Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN REMOTE SENSING/

PENGINDERAAN JAUH UNTUK


IDENTIFIKASI SUMBER DAYA PANAS
BUMI

By :
RESA ANUGRAH
09320180217
C1

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Seiring dengan laju pertumbuhan jumlah
penduduk yang terus meningkat, maka
kebutuhan energi listrik juga semakin
meningkat. Pemanfaatan potensi panas
bumi sangat diperlukan mengingat
Indonesia mempunyai potensi panas bumi
yang sangat besar (40% energi panas bumi
dunia). Salah satu lokasi terdapatnya
potensi panas bumi ini adalah Blawan-Ijen,
Menurut data dari Badan Geologi pada tahun
2019 Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar
23,9 GW. Kegiatan eksplorasi panas bumi di
Indonesia telah banyak dilakukan, tetapi eksplorasi
tersebut tentunya membutuhkan biaya yang besar,
dan memakan waktu yang sangat lama. Oleh karena
itu, perlu dilakukan survei komprehensif
menggunakan aplikasi penginderaan jauh untuk
memetakan daerah yang
memiliki potensi panas bumi.
ENERGI PANAS BUMI
Energi panas bumi adalah energi
yang diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam bumi dan berasal
dari aktivitas tektonik di dalam bumi.
Energi panas bumi adalah energi yang
tidak akan habis, dan energi ini
merupakan energi yang ramah
lingkungan. Sedangkan dalam proses
Pada umumnya wilayah prospek panas bumi berada
pada daerah vulkanik yang dikelilingi oleh hutan lindung,
hutan konservasi, dan cagar alam. Kawasan potensi panas
bumi biasanya diindikasikan oleh manifestasi panas bumi
yang muncul di sekitaran wilayah potensi seperti mata air
panas, fumarol, kubangan lumpur panas (mud pools), dan
manifestasi lainnya. Manifestasi panas bumi diperkirakan
terjadi karena adanya rekahan atau patahan yang
memungkinkan fluida (uap dan air panas) panas bumi
mengalir ke permukaan.
DELINEASI STRUKTUR GEOLOGI DAN MANIFESTASI PANAS BUMI

Manifestasi panas bumi merupakan gejala di


permukaan yang merupakan ciri terdapatnya
potensi energi panas bumi. Manifestasi panas
bumi diperkirakan terjadi karena adanya
rekahan atau patahan yang memungkinkan
fluida (uap dan air panas) panas bumi mengalir
ke permukaan (Saptadji, 2002). Rekahan atau
patahan tersebut merupakan struktur geologi.
Delineasi struktur geologi dan manifestasi
panas bumi dilakukan untuk mengetahui letak
PENENTUAN DAERAH PROSPEK PANAS
BUMI
Dalam menentukan daerah prospek,
terlebih dahulu dilakukan
penggabungan data hasil pengolahan
dan dilanjutkan dengan proses analisis
data. Proses penggabungan data
dilakukan pada perangkat lunak
ArcGIS. Data yang digabungkan
meliputi distribusi suhu kecerahan,
SUHU KECERAHAN
Dari hasil pengolahan data suhu kecerahan,
diperoleh informasi sebaran nilai suhu kecerahan
yang diklasifikasikan menjadi 10 kelas. Suhu paling
rendah yaitu 12,8° C dan suhu paling tinggi yaitu
42,8° C. Secara umum dapat dipahami bahwa
semakin tinggi elevasi suatu wilayah maka suhu
kecerahan akan semakin turun. Pada peta suhu
kecerahan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa
terdapat anomali suhu pada wilayah dengan elevasi
tinggi.
Gambar : Peta Suhu Kecerahan
Untuk membuktikan bahwa Panas yang dihasilkan kemungkinan
daerah dengan suhu kecerahan tinggi berasal dari aktivitas manusia. Hasil
(anomali) ini merupakan wilayah survei lapangan berikutnya yaitu pada
yang memiliki manifestasi panas koordinat (804232,924 m;
bumi, maka dilakukan survei 9196616,624m) di Desa Pamulihan
lapangan. Dari hasil survei lapangan dengan suhu antara 34°C-43°C. Pada
pada koordinat (810687,905 m ; lokasi tersebut terbukti tidak terdapat
9195534,089 m) di Desa Simpangsari manifestasi panas bumi. Lokasi
dengan suhu antara 37°C-43°C tersebut merupakan daerah
ternyata terbukti pada wilayah ini perkebunan dan ladang. Panas yang
tidak terdapat manifestasi panas dihasilkan kemungkinan berasal dari
bumi. Lokasi ini merupakan daerah pembakaran lahan kebun atau dari
pasar dan pemukiman. lahan yang kering dan tandus.
Hasil survei lapangan berikutnya
yaitu pada koordinat (801334,230 m;
9190074,666 m) di Desa
Karamatwangi dengan suhu antara
16°C-43°C. Pada lokasi tersebut
banyak ditemukan manifestasi panas
bumi seperti mata air panas, fumarol,
dan solfatara. Lokasi tersebut
merupakan daerah pegunungan yaitu
Gambar : Manifestasi Panas Bumi
Kesimpulan
Landsat 8 pada kanal termal band 10
dapat memberikan informasi suhu
kecerahan yang kemudian dapat
dijadikan acuan dalam identifikasi daerah
prospek panas bumi. Suhu tertinggi pada
daerah penelitian mencapai 42,8° C dan
suhu terendah mencapai 12,8° C.
Sumber
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/re
kageomatika/article/view/2661/1935
http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurn
al_inderaja/article/view/2932
https://drive.google.com/file/d/1JsXe2
4X0TY0LBWvCmiSRrhqrOumqR42K
/view
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai