Situation)
2. Petugas melaporkan latar belakang pasien dengan jelas
(penyakit, alergi dan faktor psikososial) contoh: Pasien HBs
Agpositif, pasien tidak lancar berbahasa Indonesia. (B
(Background)
3. Petugas melaporkan pasien berdasarkan penilaian yang
dinilainya yang dianggap sebagai suatu masalah. (contoh:
Tekanandarah 90/80 mmHg, kemungkinan mengalami atonia
uteri). A (Assesment)
4. Petugas melaporkan pasien dan mengutarakan rekomendasi
untuk penyelesaian masalah tersebut (proaktif memberikan
saran dan masukan). Bisakan dokter dating segera?
Kemungkinan pasien mengalami trauma fisik. R
(Recommendation).

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


2. Ruang Perawatan

Anda mungkin juga menyukai