Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker didefinisikan sebagai jaringan abnormal yang terbentuk oleh
sekumpulan sel (jaringan) yang pertumbuhannya terus menerus tidak terbatas dan
tidak terkoordinasi dibandingkan dengan jaringan normal yang berada
disekitarnya (Firmana, 2017). Menurut World Health Organization (WHO)
(2018), kejadian kanker di dunia diperkirakan telah meningkat menjadi 18,1 juta
kasus baru dan 9,6 juta kematian pada tahun 2018. Menurut Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI), berdasarkan data
GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui
bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575
kematian akibat kanker diseluruh dunia (Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN),
2015). Penyakit ini akan berakibat serius pada quality of life, dimana penderita
kanker sering mengalami penderitaan fisik, psikososial, spiritual dan berbagai
masalah lainnya (Effendi, 2014).
Kanker ovarium sering disebut sebagai “Silent Killer” karena penyakit ini
tidak menimbulkan gejala sehingga sulit untuk di deteksi secara dini.
Berdasarkan data Singapore Cancer Registry Annual Registry Report, pada tahun
2007 hingga 2011 tercatat sebanyak 1.506 kasus kanker ovarium (Subagja, 2014).
Sedangkan di Indonesia, berdasarkan data Indonesian Society of Gynecologic
Oncology, kanker ovarium menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker
serviks. Pada tahun 2012, kejadian kanker ovarium di Indonesia sekitar 354 kasus.
Kanker ovarium masih merupakan sepuluh besar penyebab kematian karena
kanker pada wanita semua usia di Indonesia, dengan jumlah kematian 122,125
jiwa atau 3,8%. Walaupun kejadian kanker ovarium tidak setinggi kejadian kanker
payudara dan leher rahim terutama di negara berkembang, tetapi tingkat
letalitasnya sangat tinggi (Adisasmita, 2016).
Salah satu bentuk terapi pada penderita kanker ovarium adalah tindakan
pembedahan. Tujuan dari tindakan pembedahan yaitu sebagai penentuan diagnosis

1
prabedah (sebelum pembedahan), perluasan penyakit (stadium) dan pengangkatan
tumor (Rasjidi, 2010).
Operasi merupakan langkah penanganan penyakit dengan jalan memotong
dan mengiris anggota tubuh yang sakit, tindakan ini dilaksanakan dengan proses
anestesi terhadap partisipan dan dirawat inap (Hasanudin & Maliya 2009).
Operasi dilakukan untuk mendiagnosis dan menyembuhkan suatu penyakit,
cedera, kecacatan, serta mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin
disembuhkan dengan hanya menggunakan obat-obatan medis (Sjamsuhidajat
dkk., 2010).
Histerektomi obstetri adalah operasi besar dan tetap merupakan salah satu
bencana di bidang obstetri. Tindakan ini jarang dilakukan, namun merupakan
operasi penyelamatan hidup dalam kasus perdarahan obstetrik yang sulit
ditangani. Hal itu terkait dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu.
Anestesi obstetric dan gynekologi sangat dibutuhkan dan merupakan
bagian yang menarik dari sub spesialisasi anestesi. Penggunaan dan penerimaan
yang luas dari anestesi persalinan telah menjadikan anestesi obstetri merupakan
bagian yang penting dari praktek anesthesia (Morgan GE, 2006). Penatalaksanaan
anestesi pada prosedur histerektomi merupakan tantangan karena membutuhkan
persiapan yang matang dan memiliki risiko tinggi selama periode perioperatif.
(Hadyan, 2014).
Sebelum dilakukan operasi terhadap partisipan terlebih dahulu dilakukan
tindakan keperawatan pra operasi oleh tenaga medis untuk mempersiapkan
partisipan dalam tindakan pembedahan untuk menjamin keselamatan partisipan
intra operasi. Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan fisik maupun
pemeriksaan penunjang serta persiapan psikis atau mental pasien yang sangat
diperlukan, karena keberhasilan tindakan pembedahan pasien bergantung pada
keberhasilan persiapan yang dilakukan dalam tindakan pada tahap persiapan pra
operatif (Rothrock, 1999). Hal ini perlu dilakukan karena prosedur pembedahan
dapat menimbulkan gangguan fisiologis maupun psikologis, gangguan tersebut
dapat mengakibatkan pasien pra operasi memiliki berbagai masalah keperawatan
(Amri & Saefudin, 2012).

2
Berdasarkan uraian di atas, laporan akhir praktek pelatihan anestesi
gelombang III di santosa hospital bandung central ini akan memaparkan hasil
implementasi dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien dengan
masalah obstetric spesifik pada asuhan keperawatan anestesi klien dengan ca
ovarium yang telah dilakukan tindakan anestesi umum pada Histerektomi di lantai
3 ruang operasi Santosa Hospital Bandung Central.

B. Rumusan Masalah
Dengan pengamatan dan pengetahuan, kami mengemukakan suatu rumusan
masalah yaitu bagaimana asuhan keperawaatan anestesi pada klien Ny. S dengan
diagnosa Ca Ovarium yang dilakukan tindakan anestesi umum pada Histerektomi
di Santosa Hospital Bandung Central.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan keperawatan anestesi penulis diharapkan
mendapat gambaran dan pengalaman secara langsung dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada klien Ny. S dengan diagnosa Ca Ovarium yang
dilakukan tindakan tindakan anestesi umum pada Histerektomi di Santosa
Hospital Bandung Central.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan keperawatan anestesi penulis diharapkan
mampu:
a. Melaksanakan pengkajian dan mentapkan asuhan keperawatan anestesi
pada klien dengan diagnosa Ca Ovarium yang dilakukan tindakan tindakan
anestesi umum pada Histerektomi di Santosa Hospital Bandung Center.
b. Menyusun rencana asuhan keperawatan anestesi pada klien dengan
diagnosa Ca Ovarium yang dilakukan tindakan anestesi umum pada
Histerektomi di Santosa Hospital Bandung Center.
c. Melaksanakan asuhan keperawatan anestesi pada klien dengan diagnosa
Ca Ovarium yang dilakukan tindakan anestesi umum pada Histerektomi di
Santosa Hospital Bandung Center.

3
d. Melaksanakan evaluasi tindakan dan pendokumentasian asuhan
keperawatan anestesi pada klien dengan diagnosa Ca Ovarium yang
dilakukan tindakan anestesi umum pada Histerektomi di Santosa Hospital
Bandung Center.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, metoda penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN TEORI
Menguraiakan tentang konsep dasar penyakit dan konsep asuhan keperawatan
anestesi pada klien dengan diagnosa Ca Ovarium yang dilakukan tindakan
Histeriktomi dengan anestesi umum. Konsep dasar penyakit konsep dasar
penyakit meliputi pengertian, amatomi dan fisiologi, etiologi, klasifikasi,
manifestasi klinis, factor resiko, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan diagnostik
dan penatalaksanaan. Sedangkan konsep dasar asuhan keperawatan meliputi
pengkajian, diagnose keperawatan anestesi, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
BAB III: TINJAUAN KASUS
Mengemukakan proses keperawatan pada klien dengan diagnosa Ca Ovarium
yang dilakukan tindakan Histeriktomi dengan anestesi umum, meliputi proses
pengkajian, diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.
BAB IV: PEMBAHASAN
Mengemukakan hasil pembahasan dari kasus kelompok mengenai permasalahan
dari segi bedah dan anestesi.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Mengemukakan kesimpulan dan saran dari seluruh kegiatan asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai