Anda di halaman 1dari 6

Overhead Camshaft atau sering disingkat OHC adalah mekanisme penggerak katup (valvetrain)

dengan konfigurasi penempatan camshaft di atas kepala silinder (cylinder head). Cam secara
langsung menggerakan rocker arm dan atau katup-katup tanpa melalui pushrod, sehingga mampu
memperkecil kehilangan gaya inersia pada mekanisme katup. Jika dibandingkan dengan
mekanisme katup Overhead Valve (OHV) dengan jumlah katup yang sama, komponen dari
Overhead Camshaft lebih sedikit dan lebih ringan secara keseluruhan. Walau mungkin saja
mekanisme penggerak camshaft (timing mechanism) memiliki konstruksi yang lebih kompleks,
namun para produsen mesin menerima kompleksitas mekanisme penggerak katup tersebut
sebagai sebuah konsekwensi untuk meningkatkan performa mesin dan desain mesin yang lebih
fleksibel.

Gambar 1. Komponen Mekanisme Katup OHC


Keuntungan Overhead Camshaft

Alasan mendasar para produsen mesin memilih Overhead Camshaft adalah bahwa mekanisme
jenis ini menawarkan peningkatan kemampuan mesin saat terjadi pertukaran (exchange) induksi
dan gas buang (pertukaran ini sering disebut "engine breathing"). Keuntungan kinerja lainnya
yaitu diperoleh dari konfigurasi saluran (port) yang lebih baik dengan mengoptimalkan desain
overhead camshaft. Dengan tidak digunakannnya pushrod, desain kepala silinder bisa
menggunakan saluran tegak sehingga perlintasan (crossection) lebih menguntungkan dan
panjang. Desain Overhead Camshaft merupakan salah satu mekanisme katup yang dewasa ini
banyak digunakan pada mobil-mobil dengan kecepatan dan teknologi tinggi, bahkan banyak
digunakan untuk mobil-mobil balap, karena OHC mampu meningkatkan daya keluaran (output)
sehingga menghasilkan torsi maksimum.

Mekanisme penggerak OHC bisa saja menggunakan metode yang sama seperti halnya yang
digunakan pada OHV, tetapi dalam prakteknya (tergantung aplikasi), bobot yang lebih ringan
dan bebas perawatan lebih sering digunakan pada mekanisme penggerak OHC. Misal;
penggunaan timing belt karet/kevlar bergigi, rantai roller (roller chain) pada double overhead
camshaft (DOHC), atau dalam beberapa kasus masih tetap menggunakan roda gigi. Pada mesin
Ducati versi awal, penggerak camshaft pada mesin OHC-nya masih menggunakan roda gigi
bevel (bevel gear).

Pada mesin dengan konstruksi khusus ada yang menggunakan beberapa katup (tiga, empat, atau
lima) per silinder, selain itu banyak mesin OHC sekarang ini yang telah menggunakan variable
valve timing untuk meningkatkan efisiensi dan daya mesin. OHC dengan peletakan camshaft
pada kepala silinder (cylinder head) memungkinkan mesin dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibanding dengan OHV (posisi camshaft pada blok mesin), hal ini karena OHC memiliki massa
penggerak (valvetrain) yang rendah.

Pada dasarnya ada dua jenis tata letak overhead camshaft, yaitu:

1. Single Overhead Camshaft (SOHC)


Gambar 2. Single Overhead Camshaft

Single Overhead Camshaft (SOHC) adalah mesin yang didesain dengan menggunakan satu buah
camshaft yang ditempatkan pada kepala silinder. Pada mesin dengan konfigurasi inline (sebaris)
terdapat satu camshaft yang diletakan pada kepala silinder, sedangkan untuk mesin dengan
konfigurasi lain (misal; konfigurasi mesin V atau konfigurasi mesin boxer) ini berarti mesin
memiliki lebih dari satu kepala silinder, maka jumlah camshaft juga sebanyak jumlah kepala
silinder, karena setiap satu kepala silinder terdapat satu camshaft.

Pada desain SOHC, camshaft secara langsung menggerakan katup melalui perantara bucket
tappet atau ada pula yang melalui perantara rocker arm. Desain SOHC memberikan kompleksitas
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan desain OHV, terutama jika menggunakan
multivalve pada kepala silinder, dimana mesin memiliki lebih dari dua katup (isap-buang) pada
masing-masing silinder. Exhaust manifold dan intake manifold ditempatkan sejajar pada kedua
sisi kepala silinder sehingga kinerja mesin meningkat karena tidak lagi terjadi crossflow,
percikan api pada busi dapat dengan mudah berhadapan langsung dengan gas.

