Anda di halaman 1dari 189

KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10
KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
NO : I/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

AGENDA ACARA DAN TATA TERTIB


MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran jalannya Musyawarah Nasional Ke - 10


KAHMI, perlu ditetapkan Agenda Acara dan Tata Tertib Musyawarah
Nasional Ke - 10 KAHMI.

Mengingat : Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI serta Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41
Anggaran Rumah Tangga KAHMI.

Memperhatikan : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional Ke - 10


KAHMI tanggal 17 November 2017.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Agenda Acara dan Tata Tertib Musyawarah Nasional Ke - 10 KAHMI
sebagaimana terlampir.
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan
di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 28 Safar 1439 H
17 November 2017 M

Steering Committee/Panitia Pengarah


MUNAS KE - 10 KAHMI

Ttd ttd

Viva Yoga Mauladi M.Si Andi Faizal Jollong


Ketua Sekretaris

Anggota :
Dr. Muhamad Marwan; Dr. Reni Marlinawati; Dr. MS. Ka’ban; Bambang Soesatyo, SE, MBA ; Dr. Anis Baswedan; Ir.
Subandriyo; Prof. Dr. Sri Minda Murni Lubis, M.Si; Drs. Manimbang Kahariady; ; Ir. Mashudi, MBA; . Icu Zulkafril, M.Si; Drs.
Zulkifli Halim, MS; Ir. Ismet Djafar, MM; Zulkifli, S.Si, M.Si; Dr. Tati Hartimah; Dra. Gefarina Djohan, MA; Sarinandhe
Djibran, SH; Drs. Zulkifli Halim, MS; Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd; Dr. H. Hamzah HR; Ruslim Rohimun Sembiring; SE; Drs.
Ramli Kamidin; Dr. Indra Sakti Harahap, ST, M.Si; H. Nurdin Lubis, SH, MM; Teunku Syahrul Anshari, SH, MM; Drs.
Masrokhan Sulaiman, MPA; Dr. Supardji Ahmad, SH.

1
JADWAL ACARA MUNAS KE 10 KAHMI
Medan, 17 – 19 November 2017

WAKTU KEGIATAN KETERANGAN

JUM’AT 17 NOPEMBER 2017

08.00 – 13.45 Registrasi Peserta OC


12.15 – 12.45 Sholat Jum’at Berjamaah
12.45 – 13.45 Makan Siang
13.45 – 14.45 Seminar Nasional “Meneguhkan Kepemimpinan OC
Berkeadilan untuk Kejayaan NKRI”
Keynote Speaker Ketua MPR RI Bapak Dr. (Hc)
Zulkifli Hasan, S.E, M.M
14.45 – 15.00 Persiapan Upacara Pembukaan

15.00 – 15.50 Upacara Pembukaan MUNAS Ke-10 OC & SC


- Penyambutan Pencak Silat/Gordang Sembilan
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
oleh Paduan Suara UISU
- Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an Oleh : Darwin
Hasibuan
- Ucapan Selamat Datang oleh Gubernur Sumatera
Utara; Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si
- Sambutan Presidium MN KAHMI; Prof. Dr. Moh.
Mahfud MD
- Sambutan Presiden RI dilanjutkan Peresmian
Pembukaan Munas Ke-10 KAHMI dan Peluncuran
Aplikasi “Insan Cita KAHMI” ditandai dengan
Penabuhan Gordang Sembilan
- Do’a untuk Bangsa dipimpin oleh; Prof. Dr.
Saidurrahman M.A
- Penutup

16.00 – 18.00 Lanjutan Seminar Nasional “Meneguhkan OC


Kepemimpinan Berkeadilan untuk Kejayaan NKRI”
Narasumber:
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Prof. Dr. Penanggung
Muhadjir Effendy, M.A.P Jawab :
“Perspektif Pendidikan dan kebudayaan Nasional” Prof. Dr. Sri
2. Wakil Ketua KPK; Laode Muhammad Syarif, SH, Minda Murni
LL.M,Ph.D
Perspektif Pemerintahan yang Bersih dan
Berkeadilan
3. Gubernur Sumatera Utara; Dr. Ir. H. Tengku Erry
Nuradi, M.Si
Perspektif Pembangunan Sumatera Utara
4. Prof. Dr. Usman Pelly

2
Perspektif Pengembangan Inovasi dan kearifan
Lokal
18.00 – 20.00 Istirahat Sholat Makan

20.00– 21.30 Sidang Pleno I SC


- Pengesahan Agenda Acara dan Tata Tertib Munas
- Pemilihan Pimpinan Sidang Munas

21.30 – 24.00 Sidang Pleno II SC


- Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban
Presidium Majelis Nasional KAHMI Masa Bakti
2012-2017
- Pandangan dan tanggapan Peserta Munas
- Pernyataan Demisioner Presidium Majelis Nasional
KAHMI Masa Bakti 2012 – 2017

24.00 – 08.00 Istirahat


SABTU, 18 NOPEMBER 2017

09.00 – 12.00 Sidang Komisi SC


- Komisi A (AD dan ART) Paralel dengan
- Komisi B (Program Kerja dan Rekomendasi Munas Forhati
Sidang Pleno III
- Pengesahan Hasil Komisi A dan B
12.00 – 14.00 ISHOMA

14.00 – 02.00 Sidang Pleno IV SC


- Pengesahan Tata Tertib Pemilihan Presidium Majelis Paralel dengan
Nasional KAHMI Masa Bakti 2017-2022 Munas Forhati
- Pembacaan Keputusan Panitia Seleksi Calon
Presidium Majelis Nasional KAHMI Masa Bakti
2017-2022 oleh Pimpinan Sidang
- Pemilihan Presidium Majelis Nasional KAHMI Masa
Bakti 2017-2022.
- Penetapan dan Pelantikan Presidium Terpilih.
- Penetapan Calon Tuan Rumah Munas XI KAHMI
02.00 – 03.00 Ramah Tamah

AHAD, 19 NOPEMBER 2017

05.30 – 06.30 Makan Pagi

06.30 – 08.00 Jalan Sehat Bersama

08.00 – 10.00 Persiapan Penutupan

3
10.00 –11.00 Upacara Penutupan MUNAS Ke-10 OC
- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne HMI
- Pembacaan Ayat Ayat Suci Al Qur’an
- Sambutan Presidium Terpilih Masa Bakti 2017-2022
- Sambutan Wakil Presiden RI dilanjutkan dengan
pernyataan peresmian penutupan Acara MUNAS Ke-
10 KAHMI dan penandatanganan Prasasti sebagai
tanda peresmian Gedung Insan Cita Medan.
Catatan : Saat penandatangan Prasasti, Wakil Presiden
RI didampingi oleh Sembilan Presidium terpilih
- Do’a bersama
- Penutup , Ramah Tamah dan Hiburan
12.00-13.00 Check Out

4
TATA TERTIB
MUSYAWARAH NASIONAL KE-10
KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

1. STATUS
a. Musyawarah Nasional ke-10 KAHMI merupakan musyawarah utusan Majelis Wilayah
dan Daerah;
b. Musyawarah Nasional ke-10 KAHMI memegang kekuasaan tertinggi organisasi.

2. KEKUASAAN/KEWENANGAN
a. Meminta pertanggug jawaban Majelis Nasional;
b. Menetapkan Penyempurnaan AD/ART dan Ketentuan Organisasi KAHMI;
c. Menetapkan Program Kerja nasional dan Rekomendasi;
d. Menetapkan Tata tertib Pemilihan Presedium Majelis Nasional KAHMI;
e. Memilih Presedium Majelis Nasional KAHMI Masa Bakti 2017-2022.

3. PESERTA
Peserta Musyawarah Nasional ke-10 terdiri dari:
a. Pengurus Majelis Nasional, Utusan Majelis Wilayah (dua orang) dan utusan Majelis
Daerah (dua orang);
b. Peninjau dari Pengurus Forhati Majelis Nasional, Forhati Wilayah dan Forhati Daerah;
c. Undangan atas persetujuan Majelis Nasional dan panitia Munas.

4. HAK SUARA DAN BICARA


a. Pengurus majelis Nasional KAHMI mempunyai hak bicara;
b. Masing-masing Majelis Wilayah dan Majelis Daerah mempunyai 1 (satu) hak suara;
c. Setiap utusan Majelis Wilayah dan Majelis Daerah mempunyai hak bicara;
d. Peninjau dan Undangan hanya mempunyai hak bicara.

5. KEPUTUSAN
a. Keputusan Musyawarah Nasional ke-10 diambil dengan cara musyawarah dan mufakat.
b. Bila ayat (a) dalam pasal ini tidak tercapai, maka keputusan ditetapkan dengan suara
terbanyak.

6. SIDNAG-SIDANG
a. Sidang Paripurna sebagai instansi tertinggi Musyawarah Nasional ke-10 KAHMI;
b. Sidang Komisi terdiri dari Komisi A dan B.

7. PIMPINAN SIDANG
Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional ke-10 KAHMI adalah Steering Comitte dan
selanjutnya dipilih Presidium Sidang Munas dari dan oleh Peserta Munas.

8. QUORUM
a. Sidang Paripurna dan Sidang Komisi Musyawarah Nasional ke-10 KAHMI baru
dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih separuh jumlah Majelis Wilayah dan Daerah
yang mengikuti Musyawarah Nasional dalam Paripurna dan Komisi;
b. Apabila ayat (a) pasal ini tidak tercapai, maka sidang paripurna dan komisi ditunda
selama 15 menit dan setelah itu dapat dilanjutkan dan dianggap sah.

5
9. LAIN-LAIN
Hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian oleh Pimpinan Sidang
dengan Persetujuan peserta Musyawarah Nasional ke-10 KAHMI.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 28 Safar 1439 H
17 November 2017 M

Steering Committee/Panitia Pengarah


MUNAS KE - 10 KAHMI

Ttd ttd

Viva Yoga Mauladi M.Si Andi Faizal Jollong


Ketua Sekretaris

Anggota :
Dr. Muhamad Marwan; Dr. Reni Marlinawati; Dr. MS. Ka’ban; Bambang Soesatyo, SE, MBA ; Dr. Anis
Baswedan; Ir. Subandriyo; Prof. Dr. Sri Minda Murni Lubis, M.Si; Drs. Manimbang Kahariady; ; Ir.
Mashudi, MBA; . Icu Zulkafril, M.Si; Drs. Zulkifli Halim, MS; Ir. Ismet Djafar, MM; Zulkifli, S.Si, M.Si;
Dr. Tati Hartimah; Dra. Gefarina Djohan, MA; Sarinandhe Djibran, SH; Drs. Zulkifli Halim, MS; Prof.
Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd; Dr. H. Hamzah HR; Ruslim Rohimun Sembiring; SE; Drs. Ramli Kamidin;
Dr. Indra Sakti Harahap, ST, M.Si; H. Nurdin Lubis, SH, MM; Teunku Syahrul Anshari, SH, MM; Drs.
Masrokhan Sulaiman, MPA; Dr. Supardji Ahmad, SH.

6
KETETAPAN
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10
KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
NO : II/MUNAS KE - 10/2017
TENTANG
PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran dan tertibnya Musyawarah Nasional


Ke - 10 KAHMI, perlu ditetapkan Pimpinan Sidang Musyawarah
Nasional Ke - 10 KAHMI.

Mengingat : Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI serta Pasal 38, 39, 40 dan
Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta sidang Musyawarah


Nasional Ke- 10 KAHMI.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : Pimpinan Sidang MUNAS Ke - 10 KAHMI sbb:


1. MANIMBANG KAHARIYADI
2. MURLAN TAMBA
3. ANTHONY HILMAN
4. ASTUTI MARASABESY
5. LA BIA
6. DIDI SUMARDI
7. KAMAL HIDJAZ

Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah
Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 28 Safar 1439 H
17 November 2017 M

Steering Committee/Panitia Pengarah


MUNAS KE - 10 KAHMI
Ttd ttd

Viva Yoga Mauladi M.Si Andi Faizal Jollong


Ketua Sekretaris
Anggota :
Dr. Muhamad Marwan; Dr. Reni Marlinawati; Dr. MS. Ka’ban; Bambang Soesatyo, SE, MBA ; Dr. Anis Baswedan; Ir. Subandriyo; Prof. Dr.
Sri Minda Murni Lubis, M.Si; Drs. Manimbang Kahariady; ; Ir. Mashudi, MBA; . Icu Zulkafril, M.Si; Drs. Zulkifli Halim, MS; Ir. Ismet Djafar,
MM; Zulkifli, S.Si, M.Si; Dr. Tati Hartimah; Dra. Gefarina Djohan, MA; Sarinandhe Djibran, SH; Drs. Zulkifli Halim, MS; Prof. Dr. H. Syaiful
Sagala, M.Pd; Dr. H. Hamzah HR; Ruslim Rohimun Sembiring; SE; Drs. Ramli Kamidin; Dr. Indra Sakti Harahap, ST, M.Si; H. Nurdin Lubis, SH,
MM; Teunku Syahrul Anshari, SH, MM; Drs. Masrokhan Sulaiman, MPA; Dr. Supardji Ahmad, SH.

7
PEMBAGIAN TUGAS PIMPINAN SIDANG

1. LPJ dan Pernyataan Demisioner (Murlan Tamba)


2. Pengantar Sidang Komisi (Kamal Hidjaz)
3. Pengesahan Sidang Komisi (Semua Pimpinan Sidang)
4. Pleno Sidang Komisi (Anthony Hilman)
5. Pengesahan Tata Tertib pemilihan ( Astuti Marasabesy
6. Pemilihan Presidium (Manimbang Kahariyadi)
7. Pelantikan dan Penutupan (Didi Sumardi)

8
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : III/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MN KAHMI

MASA BAKTI 2012-2017

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa Laporan Pertanggungjawaban MN KAHMI Masa Bakti 2012-


2017 telah disampaikan dalam Sidang Musyawarah Nasional Ke - 10
KAHMI.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Saran dan pandangan peserta Musyawarah Nasional Ke - 10 KAHMI.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menerima dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban MN


KAHMI Masa Bakti 2012-2017.

Kedua : MN KAHMI Masa Bakti 2012-2017 dinyatakan demisioner dan telah


selesai masa kepengurusannya.

9
Ketiga : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 28 Safar 1439 H
17 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

10
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Teriring salam, semoga kita semua warga KAHMI dalam curahan rahmat Allah SWT.
Salawat juga kita sampaikan ke hadapan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam rangka MUNAS Ke-10 KAHMI, sesuai dengan ketentuan AD dan ART,
menjadi kewajiban konstitusional Majelis Nasional dalam memberikan- Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) di hadapan forum yang mulia MUNAS Ke-10 KAHMI di
Medan. Sebagai bentuk dari pertanggungjawaban itu, hal ini kami sampaikan tidak
hanya kepada peserta MUNAS, tetapi juga dalam rangka memenuhi ikrar kami
ketika dilantik lima tahun yang lalu. Apa yang kami sajikan dalam LPJ dan Jurnal
Kegiatan Majelis Nasional KAHMI, adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
walaupun dicetak dalam dua buku yang berbeda.

Perjalanan lima tahun masa bakti terasa sangat singkat, namun demikian sejatinya
adalah waktu yang cukup lama dalam me- ngemban amanat. Berbagai kegiatan
telah di gelar, berbagai surat telah dikeluarkan, dan berbagai perasaan telah
terungkapkan selama menjalankan pengabdian ini. Namun kami sadari , semua itu
belum bisa dikatakan memenuhi kebutuhan warga KAHMI,semua itu masih jauh dari
kesempurnaan, tiada gading yang tidak retak sebagaimana kata pepatah. Semua
energi telah kami kerahkan dalam memehuni komitmen kami agar kAHMI semakin
berperan untuk kemajuan umat dan bangsa menuju terwujudnya masayarakat adil
makmur yang diridhoi Allah SWT.

Kami mohon maaf sebesar-sebesarnya atas segala kekurangan dan kealpaan


dalam menjalankan amanah ini. Pada saat yang sama, kami juga menyampaikan
penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan-rekan Presidium dan segenap
Pengurus Majelis Nasional KAHMI dalam bahu membahu membangun soliditas
serta menggalakkan kegiatan KAHMI. Penghargaan yang tulus kami sampaikan
pula kepada seluruh Majelis Wilayah, Majelis Daerah, Majelis Perwakilan dan
Majelis Rayon atas dukungan dan partisipasinya dalam setiap aktivitas KAHMI
selama periode ini. Kami hanya bisa mendoakan, semoga menjadi amal kebajikan
di hadapan Allah Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Kuasa. Akhirul kalam, hanya
kepada-Nya-lah kita berserah diri.

Menjelang akhir kepengurusan kami, Alhamdulillah kita segenap warga KAHMI dan
HMI mendapat anugerah yang tak ternilai yaitu penetapan Prof. Drs. Lafran Pane
sebagai Pahlawan Nasional. Bagi kita warga hijau hitam, Prof. Lafran selaku

11
Pemrakarsa Pendiri HMI sudah lama menjadi Pahlawan Bangsa karena melalui
beliau telah lahir jutaan kader umat dan bangsa. Namun pengakuan Negara dengan
mengangkat beliau menjadi Pahlawan Nasional, membuktikan bahwa negara
mengakui peran HMI/KAHMI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak
negara ini mempertahankan kemerdekan yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus
1945 dari tangan penjajah. Terima kasih Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Wakil
Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Untuk pertama kalinya kami juga melakukan kegiatan konsolidasi terhadap para
Guru Besar KAHMI dengan melaksanakan Simposium Nasional Guru Besar dan
Intelektual Alumni HMI pada tanggal 14 -15 November di Jakarta. Momentum
MUNAS memberikan pancaran semangat bagi kami dalam mengumpulkan para
Profesor dan Doktor-Doktor di berbagai bidang dan perguruan tinggi serta lembaga
penelitian untuk menegaskan peranserta KAHMI dalam kehidupan bangsa dan
negara melalui ilmu pengetahuan.

Semoga Allah SWT meridhoi semua perjuangan kita.


Wabillahitaufiq walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, November 2017


MAJELIS NASIONAL KAHMI
Masa Bakti 2012 - 2017

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

12
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MN KAHMI
MASA BAKTI 2012-2017

I. PENDAHULUAN

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah mewahyukan Islam sebagai agama
yang hak dan sempurna untuk menjadi pedoman hidup manusia dalam
mencapai kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Manusia tidak
memperoleh apapun kecuali apa yang ia kerjakan. Allah memerintahkan
manusia agar bekerja menegakkan keadilan, kebenaran, berbuat baik kepada
manusia dan alam semesta, mencegah perbuatan mungkar sebagai wujud
keimanan yang hakiki dalam kesaksian yang adil, bahwa tiada Tuhan kecuali
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Selanjutnya, puji syukur Alhamdulillah kembali dihaturkan terkait dengan telah


usai masa kepengurusan Majelis Nasional KAHMI hasil Munas IX KAHMI di
Pekanbaru, Riau, pada 2012, yang ditandai oleh pelaksanaan Munas X KAHMI
di Medan, Sumatera Utara, pada Tanggal 17 – 19 November 2017. Hal ini
selaras dengan Anggaran Rumah Tangga (ART) KAHMI, bahwa Majelis
Nasional adalah badan pelaksana tertinggi organisasi dan bertanggungjawab
pada Musyawarah Nasional dan masa jabatan Majelis Nasional adalah 5 (lima)
tahun terhitung sejak dilantik oleh Pimpinan Sidang Munas (Pasal 6).

Terkait dengan hal tersebut, sudah menjadi suatu kewajiban yang dilakukan oleh
MN KAHMI untuk memberikan laporan perkembangan organisasi, yang
sekaligus merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban kepengurusan.
Laporan ini didasarkan dari hasil-hasil Munas IX KAHMI yang memberikan
mandat kepada pengurus untuk melaksanakan Anggaran Dasar/ Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Oleh karenanya, dalam konteks ini perlu
diuraikan kembali garis besar Anggaran Dasar KAHMI :

• Pada Pembukaan Anggaran Dasar KAHMI disebutkan bahwa,


Umat Islam yang merupakan komunitas terbesar di Indonesia telah menjadi
saksi, pelopor dan pelaku sejarah dalam perjuangan melawan kezaliman
kaum penjajah sehingga mencapai kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia
guna melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

13
• Selanjutnya, Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari bangsa Indonesia, turut bertanggung jawab dalam
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridloi Allah SWT dalam
negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Tanggung jawab tersebut dilaksanakan melalui
kerja kemanusiaan berdasarkan kualitas akademis, pencipta dan pengabdi
yang bernafaskan Islam.

• Anggaran Dasar KAHMI mencatat bahwa, KAHMI didirikan di Surakarta


tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H, bertepatan dengan tanggal 17 September
1966, untuk waktu yang tidak ditentukan, dan berkedudukan di Ibu Kota
Negara Republik Indonesia (Pasal 2). Terkait dengan hal ini, pada Pasal 21
disebutkan adanya Deklarasi Musyawarah Alumni HMI di Surakarta tanggal
15 September 1966 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran
Dasar KAHMI, Selain AD/ART sebagai pedoman bagi anggota KAHMI,
diberlakukan Kode Etik KAHMI terbaru, sebagai penyempurnaan dari Kode
Etika KAHMI hasil Musyawarah KAHMI se-Indonesia di Cipayung tanggal 26
Mei 1973.

• Selanjutnya, azas organisasi KAHMI adalah Islam (Pasal 3); KAHMI adalah
organisasi kemasyarakatan yang bersifat independen dan kecendekiaan
(Pasal 4); Fungsi dan perannya di tegaskan pada Pasal 5: (1) KAHMI
berfungsi sebagai wadah berhimpun Alumni HMI guna menjalin hubungan
kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka mencapai tujuan KAHMI; (2)
KAHMI berperan sebagai organisasi perjuangan untuk menegakkan
masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

• Tujuan KAHMI disebutkan pada Pasal 6 Anggaran DasarKAHMI, yakni,


Terwujudnya cendekiawan muslim yang mampu menjalin hubungan
kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka perjuangan mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang diridloi Allah SWT. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, maka pada Pasal 7 disebutkan usaha-usaha atau ragam
ikhtiar yang dilakukan KAHMI, yakni: (1) Berperan aktif membangun
kehidupan Islami di berbagai sektor kegiatan publik dalam rangka
menegakkan aqidah Islamiyah dan membentuk masyarakat adil dan makmur
yang diridhoi Allah SWT; (2) Memelihara dan meningkatkan hubungan
silaturahim antaranggota KAHMI dan antara KAHMI denganHMI; (3) Menjalin
hubungan kerjasama secara profesional dengan berbagai pihak dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan warga KAHMI dan masyarakat Indonesia; (4)
elaksanakan kajian dan penelitian di berbagai sektor kehidupan masyarakat;

14
(5) Meningkatkan peran kecendekiaan yang bersifat kritis, profesional, aktual
dan terpercaya; dan (6) Partisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk
kebijakan publik berdasarkan kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam
rangka memerangi kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan
ketidakadilan untuk kemajuan bangsa dan negara.
• Secara organisatoris KAHMI memiliki sejumah badan kelengkapan (Pasal 12)
yakni kelengkapan organisasi yang dibentuk oleh setiap tingkatan Struktur
Pimpinan KAHMI untuk mendukung tugas KAHMI. Badan kelengkapan terdiri
dari Majelis Penasehat, Majelis Pakar dan Majelis Etika. Badan Kelengkapan
dibentuk dan bertanggung jawab kepada Pimpinan KAHMI tingkat Nasional,
Wilayah dan Daerah.

Khusus Majelis Etik hanya dibentuk di tingkat Majelis Nasional dan Majelis
Wilayah.
• Di sisi lain, KAHMI juga memiliki sejumlah lembaga otonom dan semi otonom
(Pasal 16) yang dimaksudkan untuk melaksanakan misi KAHMI. Lembaga
Otonom KAHMI terdiri dari Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Lembaga
Bantuan dan Konsultasi Hukum KAHMI dan lembaga lainnya sesuai kebutuhan.
Lembaga semi otonom merupakan lembaga khusus yang memiliki kegiatan di
bidang pemberdayaan perempuan yang tetap melekat dan tidak terlepas dari
kelembagaan KAHMI. Lembaga semi otonom KAHMI adalah Forum Alumni HMI-
Wati (FORHATI). Ketentuan mengenai lembaga otonom dam semi otonom diatur
dalam Pedoman tersendiri yang ditetapkan oleh Majelis Nasional.
• Terkait dengan kekayaan atau pendanaan KAHMI, Pasal 17 Anggaran Dasar
KAHMI menyebutkan bahwa kekayaan organisasi diperoleh dari iuran anggota
dan pengurus, sumbangan yang tidak mengikat, dan usaha lain yang sah dan
halal.

Selanjutnya, perkenankan kami, MN KAHMI masa bakti 2012-2017


menyampaikan laporan perkembangan dan sekaligus pertanggungjawaban
penyelenggaraan keorganisasian KAHMI, yang dimulai dari sub-bab
perkembangan internal KAHMI; dan setelah itu sub-bab respons MN KAHMI
terhadap perkembangan dan dinamika eksternal (umat dan bangsa), sebagai
bagian integral dari ikhtiar MN KAHMI dalam menindaklanjuti hasil Munas IX
KAHMI sebagaimana dituangkan dalam AD/ART dan segenap ketentuan
organisasi lainnya.

15
II. PERKEMBANGAN INTERNAL ORGANISASI

Perkembangan internal organisasi tercermin dari pelaksanaan berbagai program


dan kegiatan yang dilakukan oleh MN KAHMI, baik yang dilakukan di tingkat
nasional/pusat, maupun daerah. Program KAHMI yang dilakukan dengan
berbagai kegiatan selama periode atau masa bakti 2012-2017, merupakan
derivasi dari Lampiran Ketetapan No. V/MUNAS IX/2012 tentang Program Kerja
Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Masa Bakti 2012-2017.
Secara garis besar, Program Kerja Nasional tersebut adalah, sebagai berikut:

• Pada Pendahaluan disebutkan bahwa KAHMI sejatinya me- rupakan


pelanjut misi HMI dengan komitmen Bertang-- gungjawab atas terwujudnya
Masyarakat Adil dan Makmur yang diridhoi Allah SWT. Untuk mewujudkan
komitmen yang merupakan amanah kesejarahannya pasca kelahirannya
pada 17 September 1966, maka KAHMI harus terorganisir dengan baik, kuat
dan bermanfaat untuk Bangsa, Ummat dan bahkan dunia. Sebagai
organisasi yang bernafaskan Islam, Ajaran Islam menjadi sumber inspirasi
dalam Kebijakan Organisasi dan menjiwai setiap anggotanya untuk
memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara sebagai jalan amaliah
dan ibadah.
• Untuk mewujudkan komitmen, panggilan sejarah dan tugas kebangsaan dan
ke-Ilahi-annya, sebagaimana termaktub di dalam Pasal 7 Anggaran Dasar
KAHMI, perlu dilaksanakan berbagai usaha sebagai berikut : (1) Berperan
aktif mem- bangun- kehidupan Islami di berbagai sektor kegiatan publik
dalam rangka menegakkan aqidah Islamiyah dan membentuk masyarakat-
adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT; (2)

Memelihara dan meningkatkan hubungan silaturahim antar-anggota KAHMI;


(3) Menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan berbagai pihak
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga KAHMI dan masyarakat

Indonesia; (4) Melaksanakan kajian dan penelitian di ber- bagai sektor


kehidupan masyarakat; (5) Meningkatkan peran kecendekiaan yang bersifat
kritis, profesional, aktual dan terpercaya; (6) Partisipasi aktif dalam
mengkritisi dan membentuk kebijakan publik berdasarkan kekuatan moral
dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi kemiskinan, korupsi,
keterbelakangan dan ketidakadilan untuk kemajuan- bangsa dan negara.

• Dalam melaksanakan usaha-usaha tersebut, terdapat ke- kuatan, peluang,


hambatan dan kelemahan organisasi yang patut dipelajari agar tujuan
KAHMI dapat dicapai, perlu disusun Program Kerja Nasional (PKN) yang
16
merupakan Garis-Garis Besar Program Nasional yang menjelaskan Arah,
Strategi, Kebijakan, Prioritas, Kegiatan dan Sasaran serta Hasil/ Outcome
yang ingin dicapai oleh Majelis Nasional KAHMI Masa Bakti 2012-2017 demi
kemaslahatan Umat dan Bangsa Indonesia.
• Garis besar Program Kerja Nasional KAHMI sebagai berikut: (1) Penguatan
Civil Society (masyarakat madani) yaitu: (a) Me- laku-kan- kajian dalam
rangka membangun kesadaran peran perspektif ke-Islam-an dalam
menyoroti dan memecahkan masalah-masalah kebangsaan; (b) Membuka
dialog dengan berbagai komponen masyarakat- untuk menyamakan visi
kebangsaan yang bernafaskan Islam guna menetapkan langkah-langkah
solutif terhadap masalah-masalah strategis dalam kehidupan masyarakat;
(c) Membangun jaringan kerja (network) dengan berbagai kekuatan sosial,
politik dan ekonomi guna membentuk tata kelola pemerintahan yang
mendukung terwujudnya- good corporate governance dalam rangka
perwujudan keadilan sosial dan meningkatkan ke- makmuran warga KAHMI
dan masyarakat luas; (2) Membangun kekuatan keimanan, moral dan ilmu
penge-tahuan yaitu: (a) Memperkuat ghiroh dan substansi keislaman bagi
warga KAHMI; (b) Melaksanakan kajian dan penelitian terhadap masalah-
masalah kemasyarakatan guna memecahkan pelbagai hal yang penting
untuk kemajuan umat dan bangsa; (c) Merumuskan hasil-hasil kajian dan
penelitian serta mempublikasikan melalui media massa dan/atau di- susun
menjadi kerangka program strategis untuk diterapkan sebagai kebijakan
publik yang meng-untungkan bangsa dan negara; (d) Membangun
kebersamaan dengan berbagai pihak, baik LSM maupun pejabat-pejabat
publik, dalam rangka penerapan program hasil-hasil kajian dan penelitian,
dengan tetap mempertahankan sikap independen, kecendekiaan dan
kekeluargaan.
• Program Kerja Nasional KAHMI selanjutnya adalah (3)
Meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab kema- nusiaan, kebangsaan
dan kenegaraan: (a) Membangun budaya berpikir kritis dan obyektif dalam
mensikapi berbagai masalah-masalah aktual kemasyarakatan; (b)
Mendorong berbagai pihak yang mempunyai kekuatan sosial politik maupun
ekonomi, untuk bersama-sama menempatkan setiap kebijakan publik
berguna bagi peningkatan kema- nusiaan, mementingkan keadilan dan
kemakmuran bangsa serta tegaknya sistem kenegaraan yang bersih dan
berwibawa (good governance); (c) Menjalin hubungan kemitraan yang
bersifat kritis dan profesional dengan alumni-alumni HMI yang berada pada
posisi-posisi penting penentu kebijakan publik guna melaksanakan program-

17
program kerja yang berguna bagi keadilan dan kemakmuran rakyat.
Kemudian, (4) Meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap
permasalahan sosial terutama terhadap masyarakat yang terpinggirkan dan
kaum mustada’fin; (5) Melakukan perubahan mindset untuk membangun
semnagat entre-preneurship di kalangan anggota KAHMI; (6) KAHMI men-
dirikan lembaga pendidikan, khusus untuk Majelis Nasional mendirikan
perguruan tinggi; (7) Presidium Majelis Nasional mencanangkan pendirian
rumah sakit milik KAHMI.

• Dalam Pengorganisasian Program antara lain disebutkan bahwa, sesuai


dengan sifat organisasi KAHMI sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 AD
KAHMI, pimpinan KAHMI di tingkat Nasional, Wilayah, Daerah dan Rayon,
harus tetap berusaha menegakkan sikap independen, kecendekiaan,
kekeluargaan dan keteladanan dalam hubungannya dengan semua pihak
yang merupakan mitra kerja KAHMI. Selain itu, Majelis Penasehat dan
Majelis Pakar, harus dioptimalkan untuk memperkaya integritas,
pengorganisasian dan intelektualitas. Untuk itu Majelis Nasional, Wilayah
dan Daerah perlu mengatur dengan baik dan saling menguntungkan untuk
peningkatan kualitas organisasi dan anggota; serta, dengan dibentuknya
Majelis Etika di tingkat Nasional dan Wilayah, maka Majelis Nasional,
Wilayah dan Daerah harus melakukan Pembinaan Pengurus dan Anggota
lebih terorganisir, serta melakukan pengawasan untuk meningkatkan
kualitas pengurus dan anggota. Dalam keadaan tertentu, jika dipandang
terjadi pelanggaran Disiplin/Prinsip Moral organisasi oleh Pengurus, maka
Majelis Etika melakukan gelar persidangan untuk mengambil langkah
preventif atau sanksi.

Terkait dengan KetentuanProgram Kerja Nasional Korps Alumni Himpunan


Mahasiswa Islam Masa Bakti 2012-2017 tersebut, maka Presidium Majelis
Nasional KAHMI, secara garis besar telah berikhtiar untuk: (1)
mengimplementasikannya ke dalam langkah-langkah penguatan kelembagaan
organisasi KAHMI secara internal, termasuk langkah-langkah dan kegiatan-
kegiatan yang dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya konsolidasi
organisasi secara efektif dari tingkat nasional/pusat hingga daerah-daerah;
maupun (2) melaksanakan berbagai kegiatan yang relevan, baik dalam bentuk
seminar dan diskusi terbuka maupun terbatas maupun yang lain, guna
merepons masalah-masalah strategis keumatan dan kebangsaan mutakhir.
Terkait dengan yang terakhir tersebut, MN KAHMI selama masa bakti 2012-
18
2017 telah melakukan berbagai seminar dan diskusi dengan aneka tema yang
relevan guna merespons berbagai masalah keumatan dan kebangsaan.
Hasilnya, antara lain terutama berupa poin-poin rekomendasi yang disampaikan
kepada lembaga-lembaga yang terkait, baik lembaga kenegaraan, media massa
dan publik luas. Berbagai seminar dan diskusi tersebut, ada yang dilakukan
secara swadaya oleh MN KAHMI sendiri, maupun bekerja sama dengan pihak-
pihak lain yang terkait dan relevan.

Terkait dengan ini pula, MN KAHMI sebagai ormas Islam yang berskala
nasional, memiliki hubungan strategis dengan ormas-ormas Islam lainnya,
seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan yang lainnya, untuk
bekerjasama secara sinergis dan saaling memperkuat jatidiri Umat Islam
Indonesia yang berkarakter moderat dan kontributif bagi kemajuan bangsa dan
negara. Dalam konteks ini pula, MN KAHMI telah terlibat dalam berbagai diskusi
dengan lembega-lembaga negara dan pemerintahan, termasuk bersama ormas-
ormas Islam lainnya memenuhi undangan Presiden RI di Istana Negara, guna
membahas masalah-masalah strategis yang berkaitan dengan keumatan dan
kebangsaan.

Garis besar tema-tema seminar yang dilakukan oleh MN KAHMI, sebagai


implementasi dari amanat Program Kerja KAHMI di atas (dapat dilihat kembali
pada jurnal kegiatan KAHMI sebagaimana disampaikan pada LAMPIRAN).
Dalam rangka merespons tema penguatan civil society (masyarakat madani),
MN KAHMI telah melakukan berbagai seminar/diskusi yang terkait dengan hal
tersebut. MN KAHMI menyadari bahwa sebagai ormas, pada hakikatnya KAHMI
memiliki tanggung jawab yang melekat pada dirinya untuk memperkuat ranah
masyarakat madani. Ini artinya, MN KAHMI harus bekerjasama dengan berbagai
ormas dan LSM dalam rangka memerankan diri sebagai garda depan
masyarakat madani di Indonesia. Terkait dengan hal ini, tema-tema diskusi dan
rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkannya pun tidak dapat dilepaskan dari
orientasi memberi masukan kepada negara (lembaga pemerintah dan lembaga-
lembaga negara yang lain) guna melakukan perbaikan-perbaikan untuk
perubahan kebijakan yang lebih baik, dan/atau implementasi kebijakan yang
harus dilakukan secara efektif dan konsisten. Di sisi lain, dalam konteks
penguatan msyarakat madani, tentu saja juga mengemuka pesan-pesan penting
untuk masyarakat dan sesama elemen bangsa, agar senantiasa mandiri dan

19
berdaya dalam merespons berbagai masalah keumatan dan kebangsaan yang
semakin kompleks dan dinamis pada abad ini.

Masih dalam bingkai di atas yakni penguatan masyarakat madani, yang


notabene juga merepons lebih luas masalah-masalah keumatan dan
kebangsaan, maka MN KAHMI juga secara khusus membahas dalam berbagai
seminar dan diskusinya, tema-tema strategis yang ditujukan untuk menelaah
kebijakan-kebijakan khusus pemerintah dan dampak-dampaknya bagi
masyarakat (umat dan bangsa). Dalam konteks inilah, MN KAHMI telah
menaruh perhatian pada tema pembangunan sektor dan/atau ketahanan energi
dan ketahanan pangan. Tema ini secara khusus telah menjadi Program Kerja
KAHMI. Hal tersebut antara lain dimaksudkan untuk memberikan masukan
terhadap sistem perencanaan energi dan ketahanan pangan secara sistematis;
dan melaksanakan sinergitas dengan instansi-instansi atau lembaga yang
berhubungan dengan ketahanan energi dan ketahanan pangan dalam rangka
membangun kekuatan nasional. Terkait dengan hal-hal tersebut di atas, uraian
lebih lanjut ditambahkan dalam sub-bab mengenai respons MN KAHMI terhadap
per- kembangan eksternal organisasi.

Selain dalam bentuk seminar dan diskusi, kegiatan-kegiatan lain yang


dikembangkan oleh MN KAHMI adalah dalam bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Berbagai kegiatan telah dilakukan, misalnya penanaman pohon
(penghijauan), penyembelihan hewan kurban dan pemberian santunan dan
sembako kepada kaum mustad’afin, dan ragam kegiatan lainnya (sebagaimana
terdapat dalam jurnal kegiatan MN KAHMI pada LAMPIRAN).

MN KAHMI juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk


penggalangan dana untuk keperluan pendanaan organisasi (seperti, terutama
penyelenggaraan Turnamen Golf) maupun untuk keperluan yang terkait dengan
masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh Umat Islam (misalnya,
penggalangan dana untuk para pengungsi Rohingnya, dan sebagainya). Terkait
dengan pengembangan dan penguatan ekonomi umat, MN KAHMI juga
memberikan kesempatan yang luas kepada Himpunan Pengusaha KAHMI
(HIPKA) sebagai lembaga otonom KAHMI untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan dan ikhtiar produktif dalam bidang ekonomi.

Dalam konteks lembaga otonom dan semi-otonom, termasuk di dalamnya


FORHATI, MN KAHMI juga telah mendorong suatu iklim yang kondusif untuk
melakukan berbagai kegiatan yang selaras dengan AD/ART dan/atau tujuan

20
KAHMI. Dalam kerangka menyeleraskan berbagai kegiatan tersebut, serta untuk
keperluan penyelenggaraan roda organisasi KAHMI, maka MN KAHMI telah
menerbitkan Pedoman Organisasi KAHMI (2014), yang bertumpu pada AD/ART
organisasi, serta Ketetapan-Ketetapan Munas IX KAHMI. Sehingga, dengan
demikian segenap langkah dan kegiatan yang dilakukan masing-masing
pengurus sesuai dengan bidang kerja dan struktural masing-masing MN KAHMI,
maupun lembaga otonom dan semi-otonom, Majelis Wilayah dan Majelis Daerah
KAHMI, dapat berjalan secara sinergis dan saling memperkuat sesuai dengan
tertib organisasi.

Dalam laporan ini, perlu disampaikan juga mengenai per- kembangan


keorganisasian, yang terkait dengan tugas dan kewajiban MN KAHMI dalam
memastikan proses pergantian kepengurusan di tingkat keorganisasian di
bawah MN KAHMI berjalan sesuai dengan masa baktinya.

Sepanjang 2012-2017, MN KAHMI telah melantik kepengurusan- Majelis


Wilayah KAHMI dan disyahkan sebanyak 32 Wilayah, 2 Majelis Wilayah lainnya
berada pada masa transisi perpanjangan dan 1 Majelis perwakilan Malaysia.
Jumlah MD KAHMI sebanyak 386 Kabupaten dan Kota.

Selanjutnya sesuai dengan rekomendasi internal, agar MN KAHMI: (1)


Mengevaluasi keberadaan Dewan Pakar, sepanjang tidak bertentangan dengan
AD/ART dan tidak mengurangi dinamika kepengurusan; (2) Memberikan
apresiasi kepada anggota KAHMI yang telah berpastisipasi secara signifikasi
dalam mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, (3) Presidium KAHMI berkewajiban
memberikan kontribusi dengan melakukan pemeliharaaan dan renovasi gedung
KAHMI Center di Jalan Turi I No. 14 Kebayoran Baru, Jakarta; MN KAHMI telah
merespons semua poin rekomendasi internal tersebut dengan sebaik-baiknya.

Selanjutnya, mengenai apresiasi kepada anggota KAHMI yang telah


berpastisipasi secara signifikasi dalam meng- implementasikan- nilai-nilai
keagamaan dan kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, MN
KAHMI telah memberikan penghargaan kepada Prof. Dr. H. Busthanul Arifin,
SH, sebagai anggota KAHMI yang telah mempelopori lahirnya UU Peradilan
Agama dan Kompilasi Hukum Islam, yang dilakukan dalam kesempatan HUT
KAHMI ke-47 di gedung Bidakara Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Tanggal 19 September 2017 di JCC Senayan Jakarta pada peringatan ulang


tahun KAHMI yang ke-51 MN KAHMI telah juga memberikan penghargaan
21
kepada Almarhum Munir SH, yang Anggap berjasa dalam pemperjuangkan HAM
di Indonesia.

Terkait dengan kegiatan lainnya yang rutin diselenggarakan setiap tahun adalah
rangkaian peringatan HUT KAHMI dari tahun ke tahun, dengan jenis kegiatan
yang variatif dan berpuncak pada resepsi HUT KAHMI. Salah satu kegiatan
yang cukup menonjol menyertai HUT KAHMI selain seminar-seminar dan bakti
sosial, juga acara gerak jalan yang dilakukan secara massif diikuti oleh keluarga
besar KAHMI dan masyarakat luas.

Dalam konteks ini, MN KAHMI juga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan


KAHMI Forever Jalan Sehat (KFJS) yang dilakukan di berbagai kota di
Indonesia. MN KAHMI menyambut baik inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh
KAHMI Forever (KF), sebuah wahana silaturahim yang berkembang via media
sosial dan grup Whatsapp (WA) sehingga memungkinkan hadirnya gagasan-
gagasan dan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan visi/misi KAHMI. Di antara
kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dalam menyongsong Munas X KAHMI di
Medan bulan November 2017 adalah Simposium Guru Besar dan Intelektual
KAHMI. Inisiatif dan langkah tersebut, yang juga melalui mekanisme
penyelenggaraannya oleh MN KAHMI, sangat layak diapresiasi, mengingat
melalui seminar tersebut diharapkan muncul gagasan-gagasan dan ide-ide yang
kritis dan konstruktif sebagai rekomendasi yang penting dalam kerangka
pembangunan nasional di segala bidang.

Sebagai langkah untuk memperkuat eksistensi HMI/KAHMI dan penghargaan


yang tinggi terhadap pendiri organisasi HMI, yakni almarhum Prof. Drs. Lafran
Pane, maka MN KAHMI telah membentuk panitia untuk memperjuangkan
almarhum agar ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dalam rangka itu, MN
KAHMI telah melakukan langkah-langkah sesuai dengan tata aturan yang
berlaku, sehingga Prof. Drs. Lafran Pane dapat diajukan ke Kementerian Sosial
untuk ditindaklanjuti lebih lanjut – termasuk menyelenggarakan seminar-seminat
tentang kepahlawanan Prof. Drs. Lafran Pane di berbagai universitas yang di
laksanakan. Alhamdulillah, pada tahun 2016, meskipun belum terpilih dan
ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, tetapi nama Prof. Drs. Lafran Pane
merupakan salah satu nama yang telah diterima dan diajukan oleh 27 kali
seminar di berbagai kota di Indonesia. Dewan Gelar Kepahlawanan Nasional
dan Kementerian Sosial pada tahun 2016, telah memilih satu dari 6 nama yang
diusulkan termasuk Prof Lafran Pane untuk ditetapkan sebagai Pahlawan

22
Nasional, yakni K.H. As’ad Syamsul Arifin, seorang Ulama/Kiai yang
berpengaruh dan sangat dihormati tidak saja di lingkungan Nahdlatul Ulama
(NU) tapi juga yang lain.

Pada tahun 2017, MN KAHMI telah berikhtiar mengajukan- kembali nama Prof.
Drs. Lafran Pane untuk dapat dipilih dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
MN KAHMI telah melakukan langkah-langkah sebagaimana telah
dikonsultasikan dengan pihak Kementerian Sosial, termasuk telah mengirimkan
surat permohonan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo untuk
mempertimbangkan agar pada tahun 2017 Prof. Drs. Lafran Pane dapat
ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Pada Tanggal 3 Nopember 2017 telah dilakukan audiensi Pengurus KAHMI


yang dihadiri semua perwakilan Majelis Wilayah KAHMI se-Indonesia, Majelis
Perwakilan Malaysia serta Pengurus Majelis Nasional KAHMI kepada Presiden
RI. Amanat yang disampaikan Presiden pada waktu itu menyatakan bahwa Prof.
Drs. Lafran Pane dapat ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional yang dituangkan
dalam Keputusan Presiden RI No. 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan
Gelar Pahlawan dinyatakan bahwa almarhum Prof. Drs. Lafran Pane adalah
satu di antara 4 tokoh yang memperoleh Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2017.

Secara khusus dapat dilaporkan bahwa seiring dengan rekomendasi Rapat


Kerja MN KAHMI di Surabaya pada tanggal 25-27 Agustus 2017 yang dihadiri
oleh seluruh MW KAHMI se-Indonesia, guna menghasilkan kepengurusan MN
KAHMI yang berintegritas, kompeten, serta mampu menjalankan amanat
AD/ART KAHMI pada masa bakti berikutnya, MN KAHMI telah memberi Surat
Keputusan/SK pembentukan Panitia Seleksi/Pansel Bakal Calon Anggota
Presidium MN KAHMI untuk masa bakti 2017-2021 yang diketuai oleh Prof. Dr.
Laode M. Kamaluddin dan Sekretaris Dr. M Alfan Alfian. MN KAHMI
mengapresiasi kinerja dan langkah yang dilakukan oleh Pansel Bakal Calon
Anggota Presidium MN KAHMI untuk masa bakti 2017-2021 tersebut, yang telah
bekerja dengan baik dan cermat, sehingga merekomendasikan sejumlah nama
yang diajukan dalam Munas X KAHMI. Selanjutnya, kami berharap agar pada
Munas X KAHMI diharapkan agar mekanisme Pansel Bakal Calon Anggota
Presidium MN KAHMI, dapat ditetapkan sebagai ketentuan yang diatur dalam
AD/ART.

Terkait dengan dua butir Garis besar Program Kerja Nasional KAHMI, yakni:
KAHMI mendirikan lembaga pendidikan, khusus untuk Majelis Nasional

23
mendirikan perguruan tinggi; dan Presidium Majelis Nasional mencanangkan
pendirian rumah sakit milik KAHMI; maka dapat dilaporkan bahwa MN KAHMI
telah mendeklarasikan mengenai pendirian Badan Wakaf KAHMI. Di harapkan
amal usaha KAHMI termasuk pendirian perguruan Tinggi dan rumah sakit dapat
direalisasikan. Namun demikian, Program tersebut memerlukan waktu yang
panjang dan perencanaan yang matang. Oleh karena itu kami berharap agar MN
KAHMI masa bakti berikutnya (2017-2022) dapat terus menindak lanjutinya.

III. RESPONS TERHADAP PERKEMBANGAN EKSTERNAL ORGANISASI

Secara umum, perkembangan eksternal organisasi selama periode 2012-2017


merujuk pada perkembangan dan/atau ke-umatan dan kebangsaan yang terjadi
dalam merespons berbagai isu yang dipandang mendasar dan strategis. Dalam
konteks sosial-politik, periode 2012-2017 ditandai oleh beragam dinamika sosial-
politik keumatan dan kebangsaan yang fluktuatif. Terdapat berbagai peristiwa
yang melibatkan perhatian dan bahkan keterlibatan energi umat dalam
merespons isu-isu sosial-politik. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pada periode
2012-2017 terdapat berbagai peristiwa pemilu, baik pemilu kepala daerah
(pilkada), termasuk penyelenggaraan pilkada DKI Jakarta pada 2017, maupun
pemilu legislatif dan pemilu presiden pada 2014. Dengan demikian, kinerja dan
langkah MN KAHMI dituntut untuk dapat merespons perkembangan dan
dinamika politik yang terjadi, dengan tetap mempertahankan khittah dan jatidiri
KAHMI sebagai organisasi yang independen.

Ditekankan di sini bahwa, hakikat dan makna independensi yang dimaksud


adalah independensi organisasi. Bahwa secara organisasional, MN KAHMI tidak
boleh menunjukkan keber-- pihakannya secara politik kepada para kandidat,
partai-partai politik dan/atau kekuatan-kekuatan politik tertentu. Dengan kata
lain, KAHMI tidak boleh terlibat dalam urusan politik praktis. Namun demikian,
bukan berarti prinsip demkian membatasi hak politik segenap pengurus dan
keluarga besar KAHMI. Secara individual, segenap pengurus dan keluarga
besar KAHMI dapat terlibat dalam urusan-urusan dan/atau kegiatan-kegiatan
politik praktis. Secara organisasi, KAHMI diperbolehkan, bahkan wajib
memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait, terkait
dengan perkembangan politik bangsa, yang berorientasi pada persatuan dan

24
kesatuan nasional dan menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, MN KAHMI masa bakti 2012-
2017 memperhatikan betul segenap rekomendasi eksternal Munas IX KAHMI
sebagaimana termuat pada Lampiran Ketetapan No.VI/ MUNAS IX/2012. MN
KAHMI senantiasa berpijak pada reko- mendasi eksternal tersebut, bahwa
Secara umum, kita bersyukur bahwa eksistensi, integrasi dan kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih terjaga dengan baik, di
tengah-tengah kompleksitas tantangan dan kendala dihadapi. KAHMI
memandang sudah menjadi kewajiban bersama bahwa masa depan Indonesia
sebagai sebuah negara-bangsa, harus dijamin kesinambungannya. Oleh sebab
itulah integrasi bangsa menjadi sangat perlu untuk diupayakan terus-menerus
kualitasnya. Dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
harus memperkokoh integrasi bangsa. Guna mewujudkan cita-cita nasional,
KAHMI menghimbau agar semua pihak mengedepankan kepentingan nasional
di atas kepentingan pribadi dan kelompok, sehingga Indonesia mampu hadir
sebagai bangsa yang mandiri dan berpengaruh di tingkat regional maupun
internasional.

Dalam bidang sosial politik, MN KAHMI senantiasa me-nyerukan kepada


segenap komponen bangsa untuk meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial,
serta menjaga kesatuan dan persatuan umat dan bangsa Indonesia yang
majemuk agar sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia, benar-benar diperhatikan dan diaktualisasikan, sehingga mereduksi
konflik-konflik sosial dalam masyarakat dan memperkuat kohesi sosial. Semua
itu memerlukan ikhtiar untuk menciptakan optimum trust society di mana KAHMI
tidak menghendaki kondisi zero trust society terjadi. Selain itu, juga ditegaskan
bahwa KAHMI, berpandangan bahwa kualitas demokrasi di tanah air perlu terus
ditingkatkan. KAHMI juga menolak praktik-praktik demokrasi politik yang
mempersubur pragmatisme-transaksional. KAHMI menghendaki- demokrasi
menjadi cara yang efektif, transparan dan akuntabel dalam berpolitik, sekaligus
memperkokoh budaya dan kedewasaan politik segenap elemen bangsa.

MN KAHMI juga senantiasa berikhtiar untuk mengajak mencermati- kembali


efektivitas sistem politik dan ketatanegaraan di tanah air, terutama sejak awal
era Reformasi. Mencermati praktik otonomi daerah masih menyisakan berbagai
celah kelemahan,- sehingga belum sepenuhnya sejalan dengan tujuan awal.
Mencermati praktik penyelenggaraan Pilkada, baik provinsi maupun kabupatan/
kota yang masih diwarnai dengan praktik politik pragmatis-transaksional dan
potensial bagi hadirnya konflik-konflik politik Mendorong agar partai-partai politik

25
yang terlembagakan secara kokoh, sehingga mampu megimplementasikan
segenap fungsi-fungsinya dengan baik, sekaligus menghimbau agar partai
politik tidak sekedar menitik beratkan pada fungsi rekrutmen dan kandidasi
politik semata, tetapi juga fugsi-fungsi yang memiliki kaitan langsung dengan
pendidikan politik masyarakat. MN KAHMI juga berikhtiar bahwa sebagai bagian
dari masyarakat madani (civil society), senantiasa menyerukan segenap
komponen masyarakat untuk memberdayakan diri dan tetap kritis konstruktif
terhadap berbagai kebijakan publik yang dihasilkan oleh para penentu
kebijakan; serta agar Pemerintah melakukan pendekatan persuasif terhadap
permasalahan disintegrasi bangsa.

Terkait dengan hal-hal yang direkomendasikan oleh Munas IX KAHMI tersebut,


MN KAHMI masa bakti 2012-2017 telah melakukan serangkaian press release
dan pernyataan sikap, secara teratur, termasuk dalam merespons isu-isu di
bidang ekonomi, hukum, hankam, dan luar negeri (secara terinci lihat Lampiran).
Di bidang sosial politik (kebangsaan), misalnya pada 28 Mei 2014 MN KAHMI
mengeluarkan press release Konsolidasi KAHMI untuk mengabdi kepada
bangsa melalui Pilpres 2014; pada 11 Juli 2014 Pernyataan sikap MN KAHMI
tentang hasil pemilu presiden dan wakil presiden, 29 Juli 2015, Siaran Pers MN
KAHMI tentang Insiden Tolikara, 28 September 2016, Press release HUT ke-50,
momentum ulang tahun emas, KAHMI mengajak komponen bangsa bersinergi
merawat NKRI, dan 19 September 2017, Press release HUT ke-51 KAHMI,
mewujudkan keadilan, menyatu dalam kebhinekaan, serta pada Malam Resepsi
HUT ke-51 KAHMI menyampaikan Pesan Kebangsaan KAHMI. Adapun pokok-
pokok pikiran Pesan Kebangsaan KAHMI: Demokrasi, Kebebasan Berbasiskan
Konstitusionalisme di atas sebagai berikut:

1. Korps Alumni HMI (KAHMI) menjadi bagian yang integral dari bangsa ini dan
turut bertanggungjawab dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur yang diridhoi Allah SWT dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. KAHMI berperan penting dalam mewujudkan cita-cita para
pendiri bangsa sebagaimana yang tertuang dalam konstitusi yakni
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

26
2. Dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang
muncul akhir-akhir ini, KAHMI memandang pemerintah harus tetap kukuh
berpedoman terhadap konstitusi. Spirit konstitusi tidak hanya sekadar jargon
dan slogan semata, namun harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Isu krusial yang belakangan mencuat seperti soal
“kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul” harus dipastikan tetap
tumbuh subur sebagai elemen penting dalam demokrasi. Pemerintah harus
menjadi agen persemaian kebebasan masyarakat sipil yang
bertanggungjawab. Disisi lain, edukasi terhadap masyarakat agar
menyampaikan pendapat dan pikiran yang bertanggungjawab dan patuh
sesuai dengan rule of law juga senantiasa harus tetap dilakukan oleh semua
pihak.

3. Persoalan pembangunan ekonomi di Indonesia yang belum menunjukkan


sinyal kearah positif dengan ditunjukkannya gini rasio yang masih tinggi juga
harus menjadi perhatian pemerintah, walaupun statistik menunjukkan ada
tren ke- naikan, namun terlihat masih melambat dan pemerataan masih
belum dirasakan oleh segenap warga Indonesia terutama perekonomian di
desa yang cenderung stagnan.

4. Amandemen konstitusi telah meletakkan bangunan ke- negaraan berada


dalam lembaga-lembaga tinggi negara tak ada lagi yang lebih tinggi diantara
lembaga tinggi negara lainnya, karena prinsip distribution of power harus
dikedepankan dalam penataan kelembagaan negara ini, meski belum
sempurna, namun harus kita jaga bersama-sama. Demikian juga
kemandirian lembaga-lembaga negara harus tetap dijunjung tinggi karena
pada prinsipnya tidak ada pihak yang bisa saling melakukan intervensi antar
satu lembaga dengan lembaga lainnya.
5. Relasi antara agama dan negara harus diteguhkan dalam hubungan saling
mendukung antara yang satu dengan yang lain. Indonesia sebagai negara
berketuhanan, menjadi ke- niscayaan eksistensi agama-agama di Indonesia
dan menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hubungan yang harmonis antara negara dan agama-agama harus
ditingkatkan lagi. Ini sejalan dengan spirit Pancasila dan konstitusi yang
menjadikan agama sebagai pilar penting berbangsa dan bernegara.
Persepsi yang muncul dari sebagian pihak yang merasa mendapat
perlakuan diskriminasi oleh negara semestinya tidak lagi muncul. Maka,

27
perlu adanya dialog yang berkesinambungan antara Pemerintah dengan
kelompok-kelompok agama.
Terkait dengan penyelenggaraan Pilpres 2014, sebagai organi- sasi, MN KAHMI
telah konsisten menunjukkan independensinya, kendatipun tetap menghargai
dan memberikan keleluasaan kepada individu-individu pengurus dan keluarga
besar KAHMI untuk dapat menggunakan hak-hak politiknya sebaik mungkin. MN
KAHMI hanya memberikan kerangka etis, agar hak politik yang ada dapat
dilakukan sebaik-baiknya, tanpa harus membawa-bawa nama organisasi KAHMI
yang independen. Selanjutnya, juga masih di seputar bidang sosial-politik,
khusus yang menyangkut isu-isu keumatan dan kebangsaan, MN KAHMI juga
terus mencermati perkembangan yang terjadi. Sebagaimana diketahui bersama
bahwa tensi politik di DKI Jakarta pada menjelang akhir tahun 2016 sangat
tinggi, terkait dengan kontestasi politik pilkada. Bagaimanapun yang terjadi di
DKI Jakarta selalu menjadi barometer politik nasional, oleh karena itu kejadian-
kejadian penting yang menyertai peristiwa tersebut, terutama yang menonjol
adalah Aksi 411 merujuk pada demonstrasi besar pada 4 November 2016 dan
Aksi 212 merujuk pada demonstrasi besar yang terjadi pada 2 Desember 2016,
telah dipandang bukan lagi sekadar peristiwa yang berdimensi politik lokal DKI
Jakarta, tetapi telah menjadi fenomena sosial-politik nasional. Dalam kerangka
inilah, MN KAHMI juga telah mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap, antara
lain: 5 November 2016, Pernyataan sikap MN KAHMI tentang Aksi 411, dan 1
Desember 2016, Siaran Pers PB HMI dan MN KAHMI tentang Aksi 212. Intinya,
terkait dengan Aksi 212, PB HMI dan MN KAHMI melakukan instruksi kepada
seluruh almuni dan kader HMI se-Indonesia untuk meneguhkan hati dan ikut
serta di dalam Aksi Bela Islam III, dan Demi tetap menjaga Indonesia sebagai
negara hukum dan tuntutan rasa keadilan, mendesak agar Basuki Tjahaja
Purnama segera ditersangkakan – terkait dengan kasus penistaan agama yang
dilakukannya.

Masih terkait dalam bidang sosial-politik khusus dikaitkan dengan tatakelola


pemerintahan, MN KAHMI juga telah mempelopori- pertemuan nasional para
pejabat, baik kepala daerah (provinsi maupun kabupatan/kota), pejabat-pejabat
strategis di lingkungan kementerian, hingga para menteri anggota/keluarga
besar KAHMI di mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tanggal 2-4
September 2016. Selain bersifat koordinatif, silaturahim tersebut juga
menghasilkan Deklarasi Mataram, yang dideklarasikan pada 3 Septenber 2016.

28
Deklarasi Mataram dimaksud sebagai berikut:
1. Indonesia adalah negara kepulauan yang penduduknya majemuk (multi
kultural), yang dilandasi semangat BhinekaTunggal Ika. Persatuan dan
kesatuan di antara sesama elemen bangsa perlu terus dihidupkan sehingga
harmonisasi sosial dalam masyarakat dapat terbangun. Hal ini penting untuk
mencegah terjadinya benturan sosial maupun konflik yang bernuansa
kekerasan yang mengancam integrasi nasional.

2. Demokrasi yang dijalankan di Indonesia seharusnya tidak hanya


menghasilkan partisipasi, tapi juga bertujuan untuk menyejahterakan
masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan otonomi daerah harus mampu
memunculkan klaster-klaster ekonomi baru (ekonomi kreatif) untuk
memberdayakan masyarakat, sehingga mampu mengurangi kesenjangan
antara yang kaya dan miskin, antar daerah, dan antar wilayah. Otonomi juga
harus mampu menciptakan pola relasi pusat-daerah, antara pemda dan
DPRD yang lebih sinergis, serta membuat keindonesiaan dan kewilayahan
lebih seimbang untuk merawat NKRI agar integrasi bangsa tetap terjaga.

3. Pelaksanaan otonomi daerah mensyaratkan pembangunan yang akseleratif


untuk memajukan pendidikan, ekonomi, dan mengurangi ketimpangan
sosial. Dengan menyadari karakteristik, kekhasan, potensi dan nilai-nilai
yang dimiliki daerah (local wisdom & social capital), maka uniformitas dalam
penyelenggaraan pembangunan dapat dihindari.
4. Praktik tata kelola pemerintahan daerah perlu dibenahi dengan
mengedepankan implementasi prinsip-prinsip good governance (partisipasi,
transparansi dan akuntabilitas) dalam setiap penggunaan anggaran,
sehingga penyelenggaraan pemerintahan- daerah berjalan secara efektif,
efisien dan profesional. Selain itu, diperlukan peran penting masyarakat
madani (external pressure) dalam mereformasi tata kelola pemerintahan.
Untuk itu, keteladanan seorang pemimpin daerah sebagai role model sangat
menentukan.

5. Kebhinekaan, kesatuan, demokrasi, otonomi daerah, dan reformasi-


birokrasi adalah fondasi penting untuk melahirkan pemimpin daerah yang
berkarakter, yang memiliki kualitas kepemimpinan yang berjiwa negarawan.
Karena kecen- derungan model pemimpin nasional ke depan akan muncul
dari bawah/ daerah.

29
Dalam bidang ekonomi, rekomendasi Munas IX KAHMI, antara lain
menyebutkan agar pemerintah mampu menjaga momentum pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berdampak positif bagi pemerataan
pembangunan. Selain itu, KAHMI senan- tiasa mengedepankan pentingnya
kedulatan pangan bagi bangsa, serta dalam sektor ekonomi, energi, KAHMI
mendukung upaya berbagai pihak untuk mewujudkan kedaulatan energi. Dalam
kerangka inilah, sebagaimana diuraikan pada sub-bab Perkembangan Internal
Organisasi di atas, dilaporkan bahwa MN KAHMI telah melakukan serangkaian
seminar yang memfokuskan pada masalah kedauatan pangan dan energi.
Terkait dengan hal ini pula MN KAHMI telah menyebarluaskan press release
dan pernyataan sikap, antara lain: 16 Desember 2013, Press release akhir tahun
MN KAHMI: MN KAHMI meminta lembaga eksekutif dan legislatif segera
mengeluarkan Perppu tentang Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam
Negeri, 2 Januari 2014, Press release tentang regulasi baru UU Minerba tentang
hilirisasi mineral dan renegosiasi Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), dan 10 Februari 2014, Siaran
pers bersama dan pernyataan sikap tentang hilirisasi mineral yes, ketidapastian
hukum no.

Di bidang hukum, rekomendasi Munas IX KAHMI, antara lain menyebutkan agar


aparat penegak hukum dan pemerintah untuk senantiasa melakukan penegakan
dan menciptakan kepastian hukum. Selain itu, KAHMI mendukung secara penuh
upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan aparat yang terkait dalam rangka
pemberantasan korupsi, di mana KAHMI menyatakan perang melawan korupsi,
dan mengajak semua pihak dapat untuk sungguh-sungguh mengupayakan
pemberantasan korupsi. Di sisi lain, KAHMI mendukung secara penuh upaya
penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan rekonsiliasi nasional, selain itu juga
KAHMI berharap agar Presiden tidak mudah mengeluarkan grasi kepada
terdakwa kasus-kasus narkoba. Terkait dengan hal-hal tersebut, MN KAHMI
telah melakukan serangkaian seminar/diskusi dengan tema yang relevan, selain
juga mengeluarkan press release dan pernyataan sikap, antara lain: 23
September 2014, Pernyataan sikap MN KAHMI tentang kasus Anas
Urbaningrum; 27 Mei 2015, Pernyataan sikap MN KAHMI terhadap tragedi
Rohingnya, 29 Juli 2015, Siaran pers MN KAHMI tentang insiden Tolikara, dan 4
Januari 2016, Pernyataan Sikap MN KAHMI tentang tindakan salah tangkap
oleh Densus 88 Polri.

Terkait dengan Pernyataan Sikap MN KAHMI tentang tindakan salah tangkap


oleh Densus 88 Polri di atas, hal tersebut juga merupakan tindak lanjut dari

30
rekomendasi bidang hankam Munas IX KAHMI, bahwa KAHMI memandang
perlunya Profesionalisme TNI dan Polri. Bahwa, KAHMI memandang perlunya
reformasi kelembagaan sesuai dengan paradigma demokrasi harus di-
tuntaskan. Selain itu, KAHMI mendukung setiap kebijakan yang bertujuan untuk
mempertegas kekokohan kedaulatan (wilayah) bangsa, dan KAHMI memandang
perlunya penangkalan terhadap Terorisme Internasional di mana aparat harus
dapat bertindak secara profesional dalam mengatasi aksi terorisme ini, sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan.

Juga melalui berbagai kegiatan relevan, MN KAHMI mem- perhatikan


rekomendasi bidang pendidikan Munas IX KAHMI, tentang perlunya penguataan
implementasi tentang kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan dan penguatan
pendidikan karakter yang berbasis akhlaqul karimah sejak dini, sesuai dengan
prinsip-prinsip dalam Islam yang terdiri dari Qudwah hasanah (suri tauladan
yang baik), Tikrar (mengulang dalam hal yang sama), Istimrar (sustainability),
Hiwar (dialog), dan Jidal (berdiskusi/berdebat). Dalam konteks ini, MN KAHMI
telah melakukan serangkaian seminar dan diskusi tentang masalah-masalah
pendidikan dan hal-hal yang terkait dengan penguatan jatidiri umat dan bangsa.
Dalam konteks ini, misalnya, MN KAHMI mengeluarkan pernyataan sikap pada
15 Februari 2016, terkait dengan kontroversi lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender (LGBT), di mana: MN KAHMI menolak tegas paham/ideologi yang
membolehkan atau mengakui LGBT.

Selanjutnya, dalam bidang kesehatan, rekomendasi Munas IX KAHMI


menyebutkan bahwa, Pemerintah perlu meningkatkan perhatiannya dalam
mengurangi angka kematian ibu dan anak. Selain itu, Pemerintah perlu
meningkatkan sosialisasi-sosialisasi, terhadap pencegahan penyakit HIV AIDS
dan pe- nyakit menular lainnya lebih intensif. Rekomendasi bidang kesehatan
tersebut juga telah direspons oleh MN KAHMI melalui serangkaian
seminar/diskusi dengan tema yang relevan. Selain itu, MN KAHMI merasa perlu
untuk memperluas tidak sekadar dua butir rekomendasi tersebut, tetapi
mengembangkannya dalam tema-tema yang relevan dalam kerangka
pembangunan bidang kesehatan. Termasuk di antaranya adalah
profesionalisasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh BPJS-Kesehatan. Di
sisi lain, kegiatan MN KAHMI yang terkait dengan kesehatan adalah, melakukan
pengobatan gratis kepada warga yang membutuhkan yang dilakukan dalam
rangkaian HUT KAHMI.

31
Sementara itu, dalam bidang luar negeri, rekomendasi Munas IX KAHMI
menyebutkan bahwa, KAHMI mendukung kebijakan yang merupakan langkah
untuk mempertegas orientasi Politik Luar Negeri Bebas Aktif, dari lingkup
regional ASEAN, hingga lingkup internasional lebih luas melalui PBB,
mendukung sikap tegas pemerintah terhadap kasus yang menimpa bangsa
Pelestina dari kekejaman Zionis Israel, mendorong upaya peningkatan citra
Indonesia di mata dunia dan mendukung setiap upaya bagi peningkatan harkat
dan kedaulatan bangsa. Terkait dengan hal-hal tersebut, MN KAHMI telah
melakukan serangkaian seminar dan diskusi dengan tema-tema yang relevan.
MN KAHMI juga mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan solidaritas dunia
Muslim, termasuk dalam merepons kasus Rohingnya. MN KAHMI juga mengutuk
tindakan terorisme yang diidentifiksi pelakunya sebagai kelompok teroris yang
berjejaring trans-nasional, sebagaimana pernyataan sikap yang dikeluarkan
pada 22 Desember 2016.

IV. PENUTUP
Demikian laporan pertanggungjawaban ini kami sampaikan. Hal-hal yang terkait
dengan jurnal kegiatan, kumpulan press release dan pernyataan sikap MN
KAHMI, serta laporan keuangan MN KAHMI masa bakti 2012-2017, dan hal-hal
lain yang relevan, disampaikan pada Lampiran.

Kami, segenap pengurus MN KAHMI masa bakti 2012-2017 menyadari bahwa


kendatipun telah berikhtiar seoptimal mungkin untuk merealisasikan amanat
hasil Munas KAHMI IX di Pekanbaru, Riau pada 2012, masih terdapat sejumlah
keterbatasan dan kekurangan. Kami berharap, agar laporan pertanggung
jawaban ini dapat diterima oleh peserta Munas X KAHMI di Medan, dan
selanjutnya kami juga berharap agar pengurus MN KAHMI masa bakti
selanjutnya, dapat meneruskan hal-hal yang sudah dicapai oleh kepengurusan
sebelumnya, sekaligus mampu untuk mengatasi keterbatasan dan kekurangan
yang ada, sehingga KAHMI di masa yang akan datang, dapat bekerja lebih baik
dan efektif dalam rangka mengangkat marwah keluarga besar alumni HMI,
memberikan kontribusi yang nyata kepada umat dan bangsa.

Atas segenap kekhilafan, keterbatasan, dan kekurangan yang ada selama ini
segenap pengurus MN KAHMI masa bakti 2012-2017, menyampaikan
permohonan maaf, disertai harapan semoga Munas X KAHMI berjalan lancar
dan mampu menghasilkan keputusan-keputusan strategis bagi KAHMI, umat
dan bangsa. Sebaliknya, kepada semua pihak yang secara langsung maupun
32
tidak langsung telah membantu kelancaran tugas-tugas segenap pengurus MN
KAHMI masa bakti 2012-2017, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya. Semoga niat baik dan ikhtiar kita semua, baik pengurus maupun
keluarga besar KAHMI dalam rangka memajukan organisasi KAHMI, serta
dalam kerangka memajukan kehidupan umat dan bangsa di berbagai bidang,
senantiasa memperoleh ridho Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin.

Bilahittaufiq wal Hidayah,

Wassalamu’alakum Wr. Wb.

MAJELIS NASIONAL KAHMI

Masa Bakti 2012 - 2017

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

33
LAMPIRAN LPJ

LAMPIRAN 1.

Petikan
Kepres RI No. 115/TK/Tahun 2017
PENGANUGRAHAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL

34
35
LAMPIRAN LPJ

LAMPIRAN 2.

Laporan Keuangan
MN KAHMI MASA BAKTI 2012-2017

36
37
MAJELIS NASIONAL PRESIDIUM KAHMI

Laporan Aktivitas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Januari 2013 s.d 31 Oktober 2017 (dalam jutaan rupiah)

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva :

Kas dan Setara Kas 250.262.421 213.091.585 68.477.299 123.616.372 633.497.442

Piutang Lain-lain - - 155.000.000 - 60.000.000

Aktiva Terikat Temporer

- Tanah dan Bangunan 2.300.000.000 2.300.000.000 2.300.000.000 2.300.000.000 2.300.000.000

- Kendraan Mobil Toyota (2014) - - 370.300.000 370.300.000 370.300.000

- Kendraan Bermotor (2014) 10.300.000 10.300.000 10.300.000 10.300.000 10.300.000

Jumlah Aktiva 2.560.562.421 2.523.391.585 2.904.077.299 2.804.216.372 3.374.097.442

Aktiva Bersih :

Tidak terikat 250.262.421 213.091.585 223.477.299 123.616.372 693.497.442

Terikat Temporer 2.310.300.000 2.310.300.000 2.680.600.000 2.680.600.000 2.680.600.000

Jumlah Aktiva Bersih 2.560.562.421 2.523.391.585 2.904.077.299 2.804.216.372 3.374.097.442

Keterangan

- Kantor KAHMI Center Harga Pasar Rp. 15.000.000.000


- Mobil Toyota Kijang Inova Tahun 2015 di peruntukan operasional pengurus PB HMI
- Mobil Suzuki APV Tahun 2005 diperoleh dari Hibah Hamba Allah untuk operasional MN KAHMI
- Sepada Motor Honda Beat Tahun 2016 diperoleh dari Hibah Hamba Allah untuk operasional MN KAHMI

38
MAJELIS NASIONAL PRESIDIUM KAHMI
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Januari 2013 s.d 31 Oktober 2017 (dalam jutaan rupiah)
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Rp Rp Rp Rp Rp
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Pendapatan Dana Sponsor 2.089.541.750 2.373.500.000 2.228.500.057 1.739.500.000 840.050.678
Pendapatan Dana Sumbangan 145.000.000 414.100.000 374.803.000 526.000.000 1.105.000.000
Pendapatan Lainya 2.061.840 12.887.737 8.995.200 1.839.631 1.173.844
Sub Jumlah 2.236.603.590 2.800.487.737 2.612.298.257 2.267.339.631 1.946.224.522
BEBAN
Beban Pembayaran Turnamen Golf 683.122.912 861.249.000 755.255.140 1.498.736.465 -
Beban Gaji 88.000.000 177.750.000 292.500.000 313.500.000 142.000.000
Beban Listrik Telp dan Fax 20.400.000 25.300.000 43.717.000 30.800.000 25.072.104
Beban Operasional Sekretariat 532.250.000 932.588.573 352.526.703 215.848.000 644.777.884
Beban Program 663.124.967 700.229.000 873.373.997 82.795.093 589.054.464
Beban Renovasi Kantor - 40.000.000 34.525.000 - -
Beban Angsuran Mobil PB HMI - 100.000.000 52.488.000 69.984.000 35.049.000
Beban Admistrasi Bank 507.000 542.000 352.526.703 537.000 390.000
Sub Jumlah 1.987.404.879 2.837.658.573 2.756.912.543 2.212.200.558 1.436.343.452
Jumlah 249.198.711 -37.170.836 -144.614.286 55.139.073 509.881.070
SIsa Awal 1.063.710 250.262.421 213.091.585 68.477.299 123.616.372
Saldo Akhir Bank Mandiri 250.262.421 205.680.158 61.093.715 116.260.641 183.944.487
Saldo Akhir Bank BRI - 7.411.427 7.383.584 7.355.731 449.552.955
Total Saldo Akhir 250.262.421 213.091.585 68.477.299 123.616.372 633.497.442

39
40
MAJELIS NASIONAL PRESIDIUM KAHMI
DAFTAR SERTIFIKAT DEPOSITO
Periode 1 Januari 2013 Sampai dengan 31 Oktober 2017

Tanggal No. Seri Jumlah

No Keterangan Jatuh Tempo Sertifikat Rp

1 BPR SYARIAH HIK Tegal 23/02/2018 000048 1.300.000.000

2 BPR SYARIAH HIK Bekasi 16/06/2018 004828 1.800.000.000

3 BPR SYARIAH HIK Cibitung 30/05/2018 000025 1.000.000.000

4 BPR SYARIAH HIK Cibitung 30/05/2018 000026 500.000.000

6 BPR SYARIAH INSAN CITA ARTHA JAYA 13/01/2018 1174 1.200.000.000

7 BPR SYARIAH INSAN CITA ARTHA JAYA 20/06/2018 1235 800.000.000

8 BPR SYARIAH INSAN CITA ARTHA JAYA 15/11/2017 1310 100.000.000

9 BPR SYARIAH INSAN CITA ARTHA JAYA 23/09/2018 1284 100.000.000

10 BPR SYARIAH HIK Tangerang 26/05/2018 2001961 400.000.000

11 BPR SYARIAH HARTA INSAN KARIMAH 03/11/2018 0001156 300.000.000

Jumlah 7.500.000.000

41
MAJELIS NASIONAL PRESIDIUM KAHMI

LAPORAN POSISI KEUANGAN DANA ABADI PB HMI

Periode 1 Januari 2013 Sampai dengan 31 Oktober 2017

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Total

No Keterangan Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 Penerimaan Bagi Hasil - 396.455.863 899.723.538 689.554.787 514.069.822 2.499.804.010

2 Pengeluaran untuk PB HMI - 201.082.070 976.000.00 702.500.000 525.000.000 2.404.582.070

Jumlah - 195.373.793 -76.276.462 -12.945.213 -10.930.178 95.221.940

Saldo Bank Awal Tahun - - 195.373.793 119.097.331 106.152.118 -

Saldo Bank Akhir Tahun - 195.373.793 119.097.331 106.152.118 95.221.940 95.221.940


Keterangan

Perhitungan berdasarkan Laporan Rekening Koran Bank Rakyat Indonesia (BRI) Nomor Rekening 0651-01-000215-30-7

42
MAJELIS NASIONAL PRESIDIUM KAHMI
PENERIMAAN DANA BAGI HASIL DANA ABADI PB HMI
Periode 1 Januari 2013 Sampai dengan 31 Oktober 2017
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Total

No Keterangan Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 Januari - - 41.727.856 47.715.904 52.866.540 142.310.300

2 Februari - - 101.413.087 46.210.176 50.863.552 198.486.815

3 Maret - - 41.286.444 84.630.214 50.403.294 176.319.952

4 April - - 71.846.192 82.665.303 47.867.054 202.378.549

5 Mei - - 41.505.212 53.568.423 50.645.570 145.719.205

6 Juni - - 89.240.624 47.171.241 42.567.206 178.979.071

7 Juli - 27.570.133 51.139.319 55.382.449 60.614.648 194.706.549

8 Agustus - 148.377.736 80.991.067 54.132.909 53.080.958 336.582.670

9 September - 104.051.422 70.852.228 56.408.678 52.080.000 283.392.328

10 Oktober - 42.881.834 101.210.034 55.457.229 53.081.000 252.630.097

11 November - 50.241.152 103.989.299 54.573.235 - 208.803.686

12 Desember - 72.642.732 104.522.176 51.639.026 - 228.803.934

Jumlah - 445.765.009 899.723.538 689.554.787 514.069.822 2.549.113.156

Keterangan

Perhitungan berdasarkan Laporan Rekening Koran Bank Rakyat Indonesia (BRI) Nomor Rekening 0651-01-000215-30-7

43
MAJELIS NASIONAL PRESIDIUM KAHMI
REKAPITULASI PENGELUARAN UNTUK PB HMI
Periode 1 Januari 2013 Sampai dengan 31 Oktober 2017
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Total

No Keterangan Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1 Januari - - 60.000.000 60.000.000 52.500.000 172.500.000

2 Februari - - 70.000.000 50.000.000 52.500.000 172.500.000

3 Maret - - 60.000.000 70.000.000 52.500.000 182.500.000

4 April - - 70.000.000 52.500.000 52.500.000 175.000.000

5 Mei - - 70.000.000 52.500.000 52.500.000 175.000.000

6 Juni - - 70.000.000 52.500.000 52.500.000 175.000.000

7 Juli - - 100.000.000 52.500.000 52.500.000 205.000.000

8 Agustus - - 70.000.000 52.500.000 52.500.000 175.000.000

9 September - - 130.000.000 102.500.000 52.500.000 285.000.000

10 Oktober - 60.000.000 70.000.000 52.500.000 52.500.000 235.000.000

11 November - 80.000.000 150.000.000 52.500.000 - 282.500.000

12 Desember - 60.000.000 56.000.000 52.500.000 - 168.500.000

Jumlah - 200.000.000 976.000.000 702.500.000 525.000.000 2.403.500.000

Keterangan

Perhitungan berdasarkan Laporan Rekening Koran Bank Rakyat Indonesia (BRI) Nomor Rekening 0651-01-000215-30-7

44
LAMPIRAN LPJ

LAMPIRAN 3.

Press Release
MN KAHMI MASA BAKTI 2012-2017

45
DAFTAR PRESS RELEASE DAN PERNYATAAN SIKAP MN KAHMI

PERIODE 2012-2017

TAHUN 2013

1 19 Agustus 2013 Pernyataan Sikap Bersama Akademisi KAHMI Menjaga Integritas

2 14 November 2013 Press Release Seminar Interdependensi Antara Industri Hulu


Pertambangan Dengan Industri Hilir Manufactur

3 16 Desember 2013 Akhir Tahun Majelis Nasional KAHMI

Majelis Nasional Kahmi Meminta Eksekutif dan Legislatif Segera


Mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perpu) Tentang Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri

TAHUN 2014

4 28 Mei 2014 Press Release Rakornas MN KAHMI

Konsolidasi kahmi Untuk Mengabdi Kepada Bangsa Melalui Pilpres


2014

5 11 Juli 2014 Pernyataan Sikap MN KAHMI

Tentang Hasil Pemilu Presiden dan Wapres

6 23 September 2014 Pernyataan Sikap Majelis Nasional KAHMI Tentang Kasus Anas
Urbaningrum

TAHUN 2015

7 4 Januari 2016 Pernyataan Sikap MN KAHMI

Tentang Tindakan Salah Tangkap Oleh Densus 88 Polri

8 28 September 2016 Press Release HUT Ke 50 Kahmi Tahun 2016

Momentum Ulang Tahun Emas, KAHMI Ajak Komponen Bangsa


Bersinergi Merawat NKRI.

TAHUN 2016

9 4 Januari 2016 Pernyataan Sikap MN KAHMI

Tentang Tindakan Salah Tangkap Oleh Densus 88 Polri

10 15 Februari 2016 Pernyataan Sikap Majelis Nasional KAHMI

Tentang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)

46
11 28 September 2016 Press Release HUT Ke 50 Kahmi Tahun 2016

Momentum Ulang Tahun Emas, KAHMI Ajak Komponen Bangsa


Bersinergi Merawat NKRI

12 7 Oktober 2016 Pernyataan Sikap MN KAHMI

Tentang Penistaan Agama Islam yang diduga dilakukan Basuki T.


Purnama (Ahok)

13 5 November 2016 Pernyataan Sikap MAJELIS NASIONAL KAHMI

Tentang Aksi 4 11

14 1 Desember 2016 Siaran Pers

PB HMI dan MN KAHMI tentang Aksi 212

15 22 Desember 2016 Pernyataan Sikap

tentang Bom dan Teroris TAHUN 2017

16 19 September 2017 Press Release HUT Ke 51 Kahmi

Mewujudkan Keadilan, Menyatu Dalam Kebhinekaan

47
PERNYATAAN SIKAP BERSAMA
AKADEMISI KAHMI MENJAGA INTEGRITAS
Mencermati pemberitaan di media massa dan memperhatikan berbagai informasi dari
pihak-pihak terkait mengenai tertangkap tangannya pejabat negara yang juga merupakan
Guru Besar dan Akademisi teladan dari suatu institusi perguruan tinggi. Maka kami
Akademisi KAHMI menyampaikan pernyataan:

1. sikap keprihatinan atas terjadinya musibah yang dialami kolega akademisi tersebut
dan efek samping yang membuat image akademisi yang selama ini sebagai benteng
moral dan integritas kampus yang independen dan objetif menjadi turut jatuh.
2. Sikap komitmen akademisi KAHMI untuk tetap menjaga moral dan integritas sebagai
insan yang objektif dan independen dan tetap bertekad untuk menjadi benteng moral
bangsa dalam mengawal pembangunan diberbagai bidang yang berkarakter, bersih dan
bermanfaat.
3. Mengajak dan menghimbau kepada akademisi dan intelektual secara Nasional untuk
mengembalikan kepercayaan publik bahwa akademisi dan intelektual adalah karakter yang
mengamalkan spirit kejujuran, kesederhanaan, disiplin, bertanggung jawab, demokratis,
kerakyatan, professional, transparan dan akuntabel.
4. Sikap Mendukung KPK, Kepolisian dan Kejaksaan serta semua stakeholder yang
terkait dalam penegakkan hukum dan pem- berantasan korupsi di negeri ini.

Kami berharap melalui pernyataan sikap ini dapat membantu mengembalikan


kepercayaan publik bahwa akademisi masih tetap merupakan karakter yang
berkomitmen dalam mengamalkan spirit kejujuran, professional, dan amanah. Demikian
pernyataan sikap Akademisi KAHMI dengan penuh rasa tanggung jawab dan
menjunjung azas keadilan serta praduga tidak bersalah.

Jakarta, 19 Agustus 2013 / 12 Syawal 1434 H

48
PRESS RELEASE
SEMINAR
DEPARTEMEN RISTEK ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

MAJELIS NASIONAL KAHMI


TEMA:
“INTERDEPENDENSI ANTARA INDUSTRI HULU PERTAMBANGAN DENGAN
INDUSTRI HILIR MANUFACTUR”

Kewajiban pemurnian mineral di dalam negeri merupakan amanat pasal 170 UU No. 4
tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang ditetapkan
tgl. 12 Januari 2009 yang berbunyi “Pemegang kontrak karya yang sudah berproduksi
wajib melakukan pemurnian mineral di dalam negeri selambat-lambatnya lima tahun
sejak Undang-undang tersebut ditetapkan”. Amanat UU tersebut tentunya sangat baik
untuk meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri sehingga akibat beragam
(multiplier effect) mineral dapat berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
pertumbuhan perekonomian nasional. Namun demikian, dalam lima tahun terakhir,
pemerintah sangat terlambat mengeluarkan regulasi dan terkesan tidak serius
mempersiapkan grand desain, peta jalan (roadmap), strategic plan dan action plan serta
regulasi turunan untuk melakukan pemurnian mineral di dalam negeri yang dapat
menjadi pedoman bagi pemangku kepentingan. Sebagaimana diketahui Instruksi
Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2013 tentang percepatan nilai tambah mineral melalui
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri baru dikeluarkan pada tanggal 13 Januari
2013.

Permen ESDM No. 20 tahun 2013 yang merupakan regulasi UU No 4 tahun 2009
tentang Mineral dan Batubara mewajibkan perusa-haan pertambangan mineral
membangun smelter (hilirisasi mineral) hingga fase 99,9% untuk tembaga dan larangan
eksport raw material akan mulai berlaku 12 Januari 2014. Sampai dengan saat ini
kapasitas produksi smelter tembaga di Indonesia baru mencapai 300.000 ton per tahun.
Sedangkan produksi tembaga di Indonesia saat ini menca-pai 75 juta ton per tahun.
Faktanya PT. Smelting Gresik menjadi satu-satunya pabrik pemurnian mineral didalam
negeri yang diresmikan presiden tgl. 25 Agustus 2000 untuk memurnikan konsentrat
tem-baga yang bersumber dari PT. Freeport Indonesia Grasberg dan PT. Newmont Nusa
Tenggara Batu Hijau.

49
Pemberlakuan larangan ekspor raw material akan mengakibatkan pe-rusahaan
pertambangan terpaksa menutup operasinya karena tidak dapat menyalurkan sebagian
besar hasil produksinya. Pada giliran-nya PT. Smelting yang mengolah konsentrat
tembaga juga terpaksa harus menghentikan operasinya karena tidak mendapatkan
pasokan konsentrat tembaga dari industri hulu pertambangan. Terhentinya operasi
smelter tembaga akan berdampak luas kepada sektor industri hilir bahkan terhadap
ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Selain katoda tembaga yang digunakan untuk
pembuatan kawat, kabel dan tube, smelter tembaga juga menghasilkan produk produk
sampingan seperti; asam sulfat yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan pupuk,
terak tembaga yang digunakan dalam produksi semen, beton dan cor, gipsum untuk
pabrik semen, lumpur Anoda untuk pemurnian emas dan perak.

Dari sisi hukum dan perundangan, sebenarnya usaha smelter temba-ga seharusnya tidak
berada dalam ranah pengaturan sektor pertam-bangan sebagaimana halnya UU Minerba
dan Permen ESDM. Hal ini karena usaha smelter tembaga termasuk dalam sektor
perindustrian dimana ijin usaha diterbitkan oleh Kementrian Industri. Oleh karena itu
pemerintah perlu segera melakukan harmonisasi dan meninjau ulang pemberlakuan
Permen ESDM No. 20 tahun 2013 baik dari sisi dampaknya terhadap sektor industri
Indonesia, maupun dari sisi hu-kum dan regulasi nasional.

Krusialnya permasalahan dunia pertambangan kita saat ini baik hulu maupun hilir,
Departemen RISTEK ESDM Majelis Nasional KAHMI 2012-2017 melihat adanya
urgensi untuk menggelar seminar yang mengangkat tema “Interdependensi Antara
Industri Hulu Pertamban-gan dengan industri hilir manufactur” yang akan dibahas oleh
para narasumber yang berkompeten dibidangnya masing-masing. Selamat berseminar.
Terimakasih.

50
PRESS RELEASE
AKHIR TAHUN MAJELIS NASIONAL KAHMI
MAJELIS NASIONAL KAHMI MEMINTA EKSEKUTIF DAN
LEGISLATIF SEGERA MENGELUARKAN PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG-UNDANG (PERPU) TENTANG PENGOLAHAN DAN
PEMURNIAN MINERAL DI DALAM NEGERI

1. Bahwa kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri baik bagi
perusahaan Kontrak Karya (KK) dan perusahaan Izin Usaha Pertambangan (IUP)
merupakan amanat UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (UU Minerba). Pasal 170 UU Minerba dengan tegas mengatakan bahwa
“Pemegang kontrak karya (KK) yang sudah berproduksi wajib melakukan
pemurnian mineral di dalam negeri selambat-lambatnya lima tahun sejak Undang-
undang tersebut ditetapkan”
2. Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI)
mendukung sepenuhnya langkah-langkah pemerintah untuk melaksanakan UU
Minerba sebagai upaya meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri
sehingga akibat beragam (multiplier effect) mineral dapat berkontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan perekonomian nasional.
3. Sejauh penilaian yang dilakukan Majelis Nasional KAHMI dalam lima tahun
terakhir ini pemerintah tidak serius mempersiapkan blue print, grand desain, peta
jalan (roadmap), strategic plan dan action plan pengolahan dan pemurnian mineral
di dalam negeri sehingga menimbulkan ketidakpastian dan keresahan bagi industri
pertambangan hulu hilir di tanah air. Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2013
tentang percepatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian di
dalam negeri baru diterbitkan pada tanggal 13 Januari 2013.
4. UU Menerba yang akan berlaku efektif tanggal 12 Januari 2014 dapat dipastikan
tidak dapat dijalankan secara penuh karena industri pengolahan dan pemurnian di
dalam negeri belum tersedia bagi perusahaan Kontrak Karya (KK) yang telah
berproduksi dan perusahaan Izin Usaha Pertambangan produksi yang berjumlah
sekitar 10.600 perusahaan.
5. Penghentian produksi pada tanggal 12 Januari 2014 bagi perusahaan Kontrak Karya
(KK) dan Perusahaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) akan menghilangkan secara
langsung mata pencaharian karyawan dan keluarga mereka, dan dalam waktu
seketika akan menciptakan pengangguran yang meluas dan massif ditanah air. Jika

51
eksekutif dan legislatif tidak mengantisipasi permasalahan ini, akan menjelma
menjadi kerusuhan sosial yang tidak terkendali, yang pada akhirnya mengganggu
kondusifitas pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu eksekutif di 2014.
6. Khusus bagi perusahaan Kontrak Karya (KK) yang menghasilkan tembaga,
penghentian operasi akan berdampak kolapsnya perusahaan hulu pertambangan dan
berakibat berantai dengan kolapsnya industri menengah (industry smelting) dan
industri hilir yang memanfaatkan produk sampingan tembaga seperti industri kabel,
industri pupuk dan industri semen di tanah air sehingga akan berdampak bagi
perekonomian nasional.
7. Potensi kehilangan pendapatan negara ratusan triliun rupiah akibat kolapsnya
perusahaan hulu dan hilir pertambangan yang bersumber dari pendapatan langsung
dalam bentuk pajak, pendapatan negara bukan pajak (royalty), deviden, PAD dan
pendapatan tidak langsung dalam bentuk barang dan jasa di dalam negeri.
8. Untuk itu Majelis Nasional KAHMI meminta kepada eksekutif dan legislatif untuk
segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
untuk memastikan pemba- ngunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral di
dalam negeri dua atau tiga tahun yang akan datang sebagaimana di amanahkan
dalam UU Minerba.
9. Demikian siaran pers ini kami sampaikan sebagai bentuk antisipasi dan kepedulian
Majelis Nasional KAHMI atas situasi yang ber- kembang di tanah air terkait
ancaman kolapsnya industri hulu dan hilir pertambangan atas berlaku efektifnya
UU Minerba tgl. 12 Januari 2014 untuk mendapat perhatian yang serius dari
eksekutif dan legislatif. Terimakasih.

Jakarta, 16 Desember 2013


Salam hormat,

Prof. Dr. Moh. Mahfud, MD, SH


Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI 2012-2017

52
Press Release
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas)
Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI)

KONSOLIDASI KAHMI UNTUK MENGABDI KEPADA BANGSA MELALUI


PILPRES 2014
1. Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI)
akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional pada Kamis, 29
Mei 2014 bertempat di auditorium Kementrian Pendayagunaan-
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 69 Jakarta Selatan.
2. Maksud dan tujuan Rakornas KAHMI: Melaksanakan amanat orga-
nisasi sesuai AD/ART, Dalam rangka saling tukar informasi antara
pengurus KAHMI Wilayah/Daerah dengan MN KAHMI maupun antara
sesama pengurus Wilayah/Daerah KAHMI, dan Mencari solusi alternatif
dari problematika yang dihadapi Pemerintah sekaligus memberikan
rekomendasi kepada pemerintah hasil pilpres 2014 khususnya dan
pembangunan Indonesia pada umumnya.
3. Rakornas KAHMI 2014 ini dihadiri kurang lebih 500 peserta terdiri
Pengurus Majelis Nasional KAHMI, Direktur-direktur Lembaga, Pengurus
Himpunan Pengusaha KAHMI, Majelis Etika, Majelis Penasehat dan
Majelis Pakar serta utusan dari Majelis Wilayah dan Majelis Daerah
seluruh Indonesia.
4. Dua pasangan capres/cawapres pada Pilpres 2014, yaitu Pasangan
Prabowo Subianto-M. Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla
akan diundang menyampaikan visi misi tentang Indonesia Masa Depan
di forum Rakornas 2014. Adapun tentatif waktunya adalah: Pukul 13.30-
15.00 WIB Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Pukul 19.30-21.00
WIB Pasangan Prabowo Subianto-M. Hatta Rajasa.
5. Berkaitan dengan Pilpres 2014, kepada anggota KAHMI dilarang
menggunakan KAHMI secara institusional untuk kepentingan
praktis. KAHMI sebagai organisasi independen bersifat netral dan tidak
memihak kepada salah satu calon Presiden dan Wakil Presiden. KAHMI
memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk melakukan ikhtiar
politiknya dengan tetap menjunjung tinggi keutuhan dan kebersamaan
sebagai anggota KAHMI. Pemilih di KAHMI merupakan pemilih cerdas
dan berpendidikan tinggi, maka KAHMI memberikan kebebasan pada
warga KAHMI menentukan sendiri pilihan politiknya.
Jakarta, 28 Mei 2014
MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

53
PERNYATAAN SIKAP
MAJELIS NASIONAL KAHMI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita dalam menjalankan tugas sehari-hari. Amin.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada bangsa Indonesia yang telah berhasil melaksanakan
agenda nasional yaitu Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI, pada
tanggal 9 Juli 2014 secara aman, damai dan lancar.
Menyikapi dinamika yang berkembang, setelah adanya pengumuman hitung
cepat (Quick Count) dari beberapa lembaga survey yang berbeda secara
signifikan, maka Majelis Nasional KAHMI menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Menghimbau kepada seluruh Anggota KAHMI untuk tetap tenang dan


beraktifitas sebagaimana biasa, serta tidak terpancing oleh provokasi
dari pihak manapun.
2. Menghimbau eleman masyarakat terutama anggota KAHMI untuk
menunggu dan menghormati Penetapan Hasil Rekapitulasi Perhitungan
Hasil Suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan mengesahkan
hasil perhitungan suara tingkat nasional pada tanggal 22 Juli 2014.
3. Menghormati Ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang Presiden dan
Wakil Presiden RI terpilih untuk masa Jabatan 2014-2019 yang merupakan putra
terbaik bangsa Indonesia untuk dipercaya memimpin Bangsa Indonesia 5
(lima) tahun yang akan datang.Demikian pernyataan ini di sampaikan,
atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

Billahi Taufiq Walhidayah


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 13 Ramadhan 1435 H
11 Juli 2014 M

MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

54
Pernyataan Sikap
Majelis Nasional KAHMI
Tentang Kasus Anas Urbaningrum
Sehubungan dengan akan diucapkannya vonis hakim pengadilan tindak pidana
korupsi (tipikor) terhadap Saudara Anas Urbaningrum, besok pada hari Rabu
tanggal 24 September 2014, dengan ini Presidium Majelis Nasional Korps
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN-KAHMI) menyampaikan pernyataan
sebagai berikut:
1. KAHMI mendukung sepenuhnya semua langkah negara dan aparat
penegak hukumnya untuk melakukan perang total terhadap korupsi karena
korupsi merupakan perbuatan biadab yang menjadi kanker ganas bagi
negara dan bangsa. Meskipun begitu, KAHMI tetap mengingatkan agar
dalam melakukan perang terhadap korupsi tersebut penegak hukum benar-
benar bertindak adil sesuai dengan fakta hukum yang logis dan diyakini
kebenarannya sesuai dengan bisikan hati nurani dan akal sehat.
2. Tidak dapat disangkal, dalam kasus dakwaan korupsi terhadap Anas
Urbaningrum yang vonisnya akan diucapkan tanggal 24 September 2014,
telah terjadi kontroversi pendapat di tengah-tengah masyarakat terkait
dengan kesaksian di persidangan yang sebagiannya dianggap tidak logis
dan kontradiktif. Di dalam kasus-kasus yang melibatkan politisi kontroversi
penilaian yang seperti itu memang selalu terjadi, sehingga wajar terjadi pro
kontra dari sudut pandang dan posisi yang berbeda. Khusus untuk Sdr.
Anas Urbaningrum penetapan tersangka oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi didahului oleh peristiwa politik yang terkait dengan posisi politik
Sdr. Anas Urbaningrum yang menimbulkan berbagai penafsiran yang
berbeda pula. Meskipun begitu KAHMI tetap berharap dan berdoa agar
majelis hakim menilai secara obyektif dan cermat semua fakta persidangan
untuk kemudian, “Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”,
menjatuhkan putusan dengan seadil-adilnya terhadap Saudara Anas
Urbaningrum.
3. Kepada seluruh warga KAHMI diminta untuk tenang dan meng-hormati
semua proses hukum yang berlangsung. Kita mendo-akan semoga
Saudara Anas Urbaningrum mendapat keadilan dan vonis yang terbaik
baginya dan yang bersangkutan bersama ke-luarga mendapat kekuatan
dari Allah SWT untuk tegar, apa pun vonis yang nanti dijatuhkan oleh
hakim.
Jakarta,28 Dzulqaidah 1435 H
23 September 2014 M
MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

55
PERNYATAAN SIKAP
MAJELIS NASIONAL KAHMI
TERHADAP TRAGEDI KEMANUSIAAN ROHINGYA

Mencermati perkembangan terkini tragedi kemanusiaan dengan mengalirnya


pengungsi Rohingya ke Indonesia, dengan ini Majelis Nasional Korps Alumni
Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyam-paikan pernyataan sikap
sebagai berikut :
1. Mendesak Pemerintah Republik Indonesia segera mengambil sikap resmi
untuk menangani para pengungsi Rohingya demi penyelamatan dan
perlindungan kemanusiaan berdasarkan Kon- vensi Jenewa, serta jiwa dan
semangat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
2. Meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil langkah
penyelamatan dan penempatan Pengungsi agar mereka dapat
melaksanakan ibadah dan kehidupan sehari-hari secara layak dan
manusiawi selama masa pengungsian.
3. Mengajak seluruh elemen Masyarakat Internasional untuk mem- berikan
perhatian yang sungguh-sungguh serta melakukan langkah yang nyata
untuk mencegah bertambahnya korban tragedi kemanusiaan Rohingya.
4. Mendesak PBB dan lembaga internasional yang peduli terhadap masalah
Hak Azasi Manusia (HAM) untuk meminta Pemerintah Miyanmar
menghentikan pelanggaran HAM kepada suku Rohingya. KAHMI
mengharapkan agar tokoh politik dan pejuang kemanusiaan di Myanmar
termasuk peraih hadiah Nobel Perdamaian Dr.Aung San Suu Kyi untuk
bersikap dan berperan aktif memberi solusi bagi penyelesaian menyeluruh
suku Rohingya di Myanmar.
5. Menghimbau kepada Tokoh Agama dan segenap elemen Bangsa
Indonesia untuk mendoakan, memberi bantuan dan dukungan moral
kepada para pengungsi Rohingya agar mereka mendapat penanganan
yang manusiawi selama dalam pengungsian.
Billahitaufiq walhidayah
Jakarta, 27 Mei 2015
MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

56
Siaran Pers
Majelis Nasional KAHMI

Sebagaimana telah diketahui dan diberiatakan secara luas, pada tanggal 17


Juli 2015 telah terjadi insiden penyerangan oleh puluhan orang dari Kelompok
yang menamakan diri Gereja Injili di Indonesia (GIDI) kepada Kaum Muslimin
dan disertaipembakaran Masjid Baitul Muttaqin beserta puluhan ruko dan
rumah milik warga Muslim di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua (“Insiden
Tolikara”). Penyerangan tersebut dilakukan bertepatan dengan saat Kaum
Muslimin setempat sedang melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri di Lapangan
Makoramil Karubaga. Akibatnya Masjid beserta puluhan ruko dan rumah
tersebut ludes terbakar dan terjadi satu korban meninggal dan beberapa
lainnya luka-luka serta beban psikologis kaum Muslimin. Sebelum insiden
tersebut, telah beredar surat dari GIDI yang intinya melarang perayaan Idul Fitri
dan pemakaian Jilbab di Karubaga Tolikara. Meskipun dalam menanggapi surat
tersebut di kalangan pemerintah sendiri semula simpang siur, (ada pejabat
yang mengatakan surat tersebut tidak ada, ada yang mengatakan ada, ada
yang mengatakan baru terbatas gagasan) tetapi pembuat surat itu sendiri
mengaku memang pihaknyalah yang telah membuatnya, bahkanKemenag
Provinsi Papua pernah mengatakan telah menerimanya beberapa hari sebelum
hari raya idul fitri. Adalah mengkhawatirkan bahwa setelah insiden tersebut,
telah terjadi pula aksi-aksi di beberapa tempat di luar Papua sebagai imbas dari
Insiden Tolikara.
Mencermati kejadian tersebut, Majelis Nasional KAHMI menyatakan- sikap sbb
:
1. Mengutuk dan Menyesalkan tindakan penyerangan kepada kaum Muslimin
yang sedang melaksanakan Ibadah Sholat Idul Fitri di Karubaga Tolikara.
Penyerangan kepada siapa pun yang sedang beribadah tidak hanya
melanggar Konstitusi dan hak azasi manusia, bahkan melanggar perintah
semua Agama.

2. Menyayangkan Pemerintah yang tidak melakukan antisipasi dengan baik


sebelum terjadinya peristiwa padahal dengan adanya surat dari GIDI
tersebut sebenarnya sudah dapat diperkirakan akan terjadi hal-hal yang
mengganggu keamanan dan ketertiban.
3. Meskipun begitu MN-KAHMI menghargai dan mengapresiasi upaya aparat
keamanan yang dilakukan pada saat terjadinya peristiwa yakni bertindak
cepat untuk meredakan ketegangan dan memulihkan keamanan dan
ketertiban di Tolikara.
4. Mendesak Pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan dan
penyidikan secara transparan dan tuntas dengan membentukan Tim
Pencari Fakta yang beranggotakan unsur Pemerintah/Pemerintah
Daerah termasuk Kepolisian dan unsur Tokoh Masyarakat. Siapapun yang
57
disangka melanggar hukum harus diajukan ke pengadilan (sudah 2 orang
Tersangka). Penyelidikan juga harus diarahkan pada kemungkinan ada
peran asing dan kelompok ideologi separatis yang ingin memisahkan
Papua dari NKRI dalam peristiwa tersebut.
5. Sebagai tindakan awal untuk memulihkan kepercayaan publik, MN KAHMI
meminta kepada Pemerintah untuk membekukan

Kepengurusan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan tidak memberikan


rekomendasi izin kegiatan untuk jangka waktu tertentu.
6. Mendesak Pemerintah untuk menjamin semua umat beragama bebas
melaksanakan ibadah dan keyakinannya di seluruh wilayah NKRI. Khusus
bagi umat Islam di Papua,KAHMI meminta Pemerintah Daerah di Papua
memberikan kesempatan dan jaminan kepada umat Islam untuk
menjalankan ibadah tanpa tekanan dan ancaman dengan tetap menjaga
dan merawat toleransi, kerukunan antarumat beragama, memperhatikan
relasi sosial, dan menghargai kearifan lokal serta budaya lokal.
7. Mendoakan umat Islam di Tolikara agar dikuatkan imannya dan tetap sabar
menghadapi cobaan ini. KAHMI mengajak semua elemen masyarakat
untuk membantu umat Islam dan masyarakat Tolikara membangun kembali
ekonomi daerahnya. Kepada Pemerintah dan Pemda segera membangun
kembali Masjid, Pasar, Ruko dan rumah yang terbakar.
8. Menghimbau kepada segenap umat beragama di Indonesia untuk tetap
tenang, menjaga keamanan lingkungan masing-masing, mepmelihara
kerukunan antarumat beragama dan tidak membuat aksi-aksi yang
bertentangan dengan hukum.
Demikian pernyataan ini kami sampaikan dan hanya kepada Allah swt kita
berserah diri dan meminta pertolongan.
Taqobalallahu minna wa minkum minal aidin wal faidzin.
Wabillahi taufiq walhidayah
Jakarta, 13 Syawwal 1436 H
29 Juli 2015 M

MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

58
PERNYATAAN SIKAP MAJELIS NASIONAL KAHMI
TENTANG TINDAKAN SALAH TANGKAP
OLEH DENSUS 88 POLRI

Perang terhadap terorisme pada dasarnya kebijakan yang harus didukung oleh
semua elemen masyarakat dan semua bangsa dalam rangka mewujudkan
kehidupan harmonis yang menuju terciptanya perdamaian abadi sebagaimana
cita-cita nasional dalam pembukaan UUD 1945. Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir ini sudah beberapa kali mengalami peristiwa terorisme yang
dilakukan oleh orang-orang secara nyata melakukan tindakan melawan hukum
dengan mengebom obyek-obyek tertentu.

Namun demikian, pembentukan satuan khusus Densus 88 Polri sesunggiuhnya


bertujuan memberi rasa aman kepada semua lapisan masyarakat dari gerakan
terorisme dan bukan menciptakan masalah baru berupa kejadian salah tangkap
sebagaimana yang terjadi dalam beberapa terkali dan terakhir menimpa dua
warga Solo, Jawa Tengah pada tanggal 29 Desember 2015. Timdakan ini tidak
hanya merugikan secara pribadi yang bersangkutan tetapi memberikan ekses
negatif di kemudian hari baik bagi masyarakat maupun kepada Polri dan
Pemerintah.

Untuk itu, Majelis Nasional KAHMI menyampaikan sikap sebagai berikut :

1. Menyesalkan terjadinya salah tangkap oleh Densus 88 sebagaimana- yang


terjadi dalam beberapa terkali dan terakhir menimpa dua warga Solo, Jawa
Tengah pada tanggal 29 Desember 2015.

2. Pimpinan Polri perlu melakukan kaji ulang tentang SOP pe- nangkapan
terhadap seseorang yang diduga pelaku teror atau pihak yang terkait
dengan pelaku teror.

3. Sebelum melakukan penyergapan atau penangkapan, pihak Densus 88


benar-benar didukung atau berdasarkan informasi intelijen yang memadai
sehingga tidak tercipta kesan bahwa sebagian umat Islam sebagai target
operasi jaringan terorisme.

4. Apabila terjadi salah tangkap, pihak Polri secara terus terang


menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarganya serta
memberikan santunan atau ganti kerugian.

5. Meminta kepada Pemerintah untuk terus menerus memberikan pendekatan


persuasif dan sosialisasi tentang bahaya terorisme. Kerjasama dengan

59
ormas dan kelompok masyarakat dalam mencegah dan menangani
terorisme perlu ditingkatkan secara nyata dan berkelanjutan.

Demikian pernyataan ini, kiranya mendapat perhatian dari pihak-pihak yang


berkompeten.

Billahitaufiq walhidayah wasslamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta , 4 Januari 2016

MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

60
PERNYATAAN SIKAP MAJELIS NASIONAL KAHMI
TENTANG LESBIAN, GAY, BISEKSUAL DAN
TRANSGENDER (LGBT)
Penyimpangan seksual adalah problema umat manusia sejak dahulu kala.
Bahkan dalam sejarah Nabi Luth AS dan kaumnya dikisahkan bahwa
penyimpangan seksual itu terjadi begitu terstruktur, sistematis dan masif
sehingga dapat dikategorikan sebagai tragedi kemanusiaan. Akhirnya turun
azab dari Allah swt sebagai peringatan bagi umat manusia. LBGT sebagai
bagian dari penyimpangan seksual adalah persoalan yang sudah lama menjadi
kontroversi di luar negeri, terutama di Eropa dan Amerika. Namun belakangan
isu ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia karena didorong publikasi
yang masif dari kelompok pendukung LGBT akhir-akhir ini. Bahkan UNDP,
sebuah lembaga di PBB mengkonfirmasi akan memberikan kucuran dana yang
cukup besar tahun ini dalam “penanganan” LGBT di beberapa negara di Asia,
termasuk Indonesia.

Berbagai kalangan telah memunculkan pendapatnya terkait pro- paganda


LGBT di Indonesia, termasuk dari kalangan intelektual dan tokoh agama.
Kenyataannya saat ini eksistensi penyandang LGBT benar adanya, bukan isu
atau gosip belaka. Para psikolog memberikan pengalaman praktisnya dalam
menangani para pengidap LGBT, dimana faktor kebiasaan melihat pornografi
sangat menonjol memberikan pengaruh terhadap penyimpangan seksual.
Kondisi sosial kita tidak bisa menerima praktik perkawinan sejenis, baik
perempuan dengan perempuan maupun laki-laki dengan laki-laki. Tidak saja
secara hukum positif, bahkan hukum agama jelas jelas menentang perbuatan
itu. LGBT mengingkari fitrah manusia.

Untuk itu, Majelis Nasional KAHMI menyampaikan sikap sebagai berikut:

1. Menolak dengan tegas paham/ ideologi yang membolehkan atau mengakui


LGBT.

2. Menghimbau kepada pelaku LGBT dan para pendukungnnya untuk tidak


lagi menyebarkan paham/ideologi dan perilaku ini kepada masyarakat
dengan alasan HAM dan kebebasan sehingga tidak merusak tatanan sosial
yang sudah ada.

3. Menghimbau kepada segenap warga masyarakat untuk tidak melakukan


tindakan anarkis dan diskriminatif terhadap Pelaku LGBT. Memberikan
pemahaman dan ajakan kepada pelaku LGBT untuk sadar dan merubah
perilakunya yang selama ini telah menyimpang dari fitrahnya.

61
4. Meminta kepada Pemerintah untuk melakukan upaya-upaya preventif dan
kuratif kepada penyandang LGBT. Membuka klinik khusus untuk
penyembuhan/rehabilitasi atau konsultasi para penyandang LGBT.

5. Korban penyimpangan seksual terus bertambah, terutama di kalangan


anak-anak. Oleh karena itu Pemerintah dan stakeholders perlu memberikan
perhatian khusus sehingga penyebarannya kepada anak-anak dapat
dihentikan.

6. Meminta kepada segenap ormas Islam dan para ulama untuk memberikan
pemahaman seluas-luasnya kepada umat terhadap bahaya LGBT dan
legalisasinya. Pemerintah diharapkan dapat menfasiliitasi program ini agar
berjalan efektif dan terarah.

Demikian pernyataan ini, semoga mendapat perhatian dari pihak-pihak yang


berkompeten.

Wabillahitaufiq walhidayah

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 06 Jumadil Awal 1437 H


15 Februari 2016 M

MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

62
Press Release
HUT KE-50 KAHMI TAHUN 2016
Momentum Ulang Tahun Emas, KAHMI Ajak Komponen Bangsa
Bersinergi Merawat NKRI

NKRI bagi semua komponen bangsa termasuk KAHMI adalah final. Tidak perlu
ada diskusi lagi tentang bentuk lain dari Negara ini. Sejarah mencatat,
pangalaman panjang selama 71 tahun Indonesia Merdeka, Negara Kesatuan
berbentuk Republik adalah pilhan terbaik untuk Indonesia sebagai negara
kepulauan di antara dua samudra dan dua benua. Sudah cukup energi kita
terbuang untuk mengalami masa-masa percobaan menjadi negara serikat atau
federal.

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) didirikan pada tanggal 17


September 1966 di Solo Jawa Tengah. Tema yang dipilih dalam momentum
ulang tahun emas ini adalah Bersinergi Merawat Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pertanyaannya, bagaimana merawat NKRI ini agar langgeng dan
lestari serta menjadi negara yang adil dan makmur sesuai tujuan bernegara
dalam pembukaan UUD 1945.

Ketika Generasi Eksponen 66 melahirkan orde baru, maka mun- cul harapan
bahwa Orde Baru yang menggatikan Orde Lama akan mewujudkan keadilan
dan kemakmuran. Tahun 1998, Orde Baru runtuh dan NKRI memasuki Era
Reformasi. Harapan baru muncul lagi, reformasi- menjadi tumpuan harapan
untuk terwujudnya Keadilan dan Kemakmuran. Kenyatannnya, 18 tahun Era
Reformasi, keadilan dan kemakmuran belum sepenuhnya dirasakan. Bahkan di
beberapa Wilayah di Indonesia justru semakin tertinggal dari wilayah di
Indonesia Barat.

Dalam momentum peringatan Ulang Tahun emas ini, KAHMI mem- berikan
pesan penting bahwa NKRI akan bertahan utuh jika kita bersinergi merawatnya.

Dalam peringatan emas ini KAHMI dari Aceh hingga Papua me- laksanakan
berbagai kegiatan antara lain: 1) Temu Nasional Alumni HMI Pemangku
Jabatan Publik, 2) Seminar-Seminar 3) Tadarus Nasional dan Doa KAHMI untu
Bangsa, 4) Gerak Jalan Sehat , 5) Resepsi HUT KAHMI KE 50.

Keempat acara tersebut tidak hanya dilaksanakan di Jakarta atau di tingkat


nasional, namun juga dilaksanakan di berbagai daerah yang dilaksanakan oleh
Majelis Wilayah dan Majelis Daerah KAHMI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kegiatan seminar yang dilaksanakan di Jakarta antara lain:

63
• Seminar Memperkuat Pancasila sebagai Dasar Berbangsa dan Bernegara
dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016 di Jakarta.

• Seminar Nasional dengan tema “Bersinergi Merawat NKRI” yang akan


dilaksanakan pada tanggal 21 September 2016, tempat di Auditorium
Gedung Mahkamah Konstitusi.

• Diskusi Publik Moratorium Kelapa Sawit dalam Pro dan Kontra yang
diselenggarakan pada tanggal 22 September 2016 di Ruang CAndi
Singosari, Grand Sahid Jaya.

Kegitan-kegiatan lain yang menyertainya diantaranya: Donor Darah pada


tanggal 22 September 2016 dan kunjungan ke sekolah Cikal Harapan di Bumi
Serpong Damai yang didirikan oleh 7 orang mantan aktifis Pengurus Besar
KOHATI angkatan 1970-an dalam wadah Yayasan Permata Sari.

Tadarus Alquran dilaksanakan tanggal 17 September 2016 di 50 kota di


Seluruh Indonesia yang dilaksanakan oleh KAHMI Wilayah dan Daerah
bertempat di Masjid Jami/Agung di Kota tersebut. Untuk Tadarus tingkat
nasional dipusatkan Masjid Istiqlal Jakarta dan dihadiri oleh tokoh-tokoh
nasional,

Untuk Gerak jalan sehat dilaksanakan pada hari Minggu, 25 September 2016
bertempat di 70 titik di seluruh Indonesia. Untuk tingkat pusat di laksanakan di
Gelora Bung Karno Jakarta.

Puncak acara adalah Resepsi 50 Tahun KAHMI, dilaksanakan pada tanggal


28September 2016 di Birawa Assembly Hall Komplek Bidakara, Jakarta. Acara
ini akan diisi berbagai acar termasuk Orasi HUT KAHMI oleh Koordinator
Presidium KAHMI oleh Prof. Dr. Mahfud MD, Pembacaan Pesan Kebangsaan
KAHMI oleh Prof Dr Siti Zuhro. Sesuai Rapat Koordinasi dengan Protokol
Kepresidenan kemarin, Presiden Joko Widodo akan hadir serta memberikan
Sambutan dan Wapres Jusuf Kalla selaku Ketua Majelis Etik KAHMI juga
dijadwalkan hadir. Selain itu hadir Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Menteri
dan Pejabat setingkat Menteri, Tokoh-tokoh nasional, pimpanan Partai dan
Ormas Tingkat Pusat, Perwakilan Negara Sahabat, Pimpinan Perguruan Tinggi
dan undangan lainnya.

Jakarta, 28 September 2016

Ketua Panitia Nasional HUT ke-50 KAHMI

Ferry Mursyidan Baldan

64
Pernyataan Sikap Majelis Nasional Korps Alumni
Himpunan Mahasiswa Islam tentang Penistaan Agama Islam
yang Diduga dilakukan Basuki T. Purnama (Ahok)

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) setelah


mencermati pernyataan Basuki T. Purnama, Gubernur DKI Jakarta yang
diberitakan secara luas oleh media yang menyebut Umat Islam dibohongi sural
Al Maidah ayat 51, maka dalam rangka merawat Negara Kesatuan Republik
Indonesia, menjaga persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia
khususnya warga DKI Jakarta dengan ini menyatakan sikap:

1. Sangat prihatin dan mengecam keras pernyataan Basuki T. Purnama


(Ahok) yang menyebut umat Islam dibohongi surat Al Maidah ayat 51,
karena pernyataan tersebut merupakan bentuk penistaan terhadap agama
Islam. Surat Al Maidah dan surat-surat lainnya yang tercantum dalam Al
Qur’an tentang kepemimpinan merupakan pedoman bagi umat Islam dalam
memilih pemimpin yang wajib diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sesuai Bab XI pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945.

2. Menuntut Basuki T. Purnama (Ahok) untuk meminta maaf kepada seluruh


umat Islam terutama warga DKI Jakarta yang beragama Islam dan berjanji
tidak akan mengulangi perbuatan yang menyakiti hati umat Islam dan
menista agama Islam.

3. Meminta kepada Bareskrim POLRI untuk menegakkan keadilan dan


kebenaran dengan mengusut tuntas dugaan penistaan terhadap agama
Islam yang diduga dilakukan Basuki T. Purnama (Ahok).

4. Meminta kepada umat Islam terutama warga DKI Jakarta untuk tetap sabar
dan tenang, tidak terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang bisa
menganggu stabilitas, yang merusak kebersamaan, persatuan dan
kesatuan seluruh bangsa Indonesia, dengan mempercayakan penyelesaian
kasus tersebut secara hukum kepada POLRI.

5. Mengharapkan seluruh keluarga besar Korps Alumni HMI sebagai insna


pencipta dan pengabdi, seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk
terus berkomitmen merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia,

65
memperjuangkan tegaknya hukum dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Demikianlah pernyataan sikap ini disampaikan, semoga Allah selalu menolong,


memberi hidayat dan taufik kepada seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia.

Jakarta, 07 Oktober 2016

Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

66
PERNYATAAN SIKAP MAJELIS NASIONAL KAHMI
Peristiwa Unjuk Rasa umat Islam pada tanggal 4 November 2016 di Jakarta
dan berbagai daerah di wilayah NKRI merupakan perwujudan hak demokrasi
warga negara yang dijamin oleh Konstitusi dan hukum. Oleh karena itu Korps
Alumni HMI (KAHMI) mengapresiasi penyam-paian pendapat di muka umum
tersebut yang secara umum telah ber-jalan dengan damai. Adapun terjadinya
insiden pada salah satu lokasi di Jakarta malam 4 November 2016 pada saat
bubarnya aksi damai dan pergerakan massa dari depan Istana menuju
DPR/MPR Senayan, pada dasarnya hanya ekses dari ketidakpuasan massa
karena gagal ditemui oleh Presiden RI yang ditunggu sejak bakda Shalat Jumat
hingga berakhirnya batas waktu penyampaian pendapat di muka umum. Akibat
insiden tersebut, pihak Kepolisian melakukan penyeli-dikan dan penyidikan
termasuk penjemputan paksa dan penahanan fungsionaris PBHMI.

Untuk itu Majelis Nasional KAHMI sebagai bagian dari komponen bangsa
merasa perlu menyampaikan sikap sbb :

1. Memberikan apresiasi kepada segenap warga negara yang telah


menunjukkan kepeduliannya terhadap keutuhan NKRI dengan meminta
penegakan hukum yang adil kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
karena telah mengeluarkan pernyataan dan sikap yang merendahkan isi Al
Quran kitab suci umat Islam. Pernyataan tersebut telah berakibat
pertentangan pendapat di tengah tengah masyarakat berhari-hari dan
semakin meruncing tanpa bisa diredam dan direspon dengan cepat dan
bijaksana oleh Pemerintah.

2. Menyesalkan tindakan Aparat Keamanan yang mengedepankan


pendekatan keamanan dalam merespon aksi massa yang terjadi pada
Jumat malam tanggal 4 November 2016. Sejatinya kejadian itu tidak
muncul jika Pemerintah bertindak cepat dan tegas sejak awal munculnya
kasus ini. Terlihat jelas bahwa setelah aksi massa yang besar tersebut
barulah muncul pernyataan dari Presiden yang akan melakukan proses
hukum secara tegas, cepat dan transparan kepada Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok.

3. Meminta kepada Aparat Keamanan untuk tidak terprovokasi dan


memprovokasi massa dalam setiap aksi penyampaian pendapat di muka
umum. Dalam beberapa kesempatan Presiden bahkan selalu meminta
aparat keamanan mengawal dan melindungi masyarakat dalam setiap
penyampaian pendapat di muka umum. Pimpinan Polri harus memeriksa

67
dan mengusut personelnya yang melanggar SOP Polri dalam penanganan
aksi tersebut.

4. Meminta kepada pihak Kepolisian untuk melakukan proses hukum yang adil
dan bijaksana kepada para mahasiswaanggota HMI yang sedang dalam
proses penyelidikan insiden Jumat malam 4 November 2016.

5. Menghimbau segenap warga negara untuk tetap mengedepankan sikap


persaudaraan dalam mengawal kasus ini hingga tuntas.

Demikian pernyataan sikap ini, semoga menjadi perhatian dari Pemerintah dan
pihak pihak terkait.

Billahitaufiq Walhidayah

Majelis Nasional KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal

68
SIARAN PERS
PB HMI dan MN KAHMI

Menghadapi Aksi Bela Islam III pada Jum’at, 2 Desember 2016, maka ada
beberapa hal yang perlu kami sampaikan:

1. Kami Keluarga Besar HMI melalui PB HMI, MN Kahmi, dan seluruh


eksponen alumni/kader HMI telah melakukan instruksi kepada seluruh
alumni dan kader HMI se-Indonesia untuk meneguhkan hati dan ikut serta
di dalam Aksi Bela Islam III yang akan berlangsung pada 2 Desember 2016
baik di Jakarta maupun di seluruh daerah tanah air.

2. Kami memberikan apresiasi, rasa hormat, dan kekaguman kepada santri,


ummat, dan anggota masyarakat Ciamis yang telah me- nunjukkan Ghirah
Islamiyah dengan berjalan kaki menuju Jakarta. Karena itu kami pun
kembali mengajak seluruh masyarakat khususnya ummat Islam untuk ikut
hadir dalam Aksi Bela Islam III demi tegaknya hukum dan keadilan di
Indonesia.

3. Kami menghargai komitmen Kapolri yang telah bersepakat untuk


mendukung acara Aksi Bela Islam III, termasuk mencabut dan
menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk tidak melarang atau
menghalang-halangi masyarakat yang akan hadir ke Jakarta mengikuti Aksi
Bela Islam III. Namun hingga hari ini masih ada upaya pihak kepolisian di
daerah yang berupaya menghalangi masyarakat ke Jakarta. Oleh karena
itu kami kembali meminta ketegasan dan konsistensi Kapolri. Atau apakah
memang ada komando lain diinstitusi Polri.

4. Demi tetap menjaga Indonesia sebagai negata hukum dan tuntutan rasa
keadilan, kami tetap mendesak agar Basuki Tjahaya Purnama segera
DIPENJARAKAN!

Demikian siaran pers ini kami sampaikan. Terima kasih

Jakarta, 2 Rabiul Awwal 1438 H


1 Desember 2016 M

69
PERNYATAAN SIKAP
MAJELIS NASIONAL KAHMI

Bismillahirrahmanirrahim

Terungkapnya para pelaku teror beserta bom yang siap meledak dan barang
bukti lainnya yang terjadi di beberapa wilayah NKRI akhir-akhir ini, maka
Majelis Nasional KAHMI menyatakan sikap sbb :

1. Mengutuk keras tindakan teror yang direncanakan akan diledakkan di


Wilayah Indonesia. Tindakan tersebut adalah perilaku terorisme yang
nyata-nyata tidak berperi kemanusiaan dan musuh semua agama.

2. Memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pimpinan Kepolisian RI beserta


jajarannya yang berhasil mengungkap tindakan terorisme tersebut dan
berhasil melumpuhkan pelaku serta menangkap pelaku teror dengan cepat.
Sudah sepantasnya pelaku teror tersebut dihukum seberat-beratnya.

3. Mendukung upaya aparat keamanan dalam mendeteksi ideologi dan aksi


terorisme sehingga dapat terhindar dari kejadian yang mengakibatkan
jatuhnya korban serta membahayakan stabilitas keamanan nasional.

4. Meminta kepada segenap warga negara Indonesia untuk senantiasa


mewaspadai aktivitas terorisme dan melaporkan kepada aparat keamanan
jika ada hal-hal yang terkait dengan terorisme.

5. Mendesak kepada Pemerintah untuk terus menerus melakukan upaya


deradikalisasi termasuk kepada mantan napi terorisme dan bekerja sama
dengan semua komponen bangsa dalam pencegahan terorisme.

Demikian pernyataan ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan


perlindungan dan kekuatan kepada Bangsa dan Negara kita tercinta.

Billahitaufiq Walhidayah

Jakarta 22 Desember 2016

Majelis Nasional KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Ir. Subandriyo


Koordinator Presidium Sekretaris Jenderal
70
PRESS RELEASE
HUT KE 51 KAHMI
Tema : MEWUJUDKAN KEADILAN, MENYATU DALAM
KEBHINEKAAN

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) didirikan pada tanggal 17


September 1966 di Solo Jawa Tengah. Tema yang dipilih dalam momentum
ulang tahun ke-51 ini adalah MEWUJUDKAN KEADILAN, MENYATU DALAM
KEBHINEKAAN.

Ketika Generasi Eksponen 66 melahirkan orde baru, maka muncul harapan


bahwa Orde Baru yang menggatikan Orde Lama akan mewujudkan keadilan
sosial dan keadilan hukum. Tahun 1998, Orde Baru runtuh dan NKRI masuk ke
Era Reformasi. Harapan baru muncul lagi, reformasi menjadi tumpuan harapan
untuk terwujudnya keadilan dan memperkuat persatuan nasional dalam
kebhinekaan. Kenyatannnya, 19 tahun Era Reformasi, keadilan serta kesatuan
dan kebhinekaan masih menjadi wacana yang menghiasi ruang-ruang
kehidupan kebangsaan kita. Ketimpangan pembangunan masih dirasakan,
ketidakadilan hukum juga menjadi PR yang belum selesai.

Mengingat banyaknya alumni HMI yang tersebar pada semua aspek kehidupan
akan membawa konsekuensi adanya perbedaan cara pandang, pemikiran dan
kepentingan. Nilai pluralitas ini adalah sesuatu yang inheren bagi keluarga
besar KAHMI. Tetapi, satu hal yang mendasari dan mempererat ikatan
psikologis segenap alumni HMI yaitu adanya kesamaan historis dan misi
perjuangan. untuk memajukan umat dan Bangsa. Oleh karena itu, KAHMI
sebagai organisasi kecendekiaan merupakan tempat berkumpulnya berbagai
ide, gagasan dan pemikiran para kader HMI.

Dalam momentum peringatan Ulang Tahun ke-51 ini, KAHMI memberikan


pesan penting bahwa Mewujudkan Keadilan adalah keharusan universal dan
menyatu dalam kebhinekaan adalah keniscayaan.

Dalam peringatan kali ini jajaran KAHMI dari Aceh hingga Papua melaksanakan
berbagai kegiatan antara lain: 1) Seminar dan Diskusi 2) Kegiatan Sosial dan 3)
Resepsi HUT Ke-51 KAHMI.

Untuk Kegiatan yang dilaksanakan oleh Panitia Tingkat Nasional antara lain:

1. Dialog Nasional dengan tema Mewujudkan Keadilan, Menyatu Dalam


Kebhinekaan. yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2017 di JCC
Senayan Jakarta. dengan Pembicara Utama Kapolri Jenderal (Pol) H.
71
Muhammad Tito Karnavian, MA, PhD dan Ketua Dewan Komisioner
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Dr. Halim Alamsyah, SE, SH, MA.

2. Kegiatan Sosial antara lain Donor Darah, Kunjungan Silaturahmi ke Senior


KAHMI, Ziarah ke Makam Tokoh HMI/KAHMI dan Tokoh/ Pahlawan
Nasional yang berjasa untuk HMI/KAHMI.

Ziarah dipimpin oleh Dr. Ir. Akbar Tandjung ke makam Pendiri HMI Prof.
Lafran Pane di Yogyakarta dan Makam Jenderal Besar Panglima APRI
Soedirman di TMP Kusumanegara Yogyakarta pada tanggal 31 Agustus
2017. Jenderal Sudirman terkenal dengan ungkapannya pada Dies Satu
Tahun HMI 1948 di Yogyakarta yaitu: HMI tidak hanya singkatan dari
Himpunan Mahasiswa Islam tetapi juga Harapan Masyarakat Indonesia.
Dan betul, terbukti dalam perjalanannya selama 70 tahun, HMI
membuktikan pengabdiannya dengan menyumbangkan kader kader untuk
pembangunan NKRI.

Kemudian Pemotongan Tumpeng, Doa bersama dan Ziarah ke Makam


Tokoh KAHMI dan Tokoh/Pahlawan Nasional yang berjasa kepada HMI di
TMP Kalibata dan TPU Tanah Kusir pada tanggal 17 September 2017.
Ziarah ke TMP Kalibata ke makam Jenderal Besar AH Nasution, Jenderal
Achmad Yani, Nurcholish Madjid, Imaduddin Abdul Rahim, Tamizi Taher
dan Taufiq Kiemas. Ziarah di TPU Tanah kusir ke makam : Bung Hatta
(Moh Hatta), Achmad Tirtosudiro, Dahlan Ranuwihardjo, HMS Mintaredja,
Buya Ismail Hasan Metareum, KH Saifuddin Zuhri, Mar’ie Muhammad,
Aniswati Rochlan, Machnan Kamaluddin, Adi Sasono, Azrul Azwar, Jusuf
Syakir, Kartini Fahmi Idris dan Yulia Harun Kamil. Kemudian Bakti Sosial
Pengobatan Umum serta Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi Anak-Anak
yang dilaksanakan tanggal 16 September 2017 di KAHMI Center Jakarta.
Untuk kegiatan Donor dan Diskusi Kesehatan tgl 23 September 2017 serta
lanjutan Kunjungan Silaturahmi ke beberapa Senior KAHMI pada akhir
September yang akan datang.

3. Puncak acara adalah Resepsi HUT Ke-51 KAHMI, dilaksanakan hari ini
tanggal 19 September 2017 di Balai Sidang Jakarta Convention Center
(JCC), Senayan Jakarta. Acara ini akan diisi berbagai acara termasuk Orasi
HUT KAHMI oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Prof. Dr.
Moh. Mahfud MD, Sambutan oleh Ketua Majelis Penasehat KAHMI Dr. Ir,
Akbar Tandjung dan Ketua Komisi Yudisial Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari
SH, dan dihadiri Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Menteri dan Pejabat
setingkat Menteri, Tokoh-tokoh nasional, pimpanan Partai dan Ormas
Tingkat Pusat, Pimpinan Perguruan Tinggi, Keluarga Besar KAHMI dari
semua Propinsi, PBHMI serta kader –kader HMI se Indonesia dan lain-lain.

72
Pada acara HUT ke51 ini, KAHMI memberikan penghargaan kepada
Almarhum Munir Said, SH aktivis HMI Cab Malang sebagai Pejuang HAM.
Panitia memberikan tali asih sebesar Rp25 juta sebagai dana bantuan
pendidikan untuk ananda dari Almarhum Munir. Selain itu, karena kelahiran
KAHMI bersamaan dengan kelahiran KOHATI (Koprs HMI Wati),
pengharhagaan juga diberikan kepada Bapak Syafei Atmodiwiryo dan Ibu
Ida Ismail Nazar Nasution sebagai pencipta Mars Kohati.

Panitia juga melakukan inisiasi pengumpulan dana kemanusiaan untuk


ROHINGYA dengan donasi awal Rp.25 juta. Dana akan diserahkan kepada
Majelis Nasional KAHMI untuk diteruskan kepada lembaga Aliansi
Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang dibentuk oleh
Kementerian Luar Negeri RI bersama Ormas-Ormas Islam.

Semoga Allah SWT meridhai dan menjadi amal ibadah kita kelak.

Wabillahitaufiq Walhidayah Wassalamulaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 September 2017

PANITIA HUT KE-51 KAHMI TINGKAT NASIONAL

IR. ISMET DJAFAR, MM


Ketua

73
LAMPIRAN LPJ

LAMPIRAN 4.

Daftar Inventaris
MN KAHMI

74
INVENTARIS YANG DIKELOLA BPPA KAHMI

NO TANGGAL URAIAN KET

TAHUN 2004

1 1/7/2004 Gedung KAHMI Center Jl. Turi 1 No.14 Jkt, Sekretariat


TV Samsung, Komputer

2 Des 2004 Sepeda Motor Honda Supra Fit


1 (Satu) unit dispenser
Lemari File (Kayu) R. ADM

TAHUN 2005

3 Maret 2005 Komputer Notebook Toshiba R.SE

4 1(satu) set Komputer R.SE

5 Layar Proyektor

6 Mei 2005 Mobil operasional KAHMI (Suzuki APV)

7 1 (set) meja+ kursi rapat (8 kursi + 6 meja) R. Seminar

8 75 unit kursi R. Seminar R. Seminar

9 1 (satu) set Sound system R. Seminar

10 (1 mixer, 4 speaker, 1 tape, 2mix, 2 warless)

11 AC sumbangan dari…………( General 2, R. BPPA


sanyo 1)

12 AC sumbangan dari………… R. Seminar

13 AC sumbangan dari………… R. Mushola

14 AC sumbangan dari………… R. ADM

TAHUN 2006

15 6/7/2006 1 (satu) set Komputer R. BPPA

16 1 (satu) set Printer PSC 1410 HP + Meja R.BPPA


Komputer

17 28/08/06 Tangga alumunium lipat (tinggi 2 m)

18 31/08/06 Tangki air stainless steel untuk tower air

75
19 11/9/2006 1 (satu) buah file cabinet 4 laci R.BPPA

20 2/10/2006 1 (satu) set kursi & meja R. Tamu

21 3/11/2006 1 (satu) Printer HP Laserjet 1020 R.ADM

22 13/11/06 1 (Satu) unit dispenser Lt.2

23 27/11/06 1 (satu) unit tempat sampah stailes R.Tamu

TAHUN 2007

24 1/6/2007 2 (dua) lusin cangkir the (sumbangan dari PRT


Ibu Putri Hatta)

25 2 (dua) lusin piring makan (sumbangan dari PRT


Ibu Putri Hatta)

26 2 (dua) lusin sendok makan (sumbangan dari PRT


ibu Putri Hatta)

27 2 (dua) lusin piring kecil untuk kue PRT


(sumbangan dari Ibu Putri Hatta)

28 2 (dua) lusin garpu kecil untuk kue PRT


(sumbangan dari Ibu Putri Hatta)

29 2 (dua) buah piring besar untuk kue PRT


(sumbangan dari Ibu Putri Hatta)

30 1/7/2007 1 (satu) buah kitchen set (sumbangan dari PRT


Ibu Putri Hatta)

31 Sep-07 2 (dua) unit Kursi rapat (tambahan) R. Presidium

32 1/11/2007 1 (satu) unit motor Jialing (sumbangan dari


Puwnten)

33 3 (tiga) unit meja panjang R. Seminar

34 1/12/2007 1 (satu) unit vacuum cleaner merk Karcher PRT

35 20 (dua puluh) unit kursi R.seminar

36 1 (satu) unit AC LG 1 PK R.ADM

37 1 (satu) unit Teko Listrik merk west Bend PRT


untuk 100 cup

38 Blender merk nasional (sumbangan panitia PRT


NUT ke-41)

76
TAHUN 2008

39 1/1/2008 1 (satu) unit AC panasonic 2 PK (sumbangan R. Seminar


dari PT. Puwnten)

40 3 (tiga) Kursi untuk ruang administrasi R.SE


(sumbangan dari PT. Puwnten)

41 1/6/2008 1 (satu) unit kursi sekretaris R.ADM

42 1/10/2008 1 (satu) unit lemari Mixer R. Seminar

43 1/11/2008 1(satu) unit Podium R. Seminar

44 1 (satu) unit kulkas 2 pintu merk sharp PRT


(sumbangan dari Bpk Lukman Hakiem)

45 1 (satu) unit Magicom merk sharp PRT


(sumbangan dari Bpk Lukman Hakiem)

46 LCD 32’’ merk Samsung R.Tamu

47 1 (satu) set komputer + printer (sumbangan


dari Panitia HUT KAHMI Ke- 42)

TAHUN 2009

48 15/12/2009 9 (Sembilan) unit Gelas water goblet PRT


(Pengalian barang2 dari PNM)

49 1 (satu) Pisau dapur (Pengalian barang2 dari PRT


PNM)

50 1 (satu) Nampan coklat (Pengalian barang2 PRT


dari PNM)

51 1 (satu) nampan hitam bunga (Pengalian PRT


barrang2 dari PNM)

52 16 (enam belas) lusin mangkok bening PRT


(Pengalian barang2 dari PNM)

53 1 (satu) Tempat sendok / garpu warna putih PRT


(pengalian barang2 dari PNM)

54 6 (enam) Lusin garpu ( Pengalian barang2 PRT


dari PNM)

55 11 (sebelas) Lusin sendok (pengalian PRT


barang2 dari PNM)

56 40 (empat puluh) unit plakat (pengalian Lt.2


barang2 dari PNM)

77
57 15 (Lima belas) Lusin piring polos (Pengalian PRT
barang2 dari PNM)

58 5 (Lima) Unit Pigura foto ( Pengalian Lt.2


barang2 dari PNM)

59 9 (sembilan) unit sovenir cendra mata Lt.2


(Pengalian barang2 dari PNM)

60 1 (satu) unit Palu sidang dan tempatnya R. Seminar


(Pengalian barang2 dari PNM)

61 1 (satu) unit set komputer + printer Lt.1


(pengalian barang2 dari PNM)

62 10 (sepuluh ) unit cangkir hijau (pengalian PRT


barang2 dari PNM)

63 11 (sebelas) unit tatakan cangkir (pengalian PRT


barang2 dari PNM)

TAHUN 2010

64 2 (dua) unit Tiang bendera (pengalian R.seminar


barang2 dari PNM)

65 29/1/2010 Bingkai pengukuhan pengurus kolektif R.siminar


majelis nasional (KAHMI) Masa bakti 2009-
2012

66 1/2/2010 l (satu) buah Lukisan mekkah 2010 R. Mushola


(sumbangan dari bpk hambali)

67 21/2/2010 Layar Proyektor (LCD NEC 305, warna putih) R. Presidium

68 Heksos (tipe KDK 38 CHG Ventilating fan) R. Tamu

69 2 (dua) cermin kaca R. Toilet ( w)

70 24/2/2010 Kamera panasonic FZ35 Black / noir ( Lumix) R. mas yadi

71 5/3/2010 Printer Samsung Kode ML-1640 (di ruang Lt. 1


mas sayuti)

72 20/6/2010 Bingkai deklarasi himpunan penguasaha Lt. 2


KAHMI

73 29/9/2010 Ac Samsung Ruang Mushola di pindahkan Lt.1


ke ruang VISIKITA

74 10/10/2010 TV LG Paerl black 29 colour slim luxury R.BPPA


design compact

75 8/11/2010 Tempat koran dari (pengalian barang2 dari Lt.1

78
PNM)

76 8/12/2010 Bingkai foto halal bihalal 2001(Pengalain


barang dari PNM)

TAHUN 2013

77 1/4/2013 Kamera Fuji Film Finepix 52980 Kondisi Rusak

78 2/10/2013 Kipas Angin Cosmos 16-SBC Kondisi Rusak

79 17/3/21013 Gelas Wat er Goblet 2 Lusin Kondisi Pecah

80 3/19/2013 Infocus IN124 1 unit


Laptop Lenovo v 470, Core 13250m, 2.3
ram, 4.86 b, Hdd 750 gb, DVD Rw(2ind)
lt. 2

81 4/8/2013 Komputer Acer Tower : D. 18.2gb, Hdd 80


gb, vga1gb,64 bitt, pcl express,lcd 19
lt . 2

82 Ac LG 1/2 pk (New) Ruang kerja Pak mahfud


md

TAHUN 2014

83 4/1/2014 I buah Honda POP warna merah lt 1

84 I buah Magig com cosmos prt

85 9/14/2014 I buah TV samsung 32 in hut kahmi 48 lt.1


Pantai indah kapuk

TAHUN 2015

86 2/17/2015 Printer fuji xerox m 215b kondisi rusak

87 2/18/2015 3 Unit Gradensa 3 pintu warna maple lt.1


panjang 150x50x90

88 1 unit lemari laker pakai kaca

89 4/20/2015 10 Meter kabel 2x o,75, 1 Bh s/k 1b6, 1 bh


Steker Broko

90 11/29/2015 Beli Lampu Philip 18 whatt 2 pcs lt 1

91 Beli Gunting dan Carter

TAHUN 2016

92 2/10/2016 Beli meja tamu lt.1

93 handycam Sonic

79
94 Tripoot (Mas Dwiky)

95 2/15/2016 beli tv Panasonic 43 inc lt.1

94 2/26/2016 1 buah jam dinding Standart Quartz warna lt.1


putih hitam

97 1 buah jam dinding Nobel Quartz Warna Lt.1


hitam

80
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KAHMI

NO. IV/MUNAS KE - 10 /2017

TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAHMI

Bismillahirrahmanirrahim

Menimbang : Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


(AD/ART) KAHMI merupakan dasar hukum dalam
menjalankan aktifitas organisasi.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga


KAHMI

Memperhatikan : Hasil Pembahasan Komisi A Musyawarah Nasional Ke-10


KAHMI pada tanggal 18 November 2017

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KAHMI


sebagaimana terlampir.

Kedua : Bahwa dengan ditetapkannya Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KAHMI hasil Munas
Ke-10 KAHMI, maka terhitung sejak tanggal ketetapan ini
AD/ART sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku.

81
Ketiga : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila
terdapat kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

82
ANGGARAN DASAR
MUKADDIMAH

Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim


Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan Islam sebagai agama yang hak
dan sempurna untuk menjadi pedoman hidup manusia dalam mencapai kebahagiaan dan
keselamatan di dunia dan akhirat.
Manusia tidak memperoleh apapun kecuali apa yang ia kerjakan, dan Allah
memerintahkan manusia agar bekerja menegakkan keadilan, kebenaran, berbuat baik
kepada manusia dan alam semesta, mencegah perbuatan mungkar serta permusuhan
sebagai wujud keimanan yang hakiki dalam kesaksian yang adil, bahwa tiada Tuhan
kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Umat Islam yang merupakan komunitas terbesar di Indonesia telah menjadi
pelopor, pelaku dan saksi sejarah dalam perjuangan melawan kezaliman kaum penjajah
sehingga mencapai kemerdekaan sebagai Negara Republik Indonesia guna melindungi
segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
bangsa Indonesia, turut bertanggung jawab dalam mewujudkan masyarakat adil makmur
yang diridloi Allah SWT dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tanggung jawab tersebut dilaksanakan
melalui kerja kemanusiaan sebagai insan akademis, pencipta dan pengabdi yang
bernafaskan Islam.
Dalam upaya mencapai tujuan dan melaksanakan tanggung jawab tersebut di
atas, dengan rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
berhimpun dalam organisasi dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
sebagai berikut :
BAB I
NAMA
Pasal 1
Organisasi ini bernama Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, disingkat KAHMI.
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
KAHMI didirikan di Surakarta tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H, bertepatan dengan
tanggal 17 September 1966, untuk waktu yang tidak ditentukan, dan berkedudukan di
Ibu Kota Negara Republik Indonesia.
83
BAB III
ASAS, SIFAT, TUJUAN, GARIS PERJUANGAN, FUNGSI DAN PERAN, DAN
MISI

Pasal 3
AZAS
Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam berazaskan Islam.

Pasal 4
SIFAT
KAHMI adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat independen, kecendekiaan dan
religius.
Pasal 5
TUJUAN
Terhimpunnya alumni HMI yang memiliki kualitas insan cita dalam mewujudkan
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

Pasal 6
GARIS PERJUANGAN
Mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UDD 1945 serta mensyiarkan Islam

Pasal 7
FUNGSI DAN PERAN
1. KAHMI berfungsi sebagai wadah berhimpun Alumni HMI untuk memberikan
keteladanan intelektual bagi umat dan bangsa dalam rangka mencapai tujuan
KAHMI.
2. KAHMI berperan sebagai :
a. Wadah pemersatu alumni HMI
b. Perekat masyarakat Indonesia yang majemuk.
c. Organisasi cendekiawan yang membawa MANFAAT bagi masyarakat,
BANGSA, negara republik Indonesia, dan bagi alam semesta
d. Wadah untuk menfasilitasi dan mendukung aktivitas HMI, terutama dalam
menyelenggarakan kegiatan pengaderan

84
e. Wadah untuk membantu alumni HMI dalam mengembangkan kepribadian, ilmu
pengetahuan, seni, kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan
lain yang sesuai dengan tujuan dan garis perjuangan KAHMI.

Pasal 8
MISI
Untuk mencapai tujuan KAHMI, maka Misi KAHMI sebagai berikut :
1. Memelihara dan meningkatkan persaudaraan sesama Anggota KAHMI dalam
meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
2. Mendinamisasikan hubungan timbal balik KAHMI dengan HMI agar setiap
anggota HMI mencapai kualitas insan cita secara paripurna dan memperkuat
basis sosial HMI di setiap kampus perguruan tinggi.
3. Memperkuat ukhuwah islamiyah bagi sesama kader umat Islam untuk berperan
aktif membangun kehidupan yang islami dalam masyarakat.
4. Meningkatkan peran kecendekiawan dalam memajukan IPTEK,
enterpreneurship dan Inovasi.
5. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk kebijakan publik
berdasarkan kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi
kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan untuk kemajuan
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Imdonesia;
6. Menjalin persaudaraan kemanusiaan dengan sesama warga dunia melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tercipta keadilan dan perdamaian dunia.

BAB IV
KODE ETIK
Pasal 9
1. KAHMI memiliki Kode Etik KAHMI sebagai penyempurnaan dari Kode Etik
KAHMI hasil Musyawarah KAHMI se-Indonesia di Cipayung tanggal 26 Mei
1973.
2. Setiap anggota KAHMI terikat dan harus mematuhi Kode Etik KAHMI
3. Penegakan Kode Etik dilaksanakan oleh Dewan Etik

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Anggota KAHMI terdiri atas :
a. Anggota biasa
b. Anggota Kehormatan

85
BAB VI
STRUKTUR PIMPINAN DAN KEKUASAAN
Pasal 11
STRUKTUR PIMPINAN
Pimpinan KAHMI terdiri dari :
1. Di tingkat Nasional disebut Majelis Nasional, disingkat MN
2. Di tingkat Propinsi disebut Majelis Wilayah, disingkat MW
3. Di tingkat Kabupaten/Kota disebut Majelis Daerah, disingkat MD
4. Di luar negeri disebut Majelis Perwakilan, disingkat MP.
5. Di instansi kerja atau perguruan tinggi, disebut Majelis Rayon, disingkat MR
Pasal 12
STRUKTUR KEKUASAAN
1. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Nasional, disingkat MUNAS.
2. Di tingkat Wilayah, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Wilayah,
disingkat MUSWIL
3. Di tingkat Daerah, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Daerah,
disingkat MUSDA.
4. Di tingkat Majelis Paerwakilan, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah
Perwakilan, disingkat MUSPER.
5. Di tingkat Rayon, kekuasaan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Rayon,
disingkat MUSRA.

BAB VII
ALAT KELENGKAPAN
Pasal 13
1. Alat kelengkapan organisasi dibentuk oleh setiap tingkatan Struktur Pimpinan
KAHMI untuk mendukung pencapaian tujuan KAHMI.
2. Alat kelengkapan terdiri dari Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Dewan Etik.
3. Alat Kelengkapan dibentuk dan bertanggung jawab kepada Pimpinan KAHMI
sesuai tingkatannya. Khusus Dewan Etik hanya dibentuk di tingkat Majelis
Nasional dan Majelis Wilayah.
Pasal 14
DEWAN PENASIHAT
1. Dewan Penasihat berfungsi memberi saran dan pertimbangan kepada Majelis
Nasional/ Majelis Wilayah/Majelis Daerah sesuai tingkatannya.
2. Dewan Penasehat diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Nasional/Majelis
Wilayah/ Majelis Daerah sesuai tingkatannya.
3. Ketentuan mengenai Dewan Penasehat diatur dalam Pedoman Organisasi yang
ditetapkan oleh Majelis Nasional.

86
Pasal 15
DEWAN ETIK
1. Dewan Etik dibentuk di tingkat nasional dan wilayah yang berfungsi sebagai
institusi yang mengawasi perilaku/ etika pengurus/ anggota dan penegak disiplin
organisasi.
2. Dewan Etik berwenang memeriksaa atau meminta keterangan terhadap pengurus
yang diduga melanggar kode etik KAHMI atau melanggar AD/ART KAHMI.
3. Dewan Etik berwenang untuk memberhentikan atau memberikan sanksi kepada
Pengurus yang terbukti melanggar kode Etik KAHMI dan AD/ART KAHMI
4. Jumlah Anggota Dewan Etik tingkat nasional sebanyak-banyaknya 15 orang dan
di tingkat wilayah sebanyak-banyaknya 9 orang.
5. Ketentuan mengenai Dewan Etik diatur dalam Pedoman Dewan Etik dan
ditetapkan oleh Majelis Nasional.

Pasal 16
DEWAN PAKAR
1. Dewan Pakar berfungsi memberikan saran dan hasil kajian dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta profesi kepada Majelis Nasional
/Wilayah/Daerah, dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan program atau
kebijakan serta pengendalian. Dewan Pakar diangkat dan diberhentikan oleh
Majelis Nasional/ Wilayah/ Daerah sesuai tingkatannya.
2. Ketentuan mengenai Dewan Pakar diatur dalam Pedoman Organisasi yang
ditetapkan oleh Majelis Nasional.

BAB VIII
LEMBAGA/BADAN OTONOM
Pasal 17
1. Lembaga/Badan Otonom merupakan lembaga atau badan yang didirikan oleh
KAHMI dalam rangka melaksanakan tujuan KAHMI.
2. Lembaga/Badan Otonom dalam aktivitasnya secara otonom dan mengikuti
peraturan serta perundangan yang berlaku.
3. Lembaga/Badan Otonom KAHMI seperti yang dimaksud pada ayat (1) diatas
antara lain : Himpunan Pengusaha KAHMI HIPKA dan lembaga lainnya sesuai
kebutuhan.

BAB IX
FORHATI
Pasal 18
1. Forhati adalah wadah berhimpunnya alumni HMIwati, yang dinamakan Forum
Alumni HMIwati atau disingkat FORHATI
87
2. Forhati adalah lembaga yang dibentuk oleh KAHMI sebagai wadah berhimpun
alumni HMIwati dan bagian yang tidak terpisahkan dari KAHMI.
3. Tugas dan Fungsi Forhati adalah sebagai wadah untuk mengembangkan potensi
dan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh alumni HMIwati dalam rangka
tercapainya tujuan KAHMI.
4. Ketentuan yang mengatur tentang Forhati diatur lebih lanjut dalam Pedoman
Forhati.

BAB X
KEKAYAAN
Pasal 19
1. Kekayaan organisasi berupa :
a. Iuran anggota dan pengurus
b. Sumbangan yang tidak mengikat
c. Aset material dan non material
2. Pengelolaan kekayaan organisasi dilakukan dengan profesional, inovatif dan
amanah.

BAB XI
ATRIBUT KAHMI
Pasal 20
1. Atribut organisasi KAHMI terdiri dari :
a. Lambang
b. Bendera
c. Pataka
d. Papan Nama
e. Kop Surat
f. Stempel
g. Kartu Anggota
h. Hymne
i. Mars
2. Ketentuan mengenai atribut KAHMI diatur dalam Pedoman Organisasi.

BAB XII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN
PEMBUBARAN
Pasal 21
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KAHMI hanya dapat
dilakukan oleh Musyawarah Nasional.

88
Pasal 22
Pembubaran KAHMI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang khusus
dilakukan untuk itu.
BAB XIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 23
DEKLARASI MUSYAWARAH ALUMNI HMI
Deklarasi Musyawarah Alumni HMI yang dideklarasikan di Surakarta tanggal 15
September 1966, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar KAHMI ini.

Pasal 24
PENUTUP
1. Anggaran Dasar ini disahkan dan ditetapkan oleh MunasKe-10 pada tanggal 18
November 2017 Pukul 11.15 di Medan dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.

89
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Anggota KAHMI terdiri dari anggota biasa dan anggota kehormatan
2. Anggota biasa adalah setiap orang yang pernah mengikuti pengaderan HMI dan
terdaftar sebagai anggota HMI.
3. Anggota Kehormatan adalah
a. anggota KAHMI yang tidak termasuk dalam ketentuan pasal 1 ayat (1).
b. Orang yang berjasa dalam pengembangan KAHMI.
c. Anggota Kehormatan ditetapkan oleh Majelis Daerah/Majelis Wilayah/Majelis
Nasional.
4. Sistem keanggotaan KAHMI diatur lebih lanjut dalam Pedoman Organisasi

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 2
HAK ANGGOTA
1. Anggota biasa mempunyai hak:
a. mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan
b. memilih dan dipilih menjadi pengurus
c. aktif dalam kegiatan KAHMI
d. mengembangkan potensi dan karir untuk prncapaian tujuan KAHMI.
2. Anggota kehormatan mempunyai hak:
a. mengajukan saran atau usul
b. aktif dalam kegiatan KAHMI

Mekanisme pelaksanaan hak anggota biasa dan anggota kehormatan lebih lanjut
diatur dalam Pedoman Organisasi.

Pasal 3
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Melaksanakan dan mematuhi AD/ART, Kode Etik dan ketentuan Pedoman
Organisasi.
2. Mendukung secara moral dan material setiap kegiatan KAHMI
3. Menjaga nama baik KAHMI dan keutuhan organisasi.
4. Membayar uang iuran KAHMI.

90
BAB III
MAJELIS NASIONAL
Pasal 4
1. Majelis Nasional adalah organ tertinggi organisasi dan bertanggungjawab kepada
Musyawarah Nasional.
2. Majelis Nasional dipimpin oleh Presidium Majelis Nasional yang dipilih dalam
Musyawarah Nasional.
3. Presidium Majelis Nasional adalah pelaksana tertinggi organisasi.
4. Presidium Majelis Nasional bekerja secara kolektif - kolegial.
5. Ketua Periodik Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Nasional adalah ex. officio
anggota Presidium Majelis Nasional KAHMI.
Pasal 5
Masa jabatan Presidium Majelis Nasional adalah 5 (lima) tahun terhitumg sejak
mengucapkan ikrar/sumpah jabatan di forum Munas yang dipandu oleh Pimpinan
Sidang Munas.
Pasal 6
Kriteria dan syarat-syarat Presidium Majelis Nasional
1. Kriteria:
a. Anggota Biasa KAHMI.
b. Berkomitmen penuh menjalankan tugas secara aktif sebagai Presidium selama
lima tahun
c. Memiliki integritas dan kapabilitas sebagai pemimpin organisasi.
d. Memiliki pengalaman organisasi dan rekam jejak yang baik selama aktif di
HMI/KAHMI serta organisasi lainnya.
e. Untuk menjaga Marwah KAHMI tentang Politik Uang, bagi calon yang terbukti
bermain Politik Uang maka dinyatakan gugur sebagai presedium terpilih.

2. Syarat:
a. Berumur sekurang-kurangnya 40 tahun pada saat pencalonan dan berdomisili di
Jabodetabeksekar (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, &
Karawang) serta menyerahkan copy Kartu Tanda Penduduk.
b. Menyampaikan biodata dan pandangannya secara tertulis, lisan atau video
tentang visi dan misi KAHMI;
c. Menyampaikan sertifikat atau tanda bukti formal pernah mengikuti pengaderan
HMI dan aktif dalam kepengurusan HMI dan/atau surat pernyataan kesaksian
dari Ketua Umum HMI dan/atau Sekretaris Umum pada tingkatan
kepengurusannya ketika menjadi pengurus dan mengikuti pengaderan HMI.
d. Menandatangani Pakta Integritas dan surat kesediaan pengunduran diri apabila
tidak aktif menjalankan tugas selama masa jabatan Presidium.
e. Tidak sedang menjabat pemimpin tertinggi Partai Politik.
f. Mengikuti tahapan seleksi yang diselenggarakan oleh Panitia Seleksi.
91
Pasal 7
Panitia Seleksi Calon Presidium dan Mekanisme Seleksi
1. Majelis Nasional membentuk Panitia Seleksi Calon Presidium Majelis Nasional
selambat-lambatnya tiga bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah
Nasional.(Munas).
2. Jumlah Panitia Seleksi terdiri dari tujuh orang, dengan keterwakilan perempuan
sekurang-kurangnya dua orang..
3. Syarat anggota Panitia Seleksi adalah:
a. Tidak dapat mencalonkan diri menjadi calon presidium
b. Pernah mengikuti pengaderan formal HMI, di tingkat nasional minimal LK2.
c. Berpangalaman menjadi pengurus Majelis Nasional KAHMI .

4. Majelis Nasional menyampaikan pemberitahuan kepada majelis wilayah dan daerah


tentang dimulainya tahapan pemilihan Presidium Majelis Nasional.
5. Setiap anggota KAHMI dapat dicalonkan dan didaftarkan oleh Majelis Wilayah,
Majelis Daerah dan Majelis Perwakilan atau secara perorangan mencalonkan diri
dan mendaftar mengikuti pemilihan Presidium Majelis Nasional melalui Panitia
Seleksi.
6. Panitia Seleksi melaksanakan tugas untuk menerima pendaftaran, melakukan seleksi
hingga menetapkan Bakal Calon Presidium untuk dibawa ke forum Munas.
7. Bakal calon Presidium yang telah ditetapkan oleh Panitia Seleksi diberikan
kesempatan untuk melakukan sosialisasi kepada keluarga besar KAHMI, Majelis
Wilayah, Majelis Perwakilan dan Majelis Daerah sebelum pelaksanaan Munas.

Pasal 8
Mekanisme Pemilihan Presidium Dalam Munas
1. Ketua Panitia Seleksi dipersilahkan oleh Pimpinan Sidang untuk membacakan
Keputusan Panitia Seleksi tentang penetapan nama-nama Bakal Calon Presidium.
2. Bakal Calon Presidium diminta menyatakan kesediaannya secara langsung di depan
peserta Munas dipandu Pimpinan Sidang. Bakal Calon yang dipanggil tiga kali oleh
Pimpinan Sidang tetapi tidak hadir maka dianggap mengundurkan diri.
3. Bakal Calon Presidium yang telah menyatakan kesediaannya secara langsung di
depan peserta Munas selanjutnya ditetapkan sebagai Calon Presidium Majelis
Nasional KAHMI.
4. Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) Calon Presidium, maka langsung ditetapkan
secara aklamasi oleh Pimpinan Sidang sebagai Presidium terpilih.
5. Setiap Majelis Wilayah, Majelis Perwakilan dan Majelis Daerah memilih 9
(sembilan) nama calon Presidium Majelis Nasional KAHMI dengan cara
menuliskan dalam kertas suara yang telah disiapkan Pimpinan Sidang.

92
6. Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI yang memperoleh suara terbanyak ke-1
sampai ke-9, ditetapkan sebagai Presidium Majelis Nasional KAHMI terpilih.
7. Apabila terjadi jumlah suara yang sama untuk calon-calon yang memperoleh suara
terbanyak ke-9, maka terhadap calon-calon tersebut akan dilakukan pemilihan
ulang sampai terpilih suara terbanyak. Pemilihan ulang dilakukan hanya oleh
Majelis Wilayah dengan cara menulis satu nama calon pada kertas suara yang
disiapkan Pimpinan Sidang.

Pasal 9
Komposisi Majelis Nasional KAHMI
1. Presidium Majelis Nasional terdiri dari 9 (sembilan) orang, sedapat mungkin
mencerminkan kewilayahan dan kompetensi atau profesi anggota KAHMI.
2. Ketua-Ketua, yang mengoordinasi beberapa Departemen dan Lembaga/Badan serta
menjadi Koordimator Wilayah yang menghimpun beberapa Majelis Wilayah.
3. Sekretaris Jenderal dan Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal.
4. Bendahara Umum dan Bendahara-Bendahara.
5. Departemen-Departemen yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan tugas,
fungsi dan program.
6. Lembaga/Badan menurut berbagai bidang kerja dan profesi. Masing-masing
lembaga/badan dipimpin oleh seorang Direktur yang ditetapkan oleh Majelis
Nasional KAHMI.
Pasal 10
1. Koordinator Presidium ditetapkan berdasarkan musyawarah mufakat para
presidium yang diputuskan dalam rapat presidium.
2. Dalam hal Koordinator Presidium berhalangan tetap atau meninggal dunia, maka
dimusyawarahkan kembali oleh para presidium presidium untuk menetukan
Koordinator Presidium.
Pasal 11
Koordinator Presidium dan Sekretaris Jenderal berwenang mewakili dan bertindak
untuk dan atas nama Majelis Nasional KAHMI.
Pasal 12
1. Anggota Presidium dinyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Presidium Majelis
Nasional KAHMI apabila :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Dinyatakan bersalah dalam tindak pidana yang dihukum penjara lima tahun atau
lebih oleh pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
d. Diberhentikan oleh Dewan Etik.
2. Apabila Anggota Presidium dinyatakan berhenti dari jabatannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di atas, berlaku ketentuan :
a. Dalam hal anggota Presidium yang berhenti satu hingga empat orang, maka
Calon Presidium yang memperoleh suara terbanyak berikutnya ditetapkan
sebagai anggota Presidium. Selanjutnya anggota Presidium tersebut

93
mengucapkan ikrar/sumpah di forum Rapat Pengurus Harian Majelis Nasional
KAHMI.
b. Dalam hal anggota Presidium yang berhenti lima orang atau lebih maka dapat
diusulkan Musyawarah Nasional Luar Biasa.

Pasal 13
Rapat-Rapat
1. Rapat Presidium adalah Rapat yang dihadiri oleh anggota Presidium.
2. Rapat Pengurus Harian adalah Rapat yang dihadiri Presidium Majelis Nasional,
Ketua-Ketua, Sekretaris Jenderal dan Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara
Umum dan Bendahara-Bendahara.
3. Rapat Pleno Majelis Nasional KAHMI adalah Rapat yang dihadiri Presidium
Majelis Nasional, Ketua-Ketua Bidang, Sekretaris Jenderal dan Wakil-Wakil
Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum dan Bendahara-Bendahara, Ketua/ Wakil
Ketua/ Sekretaris Departemen-Departemen, Direktur Lembaga-Lembaga,
Koordinator Wilayah, Ketua Periodik FORHATI Nasional, Ketua dan Sekretaris
Majelis Pakar dan Majelis Penasihat.
4. Rapat Pimpinan Nasional disingkat Rapimnas, diselenggarakan minimal sekali
dalam satu tahun yang dihadiri oleh unsur pimpinan pada Majelis Nasional dan
unsur Pimpinan Majelis Wilayah.
5. Rapat Koordinasi Nasional disingkat Rakornas, diselenggarakan minimal sekali
dalam satu periode kepengurusan yang dihadiri oleh seluruh unsur kepengurusan
Majelis Nasional/ peserta Rapat Pleno sebagaimana termaktub dalam ayat (4) pasal
ini dan utusan dari Majelis Wilayah masing-masing 2 (dua) orang dan utusan dari
Majelis Daerah masing-masing 1 (satu) orang.
6. Setiap Rapat dapat mengundang pihak-pihak tertentu diluar peserta yang tersebut
dalam pasal ini sesuai kebutuhan.
7. Ketentuan mengenai Rapat–Rapat Majelis Nasional diatur dalam Pedoman
Organisasi.

BAB IV
MAJELIS WILAYAH
Pasal 14
1. Majelis Wilayah adalah badan pelaksana organisasi di tingkat provinsi dan
bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah.
2. Majelis Wilayah berkedudukan di ibukota Provinsi.
3. Majelis Wilayah dipimpin oleh Presdium atau Ketua Umum sebagai pelaksana
organisasi tertinggi di tingkat Wilayah/Provinsi.
4. Pengurus Majelis Wilayah disahkan dan dilantik oleh Majelis Nasional.
5. Majelis Wilayah dapat dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Majelis Daerah
dalam satu Provinsi.

94
Pasal 15
1. Masa jabatan Majelis Wilayah adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak disahkan
berdasarkan surat keputusan Majelis Nasional.
2. Enam bulan sebelum masa jabatan Majelis Wilayah berakhir, maka Majelis
Nasional akan memberikan surat untuk segera mempersiapkan Muswil sebagai
Peringatan Pertama. Dalam jangka waktu tiga bulan berikutnya jika belum
memberitahukan kepada Majelis Nasional secara tertulis mengenai jadwal Muswil,
maka Majelis Nasional akan mengeluarkan surat sebagai Peringatan Kedua. Jika
dalam waktu selambat-lambatnya tiga bulan dari Peringatan Kedua, belum juga
melaksanakan Muswil, maka Majelis Nasional berwenang mengambil langkah-
langkah organisatoris, termasuk pembekuan dan membentuk caretaker sebagai
pelaksana tugas Majelis Wilayah hingga terbentuknya Pengurus baru hasil Muswil.
3. Mengenai langkah-langkah organisatoris, termasuk pembekuan dan membentuk
caretaker ditetapkan melalui Surat Keputusan Majelis Nasional.

Pasal 16
1. Anggota Presidium/Ketua Umum Majelis Wilayah dinyatakan berhenti dan atau
berhenti sementara dari jabatannya sebagai Presidium/Ketua Umum Majelis
Wilayah KAHMI apabila :
a. Meninggal dunia
b. Dinyatakan bersalah dalam tindak pidana oleh pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap yang dihukum lima tahun penjara atau lebih.
c. Dikemudian hari diketahui bukan anggota HMI.
d. Diberhentikan oleh Dewan Etik Majelis Wilayah.
2. Apabila Anggota Presidium dinyatakan berhenti dari jabatannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di atas, berlaku ketentuan :
a. Dalam hal anggota Presidium yang berhenti hanya satu orang, maka tugas
jabatannya dilaksanakan oleh anggota Presidium yang lain.
b. Dalam hal anggota Presidium yang berhenti tiga orang atau lebih maka dapat
diusulkan Musyawarah Wilayah Luar Biasa.
3. Apabila Anggota Presidium dinyatakan berhenti dari jabatannya sebagaimana
dimaksud
4. Apabila Ketua Umum Majelis Wilayah dinyatakan berhenti dari jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka ditunjuk Pejabat Sementara Ketua
Umum oleh Rapat Pengurus Harian Majelis Wilayah. Selanjutnya Pejabat
Sementara Ketua Umum selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan harus
melaksanakan Musyawarah Wilayah Luar Biasa khusus untuk memilih Ketua
Umum definitif.
5. Apabila masa jabatan tersisa kurang dari satu tahun, maka langsung dilaksanakan
Musyawarah Wilayah oleh Pejabat Sementara Ketua Umum/ Presidium.

95
Pasal 17
Komposisi Pengurus Majelis Wilayah
1. Berbentuk Presidensial terdiri dari Ketua Umum, Ketua-Ketua, Sekretaris Umum,
Sekretaris-Sekretaris, Bendahara Umum dan Bendahara-Bendahara, Biro-Biro dan
Direktur-Direktur Lembaga/Badan; atau
2. Berbentuk Presidium terdiri dari Tujuh orang anggota Presidium, Ketua-Ketua,
Sekretaris Umum dan Sekretaris-sekretaris, Bendahara Umum dan Bendahara-
Bendahara, Biro-Biro dan Direktur-Direktur Lembaga?Badan.
3. Koordinator Presidium ditetapkan berdasarkan suara terbanyak yang diperoleh
dalam Muswil. Apabila pemilihan Presidium dalam Muswil melalui
mufakat/aklamasi, maka Koordinator Presidium ditetapkan berdasarkan suara
terbanyak yang dipilih dari dan oleh para anggota Presidium.
4. Dewan Penasehat dan Dewan Pakar di tingkat Wilayah dibentuk sesuai kebutuhan.
5. Dewan Etik KAHMI Wilayah dibentuk dengan anggota sebanyak-banyaknya
sembilan orang.

Pasal 18
1. Majelis Wilayah bertanggung jawab membentuk Forum Alumni HMI-Wati
(Forhati) Wilayah.
2. Ketua Forhati Wilayah adalah ex officio anggota Presidium Majelis Wilayah,
namun tidak dapat dipilih sebagai Ketua Harian/Koordinator Presidium.
3. Apabila Majelis Wilayah menggunakan sistem presidensial, maka Ketua Forhati
menjabat salah satu Ketua Bidang yang membawahkan urusan pemberdayaan
alumni HMI-Wati dibawah Ketua Umum Majelis Wilayah.

Pasal 19
Kriteria Calon Presidium atau Ketua Umum Majelis Wilayah adalah :
a. Anggota biasa yang memiliki pengalaman sebagai pengurus HMI dan KAHMI.
b. Berkomitmen untuk meluangkan waktu, pikiran dan sumberdayanya untuk
KAHMI
c. Berdomisili tetap di wilayah provinsi tersebut dan dibuktikan dengan Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
d. Belum pernah menjabat sebagai Presidium atau Ketua Umum Majelis Wilayah
selama dua periode.

Pasal 20
Rapat-Rapat Majelis Wilayah
1. Rapat Presidium adalah Rapat yang dihadiri oleh anggota Presidium.
2. Rapat Pimpinan adalah Rapat yang dihadiri Presidium/ Ketua Umum, Ketua-Ketua,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

96
3. Rapat Pengurus Harian adalah Rapat yang dihadiri Presidium/ Ketua Umum,
Ketua-Ketua, Sekretaris Umum dan Wakil-Wakil Sekretaris Umum, Bendahara
Umum dan Bendahara-Bendahara.
4. Rapat Pleno adalah Rapat yang dihadiri Presidium/ Ketua Umum, Ketua-Ketua,
Sekretaris Umum dan Wakil-Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan
Bendahara-Bendahara, Ketua/ Wakil Ketua/Sekretaris Biro, Direktur Lembaga-
lembaga, Koordinator Presidium FORHATI, Ketua dan Sekretaris Majelis Pakar
dan Ketua Majelis Penasihat.
5. Rapat Koordinasi Wilayah disingkat Rakorwil, diselenggarakan minimal sekali
dalam satu tahun yang dihadiri oleh seluruh unsur kepengurusan Majelis Wilayah/
peserta Rapat Pleno sebagaimana termaktub dalam ayat (4) pasal ini dan utusan dari
Majelis Daerah masing-masing 3 (tiga) orang.
6. Setiap Rapat dapat mengundang pihak-pihak tertentu diluar peserta yang tersebut
dalam pasal ini sesuai kebutuhan.

BAB V
MAJELIS DAERAH

Pasal 21
1. Majelis Daerah adalah badan pelaksana organisasi di tingkat Kabupaten atau Kota
dan bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah.
2. Majelis Daerah berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota.
3. Pengurus Majelis Daerah disahkan oleh Majelis Wilayah dan tembusan Surat
Keputusan Pengesahannya wajib dikirimkan ke Majelis Nasional.
4. Majelis Daerah dilantik oleh Majelis Wilayah.
5. Majelis Daerah dapat dibentuk bila terdapat sekurang-kurangnya 10 anggota
KAHMI.
6. Majelis Daerah dapat dibentuk dari gabungan beberapa Kabupaten/Kota yang
saling berbatasan atau berdekatan.

Pasal 22
1. Masa jabatan Majelis Daerah 5 (lima) tahun terhitung sejak disahkan berdasarkan
surat keputusan Majelis Wilayah.
2. Enam bulan sebelum masa jabatan Majelis Daerah berakhir, maka Majelis Wilayah
akan memberikan surat untuk segera mempersiapkan Musda sebagai Peringatan
Pertama. Dalam jangka waktu tiga bulan berikutnya jika belum memberitahukan
kepada Majelis Wilayah secara tertulis mengenai jadwal Musda, maka Majelis
Wilayah akan mengeluarkan surat sebagai Peringatan Kedua. Jika dalam waktu
selambat-lambatnya tiga bulan dari Peringatan Kedua, belum juga melaksanakan
Musda, maka Majelis Wilayah berwenang mengambil langkah-langkah
organisatoris, termasuk pembekuan dan membentuk caretaker sebagai pelaksana
tugas Majelis Daerah hingga terbentuknya Pengurus baru hasil Musda.

97
3. Mengenai langkah-langkah organisatoris, termasuk pembekuan dan membentuk
caretaker akan ditetapkan dalam Surat Keputusan Majelis Wilayah atau Majelis
Nasional.

Pasal 23
1. Anggota Presidium/ Ketua Umum Majelis Daerah dinyatakan berhenti dari
jabatannya sebagai Presidium/ Ketua Umum Majelis Daerah KAHMI apabila :
a. Meninggal dunia
b. Diputuskan bersalah oleh pengadilan yang telah berkuatan hukum tetap dengan
hukuman pidana penjara lima tahun atau lebih.
c. Diberhentikan oleh Dewan Etik KAHMI Wilayah
2. Apabila Anggota Presidium dinyatakan berhenti dari jabatannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) di atas, berlaku ketentuan :
a. Dalam hal anggota Presidium yang berhenti hanya satu hingga dua orang, maka
tugas jabatannya dilaksanakan oleh anggota Presidium yang lain.
b. Dalam hal anggota Presidium yang berhenti tiga orang atau lebih maka dapat
diusulkan Musyawarah Daerah Luar Biasa.
3. Apabila Ketua Umum Majelis Daerah dinyatakan berhenti dari jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka ditunjuk Pejabat Sementara Ketua
Umum oleh Rapat Pengurus Harian Majelis Daerah. Selanjutnya Pejabat Sementara
Ketua Umum selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan harus melaksanakan
Musyawarah Daerah Luar Biasa khusus untuk memilih Ketua Umum definitif
untuk melanjutkan sisa masa jabatan Ketua Umum sebelumnya.
4. Apabila masa jabatan tersisa kurang dari satu tahun, maka langsung dilaksanakan
Musyawarah Daerah oleh Pejabat Sementara Ketua Umum/Presidium.

Pasal 24
Komposisi Pengurus Majelis Daerah
1. Berbentuk Presidensial terdiri dari Ketua Umum, Ketua-Ketua, Sekretaris Umum,
Sekretaris-Sekretaris, Bendahara Umum dan Bendahara-Bendahara, Divisi-Divisi
dan Direktur-Direktur Lembaga/Badan; atau
2. Berbentuk Presidium terdiri dari 5 (lima) orang anggota Presidium, Ketua-Ketua,
Sekretaris Umum dan Sekretaris-sekretaris, Bendahara Umum dan Bendahara-
Bendahara, Divisi-Divisi dan Direktur-Direktur Lembaga/Badan.
3. Koordinator Presidium ditetapkan berdasarkan suara terbanyak yang diperoleh
dalam Musda. Apabila pemilihan Presidium dalam Musda melalui
mufakat/aklamsi, maka Koordinator Presidium ditetapkan berdasarkan suara
terbanyak yang dipilih dari dan oleh para anggota Presidium.
4. Dewan Penasehat dan Dewan Pakar di tingkat Daerah dibentuk sesuai kebutuhan.

Pasal 25
1. Majelis Daerah bertanggung jawab membentuk Forum Alumni HMI-Wati (Forhati)
Daerah.

98
2. Ketua Forhati Daerah adalah ex officio anggota Presidium Majelis Daerah, namun
tidak dapat dipilih sebagai Ketua Harian/Koordinator Presidium.
3. Apabila Majelis Daerah menggunakan sistem presidensial, maka Ketua Forhati
menjabat salah satu Ketua yang membawahkan urusan pemberdayaan alumni HMI-
Wati dibawah Ketua Umum Majelis Daerah.

Pasal 26
Kriteria Calon Presidium atau Ketua Umum Majelis Daerah adalah :
a. Anggota biasa yang memiliki pengalaman sebagai pengurus HMI dan KAHMI.
b. Berkomitmen untuk meluangkan waktu, pikiran dan sumberdayanya untuk
KAHMI
c. Berdomisili tetap di Kabupaten/Kota tersebut dan dibuktikan dengan Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
d. Belum pernah menjabat sebagai Presidium atau Ketua Umum Majelis Daerah
selama dua periode.

Pasal 27
1. Daerah dengan jumlah anggota kurang dari 10 (sepuluh) orang, dapat dibentuk
Majelis Daerah dengan status Majelis Daerah Persiapan.
2. Dalam waktu sekurang-kurangnya lima tahun, setelah memenuhi syarat Majelis
Daerah Persiapan dapat ditingkatkan statusnya menjadi Majelis Daerah definitif
berdasarkan keputusan Majelis Nasional atas rekomendasi Majelis Wilayah.

Pasal 28
Rapat-Rapat Majelis Daerah
1. Rapat Presidium adalah Rapat yang dihadiri oleh anggota Presidium
2. Rapat Pimpinan adalah Rapat yang dihadiri Presidium/ Ketua Umum, Ketua-Ketua,
Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.
3. Rapat Pengurus Harian adalah Rapat yang dihadiri Presidium/ Ketua Umum,
Ketua-Ketua, Sekretaris Umum dan Wakil-Wakil Sekretaris Umum, Bendahara
Umum dan Bendahara-Bendahara.
4. Rapat Pleno adalah Rapat yang dihadiri Presidium/ Ketua Umum, Ketua-Ketua ,
Sekretaris Umum dan Wakil-Wakil Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan
Bendahara-Bendahara, Ketua/ Wakil Ketua/Sekretaris Divisi, Direktur Lembaga-
lembaga, Ketua FORHATI, Ketua dan Sekretaris Majelis Pakar dan Ketua Majelis
Penasihat.
5. Setiap Rapat dapat mengundang pihak-pihak tertentu diluar peserta yang tersebut
dalam pasal ini.

99
Pasal 29
MAJELIS RAYON
1. Majelis Rayon adalah badan pelaksana organisasi yang berkedudukan di instansi
kerja atau komunitas atau kawasan tertentu dan bertanggung jawab kepada Majelis
Daerah.
2. Majelis Rayon berfungsi untuk melaksanakan pembinaan anggota dan
pemberdayaan masyarakat.
3. Majelis Rayon dibentuk bila terdapat sekurang-kurangnya 10 anggota KAHMI.

Pasal 30
Masa jabatan Majelis Rayon 5 (lima) tahun.

Pasal 31
1. Kepengurusan Majelis Rayon ditetapkan dan disahkan oleh Majelis Daerah.
2. Komposisi Kepengurusan Majelis Rayon sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Bendahara, dan seksi-seksi sesuai kebutuhan.

Pasal 32
MAJELIS PERWAKILAN
1. Majelis Perwakilan adalah badan organisasi yang dibentuk di luar negeri minimal
terdapat 10 anggota KAHMI dalam satu negara atau gabungan beberapa negara
yang berbatasan.
2. Susunan kepengurusan Majelis Perwakilan di Luar Negeri disahkan oleh Majelis
Nasional berdasarkan usulan anggota KAHMI di satu Negara atau gabungan
beberapa Negara.

BAB VI
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 31
1. Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi.
2. Musyawarah Nasional diselenggarakan oleh Majelis Nasional.

Pasal 32
Musyawarah Nasional diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun

100
Pasal 33
Kekuasaan/ wewenang Musyawarah Nasional :
1. Meminta Pertanggung jawaban Presidium Majelis Nasional dalam masa
jabatannya.
2. Memilih dan menetapkan 9 (sembilan) Presidium Majelis Nasional.
3. Menetapkan AD/ART KAHMI dan perubahannya.
4. Menetapkan Program Kerja Nasional dan Rekomendasi Munas.
5. Menetapkan Ketetapan-ketetapan lain sesuai kebutuhan.

Pasal 34
Mekanisme Musyawarah Nasional
1. Panitia Pengarah (Steering Committee) memimpin Sidang Munas hingga dipilih
pimpinan sidang Munas.
2. Pimpinan Sidang Musyawarah Nasional dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah
Nasional.
3. Musyawarah Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
setengah tambah 1 (satu) dari jumlah Majelis Wilayah dan Daerah.
4. Peserta Musyawarah Nasional terdiri dari :
a. Majelis Nasional,
b. Utusan dari Majelis Wilayah, Majelis Daerah dan Majelis Perwakilan masing-
masing sebanyak 2 (dua) orang.

5. Hak peserta :
a. Hak bicara.
b. Majelis Wilayah, Majelis Daerah dan Majelis Perwakilan masing-masing
mempunyai hak 1 (satu) suara.
c. Majelis Daerah Persiapan hanya punya hak bicara.
6. Setelah pengesahan Ketetapan Laporan Pertanggungjawaban Presidium Majelis
Nasional, maka Presidium Majelis Nasional dinyatakan demisioner dan selanjutnya
dipilih dan ditetapkan Presidium Majelis Nasional masa bakti berikutnya.

Pasal 35
Musyawarah Nasional Luar Biasa
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkat Munaslub, diselenggarakan jika ada
keadaan luar biasa dan diusulkan tertulis oleh 2/3 jumlah Majelis Wilayah dan
Majelis Daerah.
2. Keadaan luar biasa dimaksud adalah:
a. Presidium Majelis Nasional secara kolektif melakukan pelanggaran terhadap
AD/ART KAHMI yang ditelah diperiksa dan disahkan pelanggaran tersebut
oleh Dewan Etik Nasional.
b. Lima anggota Presidium Majelis Nasional atau lebih melakukan tindak pidana
yang sudah dinyatakan dengan putusan pengadilan, yang mempunyai kekuatan
hukum tetap dan telah direkomendasikan oleh Dewan Etik Nasional.

101
c. Lima anggota Presdium Majelis Nasional atau lebih meninggal dunia sebelum
masa jabatan hingga tiga tahun berjalan.

BAB VII
MUSYAWARAH WILAYAH

Pasal 36
1. Musyawarah Wilayah memegang kekuasaan tertinggi di tingkat wilayah,
2. Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Majelis Wilayah

Pasal 37
Musyawarah Wilayah diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

Pasal 38
Kekuasaan/ wewenang Musyawarah Wilayah
1. Meminta Pertanggungjawaban Majelis Wilayah dalam masa jabatannya.
2. Memilih dan menetapkan Tujuh Presidium atau Ketua Umum Majelis Wilayah.
3. Menetapkan Program Kerja Wilayah.
4. Menetapkan Ketetapan-ketetapan lain sesuai kebutuhan Majelis Wilayah.

Pasal 39
Mekanisme Musyawarah Wilayah
1. Pimpinan Sidang Musyawarah Wilayah dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah
Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah dinyatakan kuorum apabila dihadiri lebih dari setengah
jumlah Majelis Daerah.
3. Peserta Musyawarah Wilayah terdiri dari :
a. Majelis Wilayah,
b. Utusan dari Majelis Daerah masing-masing 3 (tiga) orang.
4. Hak peserta Musyawarah Wilayah :
a. Hak bicara.
b. Majelis Daerah masing-masing mempunyai hak 1 (satu) suara.
c. Majelis Daerah Persiapan hanya punya hak bicara.
5. Setelah pengesahan Ketetapan Pertanggung jawaban Pengurus Majelis Wilayah,
maka Pengurus Majelis Wilayah tersebut dinyatakan demisioner dan selanjutnya
dipilih dan ditetapkan Presidium/Ketua Umum masa bakti berikutnya.

102
Pasal 40
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkat . Muswillub, diselenggarakan jika ada
keadaan luar biasa dan diusulkan tertulis oleh 2/3 atau lebih jumlah Majelis Daerah.
2. Keadaan luar biasa dimaksud adalah :
a. Presidium atau Ketua Umum Majelis Wilayah melakukan pelanggaran terhadap
AD/ART KAHMI yang ditelah diperiksa dan disahkan pelanggaran tersebut
oleh Dewan Etik Wilayah.
b. Ketua Umum atau Empat orang Presidium Majelis Wilayah melakukan tindak
pidana yang sudah dinyatakan dengan putusan pengadilan, yang mempunyai
kekuatan hukum tetap dan telah ditetapkan oleh Dewan Etik Wilayah.
c. Ketua Umum atau Empat anggota Presidium Majelis Wilayah meninggal dunia
sebelum masa jabatan berjalan hingga empat tahun.

BAB VIII
MUSYAWARAH DAERAH
Pasal 41
1. Musyawarah Daerah memegang kekuasaan tertinggi di tingkat daerah.
2. Musyawarah Daerah dilaksanakan oleh Majelis Daerah.

Pasal 42
Musyawarah Daerah diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

Pasal 43
Kekuasaan/ wewenang Musyawarah Daerah :
1. Meminta Pertanggung jawaban Majelis Daerah dalam masa jabatannya.
2. Memilih dan Menetapkan Lima Presidium atau Ketua Umum Majelis Daerah.
3. Menetapkan Program Kerja Majelis Daerah.
4. Menetapkan Tata tertib pemilihan Presidium atau Ketua Umum Majelis Daerah.
5. Menetapkan Ketetapan-ketetapan lain sesuai kebutuhan Majelis Daerah.

Pasal 44
Mekanisme pelaksanaan Musyawarah Daerah :
1. Pimpinan Sidang Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah
Daerah.
2. Musyawarah Daerah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
setengah tambah 1 (satu) dari jumlah anggota yang terdaftar pada Majelis Daerah
yang bersangkutan.
2. Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari :

103
a. Pengurus Majelis Daerah.
b. Utusan Majelis Rayon masing-masing 3 (tiga) orang dan/atau anggota KAHMI
yang terdaftar atau berdomiisili pada Daerah yang bersangkutan.
3. Hak peserta :
a. Hak bicara.
b. Pengurus Majelis Daerah dan Majelis Rayon dan/ atau anggota KAHMI yang
terdaftar atau bedomisili di Daerah yang bersangkutan, masing-masing
mempunyai hak 1 (satu) suara.
4. Setelah pengesahan ketetapan pertanggung jawaban Majelis Daerah, maka Majelis
Daerah tersebut dinyatakan demisioner dan selanjutnya dipilih dan ditetapkan
Ketua Umum atau Presidium masa bakti berikutnya.

Pasal 45
Musyawarah Daerah Luar Biasa
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan jika terdapat keadaan luar biasa
dan diusulkan tertulis oleh 2/3 dari jumlah anggota.
2. Keadaa luar biasa dimaksud adalah :
a. Presidium atau Ketua Umum Majelis Wilayah melakukan pelanggaran terhadap
AD/ART KAHMI yang ditelah diperiksa dan disahkan pelanggaran tersebut
oleh Dewan Etik Wilayah.
b. Tiga orang Presidium atau Ketua Umum Majelis Wilayah melakukan tindak
pidana yang sudah dinyatakan dengan putusan pengadilan, yang mempunyai
kekuatan hukum tetap dan telah direkomendasikan oleh Dewan Etik Wilayah.
c. Ketua Umum atau tiga anggota Presdium Majelis Daerah meninggal dunia
sebelum masa jabatan berjalan hingga empat tahun.

BAB IX
KODE ETIK KAHMI
Pasal 46
1. Peraturan Kode Etik Warga KAHMI mengikat secara hukum kepada semua
anggota KAHMI.
2. Penegakan Kode Etik Warga KAHMI dilakukan oleh Dewan Etik yang dibentuk di
tingkat nasional dan wilayah.
3. Ketentuan mengenai Kode Etik dan Dewan Etik diatur dalam Peraturan Majelis
Nasional.
BAB X
STRUKTUR KEWENANGAN
PERATURAN ORGANISASI
Pasal 47
1. Keputusan Presidium Majelis Nasional memiliki kekuatan hukum setingkat
dibawah Munas.

104
2. Semua Peraturan Organisasi KAHMI memiliki kewenangan berdasarkan hirarkhi
kepemimpinan organisasi yakni, Nasional, Wilayah, Daerah, Rayon /Perwakilan.
3. Keputusan atau Peraturan Organisasi yang di bawah tidak boleh bertentangan
dengan yang di atasnya.

BAB XI
PEMBUBARAN KAHMI
Pasal 48
1. Pembubaran KAHMI hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
khusus dilakukan untuk itu.
2. Musyawarah Nasional Pembubaran KAHMI, harus diusulkan oleh lebih dari 2/3
Majelis Wilayah dan Majelis Daerah, dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Majelis Wilayah
dan Daerah serta disetujui 2/3 dari peserta Musyawarah Nasional yang hadir.
3. Sesudah KAHMI dinyatakan/ditetapkan untuk dibubarkan dibentuk Tim Likuidasi.
4. Kekayaan organisasi dihibahkan kepada HMI atau organisasi yang mempunyai
maksud dan tujuan yang sejalan dengan KAHMI, yang dilaksanakan oleh Badan
Likuidasi.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 49
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan
diatur di dalam Pedoman Organisasi atau Peraturan lainnya yang ditetapkan oleh
Majelis Nasional atau Majelis Wilayah/ Daerah/Perwakilan berdasarkan struktur
kewenangan masing-masing.
Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA
105
ASTUTI MARASABESI LA BIA
ANGGOTA ANGGOTA

DIDIK SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

106
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

NO. V/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

RENCANA STRATEGIS

Bismillahirrahmanirrahim

Menimbang : Dalam rangka mewujudkan tujuan dan misi KAHMI, dipandang

perlu menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) KAHMI.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga

KAHMI

Memperhatikan : Hasil Pembahasan Komisi B Musyawarah Nasional Ke - 10

KAHMI.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) KAHMI

sebagaimana terlampir.

107
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat

kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana

mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

108
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, atas izin Allah Swt, Steering Comittee Musyawarah Nasional
KAHMI tahun 2017 dan atas bantuan tim ahli telah berhasil merampungkan draft buku
Rencana Strategis KAHMI 20 Tahun (2017-2037) dan MN KAHMI 5 Tahun (2017-2022). Buku
Renstra ini disusun dalam 2 bagian, meliputi: Bagian 1. Rencana Strategis KAHMI 20 Tahun
yang teridir dari : a) Visi dan Misi KAHMI, b) Arah Kebijakan KAHMI. Bagian 2: Rencana
Strategis MN KAHMI 5 Tahun, yang terdiri dari: a) Isu-isu Strategis, b) Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, c) Strategi dan Kebijakan, dan d) Program Strategis.

Renstra ini diharapkan menjadi acuan bagi pengurus, anggota, dan seluruh
stakeholders KAHMI dalam menjalankan roda organisasi khususnya dalam penyusunan
Rencana Kerja MN-KAHMI per - tahun.

Jakarta, Oktober 2017

Koordinator MN-KAHMI

ttd

Prof. DR. Machfud MD, SH, MH

109
DAFTAR ISI

BAGIAN I: RENCANA STRATEGIS KAHMI 20 TAHUN (2017-2037)

A. VISI DAN MISI KAHMI


B. ARAH KEBIJAKAN KAHMI

BAGIAN II: RENCANA STRATEGIS MN KAHMI 5 TAHUN

(2017-2022)

A. ISU-ISU STRATEGIS
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN MN-KAHMI
C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
D. PROGRAM STRATEGIS

110
BAGIAN I
RENCANA STRATEGIS KAHMI 20 TAHUN

A. VISI DAN MISI KAHMI 20 TAHUN

Visi KAHMI

Renstra KAHMI merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun yang
memuat Visi, Misi dan Arah Kebijakan KAHMI, maka Visi KAHMI 20 Tahun, adalah:

TERWUJUDNYA INDONESIA ADIL DAN MAKMUR YANG DIRIDHAI ALLAH SWT

Arti dan maksud Visi KAHMI 20 Tahun adalah sebagai berikut:

Visi KAHMI; merupakan komitmen seluruh anggota KAHMI yang terbentuk dari proses
perkaderan dan pengabdian di HMI dan KAHMI, untuk mewujudkanmasyarakat Indonesiaadil
danmakmur yang diridhai Allah SWT melalui terciptanya suatu perubahan kondisi peradaban,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum dan politik, indikator sebagai berikut:

Indonesia berperadaban, adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas kehidupan masyaraakat


yang kondusif, toleran dan senantiasa menjalankan ajaran agama.

Indonesia Sejahtera secara ekonomi, adalah meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan


ekonomi di masyarakat untuk kemandirian, karakter kerja dan kualitas kerja yang profesional.

Indonesia berpendidikan, adalah meningkatnya kualitas sumberdaya manusia Indonesia melalui


pendidikanmelalui peningkatan partisipasi sekolah,kuantitas dan kualitas pendidik dan tenaga
kependiddikan serta memiliki daya cipta tinggi, bersikap jujur, santun dan beradab.

Indonesia Sehat,adalah meningkatnya kualitas kesehatan dan gizi masyarakat serta tingginya
angka harapan.

Indonesia dalam perlindungan hukum dan perundang-undangan, adalah meningkatnya kualitas


penegakan hukum, peraturan perundangan dan perlindungan hak asasi manusia serta
menurunnya tingkat pelanggaran hukum.

Indonesia yang hak politiknya terlindungi,adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas


partisipasi politik masyarakat, kualitas demokrasi dan kedaulatan politik masyarakat.

111
Misi KAHMI

Sebagai upaya untuk merealisasikan Visi KAHMI 20 Tahun melalui tahapan pencapaian target
yang lebih fokus dan terarah, maka ditetapkan Misi KAHMI sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperadaban adalah suatu masyarakat yang


hidup dalam suasana damai saling menghormati, jujur, gotong royong, taat pada nilai, norma
dan ajaran serta aturan agama.
2. Mewujudkan masyarakat Indonesia Sejahtera secara ekonomi, adalahmasyarakat yang
mandiri, senang bekerja keras dan bersaing secara sehat, angkatan kerja yang terdidik.
3. Mewujudkan masyarakat Indonesia berpendidikan, adalah masyarakat yang tingkat
partisipasi sekolahnya tinggi untuk jenjang pendidikan yang semakin tinggi, jumlah pendidik
yang memiliki sertifikasi cukup dan berkualitas tinggi, jumlah kelompok akademisi dan
kepakaran tinggi, memiliki daya cipta tinggi, bersikap jujur, santun dan beradab.
4. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, adalah masyarakat dengan angka kematian
secara umum, angka kematian bayi, kematian ibu yang relatif rendah, jumlah masyarakat
yang cukup gizi dan angka harapan hidup yang relatif tinggi.
5. Mewujudkan masyarakat Indonesia dalam perlindungan hukum dan perundang-
undangan,adalah kondisi masyarakat yang merasakan tingkat kriminalitas yang semakin
rendah, jumlah kasus korupsi yang semakin kecil, terciptanya suasana aman, hilangnya rasa
ketakutan, kejadian KDRT yang semakin sedikit, hak hak masyarakat umum yang terlindungi
oleh undang undang, harmonisasi antar perundang undangan untuk kesejahteraan rakyat.
6. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang hak politiknya terlindungi,adalah kondisi
masyarakat yang tingkat partisipasinya dalam dunia politik cukup tinggi, tingkat partisipasi
kaum perempuan dalam karir politik tinggi, pelaksaan demokrasi yang melindungi hak hak
serta kepentingan masyarakat banyak termasuk hak hak menentukan sikap dan pilihan
politik.

B. ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PROGRAM KAHMI

Arah kebijakan Renstra KAHMI memuat indikator tercapainya visi dan misi KAHMI selama kurun
waktu 20 (dua puluh) tahun dengan periodesasi pencapaian dalam 5 (lima tahunan), sehingga
dapat terukur pencapaian Indonesia Adil dan Makmur yang Diridhai Allah SWT.

Prioritas program adalah implementasi dari peran KAHMI sebagai kelompok masyarakat yang
paling bertanggungjawab agar dapat memberikan kontribusi yang sebesar besarnya terhadap

112
terwujudnya masyarakat Indonesia adil dan makmur yang diridhaai Allah SWT sebagaimana
yang dicita citakan oleh HMI dan KAHMI.

Sebagai ukuran pencapaian arah kebijakan dan prioritas program Renstra KAHMI 20 Tahun,
sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperadaban, dengan arah kebijakan:


Meningkatkan kualitas dan kuantitas kehidupan masyaraakat yang kondusif, toleran
dan senantiasa menjalankan ajaran agama. Indikator sasaran Adalah suatu masyarakat
yang hidup dalam suasana damai saling meng hormati, jujur, gotong royong, taat pada
nilai, norma dan aturan agama.

TARGET TARGET TARGET


TARGET
2022-2027 2027-2032 2032-2037
2017-2022 Terpeliharanya
Tercapainya Tercapainya Tercapainya kondisi seluruh
kondisi kondisi sbgn kondisi sbgn masyarakat taat
masyarakat taat besar pada nilai, norma,
masyarakat
pada nilai, masyarakat taat dan aturan agama
terutama
norma, dan pada nilai, & per UU an,
kepada para norma,
aturan agama & jujur, damai,
pemimpin yg per UU an danaturan agama gotroy
taat pada nilai, & per UU an,

norma, dan jujur, damai,


gotroy
aturan agama
&per UU an

Kondisi Diinginkan dari Arah Kebijakan dan peran KAHMI Menurut Indikator masyarakat
berperadaban kurun waktu 20 Tahun

Periode 2017-2037
Indikator
2017 2022 2027 2032 2037
1. Muslim murtad - - - -

2. Perkelahian antar agama - - - -

3. Perkelahian antar suku - - - -

4. Peredaran Narkoba - - - -

113
5. Kenakalan Remaja - - - -

6. Tempat Maksiat - - - -

7. Ibadah di Masjid berjama’ah - - - -

8. KDRT - - - -

9. Trafiking - - - -

 Jumlah Anggota KAHMI yang aktif - - - -


sebagai Motivator dan Penggerak
Masyarakat
 Jumlah Mitra Juang yang aktif - - - -

sebagai penggerak dan motivator di


tengah masyarakat

Untuk mencapai sasaran dari berbagai indikator tersebut diatas maka peran KAHMI selama
dua puluh tahun melakukan berbagai program yakni :

 Menyiapkan anggota KAHMI muda yang taat pada nilai, norma, dan aturan agama
serta peraturan perundang undangan yang berlaku, jujur, saling menghormati dan
semangat gotong royong serta mampu menjadi motivator dan penggerak di tengah
tengah masyarakat,
 Menggalang kemitraan dengan berbagai komponen masyarakat bersama
pemerintah membangun kehidupan yang damai, saling menghormati, jujur, gotong
royong, taat pada nilai, norma dan ajaran serta aturan agama.
 Mensosialisasikan Roadmap tentang masyarakat berperadaban dari Rancangan
Induk Pembangunan Masyarakat Adil dan Makmur untuk diimplementasikan oleh
seluruh jajaran pengurus dan anggota KAHMI
 Mensosialisasikan Roadmap tentang masyarakat berperadaban dari Rancangan
Induk Pembangunan Masyarakat Adil dan Makmur untuk diimplementasikan oleh
seluruh mitra perjuangan KAHMI
 Menyiapkan Profil Masyarakat berperadaban secara berkala minimal 2 tahun sekali
 Mengevaluasi kemajuan pelaksanaan dan capaian Roadmap tentang masyarakat
berperadaban dari Rancangan Induk Pembangunan Masyarakat Adil dan Makmur
minimal setia 1 tahun sekali

114
2. Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Sejahtera secara Ekonomi, dengan arah
kebijakan: Meningkatkan kualitas dan kuantitas kehidupan masyaraakat yang
kondusif, toleran dan senantiasa menjalankan ajaran agama. Indikator sasarannya
adalah masyarakat yang mandiri, senang bekerja keras dan bersaing secara sehat,
angkatan kerja yang terdidik,

TARGET TARGET TARGET ROADMAP

2017-2022 2022-2027 2027-2032 2032-2037

Tercapainya Tercapainya Tercapainya Tercapainya


kondisi kondisi ma kondisi ma
kondisi ma
syarakat syarakat
masyarakat syarakat
mandiri, pe mandiri, pe
mandiri, mandiri, kerja keras, kerja keras,
pekerja pekerja keras, unggul dan unggul dan
trampil serta trampil serta
keras, unggul dan
memiliki pa memiliki pa
unggul dan trampil serta pan, sandang, pan, sandang,
trampil memiliki pa pangan yg pangan yg
cukup & cukup &
pan, sandang,
tabungan hr tabungan hr
pangan yg tua tua
cukup

Kondisi yang diinginkan dari arah kebijakan dan peran KAHMI Menurut Indikator masyarakat
Sejahtera Secara Ekonomi 20 Tahun

Periode 2017-2037
Indikator
2017 2022 2027 2032 2037
1. Rata 2 jlh pengeluaran masyarakat (Juta Rp ) - - - -

2. Income per capita (Rp) - - - -

3. Tingkat kesenjangan Kesejahteraan (Gini - - - -


Rasio)
4. Kemampuan Daya Beli - - - -

5. Angka Ketergantungan (%) - - - -

6. Angka Kemiskin (%) - - - -

115
7. Jumlah anggota KAHMI yang Berwirausaha - - - -

8. Jumlah Kelompok Usaha yang dibina - - - -


KAHMI
9. Jumlah Modal bergulir di kelompok usaha - - - -
binaan KAHMI
10. Jumlah Desa binaan Kahmi dalam - - - -
meningkatkan Kesejahteraan masyarakat

Agar tercapai kondisi masyarakat yang mandiri, pekerja keras, unggul dan trampil serta memiliki
papan, sandang dan pangan yang cukup serta memiliki tabungan hari tua, maka KAHMI harus
berperan dan berkontribusi melalui pelaksanaan program sebagai berikut :

1. Membangun konektifitas antara Kahmi dengan anggota dan antara sesama anggota
Kahmi serta antara Kahmi dengan berbagai komponen mitra seperjuangan Kahmi
dalam rangka mewujudkan berbagai usaha ekonomi produktif melalui Koperasi,
Lembaga Keuangan Mikro dan sebagainya,
2. Mendorong dan mengadvokasi pemerintah untuk memudahkan akses masyarakat
mendapatkan kemudahan dalam membangun usaha ekonomi produktif baik dari aspek
permodalan, perizinan, pembinaan keterampilan usaha serta pemasaran hasil usaha.
3. Menyiapkan alumni HMI muda ( anggota KAHMI Muda ) menjadi wirausahawan
yang profesional
4. Mengaktifkan lembaga-lembaga ekonomi KAHMI yang berbasis syari’ah untuk dapat
menyerap tenaga kerja dari masyarakat muslim.
5. KAHMI/Anggota Kahmi membina kelompok-kelompok usaha ditengah-tengah
masyarakat yang tergolong miskin agar secepatnya keluar dari kondisi kemiskinan
menjadi keluarga sejahtera.
6. KAHMI Membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan akses
masyarakat miskin dalam berusaha baik dalam bentuk modal, pemasaran maupun
keterampilan.
7. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Desa Desa Binaan KAHMI

3. Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang berpendidikan, dengan arah kebijakan


meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia melalui pendidikan. Indikator
sasarannya adalah masyarakat yang tingkat partisipasi sekolahnya tinggi untuk jenjang

116
pendidikan yang semakin tinggi, jumlah pendidik yang memiliki sertifikasi cukup dan
berkualitas tinggi, jumlah kelompok akademisi dan kepakaran tinggi, memiliki daya cipta
tinggi, bersikap jujur, santun dan beradab,

TARGET TARGET TARGET TARGET

2017-2022 2022-2027 2027-2032 2032-2037

Terwujudny Terwujudnya Terwujudnya Terpelihara nya


a kualitas kualitas sbgn kualitas bg kualitas
sbgn besar seluruhmasya masyarakat
masyarakat masyarakat rakat yang yang beriman,
yang yang beriman, beriman, maju, mandiri,
beriman,maj maju, maju, mapan dan
u, mandiri, mandiri, mandiri, berkeadilan di
mapan dan mapan dan mapan dan dalam
berkeadiland berkeadilan di berkeadilan di kebhinekaan
i dalam dalam dalam
kebhinekaan kebhinekaan kebhinekaan

Kondisi Diinginkan dari arah kebijakandan peran KAHMI Menurut Indikator masyarakat
berpendidikan 20 Tahun
Indikator Periode 2017-2037
2017 2022 2027 2032 2037
1. Jumlah Masyarakat Usia 18-24 thn yang - - - -
kuliah
2. Jumlah Pendidik yang bersertifikat - - - -

3. Angka Partisipasi Seko lah berbagai - - - -


tingkatan dan usia
4. Jumlah anak didik Hasil Evaluasi yang - - - -
memenuhi standart kualitas
 Jlh Anggota KAHMI yang berprofesi - - - -

Pendidik bersertifikasi
 Jlh lembaga pendidikan yang didirikan - - - -

dan dibina Kahmi


 Jlh PT/UNIV yg diba ngun atas hasil - - - -

advokasi KAHMI terhdp Bipati/


Walikota

117
Untuk terwujudnya kualitas masyarakat yang beriman, maju, mandiri, mapan dan
berkeadilan di dalam kebhinekaan maka KAHMI berperan melalui pelaksanaan programnya;

a. Mereview dan mengajukan usulan kepada legislatif dan eksekutif tentang sistem
pendidikan nasional yang benar-benar dapat mempercepat pencapaian kualitas
masyarakat yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan dalam kebhinekaan.
b. Mengajak dan mendoorong mitra perjuangan Kahmi untuk bersama-sama
memperjuangkan sistem pendidikan nasional yang benar-benar dapat mempercepat
pencapaian kualitas masyarakat yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan
dalam kebhinekaan.
c. Mengajak dan Mendorong mitra seperjuangan Kahmi untuk bersama sama menggerakkan
seluruh masyarakat agar peduli dan meningkatkan partisipasi anak-anak mereka
mengikuti pendidikan setinggi tingginya.
d. Menggerakkan anggota Kahmi agar peduli terhadap pendidikan dan berpartisipasi aktif
dalam berbagai kegiatan Kahmi dalam bidang pendidikan.
e. Kahmi melalui yayasan atau lembaga lembaga yang ada membangun sekolah-sekolah
unggulan mulai dari PUD, TK. SD. SLTP, SLTA dan PT/Universitas.
f. Mendorong dan memfasiltasi anggota Kahmi yang berprofesi pendidik untuk lebih
meningkatkan etos kerja dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan pendidikan
nasional yakni masyarakat berkualitas yang beriman, maju, mandiri, mapan dan
berkeadilan dalam kebhinekaan.

4. Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Sehat, dengan arah kebijakan meningkatkan


kualitas kesehatan dan gizi masyarakat serta tingginya angka harapan hidup. Indikator
Sasarannya adalahmasyarakat yang tingkat angka kematian secara umum, angka kematian
bayi, kematian ibu yang relatif rendah, jumlah masyarakat yang cukup gizi dan angka
harapan hidup yang relatif tinggi,

118
TARGET TARGET TARGET TARGET

2017-2022 2022-2027 2027-2032 2032-2037

Terwujud Terwujudnya Terwujudnya Terpeliharanya


masyarakat masyarakat
nya masya masyarakat
yang yang
rakat yang berprilaku yang ber
berprilaku
sadar akan hidup sehat hidup sehat prilaku hidup
pentingnya dan dan sehat dan
meningkat meningkat
hidup sehat meningkat
produktifitas produktifitas
kerja dan unggul produktifitas
dalam bekerja serta unggul
dalam bekerja

Kondisi yang diinginkan dari arah kebijakan dan peran KAHMI Menurut Indikatormasyarakat Sehat
20 Tahun

Indikator Periode 2017-2037


2017 2022 2027 2032 2037
1. Rata2 Angka Kematian Kasar - - - -

2. Angka Kematian Ibu - - - -

3. Angka Kematian Bayi - - - -

4. Angka Kematian akibat Penyakit - - - -

5. Angka Kecukupan Gizi - - - -

6. Angka Harapan Hidup - - - -

 Jumlah Dokter anggota Kahmi yang - - - -

menjadi relawan pelayanan


Kesehatan masyarakat miskin
 Jumlah Fasilitas Pelayanan - - - -

Kesehatan Yang dibangun dan di


Bina KAHMI
5. Jumlah Desa Binaan KAHMI dalam - - - -
Penyuluhan dan pelayanan Kesehatan

119
Dalam membangun masyarakat yang sehat, unggul dan produktif yang ditandai dengan angka
kematian seacara umum, angka kematian bayi, kematian ibu yang relatif rendah, serta jumlah
masyarakat yang berkecukupan gizi dan angka harapan hidup yang relatif tinggi, maka
Kahmi mengambil peran sebagai berikut ;
a. Mengajak dan mendoorong mitra perjuangan Kahmi untuk bersama-sama
memperjuangkan kepada pemerintah (pusat, provinsi dan kab/kota) agar pelaksanan
sistem pelayanan kesehatan yang benar-benar mudah diakses oleh seluruh masyarakat,
serta secara adil mendapatkan pelayanan yang berkualitas
b. Mengajak dan mendorong mitra perjuangan Kahmi untuk bersama sama menggerakkan
masyarakat untuk lebih peduli terhadap prilaku hidup sehat, lingkungan yang sehat serta
mempersiapkan generasi yang berperilaku hidup sehat
c. Menggerakkan anggota Kahmi agar peduli terhadap prilaku hidup sehat dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan Kahmi dalam bidang kesehatan.
d. Kahmi melalui yayasan atau lembaga lembaga yang ada membangun tempat-tempat
pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat miskin seperti Rumah Sakit, Klinik
dsbnya.

6. Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang senantiasa dalam perlindungan hukum dan


perundang-undangan, dengan arah kebijakan adalah meningkatkan kualitas penegakan
hukum, peraturan perundangan dan perlindungan hak asasi manusia serta menurunnya
tingkat pelanggaran hukum.Indikator sasarannya adalahsuasana masyarakat yang merasakan
tingkat kriminalitas yang semakin rendah, jumlah kasus korupsi yang semakin kecil,
terciptanya suasana aman, hilangnya rasa ketakutan, kejadian KDRT yang semakin sedikit,
hak hak masyarakat umum yang terlindungi oleh undang undang, harmonisasi antar
perundang undangan untuk kesejahteraan rakyat

120
TARGET TARGET TARGET TARGET

2017-2022 2022-2027 2027-2032 2032-2037

Terwujud Terwujudnya Terwujudnya Terpeliharanya


nya Supremasi Supremasi Supremasi
penegak hukum oleh hukum oleh hukum oleh
hukum, dan Penegak Penegak Penegak
pembuat hukum, dan hukum, dan hukum, dan
kebijakan produk UU & produk UU & produk UU & PP
publik yang PP oleh PP oleh oleh pembuat
sadar pembuat pembuat kebijakan
pentingnya kebijakan kebijakan publik yang
hidup publik yang publik yang memenuhi rasa
berkeadilan memenuhi memenuhi keadilan
rasa keadilan rasa keadilan

Kondisi yang diinginkan dari arah kebijakan dan peran KAHMI Menurut Indikator masyarakat Yang
Senantiasa Dalam Perlindungan Hukum & Perundang undangan 20 Tahun

Indikator Periode 2017-2037


2017 2022 2027 2032 2037
1. Jumlah Hakim Yang berstandart adil - - - -

2. Jumlah Kasus hukum Yang - - - -


diselesaikan
3. % Warga binaan yang terbina dgn - - - -
baik
4. Jumlah Produk UU & PP, Perda yang - - - -
memenuhi standar keadilan
 Jumlah Anggota KAHMI yang - - - -

berprofesi Pengacara, Hakim, Jaksa


yang ditingkatkan Profesionalitasnya
 Jumlah Lembaga Bantuan Hukum - - - -
KAHMI
 Jumlah UU, PP, Perda yang dikaji dan - - - -
di Advokasi KAHMI

121
Untuk mencapai terwujudnya Supremasi hukum oleh Penegak hukum, dan produk UU & PP oleh
pembuat kebijakan publik yang memenuhi rasa keadilan, maka KAHMI harus melaksanakan
perannya mellui Program :

a. Meningkatkan profesionalitas anggota Kahmi yang berprofesi sebagai Penegak


Hukum (Pengacaram Hakim, Jaksa)
b. Membentuk dan mengaktifkan Lembaga bantuan Hukum Kahmi
c. Mengkaji Produk perundang-undangan serta melakukan advokasi untuk
penyempurnaan kearah yang lebih berkeadilan

6. Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang hak politiknya terlindungi, dengan arah


kebijakan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas partisipasi politik masyarakat,
kualitas demokrasi dan kedaulatan politik masyarakat. Indikator sasarannya adalah
kondisi masyarakat yang tingkat partisipasinya dalam dunia politik cukup tinggi, tingkat
partisipasi kaum perempuan dalam karir politik tinggi, pelaksaan demokrasi yang
melindungi hak hak serta kepentingan masyarakat banyak termasuk hak hak menentukan
sikap dan pilihan politik.

TARGET TARGET TARGET TARGET

2017-2022 2022-2027 2027-2032 2032-2037

Terwujud Terwujud Terwujud nya Tepeliharanya


nya masya nya masya tingkat kondisi demo
rakat dan rakat dan partisipasi krasi yang
para Politisi para Politisi masyarakat melindungi
yang sadar yang sadar dalam dunia hak-hak serta
serta serta politik yang kepentingan
berprilaku berprilaku tinggi, serta masyarakat
demokratis demokratis karir politik banyak terma
dengan jujur dengan jujur kaum suk hak hak
dan bermoral dan bermoral perempuan menentukan
yang tinggi sikap dan
pilihan
politiknya.

122
Kondisi yang diinginkan dari arah kebijakan dan peran KAHMI Menurut Indikator masyarakat
Yang Senantiasa Dalam Perlindungan Hulum & Perundang undangan 20 Tahun

Indikator Periode 2017-2037


2017 2022 2027 2032 2037
1. Jumlah Kasus Gugatan terhdp - - - -
proses dan Hasil Pemilu &
Pemilukada
2. Tingkat Partisipasi Pemilih - - - -

3. Tingkat Karir Politik Kaum - - - -


Perempuan
4. Dampak Kesejahteraan - - - -
Masyarakat atas pelak sanaan
demokrasi
 Jumlah Anggota KAHMI yang - - - -
dibina dalam karir politik
secara profesional
 Jumlah lembaga masyarakat - - - -
yang menjadi jaringan
kekuatan politik KAHMI
 Jumlah Anggota KAHMI yang - - - -
duduk di Legislatif dan
Birokrat
 Jumlah Anggota FORHATI - - - -

yang duduk di Legislatif dan


Birokrat

Untuk terwujudnya kondisi demokrasi yang melindungi hak-hak serta kepentingan masyarakat
banyak termasuk hak menentukan sikap dan pilihannya, maka Kahmi melakukan Programnya melalui
:

a. Melakukan pembinaan kepada anggota muda Kahmi yang berminat berkecimpung dalam
dunia politik agar menjadi politikus profesional dan islami,

123
b. Membangun jaringan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai lembaga kemasyarakatan
dalam rangka penguatan Kahmi dalam bidang politik
c. Meningkatkan Kuantitas dan kualitas anggota Forhati yang berminat dan berkecimpung
dalam bidang politik.

124
BAGIAN II

RENCANA STRATEGIS MN KAHMI 5 TAHUN

A. ISU-ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
program karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (anggota KAHMI/masyarakat) dimasa
datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya dalam hal tidak
dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan peran KAHMI di masyarakat dalam
jangka panjang. Isu-isu strategis diidentifikasi berdasarkan berbagai permasalahan dan tantangan
umat dan bangsa yang sangat mendesak dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi serta disusun berdasarkan isu strategis yang dapat dimanfaatkan
sebagai peluang yang akan muncul dalam 5 (lima) tahun mendatang; termasuk untuk mengantisipasi
berbagai ancamannya.

Permasalahan

Permasalahan umat dan bangsa yang diidentifikasi MN-KAHMI dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan ada 3 permasalahan pokok yaitu : (1) merebaknya intoleransi dan krisis
kepribadian bangsa, (2) merosotnya kewibawaan negara, dan (3) melemahnya sendi-sendi
perekonomian nasional.

(1) Merebaknya Intoleransi dan Krisis Kepribadian bangsa, politik penyeragaman


telah mengikis karakter Indonesia sebagai bangsa pejuang, memudarkan solidaritas
dan gotong-royong, serta meminggirkan kebudayaan lokal. Jati diri bangsa terkoyak
oleh merebaknya konflik sektarian dan berbagai bentuk intoleransi. Negara abai
dalam menghormati dan mengelola keragaman dan perbedaan yang menjadi karakter
Indonesia sebagai bangsa yang majemuk. Sikap untuk tidak bersedia hidup bersama
dalam sebuah komunitas yang beragam telah melahirkan ekspresi intoleransi dalam
bentuk kebencian, permusuhan, diskriminasi, dan tindakan kekerasan terhadap “yang
berbeda”. Kegagalan pengelolaan keragaman itu terkait dengan masalah
ketidakadilan dalam realokasi dan redistribusi sumber daya nasional yang
memperuncing kesenjangan sosial. Pada saat yang sama, kemajuan teknologi
informasi dan transportasi yang begitu cepat telah melahirkan “dunia tanpa batas”
(borderless-state) yang pada gilirannya membawa dampak negatif berupa kejut
125
budaya (culture shock) dan ketunggalan identitas global di kalangan generasi muda
Indonesia. Hal ini mendorong pencarian kembali basis-basis identitas primodial
sebagai representasi simbolik yang menjadi pembeda dengan lainnya.
Konsekuensinya, bangsa ini berada di tengah pertarungan antara dua arus
kebudayaan. Disatu sisi, manusia Indonesia dihadapkan pada arus kebudayaan yang
didorong oleh kekuatan pasar yang menempatkan manusia sebagai komoditas
semata. Di sisi lain, muncul arus kebudayaan yang menekankan penguatan identitas
primodial di tengah derasnya arus globalisasi. Akumulasi dari kegagalan mengelola
dampak persilangan dua arus kebudayaan tersebut menjadi ancaman bagi
pembangunan karakter bangsa (nation and character building).

(2) Merosotnya kewibawaan negara, ketika negara tidak kuasa memberikan rasa aman
kepada segenap warga negara, tidak mampu mendeteksi ancaman terhadap
kedaulatan wilayah, membiarkan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), lemah
dalam penegakan hukum, dan tidak berdaya dalam mengelola konflik sosial. Negara
semakin tidak berwibawa ketika masyarakat semakin tidak percaya kepada institusi
publik dan pemimpin tidak memiliki kredibilitas yang cukup untuk menjadi teladan
dalam menjawab harapan publik terhadap perubahan ke arah yang lebih baik.
Harapan untuk menegakkan wibawa negara semakin pudar ketika negara mengikat
diri pada sejumlah perjanjian internasional yang mencederai karakter dan makna
kedaulatan yang tidak memberi keuntungan pada kepentingan nasional.

(3) Melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional, hal ini terlihat dari belum
terselesaikannya persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, kesenjangan antar
wilayah, kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat dari eksploitasi sumber daya
alam yang berlebihan, dan ketergantungan dalam hal pangan, energi, keuangan, dan
teknologi. Negara tidak mampu memanfaatkan kandungan kekayaan alam yang
sangat besar, baik yang mewujud (tangible) maupun bersifat nonfisik (intangible),
bagi kesejahteraan rakyatnya. Harapan akan penguatan sendi-sendi ekonomi bangsa
menjadi semakin jauh ketika negara tidak kuasa memberi jaminan kesehatan dan
kualitas hidup yang layak bagi warganya, gagal dalam memperkecil ketimpangan dan
ketidakmerataan pendapatan nasional, melanggengkan ketergantungan atas utang luar
negeri dan penyediaan pangan yang mengandalkan impor, dan tidak tanggap dalam

126
menghadapi persoalan krisis energi akibat dominasi alat produksi dan modal
korporasi global serta berkurangnya cadangan minyak nasional.

Isu Strategis

Isu strategis KAHMI dalam memperbaiki krisis kepribadian bangsa termasuk


intoleransi mencakup peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pengurangan kesenjangan
antar wilayah

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia


Sumber Daya manusia (SDM) adalah modal utama dalam pembangunan nasional. Oleh
karena kualitas sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan sehingga mampu memberikan daya
saing yang tinggi yang antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), dan Indeks Kesetaraan Gender (IKG). Isu strategis dalam
pembangunan SDM meliputi:

a) Isu pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat adalah meningkatkan upaya promotif
dan preventif; meningkatkan pelayanan kesehatan ibu anak, perbaikan gizi (spesifik
dan sensitif), mengendalikan penyakit menular maupun tidak menular, meningkatkan
pengawasan obat dan makanan, serta meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan. Secara khusus tantangan utama dalam lima tahun ke depan adalah dalam
meningkatkan kepersertaan Jaminan Kesehatan Nasional, penyiapan provider (supply
side) dan pengelolaan jaminaan kesehatan untuk mendukung pencapaian sasaran
nasional.
b) Isu pembangunan pendidikan antara lain adalah meningkatkan akses pendidikan
menengah melalui program Wajib Belajar 12 Tahun, dan memberikan pemihakan bagi
seluruh anak dari keluarga yang kurang mampu untuk tetap dapat menyelesaikan
sekolah sampai jenjang pendidikan menengah tanpa dipungut biaya.
c) Isu percepatan peningkatan taraf pendidikan seluruh masyarakat adalah memenuhi hak
seluruh penduduk usia sekolah dalam memperoleh layanan pendidikan dasar yang
berkualitas; meningkatkan akses pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dan
tinggi, terutama bagi masyarakat kurang mampu; menurunkan kesenjangan partisipasi
pendidikan antarkelompok sosial-ekonomi, antarwilayah dan antarjenis kelamin; dan
meningkatkan pembelajaran sepanjang hayat.

127
d) Isu memperkukuh karakter dan jatidiri bangsa adalah meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam mengadopsi budaya global yang positif dan produktif serta
meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya bahasa, adat, tradisi, dan
nilai-nilai kearifan lokal yang bersifat positif sebagai perekat persatuan bangsa;
meningkatkan promosi budaya antar daerah dan diplomasi budaya antarnegara; dan
meningkatkan kualitas pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya.
e) Isu kesetaraan gender, peranan perempuan dalam pembangunan, serta perlindungan
perempuan dan anak adalah meningkatkan pemahaman, komitmen, dan kemampuan
para pelaku pembangunan akan pentingnya pengintegrasian perspektif gender di
semua bidang dan tahapan pembangunan, dan penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender termasuk perencanaan dan peganggaran yang responsif
gender di pusat dan di daerah, serta penguatan sistem perlindungan perempuan dan
anak dari berbagai tindak kekerasan dengan melakukan berbagai upaya pencegahan
dan penindakan.

2. Kesenjangan Antar Wilayah


Ketimpangan atau kesenjangan pembangunan antarwilayah di Indonesia masih merupakan
isu strategis dalam pembangunan nasional ke depan. Kontribusi PDRB Kawasan Barat Indonesia
(KBI), yang mencakup wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali sangat dominan, yaitu sekitar 80 persen dari
PDB, sedangkan peran Kawasan Timur Indonesia (KTI) baru sekitar 20 persen. Di samping itu juga
terdapat kesenjangan antara wilayah desa dan kota.. Kesenjangan tersebut berkaitan dengan
sebaran demografi yang tidak seimbang, ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai. Upaya-
upaya pembangunan yang lebih berpihak kepada kawasan yang tertinggal menjadi suatu keharusan
untuk menangani tantangan ketimpangan dan kesenjangan pembangunan.

Isu Strategis KAHMI dalam rangka meningkatkan wibawa negara dapat dikelompokkan atas
peningkatan stabilitas dan keamanan negara, pembangunan tata kelola untuk menciptakan birokrasi
yang efektif dan efisien, serta pemberantasan korupsi

1. Stabilitas Politik dan Keamanan


Isu strategis KAHMI dalam ikut serta menjaga stabilitas sosial dan politik adalah memelihara
kebhinnekaan Indonesia yang merupakan bagian dari ajaran Islam, agar tetap menjadi faktor yang
menginspirasi, memperkaya dan menguatkan Indonesia dalam mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara yaitu kesejakeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi. Konsolidasi demokrasi diharapkan
dapat menguatkan lembaga-lembaga demokrasi yang mampu memelihara keanekaragaman menjadi

128
berkah yang besar untuk Indonesia, bukan menjadi hambatan yang menjauhkan Indonesia dari cita-
citanya. Isu strategis lainnya, adalah kesadaran kolektif masyarakat akan bahaya terorisme bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara, dan kesiapsiagaan, baik di antara lembaga lembaga pemerintah
dan juga di tingkat masyarakat. Di lain sisi, kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak
hukum, khususnya Polri, juga merupakan tantangan serius yang harus diselesaikan dalam rangka
menciptakan stabilitas keamanan. Kekuatan pertahanan juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi stabilitas politik dan keamanan. Isu strategis ke depan adalah pemenuhan
pemeliharaan dan perawatan bagi Alutsista tersebut sehingga kesiapan operasional dan tempur
dapat terjamin, serta peningkatan profesionalisme prajurit sebagai elemen utama kekuatan
pertahanan.

2. Tata Kelola: Birokrasi Efektif dan Efisien


Kualitas tata kelola pemerintahan belum dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk
mendukung keberhasilan pembangunan dan peningkatan daya saing nasional karena masih
dihadapkan pada berbagai tantangan. Oleh karena itu, agar dapat mendukung keberhasilan
pembangunan dan peningkatan daya saing nasional, tantangan utamanya adalah meningkatkan
integritas, akuntabilitas; efektifitas, dan efisiensi birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan publik.

Hubungan yang terbentuk diantara lembaga-lembaga tersebut sampai saat ini masih mencari
bentuknya yang terbaik. Keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan/mengurangi
kewenangan DPR dalam proses pembahasan APBN merupakan contoh mutakhir dari pola hubungan
yang sedang berubah tersebut. Karena itu tantangan yang dihadapi dalam tata kelola pembangunan
adalah bagaimana mempercepat proses transformasi tersebut untuk mencapai keseimbangan antara
para pihak dalam bentuknya yang terbaik yang dapat mendukung proses pembangunan nasional
kedepan secara efektif dan efisien.

3. Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan korupsi masih akan merupakan isu serius bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Korupsi sangat menghambat efektivitas mobilisasi dan alokasi sumber daya
pembangunan bagi pengentasan kemiskinan dan kelaparan, pembangunan infrastruktur, sehingga
akan sangat menghambat pencapaian pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development),
pada akhirnya akan memunculkan beragam dampak buruk bagi masyarakat luas. Isu utamanya
adalah mengefektifkan penegakan hukum, di samping upaya menyempurnaan regulasi dan
peraturan perundangan. Isu lain dalam pemberantasan korupsi adalah bagaimana mengoptimalkan
upaya pencegahan tindak pidana korupsi dengan meningkatkan efektifitas reformasi birokrasi serta

129
lebih meningkatkan kepedulian dan keikutsertaan masyarakat luas melalui pendidikan antikorupsi
bagi masyarakat luas.

Isu Strategis dalam rangka memperkuat sendi perekonomian bangsa mencakup upaya untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, percepatan pemerataan dan keadilan, dan
keberlanjutan pembangunan.

1. Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan pembangunan nasional adalah mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
setara dengan negara maju, artinya Indonesia masuk dalam negara berpendapatan perkapita yang
tinggi (high income). Pada saat yang sama, perekonomian global juga tumbuh, artinya batas antara
negara berpenghasilan rendah dan negara berpengasilan tinggi juga bergerak. Agar Indonesia
mampu menjadi negara berpendapatan tinggi, tentu memerlukan pertumbuhan yang tinggi, lebih
tinggi dari pertumbuhan global. Dengan posisi Indonesia saat ini, untuk mencapai negara
berpenghasilan tinggi pada tahun 2030, perekonomian nasional dituntut tumbuh rata-rata antara 6 –
8 persen per tahun. Inilah isu utama pembangunan ekonomi. Agar pembangunan ekonomi
berkelanjutan, pertumbuhan yang tinggi tersebut harus bersifat inklusif, serta tetap menjaga
kestabilan ekonomi.

Isu strategis perekonomian Indonesia yang akan dihadapi MN-KAHMI pada periode 5 tahun
ke depan adalah sebagai berikut:

a) Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan kemajuan ekonomi sangat


terbatas dan harus dapat ditingkatkan. Keterbatasan ketersediaan infrastruktur selama
ini merupakan hambatan utama untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam
peningkatan investasi serta menyebabkan mahalnya biaya logistik.
b) Penguatan struktur ekonomi, berupa penguatan sektor primer, sekunder dan tersier
secara terpadu, di mana sektor sekunder menjadi penggerak utama perubahan tersebut.
Kemajuan sektor industri pengolahan masih berjalan lambat.
c) Beberapa peraturan perundang-undangan yang ada, pusat dan daerah, telah menjadi
kendala untuk mendorong perekonomian ke arah yang lebih maju dan perlu
direformasi.
d) Penerapan dan penguasaan teknologi juga masih sangat terbatas. Hal ini telah
mengakibatkan ongkos untuk menghasilkan suatu produk menjadi mahal, serta
kualitas barang serta inovasi produk yang dihasilkan sangat terbatas sehingga daya
saing usaha tidak seperti yang diharapkan.

130
e) Kemampuan untuk membiayai pembangunan terbatas. Hal ini terkait dengan upaya
untuk menggali sumber-sumber penerimaan masih belum optimal. Disamping itu
jumlah anggaran yang digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif seperti subsidi
BBM masih sangat besar.
Pada periode tersebut beberapa yang terkait dengan perkembangan ekonomi global yang
perlu dicermati diantaranya adalah sebagai berikut;

a) Diberlakukannya The ASEAN Community. Peningkatan integrasi ini di satu pihak


akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi perekonomian nasional, tetapi di lain
pihak juga menuntut daya saing perekonomian nasional yang lebih tinggi.
b) Pengaruh eksternal bagi perekonomian nasional antara lain berasal dari: (a)
perekonomian Amerika Serikat, Kawasan Eropa, dan negara industri paling maju
lainnya yang diperkirakan masih tetap menjadi penggerak perekonomian dunia dan
pasar dariekspor negara berkembang, termasuk Indonesia (b) perekonomian Asia yang
diperkirakan tetap menjadi kawasan dinamis dengan motor penggerak perekonomian
Cina dan negara-negara industri di Asia lainnya, baik sebagai negara tujuan ekspor
maupun sebagai kawasan yang menarik bagi penanaman modal baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek.
c) Terdapat tiga perkembangan global yang perlu dicermati untuk masa lima tahun
mendatang, yaitu (a) krisis di kawasan Eropa sampai beberapa tahun terakhir
kondisiya masih belum pulih atau masih dalam posisi mild recovery dikhawatirkan
belum mampu meningkatkan permintaan dunia, yang pada akhirnya akan menyulitkan
ekspor Indonesia tumbuh lebih cepat (b) harga komoditas dunia masihmenunjukan
tren penurunan ataupun flatdan adanya indikasi berakhirnya era supercycle juga akan
mempengaruhi ekspor dan investasi Indonesia (c) rencana akan berakhirnya stimulus
moneter (tapering off) di AS dan dilanjutkan dengan kenaikan suku bunga, akan
mendorong naiknya biaya untuk mengakses modal internasional.

2. Percepatan Pemerataan dan keadilan


Ketimpangan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menggambarkan masih besarnya
kemiskinan dan kerentanan, yang dicerminkan oleh angka kemiskinan yang turun melambat dan
angka penyerapan tenaga kerja yang belum dapat mengurangi pekerja rentan secara berarti. Empat
kelompok rumah tangga yang diperkirakan berada pada 40 persen penduduk berpendapatan
terbawah adalah (a) angkatan kerja yang bekerja tidak penuh (underutilized) terdiri dari penduduk

131
yang bekerja paruh waktu (part time worker), termasuk di dalamnya adalah rumah tangga nelayan,
rumah tangga petani berlahan sempit, rumah tangga sektor informal perkotaan, dan rumah tangga
buruh perkotaan, dan (b) usaha mikro kecil termasuk rumah tangga yang bekerja sebagai pekerja
keluarga (unpaid worker), serta (c) penduduk miskin yang tidak memiliki aset termasuk pekerjaan.

Tantangan dalam menghilangkan kesenjangan pembangunan yang mampu meningkatkan


standar hidup penduduk 40 persen terbawah dan memastikan bahwa penduduk miskin memperoleh
perlindungan sosial adalah:

a. Menciptakan pertumbuhan inklusif. Pola pertumbuhan inklusif memaksimalkan


potensi ekonomi dan menyertakan sebanyak-banyaknya angkatan kerja dalam pasar
tenaga kerja yang baik dan ramah keluarga miskin sehingga mendorong perbaikan
pemerataan, dan pengurangan kesenjangan.
b. Memperbesar investasi padat pekerja. Terbukanya lapangan kerja baru menjadi salah
satu sarana meningkatkan pendapatan penduduk. Terciptanya lapangan kerja baru
membutuhkan investasi baru untuk menyerap kesempatan kerja seluas luasnya, untuk
menyerap angkatan kerja yang berpendidikan SD dan SLTP.
c. Memberikan perhatian khusus kepada usaha mikro dan kecil. Usaha mikro dan kecil
perlu memperoleh dukungan penguatan teknologi, pemasaran, dan permodalan, dan
akses pasar yang bagus seperti halnya usaha besar. Dukungan semacam ini perlu
diberikan mengingat sebagian besar usahanya tidak memiliki lokasi permanen, dan
mayoritas tidak berbadan hukum, sehingga rentan terhadap berbagai hambatan yang
dapat menghalangi potensinya untuk tumbuh kembang.
d. Menjamin perlindungan sosial bagi pekerja informal. Perluasan kesempatan kerja yang
baik perlu diciptakan untuk penduduk miskin atau pekerja rentan yang umumnya tidak
memiliki sumber-sumber alternatif untuk menghidupi ekonomi keluarga.
e. Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian. Isu lain yang
masih tertinggal dan memerlukan perhatian adalah sarana dan prasarana perekonomian
di daerah pedesaan, akses kredit dan jasa keuangan bagi pelaku ekonomi di pedesaan
dan sumber permodalan lainnya serta pemanfaatan riset dan teknologi pertanian.

3. Keberlanjutan Pembangunan
Ada beberapa tantangan untuk mewujudan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
secara konkrit ke dalam berbagai bidang dan daerah, yaitu:

132
a) Masih perlu adanya kesamaan dan meluasnya pemahaman berbagai pemangku
kepentingan tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan di seluruh aspek
kehidupan;
b) Pengembangan data dan ukuran pembangunan berkelanjutan serta pencerminannya ke
dalam kegiatan konkrit, baik pada dimensi (pilar) lingkungan hidup, dimensi ekonomi,
maupun pada dimensi sosial yang tercermin pada perilaku berkelanjutan;
c) Pentingnya pengembangan dan dorongan penerapan kegiatan ramah lingkungan yang
tercermin pada efisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunnya limbah, penguatan
pemantauan pencemaran termasuk fasilitasi dan dukungan perluasannya;
d) Pengembangan tata kelola yang mendorong penggunaan sumberdaya dan teknologi
bersih, termasuk langkah-langkah pengendalian pencemaran dan upaya penegakan
hukum yang disertai dengan pengembangan kapasitas institusi dan SDM secara
keseluruhan.

4. Percepatan Pembangunan Kelautan


Sebagai negara dengan luas wilayah laut yang sangat besar percepatan pembangunan
kelautan merupakan isu strategis yang harus diupayakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia. Dalam kaitan ini penegakan kedaulatan dan yurisdiksi nasional perlu diperkuat sesuai
dengan konvensi PBB tentang Hukum Laut yang telah diratifikasi. Disamping itu, isu lainnya adalah
bagaimana mengembangkan industri kelautan, industri perikanan, dan peningkatan pendayagunaan
potensi laut dan dasar laut bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Disamping itu upaya menjaga daya
dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut juga merupakan tantangan dalam pembangunan
kelautan.

B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN MN-KAHMI

Visi dan Misi

Dengan mempertimbangkan Visi, Misi dan Arah Kebijakan KAHMI 20 Tahun, serta isu-isu
strategis 5 tahun ke depan, maka visi MN-KAHMI untuk tahun 5 tahun, adalah:

133
TERHIMPUNNYA ALUMNI HMI YANG MEMILIKI KUALITAS INSAN CITA DALAM MEWUJUDKAN
MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR

YANG DIRIDHOI ALLAH SWT.

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 6 misi MN-KAHMI, sebagai berikut:

1. Memelihara dan meningkatkan persaudaraan sesama Anggota KAHMI dalam


meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
2. Mendinamisasikan hubungan timbal balik KAHMI dengan HMI agar setiap anggota
HMI mencapai kualitas insan cita secara paripurna dan memperkuat basis sosial HMI
di setiap kampus perguruan tinggi.
3. Mempererat persaudaraan dan solidaritas islamiyah bagi sesama kader umat Islam
untuk berperan aktif membangun kehidupan yang islami dalam masyarakat.
4. Meningkatkan peran kecendekiawan dalam memajukan IPTEK, enterpreneurship
dan Inovasi.
5. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk kebijakan publik berdasarkan
kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan untuk kemajuan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Imdonesia;
6. Menjalin persaudaraan kemanusiaan dengan sesama warga dunia melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tercipta keadilan dan perdamaian dunia.

Tujuan dan Sasaran


Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dengan menjawab permasalahn dan isu strategis. Rumusan tujuan dan sasaran
merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pencapaian tujuan organisasi dan sarana
untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Sementara itu sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu
tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Rumusan tujuan dan sasaran yang akan dicapai MN-KAHMI periode 5 tahun dikelompokkan
sesuai dengan Misi sebagai berikut.

134
Misi 1. Memelihara dan meningkatkan persaudaraan sesama Anggota KAHMI dalam
meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

1. Meningkatkan persaudaraan sesama anggota KAHMI, dengan sasaran:


meningkatnya persaudaraan sesama anggota KAHMI
2. Meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran anggota
KAHMI, dengan sasaran: Meningkatnya kualitas hidup, kesejahteraan dan
kemakmuran anggota KAHMI

Misi 2. Mendinamisasikan hubungan timbal balik KAHMI dengan HMI agar setiap anggota
HMI mencapai kualitas insan cita secara paripurna dan memperkuat basis sosial HMI
di setiap kampus perguruan tinggi.

1. Meningkatkan hubungan dan sinergi antara KAHMI dengan HMI, dengan


sasaran: Meningkatnya komunikasi dan koordinasi yang sinergis antara
KAHMI dan HMI.
2. Meningkatkan kualitas insan cita anggota KAHMI, dengan sasaran:
Meningkatnya kualitas insan akademis, pencipta dan pengabdi anggota
KAHMI.
3. Meningkatkan basis sosial HMI di setiap kampus perguruan tinggi , dengan
sasaran: Meningkatnya minat mahasiswa masuk HMI.
4. Meningkatkan kualitas sarana prasarana KAHMI, dengan sasaran:
meningkatya fasilitas sarana dan prasarana kegiatan KAHMI.

Misi 3. Mempererat persaudaraan dan solidaritas islamiyah bagi sesama kader


umat Islam untuk berperan aktif membangun kehidupan yang islami dalam
masyarakat.
1. Meningkatkan pengamalan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin
berdasarkan Alqur’an dan Sunnah Nabi dalam setiap bidang kehidupan
masyarakat, dengan sasaran: Meningkatnya pemahaman anggota KAHMI dan
masyarakat dan pelaksanaannya terhadap nilai-nilai ajaran Islam yang
rahmatan lil alamin berdasarkan Alqur’an dan Sunnah Nabi.
2. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan Islam untuk
membangun kehidupan keummatan dan kebangsaan, dengan sasaran:
Meningkatnya kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan Islam.
135
3. Meningkatkan peran umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan
sasaran: Meningkatnya peran umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Misi 4. Meningkatkan peran kecendekiawan dalam memajukan IPTEK,


enterpreneurship dan Inovasi.
1. Meningkatkan Kualitas sumberdaya manusia anggota KAHMI agar
berpendidikan, berprestasi dan berdaya saing, dengan sasaran: Meningkatnya
kualitas SDM anggota KAHMI dalam bidang IPTEK, entrepreneurship dan
Inovasi.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana Pendidikan KAHMI, dengan sasaran
Meningkatnya saran dan prasaran Pendidikan KAHMI

Misi 5. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk kebijakan publik berdasarkan
kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan untuk kemajuan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Imdonesia

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan public,


dengan sasaran: Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan
kebijakan public
2. Memperkuat kehadiran negara dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan
kesenjangan di masyarakat, dengan sasaran: Menurunnya tingkat kemiskinan
dan kesenjangan di Indonesia.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi dengan pelayanan
yang terjangkau dan berkualitas, dengan sasaran: Meningkatnya status
kesehatan masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan Kualitas sumberdaya manusia agar berpendidikan, berprestasi
dan berdaya saing, dengan sasaran: Meningkatnya Ketersediaan,
Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian pendidikan.
5. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik di masyarakat untuk
berdemokrasi, dengan sasaran: Meningkatnya kualitas berdemokrasi di
masyarakat.

136
6. Meningkatkan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya, dengan sasaran: Meningkatnya penegakan
hukum yang profesional, bebas korupsi dan berkeadilan
7. Memperkuat kehadiran negara dalam penyediaan lahan dan rumah layak huni
bagi masyarakat, dengan sasaran: Meningkatnya pemerataan kepemilikan
lahan dan rumah bagi masyarakat.
8. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan, dengan
sasaran: Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan.
9. Meningkatkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, dengan
sasaran: Meningkatnya penanganan terhadap penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
10. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pembangunan berkelanjutan di seluruh aspek kehidupan, dengan sasaran:
Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pembangunan berkelanjutan di seluruh aspek kehidupan.

Misi 6. Menjalin persaudaraan kemanusiaan dengan sesama warga dunia melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tercipta keadilan dan perdamaian dunia.

1. Memperkuat kehadiran negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara, dengan sasaran:
Meningkatnya penciptaan rasa aman dan tertib di lingkungan masyarakat,
serta jiwa nasionalisme masyarakat.
2. Menjalin kerjasama dalam bidang kemanusiaan, perdamaian dan iptek dengan
orgnisasi kemasyarakatan dari negara lain, dengan sasaran terjalinnya
kerjasama dalam bidang kemanusiaan, perdamaian dan iptek dengan orgnisasi
kemasyarakatan dari negara lain.

C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Strategi merupakan cara yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran jangka
menengah. Strategi menjadi rujukan penting dalam perencanaan program MN-KAHMI. Sedangakan
Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih

137
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan
arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan
pelaksanaannya.

Rumusan strategi MN-KAHMI dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
dikelompokkan berdasarkan misi sebagai berikut:

Misi 1. Memelihara dan meningkatkan persaudaraan sesama Anggota KAHMI dalam


meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran bersama

1. Memberdayakan anggota KAHMI dalam usaha peningkatan kualitas hidup,


kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
2. Memobilisasi potensi KAHMI dalam penguatan persaudaraan sesama anggota
KAHMI.

Misi 2. Mendinamisasikan hubungan timbal balik KAHMI dengan HMI agar setiap
anggota HMI mencapai kualitas insan cita secara paripurna dan
memperkuat basis sosial HMI di setiap kampus perguruan tinggi.
1. Menjalin komunikasi dan koordinasi yang sinergis dan terstruktur antara
KAHMI dan HMI.
2. Memobilisasi potensi KAHMI untuk peningkatan kualitas insan akademis,
pencipta dan pengabdi anggota KAHMI.
3. Merumuskan konsep perkaderan HMI yang modern dan profesional.
4. Merumuskan peran KAHMI dalam proses perkaderan HMI di perguruan
tinggi.
5. Memobilisasi potensi KAHMI dalam penyediaan fasilitas sarana dan
prasarana kegiatan KAHMI.

Misi 3. Mempererat persaudaraan dan solidaritas islamiyah bagi sesama kader


umat Islam untuk berperan aktif membangun kehidupan yang islami dalam
masyarakat.
1. Memberdayakan anggota KAHMI dalam menyebarkan pemahaman dan
pelaksanaan nilai-nilai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin berdasarkan
Alqur’an dan Sunnah Nabi kepada ummat dan masyarakat.

138
2. Memobilisasi potensi KAHMI dalam penguatan karakter bangsa dalam
kebhineka-an yang berdasarkan Pancasila.
3. Melakukan kerjasama dengan ormas lain dalam pemahaman dan pengamalan
ajaran agama, kebangsaan dan keIndonesiaan bagi masyarakat

Misi 4. Meningkatkan peran kecendekiawan dalam memajukan IPTEK,


enterpreneurship dan Inovasi.
1. Memobilisasi potensi KAHMI untuk peningkatan kualitas SDM anggota
KAHMI dalam bidang IPTEK, entrepreneurship dan Inovasi.
2. Membentuk lembaga Pendidikan formal dan non formal KAHMI

Misi 5. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk kebijakan publik berdasarkan
kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan untuk kemajuan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Imdonesia

1. Mendorong Pemerintah dalam pelibatan masyarakat dalam pengambilan


kebijakan publik
2. Meningkatkan kewirausahaan anggota KAHMI dan masyarakat dalam rangka
penurunan tingkat kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat.
3. Melakukan usaha-usaha partisipatif dalam rangka peningkatan status kesehatan
masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan.
4. Membentuk lembaga pendidikan dalam rangka Ketersediaan, Keterjangkauan,
Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian pendidikan bagi masyarakat.
5. Melakukan usaha-usaha partisipatif dalam rangka peningkatan kualitas
berdemokrasi di masyarakat.
6. Melakukan usaha-usaha partisipatif dalam rangka penegakan hukum yang
profesional, bebas korupsi dan berkeadilan
7. Mendorong Pemerintah dalam penyediaan lahan dan rumah layak huni bagi
masyarakat miskin.
8. Menetapkan porsi minimal 20% perempuan dalam kepengurusan MN-
KAHMI.
9. Melakukan usaha-usaha partisipatif dalam rangka penanganan terhadap
penyandang masalah kesejahteraan sosial.

139
10. Mensosialisasikan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (suistainable
development goals).

Misi 6. Menjalin persaudaraan kemanusiaan dengan sesama warga dunia melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tercipta keadilan dan perdamaian dunia.

1. Mendorong Pemerintah dalam penciptaan rasa aman dan tertib di lingkungan


masyarakat, serta jiwa nasionalisme masyarakat.
2. Melakukan partisipasi aktif dalam menjalin kerjasama dalam bidang
kemanusiaan, perdamaian dan iptek dengan orgnisasi kemasyarakatan dari
negara lain
Adapun kebijakan jangka menengah (5 tahun) MN-KAHMI yang dikelompokkan
berdasarkan misi sebagai berikut:

Misi 1. Memelihara dan meningkatkan persaudaraan sesama Anggota KAHMI


dalam meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran
bersama.
1. Peningkatan persaudaraan sesama anggota HMI
2. Peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran anggota KAHMI

Misi 2. Mendinamisasikan hubungan timbal balik KAHMI dengan HMI agar setiap anggota
HMI mencapai kualitas insan cita secara paripurna dan memperkuat basis sosial HMI
di setiap kampus perguruan tinggi.

1. Peningkatan komunikasi dan koordinasi yang sinergis dan terstruktur antara


KAHMI dan HMI.
2. Peningkatan kualitas insan akademis, pencipta dan pengabdi anggota KAHMI.
3. Perumusan konsep perkaderan HMI yang modern dan profesional.
4. Perumusan peran KAHMI dalam proses perkaderan HMI di perguruan tinggi.
5. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana kegiatan KAHMI.

Misi 3. Mempererat persaudaraan dan solidaritas islamiyah bagi sesama kader


umat Islam untuk berperan aktif membangun kehidupan yang islami dalam
masyarakat.
140
1. Peningkatan pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai ajaran Islam yang
rahmatan lil alamin berdasarkan Alqur’an dan Sunnah Nabi.
2. Penguatan karakter bangsa dalam kebhineka-an yang berdasarkan Pancasila.
3. Peningkatan kerjasama dengan ormas lain dalam pemahaman dan
pengamalan ajaran agama, kebangsaan dan keIndonesiaan bagi masyarakat

Misi 4. Meningkatkan peran kecendekiawan dalam memajukan IPTEK,


enterpreneurship dan Inovasi.
1. Peningkatan kualitas SDM anggota KAHMI dalam bidang IPTEK,
entrepreneurship dan Inovasi.
2. Pembentukan lembaga Pendidikan formal dan non formal KAHMI

Misi 5. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk kebijakan publik berdasarkan
kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan untuk kemajuan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Imdonesia

1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik


2. Peningkatan kewirausahaan anggota KAHMI dan masyarakat dalam rangka
penurunan tingkat kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat.
3. Peningkatan status kesehatan masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan.
4. Pembentukan dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan.
5. Peningkatan kualitas berdemokrasi di masyarakat.
6. Peningkatan penegakan hukum yang profesional, bebas korupsi dan
berkeadilan
7. Penyediaan lahan dan rumah layak huni bagi masyarakat miskin.
8. Pemenuhan porsi minimal 20% perempuan dalam kepengurusan MN-
KAHMI.
9. Penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial.
10. Sosialisasi 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (suistainable development
goals).

Misi 6. Menjalin persaudaraan kemanusiaan dengan sesama warga dunia melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tercipta keadilan dan perdamaian dunia.
141
1. Penciptaan rasa aman dan tertib di lingkungan masyarakat, serta jiwa
nasionalisme masyarakat.
2. Peningkatan kerjasama dalam bidang kemanusiaan, perdamaian dan iptek
dengan orgnisasi kemasyarakatan dari negara lain.

D. PROGRAM STRATEGIS

Program strategis dalam pelaksanaan misi jangka menengah adalah sebagai berikut.

Misi 1. Memelihara dan meningkatkan persaudaraan sesama Anggota KAHMI dalam


meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan kemakmuran bersama

Misi ini difokuskan pada:

a. Perwujudan persaudaraan anggota KAHMI dalam meningkatkan kualitas


hidup, kesejahteraan dan kemakmuran bersama
b. Pemberdayaan potensi KAHMI dalam menjaga persatuan umat dan bangsa
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (KeIslaman dan
KeIndonesiaan)
Program pada misi ini meliputi:

a. Program pemberdayaan anggota KAHMI


b. Program kerjasama KAHMI dengan pihak terkait dalam meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan anggota KAHMI
c. Program pengembangan data dan informasi potensi KAHMI.
Misi 2. Mendinamisasikan hubungan timbal balik KAHMI dengan HMI agar setiap anggota
HMI mencapai kualitas insan cita secara paripurna dan memperkuat basis sosial HMI
di setiap kampus perguruan tinggi.

Misi ini difokuskan pada:

a. Peningkatan komunikasi dan koordinasi yang sinergis dan terstruktur antara


KAHMI dan HMI.
b. Peningkatan kualitas insan akademis, pencipta dan pengabdi anggota
KAHMI.
c. Perumusan konsep perkaderan HMI yang modern dan profesional.
d. Perumusan peran KAHMI dalam proses perkaderan HMI di perguruan tinggi.
142
e. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana kegiatan KAHMI.
Program pada misi ini meliputi:

a. Program Sinergi KAHMI dan HMI


b. Program pemberdayaan anggota KAHMI
c. Program Perkaderan HMI
d. Program Peran KAHMI dalam perkaderan HMI
e. Program Sarana dan Prasaranan KAHMI
Misi 3. Mempererat persaudaraan dan solidaritas islamiyah bagi sesama kader
umat Islam untuk berperan aktif membangun kehidupan yang islami dalam
masyarakat.
Misi ini difokuskan pada:

a. Peningkatan pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai ajaran Islam


b. Penguatan karakter bangsa dalam kebhineka-an yang berdasarkan Pancasila.
c. Peningkatan kerjasama dengan ormas lain
Program pada misi ini meliputi:

a. Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan


Pengembangan Nilai-Nilai KeIslaman yang rahmatan lil alamin
b. Program Pengembangan Nilai Keagamaan dan KeIndonesiaan
c. Program Kerjasama dengan Ormas lain
Misi 4. Meningkatkan peran kecendekiawan dalam memajukan IPTEK,
enterpreneurship dan Inovasi.
Misi ini difokuskan pada:

a. Peningkatan kualitas SDM anggota KAHMI dalam bidang IPTEK,


entrepreneurship dan Inovasi.
b. Pembentukan lembaga Pendidikan formal dan non formal KAHMI
Program pada misi ini meliputi:

a. Program Pengembangan IPTEK


b. Program Kewirausaahaan KAHMI
c. Program Inovasi KAHMI
d. Program Pendidikan KAHMI
Misi 5. Berpartisipasi aktif dalam mengkritisi dan membentuk kebijakan publik berdasarkan
kekuatan moral dan ilmu pengetahuan dalam rangka memerangi kemiskinan,
143
keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan untuk kemajuan bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Imdonesia

Misi ini difokuskan pada:

a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik


b. Peningkatan kewirausahaan anggota KAHMI dan masyarakat.
c. Peningkatan status kesehatan masyarakat dan mutu pelayanan kesehatan.
d. Pembentukan dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan.
e. Peningkatan kualitas berdemokrasi di masyarakat.
f. Peningkatan penegakan hukum yang profesional, bebas korupsi dan
berkeadilan
g. Penyediaan lahan dan rumah layak huni bagi masyarakat miskin.
h. Pemenuhan porsi minimal 20% perempuan dalam kepengurusan MN-KAHMI.
i. Penanganan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial.
j. Sosialisasi 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (suistainable development
goals).
Program unggulan pada misi ini meliputi:

a. Program partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik


b. Program pengembangan kewirausahaan
c. Program penurunan kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat
d. Program peningkatan daya saing tenaga kerja
e. Program kesehatan dan pelayanan Kesehatan Masyarakat
f. Program pendidikan dan lembaga pendidikan
g. Program lembaga pendidikan KAHMI
h. Program reformasi sistem kepartaian dan pemilu
i. Program partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi
j. Program penegakan hukum yang berkeadilan
k. Program pencegahan tindak pidana luar biasa (teroris, korupsi dan narkoba)
l. Program Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
m. Program Penyediaan rumah layak huni
n. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
o. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
p. Program Rehabilitasi Sosial
q. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
144
r. Program Pemberdayaan Sosial
s. Program Penanganan korban Bencana
t. Program Penanggulangan Bencana
u. Program sosialisasi pembangunan berkelanjutan

Misi 6. Menjalin persaudaraan kemanusiaan dengan sesama warga dunia melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi agar tercipta keadilan dan perdamaian dunia.

Misi ini difokuskan pada:

a. Penciptaan rasa aman dan tertib di lingkungan masyarakat, serta jiwa


nasionalisme masyarakat.
b. Peningkatan kerjasama dalam bidang kemanusiaan, perdamaian dan iptek
dengan orgnisasi kemasyarakatan dari negara lain.
Program unggulan pada misi ini meliputi:

a. Program peningkatan ketertiban lingkungan


b. Program Peningkatan Kualitas Perlindungan WNI dan Badan Hukum
Indonesia di luar negeri
c. Program Perlindungan Hak dan Keselamatan pekerja migran
d. Program kerjasama kemanusiaan, perdamaian dan iptek

145
Tabel Keterkaitan Misi dan Program Strategis MN-KAHMI 5 Tahun

No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

1 Memelihara dan 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Memberdayakan anggota 1. Peningkatan 1. Program pemberdayaan


meningkatkan persaudaraan sesama persaudaraan sesama KAHMI dalam usaha persaudaraan sesama anggota KAHMI
persaudaraan sesama anggota KAHMI anggota KAHMI peningkatan kualitas anggota KAHMI
Anggota KAHMI hidup, kesejahteraan dan 2. Program pengembangan
dalam meningkatkan kemakmuran bersama. data dan informasi potensi
kualitas hidup, KAHMI.
kesejahteraan dan
kemakmuran 2. Meningkatkan 2. Meningkatnya 2. Memobilisasi potensi 2. Peningkatan kualitas Program kerjasama
bersama kualitas hidup, kualitas hidup, KAHMI dalam hidup, kesejahteraan KAHMI dengan pihak
kesejahteraan dan kesejahteraan dan penguatan persaudaraan terkait dalam
dan kemakmuran
kemakmuran anggota kemakmuran anggota sesama anggota
anggota KAHMI meningkatkan kualitas
KAHMI KAHMI KAHMI.
hidup dan kesejahteraan
anggota KAHMI

2 Mendinamisasikan 5. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Menjalin komunikasi 6. Peningkatan 1. Program Sinergi KAHMI


hubungan timbal hubungan dan sinergi komunikasi dan dan koordinasi yang komunikasi dan dan HMI
balik KAHMI antara KAHMI koordinasi yang sinergis dan terstruktur koordinasi yang
dengan HMI agar dengan HMI sinergis antara antara KAHMI dan sinergis dan
setiap anggota HMI KAHMI dan HMI. HMI. terstruktur antara
mencapai kualitas KAHMI dan HMI.
insan cita secara
paripurna dan 2. Meningkatkan 2. Meningkatnya 2. Memobilisasi potensi 2. Peningkatan kualitas 2. Program pemberdayaan
memperkuat basis kualitas insan cita kualitas insan KAHMI untuk insan akademis, anggota KAHMI
sosial HMI di setiap anggota KAHMI akademis, pencipta peningkatan kualitas
pencipta dan
kampus perguruan dan pengabdi anggota insan akademis, pencipta
tinggi KAHMI.. dan pengabdi anggota pengabdi anggota
KAHMI. KAHMI.

146
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

3. Meningkatkan basis 3. Meningkatnya minat 3. Merumuskan konsep 3. Perumusan konsep 3. Program Perkaderan HMI
sosial HMI di setiap mahasiswa masuk perkaderan HMI yang perkaderan HMI
kampus perguruan HMI. modern dan profesional.
yang modern dan
tinggi
profesional.

4. Merumuskan peran 4. Perumusan peran 4. Program Peran KAHMI


KAHMI dalam proses KAHMI dalam dalam perkaderan HMI
perkaderan HMI di proses perkaderan
perguruan tinggi. HMI di perguruan
tinggi.
4. Meningkatkan 4. meningkatya fasilitas 5. Memobilisasi potensi 5. Peningkatan fasilitas 1 Program Sarana dan
kualitas sarana sarana dan prasarana KAHMI dalam sarana dan prasarana Prasaranan KAHMI
prasarana KAHMI penyediaan fasilitas
kegiatan KAHMI. kegiatan KAHMI.
sarana dan prasarana
kegiatan KAHMI.

3 Mempererat 4. Meningkatkan 1. Meningkatnya 4. Memberdayakan anggota 1. Peningkatan 1 Program Peningkatan


persaudaraan dan pengamalan ajaran pemahaman anggota KAHMI dalam pemahaman dan Pemahaman, Penghayatan,
solidaritas islamiyah Islam yang rahmatan KAHMI dan menyebarkan pelaksanaan nilai- Pengamalan dan
bagi sesama kader lil alamin berdasarkan masyarakat dan pemahaman dan nilai ajaran Islam Pengembangan Nilai-Nilai
umat Islam untuk Alqur’an dan Sunnah pelaksanaannya pelaksanaan nilai-nilai yang rahmatan lil KeIslaman yang rahmatan
berperan aktif Nabi dalam setiap terhadap nilai-nilai ajaran Islam yang alamin berdasarkan lil alamin
membangun bidang kehidupan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin Alqur’an dan Sunnah
kehidupan yang masyarakat rahmatan lil alamin berdasarkan Alqur’an Nabi.
islami dalam berdasarkan Alqur’an dan Sunnah Nabi kepada
masyarakat dan Sunnah Nabi. ummat dan masyarakat.
2. Meningkatkan 2. Meningkatnya 2. Memobilisasi potensi 2. Penguatan karakter 2. Program Pengembangan

147
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

kerjasama dengan kerjasama dengan KAHMI dalam bangsa dalam Nilai Keagamaan dan
organisasi organisasi penguatan karakter kebhinekaan yang KeIndonesiaan
kemasyarakatan Islam kemasyarakatan bangsa dalam kebhineka- berdasarkan
untuk membangun Islam. an yang berdasarkan Pancasila.
kehidupan Pancasila.
keummatan dan
kebangsaan
3. Meningkatkan peran 3. Meningkatnya peran 3. Melakukan kerjasama 3. Peningkatan 3. Program Kerjasama
umat dalam umat dalam dengan ormas lain kerjasama dengan dengan Ormas lain
kehidupan berbangsa kehidupan berbangsa dalam pemahaman dan ormas lain dalam
dan bernegara dan bernegara pengamalan ajaran pemahaman dan
agama, kebangsaan dan pengamalan ajaran
keIndonesiaan bagi agama, kebangsaan
masyarakat dan keIndonesiaan
bagi masyarakat
4 Meningkatkan peran 3. Meningkatkan 1. Meningkatnya 3. Memobilisasi potensi 3. Peningkatan kualitas 1. Program Pengembangan
kecendekiawan Kualitas sumberdaya kualitas SDM anggota KAHMI untuk SDM anggota KAHMI IPTEK
dalam memajukan manusia anggota KAHMI dalam peningkatan kualitas dalam bidang IPTEK,
IPTEK, KAHMI agar bidang IPTEK, SDM anggota KAHMI entrepreneurship 2. Program Kewirausaahaan
enterpreneurship berpendidikan, entrepreneurship dan dalam bidang IPTEK, dan Inovasi. KAHMI
dan Inovasi. berprestasi dan Inovasi. entrepreneurship dan
berdaya saing Inovasi. 3. Program Inovasi KAHMI

2. Meningkatkan sarana 4. Meningkatnya saran 4. Membentuk lembaga 2. Pembentukan 4. Program Pendidikan


dan prasarana dan prasaran Pendidikan formal dan lembaga Pendidikan KAHMI
Pendidikan KAHMI Pendidikan KAHMI non formal KAHMI formal dan non
formal KAHMI
5. Berpartisipasi aktif 1. Meningkatkan 1. Meningkatnya 1. Mendorong pemerintah 1. Peningkatan 1. Program partisipasi
dalam mengkritisi partisipasi masyarakat partisipasi masyarakat dalam pelibatan partisipasi masyarakat dalam proses
dan membentuk dalam pengambilan dalam pengambilan masyarakat pada masyarakat dalam pengambilan kebijakan

148
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

kebijakan publik kebijakan publik kebijakan publik pengambilan kebijakan pengambilan publik
berdasarkan publik keputusan
kekuatan moral dan
ilmu pengetahuan
dalam rangka
memerangi
kemiskinan,
keterbelakangan, 2. Memperkuat 2. Menurunnya tingkat 2. Meningkatkan 2. Peningkatan 2. Program pengembangan
kebodohan dan kehadiran negara kemiskinan dan kewirausahaan anggota kewirausahaan kewirausahaan
ketidakadilan untuk dalam menurunkan anggota KAHMI dan
kesenjangan di KAHMI dan masyarakat 3. Program penurunan
kemajuan bangsa tingkat kemiskinan masyarakat dalam
dan kesenjangan di Indonesia. dalam rangka rangka penurunan kemiskinan dan
dan Negara
masyarakat penurunan tingkat tingkat kemiskinan kesenjangan di masyarakat
Kesatuan Republik
Imdonesia kemiskinan dan dan kesenjangan di 4. Program peningkatan daya
kesenjangan di masyarakat. saing tenaga kerja
masyarakat.

2. Meningkatkan 3. Meningkatnya status 3. Melakukan usaha-usaha 3. Peningkatan status 5. Program kesehatan dan
derajat kesehatan kesehatan masyarakat partisipatif dalam rangka kesehatan pelayanan Kesehatan
masyarakat yang dan mutu pelayanan Masyarakat
peningkatan status masyarakat dan
tinggi dengan kesehatan.
pelayanan yang kesehatan masyarakat mutu pelayanan
terjangkau dan dan mutu pelayanan kesehatan.
berkualitas kesehatan.

3. Meningkatkan 4. Meningkatnya 4. Membentuk lembaga 4. Pembentukan dan 6. Program pendidikan dan


Kualitas sumberdaya Ketersediaan, lembaga pendidikan

149
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

manusia agar Keterjangkauan, pendidikan dalam peningkatan kualitas


berpendidikan, Kualitas, Kesetaraan rangka Ketersediaan, lembaga pendidikan.
berprestasi dan dan Kepastian
Keterjangkauan, 7. Program lembaga
berdaya saing pendidikan.
Kualitas, Kesetaraan pendidikan KAHMI
dan Kepastian
pendidikan bagi
masyarakat.

4. Meningkatkan 5. Meningkatnya kualitas 5. Melakukan usaha-usaha 5. Peningkatan kualitas 8. Program reformasi sistem
kesadaran dan berdemokrasi di partisipatif dalam berdemokrasi di kepartaian dan pemilu
partisipasi politik di
masyarakat. rangka peningkatan masyarakat.
masyarakat untuk
berdemokrasi kualitas berdemokrasi di
masyarakat. 9. Program partisipasi
masyarakat dalam proses
demokrasi

5. Meningkatkan 6. Meningkatnya 6. Melakukan usaha-usaha 6. Peningkatan 10. Program penegakan


reformasi sistem dan penegakan hukum partisipatif dalam penegakan hukum hukum yang berkeadilan
penegakan hukum yang profesional,
rangka penegakan yang profesional,
yang bebas korupsi, bebas korupsi dan
bermartabat, dan berkeadilan hukum yang bebas korupsi dan
terpercaya profesional, bebas berkeadilan 11. Program pencegahan
korupsi dan berkeadilan tindak pidana luar biasa
(teroris, korupsi dan
narkoba)

6. Memperkuat 7. Meningkatnya 7. Mendorong Pemerintah 7. Penyediaan lahan 12. Program Keberdayaan


kehadiran negara pemerataan dalam penyediaan lahan dan rumah layak Masyarakat Pedesaan
dalam penyediaan
kepemilikan lahan dan rumah layak huni huni bagi masyarakat 13. Program Penyediaan
lahan dan rumah

150
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

layak huni bagi dan rumah bagi bagi masyarakat miskin. miskin. rumah layak huni
masyarakat masyarakat.

7. Meningkatkan 8. Meningkatnya 8. Menetapkan porsi 8. Pemenuhan porsi 14. Program Penguatan


kesetaraan dan kesetaraan dan minimal 20% minimal 20% Kelembagaan
keadilan gender keadilan gender Pengarusutamaan Gender
perempuan dalam perempuan dalam
dalam pembangunan dalam pembangunan
kepengurusan MN- kepengurusan MN- dan Anak
KAHMI KAHMI 15. Program Peningkatan
Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan

8. Meningkatkan 9. Meningkatnya 9. Melakukan usaha-usaha 9. Penanganan terhadap 16. Program Rehabilitasi


penanganan penanganan terhadap partisipatif dalam rangka penyandang masalah Sosial
penyandang masalah penyandang masalah penanganan terhadap kesejahteraan sosial. 17. Program Perlindungan dan
kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial penyandang masalah Jaminan Sosial
kesejahteraan sosial
18. Program Pemberdayaan
Sosial

19. Program Penanganan


korban Bencana
20.

21. Program Penanggulangan


Bencana

151
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

9. Meningkatkan 10. Meningkatnya 10. Mensosialisasikan 17 10. Sosialisasi 17 tujuan 22. Program sosialisasi
pemahaman dan pemahaman dan tujuan pembangunan pembangunan pembangunan
kesadaran berkelanjutan
kesadaran berkelanjutan berkelanjutan
masyarakat terhadap (suistainable
pentingnya masyarakat terhadap development goals). (suistainable
pembangunan pentingnya development goals).
berkelanjutan di pembangunan
seluruh aspek berkelanjutan di
kehidupan
seluruh aspek
kehidupan.

6 Menjalin 1. Memperkuat 1. Meningkatnya 3. Mendorong Pemerintah 3. Penciptaan rasa 1 Program peningkatan


persaudaraan kehadiran negara penciptaan rasa dalam penciptaan rasa aman dan tertib di ketertiban lingkungan
kemanusiaan dengan untuk melindungi aman dan tertib di aman dan tertib di lingkungan
sesama warga dunia segenap bangsa dan lingkungan lingkungan masyarakat, masyarakat, serta
melalui ilmu memberikan rasa masyarakat, serta serta jiwa nasionalisme jiwa nasionalisme 2 Program Peningkatan
pengetahuan dan aman kepada jiwa nasionalisme masyarakat. masyarakat. Kualitas Perlindungan
teknologi agar seluruh warga masyarakat. WNI dan Badan Hukum
tercipta keadilan dan negara
Indonesia di luar negeri
perdamaian dunia
3 Program Perlindungan
Hak dan Keselamatan
pekerja migran

2. Menjalin kerjasama 2. Terjalinnya 2. Melakukan partisipasi 2. Peningkatan 4 Program kerjasama


dalam bidang kerjasama dalam aktif dalam menjalin kerjasama dalam kemanusiaan, perdamaian
kemanusiaan, bidang dan iptek
kerjasama dalam bidang bidang kemanusiaan,
perdamaian dan kemanusiaan,
iptek dengan perdamaian dan kemanusiaan, perdamaian dan iptek
orgnisasi iptek dengan perdamaian dan iptek dengan orgnisasi

152
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

kemasyarakatan dari orgnisasi dengan orgnisasi kemasyarakatan dari


negara lain kemasyarakatan dari kemasyarakatan dari negara lain
negara lain
negara lain

153
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

NO. VI/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

REKOMENDASI MUNAS KE - 10 KAHMI

Bismillahirrahmanirrahim

Menimbang : Bahwa untuk menyikapi perkembangan internal dan eksternal

organisasi, dipandang perlu menetapkan Rekomendasi MUNAS Ke -

10 KAHMI.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga

KAHMI

Memperhatikan : Hasil Pembahasan Komisi B Musyawarah Nasional Ke - 10 KAHMI.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Rekomendasi MUNAS Ke-10 KAHMI sebagaimana terlampir.

154
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat

kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana

mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

155
REKOMENDASI MUNAS KE-10 KAHMI

PENGANTAR
Kita patut bersyukur bahwa eksistensi dan kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) masih terjaga dengan baik, di tengah-
tengah kompleksitas permasalahan kebangsaan yang dihadapi. KAHMI
berkeyakinan bahwa kesinambungan keberadaan Indonesia sebagai sebuah
negara –bangsa tetap menjadi kewajiban bersama, untuk terus diupayakan
dengan partisipasi segenap komponen bangsa termasuk KAHMI. Sementara
itu, berbagai permasalahan di lingkup internal KAHMI, baik di tingkat nasional
hingga di daerah harus disikapi dan ditindaklanjuti oleh Majelis Nasional dan
organ KAHMI lainnya sesuai wewenang, tugas dan fungsi masing-masing.

Untuk itu melalui forum Munas ke-10 ini menyampaikan


REKOMENDASI sebagai berikut :

A. INTERNAL

1. Menugaskan Majelis Nasional KAHMI untuk meningkatkan


koordinasi dalam pendirian sekretariat permanen KAHMI di seluruh
Indonesia.
2. Mendesak Majelis Nasional KAHMI melakukan inventarisasi,
optimalisasi pemanfaatan, dan penataan menyeluruh terhadap aset-
aset KAHMI dan mendapatkan status hukum yang jelas.
3. Menugaskan Majelis Nasional KAHMI untuk meningkatkan
sinergitas dengan berbagai komunitas alumni HMI.
4. Menugaskan Majelis Nasional KAHMI untuk melakukan
pengembangan Gedung KAHMI Center.
5. Menugaskan Majelis Nasional KAHMI untuk membentuk Dewan
Narasumber Tingkat Nasional (DNTN) untuk mendukung
kelancaran perkaderan HMI.
6. Menugaskan Majelis Nasional KAHMI melakukan penataan
administrasi berbasis teknologi informasi.
7. Menugaskan Majelis Nasional KAHMI untuk memfasilitasi
terbentuknya badan wakaf dan amal usaha guna mendukung
kelancaran kegiatan organisasi dan memberikan manfaat seluas-
luasnya kepada anggota KAHMI dan masyarakat.

B. EKSTERNAL

1. Politik dan kebangsaan


- KAHMI menegaskan perlunya kepemimpinan yang
mengedepankan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kepemimpinan yang mampu membuka isolasi dan mengangkat
daerah terdepan, terluar dan tertinggal, serta mampu

156
memperkecil kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu diperlukan
regulasi yang mendukung kebijakan tersebut.

- KAHMI memandang kebinekaan dan kekayaan non benda


adalah anugerah Allah yang harus dijaga dan dihormati. Oleh
karena itu adalah tugas Negara untuk memperkuat relasi
kebinekaan dan kekayaan non benda menjadi perekat persatuan
nasional sekaligus mengurangi konflik sosial. Negara harus
memfasilitasi setiap upaya warga negara dalam mewujudkan
persatuan nasional.

- KAHMI berpandangan bahwa kualitas demokrasi di Indonesia


perlu ditingkatkan, baik dari sisi infrastruktur politik maupun
suprastruktur politik. Politik transaksional masih menjadi
pemandangan yang nyata dalam setiap kontestasi politik. Oleh
karena itu sangat penting untuk terus memperkuat pendidikan
politik baik yang dilaksanakan oleh Parpol, Pemerintah, Civil
Society maupun masyarakat umum.

2. Pendidikan
- KAHMI mendesak pemerintah untuk meningkatkan Dana Abadi
Pendidikan (Sovereign Wealth Fund) secara signifikan,
sekurang-kurangnya Rp 100 Triliun per tahun untuk membiayai
beasiswa pendidikan sarjana dan pascasarjana baik dalam
negeri maupun luar negeri. Hal ini untuk mengejar ketertinggalan
Indonesia di bidang inovasi dan Iptek.
- Program Wajib Belajar sekurang-kurangnya 12 tahun harus
sepenuhnya berjalan di seluruh Indonesia.
- Memperkuat pendidikan karakter/budi pekerti berbasis akhlak
mulia (Akhlaq al karimah) baik pendidikan formal maupun
informal.

3. Ekonomi

- Pembangunan Infrastruktur harus mengutamakan daerah-daerah


terpencil, terluar dan terdepan terutama yang belum menikmati
listrik, jalan, jembatan, air bersih dan pemukiman yang layak.
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus
dipastikan dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
masyarakat setempat, dan bukan menjadi bencana yang diawali
dengan penggusuran dan berakhir dengan pemiskinan struktural.

- KAHMI mendesak terbentuknya Badan Pangan Nasional sesuai


amanat Undang-undang nomor 18 tahun 2012 dalam rangka
mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan.
Pemerintah harus menaikkan dana sektor pertanian melalui
APBN sekurang-kurangnya 5% dari total APBN setiap tahun. Hal
ini untuk mempercepat proses peningkatan produksi dan
produktivitas pertanian dalam negeri, dalam rangka mengurangi
ketergantungan pada impor pangan.

157
- Dalam sektor energi KAHMI mendukung upaya berbagai pihak
untuk mewujudkan kedaulatan energy dan keadilan energi.
Secara khusus dalam hal ini, KAHMI mendesak pemerintah
untuk meninjau ulang kontrak migas, dan mendorong Pertamina
(BUMN) tampil sebagai perusahaan yang kuat dan mampu
menjadi garda depan dalam perwujudan kedaulatan energi dan
mendukung implementasi BBM bersubsidi satu harga secara
nasional dengan volume yang cukup.

4. Hukum

- KAHMI mendukung penegakan supremasi hukum dengan


senantiasa meningkatkan integritas dan profesionalitas aparat
penegak hukum demi terwujudnya keadilan dan kepastian
hukum.
- KAHMI mendukung secara penuh upaya-upaya yang dilakukan
pemerintah, KPK dan aparat yang terkait pemberantasan korupsi
dengan menyeimbangkan upaya pencegahan dan penindakan
serta tetap mendepankan rule of law dan HAM.

5. Pertahanan Keamanan
- KAHMI mendesak pemerintah untuk memperkuat kedaulatan
nasional dan membangun pertahanan yang komprehensif di
daerah perbatasan dengan negara tetangga.
- KAHMI memandang perlu penangkalan terhadap terorisme dan
radikalisme internasional. Namun demikian KAHMI
berpandangan bahwa Pemerintah dalam hal ini aparat terkait
harus dapat bertindak secara professional dalam mengatasi aksi
terorisme dan radikalisme, sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan.

6. Kesehatan
- Pemerintah perlu meningkatkan perhatiannya untuk mengurangi
angka kematian ibu dan anak.
- Mendesak pemerintah untuk membuat roadmap dalam
penanggulangan peredaran Narkoba tidak hanya mengandalkan
BNN dan aparat keamanan, akan tetapi perlu menggunakan
sistem perang rakyat semesta.
- Pemerintah perlu secara serius menyediakan Sumber Daya
Manusia bidang kesehatan agar terpenuhinya rasio pelayanan
kesehatan.
- Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai perhatian
sepenuhnya untuk merealisasikan jaminan kesehatan nasional
yang didukung oleh BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan
yang memadai dan merata.

7. Luar Negeri
- KAHMI mendukung kebijakan Pemerintah yang merupakan
langkah untuk mempertegas orientasi Politik Luar Negeri Bebas
Aktif. Prinsip bebas aktif dalam politik luar negeri kita masih amat
relevan untuk diimplementasikan dalam dinamika hubungan
158
antar bangsa. Dalam konteks ini Indonesia harus lebih aktif lagi
dalam mendorong aktifitas internasional yang konstruktif dari
lingkup Regional, ASEAN, hingga skala internasional dan PBB.
- KAHMI mendukung sikap tegas pemerintah dalam mendukung
Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat serta
menentang kekejaman zionis Israel kepada rakyat Palestina.
KAHMI juga mendorong Pemerintah untuk mempercepat
penyelesaian krisis kemanusiaan Muslim Rohingnya dalam
kerangka ASEAN dan PBB.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

159
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

NO. VII/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

KODE ETIK KAHMI

Bismillahirrahmanirrahim

Menimbang : Bahwa untuk memberikan pedoman perilaku warga KAHMI maka


dipandang perlu untuk menetapkan Kode Etik KAHMI.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Hasil Pembahasan Komisi B Musyawarah Nasional KE - 10 KAHMI.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Mengesahkan berlakunya Kode Etik Majelis Nasional KAHMI


sebagaimana telah ditetapkan oleh Presidium Majelis KAHMI
Nasional KAHMI Pada tanggal 12 Juni 2015 yang naskah lengkapnya
tidak terpasalkan pada ketetapan ini.

160
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

161
PENGANTAR
Kordinator Presidium
Majelis Nasional KAHMI

Assalamu Alaikum Wr. Wb.


Syukur alhamdulillah, Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
(MN KAHMI) periode 2012-2017 sudah menyelesaikan satu tugas penting yang
diamanatkan oleh Munas IX KAHMI di Pekanbaru tahun 2012, yakni, menyusun
Kode Etik Warga KAHMI. Kode Etik tersebut dituangkan di dalam buku mini yang
sedang Saudara/i pegang ini. Kode Etik Warga KAHMI sangat penting untuk
membina dan mengawasi para anggota dan Pengurus KAHMI agar bertingkah laku
sesuai dengan visi dan misi KAHMI sebagaimana digagas oleh para pendirinya.
Sejak berdirinya pada 17 September 1966, Pimpinan KAHMI tidak bisa melakukan
langkah apa pun jika ada warganya yang diduga maupun nyata-nyata melakukan
pelanggaran etika.
Munas IX KAHMI di Pekanbaru pada tahun 2012 menugaskan Presidium Majelis
Nasional KAHMI untuk menyusun Kode Etik Warga KAHMI yang bisa segera
diberlakukan mengingat perkembangan yang begitu pesat dalam berbagai bidang
kehidupan bangsa dan negara kita. Itulah sebabnya, Presidium Majelis Nasional
KAHMI menyelenggarakan sidang-sidang Majelis Etik KAHMI yang juga
menyertakan beberapa tokoh KAHMI yang expert untuk menyusun Pedoman Kode
Etik Warga KAHMI. Majelis Etik KAHMI sudah menyelesaikaan tugasnya dengan
baik setelah paruh pertama tahun 2015. Buku mini diterbitkan dengan isi yang
sepenuhnya sesuai dengan kesepakatan dan keputusan Majelis Etik KAHMI tentang
Kode Etik Warga KAHMI.
Seharusnya, menurut AD/ART KAHMI, Kode Etik Warga KAHMI ini diberlakukan
melalui Musyawarah Nasional (Munas), tetapi mengingat keterbatasan waktu dan
Munas reguler sudah akan berlangsung pada tahun 2017 maka pemberlakuannya
menggunakan kebijakan transisional. Yakni, diberlakukan oleh Presidium dengan
persetujuan Majelis Etik lebih dulu tetapi harus disahkan kembali pada Munas
KAHMI X tahun 2017.
Mudah-mudahan pemberlakuan Kode Etik Warga KAHMI sebelum Munas ini bisa
menjadi pedoman dulu atas kasus-kasus yang muncul setelah pemberlakuan dan
sebelum pengesahannya pada tahun 2017.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 12 Rajab 1437 H
20 April 2016 M
MAJELIS NASIONAL KAHMI

Prof. Dr. Moh. Mahfud MD


Koordinator Presidium

162
KODE ETIK WARGA KAHMI

A. MUKADDIMAH
Islam adalah agama yang hak, diturunkan untuk membawa rahmat bagi seluruh
alam. Ajaran Islam bersumber dari wahyu yang terkandung dalam Al Qur’an
dan sunnah Rasulullah memuat petunjuk jalan bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Dengan keyakinan itu, warga
KAHMI berketetapan untuk mengikuti ajaran Islam dan menjadikannya sebagai
pedoman dalam setiap sikap dan perilakunya baik terhadap dirinya, keluarga,
masyarakat, bangsa dan lingkungannya. Setiap warga KAHMI akan selalu
menempatkan dirinya sebagai hamba Allah yang dalam segala amal
perbuatannya, dilakukan dalam rangka beribadah kepada Allah Subhanahu
Wata’ala.
KAHMI merupakan organisasi yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam
negara Kesatuan Republik Indonesia. KAHMI adalah organisasi tempat
berhimpunnya para alumni Himpunan Mahasiswa Islam dan mempunyai latar
belakang historis dan aspiratif dengan Himpunan Mahasiswa Islam dalam
rangka melanjutkan cita-cita Himpunan Mahasiswa Islam. Bagi KAHMI,
Indonesia merupakan wahana perjuangan dan pengabdian dalam rangka
beribadah kepada Allah SWT. Setiap warga KAHMI menyadari bahwa
Indonesia adalah negara dengan masyarakatnya yang plural tetapi memiliki
satu tekad dan kesadaran serta tujuan bersama untuk membangun bangsa
yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur dengan dasar Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan/perwakilan dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk menjamin tercapainya misi KAHMI dan untuk menjaga nama baik,
kehormatan, martabat, citra dan kewibawaan KAHMI dan alumni HMI, serta
untuk membangun hubungan yang baik diantara warga KAHMI dengan
masyarakat lingkungannya, perlu ditetapkan Kode Etik sebagai penuntun sikap
dan perilaku setiap warga KAHMI. Kode Etik ini disusun dengan dasar
keyakinan bahwa setiap warga KAHMI adalah muslim yang dalam
kehidupannya selalu taat dan mengikuti ajaran Islam. Setiap warga KAHMI
adalah warga Indonesia yang memahami kepribadian bangsanya serta
memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga bangsa dan setiap
warga KAHMI adalah alumni HMI yang memiliki sikap dan perilaku akademis,
pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu Wata’ala.

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN
a. KAHMI adalah organisasi berhimpunnya para alumni HMI yang didirikan di
Surakarta tanggal 2 Jumadil Awal 1386 H, bertepatan dengan tanggal 17
September 1966.
b. Kode Etik adalah Kode Etik Warga KAHMI yang ditetapkan berdasarkan
Keputusan MUNAS KAHMI;

163
c. Warga KAHMI adalah setiap alumni HMI yang menjadi pengurus KAHMI
dalam semua tingkatan dan/atau setiap alumni HMI yang terdaftar sebagai
anggota KAHMI;
d. Kode Etik ini berlaku dan wajib dipatuhi oleh setiap Warga KAHMI;
e. Majelis Etik adalah Dewan yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Musyawarah Nasional KAHMI dengan susunan dan kewenangan
sebagaimana diatur dalam Kode Etik ini; f. Pengawas Etik adalah Pengawas
Etik yang berdasarkan Kode Etik ini.
g. Musyawarah Nasional KAHMI adalah musya warah yang diadakan oleh
KAHMI yang memiliki kewenangan mengambil keputusan tertinggi dalam
organisasi KAHMI.
h. HMI adalah Himpunan Mahasiswa Islam.

C. KEPRIBADIAN WARGA KAHMI


1. Insan yang mencerminkan sikap, tindakan dan perilaku seorang yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT.
2. Insan yang jujur terhadap dirinya sendiri dan terhadap sesama dalam
menjalankan seluruh peran dan aktivitasnya, baik untuk diri sendiri, keluarga,
masyarakat dan bangsa.
3. Insan yang dapat menjaga amanah yang dibebankan kepadanya.
4. Insan yang istiqamah, yaitu yang teguh dan tidak goyah dalam
mempertahankan prinsip hidup yang dianutnya.
5. Insan yang mempunyai integritas, satu kata dan perbuatan dan tidak munafik.
6. Insan yang bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh peran dan tugas
yang dipercayakan kepadanya.
7. Insan yang memiliki keahlian dan kemampuan, dalam kedudukan dan jabatan
apa pun memiliki tanggung jawab membangun masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia menuju tercapainya masyarakat adil, makmur yang diridhoi
Allah SWT.
8. Insan yang mengutamakan prinsip keadilan dalam setiap langkah yang
diarahkan untuk kepentingan dan kemajuan bersama Warga KAHMI,
masyarakat dan bangsa.
9. Insan yang dapat memelihara dan mengutamakan ukhuwah (persaudaraan),
baik di kalangan sesama Warga KAHMI dan HMI umat Islam (ukhuwah
Islamiyah), sesama warga bangsa dan tanah air (ukhuwah wathaniyah).

D. PEDOMAN PERILAKU WARGA KAHMI


1. Dalam hubungan antar Warga KAHMI, setiap Warga KAHMI memiliki sikap
dan perilaku :
a. Saling mengikat diri dalam jalinan persaudaraan dan rasa solidaritas yang
tinggi terutama dalam penghayatan dan pelaksanaan kepribadian Warga
KAHMI;

164
b. Saling membantu dalam kebajikan, terutama dalam rangka pengembangan
diri atau profesi untuk meningkatkan harkat dan martabat sesama warga
KAHMI;
c Dengan kesabaran dan kebijaksanaan, saling mengingatkan demi
kebenaran, kebaikan serta kemaslahatan diri pribadi, organisasi KAHMI,
dan masyarakat umum;
d. Meminta maaf atas kesalahan, memberi maaf, dan tidak boleh menaruh
dendam karena kesalahan yang terjadi;
e. Saling menghargai dan menghormati pendapat dan sikap masing-masing
sekalipun berbeda;
f. Saling menasihati mengenai masalah yang dihadapi dalam kedudukannya
masing-masing;
g. Saling menjaga dan membela kehormatan dan nama baik;
h. Menjauhkan diri dari perbuatan atau ucapan secara lisan atau tulisan,
tertutup atau terbuka yang dapat merugikan sesama Warga KAHMI;
i. Dengan ikhlas menurut kemampuannya masing-masing memberi
pertolongan secara langsung atau tidak langsung ke pada sesama Warga
KAHMI yang sedang tertimpa musibah atau yang sedang dalam
kesempitan.
2. Dalam hubungan antar Warga KAHMI dan organisasi KAHMI, setiap Warga
KAHMI memiliki sikap dan perilaku :
a. Menjadikan KAHMI sebagai forum konsultasi antar warga dalam
pengembangan profesi dan mission tanpa mengurangi kesempatan
berkomunikasi dan berkonsultasi secara langsung antara Warga KAHMI
yang bersangkutan;
b. Menurut kemampuannya menyumbangkan tenaga, fikiran dan materi
kepada KAHMI bagi kepentingan pelaksanaan tugas KAHMI;
c. KAHMI dalam batas wewenang dan kemampuannya mengusahakan
bantuan kepada Warga KAHMI yang benar-benar membutuhkan dalam
rangka pengembangan profesi atau demi kepentingan pengembangan
mission;
d. Menjauhkan diri dari perbuatan dan ucapan baik lisan ataupun tulisan,
tertutup atau terbuka yang dapat merugikan nama baik KAHMI atau yang
dapat menghalang-halangi atau meng hambat pelaksanaan tugas dan
peran KAHMI;
e. Mendahulukan berkonsultasi dengan KAHMI mengenai masalah yang
samasama dihadapi oleh warga KAHMI. Apabila ada perbedaan
diusahakan secara maksimal untuk diatasi dan dengan melokalisir
persoalan serta mencegah konflik terbuka.
3. Dalam hubungan antar Warga KAHMI dengan Anggota HMI, setiap Warga
KAHMI memiliki sikap dan perilaku :
a. Menjalin rasa persaudaraan dalam mengemban mission HMI;

165
b. Menurut kemampuannya memberi con toh kepada anggota HMI dalam hal-
hal beribadah, studi, rekreasi dan peng abdian dalam rangka pembinaan
kepribadian anggota HMI.
4. Dalam hubungan antar Warga KAHMI dengan Organisasi HMI, setiap Warga
KAHMI memiliki sikap dan perilaku:
a. Memberi bantuan konsultasi dan/ atau bantuan moril dan materil bagi HMI
dengan mengingat kemampuan dan kedudukan Warga KAHMI serta
instansi HMI yang bersangkutan;
b. Dalam memberi bantuan selalu memperhatikan norma hukum dan
peraturan yang berlaku;
c. Dalam memberikan bantuan harus tetap menjaga independensi HMI.
5. Dalam hubungan warga KAHMI dengan masyarakat lingkungannya, setiap
warga KAHMI memiliki sikap dan prilaku:
a. Konstruktif (amar ma’ruf nahi mungkar).
b. Menjadi tauladan dan panutan bagi warga masyarakat sekitarnya.
c. Berusaha memberi jalan keluar atas masalah yang dihadapi oleh
masyarakat.
6. Dalam hubungan warga KAHMI dengan jabatan yang sedang diembannya
setiap warga KAHMI memiliki sikap dan perilaku:
a. Menjaga amanah jabatan yang diberikan dengan sebaik baiknya.
b. Berlaku adil, jujur dan terpercaya dalam mengambil setiap keputusan.
7. Sikap dan perilaku Warga KAHMI yang melanggar atau menyimpang dari
kepribadian dan pedoman perilaku Warga KAHMI dapat dikenai sanksi Etik
sesuai ketentuan dalam Kode Etik ini.
E. MAJELIS ETIK
Untuk menjaga dan menegakkan Kode Etik, KAHMI membentuk Majelis Etik
KAHMI, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Susunan Organisasi, Keanggotaan dan Kewenangan
i. Majelis Etik merupakan perangkat orga nisasi KAHMI yang dibentuk oleh
Musyawarah Nasional KAHMI untuk menjaga dan menegakkan Kode Etik
Warga KAHMI;
ii. Majelis Etik KAHMI beranggotakan tujuh orang dipilih pada saat
Musyawarah Nasional KAHMI;
iii. Anggota Majelis Etik dan Pengawas Etik merupakan Warga KAHMI yang
menjadi panutan bagi warga KAHMI.
b. Kewenangan
i. Majelis Etik berwenang untuk memeriksa dan mengambil putusan
menjatuhkan sanksi Etik terhadap Warga KAHMI atas setiap pengaduan
pelanggaran Etik yang dilakukan Warga KAHMI;
ii. Majelis Etik berwenang membentuk Pengawas Etik pada tingkat nasional
yang dipilih dari beberapa orang anggota Majelis Etik

166
iii. Membentuk peraturan tata kerja Majelis Etik dan acara pemeriksaan
pengaduan sepanjang tidak diatur dalam Kode Etik ini.
F. PENGAWAS ETIK
Untuk melakukan pengawasan sehari-hari kepatuhan atas Kode Etik, dibentuk
Pengawas Etik, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Susunan Organisasi dan Keanggotaan
i. Pengawas Etik dibentuk pada tingkat kepe ngurusan KAHMI di tingkat
nasional dan daerah;
ii. Pada tingkat nasional pembentukan, penetapan anggota dan pimpinan
Pengawas Etik ditetapkan oleh Majelis Etik yang anggotanya dipilih dari
beberapa orang anggota Majelis Etik;
iii. Pada tingkat daerah, pembentukan dan penetapan anggota pimpinan
Pengawas Etik dilakukan oleh Musyawarah Daerah KAHMI.
b. Tugas dan Kewenangan
i. Pengawas Etik memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan pembinaan
dan sosialisasi Kode Etik, pengawasan sehari-hari atas dipatuhinya Kode
Etik oleh Warga KAHMI;
ii. Pengawas Etik mengusulkan kepada Majelis Etik untuk memeriksa kasus
pangaduan atau temuan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh
Warga KAHMI;
iii. Pada tingkat nasional Pengawas Etik menerima pengajuan pengaduan
dugaan pelanggaran Etik dari Pengawas Etik di tingkat Daerah, atau secara
langsung menerima dan/atau mengajukan dugaan pelanggaran Etik yang
dilakukan oleh Warga KAHMI yang tidak diajukan oleh Pengawas Etik di
tingkat Daerah;
iv. Pada tingkat Daerah, Pengawas Etik melakukan pembinaan dan sosialisasi
Kode Etik, menerima pengaduan dugaan pelanggaran Etik oleh Warga
KAHMI di tingkat Daerahnya masing-masing dan mengajukannya kepada
Pengawas Etik di tingkat Nasional;
v. Pengawas Etik pada setiap tingkat berwenang memanggil dan mendengar
keterangan dari pengadu, orang lain yang dianggap mengetahui adanya
pelanggaran serta menyampaikan teguran lisan jika terjadi pelanggaran;
vi. Pengawas Etik pada setiap tingkatan mengajukan dugaan pelanggaran
Kode Etik kepada Majelis Etik, apabila menurut Pengawas Etik Warga
KAHMI yang bersangkutan diduga melakukan pelanggaran berat Kode Etik
disertai pertimbangan dan rekomendasi kepada Majelis Etik;
vii.Prosedur dan Tata Kerja Pengawas Etik yang belum cukup diatur dalam
Kode Etik ini ditentukan dan ditetapkan oleh Majelis Etik.
G. SANKSI ETIK
Setiap Warga KAHMI yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik
berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Majelis Etik dapat dijatuhi sanksi berupa:
a. teguran lisan
b. teguran tertulis
167
c. pemberhentian sebagai pengurus KAHMI dan/atau sebagai anggota KAHMI.
H. PENGADUAN, PEMERIKSAAN DAN PUTUSAN
a. Pengaduan Pengawas Etik pada setiap tingkatan, menerima pengaduan
masyarakat, Warga KAHMI atau pengurus/anggota HMI atas dugaan
pelanggaran Etik yang dilakukan oleh Warga KAHMI.
b. Pemeriksaan
i. Majelis Etik melakukan pemeriksaan secara jujur dan seksama atas setiap
dugaan pelanggaran Etik yang diajukan kepadanya dengan memperhatikan
per timba ngan dari Pengawas Etik, mendengar keterangan dari pihak-
pihak yang dianggap mengetahui terjadinya pelang garan Etik serta
mendengar pembelaan dari Warga KAHMI yang diduga telah melakukan
pelanggaran;
ii. Majelis Etik dapat membuat aturan pemeriksaan dan prosedur beracara
dalam memeriksa setiap pengaduan atas pelanggaran Kode Etik sepanjang
hal yang tidak diatur dalam Kode Etik ini.
c. Putusan
i. Putusan Majelis Etik Nasional bersifat final dan mengikat;
ii. Putusan Majelis Etik mengenai pemberhentian anggota hanya dapat
dilakukan upaya banding pada forum Musyawarah Nasional KAHMI;
d. Atas putusan Majelis Etik Daerah yang menjatuhkan sanksi Warga KAHMI
dapat mengajukan keberatan kepada Majelis Etik Nasional melalui Pengawas
Etik KAHMI Nasional;
e. Setiap Warga KAHMI yang dijatuhi sanksi dapat meminta rehabilitasi di
Musyawarah Nasional KAHMI.
I. LAIN-LAIN
1. Untuk pertama kali Kode Etik ini ditetapkan oleh Presidium Majelis Nasional
KAHMI dan selanjutnya akan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional;
2. Menugaskan kepada Majelis Etik untuk melakukan sosialisasi Kode Etik ini;
3. Hal-hal lain yang belum atau tidak cukup diatur dalam Kode Etik ini dapat
diatur lebih lanjut oleh Majelis Etik.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 12 Juni 2015

MAJELIS ETIK MAJELIS NASIONAL KAHMI

Ttd ttd

Drs. M. Jusuf Kalla Prof. Dr. Edy Suandy Hamid, M.Ec


Ketua Wakil Ketua

168
Ttd ttd

Dr. Sulastomo, MPH Drs. Ahmad Zaky Siradj


Wakil Ketua Sekretaris

Ttd ttd

Harun Kamil, SH Nazaruddin Nasuition, SH, MH


Anggota Anggota

Ttd ttd

Drs. Firdaus Wadjdi Drs. Solihin


Anggota Anggota

Ttd ttd

Dr. Fahmi Idris, MH Aisyah Aminy, SH


Anggota Anggota

Ttd ttd

Drs. Sularso Prof. Dr. Aida Vitayala


Anggota Anggota

Ttd ttd

Drs. Sahar L. Hassan Prof Dr. Moh. Zaidun, SH


Anggota Anggota

Ttd ttd

Drs. Chumaidi Syarif Romas, M.Si Dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes
Anggota Anggota

169
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : VIII /MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

TATA TERTIB PEMILIHAN PRESEDIUM

MASA BAKTI 2017-2017

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran jalannya Pemilihan Presidium


Majelis Nasional KAHMI maka perlu ditetapkan tata tertib Calon
Presidium Majelis Nasional KAHMI.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Saran, pendapat dan kesepakatan peserta Musyawarah Nasional Ke -


10 KAHMI tanggal 18 November 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Tata tertib pemilihan Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI


Masa Bhakti 2017-2022 sebagaimana terlampir.

170
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila
terdapat kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

171
TATA TERTIB PEMILIHAN
PRESIDIUM MAJELIS NASIONAL KAHMI
MASA BAKTI 2017-2022

1. Pimpinan Sidang Membacakan Hasil keputusan Panitia Seleksi pemilihan anggota


presidium Majelis Nasional KAHMI periode 2017-2022.

2. Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI periode 2017-2022 yang telah ditetapkan
berdasarkan Hasil keputusan Panitia Seleksi, diminta menyatakan kesediaan di
depan peserta MUNAS.

3. Bagi Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI periode 2017-2022 yang tidak hadir
dinyatakan mengundurkan diri dari pencalonan.

4. Calon Presidium yang telah menyatakan kesediaanya mengikuti tahap selanjutnya


untuk dipilih oleh peserta MUNAS.

5. Setiap peserta dari utusan Majelis Wilayah dan Majelis Daerah memilih sebanyak-
banyaknya 9 (sembilan) nama calon Presidium Majelis Nasional KAHMI dengan
cara menuliskan dalam kertas suara yang telah disiapkan oleh panitia.

6. Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI yang memperoleh suara terbanyak


pertama sampai ke sembilan, ditetapkan sebagai Presidium Majelis Nasional KAHMI
terpilih.

7. Jika hanya terdapat 9 (sembilan) Calon Presidium, maka ditetapkan secara aklamasi
oleh Pimpinan Sidang sebagai Presidium terpilih.

8. Koordinator Presidium ditetapkan oleh Presidium Majelis Nasional KAHMI terpilih.

9. Apabila terjadi jumlah suara yang sama untuk calon-calon yang memperoleh suara
terbanyak ke sembilan, maka terhadap calon-calon tersebut maka akan dilakukan
pemilihan ulang sampai terpilih suara terbanyak. Pemilihan ulang dilakukan hanya
oleh Majelis Wilayah dengan cara menulis satu nama calon pada kertas suara yang
disiapkan Pimpinan Sidang.

172
10. Presidium terpilih dilantik oleh pimpinan sidang.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

173
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : IX /MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

CALON PRESIDIUM MAJELIS NASIONAL KAHMI

MASA BAKTI 2017-2022

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka kelancaran jalannya Pemilihan Presidium


Majelis Nasional KAHMI maka perlu ditetapkan Calon Presidium
Majelis Nasional KAHMI.

2. Bahwa Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI telah hadir


menyatakan kesediaannya secara langsung di depan Sidang
MUNAS Ke-10 KAHMI yang dipandu Pimpinan Sidang.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Aspirasi yang berkembang dari peserta Musyawarah Nasional Ke-10


KAHMI tanggal 18 November 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI Masa Bhakti 2017-2022


sebagaimana terlampir.

174
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 29 Safar 1439 H
18 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

175
PERINGKAT BAKAL CALON PRESIDIUM MN KAHMI

No. Nama Skor Angka Rangking Skor Huruf Keterangan

1. R Siti Zuhro 95.4 1 A Akademisi/LIPI

2 Harry Azhar Aziz 95.2 2 A Birokrat/Pejabat Negara

3 Viva Yoga Mauladi 95.0 3 A Politisi/PAN

4 Hamdan Zoelva 94.5 4 A Profesional/Lawyer

5 Reni Marlinawati 93.8 5 A Politisi/PPP

6 Ahmad Doli Kurnia 93.4 6 A Politisi/GOLKAR

7 Tati Hartimah 93.3 7 A Akademisi/Dosen

8 Ibnu Munzir 92.8 8 A Politisi/GOLKAR

9 Tengku Syahrul Anshari 92.6 9 A Profesional/Pengacara

10 A Riza Patria 92.1 10 A Politisi/Gerindra

11 Sigit Pamungkas 92.1 10 A Akademisi/Dosen UGM

12 Manimbang Kahariady 91.7 11 A Profesional

13 Eggi Sudjana 91.2 12 A Profesional/Pengacara

14 Subandriyo 89.9 13 A Pengusaha

15 T. Taufiqul Hadi 89.9 13 A Politisi/Nasdem

16 Erwin M. Singajuru 89.5 14 A Politisi/PDI-P

17 Kamrussamad 89.2 15 A Pengusaha

18 Herman Khaeron 89.1 16 A Politisi/Demokrat

19 Yunianto Wahyudi 88.3 17 A Pengusaha

20 Beby S.D Banteng 87.6 18 A Akademisi/Dosen

21 Idris Zaini 87.3 19 A Pengusaha

22 Nurmansyah E. Tandjung 86.5 20 A Politisi/PDI-P

23 Musni Umar 86.3 21 A Akademisi/Dosen

24 Fadly Nurzal 85.6 22 A Politisi/PPP

25 Ade Komarudin 85.2 23 A Politisi/GOLKAR

176
26 Muhammad Yusuf 84.1 24 B Pengusaha

27 Noor Azasi Ahsan 76.6 25 B Profesional

28 Naufal Bahreisy 76.0 26 B Profesional

177
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : X /MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

PRESIDIUM TERPILIH MAJELIS NASIONAL KAHMI

MASA BAKTI 2017-2022

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang :

1. Bahwa dalam rangka kelancaran jalannya roda Organisasi dan


agenda yang sudah direncanakan, maka dipandang perlu
adanyaPemilihan Presidium Majelis Nasional KAHMI maka perlu
ditetapkan Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI.

2. Bahwa Calon Presidium Majelis Nasional KAHMI telah hadir


menyatakan kesediaannya secara langsung di depan Sidang
MUNAS Ke - 10 KAHMI yang dipandu Pimpinan Sidang.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Aspirasi yang berkembang dari peserta Musyawarah Nasional Ke - 10


KAHMI tanggal 18 November 2017.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Penetapan Presidium Majelis Nasional KAHMI Masa Bhakti 2017-2022


sebagaimana terlampir.

178
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 30 Safar 1439 H
19 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

179
REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SUARA PEMILIHAN
[RESIDIUM MUNAS MN KAHMI KE 10
(PERIODE 2017-2022)

NO NAMA CALON PEROLEHAN RANKING


SUARA

1. R Siti Zuhro 300 7

2 Harry Azhar Aziz 326 6

3 Viva Yoga Mauladi 331 5

4 Hamdan Zoelva 220 10

5 Reni Marlinawati 191 12

6 Ahmad Doli Kurnia 334 4

7 Tati Hartimah 17 23

8 Ibnu Munzir 81 15

9 Tengku Syahrul Anshari 63 17

10 A Riza Patria 365 3

11 Sigit Pamungkas 275 9

12 Manimbang Kahariady 0 26

13 Eggi Sudjana 31 21

14 Subandriyo 47 19

15 T. Taufiqul Hadi 44 20

16 Erwin M. Singajuru 117 14

17 Kamrussamad 431 1

18 Herman Khaeron 268 8

19 Yunianto Wahyudi 78 16

20 Beby S.D Banteng 17 23

180
21 Idris Zaini 9 25

22 Nurmansyah E. Tandjung 52 18

23 Musni Umar 19 22

24 Fadly Nurzal 199 11

25 Ade Komarudin 421 2

26 Muhammad Yusuf 188 13

27 Noor Azasi Ahsan 0 26

28 Naufal Bahreisy 0 26

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 30 Safar 1439 H
19 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

181
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : XI/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

KETUA DEWAN PENASEHAT

MAJELIS NASIONAL KAHMI MASA BAKTI 2017-2022

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan tujuan, misi dan program


kerja KAHMI, maka dipandang perlu adanya Dewan Penasehat
MN KAHMI sebagai alat kelengkapan organisasi.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 dan 15 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI

Memperhatikan : Hasil- hasil Sidang Pleno III MUNAS Ke-10 KAHMI.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menunjuk dan menetapkan Dr. Ir. Akbar Tandjung sebagai Ketua
Dewan Penasehat MN KAHMI masa bakti 2017 - 2022.

182
Kedua : Kepada presidium terpilih MN KAHMI untuk menunjuk dan
menetapkan anggota Dewan Penasehat sesuai dengan AD/
ART KAHMI.

Ketiga : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan di perbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 30 Safar 1439 H
19 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

183
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : XII /MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

KETUA DAN WAKIL KETUA DEWAN ETIK

MAJELIS NASIONAL KAHMI MASA BAKTI 2017-2022

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa dalam rangka kelancaran jalannya roda organisasi dan

penegakan etik organisasi, maka dipandang perlu adanya

Majelis Etik MN KAHMI sebagai alat kelengkapan organisasi.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 dan 15 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga KAHMI.

Memperhatikan : Hasil – hasil sidang pleno III MUNAS Ke- 10 KAHMI .

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menunjuk dan menetapkan Dr (HC) Drs. H.M Jusuf Kalla sebagai

Ketua dan Prof. Dr. Laode Kamaludin sebagai Wakil Ketua Dewan

Etik MN KAHMI Masa Bakti 2017-2022

184
Kedua : Kepada Presidium terpilih MN KAHMI untuk menunjuk dan

menetapkan anggota Dewan Etik sesuai dengan AD/ART

KAHMI.

Ketiga : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat

kekeliruan di kemudian hari maka akan di perbaiki sebagaimana

mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 30 Safar 1439 H
19 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

185
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10

KORPS ALUMNI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

NO : XIII /MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

KETUA DEWAN PAKAR

MAJELIS NASIONAL KAHMI MASA BAKTI 2017-2022

Bismillahirrahmanirrahiem

Menimbang : Bahwa dalam rangka mewujudkan tujuan, misi dan program


kerja KAHMI, maka dipandang perlu adanya Dewan Pakar MN
KAHMI sebagai alat kelengkapan organisasi.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 dan 15 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga


KAHMI

Memperhatikan : Hasil- hasil Sidang Pleno III MUNAS Ke-10 KAHMI.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Menunjuk dan menetapkan Prof. Dr. Moh. Mahfud MD sebagai


Ketua Dewan Pakar MN KAHMI masa bakti 2017 - 2022.

186
Kedua : Kepada presidium terpilih MN KAHMI untuk menunjuk dan
menetapkan anggota Dewan Pakar sesuai dengan AD/ART
KAHMI.

Ketiga : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan di perbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 30 Safar 1439 H
19 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

187
KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

NO. XIV/MUNAS KE - 10/2017

TENTANG

CALON TUAN RUMAH MUNAS KE - 10 KAHMI

Bismillahirrahmanirrahim

Menimbang : Bahwa untuk mempersiapkan penyelangaraan Munas ke-11 ,


dipandang perlu menetapkan calon tuan rumah MUNAS Ke-11
KAHMI.

Mengingat : 1. Pasal 10 dan 11 Anggaran Dasar KAHMI

2. Pasal 38, 39, 40 dan Pasal 41 Anggaran Rumah Tangga


KAHMI

Memperhatikan : Hasil-hasil Rapat Pleno III MUNAS Ke-10 KAHMI

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Penentuan calon tuan rumah MUNAS Ke–11 KAHMI diserahkan


kepada presidium Majelis Nasional KAHMI Masa Bakti 2017-2022,
dan ditetapkan pada Rakornas Majelis Nasional KAHMI

188
Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat
kekeliruan di kemudian hari maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Billahittaufiq Walhidayah

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : 30 Safar 1439 H
19 November 2017 M

PIMPINAN SIDANG
MUSYAWARAH NASIONAL KE - 10 KAHMI

MANIMBANG KAHARIYADI
KETUA

MURLAN TAMBA ANTHONY HILMAN


ANGGOTA ANGGOTA

ASTUTI MARASABESY LA BIA


ANGGOTA ANGGOTA

DIDI SUMARDI KAMAL HIDJAZ


ANGGOTA ANGGOTA

189

Anda mungkin juga menyukai