Anda di halaman 1dari 12

Lampiran Surat Edaran

Nomor :
A/20/III/2023/Reskrim
Tanggal : 7 Mei 2020

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


KANTOR WILAYAH JAWA TIMUR.
BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYA
Jl. Letjend Sutoo No. 111, Bungur, Medaeng, Kec. Waru, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Tlp/Fax :08123456789
Wibesite : https://www.bapassurabaya.id , Email : @bapassurabaya

RAHASIA

PENELITIAN KEMASYARAKATAN
UNTUK DIVERSI

NAMA : SUBARJO bin YANTO


PERKARA : PENCURIAN

DIBUAT OLEH

NAMA : ESA YOGA DERI


NIP : 123456
JABATAN : Kepala Bapas Kelas I Surabaya

SURABAYA
2023

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


KANTOR WILAYAH JAWA TIMUR
BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SURABAYA

BIMKEMAS&PA 14
RAHASIA

LAPORAN HASIL PENELITIAN KEMASYARAKATAN


UNTUK DIVERSI

Nama : Subarjo bin Yanto


No. Register Litmas : A/20/III/2023/Reskrim

I. PENDAHULUAN.
Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) ini dilaksanakan berdasarkan surat Penyidik
Kepolisian tanggal 15 Februari 2020 No. 32/Lap.ResKrim/II/2020/Polsek Genteng perihal
Permintaan Kemasyarakatan (Litmas) Diversi a.n. Subarjo bin Yanto.
Penelitian kemasyarakatan (litmas) ini dimaksudkan untuk mengungkapkan dan
menemukan data dan informasi secara obyektif tentang perkembangan dan latar belakang
kehidupan Klien dari berbagai aspek sosiologis, psikologis, , ekonomis, dan lain sebagainya.
Data dan informasi tersebut diharapkan dapat mengungkapkan factor-faktor/ latar belakang
terjadinya tindak pidana yang dilakukan Klien.
Tehnik Pengumpulan data/informasi dilakukan dengan wawancara yang dilaksanakan
mulai tanggal 17 s/d tanggal 18 Maret 2020. Sumber informasi dalam pengumpulan
data/informasi ini meliputi orang tua klien, korban, masyarakat dan klien itu sendiri. Dengan
dilengkapi dokumen seperti KK, KTP Orang Tua, KTP Korban, Akta Kelahiran, Surat
Keterangan Domisili dari Lingkungan RT.
Data dan informasi yang terkumpul didiskripsikan diuraikan, dan di analisis huhungan
antar variable ( factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejahatan/tindak pidana), dan
pada bagian akhir disampaikan kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan meliputi data
pribadi, keluarga dan perkembangan kehidupan social klien, latar belakang terjadinya tindak
pidana/kejahatan.. Rekomendasi berupa alternative solusi pemecahan masalah, sekaligus
dengan memberikan pertimbangkan yuridis, sosiologis untuk kepentingan terbaik bagi anak

II . IDENTITAS
A. Identitas Klien
1. Nama : Subarjo
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Surabaya, 18 Februari 2006
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku/ Bangsa/ Warga Negara : WNI
6. Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Pertama
7. Status Perkawinan : Belum Kawin
8. Alamat : Kel. Ketabang No. 14, Kec. Genteng, Kota
Surabaya
9. .Ciri-Ciri Khusus : Kurus, Putih, Hidung pesek, Rambut ikal

B. Identitas Orang Tua


1. Ayah
a. Nama : Yanto
b. Tempat/ Tanggal Lahir : Surabaya, 29 Februari 1973
c. Agama : Islam
d. Suku/Bangsa/Warga Negara : WNI
e. Pendidikan Terakhir : SLTA
f. Pekerjaan : Buruh Pabrik
g. Alamat : Kel. Ketabang No. 14, Kec. Genteng, Kota
Surabaya
h. Hubungan : Ayah Kandung

2. Ibu
a. Nama : Mutmainah
b. Tempat/ Tanggal Lahir : 29 Februari 1976
c. Agama : Islam

BIMKEMAS&PA 14
d. Suku/Bangsa/Warga Negara : WNI
e. Pendidikan Terakhir : SLTA
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Alamat : Kel. Ketabang No. 14, Kec. Genteng, Kota
Surabaya
h. Hubungan : Ibu Kandung
:

C. Susunan Keluarga Klien

No. Nama L/P Usia Pendidikan Pekerjaan Keterangan


1. Yanto L 50 SLTA Buruh Pabrik Bapak
2. Mutmainah P 47 SLTA Ibu Rumah Ibu
Tangga
3. Subarjo L 14 SMO Pelajar Anak
4.
5.

III. RIWAYAT HIDUP DAN PERKEMBANGAN KLIEN


A. Riwayat Kelahiran, Pertumbuhan dan Perkembangan Klien
1. Riwayat kelahiran klien
Klien dilahirkan pada tanggal 18 Februari 2006 Klien terlahir dalam kondisi sehat
dengan bantuan bidan kampung/bidan/dokter dalam proses persalinan normal, klien
merupakan anak ke-3 dari bersaudara dari pasangan bapak Yanto dan ibu
Mutmainah
2. Riwayat pertumbuhan (fisik) klien
Klien dapat tumbuh dengan sehat namun tubuhnya kurus, sejak kecil pernah
menderita penyakit tipes atau demam tifoid sewaktu ia masih duduk di bangku
sekolah dasar.
3. Riwayat perkembangan (psikososial) klien
Perkembangan klien sejak kecil berlangsung dengan baik. Hal ini ditunjukkan
dengan sikap klien yang menurut sejak masih kecil. Disamping itu, sejak usia
1 3 tahun kien menunjukan s i f a t keras kepala, serta diperburuk dengan
ejekan teman-temannya di sekolah karena ia tidak punya HP atau Laptop.

B. Riwayat Pendidikan Klien


1. Pendidikan dalam keluarga
Orang tua klien kurang baik dalam mendidik klien, klien tidak mendapatkan kasih
sayang dan perhatan dari orang tuanya serta kedua kakanya dikarenakan mereka
terlalu sibuk bekerja untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Meski begitu
kedua orang tua Irfan tetap memberikan ajaran agama yang baik dan benar.
2. Pendidikan Formal
Klien masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun ke SD 2 Rungkut selama di sekolah
dasar, klien mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan tidak pernah tinggal kelas.
Pada tahun 2021 klien lulus, lalu melanjutkan ke SMP Harapan Surabaya
Dikota Surabaya selama klien sekolah di SMP klien pernah menjadi juara turnamen
basket sekota malang (non akademik), selain mengikuti belajar dikelas, klien juga
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Basket. Klien masih duduk di bangku SMP hingga
saat ini.
3. Pendidikan Non Formal
Klien tidak pernah mengikuti pendidikan formal.

C. Riwayat Tingkah Laku Klien


1. Bakat dan potensi yang dimiliki klien
Klien memiliki potensi sebagai anak yang mandiri karena ia selalu ditinggal orang
tuanya bekerja. Klien juga memiliki minat di bidang olahraga, klien sering bermain
basket dengan anak-anak di kampungnya.
BIMKEMAS&PA 14
2. Relasi sosial dengan orang tua dan keluarga
Klien memiliki hubungan yang cukup baik dengan orang tua dan keluarganya. Ia
sangat menghormati / kurang menhormati mereka, namun terkadang dikarenakan
keinginannya yang tidak terpenuhi oleh orang tuanya, ia bisa menjadi sangat keras
kepala dan tidak patuh.
3. Ketaatan klien dalam menjalani agama
Klien rutin menjalankan ibadah di Masjid dekat rumahnya, di samping itu, hingga
saat ini klien juga masih belajar agama berupa kegiatan mengaji di masjid setiap
hari senin sampai jumat, jam 18.00 WIB.

4. Kebiasaan klien yang baik


Sepulang dari sekolah, apabila ada waktu luang klien memiliki kegiatan
Membantu ibunya di rumah seperti bersih-bersih rumah dan membantu ibunya
memasak.

5. Kebiasaan klien yang buruk


Klien terkadang keras kepala di saat permintaan yang diajukannya ke orang tuanya
tidak dituruti. Klien menjadi bandel dan marah, hal ini menyebabkan klien tidak
mendengarkan perkataan orang tuanya dan kadang lalai jika diberi tugas.

6. Sikap klien dalam mengikuti pendidikan


Saat ini klien duduk di kelas 8 / Kelas 2 SMP, sebulumnya klien dapat mengikuti
kegiatan belajar di sekolah dengan baik. Klien selalu mengerjakan PR, hormat dan
taat kepada para guru. Namun, Hal yang mendasari Subarjo melakukan tindak
pidana pencurian tidak lain dan tidak bukan dia terpaksa karena pada saat itu
subarjo benar benar lapar dan melihat teman teman nya ke kantin terjadilah aksi
pencurian untuk membeli makanan dan untuk hal lainya.

7. Riwayat pelanggaran hukum


Klien tidak pernah melakukan kenakalan ataupun pelanggaran hukum sebelumnya
hal ini dikarenakan klien adalah pribadi yang baik sejak kecil disamping sifatnya
yang keras kepala saat tidak dituruti kemauannya.

8. Riwayat penggunaan rokok, napza, dan alcohol


Klien tidak memiliki kebiasaan merokok atau pun menyentuh hal-hal haram seperti
narkoba maupun minuman keras. Meskipun ayahnya merupakan perokok, namun
Klien tidak menirunya.

IV. KONDISI KLIEN


Klien merupakan pribadi yang baik dan sangat rajin menuntut ilmu serta beribadah. Klien
juga memiliki bakat yang bagus di bidang Basket, karena klien sering sekali berlatih basket
bersama teman-temannya baik saat kegiatan ekstrakulikuler maupun saat di rumah.
Selama ini Klien bisa dibilang memiliki hubungan yang cukup baik denan keluarganya dan
sangat menyayangi mereka, namun klien tidak mendapat kasih sayang dan perhatian yang
cukup dari keluarganya. Hal ini dikarenakan kedua orang tuanya dan kedua kakaknya yang
sibuk bekerja.
Klien nampak hanya memiliki hubungan yang baik dengan teman ekskul dan teman-
teman di rumahnya yang sering bermain basket dengannya. Di samping itu, klien tidak
memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman di kelasnya, hal ini karena teman-teman
dikelasnya sering mengolok-olok atau mengejeknya karena perekonomiannya yang rendah
dan terlalu lurus.
Klien merupakan anak yang sangat baik dan rajin sekali beribadah. Klien tidak pernah
meninggalkan sholat 5 waktu dan selalu mengikuti kegiatan mengaji di masjid dekat
rumahnya seusai sholat maghrib.
Sikap baik klien yakni Sepulang dari sekolah, apabila ada waktu luang klien
memiliki kegiatan membantu ibunya di rumah seperti bersih-bersih rumah dan membantu
ibunya memasak. Namun, Klien terkadang keras kepala di saat permintaan yang
BIMKEMAS&PA 14
diajukannya ke orang tuanya tidak dituruti. Klien menjadi bandel dan marah, hal ini
menyebabkan klien tidak mendengarkan perkataan orang tuanya dan kadang lalai jika diberi
tugas.

V. KONDISI ORANG TUA / WALI


A. Riwayat Perkawinan Orangtua
Orang tua kandung klien melangsungkan pernikahan di Surabaya pada sekitar tahun
1998 atas dasar saling mencintai sewaktu keduanya di SMA.Dari pernikahan
tersebut, orang tua klien dikaruniai 1 orang anak.
B. Relasi Sosial dalam Keluarga
Antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain memiliki hubungan yang cukup
baik, kondisi keluarga tergolong harmonis dan mendukung perkembangan seorang
anak. Disamping keluarga klien yang selalu bekerja sehingga tidak sempat
memberikan kasih sayang dan perhatian kepada klien.

C. Relasi Sosial dengan Masyarakat


Kedua orang tua klien terbilang memiliki hubungan yang sangat hermonis dengan warga
sekitar. Kedua orang tua klien sering sekali membantu orang yang kesusahan dan sering
mengikuti kegiatan kerja bakti untuk membenahi kampung mereka. Warga sekitar juga
cukup menyegani ayah klien, karena memiliki kepribadian yang cukup tegas dan ramah,
begitu pula ibu klien.

D. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi


1. Pekerjaan
Ayah klien bekerja sebagai buruh pabrik, penghasilannya menentu, berkisar sebesar
Rp. 3.000.000,-/ bulan, sedangkan ibu klien adalah ibu rumah tangga pekerjaannya
meneirma jasa mencuci, memasak, dan lain sebagainya dengan penghasilan yang
tidak menentu berkisar Rp 1.500.000,-/Bulan.

2. Keadaan Rumah Tempat Tinggal Klien


Orang tua klien sekeluarga tinggal di rumah mengontrak yang sudah ditinggali sejak
sekitar 25 tahun yang lalu disaat awal pernikahan kedua orang tuanya. Rumah tersebut
berupa bangunan semi permanen, seluas sekitar 60 m 2 tersebut terdiri atas 2 kamar
tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Kondisi
rumahnya cukup baik dan layak huni dengan lantai semen dan dinding batu bata yang
diplester dan dicat dengan rapi. Peralatan rumah tangga yang digunakan terdiri dari
peralatan elektronik seperti TV, radio dan kulkas, serta perabotan rumah tangga
lainnya. Penerangan menggunakan arus listrik yang dipakai dari PLN, serta air yang
digunakan sehari-hari untuk mencuci pakaian, mandi, minum dan memasak
menggunakan menggunakan air tanah.

VI. KONDISI LINGKUNGAN SOSIAL, BUDAYA DAN ALAM TEMPAT TINGGAL KLIEN
A. Relasi Sosial dengan Masyarakat
Hubungan klien dan keluarga dengan masyarakat sekitar terbilang cukup baik, disamping
perekonomian mereka yang rendah, keluarga klien selalu membantu warga lain yang
membutuhkan bantuan. Kedua orang tua klien juga merupakan pribadi yang baik dan
disegani oleh warga sekitar.

B. Kondisi sosial, budaya dan lingkungan alam,


1. Penggolongan Profesi dan Mata Pencaharian
Mata pencaharian warga di sekitar tempat tinggal klien sebagian besar adalah
sebagai buruh, serta sebagian kecil lainnya terdiri dari pengusaha.
2. Stratifikasi Sosial Ekonomi Masyarakat
Melihat dari kondisi rumah-rumah dan berdasarkan keterangan dari RT setempat,
masyarakat di sekitar tempat tinggal klien dari segi ekonomi tergolong masyarakat
dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, namun ada beberapa yang
menengah ke atas.
3. Tingkat Pendidikan (rata-rata) Warga Masyarakat
RT setempat menerangkan bahwa tingkat pendidikan warga di lingkungannya cukup
BIMKEMAS&PA 14
beragam, namun sebagian besar hanya menamatkan pendidikan sampai jenjang
SLTA/SMA.
4. Pola Hubungan (Interaksi Sosial) dalam Masyarakat
a. Jelaskan pola hubungan Kehidupan Masyarakat
Di lingkungan tempat tinggal klien sebagian besar adalah pribumi Jawa,
masyarakatnya homogen, pola hubungan sosialnya cukup baik, rasa kekeluargaan
dan kesetiakawanan yang tinggi dan menjunjung toleransi.
b. Kegiatan Pendidikan
Masyarakat di lingkungan tempat tinggal klien juga cukup peduli dengan
pendidikan anak-anaknya, hal ini terlihat dari tersedianya fasilitas umum untuk
pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga jenjang SMA, serta lapangan
sepak bola dan bola basket yang dibangun untuk menunjang hobi anak-anak
sekitar serta semua warga. Anak-anak sekitar juga kebanyakan hanya
menerapkan wajib sekolah 9 tahun, namun ada juga yang meneruskan hingga ke
perguruan tinggi,
c. Kepedulian terhadap Kegiatan Keagamaan
Masyarakat sekitar memiliki rasa toleransi yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan
dengan adanya bangunan masjid untuk menunjang kegiatan beribadah para umat
muslim, serta adanya gereja bagi kaum Nasrani.
d. Kesadaran terhadap kepatuhan nilai, norma dan hukum yang Berlaku
Masyarakat di lingkungan tempat tinggal orang tua klien termasuk masyarakat
yang cukup terdidik, oleh karena itu mereka sangat menghargai norma-norma dan
nilai-nilai yang dijunjung tinggi di masyarakat, khususnya norma hukum dan norma
agama. Apabila terjadi permasalahan antar warga, pemerintah setempat berusaha
untuk aktif mengupayakan penyelesaian dengan musyawarah untuk mencapai
mufakat, namun apabila tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan maka
permasalahan dilanjutkan ke proses hukum, dengan demikian dapat
menghindarkan tindakan “main hakim sendiri” dari warga sehingga ketertiban dan
keamanan tetap terjaga keharmonisannya.

VII. RIWAYAT TINDAK PIDANA


A. Latar Belakang
Klien terlibat dalam permasalahan ini karena tidak mendapatkan uang jajan pada saat
itu serta yang paling mendorong adalah factor bahwa pada saat itu jam istirahat ia
Tengah merasa lapar sehingga dan pada saat itu kondisi kelas yang sepi karena
teman teman subarjo sedang membeli makanan di kantin ia langsung berfikir
mengambil hape tersebut .

B. Kronologis
Pada hari Rabu 12 Februari 2020 berawal Ketika jam istirahat jam 12.00 di SMP
Harapan Surabaya Ketika teman – temanya subarjo pada ke kantin tetapi subarjo lebih
memilih untuk berdiam diri di kelas. Subarjo pada saat itu merasa lapar, tetapi dia tidak
mempunyai uang untuk membeli makanan di kantin, karena tidak di berikan uang oleh
orangtua karena sedang sibuk bekerja sebagai buruh lepas. Seketika subarjo memiliki
niat buruk untuk mengambil hape teman nya yang bernama erik Gunawan. Pada
akhirnya subarjo melihat sekeliling kelas dan tidak ada yang melihatnya dia langsung
mengambil hape merk Samsung Galaxy s8 tujuan subarjo mengambil hape korban
hanya untuk makan pada hari itu dan untuk keperluan sehari hari , pada saat jam
istirahat selesai erik sadar bahwa hapenya sudah tidak ada di dalam tas, oleh karena itu
erik langsung melapor ke kepala sekolah dan kepala sekolah langsung mengambil sikap
dengan menggeledah satu persatu tas siswa dan hape tersebut di temukan di tas
subarjo.

Akibat kejahatan yang dilakukan terhadap Korban, hanya Korban yakni erik yang
sempat kehilangan Hp yang dicuri oleh Klien.

C. Keadaan Korban
Korban yang bernama Erik Gunawan, berumur 14 Tahun, lahir di Surabaya pada
tanggal 1 Januari 2006, beralamat di Jl Raya Rungkut Timur Kota Surabaya .bersama
ayahnya Bapak Irawan. Sewaktu kejadian tindak pidana pencurian tersebut dilakukan
oleh klien, korban tengah tidak berada di kelas karena pada waktu itu yakni pukul 12.00
BIMKEMAS&PA 14
Wib yang mana pada waktu tersebut korban sedang pergi ke kantin Bersama teman
teman lainya. Otomatis sewaktu itu Erik tidak mengetahui bahwa terjadi pencurian yang
dilakukan oleh teman kelas nya sendiri . Korban baru mengetahuinya sewaktu ia
Kembali ke dalam kelas setelah jam istirahat selesai dan mendapati Hp nya telah hilang
dari dalam tasnya . Korban yang sempat panik kemudian menyampaikan hal tersebut
kepada kepala sekolah , dan kemudian kepala sekolah melakukan penggeledahan ia
tidak mengetahuinya. Dan kemudian hape tersebut di temukan di dalam tas pelaku
dengan ciri-ciri yang sama

D. Akibat Tindak Pidana Terhadap Klien dan Orang Tua Klien, dan masyarakat.
Orang tua korban terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh anak satu satunya
tersebut, hal ini dikarenakan klien sebelumnya adalah anak yang memiliki kepribadian
yang baik, menurut kedua orang tuanya pun klien baru pertama kali melakukan
perbuatan tersebut.
Masyarakat sekitar juga cukup menyayangkan perbuatan yang dilakukan oleh klien,
karena mereka menganggap bahwa ia merupakan anak yang sangat baik dan hampir
tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu, namun mereka cukup memakluminya
jika didasarkan pada perekonomian keluarga dan kondisi klien dengan rekan
sekelasnya.

VIII. Sikap Dan Tanggapan Klien


Klien menanggapi bahwa apa yang dituduhkan kepadanya adalah benar, klien juga
memahami bahwa tindakannya adalah perbuatan yang melawan hukum dan bisa dijatuhi
sanksi pidana. Klien telah menyesali perbuatanannya, merasa bersalah Klien berharap
dapat dimaafkan oleh pihak korban serta ingin agar permasalahannya segera selesai dan
bisa kembali sekolah seperti semula dan menjadi anak yang lebih baik lagi.

IX. Sikap Dan Tanggapan Orang Tua/Keluarga Klien, Korban, Masyarakat Dan
Pemerintah Setempat
A. Sikap dan tanggapan orang tua/keluarga klien
Orang tua klien turut merasa bersalah atas tindakan yang dilakukan oleh anaknya, hal
ini karena mereka tidak menyangka bahwa klien melakukan perbuatan tersebut padahal
selama ini diketahui bahwa klien merupakan anak yang baik. Orang tua klien pun juga
berharap agar korban tidak membawa kasus tersebut ke pengadilan, serta meminta
maaf kepada pihak korban.

B. Sikap dan tanggapan korban terhadap kejahatan yang dilakukan.


Korban yang sempat geram melaporkan tindakan klien ke Polsek genteng yang
kemudian akan ditindak. Namun, mengingat bahwa korban masih tergolong Anak yang
berkonflik dengan hukum, pihak korban pun mengupayakan Diversi, melalui Polsek
Genteng korban mengajukan permintaan Litmas ke Balai Pemasyarakatan Kelas I
Surabaya.

C. Sikap dan tanggapan masyarakat setempat


Masyarakat setempat juga cukup terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh klien,
karena selama ini mereka memandang klien adalah anak yang baik dan sangat
menyayangi keluarga serta teman-temannya. Masyarakat yang cukup heran juga
memakluminya, karena memang kondisi perekonomian keluarga korban yang tidak
mencukup .

D. Sikap dan Tanggapan pemerintah setempat


Pemerintah setempat amat sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh klien,
karena menurut keterangan orang tua dan masyarakat setempat, klien merupakan anak
yang baik, pintar, dan memiliki potensi bakat baik akademik maupun non-akademik.
Pemerintah juga sangat kecewa sekali dengan tindakan yang dilakukan oleh teman
sekelas klien karena tidak seharusnya mereka mengejek dan membawa masalah
perekonomian. Pemerintah berharap orang tua lebih waspada dan mengawasi tindakan
anak-anak mereka dan agar lebih menyayangi mereka dengan sepenuh hati.

E. Akibat tindak pidana terhadap Korban, dan Masyarakat


Akibat dari tindakan klien terhadap korban adalah korban yang kehilangan Hp karena
BIMKEMAS&PA 14
telah dicuri oleh klien. Masyarakat yang terkejut atas perbuatan klien pun juga sempat
resah karena takut akan menjadi korban.

F. Akibat tindak pidana terhadap Klien dan Orang Tua Klien,


Klien cukup ketakutan pada saat penangkapan dan cukup mengalami trauma atas
kejadian tersebut. Orang tuanya pun juga merasa malu dan merasa bersalah atas
tindakan yang dilakukan anaknya.

X. SIKAP DAN TANGGAPAN KLIEN


Klien menanggapi bahwa apa yang dituduhkan kepadanya adalah benar, klien juga
memahami bahwa tindakannya adalah perbuatan yang melawan hukum dan bisa dijatuhi
sanksi pidana. Klien telah menyesali perbuatanannya, merasa bersalah. Klien berharap
dapat dimaafkan oleh pihak korban serta ingin agar permasalahannya segera selesai dan
bisa kembali sekolah. Klien juga berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak
akan mengulangi perbuatannya tersebut.

XI. SIKAP DAN TANGGAPAN KELUARGA KLIEN, KORBAN, MASYARAKAT DAN


PEMERINTAH SETEMPAT
1. Sikap dan tanggapan orang tua/keluarga klien
Orang tua klien turut merasa bersalah atas tindakan yang dilakukan oleh anaknya, hal ini
karena mereka tidak menyangka bahwa klien melakukan perbuatan tersebut padahal
selama ini diketahui bahwa klien merupakan anak yang baik. Orang tua klien pun juga
berharap agar korban tidak membawa kasus tersebut ke pengadilan, serta meminta
maaf kepada pihak korban.

