Anda di halaman 1dari 31

LOGO

LOGO DAFTAR RIWAYAT HIDUP

§ SRI WAHYUNA SIPAYUNG, S.Kep.,Ners, MMRS


§ DELISERDANG, 05 OKTOBER 1973
§ JL. TERUSAN KALIJATI 1 NO 5 ANTAPANI BANDUNG
§ TLP.(022) 4248333 Ext.1196
§ HP. 08175101973
LATAR BELAKANG
PMK No 40 Tahun 2017 Tentang Jenjang Karir Profesional Perawat
Klinis, BAB II : kewenangan Klimis PK I- PK V): 3) Melakukan
komunikasi terapeutik di dalam asuhan keperawatan.

Merupakan Sasaran Keselamatan Paisen di Rumah Sakit:


Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif

KOMUNIKASI adalah PENYEBAB Utama Dalam Tindakan


Asuhan terhadap pasien

Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses yang dapat


membantu penyembuhan pasien
www.themegallery.com
PENGERTIAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

q Komunikasi terapeutik sebagai suatu kemampuan atau keterampilan


perawat untuk bisa membantu pasien beradaptasi pada stress,
mengatasi gangguan psikologis & belajar bagaimana berhubungan
dengan orang lain.

q Hubungan terapeutik yakni hubungan kerja sama yang ditandai tukar


menukar perilaku, perasaan, sebuah pikiran & pengalaman dalam
membina suatu hubungan intim yang terapeutik.

q Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mempunyai makna


terapeutik bagi pasien & dilakukan oleh perawat untuk membantu
pasien mencapai kembali kondisi yang adaptif & positif.
TUJUAN

ü Agar dapat mengembangkan pribadi pasien kearah yang lebih positif atau
adaptif diarahkan pada pertumbuhan pasien

ü Diharapkan terjadi perubahan dalam diri pasien

ü Pasien dapat belajar bagaimana menerima & diterima orang lain

ü Peningkatan fungsi & kemampuan untuk dapat memuaskan kebutuhan serta


mencapai tujuan yang bersifat realistis
KOMPONEN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. Komunikator/ Pengirim pesan


2. Komunikan / Penerima pesan
3. Pesan/ berita Media
4. Umpan balik
SIKAP PERAWAT DALAM
MELAKSANAKAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. Perawat hadir secara utuh


2. Sikap & penampilan perawat saat berkomunikasi: Sopan & santun
3. Kehadiran fisik, menghadirkan diri secara fisik, yaitu:
• Berhadapan : “saya siap untuk anda”
• Mempertahankan kontak mata : menghargai pasie n d a n
menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi;
• Membungkuk ke arah pasien : posisi ini menunjukan keinginan
untuk mendengar;
• Tetap rileks
Mempertahankan sikap
terbuka
ü Perilaku non verbal :
gerakan mata, ekspresi
muka, sentuhan.
Lanjutan…….

4. Kehadiran Psikologis;
üMendengar pasif; kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal
untuk pasien.
üPenerimaan; kesediaan mendengar tanpa menunjukan keraguan atau
ketidaksetujuan.
üMendengar aktif; konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang
lain yang menggunakan semua indra (Nurjanah, 2001).
üFokusing; kegiatan komunikasi untuk membatasi www.themegallery.com
area diskusi.
PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Ikhlas

2. Empati

www.themegallery.com
3. Hangat
Kehangatan dan sikap permisif yang diberikan sehingga pasien bisa
mengekspresikan perasaannya yang lebih mendalam.
4. Kejujuran
Sangat penting karena tanpa adanya kejujuran mustahil terbina hubungan
saling percaya. www.themegallery.com
Lanjutan……..

Tidak membingungkan dan cukup ekspresif: Menggunakan kata


yang mudah dipahami oleh pasien dan tidak berbelit-belit.
6. Bersikap positif: sehingga membina hubungan saling percaya.
7. Mampu melihat permasalahan dari kacamata pasien: Mampu
memahami dan memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik dan
penuh perhatian. www.themegallery.com
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI

1.Usia
2.Persepsi
3.Nilai
4.Kebudayaan
5.Pengetahuan
6.Lingkungan
vMendengar aktif; konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain
yang menggunakan semua indra.

vMendengar pasif; kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk


pasien,

vPenerimaan; Penerimaan bukan berarti persetujuan tapi menunjukkan


kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
www.themegallery.com
vMenawarkan informasi; menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk
mendapatkan respon lebih lanjut. Keuntungan dari menawarkan informasi adalah memfasilitasi
komunikasi, mendorong edukasi kesehatan dan memfasilitasi pasien untuk mengambil keputusan.
Hal yang tidak boleh dilakukan saat memberikan informasi adalah menasehati pasien!

vKlarifikasi; Klarifikasi dilakukan apabila pesan yang disampaikan oleh pasien belum jelas
bagi perawat dan perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan oleh pasien.
www.themegallery.com
vDiam (memelihara ketenangan); memproses informasi,
menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu
respon.

vMenyimpulkan; meningkatkan pemahaman, memberi


kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama
dengan ide dalam pikiran.
vPenurunan jarak (Reducing distant); membuat pasien
menjadi percaya dan lebih terbuka dengan perawat.

vHumor; pakar menyebutkan humor sebagai hal yang


penting dalam komunikasi verbal dikarenakan tertawa
mengurangi ketegangan dan rasa sakit akibat stress, hal ini
dapat meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.

vRefleksi; Teknik ini akan membantu perawat untuk tetap


memelihara pendekatan yang tidak menilai. Menghadirkan
realitas; menyediakan informasi dengan perilaku yang
tidak menilai.
www.themegallery.com
vEksplorasi; mempelajari sesuatu lebih mendalam.
HAMBATAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. Hambatan dari proses komunikasi:


v Hambatan dari pengirim pesan,dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional.

v Hambatan dalam penyampaianm, bahasa yang


digunakan tidak jelas dan tidak sama antara si
pengirim dan penerima.
Lanjutan…..

vHambatan media, misalanya gangguan suara radio dan aliran listrik


sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
vHambatan dari penerima pesan, kurang perhatian pada saat
menerima/ mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru
dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
vHambatan dalam memberikan umpan balik, umapan balik tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretasi, tidak
www.themegallery.com
Lanjutan….

2. Hambatan Fisik
Misalnya : gangguan
kesehatan

3. Hambatan Psikologis
Misalnya : perbedaan nilai-
nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan
penerima www.themegallery.com
pesan.
FASE FASE DALAM
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1. FASE PRA-INTERAKSI/ PERSIAPAN

Sebelum kontak dengan pasien. Persiapan yang dilakukan:


a. Persiapan diri
= mood baik;
= explorasi diri (kelebihan & kekurangan saya)

b. Persiapan materi yang akan disampaikan


Misal: materi tentang tata tertib RS, materi tindakan
pembiusan, materi pemasangan infus, dll

c. Ketahui informasi tentang pasien lebih awal


Misal: latar belakang pendidikan pasien, ekonomi, budaya.
Sesuaikan gaya komunikasi anda dengan tingkat
kemampuan pemahaman pasien. www.themegallery.com
2. FASE INTERAKSI

Fase yang paling penting (Building Raport = WOW)


Yang kita lakukan :
a. Perhatikan penampilan anda
b. Salam terapeutik T-S-B (Tatap-Senyum-Bicara)
c. Evaluasi validasi
= menanyakan kabar pasien
= identifikasi pasien
d. Kontrak
= terkait informasi yang akan kita sampaikan
= waktu yang dibutuhkan www.themegallery.com
3. FASE KERJA

Ada dua hal penting yang perlu dilakukan:


a. Fase kerja yang berkaitan dengan edukasi murni:
edukasi yang diberikan sesuai dengan kontrak,
Misal: mengajarkan teknik relaksasi.
b. Fase kerja yang berkaitan dengan tindakan
keperawatan maka yang perlu dilakukan adalah sikap
terapeutik.
Tindakan melakukan observasi TTV
= Pertahankan kontak mata;
= Jadi pendengar yang baik;
= Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup
tepat pada waktunya;
= Lakukan sentuhan lembut. www.themegallery.com
4. FASE TERMINASI

Ada dua hal penting:

ü Subyektif
= menanyakan keluhan dan perasaan pasien
setelah mendapatkan informasi/ edukasi/
tindakan yang dilakukan
ü Obyektif
= menanyakan kembali pemhaman pasien atas
penjelasan yang telah diberikan
ü Sikap terapeutik
= TSB
§ Pertahankan kontak mata;
§ Jadilah pendengar yang baik;
§ Lakukan sentuhan lembut.
www.themegallery.com
Lanjutan…..

b.
ü : : “baik ibu/bpk, mungkin
ibu/bpk telah mendengar kan semua informasi, kira-kira ada lagi yang mau
ditanyakan?” kalau tidak ada, saya akhiri sampai disini.
ü : kontrak yang akan datang : “nanti jam 12.00, teman saya akan kesini
untuk melaukan …(apa sebutkan) atau program selanjutnya yang akan
dilakukan. www.themegallery.com
KESIMPULAN

1. Komunikasi terapeutik merupakan bagian dari komunikasi yang bersifat terapi


merupakan bagian dari komunikasi efektif yang berdampak pada proses
penyembuhan pada pasien;
2. Intonasi dalam komunikasi dengan pasien perlu diperhatikan agar pasien
kooperatif; ü Intonasi datar: kalimat pernyataan
ü Intonasi datar-naik: kalimat pertanyaan
3. TSB : ü Intonasi naik-datar:kalimat perintah
= Tatap mata: menatap mata diantara dua mata pasien, artinya kita respek
terhadap pasien
= Senyum: senyum dapat merubah 2 hal :
üMerubah diri anda dan merubah pasien : hormon-hormon kebahagiaan
dalam tubuh kita (endokrin) keluar saat kita senyum.
= Setelah senyum barulah anda Bicara
lakukan semua secara berurutan & simultan : Jika anda mempraktekan ini
dalam pelayanan: JANGAN KAGET pasien-pasien anda akan JATUH HATI
pada anda... pada pelayanan anda!
“ Apa yang Anda tahu
tidaklah penting tetapi apa yang
Anda lakukan dengan apa yang
Anda tahu itu jauh
lebih penting”
(Winslon Churchill)

www.themegallery.com
LOGO
TERIMA KASIH

DIVISI MUTU & PENGEMBANGAN KEPERAWATAN SANTOSA HOSPITAL BANDUNG CENTRAL

Anda mungkin juga menyukai