SENSOR
Disusun oleh:
Nuraini Amelia
217341041
2 AEB
A. Latar Belakang
Teknologi komputer, terutama robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian
penting dalam kehidupan manusia. Robot adalah peralatan eletro-mekanik atau biomekanik,
atau gabungan peralatan yang menghasilkan gerakan yang otonomi maupun gerakan
berdasarkan gerakan yang diperintahkan. Robot dalam beberapa hal dapat menggantikan
peran manusia, hal ini terlihat pada robot-robot yang diterapkan dalam berbagai bidang
seperti industri, kesehatan (health), pertahanan (defense), pertanian (agriculture), penelitian
(research), pemainan (game), dan lain-lain.
Dalam industri modern, robot telah mengambil alih posisi para pekerja di pabrik-
pabrik. Misalnya dalam industri otomotif, alat elektronik, piranti komputer, robot telah
menjadi penggerak utama dari industri ini. Alasan utama penggunaan robot adalah karena,
robot dalam kondisi tertentu (syarat minimum operasi terpenuhi) dapat menjadi pekerja yang
ideal, robot memiliki tingkat akurasi dan efisiensi yang tinggi, serta yang lebih penting adalah
biaya operasinya rendah dengan output yang dihasilkan lebih tinggi.
B. Tujuan Praktikum
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program praktikum Sensor di Jurusan
Teknik Otomasi Manufaktur dan Mekatronika.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
LANDASAN TEORI
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi
besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu.Hampir seluruh
peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut
telah dibuat dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan
pemakaian dan menghemat energi.Sensor merupakan bagian dari transducer yang berfungsi
untuk melakukan sensing atau “merasakan dan menangkap” adanya perubahan energi
eksternal yang akan masuk ke bagian input dari transducer, sehingga perubahan kapasitas
energy yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konvertor dari transducer untuk dirubah
menjadi energi listrik. Berikut adalah macam - macam sensor :
1. Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran cahaya menjadi
besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi fotonmenjadi
elektron. Salah satu penggunaannya yang paling populer adalah kamera digital.
2. Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi
besaran listrik. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor
ini,salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya
terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
BAB I
PHOTOVOLTAIC CELL
1.1TUJUAN
1. Memahami karakteristik dari photovoltaic cells
2. Memahami prinsip dari perubahan photovoltaic cells
3. Memahami aplikasi dari photovoltaic cells
→ Bagaimana proses pengubahan energy cahaya menjadi energy listrik pada sel surya?
→ Ketika partikel cahaya matahari (photon) masuk kedalam cell, photon
akan menumbuk electron bermuatan negative di atom silicon penyusun
photovoltaic cell, pada saat tumbukan energy photon di transfer ke
electron sehingga electron terlepas dari atom silikonnya yang
menghasilkan banyak electron-elektron bebas dan menciptakan arus
listrik. Kontak atau penghitung logam pada bagian atas dan bawah sel-sel
surya menyalurkan keluar listrik DC.
Gambarkan karakteristik tegangan terhadap arus dari sel surya, karakteristik tersebut hamper
mirip dengan karakteristik komponen elektronika apa?
→
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
→ Sel surya harus dipasang dengan bias mundur (reverse bias) atau bias maju (forward
bias), mengapa demikian?
→ sel surya pada dasarnya dipasang secara reverse bias agar saat siang dia
bekerja menyimpan voltage dan keadaan malam dia bekerja secara normal
yaitu mengalirkan arus.
→ Apakah Vop dan apakah bedanya dengan Ish?
→ Vop (open-circuit-voltage) tegangan maksimum yang tersedia dan solar
cell, yang terjadi ketika arus sama dengan nol
Ketika band-gap meningkat, Voc juga meningkat
Terjadi seet forward bias
→ Ish (short-circuit-voltage)
Ish menurun , ketika band-gap meningkat
Terjadi saat reverse bias
→ Turunkan persamaan matematika dari tegangan output dan arus sesuai dengan
rangkaian ekuivalen ideal danaplikasi nyata, dari rumus dapatkah diambil hubungan
bahwa arus berbanding linear dengan energy cahaya?
→
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Dari persamaan 3 dan 4 dapat disimpulkan bahwa Ish linear dengan energi cahaya.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Keterangan :
n = faktor ideal dioda (untuk dioda ideal n=1)
Il = rapat arus foto
Is = rapat arus jenuh dioda (saturasi)
Rsh = Hambatan Paralel
K = tetapan boltzman, K = 1,380658.10-23 j/k
e = muatan elektron le = 1,60217733.10-19 coulumb
T = suhu mutlak (kelvin)
1.3RANGKAIAN PERCOBAAN
Jawaban
1. DONE
2.
3. – rangkaian Integrator
- Rangkaian Diferensiator
1.5LANGKAH PERCOBAAN
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
1. Ambil KL-68005 Lux Load dan hidupkan power. Atur cahaya sumber pada
posisi BULB
2. Atur setiap pemancaran cahaya seperti pada tabel 1.1. Gunakan multimeter
untuk mengukur dan catat VOP dan ISH untuk setiap pemancaran cahaya seperti
pada tabel 1.1.
Lx 200 400 600 800 1000 1200 1400 600
VOP (V) 2300 2380 2450 2485 2520 2550 2570 2588
ISH (μA) - - - - - - - -
3. Buatlah kurva dari VOP Vs. illumination dan kurva dari ISH Vs. illumination
data pada tabel 1.1.
2400
2350
2300
2250
2200
2150
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
(𝓁x) illumination
800
600
400
200
0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
(𝓁x) illumination
Langkah Percobaan :
1. Letakkan modul KL-63009 pada KL-6100B trainer
2. Hubungkan J2 ke J3 ; J5 ke J6 ; J7 ke J9
3. Hubungkan KL-68005 Lux load ke fotosensor. Atur cahaya sumber pada posisi
BLUB
4. Hidupkan daya dan layar harus menyala
5. Lihat kembali tabel 10-2, Vj7 = 1007.5 pada 1000lx
6. Sesuaikan VR2 untuk memperoleh VK1 = VJ7
7. Ubah pencahayaan dari rendah ke tinggi secara perlahan sampai CR1 tidak aktif,
pemancaran cahayanya adalah 1050lx
8. Bandingkan hasil pengukuran pada langkah 7 dengan mengatur pemancaran
cahaya
Dalam teorinya, semakin besar intensitas cahaya maka nilai tegangan yang diterima
oleh reciver akan mengalami sedikit pertambahan. Melalui praktikum photovoltaic cell ini,
hasil praktikum sesuai dengan teori tersebut.
Pada grafik intensitas cahaya dengan arus semakin tinggi intensitas cahaya semakin
besar pula arus yang diterima oleh reciver. Dikarenakan tahanan pada rangkaian reciver
semakin besar sehingga membuat arus semakin besar pula, grafik akan membentuk grafik
linier.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Pada grafik VJ7 tegangan yang terukur pada VJ7 akan berbanding lurus dengan
intensitas cahaya yang diterima oleh reciver yang menyebabkan tegangan pada VJ7 akan
semakin besar, akan membentuk kurva linier.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kurva tidak sesuai dengan teori yang dipelajari,
hal itu disebabkan oleh faktor eksternal seperti cahaya dari luar yang diterima oleh photo
sensor yang mempengaruhi proses pengambilan data.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
BAB 2
LINEAR SCALE
2.1 TUJUAN
1. Mempelajari konstruksi linear scale.
2. Memahami konsep kerja dari linear scale.
3. Mempelajari aplikasi dari linear scale di dalam kontrol dan sistem instrumen.
2. 2 LATAR BELAKANG
Linear scale digunakan sebagai kontrol sistem untuk memantau, menentukan arah
perjalanan, atau jarak pada operasi mekanisme yang memberikan sinyal umpan balik untuk
tujuan perbaikan.
Prinsip kerja pada linear scale dapat dilihat ketika siklus operasi pada linear scale,
sumber cahaya dan kisi strip bersifat stationer. Dimana cahaya sensor dan mask strip
dipindahkan dengan pengukuran pointer. Ketika operasi pengukuran berlangsung, sensor
cahaya menerima cahaya transparan, kemudian mengubah sinyal cahaya ke output sinosoidal
AC dengan fasa yang berbeda pada 90° terhadap satu dengan yang lainnya. Sinyal AC
diperkuat dan dibentuk berupa gelombang kotak.
Jadi, komponen linear scale terdiri dari light source, light sensor, gratings, mask,
detection, dan sinyal conditioner.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Untuk mengetahui pergerakan ke kanan dan ke kiri digunakan suatu arah indikator.
Ketika linear scale bergerak, perbedaan fasa 90° berada di antara gelombang output. Jika
linear scale bergerak ke kanan, maka gelombang A tertinggal gelombang B 90°. Sebaliknya,
ketika linear scale bergerak ke kiri, maka gelombang A mendahului gelombang B 90°.
Output dari gelombang A diterapkan ke input Ddari flip-flop D dan output gelombang B ke
input CK yang mana dipicu oleh pulsa yang positif. Jika skala bergerak ke kanan, maka: Q =
0 dan Q͞͞ = 1, yang mana merupakan output dari gerbang XOR1 akan berlogika 0 dan juga
menyalakan R-SHIFT LED. Namun, jika skala bergerak ke kiri maka Q = 1 dan Q͞͞ = 0,
dimana gerbang XOR2 akan berlogika 0 dan menyalakan L-SHIFT LED.
Yang dimaksud dengan pulsa referensi, yaitu: menyediakan posisi datum sepanjang
skala, yang mana digunakan untuk meningkatkan tenaga ata mengikuti hilangnya daya, sinyal
harus dapat mengidentifikasikan posisi dengan cara yang unik dan periode skala yang
singkat.
Skala gratings 0.02 mm yaitu skala yang bergerak sejauh 0.02 mm dengan 1 pulsa.
Berdasarkan pada tabel 11-1 (spesifikasi AT2-H dan AT2FH), ketika skala bergerak 1 cm,
setiap chanel memproduksi pulsa sebanyak 500 pulsa.
1𝑐𝑚
Dimana, 1 cm dibutuhkan = 20 µ𝑚 = 500 pulsa.
Percobaan 1
1. Tempatkan KL-63011 modul pada KL-61001B trainer.
2. Hubungkan KL-68007 sinyal keluaran pada masukan scale KL-63011 modul dan
hubungkan reset pada ground.
3. Pindahkan power ke on dan tampilan menjadi ON.
4. Ubah tombol untuk memindahkan sensor pada KL-68007 dan mengguanakan
jangkauan untuk mengobservasi keluaran chanel A ke B.
5. Observasi gelombang keluaran dari chanel A dan B ketika scale bergerak ke kanan.
Fasa dari B mendahului A sebesar 90 derajat.
6. Observasi gelombang keluaran dari chanel A dan B ketika scale bergerak ke kiri.
Fasa dari A mendahului B sebesar 90 derajat.
7. Posisikan switch untuk menggerakan sensor KL-68007 secara acak dan gunakan
jangkauan untuk mengobservasi frekuensi output dari chanel A dan CK pada KL-
63011. Frekuensi dari CK adalah frekuensi dari chanel A pengali sebesar 0.5 kali.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
8. Fungsi U2c adalah menggandakan pulsa, berkisar antara 85.3697-173.333.
9. Pindahkan sensor ke limit kanan dan posisikan switch ke kiri dan tombol speed adj ke
slow. Observasi dan catat masing-masing jarak dari limit kiri ketika LED acuan
menyala di table.
ON Sequence 1 2 3 4 5
Distance (mm) 2 8 4 5.1 10.1
12
10
0
1 2 3 4 5
10. Putar switch untuk menggerakan KL-68007 dan amati bagian lampu LED R-SHIFT
dan L-SHIFT. Saat sensor bergerak ke kanan, R-SHIFT LED menyala dan L-SHIFT
mati. Saat sensor bergerak ke kiri, L-SHIFT menyala dan R-SHIFT mati.
Percobaan 2
1. Tempatkan modul KL-63010 dan KL-63011 di atas KL-61001B
Sambungkan power dengan modul KL-63010. Hubungkan +5 dan GND dengan
modul KL-63010 dan KL-63011. Jika memiliki power suply module CI-18001 akan
lebih baik. Gunakan CI-18001 untuk memberikan daya pada kedua modul.
2. Lengkapi sambungan KL-61001B dengan yang diperintahkan.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
8. Mengacu pada tabel 11-4. Amati dan catat masing-masing LED dan tampilan layar.
Tabel 11-4
0
-0.5 -1 -1.5 -2 -2.5 -3 -3.5 -4 -4.5 -5 -5.5 -6 -6.5 -7 -7.5 -8 -8.5 -9 -9.5 -10
-2
-4
-6
-8
-10
-12
3.1 TUJUAN
1. Memahami karakteristik dari Transducer IR.
2. Mempelajari jenis-jenis Transducer IR.
3. Mempelajari receiver dari Transducer IR.
4. Mempelajari aplikasi dari Transducer IR.
Perbedaan antara IR LED dan Photodioda terletak pada fungsinya. Photodioda berfungsi
untuk menerima cahaya dan mengganti menjadi sinyal listrik, dimana bertindak sebagai
receiver. IR LED berfungsi untuk meneruskan sinyal yang didapat dari photodioda ke
komponen lain, dimana bertindak sebagai transmitter.
Penjelasan rangkaian U1, U2, U3, dan U4 :
o Rangkaian U1 = terdapat IC NE555 yang berfungsi sebagai pengatur suhu
o Rangkaian U2 = berfungsi sebagai receiver dan merupakan penguat inverting dengan
niali gain: 1000
o Rangkain U3 = berfungsi sebagai receiver dan merupakan penguat inverting degan
nilai gain:22
o Rangkaian U4 = berfungsi sebagai komparator, rangkaian ini memiliki tegangan
referensi: 0.85 V
Ketika penerima menerima sinyal berupa sinar (cahaya), sinyal diperkuat oleh U2 dan U4.
Kemudian dikonversi ke tegangan DC melalui C5. Jika tegangan DC melebihi referensi (0.85
V), U4 akan berpotensi mengeluarkan positif. Ketika objek pada konveyor belt lebih kecil
dari 0.85 V, U4 akan mengeluarkan negatif. Setelah objek melewati sinar output dari
komparator untuk menghitung satu per satu.
Kegunaan CR1 adalah : sebagai pengaman dioda dan pencegah potensi negatif yang berasal
dari counter input. Sedangkan kegunaan C4L1 adalah : sebagai penyaring noise dan melewati
penerimaan sinyak ketika transmitter menerima sumber AC.
Ada beberapa contoh aplikasi LED, antara lain:
Alarm inframerah
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Rangkaian alarm ini berhasil inframerah untuk melindungi bagian-bagian pintu dan
jalan masuk lainnya. Rangkaian ini memberikan alarm keras ketika seseorang
melintasi penghalang inframerah yang tak kelihatan. Rangkaian ini menggunakan
dioda inframerah untuk memancarkan sinar inframerah terus menerus. Foto transistor
NPN Darlington digunakan sebagai sensor cahaya. L14F1 adalah transistor foto
Darlington ultrasensitif dengan gain tinggi. Ketika seseorang melintasi sinar IR, T1
dimatikan dan tegangan kolektor menjadi tinggi. T2 kemudian bekerja dan
mengaktifkan LED merah dan buzzer.
Termometer inframerah
Alat ini mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya inframerah) yang
dipancarkan objek. Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi inframerah pada
detektor, yang mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam
unit temperatur setlah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi
fasilitas pengukur ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan
demikian, termometer inframerah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana
termocouple atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan
suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
3.3 PERCOBAAN
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
3.3.1 ALAT YANG DIPERLUKAN
a. KL-61001B Trainer.
b. KL-63010 Module.
c. KL-63012 Module.
d. KL-63013 Module.
e. KL-68006 Angle/Distance Load.
f. CI-18001 Power Supply Module (Optional Device).
3.3.2 LANGKAH PERCOBAAN
3.3.2.1 Tes Karakteristik Transducer Infra Merah dengan Arus DC
1. Letakkan modul KL-63012 pada KL-61001B.
2. Atur IR TRANSCEIVER dan RECEIVER pada KL-68006 di sudut atau jarak load.
3. Hubungkan IR TRANSCEIVER ke J1 dan J2, lalu RECEIVER ke J6 dan J7 pada
modul KL-63012 (sesuaikan polaritasnya).
4. Nyalakan power ke posisi ON.
5. Pilih MANUAL pada MODE SELECTOR.
6. Tekan tombol STATUS DISPLAY & DC RANGE untuk memilih 20 V.
7. Sesuaikan VR2 untuk mendapatkan V+ di U3 = 0 V. Gunakan KL-61001B DCV
untuk mengukur dan catat tegangan pada setiap jarak antar sumber dan detektro pada
tabel 12-3.
Tabel 12-3
15
10
J8
0
5 10 15 20 25 30 J11
-5
-10
-15
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
5 10 15 20 25 30
J8 (V) -10.134 -4.117 -2.564 -2.162 -1.827 -1.681
J11(V) 10.982 10.982 10.982 10.982 10.982 10.982
10. Diskusikan hubungan antara tegangan pada J11 dan setiap sudut yang disediakan pada
tabel 12-4.
J11
6
3
V
0
1 5 10 15 20 25 30 35 40 45
KHz
J11
Frekuen 1KH 5KH 10KH 15KH 20KH 25KH 30KH 35KH 40KH 45KH
si z z z z z z z z z z
4.08 5.53 4.424 1.945 1.350 1.070 0.947 0.862 - -
5 0
10. Diskusikan hubungan antara tegangan dan frekuensi yang ada pada tabel 12-5.
11. Sesuaikan VR1 untuk mendapatkan nilai tegangan (V) J11 maksimum.
12. Gunakan KL-61001B DCV dan osiloskop untuk mengukur tegangan pada setiap jarak
antar sumber dan detektor yang ada pada tabel 12-6 (sudut = 0).
Tabel 12-6
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
J8(V)
0
5 10 15 20 25 30
-1
-2
-3
V
-4
-5
-6
-7
cm
J8(V)
J11(V)
12
10
6
V
0
5 10 15 20 25 30
cm
J11(V)
.
Jarak 5 10 15 20 25 30
(cm)
J8 -6.354 -3.216 -2.430 -2.343 -2.229 -1.999
J11 10.597 4.041 1.930 1.169 0.856 0.709
13. Diskusikan hubungan antara tegangan dan jarak berdasarkan tabel 12-6.
14. Atur jarak sejauh 10 cm. Gunakan KL-61001B DCV untuk mengukur tegangan pada
J11 untuk setiap sudut yang ada di tabel 12-7.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Tabel 12-7
Sudut -90° -60° -30° 0° 30° 60° 90°
J11 (V) 220 237 1690 3252 1627 360 266
15. Diskusikan hubungan antara tegangan dan sudut berdasarkan tabel 12-7.
8. Halangi sorotan cahaya infrared menggunakan tangan atau benda lain. Amati display
pada KL-63010 dan catat hasil dari setiap LED pada tabel 12-8.
1. Tujuan
2. Alat Percobaan
1. KL-61001B
2. KL-63014 Modul
3. KL-68006 sudut/jarak muatan
4. Oscilloscope (Optional Device)
Dapat merambat dalam medium padat, cair, dan gas. Relaktivitas dari gelombang
ultrasonik di permukaan cair hampir sama dengan permukaan padat. Tapi pada
tekstil busa, jenis gelombang akan diserap.
Setelah gelombang pantulan sampai di alat penerima, maka sinyal tersebut akan
diproses untuk menghitung jarak benda tersebut.
5. Impedansi akustik merupakan ukuran hambatan yang diberikan oleh suatu fluida
atau medium terhadap rambatan gelombang bunyi. Pada gelombang ultrasonik
impedansi akustik mempengaruhi pantulan dari gelombang tersebut.
6. Metode pembangkitan gelombang ultrasonik :
1) Piezoelektrik vibrator : berdasarkan piezoelektrik efek. Piezoelektrik material
berupa quartz, rochele salt, dan amonium di hidrogen phosphate (ADP).
2) Elektrostrictire vibrator : dengan metode sintening material elektrositif dapat
dibentuk menjadi getaran ultrasonik dalam berbagai bentuk dan dimensi.
Untuk menghasilkan gelombang, tegangan DC yang tinggi dengan alternatif
polaritas dihubungkan ke elktroda pada elektrostictire vibrator.
3) Magnetostrictire Vibrator : Ketika batang megnetik diletakkan pada medan
magnet, panjang batang akan berubah sesuai dengan arah gaya magnet.
Material magnetrostictire antara lain nikel, aluter allay (paduan baja) dan
ferrite.
7. Pada saat saklar S1 pada posisi OFF tegangan rendah pada U1a memaksa output
menjadi tegangan tinggi, mengisi aliran arus melewati R3, VR1, dan C1. Sehingga
tegangan yang melewati C1 menjadi tinggi. Tegangan tinggi ini mengakibatkan
output dari U1a tetap pada posisi tinggi. Oscilator tidak memiliki oskilasi.
5. Langkah Percobaan
J3 (Vp-p)
160
140
120
100
80
60
40
20
0
5 cm 10 cm 15 cm 20 cm 25 cm 30 cm
J3 (Vp-p)
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
J10 (V)
2,500
2,000
1,500
1,000
500
0
5 cm 10 cm 15 cm 20 cm 25 cm 30 cm
J10 (V)
10. Diskusikan hubungan antara tegangan dan jarak pada tabel 13-8
11. Atur jarak 20cm. Gunakan KL-6100B DCV untuk megukur dan mencatat
tegangan pada jarak J10 untuk setiap sudut tabel 13-9.
Sudut (˚) -90 -60 -30 0 30 60 90
J10 (V) 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021 0.021
12. Diskusikan hubungan antara tegangan dan sudut pada tabel 13-9.
1. Tujuan
3. Rangkaian amplifier
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
3. Rangkaian Percobaan
4. Langkah Percobaan
A. Sirkuit Transduksi Sensor Tekanan
1. Letakkan modul KL-63015A pada Pelatih KL-61001B.
2. Sambungkan OUTPUT signal dari KL-68002 Pressure Gauge ke SENSOR
INPUT dari modul KL-63015A.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
3. Hidupkan daya dan layar harus ON.
4. Gunakan meter untuk mengukur arus port A+ dan A-. Arus beban yang
diberikan ke KL-68002 tidak dapat melebihi 2mA. Jika tidak, data
eksperiman akan error.
5. Lepaskan meter dan kemudian hubungkan port A- dan A+ dengan
konektor koneksi.
6. Hidupkan kekuatan motor di KL-68002. Terapkan tekanan yang dihasilkan
motor ke terminal P1 dari sensor tekanan yang terletak di atas kanan KL-
68002.
Tekanan yang dihasilkan dari KL-68002 Pressure Gauge sebanding dengan
kecepatan motor. Sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan dari percobaan,
ubah posisi saklar kecepatan motor (H-M-L) dan perlahan atur posisi katup
aliran; yaitu, tekanan meningkat dengan mendorong katup ke kiri dan
menurunkan ke tekanan dengan mendorong katup ke kanan.
7. Balikkan VRW sepenuhnya CCW pada Modul KL-63015A.
8. Gunakan meteran untuk mengukur voltase pada J8 pada Modul KL-
63015A. Atur nilai yang terukur ke 0V dengan mengatur VR2.
9. Balikkan VR5 sepenuhnya CW pada Modul KL-63015A.
10. Sesuaikan FLU ADJUST KL-68002 untuk mendapatkan nilai gauge
pengukur 1000mmAq.
1 mmAq = 0.0735793 mm-Hg
11. Gunakan meter untuk mengukur nilai voltase pada J10 pada Modul KL-
63015A. Sesuaikan VR4 untuk mendapatkan VJ10 = 1V.
12. Sesuaikan tekanan dengan 2000mmAq. Gunakan meter untuk mengukur
dan merekam tegangan pada J10 pada Modul KL-63015A. VJ10 = 1878.
13. Plot nilai tegangan yang terekam pada grafik berikut.
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
Tekanan vs Tegangan
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
500 1000 1500 2000
Tekanan vs Tegangan
14. Kurva tekanan vs tegangan yang telah selesai harus linier dan VR3
bertindak sebagai gain penyesuaian. Balikkan VR3 untuk mendapatkan
kurva halus.
15. Tekanan kritis atas diatur dengan menyesuaikan VR6 dan mengukur
voltase pada J11 pada Modul KL-63015A. Nilai tekanan yang sesuai
dengan nilai tegangan yang diukur pada J11 disebut tekanan kritis atas.
Bila voltase pada J10 lebih rendah daripada tegangan J11, ukur dan catat
voltase pada J14. Ketika J10 lebih rendah dari J11 maka inverting lebih
besar daripada non inverting.
Pada j14 tegangan terukur adalah 2,735 V atau mendekati nol karena terdapat
dioda pada outputan op-amp sehingga outputan negatif tidak keluar.
Bila voltase pada J10 lebih besar daripada tegangan J11, ukur dan catat voltase
pada J14. Ketika J10 lebih besar daripada tegangan J11 maka inverting lebih
kecil dari pada non inverting. Pada J14 tegangan terukur adalah 11,470 V,
karena terdapat dioda pada outputan op-amp sehingga outputan positif keluar.
16. Tekanan kritis bawah ditentukan dengan mengatur VR7 dan mengukur
voltase pada J13 pada Modul KL-63015A. Nilai tekanan yang sesuai
dengan nilai tegangan yang diukur pada J13 disebut tekanan kritis yang
lebih rendah. Ketika tegangan pada J10 lebih besar dari tegangan pada J13,
mengukur dan catat tegangan di J15. Tegangan yang terukur adalah 11,476
V. Memvariasikan VR7 untuk membuat tegangan pada J10 kurang dari
tegangan pada J13, ukur dan catat voltase pada J15.Tegangan yang terukur
LAPORAN PRAKTIKUM SENSOR
Kelas : 2 AEB
adalah -0,098 V atau mendekati 0V hal itu diakibatkan karena dioda
seperti penjelasan diatas.