PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dalam pelaksanaan praktikum ini bertujuan untuk:
1. Mahasiswa dapat melakukan penanaman azolla micropylla, lemna
minor dan purpusilla
2. Mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk fosfat terhadap serapan N-total
3. Mahasiswa dapat menganalisis jaringan melalui metode asam pekat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Nitrogen
Nitrogen merupakan sumber utama gas bebas di udara yang menempati
78% dari volume atmosfer. Dalam bentuk unsur lain tidak dapat digunakan oleh
tanaman. Nitrogen gas harus diubah menjadi bentuk nitrat atau ammoniu
melalui proses-proses tertentu agar dapat digunakan oleh tanaman (Foth, 1994).
Sumber nitrogen terbesar bagi tanaman berasal dari N
atmosfer. Nitrogen organik yang dibenamkan ke dalam tanah merupakan N
organik tanah yang bentuk kimianya tidak dapat diserap begitu saja oleh
tanaman. Dalam bentuk NO3-, nitrogen mudah keluar dari daerah perakaran. Ia
mudah tercuci karena besar muatan listrik positif tanah biasanya sangat
kecil. Nitrogen dalam bentuk NO3- juga dapat tereduksi secara mikrobiologis
menjadi NO, N2O, atau N2 yang menguap (Sarwono, 2002).
Nitrogen dalam tanah berasal dari (1.) Bahan organik tanah (bahan
organik halus, N tinggi, C/N rendah; dan bahan organik, kasar, N rendah C/N
tinggi. Bahan organik merupakan sumber N yang utama di dalam tanah.); (2.)
Pengikatan oleh mikroorganisme dan N udara (Simbiose dengan tanaman
legumenose, yaitu oleh bakteri bintil akar atau Rhizobium; Bakteri yang hidup
bebas (nonsimbiotik) yaitu Azotobacter (aerobik) dan Clostridium (anaerobik));
(3.) Pupuk, misalnya ZA, Urea, dan lain-lain; dan (4.) Air hujan (Hardjowigeno,
2007).
Jumlah NH4+ dan NO3- di dalam tanah dapat bertambah akibat dari
pemupukan N, fiksasi N biologis, hujan, dan penambahan bahan
organik. Sedangkan berkurangnya jumlah NH4+ dan NO3- disebabkan oleh
pencucian, pemanenan, denitrifikasi, dan juga votalisasi. Air sangat berperan
sekali dalam dinamika nitrogen tanah (Mukhlis, 2007).
Fungsi N adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan
pembentukan protein. Gejala-gejala kekurangan N adalah tanaman kerdil,
pertumbuhan akar terbatas, dan daun-daun kuning dan gugur. Sedangkan
Gejala-gejala kebanyakan N adalah memperlambat kematangan tanaman,
batang-batang lemah mudah roboh, dan mengurangi daya tahan tanaman
terhadap penyakit. Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam berbagai bentuk
yaitu protein, senyawa-senyawa amino, Amonium (NH4+), dan Nitrat (NO3-)
(Hardjowigeno, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan N adalah kegiatan jasad
renik, baik yang hidup bebas maupun yang bersimbiose dengan tanaman.
Pertambahan lain dari nitrogen tanah adalah akibat loncatan suatu listrik di
udara. Nitrogen dapat masuk melalui air hujan dalam bentuk nitrat. Jumlah ini
sangat tergantung pada tempat dan iklim (Hakim, dkk., 1986).
Cara utama nitrogen masuk ke dalam tanah adalah akibat kegiatan jasad
renik, baik yang hidup bebas maupun yang bersimbiose dengan tanaman.
Dalam hal yang terakhir nitrogen yang diikat digunakan dalam sintesa amino
dan protein oleh tanaman inang. Jika tanaman atau jasad renik pengikat nitrogen
bebas, maka bakteri pembusuk membebaskan asam amino dari protein, bakteri
amonifikasi membebaskan amonium dari grup amino, yang kemudian
dilarutkan dalam larutan tanah. Amonium diserap tanaman, atau diserap setelah
dikonversikan menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi (Hakim, dkk., 1986).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Fosfat Terhadap Persentase Penutupan
Lemna minor
Persentase Konsentrasi Pupuk Fosfat
Penutupan ... HST 0 ppm (P0) 30 ppm (P1) 60 ppm (P2)
7 HST 4,4% 6,9% 4,4%
14 HST 8,77% 9,23% 6,07%
21 HST 13,33% 13,67% 7,83%
28 HST 19,67% 16,43% 10,43%
Lemna minor 85 gr 45 gr 15 gr
Tabel 3. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Fosfat Terhadap Bobot Kering Total (g)
Konsentrasi Pupuk Fosfat
Bobot Kering
0 ppm (P0) 30 ppm (P1) 60 ppm (P2)