Pada awal tahun 1980-an, Toyota dan Volkswagen Group sudah menggunakan mekanisme katup
SOHC. Toyota menggunakan hidraulic tappet, sedangkan Volkswagen menggunakan bucket
tappet dengan shim sebagai penyesuai celah katup. Mesin dari kedua pabrikan ini mungkin
merupakan mesin dengan konfigurasi yang paling kompleks pada saat itu.

2. Double Overhead Camshaft (DOHC)


Gambar 3. Double Overhead Camshaft

Double Overhead Camshaft ditandai dengan dua camshaft yang terletak didalam satu kepala
silinder, satu camshaft melayani semua katup masuk dan satu camshaft lagi melayani semua
katup buang. Desain seperti ini mengurangi insersia penggerak mekanisme katup, karena rocker
arm sudah tidak lagi digunakan (dihilangkan) pada mesin DOHC. Desain DOHC memungkinan
sudut yang lebih luas antara katup masuk dan katup buang dibanding mesin SOHC. Hal ini dapat
memperlancar aliran udara yang lebih baik pada kecepatan tinggi. DOHC yang didesain dengan
multivalve juga memungkinkan penempatan busi secara optimal sehingga mampu meningkatkan
efisiensi pembakaran.

DOHC dengan desain multivalve (katup lebih dari dua) muncul pada kisaran tahun 1980-an,
namun harus diingat bahwa DOHC tidak selalu multivalve. Hal ini kadang membingungkan,
karena pada beberapa mesin SOHC juga didesain dengan multivalve. Memang, jika kita
memperhatikan perkembangan mesin-mesin DOHC hampir semua menggunakan multivalve
dengan jumlah katup antara tiga sampai lima katup per silinder. Multivalve tidak selalu DOHC
karena keduanya merupakan fitur yang berbeda.

Sejarah (Double) Overhead Camshaft

Di antara para pelopor DOHC adalah Isotta Fraschini (Giustino Cattaneo), Austro-Daimler
(Ferdinand Porsche), Stephen Tomczak (Heinrich Prinz), dan WO Bentley (tahun 1919).
Sunbeam merupakan mobil dengan model balap antara tahun 1921 - 1923 yang memperkenalkan
desain Twin Cams pertama di dunia, di produksi pada tahun 1924. 1.925 Liter 3 Sunbeam Super
Sports, merupakan prototipe kedua yang turun di Le Mans. Desain pertama mesin DOHC dengan
(entah) dua atau empat katup per silinder di desain oleh perusahaan seperti Fiat (1912), Peugeot
Grand Prix (1913, empat katup), Alfa Romeo Grand Prix (1914, empat katup) dan 6C (1928),
Maserati Tipo 26 (1926), Bugatti Type 51 (1931).

Ketika teknologi DOHC diperkenalkan ke dunia, hal ini mendapat sorotan dari berbagai
kalangan. Pada mulanya desain DOHC baru diproduksi terbatas hanya pada mobil-mobil balap
seperti 1.925 Liter 3 Sunbeam Alfa Romeo yang merupakan salah satu pendukung serta pencetus
twin cam terbesar saat itu. 6C Sport Alfa Romeo mobil pertama dengan mesin DOHC
diperkenalkan pada tahun 1928. Sejak itu, DOHC telah menjadi merk dagang dari kebanyak
mesin yang diproduksi Alfa Romeo (Alfa V6 Engine menggunakan SOHC, dan kebanyak
Alfasud Boxer Engine menggunakan SOHC).

Fiat merupakan salah satu perusahaan mobil pertama yang menggunakan belt-driven pada mesin
DOHC produksi mereka dipertengahan tahun 1960-an. Jaguar XK6 DOHC dan Jaguar XK120
DOHC diperkenalkan pada London Motor Show pada tahun 1948, dan digunakan pada semua
jenis mobil Jaguar pada akhir 1940-an, 1950 dan 1960. Pada akhir tahun 1970-an, Toyota adalah
perusahaan dengan penjualan terbaik untuk mesin DOHC.
Daftar pustaka

Santoso, Heru. 2013. Pengertian OHC dan DOHC Pada Mobil atau Motor Bensin. (Online),
(http://karangngalang.blogspot.com/2013/02/pengertian-ohc-dan-dohc-pada-mobilmotor.html),
diakses 14 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai