Anda di halaman 1dari 72

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Semua sistem saat ini sudah menggunakan digital dan semua alat sudah menggunakan
pemodelan matematika, maka dari itu untuk keperluan saat ini matlab hadir untuk membuat
sistem dengan pemodelan matematika lebih mudah. Alasan sistem di buat pemodelannya
terlebih dahulu karena dengan pemodelan maka sistem akan menjadi lebih efisien namun
memiliki fungsi yang baik.

TUJUAN
- Mengetahui penggunaan syntax operasi matematika pada MATLAB
- Mampu memahami dan mengaplikasikan model system mekanik menggunakan
model simulasi Simscape dan Simulink
- Mampu memahami dan mengaplikasikan pemodelan dan simulasi sistem elektrik
menggunakan model simulasi Simscape dan Simulink

MATERI
MATLAB (Matrix Laboratory) yaitu sebuah program untuk menganalisis dan
mengkomputasi data numerik, dan MATLAB juga merupakan suatu bahasa pemrograman
matematika lanjutan, yang dibentuk dengan dasar pemikiran yang menggunakan sifat dan
bentuk matriks.

MATLAB (Matrix Laboratory) yang juga merupakan bahasa pemrograman tingkat


tinggi berbasis pada matriks, sering kita gunakan untuk teknik komputasi numerik, yang kita
gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang melibatkan operasi matematika elemen,
matrik, optimasi, aproksimasi dll.
ISI

TUTORIAL 1 : PENGENALAN MATLAB

1. Contoh Tutorial 1
a) Program Memuat Persamaan

Analisa:

“sqrt” adalah suatu fungsi dalam program yang menunjukkan bentuk akar. Kemudian, pada
Command Window akan muncul hasil dari persamaan yang sudah dimasukkan pada Editor
Window.

b) Edit Program
 Program yang telah dibawa oleh MatLab : Cone

Analisa:

Diatas adalah program yang menggunakan fungsi Cone. Cone(Kerucut) berfungsi untuk
menghitung persamaan yang terdapat didalam Cone tersebut. Sebagaimana seperti contoh
kasus diatas. Luas permukaan dan volume dapat dihitung hanya dengan memasukkan
persamaan yang sudah diketahui. Setelah program dijalankan, pada tab Command Window,
memerintahkan untuk menginput nilai “r” dan “h” pada persamaan. Maka secara otomatis
program akan memunculkan hasil dari persamaan di kerucut tersebut.
 Program yang akan digunakan sendiri

Analisa:

Pada program diatas,kita menggunakan perintah “edit” yang digunakan untuk mengedit file
sesuai dengan nama yang diberikan. Sedang fungsi clear/clc digunakan untuk membersihkan
semua variable yang sudah tersimpan sebelumnya.dengan mengetikkan Q,hasil akan tampil.

c) Definisi Variabel Secara Cepat

Analisa:

Bila memiliki persamaan maupun rumus yang memiliki beberapa variable tanpa hitungan
yang kompleks, maka bisa menggunakan fungsi Inline. Pada kasus diatas, persamaan “h”
menunjukkan hanya punya satu variable saja, maka pada Command Window, input “h” maka
program akan mengeluarkan hasil yang sesuai. Begitu juga dengan persamaan “g”, bedanya
pada persamaan “g” mempunyai 2 variabel. Untuk persamaan “I” menggunakan variable
secara menyeluruh.

d) Perulangan

Analisa:

For pada bahasa pemrograman digunakan sebagai salah satu fungsi untuk membuat
perulangan pada sebuah program yang telah dibuat. Seperti pada gambar diatas, untuk
program yang pertama, “n=1:5” menunjukkan bahwa perulangan sebanyak 5 kali dengan
nilai 1 – 5. Dengan memasukkan persamaan “x(n)” maka persamaan tersebut akan diulang
sebanyak 5 kali dengan “n = 1- 5”. Begitu juga dengan program yang kedua, bedanya pada
program kedua ini menggunakan fungsi if yang berfungsi sebagai memutuskan suatu
program. Syarat if pada program diatas adalah “(x(n)-x(n-1)) > 0.1)", jika pada perulangan
syarat yang didatkan pada if sesuai maka akan ditampilkan pada hasil output program
tersebut.

e) Persamaan Matriks
Analisa:

Variable “A” pada program diatas dibuat untuk membuat suatu matriks yaitu dengan cara
menggunakan simbol “[ ]”, seperti yang sudah dicontohkan diatas, “A” menunjukkan
memiliki matriks berordo 3x3. Pada perintah selanjutnya “A(3,2)” bermaksut untuk
menunjukkan matriks pada posisi baris ke-3 dan kolom ke-2. Seperti pada variable “Row2”
terdapat simbol “:” yang digunakan untuk memunculkan semua baris atau kolom. Pada
variabel “Anew” adalah mengganti nilai sebuah kolom pada matriks “A”, “Anew(:,2)=v”
artinya yaitu pada semua baris di kolom ke-2 pada matriks “A” akan digantikan dengan nilai
“v” yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pada program diatas,kita menggunakan “Zero” yang digunakan untuk membuat matriks
menjadi berelemen 0, sedangkan untuk A(2,2) = -1;untuk mengubah nilai matriks baris 2
kolom 2 menjadi -1.

f) Persamaan Turunan dan Integral


Analisa:

Apabila ingin mengetahui fungsi turunan pada suatu persamaan maka digunakan perintah
diff. Seperti contoh program diatas, terdapat fungsi sym yang berfungsi sebagai nilai tetap
pada suatu objek, maka dari itu persamaan yang terdapat pada program diatas adalah nilai
tetap yang dimiliki oleh objek “x”. Selanjutnya terdapat fungsi eval yang digunakan untuk
mengetahui hasil dari persamaan tersebut, jika tidak ada fungsi eval maka yang ditampilkan
masih dalam bentuk persamaan. Terdapat perintah “diff(x,2)”, “2” menunjukkan arti turunan
kedua.

“sysm” yang digunakan untuk mendefinisikan variable kosong. “int(…)” yang digunakan
untuk menampilkan integral dari suatu persamaan.

g) Grafik dari Suatu Persamaan


Analisa:

Untuk menampilkan sebuah grafik pada matlab, dapat digunakan fungsi plot , seperti yang
ditunjukkan pada program diatas. Fungsi linspace pada program berfungsi sebagai batas
bawah dan batas atas. Untuk penulisan pada program bisa menggunakan fungsi exp , yaitu
“exp(-t/2)”.

Kemudian, tambah fungsi plot yang berfungsi untuk menampilkan grafik pada persamaan.
Dan grid on digunakan untuk menambahkan grid atau kotak – kotak pada grafik.

Persis seperti program sebelumnya , akan tetapi yang membedakan adalah program ini
menggunakan 2 persamaan yang berarti akan menampilkan hasil 2 grafik yang berbeda.

Cara memisahkan suatu grafik seperti pada gambar diatas bisa menggunakan fungsi subplot .
Jika seperti program diatas, digunakan pengulangan agar mendapatkan grafik yang sesuai
pada “t = 0 – 3”.
h) Sistem yang Digunakan untuk Menunjukkan Grafik dalam Domain S (frekuensi)

Analiasa:

Simulink bisa dibuka melalui aplikasi matlab, pada tab Home lalu terdapat tool yang bernama
Simulink, selanjutnya akan muncul window baru yang tampilannya berbeda. Untuk
menginput suatu komponen dapat mengklik pada tool Library. Rangkai seperti pada gambar
diatas. Untuk mengedit nilai suatu komponen dapat dilakukan dengan cara double-click pada
komponen yang akan diedit. Untuk menampilkan sebuah grafik dapat dilakukan dengan
komponen scope, double-click pada komponen tersebut lalu klik run maka secara otomatis
grafik akan keluar.

i) Melihat Respon dari Suatu Rangkaian dalam Mode Transien dan Steady State
Analisa:

Tidak jauh beda dengan Simulink. Pada simscape komponen – komponen utama dalam suatu
diagram sudah ditentukan sejak awal masuk, tinggal menambahkan komponen – komponen
yang akan ditambahkan.

2. Latihan Tutorial 1
a) Function untuk memanggil C=temp_conv(F) yang mengubah Fahrenheit ke Celcius
Analisa:
Pada latihan a, membuat program dengan konversi suhu yaitu mengubah Fahrenheit ke
Celcius. Yaitu dengan cara menggunakan fungsi input, fungsi input digunakan untuk
menginput suatu nilai pada Command Window. Masukkan rumus konversi Fahrenheit ke
Celcius lalu jalankan program tersebut. Input nilai Fahrenheit pada Command Window.
𝑡
b) Gambar grafik dari persamaan ∫0 (sin 𝑥 + cos 𝑥) 𝑑𝑥 untuk 0,1≤ t ≥ 10
Analisa:
Pada program diatas menampilkan grafik pada suatu persamaan integral yang sudah
ditentukan. Terdapat fungsi figure pada program tersebut yang berfungsi untuk menampilkan
fungsi plot pada matlab, ketika fungsi plot dieksekusi, grafik akan ditampilkan dalam figure
aktif.

c) Buat persamaan fungsi pada Matlab yang dapat menghasilkan matrix


Analisa:
membuat matriks dengan menggunakan fungsi for , akan tetapi bedanya hanya pada nilai
yang terdapat pada matriks tersebut.

d) Buat diagram block pada simulink dengan gambar

Analisa:
Ini juga seperti soal – soal sebelumnya, menggunakan Simulink, hanya memasukkan
komponen seperti yang diperintahkan lalu edit persamaannya dan jalankan.

TUTORIAL 2
1. Contoh Tutorial 2
I. Bilangan Kompleks
a) Operasi Aritmatika
Analisa:
Program diatas menggunakan fungsi complex yang berfungsi mendeklarasikan bilangan
kompleks. Diperlihatkan terdapat penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
bilangan kompleks. Setiap operasi hitung dituliskan sama seperti operasi hitung pada bahasa
pemrograman biasanya dikarenakan pada awal program sudah dideklarasi bahwa itu adalah
bilangan kompleks.

b) Contoh Soal Bilangan Kompleks 2


Analisa:
Pada kasus diatas, fungsi conj berfungsi untuk mengkonjugasi bilangan kompleks, sedangkan
untuk fungsi real dan imag adalah bilangan nyata dan bilangan khayal dari bilangan
kompleks.

c) Bilangan Kompleks
Analisa:
Mengubah bilangan yang sudah diketahui menjadi bilangan kompleks. Terdapat fungsi untuk
mengubah persamaan tersebut menjadi bilangan kompleks antara lain fungsi abs yang
berfungsi mendeklarasikan harga mutlak bilangan kompleks. Selanjutnya terdapat fungsi
angle yang menyatakan sudut fase bilangan kompleks. Setelah mendapatkan nilai dari fungsi
angle, buat perhitungan untuk mencari tahu nilai sudut / derajat dari persamaan tersebut.

d) Bentuk Rectangular

Analisa:
Mengkonversi bilangan kompleks yang sudah ditentukan menjadi bilangan rectangular,
bentuk bilangan rectangular adalah 𝑧=𝑎+𝑗𝑏 dimana 𝑗=√−1=𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑒𝑟. Pakai rumus untuk
mengubah ke bilangan rectangular. Setelah didapatkan nilai dari sudut sin dan cos nya, pakai
fungsi complex untuk mengubah nilai dari hasil yang didapatkan tadi.

e) Bentuk Polar
Analisa:
Mengubah persamaan yang sudah ditentukan menjadi bilangan Polar. Bilangan polar
berbentuk 𝑧=𝑟∠𝜃 dimana 𝜃=𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡. Untuk mengubah ke bentuk polar, sama seperti latihan
sebelumnya, cari bilangan mutlak dari bilangan kompleks tersebut dengan menggunakan
fungsi abs , lalu ubah hitung radian dengan menggunakan fungsi angle , setelah didapatkan
radian hitung dengan rumus untuk mengetahui nilai derajat atau sudut dari bilangan kompleks
tersebut. Pada akhirnya akan didapatkan hasil fungsi dari abs = nilai z dan nilai derajat yang
sudah diketahui = nilai r pada rumus bilangan polar.

II. Persamaan Diferensial


a) Diferensial 1
Analisa:
Untuk menyelesaikan persamaan turunan digunakan fungsi dsolve dengan format penulisan
seperti gambar diatas. Untuk menjadikan hasil diferensial tersebut berbentuk grafik maka
digunakan fungsi ezplot. Fungsi ezplot tidak jauh beda dengan fungsi plot pada umumnya
yaitu untuk menampilkan grafik fungsi.

b) Diferensial 2
Analisa:
Penyelesaiannya sama seperti soal sebelumnya, yaitu dengan cara menggunakan fungsi
dsolve, hanya saja pada soal ini yang berbeda adalah persamaannya.

III. Transformasi Laplace


a) Laplace 1
Analisa:
Untuk mentransformasi sebuah persamaan ke bentuk laplace pada matlab digunakan fungsi
laplace , hanya memasukkan sebuah persamaan lalu input kedalam fungsi laplace tersebut.
Pada gambar diatas terdapat fungsi pretty yang berfungsi mempercantik hasil dari
transformasi laplalce tersebut pada Command Window.

b) Laplace 2
Analisa:
Setelah tadi berlatih tentang transformasi laplace sekarang berkebalikan, menentukan
transformasi laplace balik dari sebuah persamaan diatas. Fungsi laplace balik sendiri adalah
dengan menggunakan fungsi ilaplace.

c) Laplace 3
Analisa:
Mengubah sebuah persamaan ke dalam bentuk fraksi parsial dengan menggunakan fungsi
residue(x,y) , jika berdasarkan soal diatas. Pada variable “a” maupun “A” dan “b” maupun
“B” menunjukkan numerical dan denumerical. Tambahan untuk fungsi conv menunjukkan
terdapat beberapa jumlah perkalian.

2. Latihan Tutorial 2
I. Bilangan Kompleks
a) Bilangan Kompleks
Analisa:
Program diatas untuk merubah bentuk kompleks kedalam bentuk polar dengan menggunakan
perintah ‘angle(…)’ untuk radian, ‘(angle(…)/pi)*180’.untuk mengubah ke dalam sudut
derajat,‘abs(…)’ digunakan untuk menampilkan nilai absolute dari sebuah bilangan
kompleks.

b) Soal Kompleks 2
Analisa:
Pada beberapa poin harus dikonversi dulu menjadi bilangan kompleks baru bisa diubah
menjadi bilangan polar. Sama seperti soal sebelumnya, mencari nilai mutlak lalu mencari
sudut pada bilangan kompleks tersebut.

c) Soal Kompleks 3
Analisa:
Sama seperti soal sebelumnya, akan tetapi pada soal ini dari bentuk opearasi sudah beda,
karena ada bentuk pangkat yang nilainya sangat besar. Akan tetapi untuk mengubah ke
bilangan polar sama seperti sebelumnya.

d) Soal Kompleks 4

Analisa:
Seperti mengubah bilangan dalam bentuk kompleks saja dengan menggunakan fungsi
complex.

II. Persamaan Diferensial


a) Diferensial 1
Analisa:
Pada latihan soal ini, diberi soal yang sangat mirip dengan contoh latian sebelumnya, soal ini
untuk melatih kita membuat persamaan diferensial pada bahasa pemrograman matlab.

b) Diferensial 2
Analisa:
Soal ini melatih membuat persamaan diferensial pada bahasa pemrograman, akan tetapi
persamaan yang digunakan yaitu turunan kedua.

c) Diferensial 3
Analisa:
Penjelasan sama seperti soal-soal sebelumnya.

III. Transformasi Laplace


a) Laplace 1
Analisa:
Terdapat beberapa persamaan yang berbeda satu sama lain, seperti pada latian transformasi
laplace, ubah bentuk persamaan tersebut ke dalam bentuk laplace dengan menggunakan
fungsi laplace() pada matlab.

b) Laplace 2
Analisa:
Dalam soal ini, mengubah bentuk persamaan menjadi bentuk ekspansi fraksi parsial.

IV. Matriks
a) Matriks 1

Analisa:
Pada matriks, operasi hitung seperti operasi hitung pada biasanya dalam pemrograman.
Untuk transpos matriks menggunakan simbol “ ‘ “.

b) Matriks 2
Analisa:
Untuk menentukan determinana pada sebuah matriks digunakan fungsi det(). Secara otomatis
matriks langsung ter-determinan.

c) Matriks 3
Analisa:
Untuk menginvers sebuah matriks hanya dengan fungsi inv(). Pada soal B, terdapat fungsi
syms dikarenakan agar “a”menjadi variable tetap.

d) Matriks 4
Analisa:
Untuk menentukan persamaan linear pada matriks, terdapat 2 cara yaitu dengan cara
menggunakan invers dari koefisien matriks dan menggunakan aturan cramer. Sebenernya
menggunakan invers dari koefisien matriks lebih simple pada pemrograman, akan tetapi pada
program diatas, menggunakan aturan cramer. Yaitu dengan mengetahui determinan pada
matriks yang sudah diubah nilai pada kolom dan barisnya, setelah itu , bagi hasil determinan
tadi dengan deteriminan matriks sesungguhnya.

e) Matriks 5
Analisa:
Menentukan eigen pada matriks dengan cara menggunakan fungsi eig().

TUTORIAL 3: MODEL SISTEM SIMULINK

1. Contoh Tutorial 3
a) Fungsi Transfer 1
Analisa:
Transfer fungsi merupakan reprentasi dari output berbanding input system. Pada matlab
transfer fungsi menggunakan fungsi tf(). Pada kasus diatas digunakan stepplot untuk
menampilkan grafik dari transfer fungsi tersebut.

Jika menggunakan Simulink, tinggal menginput persamaan kedalalam komponen bernama


transfer Fcn.

b) Fungsi Transfer 2
Analisa:
Dalam matriks transfer fungsi dalam program dapat dituliskan menjadi seperti gambar diatas,
“Num” yang berarti Numerical atau pembilang, dan “Den” yaitu Denumerical atau penyebut.
Variable “ts” adalah sample time yaitu menunjukkan batas waktu sampel sebuah data. Untuk
menransfer fungsikan matriks tersebut digunakan fungsi tf().

c) Fungsi Transfer Seri


Analisa:
Pada system seri merupakan system dengan transfer energi dan daya dari satu system ke
system yang lain. Sebelum menyeri suatu persamaan, persamaan tersebut harus di transfer
fungsikan dulu. Sesudah itu dengan memakai fungsi series() akan mens-serieskan transfer
fungsi tersebut.

d) Fungsi Transfer Paralel

Analisa:
System parallel merupakan system dengan transfer energy berupa rugi –rugi ke system
utama. Seperti halnya pada seri, pemrograman pada parallel hanya beda pada fungsi mem-
paralelkannya, yaitu memakai fungsi parallel.

e) Fungsi Transfer Feedback


Analisa:
Dalam matlab feedback dirumuskan sebagaimana pada gambar diatas. Dengan memakai
fungsi feedback() pada persamaan. Maka akan langsung diketahui hasil dari feedback
tersebut.

f) Fungsi Transfer Mason’s Rule


Analisa:
Jika dalam m-file, hanya mengubah persamaan menjadi transfer fungsi lalu mengubahnya
lagi sesuai yang diperintahkan soal entah itu parallel seri maupun feedback dengan
menggunakan fungsi yang sudah dibahas. Jika pada Simulink harus mennginput komponen –
komponen yang dibutuhan, lalu edit pada komponen transfer fcn.

TUTORIAL 4: MODUL SISTEM MEKANIK


1. Contoh Tutorial 4
a) Spring 1
Analisa:
Diatas adalah contoh program yang dilakukan diberikan 1 buah gaya, berupa tarikan sehingga
diasumsikan gaya tersebut ditunjukkan oleh input step.

b) Spring Pull Up
Analisa:
Signal builder merupakan komponen jika ingin menampilkan atau mengetahui respon secara
negative dan positif(tekan dan tarik).

c) Spring Seri Paralel


 Seri Paralel 1
 Seri Paralel 2
 Seri Paralel 3
 Seri Paralel 4
 Seri Paralel 5
 Seri Paralel 6
Analisa:
Kesimpulannya, pada kasus rangkaian ini, jika diubah pada bagian rangkaian spring ataupun
damper, tidak berpengaruh pada hasil outputannya, dapat terlihat dari grafik yang diberikan
oleh rangkaian tersebut.

d) Spring Dumper
 Rangkaian awal.

Analisa:

Pada settingan awal, input sinyal masih dalam 4 – 6 detik terlihat grafik seperti pada gambar
diatas.

 Sinyal input menjadi 2 – 6 detik.

Analisa:

Input sinyal diubah menjadi 2 – 6 detik, menyebabkan grafik terlihat melebar dan lebih tinggi
frekuensi nya.

 Spring rate = 2000N/m.


Analisa:

Jika keadaan spring rate diubah menjadi 2000N/m, grafik pada posisi terlihat identik tidak
bergelombang dan menjadi hampir seperti kotak, sedangkan grafik pada velocity terlihat
lebih menyempit.

 Dumping coefficient = 500 N/(m/s).

analisa:

Dumping koefisien diubah menjadi 500 N/(m/s), grafik mulai kembali seperti semula, mulai
melebar lagi.

 Block PS-Simulink (Posisi) output menjadi mm.


Analisa:

Jika ps –block simulink outputnya berubah menjadi mm, maka grafik yang didapatkan akan
seperti pada gambar diatas, terlihat pada grafik posisi lebih lebar dan rendah. Sedangkan pada
grafik velocity semakin menyempit.

e) Rotasi Mekanik

 Dengan input torsi.


Analisa:

Dengan menginput nilai torsi pada rangkaian, terlihat gelombang menjadi seperti gambar
diatas, dari gelombang kecil menjadi gelombang yang besar.

 Dengan kondisi inisial tidak nol.


Analisa:

Jika tidak kondisi nol, maka gelombar akan bergerak dari besar ke tidak ada gelombang sama
sekali, terlihat dari gambar diatas.

2. Latihan Tutorial 4
a) Mekanik 1 a
b) Mekanik 1 b
c) Mekanik 1 c
 10 kg/500 N/m
 10kg/1000 N/m
 5kg/500 N/m

d) Mekanik 1 d
 Pegas 400/400

 400/200
 200/400

e) Soal 5
TEST

 1a
 1c
Dalam simscape:
PENUTUP

KESIMPULAN

Matlab merupakan software yang setiap datanya diproses menggunakan data matriks. Pada
matlab banyak sekali fungsi atau syntax yang mendeklarasikan suatu system atau perintah
yang sangat. Matlab membantu memecahkan masalah matematis dengan cepat dan tepat.
Banyak sekali macam – macam cara untuk mendapatkan hasil matematis dari matlab. Yang
pertama adalah m-file, cara ini menggunakan bahasa pemrograman dan bermacam – macam
fungsi. Cara kedua ialah menggunakan Simulink, dengan cara ini hanya tinggal memasukkan
komponen dari blok diagram dan mengedit pada bagian komponen tertentu saja. Yang ketiga
ada simscape, simscape tidak jauh beda dengan Simulink, akan tetapi pada simscape tampilan
awal pada saat blank file sudah terdapat komponen utama, jadi hanya menambahkan
komponen – komponen tambahan dari system dasar.

Anda mungkin juga menyukai