Hukum Istri Sebagai Wanita Pekerja
Hukum Istri Sebagai Wanita Pekerja
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata
Kuliah Fiqih Kontemporer Jurusan Tarbiyah
Prodi Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh:
Kelompok 11
1. Rahmat Adnan Lira
Nim. 02181146
2. Wilda Sabir
Nim. 02181148
BONE 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Saw, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada penyusun sehingga penyusun mampu menyelesaikan
makalah “Hukum Istri Sebagai Wanita Pekerja/Wanita Karrier”, Pada Mata Kuliah
Fiqih Kontenporer.
Karena minimnya pengetahuan dan juga pengalaman kami, dengan ini kami
sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Demi kesempurnaan,
kami sangat berharap saran dan kritik yang bersifat membangun agar kami mampu
meningkatkan kualitas dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ii
iii
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Wanita Karier
2. Apa Faktor-Faktor Pendorong Wanita Bekerja Di Luar Rumah
3. Apa Hukum Wanita Karier Dalam Islam
4. Apa Saja Syarat Wanita Bekerja Di Luar Rumah
5. Apa Saja Pekerjaan Yang Cocok Bagi Muslimah
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Wanita Karier
2. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Pendorong Wanita Bekerja Di Luar
Rumah
3. Untuk Mengetahui Apa Hukum Wanita Karier Dalam Islam
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Syarat Wanita Bekerja Di Luar Rumah
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Pekerjaan Yang Cocok Bagi Muslimah
BAB II
PEMBAHASAN
Secara lebih jelas wanita karier adalah wanita yang menekuni dan
mencintai sesuatu atau beberapa pekerjaan secara penuh dalam waktu yang relatif
lama, untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan atau jabatan. Untuk
berkarier berarti harus menekuni profesi tertentu yang membutuhkan kemampuan
dan keahlian. Wanita Karir berarti wanita yang memiliki pekerjaan dan mandiri
finansial baik kerja pada orang lain atau punya usaha sendiri. Ia identik dengan
wanita pintar dan perempuan modern. Label ini bisa positif tapi juga negatif
tergantung bagaimana dia bisa membawa diri secara agama dan sosial.
1
Wakirin, Wanita Karir Dalam Perspektif Islam, Jurnal Pendidikan Islam Al I‟Tibar,
(Vol.4 No.1), 2017, Hal 3
1
2
Menjadi wanita karir konvensional dalam arti wanita yang bekerja di luar
rumah dan meniti karir sampai puncak adalah “mudah” Asal memiliki kecakapan
yang cukup plus kemampuan “lobi” yang baik, tujuan itu akan tercapai.2
1. Unsur Pendidikan
Banyak di antara para wanita karir yang bekerja bukan karena dorongan
faktor ekonomi semata, karena suami mereka berpenghasilan lebih dari cukup dan
mempunyai pekerjan tetap, tetapi lebih karena didorong faktor keinginan
mempraktekkan dan memanfaatkan ilmu yang telah diperjuangkan selama
bertahun-tahun di perguruan tinggi. Hal itu,disebabkan oleh struktur pola wanita
berubah sama cepatnya dengan perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi,
baik bentuk penampilan maupun aktivitasnya. Semangat emansipasi wanita harus
mendapat tempat yang seimbang di tegah hiruk pikuknya peradaban Indonesia
dewasa ini. Dan kontribusi wanita yang besar itu merupakan konsekuensi logis
hasil pendidikan. Dengan kata lain, banyaknya kaum wanita yang mengenyam
pendidikan, kaum wanita menjadi lebih mampu dan lebih menguasai berbagai
bidang (lapangan kerja) dan tidak sedikit di antara mereka yang juga
menekuninya sebagai sebuah profesi atau karir, sehingga pada akhirnya
menjadikan mereka mandiri dari segi ekonomi. Di samping itu ada pendapat yang
mengatakan bahwa pendidikan agaknya masih menjadi modal utama untuk
2
Wakirin, Wanita Karir Dalam Perspektif Islam, Hal 4
3
Asriaty, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam, Jurnal Al-Maiyyah, (Vol 07 No. 2),
2014, Hal 178.
3
2. Unsur Ekonomi
Islam tidak pernah melarang seorang istri ikut membantu suaminya dalam
mencari nafkah. Dan walaupun istri juga dibolehkan turut mencari nafkah, peran
seorang istri hanya untuk membantu. Kewajiban suamilah untuk menghidupi
4
Asriaty, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam, Hal 179
4
keluarganya. Akan tetapi dalam keadaan darurat, istri boleh-boleh saja tampil dan
berperan sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah, mengingat
adanya anjuran dalam agama tentang kewajiban seorang muslim untuk menolong
dan membantu muslim lainnya. Bekerjanya sang ibu, berarti sumber pemasukan
keluarga tidak hanya satu, melainkan dua. Dengan demikian, pasangan tersebut
dapat mengupayakan kualitas hidup yang lebih baik untuk keluarga, seperti dalam
hal gizi, pendidikan, tempat tinggal, sandang, liburan dan hiburan, serta fasilitas
kesehatan.5
3. Unsur Sosial
5
Asriaty, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam, Hal 180
5
6
Asriaty, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam, Hal 181
6
yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah
seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba
Allah, yang mengelola seluruh alam sebagai bentuk dari cara dirinya mensyukuri
kenikmatan Allah.7
َ عةَ ۚ َو
علَى َ ضا َّ املَي ِْن ۖ ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم
َ الر ِ َو ْال َوا ِلدَاتُ ي ُْر
ِ ض ْعنَ أَ ْو ََلدَ ُه َّن َح ْولَي ِْن َك
7
Asriaty, Wanita Karir Dalam Pandangan Islam, Hal 182.
