Anda di halaman 1dari 2

KEJAKSAAN NEGERI SURABAYA P-29

“UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
NOMOR REG. PERK: PDM-23/SBY/2020

A. Identitas Terdakwa
Nama : Zikria Dzatil
Tempat lahir : Bogor
Umur/Tgl.Lahir : 43 tahun/ 17 Mei 1978
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT 04/RW 16, Kelurahan
Katulampa, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA

B. PENAHANAN
Ditahan oleh Penyidik Polrestabes Surabaya : 31 Januari 2020 – 20 Februari 2020

C. DAKWAAN
Bahwa tedakwa Zikria Dzatil pada tanggal 16 Januari 2020 atau setidak-
tidaknya suatu hari pada bulan Januari 2020, bertempat di Perumahan Mutiara
Bogor Raya, RT 04/RW 16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Utara, Kota
Bogor atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk di dalam wilayah
hukum Pengadilan Negeri Surabaya yang berwenang memeriksa dan mengadili,
telah dengan sengaja dan tanpa hak melakukan penghinaan secara elektronik,
yang mana terdakwa melakukannya dengan cara-cara sebagai berikut:
- Bahwa awalnya pada tanggal 16 Januari 2020, terdakwa yang sedang berada di
rumahnya bersama kedua anaknya sedang memainkan sosial media bernama
Facebook dengan ponsel miliknya. Pada laman Facebooknya, terdakwa membaca
sebuah berita bahwa di Surabaya telah terjadi hujan lebat yang mengakibatkan
banjir besar pada malam harinya di tanggal 15 Januari 2020. Terdakwa yang pada
asalnya merupakan pengguna aktif Facebook pun melihat banyak sekali postingan-
postingan yang berunsur negatif mengenai berita banjir Surabaya pada beranda
Facebook terdakwa, yang mana rata-rata postingan tersebut mengkritik Wali Kota
Suarabaya Tri Rismaharini karena dianggap tidak dapat menangani banjir tersebut.
Selesai membaca berita-berita dan postingan-postingan tersebut, terdakwa tersulut
emosi juga untuk ikut membuat suatu postingan foto Wali Kota Surabaya yang
sedang berada di sungai dengan komen berisi kata-kata hinaan kepada Wali Kota
Surabaya “asli ngakak abis… nemu foto sang legendaris kodok betina”.
- Bahwa pada hari selanjutnya, terdakwa menerima banyak komen kekesalan dan
kecaman dari pengguna akun lain yang tak lain kebanyakan penggunanya
merupakan warga Surabaya. Karena takut akan kecaman tersebut terdakwa
akhirnya menghapus postingan tersebut.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur daln diancam pidana dalam Pasal 27 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan Undang-Undang
Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Surabaya, 10 Maret 2020


JAKSA PENUNTUT UMUM

SHEREENA EL ISLAMY, S.H.


JAKSA MUDA NIP. 20000326 2017 1 004

Anda mungkin juga menyukai