ESTIMASI EVAPORASI WADUK MENGGUNAKAN

PENGINDERAAN JAUH DENGAN MENERAPKAN

METODE EMPIRIS
(Studi Kasus: Waduk Saguling)

Dinda Mahardita
(12814031)

ABSTRAK

Waduk Saguling berfungsi sebagai sumber tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA), perikanan, dan pemenuhan kebutuhan lokal. Informasi yang akurat
mengenai evaporasi waduk yang menunjukkan evaporasi potensial sangat
dibutuhkan dalam menganalisis kesetimbangan air dan manajemen sumber daya
air. Evaporasi juga berperan dalam menentukan kadar uap air di atmosfer. Estimasi
evaporasi waduk penting dilakukan karena metode pengukuran langsung
menggunakan panci evaporasi menghasilkan data yang kurang akurat, salah
satunya terjadi pada data evaporasi Waduk Saguling. Ketersediaan data observasi
dari stasiun meteorologi sebagai input merupakan masalah utama dalam estimasi
evaporasi. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan estimasi evaporasi waduk
menggunakan metode empiris dengan input data satelit.

Data satelit berupa Land Surface Temperature (LST) dari satelit Himawari dan
profil atmosferik dari satelit MODIS digunakan untuk memperoleh informasi
parameter temperatur, kelembapan relatif, dan radiasi matahari. Hasil estimasi
evaporasi menggunakan metode Blaney-Criddle, Kharuffa, Hargreaves, Schendel,
dan Regresi Linier Berganda dibandingkan terhadap evaporasi acuan yang dihitung
menggunakan metode kombinasi (Penman) dengan input parameter meteorologi
hasil observasi. Observasi dilakukan menggunakan AWS (Automatic Weather
Station) di tiga titik pengamatan yaitu DAM Saguling, Maroko, dan Bongas pada
tanggal 4 Mei-7 Juni 2018. Pemilihan metode estimasi terbaik menggunakan
Persentase Eror (PE) dan Diagram Taylor.

Data satelit dapat digunakan sebagai alternatif input karena cukup mampu
menjelaskan parameter temperatur, kelembaban, dan radiasi sesuai observasi di
titik pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan secara statistik metode estimasi
evaporasi terbaik untuk studi kasus Waduk Saguling adalah Schendel Kalibrasi
kemudian diikuti EQ1 hasil Regresi Linier Berganda. Namun, dalam menjelaskan
variasi spasial EQ1 lebih baik daripada Schendel Kalibrasi.

Kata kunci: Evaporasi, Himawari, Metode Empiris, MODIS, Observasi,

Penginderaan Jauh, Waduk Saguling
 ESTIMATION OF RESERVOIR EVAPORATION USING REMOTE
SENSING BY APPLYING EMPIRICAL METHOD
(Case Study: Saguling Reservoir)

Dinda Mahardita
(12814031)

ABSTRACT

Saguling Reservoir serves as power source for Hydroelectric Power Plants (PLTA),
fisheries, and fulfillment of local needs. Accurate information about reservoir
evaporation that indicates potential evaporation is needed in analyzing water
balance and water resource management. Evaporation also plays a role in
determining the moisture content in the atmosphere. Estimation of reservoir
evaporation is important because direct measurement methods using evaporation
pans produce less accurate data, this problem occurs on Saguling Reservoir
evaporation data. The lack of observation data from ground station is a major
problem in estimating evaporation. Therefore, in this study an estimation of
reservoir evaporation was conducted using empirical methods with satellite data
input.

Satellite data, Land Surface Temperature from Himawari and Atmospheric Profile
from MODIS are used to obtain information on temperature, relative humidity, and
solar radiation parameter. Evaporation estimation results using Blaney-Criddle,
Kharuffa, Hargreaves, Schendel, and Multiple Linear Regression methods
compared to reference evaporation are calculated using a combination method
(Penman) with meteorological parameters input from observations. Observation
was conducted using AWS (Automatic Weather Station) at three observation points,
namely DAM Saguling, Maroko, and Bongas on 4th May to 7th June 2018. Best
estimation method was selected using the Percentage Eror (PE) and Taylor
Diagram.

Satellite data can be used as an alternative input because it is quite able to explain
the parameters of temperature, humidity, and radiation corresponding to
observations.. The results showed statistically that the best evaporation estimation
method for Saguling Reservoir was Calibrated Schendel followed by EQ1
generated from Multiple Linear Regression. However, in explaining spatial
variations EQ1 is better than Calibrated Schendel.

Keywords: Empirical Method, Evaporation, Himawari, MODIS, Observation,

Remote Sensing, Saguling Reservoir