7
َّ َوقَ ْرنَ َفِي بُيُوتِ ُك َّن َو ََل تَبَ َّر ْجنَ تَبَ ُّر َج ْال َجا ِه ِليَّ ِة ْاْلُولَى ۖ َوأَقِ ْمنَ ال
َّ ََص ََلة َ َوآتِين
َ الز َكاة
ْ َ ط ِه َر ُك ْم ت
ط ِهيرا َ َُوي
Menurut ulama yang berpendapat seperti ini, pada dasarnya hukum karier
wanita di luar rumah adalah terlarang, karena dengan bekerja diluar rumah maka
akan ada banyak kewajiban dia yang harus ditinggalkan. Misalnya melayani
keperluan suami, mengurusi dan mendidik anak serta hal lainnya yang menjadi
tugas dan kewajiban seorang istri dan ibu. Padahal semua kewajiban ini sangat
8
Adapun ulama fiqih menyatakan ada dua alasan dimana seorang wanita
diperbolehkan untuk bekerja diluar rumah dan mencari nafkah, apabila
berdasarkan pada alasan berikut
8
Wakirin, Wanita Karir Dalam Perspektif Islam, Hal 7.
9
pekerjaan wanita yang ada pada zaman Rosululloh adalah apa yang
diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu „anhu berkata : “Rasululloh
shallallahu „alaihi wa sallam berperang bersama Ummu Sulaim dan beberapa
wanita anshor, maka mereka memberi minum dan mengobati orang yang
terluka.9
D. SYARAT WANITA BEKERJA DI LUAR RUMAH
1. Menutup aurat
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini wanita memiliki
kewajiban untuk menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak
tangan.10 An-Nur(24):31.
9
Wakirin, Wanita Karir Dalam Perspektif Islam, Hal 9.
10
Nova Yanti Maleha, Pandangan Islam Tentang Pilihan Kehidupan Wanita Karir, An
Nisa’a: Jurnal Kajian Gender Dan Anak, (Vol 13, No. 01), 2018, Hal 104.
10
Menjadi wanita karir memang tidak dilarang akan tetapi ia tidak boleh
melalaikan tugasnya sebagai seorang isteri atau ibu untuk mengurus rumah
tangga atau keluarganya serta mendidik anak-anaknya. Wanita selayaknya
memberikan perhatian dan waktu yang cukup pada keluarganya meskipun ia
bekerja diluar rumah.11
1. Dokter
11
Nova Yanti Maleha, Pandangan Islam Tentang Pilihan Kehidupan Wanita Karir Hal
105
12
darurat, misalnya saat peperangan, di mana laki-laki lain sibuk berperang, dan
juga ketika dokter spesialis laki-laki tidak ditemui di negeri tersebut. Salah
satu dalil yang membolehkannya adalah, dari ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz,
dia berkata: “Dahulu, kami ikut bersama Nabi. Kami memberi minum dan
mengobati yang terluka, serta memulangkan jasad (kaum muslimin) yang
tewas ke Madinah.” [Al-Bukhari dalam Shahihnya (no 2882), Kitab “al-
Jihaad was Sair”, Bab “Mudaawatun Nisaa’ al-Jarhaa fil Ghazwi”]Dalil
lainnya adalah, dari Anas, dia berkata: “Dahulu, apabila Rasulullah pergi
berperang, beliau membawa Ummu Sulaim dan beberapa orang wanita
Anshar bersamanya. Mereka menuangkan air dan mengobati yang terluka.”
[Muslim, ash-Shahiih (no. 181), Kitab “al-Jihaad was Sair”, Bab “Ghazwun
Nisaa’ ma’ar Rijaal”]
Tentu ini adalah perkerjaan yang dibolehkan dan sangat sesuai dengan
fitrah wanita.
5. Di bidang pertanian
6. Di bidang perniagaan,
Tentu saja hal ini diperbolehkan dengan syarat tidak melakukan hal-
hal yang dilarang, seperti menyambung rambut, mengikir gigi, menato badan,
mencabut alis, juga dilarang pula melihat aurat wanita yang diharamkan.
Dilarang menggunakan benda-benda yang membahayakan tubuh, serta haram
menceritakan kecantikan wanita yang diriasnya kepada laki-laki lain,
termasuk suami.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan juga dan ini merupakan hal
dasar yang harus di perhatikan mengenai pemiihan tempat dan jenis pekerjaan
yang di pilih. Jenis pekerjaan yang di pilih harus sesuai dengan kodrat wanita dan
tidak akan memberatkan wanita dikarenakan kondisi fisik yang berbeda dengan
14
15
laki-laki. Menjadi dokter atau guru merupakan contoh pekerjaan yang baik untuk
di tekuni oleh seorang wanita.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar bahwa dalam makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu kami selaku penyusun
makalah ini meminta maaf sebesar-besarnya atas kekurangan ilmu pengetahuan
kami. Jika pembaca menemukan kesalahan yang kami perbuat dalam makalah ini,
kami berharap dari pengajar dan juga rekan-rekan mahasiswa untuk memberikan
saran dan kritikannya agar makalah selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
16