Anda di halaman 1dari 8

BAB III

LAPORAN KASUS

Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun datang ke IGD RSUP DR M


Djamil Padang, pada tanggal 05 Februari 2020 pukul 20.30 WIB dengan identitas
pasien:
Nama : Ny.DP
Usia : 48 tahun
No. MR : 01076200
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Status Menikah : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA

ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun datang ke ponek IGD RSUP
DR M Djamil Padang, pada tanggal 05 Februari 2020 Pukul 20.30 dengan
keluhan utama keluar darah dari kemaluan sejak 7 hari sejak masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang:
- Keluar darah banyak dari kemaluan sejak 7 hari sebelum masuk rumah
sakit
- Darah yang keluar menggumpal. Ganti pembalut lebih 10 x sehari
- Pasien sudah menikah dan memiliki dua orang anak
- Sebelumnya pasien telah mengeluhkan keluar darah dari kemaluan siluar
siklus haid, haid dikeluhkan memanjang  15 hari sejak 4 tahun terakhir
- Nyeri ari-ari hilang timbul
- Penurunan berat badan disangkal
- BAB dan BAK lancar
- Riwayat menstruasi: menarche usia12 tahun, haid teratur, lamanya 6-7 hari,
menggantiduk 2-3 kali sehari, nyeri haid (+). Perdarahan diantara dua
siklus haid disangkal. Perdarahan setelah berhubungan seksual disangkal
- Pasien pernah dirawat sebelumnya di RSUD Solok sebanyak tiga kali dan
ditransfusi sebanyak 4-5 kantong.
- Pasien tidak ada mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat hormonal.
Namun pasien pernah memakai kontrasepsi hormonal yaitu implan. Tidak
ada perubahan siklus haid setelah menggunakan kontrasepsi hormonal.
- Darah sulit berhenti saat luka disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat penyakit jantung, lien, hepar, paru, diabetes melitus, dan endokrin
disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Ibu pasien merupakan penderita ca mamme

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : CMC/GCS 15
Tekanan Darah : 130/70 BB : 72
Nadi : 89x/i TB : 159 cm
Napas : 20x/i Anemis : +/+
Suhu : 36,7oC Edema : tidak ada

Kulit : teraba hangat, turgor baik


KGB : tidak teraba pembesaran KGB
Kepala : normocephal
Rambut : rambut hitam dan tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Tenggorokan : tidak ada kelainan
Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP 5-2 cmH2O
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

2
Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari lateral LMCS RIC V
Perkusi : Batasatas (RIC II), kanan (LSD), kiri (2jari lateral LMCS
RIC V)
Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : Suara napas vesikular, Rh -/-, Wh -/-

Perut
Inspeksi : tidak tampak membuncit, tidak ada sikatrik.
Palpasi : distensi usus (-), NT (-), NL (-)
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi: bising usus normal
Punggung : tidak ada kelainan
Genitalia : perdarahan per vaginam (+)
Anus : tidak dilakukan
Ekstremitas : akral hangat
Edema : -/-, akral hangat, CRT <2s

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium/ 05 Februari 2020
Hb : 5,3 g/dl
Leukosit : 5.900/mm3
Ht : 19%
Trombosit : 253.000/mm3
PT/APTT : 10,2detik/ 32,5 detik
GDS : 117 mg/dl
Ur/Cr : 12 / 0,7
Na/K/Ca/Cl : 140/3,5/111

3
Alb/Glob : 3,9/1,7
SGOT/SGPT : 10/6
Kesan :Anemia berat

DIAGNOSIS
PUA + Susp Ca endometriosis + Anemia berat

TATALAKSANA
- Kontrol KU, vital sign, perdarahan
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg iv
- Inj Vit K 3 x 10 mg iv
- Crossmatch PRC

FOLLOW-UP
6 Februari 2020
S/ Keluar darah dari kemaluan
O/ KU sedang, Kesadaran CMC, Td 130/70, Nadi 89, Nf 20, T 36,8 C
Abdomen : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-). Defans muscular (-)
Genitalia : v/u tenang, ppv (+)
A/ PPV ec Susp.Ca endometrium + anemia berat
P/ Kontrol KU, vital sign, perdarahan
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg iv
- Inj Vit K 3 x 10 mg iv
- Crossmatch PRC 4 kantong
- Transfusi PRC s/d Hb >10

7 Februari 2020
S/ Keluar darah dari kemaluan
O/ KU sedang, Kesadaran CMC, Td 110/70, Nadi 85, Nf 20, T 36,8 C
Abdomen : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-). Defans muscular (-)

4
Genitalia : v/u tenang, ppv (+)
A/ PPV ec Susp.Ca endometrium + anemia berat
P/ Kontrol KU, vital sign, perdarahan
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg iv
- Inj Vit K 3 x 10 mg iv
- Transfusi PRC ke 4