2. Sikap dan tanggapan korban


Korban yang sempat geram melaporkan tindakan klien ke Polsek Genteng yang
kemudian akan ditindak. Namun, mengingat bahwa korban masih tergolong Anak yang
berkonflik dengan hukum, pihak korban pun mengupayakan Diversi, melalui Polsek
Genteng korban mengajukan permintaan Litmas ke Balai Pemasyarakatan Kelas I
Surabaya

3. Sikap dan tanggapan masyarakat setempat


Masyarakat setempat juga cukup terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh klien,
karena selama ini mereka memandang klien adalah anak yang baik dan sangat
menyayangi keluarga serta teman-temannya. Masyarakat yang cukup heran juga
memakluminya, karena memang kondisi perekonomian keluarga korban yang tidak
mencukup.

4. Sikap dan Tanggapan pemerintah setempat


Pemerintah setempat amat sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh klien,
karena menurut keterangan orang tua dan masyarakat setempat, klien merupakan anak
yang baik, pintar, dan memiliki potensi bakat baik akademik maupun non-akademik.
Pemerintah juga sangat kecewa sekali dengan tindakan yang dilakukan oleh teman
sekelas klien karena tidak seharusnya mereka mengejek dan membawa masalah
perekonomian. Pemerintah berharap orang tua lebih waspada dan mengawasi tindakan
anak-anak mereka dan agar lebih menyayangi mereka dengan sepenuh hati.

XII. KEADAAN, SIKAP DAN TANGGAPAN KORBAN


Dalam kasus ini korban resah dan geram akan tindakan yang dilakukan oleh klien, karena
tidak menyangka bahwa anak tetangganya sendiri yang memiliki pribadi yang baik tersebut
melakukan pencurian. Korban berharap agar orang tua lebih memberikan kasih sayang
dan perhatian lagi terhadap anaknya. Serta korban berharap agar klien berubah dan tidak
mengulanginya lagi.

XIII. HASIL/ REKOMENDASI ASESMEN.


Klien lebih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya dalam tujuan lebih
memberikan pelajaran yang positif kepada klien.
BIMKEMAS&PA 14
XIV. ANALISIS
A. Jelaskan secara singkat perkembangan klien sejak lahir sampai terjadinya tindak
pidana
Klien sejak lahir memiliki kondisi fisik yang sehat dan baik, namun badannya kurus.
Klien juga memiliki sifat yang sangat baik terhadap keluarga maupun teman-
temannya. Namun, terkadang klien memang keras kepala saat permintaannya tidak
dituruti oleh orang tuanya. Klien tumbuh dengan baik sejak kecil hingga lulu SD, pada
saat SMP klien mulai mengalami hal yang seharusnya ia dapatkan tetapi tidak ia
dapatkan dari orang tua yaitu uang saku, hal itu juga karena perekonomian keluarga
Subarjo yang bisa di bilang menengah kebawah sehingga kedua orang tua Subarjo
tidak memberikan uang saku, hal tersebutlah yang mendorong Subarjo untuk
melakukan pencurian hape terhadap erik teman sekelasnya.

B. Tindak Pidana
Berawal ketika jam istirahat yaitu pukul 12.00 WIB tepatnya (Rabu, 12 Februari 2020),
ketika teman-temannya pada ke kantin tetapi Subarjo memilih untuk berdiam diri di
kelas. Subarjo pada saat itu merasa lapar, tetapi dia tidak mempunyai uang untuk
membeli makanan karena tidak diberi uang saku oleh orang tuanya. Subarjo berasal
dari keluarga menengah ke bawah, dia juga kurang mendapat perhatian dari orang
tuanya karena sibuk bekerja sebagai buruh harian lepas. Seketika Subarjo mempunyai
niat buruk untuk mengambil hp milik temannya (Erik Gunawan). Pada akhirnya Subarjo
melihat sekeliling kelas dan tidak ada yang melihatnya, dia langsung mengambil HP
merk Samsung Galaxy S8 yang berada di dalam tas Erik Gunawan. Tujuan Subarjo
mengambil HP tersebut untuk makan dan keseharian. Ketika jam istirahat selesai Erik
Gunawan mencari HP nya dan ternyata tidak ada di tasnya. Kemudian Erik Gunawan
melaporkan hal tersebut ke Kepala Sekolah dan seketika langsung dilakukan
penggeledahan. Setelah dilakukan penggeledahan, ternyata HP tersebut ditemukan di
tas Subarjo. Tanpa berfikir panjang dan mendengarkan penjelasan dari Subarjo,
Kepala Sekolah melaporkan perbuatan Subarjo ke Polsek Genteng dengan Laporan
Polisi No. 32/Lap.ResKrim/II/2020/Polsek Genteng, tanggal 15 Februari 2020. Saat
ditangkap subarjo pun terlihat sangat ketakutan, dan setelahnya ia nampak seperti
trauma.
, dalam dugaan tindak pidana yang disangkakan terhadap klien, merupakan tindak
pidana pencurian sebagaimana diatur pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana
maksimal 5 (Lima) tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah,
sangkaan tersebut, klien mengakuinya, adapun perannya adalah tersangka dari
tindakan pencurian. Namun, dalam hal ini tindakan pidana dilakukan oleh seorang
anak yang telah berumur 12 Tahun namun masih belum/dibawah umur 18 tahun,
sehingga digunakanlah Hukum Peradilan Anak sebagaimana dijelaskan dalam Pasal
1 angka 3 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Dikarenakan Klien yang masih dikategorikan anak-anak, maka menurut Pasal 1
angka 6 & 7, upaya hukum yang dapat dilakukan adalah restorative justice atau bisa
dibilang pemulihan Kembali pada keadaan semula antara keluarga korban maupun
klien. Dalam kasus ini diupayakan diversi yang dilakukan sebagai pengalihan
penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan
pidana. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 UU SPPA upaya Diversi dilakukan
untuk mencapai perdamaian antara korban dan anak, menyelesaikan perkara anak di
luar proses peradilan, menghindarkan anak dari perampasan kemerdekaan,
mendorong masyarakat untuk berpartisipasti, dan menanamkan rasa bertanggung
jawab kepada anak.

C. Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana


Faktor yang menyebabkan klien melakukan tindak pidana tersebut
adalah kondisi perekonomian keluarga klien yang rendah, serta diperburuk
pada saat itu korban merasa kelaparan dan tidak memiliki uang untuk pergi
ke kantin membeli makanan . Hal ini sesuai dengan konsep kausalitas, yang
mana suatu tindakan atau gejala takkan tjmbul kecuali sebagai akibat dari
suatu hal, sehingga kemudian timbul suatu relasi yang menghubungkan
suatu peristiwa dengan peristiwa berikutnya. Dalam kasus ini Klien takkan
mencuri apabila pada saat itu ia memegang uang dan dapat membeli
makanan di kantin
Menurut tinjauan kriminologis juga faktor penyebab dari terjadinya
BIMKEMAS&PA 14
tindak pidana pencurian meliputi kebutuhan dalam pergaulan dengan teman
sebaya, kontrol dari lingkungan yang kurang . Dalam kasus ini klien tak
memiliki relasi pertemanan atau hubungan dengan seorang pencuri, namun
dikarenakan, yang mana kemungkinan besar di kelas klien, hanya klien
sendiri sajalah yang tak memilikiuang , hal ini mendorong keinginan klien
untuk mengambil hape tersebut . Ditambah rasa lapar yang tak terbendung
memberikan efek paksaan bagi klien untuk mau tidak mau klien seperti harus
mengambil hape tersebut.

D. Pandangan keluarga, korban dan tokoh masyarakat.


Keluarga merasa bersalah akan tindakan yang dilakukan oleh anaknya, serta
menyadari meskipun mereka tidak dapat memberikan keinginan anaknya, kedua orang
tua harus memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap anak-anaknya.
Korban geram dan cukup menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh klien mengingat
pribadi klien yang baik.
Masyarakat juga menanggapai hal ini dengan rasa penuh maklum, mengingat kondisi
perekonomian keluarga klien serta efek tindakan yang dilakukan teman sekelasnya.

E. Analisis Sosiologis & Yuridis.


1. Analisis Sosiologis
Berdasarkan pandangan sosiologis, tindakan yang dilakukan oleh
Klien merupakan sebab dari apa yang dia terima dari keluarganya klein
merasa tidak dapat apa yang di dapatkan oleh teman temanyan , akhirnya
timbul keinginan untuk melakukan tindakan pencurian tersebut, serta
diperburuk faktor perekonomian yakni orang tuanya tak memiliki cukup uang
untukmemberikan uang saku pada saat itu . Jika didasarkan pada hal
tersebut tindakan klien yang mencuri bertujuan untuk membeli makanan dan
untuk kehidupan sehari harinya
Hal ini sesuai dengan konsep kausalitas, yang mana suatu tindakan
atau gejala takkan tjmbul kecuali sebagai akibat dari suatu hal, sehingga
kemudian timbul suatu relasi yang menghubungkan suatu peristiwa dengan
peristiwa berikutnya. Dalam kasus ini Klien takkan mencuri apabila dia
berkecukupan pada hariitu intuk membeli makanan.

2. Analisis Yuridis
Berdasarkan yuridis dan ketentuan yang berlaku, tindak pidana yang
dilakukan oleh klien merupakan tindak pidana pencurian sebagaimana diatur
dalam Pasal 362 KUHP tentang Pencurian. Dalam kasus ini umur klien yang
tergolong masih anak-anak dalam melakukan tindakan tersebut sehingga,
mengklasifikasikannya sebagai Anak yang berkonflik dengan hukum
sebagaimana Pasal 1 angka 3 UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) yang menjelaskan bahwa “Anak yang
berkonflik dengan hukum yang selanjutnya disebut Anak adalah anka yang
telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas)
tahun yang diduga melakukan tindak pidana”. Sebagaimana pasal 5 ayat (1)
sistem Peradilan Pidana Anak wajib mengutamakan pendekatan Keadilan
Restoratif, serta sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) UU SPPA bahwa pada
tingkat penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan perkara Anak di pengadilan
wajib diupayakan Diversi.
Menurut Pasal 8 ayat (1) UU SPPA menjelaskan bahwa diversi
dilakukan dengan melalui musyawarah dengan melibatkan Anak dan orang
tua/walinya, korban dan/atau orang tuanya, Pembimbing Kemasyarakatan,
dan Pekerja Sosial Profesional berdasarkan pendekatan Restoratif Justice.
Dalam kasus ini upaya restorative justice dilaksanakan dengan diversi,
yang melibatkan klien, orang tua klien, korban, dan pembimbing
kemasyarakatan.

BIMKEMAS&PA 14
F. Hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan.
1. Klien merupakan anak yang bertanggung jawab dan rajin, dapat dilihat dar i
prestasi non -akade mis klien dalam olahraga Basket. Serta pribadi klien yang
baik terhadap keluarganya dan teman-temannya. Klien merasa menyesal, merasa
bersalah dalam diri klien, ia juga telah menyesali perbuatannya, klien juga adalah
anak yang rajin dan tidak pernah bermasalah sebelumnya, oleh karena itu sangat
mendukung untuk dilakukan diversi.
2. Peran Keluarga
Adanya Kesanggupan dari keluarga untuk mendidik dan mengurus klien kembali
dan mendidiknya mengenai perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh hukum, serta
kondisi keluarga yang terbilang cukup baik sehingga mendukung agar klien dapat
menjadi lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahannya.

XV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Kesimpulan
1. 1. Klien bernama s u b a r j o lahir di Surabaya, 18 Februari 2006 Ia adalah anak
Tunggal , dari pasangan Bapak Yanto dan Ibu Mutmainah. Orang tuanya mengurus
dan membesarkan klien dengan sepenuh hati dalam lingkungan keluarga dengan
status ekonomi yang tergolong rendah atau menengah ke bawah. Sebelum terlibat
dalam tindak pidana ini, klien tidak pernah. Hingga saat ini, klien juga masih aktif
bersekolah sebagai pelajar kelas 8 / Kelas 2 SMP di SMP Harapan Surabaya hingga
terlibat dalam permasalahan atau dugaan tindak pidana ini.

2. Faktor utama penyebab klien terlibat dalam tindak pidana ini adalah
Karena perekonomian yang sulit sehingga tak dapat di berikan uang saku untuk
membeli makanan di sekolah pada saat jam istirahat :
a. Faktor dari keluarga berupa orang tua yang tidak memberikan uang saku
kepada pelaku
b. Faktor dari Teman-teman klien
3. ............................................Klien menanggapi bahwa apa yang dituduhkan
kepadanya adalah benar, bahwa klien melakukan tindakan pencurian secara sadar
yang didorong oleh keinginan membeli makanan di kantin
4. Orang tua, masyarakat, dan pemerintah setempat mendukung musyawarah, agar
kasus ini dapat diselesaikan dengan damai, serta agar anak tidak terlalu
mengalami trauma dan agar klien dapat berubah.
5. Pihak korban juga setuju untuk mengajukan upaya diversi dalam menyelesaikan
kasus ini.

B. Rekomendasi
Diharapkan agar klien dapat berubah dan tidak mengulangi perbuatannya
tersebut. serta agar Kembali menjadi anak yang baik, serta memilih kawan yang baik
untuknya dan tidak memberikan efek negative terhadapknya.
Serta orang tua juga seharusnya lebih memberikan kasih sayang yang penuh
serta perhatian terhadap anaknya, karena tiada yang lebih penting dari pada kasih
sayang dan perhatian sepenuh hati dari orang tua.
Dihimbau juga kepada wali kelas klien agar meberikan perhatian kepada anak
anak yang berada di kelas apakah sedang kekurangan hal apapun agar dapat
setidaknya paham dan membantu kesulitan yang di alami oleh muritnya.

Surabaya, 7 Mei 20220

Mengetahui
Kepala Balai Pemasyarakatan, Pembimbing Kemasyarakatan,

Arif Rahman Esa Yoga Deri P TH.


NIP. 123456 NIP. 654321

BIMKEMAS&PA 14
Catatan :
Hasil litmas wajib dilampirkan data dukung (dokumen pendukung) sesuai kebutuhan.
LAMPIRAN DOKUMEN :
1. Akte kelahiran
2. Kartu keluarga (KK),
3. Kartu Tanda Penduduk (KTP),
4. Surat keterangan domisili dari lingkungan (RT)
5. Risalah (kronologis) proses diversi
6. Berita Acara Diversi Kepolisian (untuk litmas diversi pada tahap penuntutan
7. Berita Acara Diversi Kepolisian dan Berita Acara Diversi Kejaksaan (untuk litmas diversi
pada tahap pengadilan).
8. Surat pernyataan jaminan orang tua/wali.
9. Surat pernyataan orang tua/wali tentang kesanggupan mematuhi kesepakatan diversi dan
pembimbingan PK Bapas.

BIMKEMAS&PA 14

Anda mungkin juga menyukai