PENDAHULUAN
1|Page
1.3 Tujuan
1. Utnuk mengetahui pengertian keperawatan maternitas
2. Untuk mengetahui trend dan issue keperawatan maternitas
3. Untuk mengetahui konsep keperawatan maternitas berfokus pada keluarga (family
centered maternity care (FCMC))
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
penduduk dalam satu tahun, ditentukan oleh umur wanita saat melahirkan. Angka
kelahiran seluruhnya pada tahun 1993 ialah 15,7 kelahiran hidup per 1000 penduduk
(nacional center for health statistic (MCHS, 1994)).
TABEL 1-2 Angka Kelahiran Menurut Usia dan Ras
KELAHIRAN/1000 PENDUDUK
RAS USIA
REMAJA DIATAS USIA 30 TAHUN
CINA 1 57
JEPANG 3 59
FILIPINA DAN RAS 6 38 sampai 46
ASIA LAIN
KULIT PUTIH 11 31
HAWAI 17 20 sampai 21
AMERIKA ASLI 20 20 sampai 21
AMERIKA-AFRIKA 23 20 sampai 21
*Perhatikan bahwa urutan angka-angka di atas berkebalikan, ras yang memiliki angka kelahiran rendah
pada kelompok usia remaja memiliki kelahiran yang tinggi pada kelompok usia di atas 30 tahun.
4|Page
khusus, meliputi informasi mengenai KB, PHS, perawatan bayi dan menjadi orang
tua.
5. Wanita menunda kehamilan karena pendidikan dan karier
Bertambahnya usia waktu menunda kehamilan karena karier dapat menyebabkan
primigravida menjadi sudah lansia, hal tersebut mempunyai dampak peningkatan
risiko terhadap komplikasi selama prenatal, intranatal dan postnatal serta keluarganya.
6. Drug abuse, HIV, PHS
Pengguna drug abuse meningkat pada wanita usia subur 15-25 tahun yang dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas perinatal yang cukup tinggi. HIV merupakan
faktor ke 5 penyebab kematian wanita pada usia reproduksi, menyebabkan mortalitas
pada anak. Dengan demikian, perlu dilakukan pencegahan primer melalui program
pendidikan kesehatan yang ditunjukkan pada tingkat SD dan SMP. Penelitian
dilakukan terus-menerus untuk menemukan vaksin baru untuk melindungi janin dari
ancaman tersebut.
7. Partisipasi konsumen
Partisipasi konsumen adalah menuntut konsumen untuk asertif mencari informasi.
Mempunyai harapan untuk persalinan yang lebih spesifik, proses kelahiran dan
pengalaman postpartum khusus, seperti pendekatan yang berpusat pada keluarga
dalam proses kelahiran dan pengurangan intervensi medis menyebabkan biaya
perawatan rendah, di samping menuntut perawatan maternitas untuk memiliki
pengetahuan dan pengalaman serta pelayanan yang berkualitas dan profesional.
8. Masalah moral/etis
Bayi berat badan lahir rendah dapat hidup, tetapi bagaimana dengan kualitas
hidup keturunan selanjutnya
Efek jangka panjang dari prematuritas dapat menimbulkan kecacatan fisik dan
mental selama masa hidup, dapat menghambat keterbatasan fisik, emosional,
finansial keluarga, peningkatan perselisihan keluarga, penceraian dan
penyiksaan anak serta penyakit fisik lainnya dan psikologis.
5|Page
(aborsi spontan), retardasi mental, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan sindrom
alkohol janin. Penyakit menular seksual (PMS) selama hamil, insiden AIDS yang
semakin meningkat juga dikaitkan dengan defek dan penyakit neonatus. Bayi yang lahir
dari ibu tidak menikah memiliki kemungkinan meninggal dua kali lebih besar
dibandingkan dengan dari ibu yang menikah. Remaja juga memiliki kemungkinan dua
kali untuk memperoleh bayi dengan BBLR. Hal tersebut seharusnya dapat diturunkan
dengan perawatan prenatal yang adekuat yang berfokus pada kesehatan dan penurunan
faktor risiko, sehingga kondisi tersebut dapat memperbaiki hasil akhir dari kehamilan.
Pada tahun 1999 WHO membuat program Making Pregnancy Safer (MPS) yang
didukung oleh badan-badan Internasional seperti UNFPA, UNICEF dan Word Bank.
Pada program tersebut diharapkan pemerintah dan masyarakat disetiap Negara untuk:
6|Page
b. Pelayanan antenal : untuk mencegah adanya komplikasi obstetric bila mungkin
dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani
secara memadai.
c. Persalinan yang aman : memastikan bahwa semua penolong persalinan
mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan
yang aman dan bersih , serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi.
d. Pelayanan obstetic esensial : memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko
tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkannya.
7|Page
mempromosikan dan melindungi kesejahteraan ibu dan bayinya dengan melibatkan
keluarga dan lingkungan dalam intervensi keperawatan baik intervensi edukasi
maupun kebutuhan ibu pada saat menjalani kehamilan, persalinan dan nifas.
Sepuluh pendekatan yang digunakan pada model Family Care Maternity Care
adalah sebagai berikut:
1) Peristiwa persalinan dan kelahiran dipandang sebagai suatu keadaan yang
sejahterah, bukan suatu keadaan sakit. Pelayanan dengan pendekatan
konsep maternitas yang berpusat pada keluarga ini dilakukan untuk
mempertahankan persalinan, kelahiran atau masa serta merawat bayi
sebagai peristiwa kehidupan normal yang melibatkan perubahan fisik,
emosional dan sosial yang dinamis.
2) Pelayanan perinatal bersifat personal disesuaikan dengan kebutuhan
psikososial, latar belakang pendidikan, spiritual dan budaya dari tiap-tiap
wanita dan keluarganya.
3) Program komprehensif edukasi perinatal mempersiapkan keluarga untuk
akte kehamilan, persalinan sepanjang periode perinatal: konsepsi, dan
kelahiran serta masa menjadi orangtua
4) Para penyedia pelayanan kesehatan membantu keluarga agar dapat
membuat keputusan untuk perawatan mereka dan membantu keluarga
memiliki pengalaman positif sesuai dengan harapan mereka
5) Pasangan/suami atau orang-orang yang dipercaya ibu untuk memberikan
bantuan kepadanya secara aktif melibatkan diri selama proses edukasi
persalinan, kelahiran, nifas dan merawat bayi
6) Memenuhi kebutuhan - kebutuhan sesuai dengan keinginan ibu dan
keluarganya selama perawatan di ruang rawat inap termasuk selama
proses persalinan dan kelahiran
7) Perawatan rooming-in diberikan kecuali ibu dengan persalinan sectio
caesaria
8) Para ibu adalah "perawat” untuk bayinya sendiri. Peran penyedia layanan
adalah memfasilitasi pelayanan tersebut, bukan pemberi perawatan
langsung untuk bayi mereka
9) Penyedia pelayanan memfasilitasi pasangan ibu dan bayi sebagai satu unit
single family yang menjadi tanggung jawabnya
8|Page
10) Orang tua diijinkan merawat bayi mereka yang sakit/beresiko tinggi setiap
waktu dan mereka diikut sertakan dalam merawat bayinya dengan kondisi
tersebut
2.4 Peran Perawat Maternitas
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a. Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan
kesehatan.
b. Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan
pendidikan kepada klien.
c. Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling
kepada klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling.
d. Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
e. Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar perawat.
f. Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan
masalah tersebut.
g. Ahli keperawatan
Perawat harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old (1988), Bobak & Jensen
(1993):
a. Member pelayanan
b. Advocate
c. Pendidik
d. Change Agent
e. Political Activist
f. Peneliti
9|Page
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asuhan maternitas berkembang dari orientasi penyedia layanan menjadi
orientasi penerima layanan, dan berbagai istilah digunakan untuk menjelaskan konsep
asuhan. Di era modern ini, terjadi peningkatan pada teknologi tinggi dan peningkatan
spesialisasi dalam perawatan ibu dan bayi. Untuk menurunkan fragmentasi dan
segmentasi perawatan dan menyediakan perlindungan konseptual untuk
menggabungkan perawatan ibu-janin sebagai satu unit.
3.2 Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum
kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur,
etik, dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang
diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar keperawatan maternitas / pengarang, Bobak, Lowdermilk, Jensen ; alih bahasa,
Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugerah ; editor edisi bahasa Indonesia, Renata Komalasari. –
Ed.4. – Jakarta : EGC, 2004.
11 | P a g e