8 Februari 2020
S/ Keluar darah dari kemaluan berkurang
O/ KU sedang, Kesadaran CMC, Td 110/70, Nadi 80, Nf 20, T 36,9 C
Abdomen : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-). Defans muscular (-)
Genitalia : v/u tenang, ppv (-)
Lab : hb : 8,2
A/ PPV ec Susp.Ca endometrium + anemia berat
P/ Kontrol KU, vital sign, perdarahan
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg iv
- Inj Vit K 3 x 10 mg iv
- Transfusi PRC 2 kantong

9 Februari 2020
S/ Keluar darah dari kemaluan berkurang
O/ KU sedang, Kesadaran CMC, Td 110/70, Nadi 81, Nf 20, T 36,5 C
Abdomen : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-). Defans muscular (-)
Genitalia : v/u tenang, ppv (+)
Lab : hb : 8,2
A/ PPV ec Susp.Ca endometrium + anemia berat
P/ Kontrol KU, vital sign, perdarahan
- IVFD RL 20 tpm
- Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg iv
- Inj Vit K 3 x 10 mg iv

5
- Cek lab post transfusi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium/ 08 Februari 2020
Hb : 8,7 g/dl
Leukosit : 5.950/mm3
Ht : 30%
Trombosit : 188.000/mm3
Eritrosit : 3.970.000
Kesan :Anemia ringan

6
BAB IV
DISKUSI

Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun datang ke ponek IGD RSUP


DR M Djamil Padang, pada tanggal 05 Februari 2010 Pukul 20.30 dengan
keluhan utama keluar darah dari kemaluan sejak 7 hari SMRS.
Dari anamnesis didapatkan keluar darah banyak dari kemaluan sejak 7 hari
sebelum masuk rumah sakit, darah yang keluar menggumpal. Ganti pembalut
lebih 10 x sehari. Sejak empat tahun terakhir pasien telah mengeluhkan keluar
darah yang banyak dari kemaluan dan haid memanjang  15 hari.
Riwayat menstruasi menarche usia 12 tahun, haid teratur, lamanya 6-7 hari,
mengganti duk 2-3 kali sehari, nyeri haid (+). Perdarahan diantara dua siklus haid
disangkal. Perdarahan setelah berhubungan seksual disangkal Perdarahan diantara
dua siklus haid disangkal. Pengertian siklus menstruasi yang normal adalah
kurang dari 80 ml per siklus, dengan durasi kurang dari atau sama dengan 7 hari
perdarahan aktif, dan frekuensi 21-35 hari. Pada pasien didapatkan perkiraan
volume darah yang keluar melebihi jumlah normal dan durasi haid lebih lama dari
durasi normal.
Dari anamnesis, didapatkan bahwa pasien tidak ada riwayat
mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat hormonal, pasien ada riwayat pemakaian
kontrasepsi hormonal yaitu implant dan AKDR. Tidak ada perubahan siklus
haid,durasi dan volume darah yang keluar. Peran kontrasepsi dapat meningkatkan
kemungkinan adanya gangguan siklus haid. Darah sulit berhenti jika terdapat luka
disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain. Terdapat riwayat
keganasan dan penyakit yang sama pada riwayat keluarga pasien.
Menurut FIGO, klasifikasi penyebab dari perdarahan uterus abnormal
dibagi atas gangguan anatomis (PALM) dan non-anatomis (COEIN). Dari
anamnesis penyebab perdarahan yang dapat dipikirkan adalah kelainan struktural
di organ genitalia, penyebab sistemik, gangguan kehamilan dan iatrogenik dapat
disingkirkan. Oleh karena itu diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
lanjutan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, perut tidak tampak
membuncit dan tidak terasa nyeri tekan ataupun nyeri lepas, perdarahan
pervaginam (+). Hal ini menandakan terdapat perdarahan aktif yang dapat
mengakibatkan anemia.
Pasien didiagnosis dengan PPV ec Susp.Ca endometrium + anemia berat.
Ca endometrium adalah tumor ganas epitel primer endometrium umumnya dengan
differensiasi glandular dan berpotensi mengenai miometrium dan menyebar jauh.
Ca endometrium memiliki subtype jenis endometrioid yang menyerupai gambaran
endometrium normal, papillary serous carcinoma dan clear cell carcinoma.
Pada pasien diberikan IVFD RL 20 tpm, Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg
iv, inj Vit K 3 x 10 mg iv dan Transfusi PRC sampai Hb >10 gr/dl. Obat
antifibrinolitik seperti asam traneksamat merupakan terapi efektif pada pasien
dengan PUA. Direkomendasikan untuk menggunakan asam traneksamat oral
maupun intravena pada terapi PUA akut. Ketika episode akut perdarahan sudah
terkontrol, pilihan terapi jangka panjang dapat dipertimbangkan untuk mencegah
PUA kronis. Rencanakan kuratase diagnostik untuk menentukan jenis sel dan
jaringan yang menyebabkan PUA pada pasien. Setelah itu lakukan terapi definitif.

Anda mungkin juga menyukai