Anda di halaman 1dari 5

TugasSekolah

Tuesday, August 19, 2014

Jenis-jenis Termometer Dan Cara Menggunakannya


TERMOMETER
1. TERMOMETER DIGITAL

 digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh


Cara Menggunakan :
Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk
membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah
kabel dari jenis logam yang berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan
(dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan
karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.

Skala Suhu : 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF


Kelebihan : Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor
suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini
diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan
dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

2. Termometer Six-Bellani
 digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat
Cara Menggunakan :
ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) [lihat gambar 2] menyusut
sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka
minimum. Sebaliknya jika suhu udara naik, alkohol diruang A memuai dan mendesak
raksa di ruang B turun, sedangkan raksa di ruang C naik untuk mendorong paku baja
menunjukkan angka maksimum. Untuk mengembalikan keping baja pada posisi
semula digunakan magnet tetap.

Skala Suhu : -20°C sampai dengan 50°C


Jenis Zat Muai : Alkohol dan Raksa
Kelebihan : dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun
melekat pada raksa

3. Termometer Ruang

 digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan

Cara Menggunakan :
untuk mengukur suhu suatu ruangan, biasanya thermometer ini digabungkan dengan
berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain sebagainya
Skala Suhu : -50 samapai dengan 50
Jenis Zat Muai : menggunakan zat muai logam(sebagian raksa)
Kelebihan : - merupakan termometer maksimum
- ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap
perubahan suhu
4. Termometer Klinis

-Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.

Cara menggunakan :
Mula-mula, periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu
dibawah 35°C. Jika belum, termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan
suhu kurang dari 35°C. Selanjutnya, pasang thermometer itu di bawah ketiak atau
lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit. Setelah itu, ambil thermometer dari tubuh dan
baca pada skala termometer. Skala yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu
tubuh pasien pada keadaan itu.

Skala Suhu : 35°C sampai dengan 42°C


Jenis zat muai : raksa atau alkohol
Tingkat Ketelitian : 0,1°C
Kelebihan : Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya
yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan
setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat
dari badan pasien.
Kekurangan : Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu
sebelum digunakan agar kembali ke posisi normal
5. Termometer Laboratorium

- Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di


laboratorium.

Cara Menggunakan :
Ukur suhu objek benda yang akan diukur (misalnya: cairan), Jika cairan bertambah
panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler)
dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat
setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Jenis Zat Muai : cairan raksa atau alkohol


Kelebihan : skala ukurnya luas hingga di bawah nol

6. Termometer Bimetal
Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah
kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi
satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal
berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.

Cara kerja :
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini
dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah
menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien
muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan
melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan
koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan
akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut
memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya
jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika
kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung
karena pemuaian panjang pada logam.

Aplikasi :

Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein
mobil, termostat, setrika, dan lain lain.
Posted by Unknown at 6:26 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive

 ► 2017 (1)
 ▼ 2014 (14)
o ► October (1)
o ► September (2)
o ▼ August (6)
 Teori Atom (Dalton, Thomson, Ruterford, dan Bohr)
 Jenis-jenis Termometer Dan Cara Menggunakannya
 Neraca Dan Jenis-jenis Neraca
 Pengertain Mikrometer Sekrup Dan Bagian-bagiannya
 Pengertian Jangka Sorong Dan Fungsinya
 Pengertian, Ciri-ciri Dan Contoh Teks Laporan Hasi...
o ► July (1)
o ► June (4)
 ► 2013 (3)
About Me

Unknown
View my
complete
profile
Simple theme. Theme images by enot-poloskun. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai