PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menjelaskan prinsip-
prinsip dan proses perpaduan bebas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
Tabel 1. Data Kelompok
Kombinasi Fenotip Ulangan Frekuensi £F
1. lllll lllll lll 13
Merah-Merah
Merah 2. lllll lllll ll 12 35
(MM)
3. lllll lllll 10
1. lllll lllll lllll lllll llll 24
Merah-Putih
Merah 2. lllll lllll lllll lllll lllll l 26 80
(Mm)
3. lllll lllll lllll lllll lllll lllll 30
1. lllll lllll lll 13
Putih-Putih
Putih 2. lllll lllll ll 12 35
(mm)
3. lllll lllll 10
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan praktikum tentang hukum mendel,
hokum mendel berkaitan erat dengan genetika. Genetika adalah suatu cabang
ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat, keanekaragaman
genetika, hereditas. Dalam bidang genetika kita pasti tidak asing lagi dengan
istilah gen, gen adalah suatu unit fungsional dasar hereditas yang merupakan
titik fatal dalam ilmi genetika modern. Gen merupakan benang merah
menyatukan keberagaman dalam perlaksanaan percobaan, didalam gen
terdapat zat kimia yang disebut DNA. Dna ini berperan penting dalam
perwarisan sifat yang berasal dari induknya kepada generasi berikutnya. Ilmu
genetika pertama kali dikemukaan oleh seorang pastur yang berasal dari
Austria pada abad ke-19 yang bernama Gregor Johann Mendel. Mendel
melakukan percobaan persilangan pada tanaman kacang ercis (Pisum sativum)
dengan karakteristik dan bentuk yang berbeda jenisnya, hal ini sependapat
dengan pendapat Suryo (2008) yang menyatakan dalam percobaan Mendel,
dikenal beberapa macam perkawinan yaitu perkawinan respirok, back cross,
dan tets cross. Perkawinan respirok (perkawinan kebalikan) ialah perkawinan
yang merupakan kebalikan dari perkawinan yang semula dilakukan.
Perkawinan backcross atau perkawinan balik merupakan perkawinan antara
individu F1 dengan induknya betina atau jantan. Sedangkan perkawinan
testcross atau uji silang merupakan perkawinan antara individu H1 (dihibrid)
dengan individu yang dobel resesif.
Pada praktikum ini kami melakukan simulasi hukum mendel dengan
menggunakan kancing genetika sebagai pengganti tanaman kacang ercis, pada
hasil penelitian tersebut Mendel menekukan prinsip genetka yang dikenal
dengan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Hukum Mendel I disebut juga
hukum segregasi sedangkan hokum Mendel II dikenal dengan hukun
Independent Assortment, hal ini seperti yang dinyatakan oleh Syamsuri (2004),
Hukum Mendel Pewarisan sifat pada persilangan dua individu dapat
diterangkan dengan hukum Mendel I dan II. Hukum Mendel I (Hukum
Segregasi) hukum mendel I menjelaskan tentang persilangan monohibrid.
Sedangkan hukum Mendel II menyatakan bila dua individu berbeda satu
dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sidat
uang sepasang itu tidak tergantung pad sifat pasangan lainnya, hukun ini
berlaku untuk persilangan dihibrid yang ditulis oleh Ishahi pada tahun 2010
dibuku yang berjudul Teknologi Genetika.
Pada praktikum hukum mendel, kami menggunakan kancing genetika
sebagai penganti kacang ercis, dua kantung plastic hitam. Kami melakukan
simulasi hukum mendel dengan memasukkan 50 kancing merah yang diberi
lambang M kedalam kantung platik hitam pertama, dan 50 kancing putih yang
diberi lambang m kedalam kantung plastic hitam kedua. Barulah kami
melakukan percobaan kemungkinan atau peluang dalam percobaan
persilangan hukum Mendel dengan tiga kali pengulangan, dan didapatkan
hasil dengan hasil kombinasi alel Merah-Merah (MM), Merah-Putih (Mm),
dan Putih-Putih (mm). sedangkan fenotipenya Merah Putih dengan frekuensi
total sebanyak 35 untuk kombinasi alel Merah-Merah (MM), 80 untuk
kombinasi alel Merah-Putih (Mm), dan 35 untuk kombinasi alel Putih-Putih.
Setelah didapatkan hasil simulasi hukum mendel barulah data hasil percobaan
dibandingkan dengan teori hukum Mendel menggunanakan metode uji X2,
hasil data dimasukkan kedalam table kemudian dihitung menggunakan rumus
(0−𝐸)2
X2 = ∑ . Setelah dimasukkan kedalam rumus tersebut, untuk mencari E
𝐸
1
atau ekspektasi dapat menggunakan rumus E = 𝑋 150 , sehingga dapat
4
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap
makhluk hidup terdiri atas gen, gen itu sendiri adalah perintah - perintah yang
membuat manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya bekerja, gen
ditemukan dalam sel-sel yang menyusun semua makhluk hidup. Gen terdiri
atas suatu zat kimia yang disebut DNA, dna diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya dalam gen yang disebut sifat genetika. Genetika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat, hasil persilangan
yang telah kami lakukan mendapatkan bahwa kancing dengan warna merah
(M) lebih dominan dibandingkan dengan kancing dengan warna putih (m)
dengan hasil perbandingan 1:2:1, dan hasil hitung X2 hitung lebih kecil dari
pada X2 tabel sehingga dapat disimpulkan kembali bahwa percobaan
persilangan yang kami lakukan ini sesuai dengan teori Hukun Mendel .
5.2 Saran
1. djeddiwdhwd
DAFTAR PUSTAKA