RADICULOPATHY
Disusun oleh:
Ratih Inggiany 121100108007
Ery Puspa 121100108012
Ramdhani Fitri 121100108032
Preseptor:
Nuri Amalia, dr., SpS.
ISLAM
TAS BA
SI
R
ND
VE
UN G
UN I
N
FAK
RA
UL E
TA T
S K EDOK
KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. AK
Umur : 65 tahun
Alamat : Antapani
Pendidikan terakhir : S1
Agama : Islam
I. ANAMNESA
Anamnesa Tambahan :
kaki bagian samping luar kiri terasa tertarik. Keluhan ini merupakan keluhan sisa dari
keluhan yang dirasakan 31 Maret 2009. Keluhan saat ini disertai dengan rasa pegal pada
pinggang bawah kiri, rasa baal dan kesemutan pada tungkai tersebut, serta nyeri yang
Kelemahan pada tungkai yang sama, gangguan BAK dan BAB, nyeri kepala,
pusing berputar, riwayat kencing manis, riwayat keluarga dengan keluhan serupa,
riwayat trauma, riwayat alergi obat dan makanan, asma, sesak nafas, batuk lama di atas
2 minggu, berat badan turun, keringat malam, dan penyakit cacar dalam waktu dekat
disangkal penderita.
Penderita mengakui jarang berolahraga dan jarang minum susu ataupun makan
suplemen kalsium. Penderita memiliki riwayat penyakit darah tinggi yang terkontrol.
dengan mengeluhkan nyeri punggung bagian bawah kiri yang menjalar ke kaki kiri
sejak 1 minggu yang lalu (24 maret 2009). Keluhan nyeri pinggang diawali ketika
penderita bangun tidur siang di kursi setelah pulang dari pengajian. Keesokan harinya
penderita merasakan nyeri tersebut bertambah berat dan menjalar ke kaki kiri. Penderita
memutuskan untuk berobat ke dokter umum dekat rumahnya dan tidak merasakan
tanda-tanda spesifik yang berarti. Penderita disarankan untuk melakukan fisioterapi oleh
A. Keadaan umum
Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital
Nadi : 80x/min
RR : 18x/min
Suhu : afebris
B. Pemeriksaan interna
Kepala : Normocephal
Jantung : Batas jantung kiri LMCS, Batas Jantung kanan LSD, Batas
Paru-paru : VBS ki = ka
Wh -/- Rh -/-
Abdomen : Bentuk dan gerak simetris
BU (+) normal
C. Pemeriksaan Khusus
Pembuluh Darah
Pemeriksaan Mental
A. Umum
Emosi : Baik
B. Fungsi Luhur
Kalkulasi : Baik
D. Pemeriksaan neurologik
A. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Komposmentis
Kaku Kuduk :-
Laseque : terbatas
Brudzinsky I :-
Brudzinsky II :-
Brudzinsky III :-
C. Koordinasi
Ekuilibrium
Berdiri
Jalan
D. Non Ekwilibrium
E. Sistem Motorik
5 5
5 5
B. Keadaan Otot
- Tonus : baik/baik
- Massa : normal
F. Refleks-Refleks
FISIOLOGIS
Bisep : +/+
Trisep : +/+
Brachioradialis : +/+
Achilles : +/+
PATOLOGIS
Babinsky : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Scheiffer : -/-
Rossolimo : -/-
Glabella :-
Palmo-mental : -/-
Snout :-
Grasp : -/-
G. Sistem Sensorik
EXTEROCEPTION
1. Raba Halus
2. Nyeri
PROPIOCEPTION
H. Saraf Otak
III,IV,VI:
Nystagmus : orthophoria
Konvergensi : -/-
Sensorik
Lakrimasi : baik
VIII: Cochlear
Vestibular
IX, X:
Refleks muntah :+
Menelan :+
Tes kalimat/suara :+
Trapezius : normal
DIAGNOSA BANDING :
1. Radikulopati L5-S1 e.c kompresi diskus vertebralis e.c hernia nucleus pulposus
spondylolitesis
Pemeriksaan MRI
menyebabkan stenosis resessus lateralis kiri kanan dengan kenaikan penekanan radiks
DIAGNOSA KERJA:
Nyeri punggung bawah e.c Radikulopati setinggi L5-S1 sinistra e.c kompresi diskus
USUL TERAPI :
Umum
- Edukasi
- Istirahat (dirawat)
- Nutrisi
1. Amitriptilin 1x12,5 gr
2. Methycobalt 3x500 mg
Prognosa
I. Pendahuluan
Radikulopati adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi
dan struktur radiks akibat proses patologik yang dapat mengenai satu atau lebih radiks
saraf dengan pola gangguan bersifat dermatomal.
