PENDAHULUAN
2.1 Herbisida
Salah satu cara pengendalian gulma yaitu secara kimiawi dengan aplikasi
herbisida. Keuntungan pengendalian gulma secara kimiawi adalah cepat dan
efektif, terutama untuk areal yang luas. Beberapa segi negatifnya ialah bahaya
keracunan tanaman, mempunyai efek residu terhadap alam sekitar dan
sebagainya, maka pengendalian gulma secara kimiawi ini harus merupakan
pilihan terakhir apabila cara-cara pengendalian gulma lainnya tidak berhasil
(Noor, 1997).
Herbisida adalah bahan kimia atau kultur hayati yang dapat menghambat
pertumbuhan atau mematikan tumbuhan. Herbisida yang diaplikasikan dengan
dosis tinggi akan mematikan seluruh bagian dan jenis tumbuhan. Pada dosis
yang lebih rendah, herbisida akan membunuh tumbuhan tertentu dan tidak
merusak tumbuhan lainnya (Sembodo, 2010).
Herbisida merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang digunakan
untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan tumbuhan. Herbisida ini
dapat mempengaruhi satu atau lebih proses-proses (seperti pada proses
pembelahan sel, perkembangan jaringan, pembentukan klorofil, fotosintesis,
respirasi, metabolisme nitrogen, aktivitas enzim dan sebagainya) yang sangat
diperlukan tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pengertian tersebut mengandung arti bahwa herbisida berasal dari metabolit,
hasil ekstraksi, atau bagian dari suatu organisme. Di samping itu herbisida
bersifat racun terhadap gulma atau tumbuhan penganggu juga terhadap
tanaman. Herbisida yang diaplikasikan dengan dosis tinggi akan mematikan
seluruh bagian yang dan jenis tumbuhan. Pada dosis yang lebih rendah,
herbisida akan membunuh tumbuhan dan tidak merusak tumbuhan yang
lainnya (Riadi, dkk.2011).
terdapat beberapa keuntungan menggunakan herbisida diantaranya :
dapat mengendalikan gulma sebelum mengganggu tanaman budidaya, dapat
mencegah kerusakan perakaran tanaman yang dibudidayakan, lebih efektif
dalam membunuh gulma, dalam dosis rendah dapat berperan sebagai hormon
tumbuh, dan dapat meningkatkan produksi tanaman budidaya dibandingkan
dengan perlakuan pengendalian gulma dengan cara yang lain. Pemakaian suatu
jenis herbisida secara terus menerus akan membentuk gulma yang resisten
sehingga akan sulit mengendalikannya (Sukman dan Yakup, 1991).
Beberapa kondisi seperti karakteristik tumbuhan, lingkungan dan jenis
herbisida sangat menentukan selektivitas herbisida. Hal ini dikarenakan sangat
erat kaitannya dengan dosis herbisida. Pada dosis tertentu suatu herbisida
selektif akan tetapi berubah tidak selektif bila dosis diturunkan atau dinaikkan
(Sukman dan Yakup, 2002).