II. Etiologi
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya radikulopati, diantaranya yaitu
proses kompresif, proses inflammatory, proses degeneratif sesuai dengan struktur dan
lokasi terjadinya proses.
a. Proses kompresif
Kelainan-kelainan yang bersifat kompresif sehingga mengakibatkan radikulopati
adalah seperti : hernia nucleus pulposus (HNP) atau herniasi diskus, tumor
medulla spinalis, neoplasma tulang, spondilolisis dan spondilolithesis, stenosis
spinal, traumatic dislokasi, kompresif fraktur, scoliosis dan spondilitis
tuberkulosa, cervical spondilosis
b. Proses inflammatori
Kelainan-kelainan inflamatori sehingga mengakibatkan radikulopati adalah
seperti : Gullain-Barre Syndrome dan Herpes Zoster
b. Proses degeneratif
Kelainan-kelainan yang bersifat degeneratif sehingga mengakibatkan
radikulopati adalah seperti Diabetes Mellitus
III. Tipe-tipe radikulopati
a. Radikulopati lumbar
b. Radikulopati cervical
c. Radikulopati torakal
IV. Patofisiologi
Proses kompresif pada lumbal spinalis
Pergerakan antara vertebra L4/L5 dan L5/S1 lebih leluasa sehingga lebih sering
terjadi gangguan. Verterbra lumbalis memiliki beban yang besar uttuk menahan
bagian atas tubuh sehingga tulang, sendi, 17nucleus17 dan jaringan lunaknya lebih
besar dan kuat. Pada banyak kasus, proses degenerasi dimulai pada usia lebih awal
seperti pada masa remaja dengan degenerasi nucleus pulposus yang diikuti protusi
atau ekstrasi diskus. Secara klinis yang sangat penting adalah arah protusi ke
posterior, medial atau ke lateral yang menyebabkan tarikan malah robekan 17ucleus
fibrosus. Protusi diskus posterolateral diketahui sebagai penyebab kompresi dari
radik. Bila proses ini berlansung secara progresif dapat terbentuk osteofit.
Permukaan sendi menjadi malformasi dan tumbuh berlebihan, kemudian terjadi
penebalan dari ligamentum flavun. Pada pasien dengan kelainan kanal sempit,
proses ini terjadi sepanjang vertebra lumlais sehingga menyebabkan kanalis menjadi
tidak bulat dan membentuk trefoil axial shape.
Pada tahap ini prosesnya berhubungan dengan proses penuaan. Protusi diskus
dapat mengenai semua jenis kelamin dan berhubungan dengan trauma yang lalu.
Stenosis kanalis vertebra lumbalis sering mengenai laki-laki pekerja usia tua.
Kelainan pada diskus vertebra lumbalis hanya merupakan salah satu penyebab
gangguan dari vertebra lumbalis. Sendi faset (facet joint), nucleus dan otot juga
dapat mengalami perubahan degeneratif dengan atau tanpa kelainan pada diskus.
Spondilitis tuberkulosa
Cervical Spondylosis
Proses inflamasi
Gullaine-Barre Syndrome
Herpes Zoster
Penyakit Degeneratif
Penyakit Diabetes Mellitus
V. Manifestasi Klinis Radikulopati
Secara umum, manifestasi klinis radikulopati adalah sebagai berikut :
1. Rasa nyeri berupa nyeri tajam yang menjalar dari daerah parasentral dekat vertebra
hingga ke arah ekstremitas. Rasa nyeri ini mengikuti pola dermatomal. Nyeri
bersifat tajam dan diperhebat oleh gerakan, batuk, mengedan, atau bersin.
2. Paresthesia yang mengikuti pola dermatomal.
3. Hilang atau berkurangnya sensorik (hipesthesia) di permukaan kulit sepanjang
distribusi dermatom radiks yang bersangkutan.
4. Kelemahan otot-otot yang dipersarafi radiks yang bersangkutan.
5. Refles tendon pada daerah yang dipersarafi radiks yang bersangkutan menurun atau
bahkan menghilang.
Gejala radikulopati tergantung pada lokasi radiks saraf yang terkena (yaitu pada
servikal, torakal, atau lumbal). Nyeri radikular yang bangkit akibat lesi iritatif di radiks
posterior tingkat servikal dinamakan brakialgia, karena nyerinya dirasakan sepanjang
lengan. Demikian juga nyeri radikular yang dirasakan sepanjang tungkai dinamakan
iskialgia, karena nyerinya menjalar sepanjang perjalanan n.iskiadikus dan lanjutannya
ke perifer. Radikulopati setinggi segmen torakal jarang terjadi karena segmen ini lebih
rigid daripada segmen servikal maupun lumbal. Jika terjadi radikulopati setinggi
segmen torakal, maka akan timbul nyeri pada lengan, dada, abdomen, dan panggul.
Pemeriksaan Fisik
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, adalah penting untuk melakukan
anamnesa terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dengan
trauma atau infeksi dan rekurensi. Harus ditanyakan karakter nyeri, distribusi dan
penjalarannya, adanya paresthesia dan gangguan subjektif lainnya, adanya gangguan
motorik (seperti kelemahan dan atrofi otot). Juga perlu diketahui gejala lainnya seperti
gangguan pencernaan dan berkemih, anestesia rektal/genital.
Pemeriksaan fisik yang lengkap adalah penting. Penting untuk memperhatikan
abnormalitas postur, deformitas, nyeri tekan, dan spasme otot. Pada pemeriksaan
neurologis harus diperhatikan :
Gangguan sensorik (hipesthesia atau hiperesthesia). Perlu dibedakan gangguan
saraf perifer atau segmental.
Gangguan motorik (pemeriksaan kekuatan otot, atrofi, fasikulasi, spasme otot).
Perubahan refleks.
Pemeriksaan panggul dan rektum perlu dilakukan untuk menyingkirkan adanya
neoplasma dan infeksi di luar vertebra.
Pada pemeriksaan radikulopati servikal, antara lain akan didapatkan:
1. Terbatasnya “range of motion” leher.
2. Nyeri akan bertambah berat dengan pergerakan (terutama hiperekstensi).
3. Test Lhermitte
Test ini dilakukan dengan mengadakan penekanan pada kepala dengan posisi
leher tegak lurus atau miring sehingga berkas serabut sensorik di foramen
intervertebrale yang diduga terjepit, secara faktual dapat dibuktikan.
4. Test distraksi
Test ini dilakukan ketika pasien sedang merasakan nyeri radikular. Pembuktian
terhadap adanya penjepitan dapat diberikan dengan tindakan yang mengurangi
penjepitan itu, yakni dengan mengangkat kepala pasien sejenak.
Gambar 15. Test Distraksi
1. Forsyth PA, Posner JB; Headaches in patients with brain tumors: a study of
111 patients. Neurology. 1993 Sep;43(9):1678-83.
2. Purdy RA, Kirby S; Headaches and brain tumors. Neurol Clin. 2004
Feb;22(1):39-53.