Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy

Volume 6 No. 2 Desember 2022 : 85 – 95 ; e -ISSN : 2549-8681

Kajian Potensi Panas Bumi Sebagai Renewable Energy dan Pemanfaatanya pada Daerah
Prospek Panas Bumi Gunung Telomoyo Magelang

Fandika Agustiyar1*, Boi Haris H. Siahaan2, Dirga Wahyuzar2, Hendry Wirandoko2


1
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta
2
Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta
Coresponding author email fandikaagustiyar@gmail.com

Abstrak
Energi konvensional merupakan sumber energi utama yang masih digunakan hingga saat ini, seperti batubara dan minyak
bumi. Namun, sumber energi tersebut jumlahnya semakin menipis karena tidak bisa untuk diperbarui dan memerlukan waktu yang
lama dalam pembentukannya, sedangkan kebutuhan energi yang selalu meningkat. Sehingga, dibutuhkan sumber energi baru dan
terbarukan yang berkelanjutan, salah satunya adalah energi panas bumi. Potensi panas bumi di Indonesia sangat tinggi, sekitar 40%
atau 29.000 MW total panas bumi dunia berada di Indonesia, salah satunya di komplek Gunung Telomoyo. Penelitian bertujuan untuk
mengindikasikan potensi persebaran dan karakteristik sumber energi panas bumi Telomoyo agar dapat dikembangkan lebih lanjut ke
tahap eksplorasi dan eksploitasi. Metode penelitian berupa studi literatur dan survei lapangan untuk mendapatkan data sekunder dan
primer. Dari penelitian ini, didapatkan hasil berupa titik persebaran manifestasi panas bumi, peta geologi, peta geomorfologi, potensi,
dan karakteristik panas bumi di komplek Gunung Telomoyo. Terdapat tiga sumber manifestasi panas bumi, diantaranya yaitu berada
di mata air panas Candi Dukuh, Pakis Dadu, dan Candi Umbul, dengan karakteristiknya yang didukung oleh data geokimia, geologi,
dan geomorfologi. Panas bumi daerah ini berpotensi untuk substitusi energi konvensional dan juga potensial untuk eksplorasi dan
eksploitasi, maka dari itu diperlukan studi lebih lanjut untuk optimalisasi sumber panas bumi di Gunung Telomoyo.

Kata kunci : manifestasi, panas bumi, Telomoyo

Abstrack
Energy is something that cannot be separated from human life. Over time, conventional energy such as coal and oil will be depleted
because it takes a very long time to produced. To meet the increasing demand for the higher energy, new sustainable energy sources
are needed. Renewable energy has a very high potential but its utilization is not optimal. One of the renewable energy sources is
geothermal. Geothermal is a source of heat energy that is formed naturally below the earth's surface which comes from heating rocks
and water along with others elements originating from magmatism activity in the earth's crust. Indonesia has the largest geothermal
potential in the world because it’s located in the Indo-Australian and Eurasian subduction zones, leaving many active volcanoes and
their potential. The Mount Telomoyo complex is one of the geothermal prospect areas which is indicated by the appearance of
manifestations to the surface as hot springs and alteration of rocks. In the geothermal area of Mount Telomoyo, there are 3 heat
sources as manifestations, including the hot springs of Candi Dukuh, Pakis Dadu, and Candi Umbul. In this study, field survey methods
and literature studies were used which in the end obtained results in the form of distribution points of manifestations, geological maps,
landform maps, and geothermal potential.
Keywords : manifestation ,geothermal, , Telomoyo,

I. PENDAHULUAN panas bumi. Panas bumi merupakan sumber daya


Energi merupakan sesuatu yang melekat alam dalam bentuk air atau uap yang berasal dari
dalam kehidupan manusia. Kebutuhan akan sumber proses pemanasan fluida melalui pemanasan batuan
energi yang selalu meningkat berkorelasi dan dibawah permukaan. Panas bumi ini sendiri
berbanding lurus dengan harga yang semakin nantinya dapat digunakan sebagai sumber utama
mahal, namun berbanding terbalik dengan cadangan dalam menghasilkan listrik atau yang biasa dikenal
yang saat ini semakin menipis (Agustiyar, 2021). sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Seiring berjalannya waktu, energi konvensional (PLTP).
seperti batubara dan minyak bumi suatu saat akan Indonesia memliki potensi panas bumi yang
habis karena sumber dayanya terbatasa dan tidak sangat tinggi, sekitar 40% atau 29.000 MW total
terbarukan. Oleh karena itu, untuk tetap memenuhi panas bumi dunia terdapat di Indonesia (Sundus,
kebutuhan energi yang semakin besar, diperlukan 2020). Namun, potensi panas bumi yang ada masih
adanya sumber energi baru terbarukan yang mampu belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
mencukupi kebutuhan energi tersebut. Menurut DITJEN EBTKE (2020), baru 8,9% dari
Energi terbarukan merupakan sumber energi yang total potensi yang telah bisa dimanfaatkan.
potensial namun pemanfaatannya saat ini masih Sedangkan, target pembangunan energi baru
belum optimal, salah satunya adalah sumber energi terbarukan dari panas bumi diperkirakan sebesar 7.2

−  −
Kajian Potensi Panas Bumi Sebagai Renewable Energy dan Pemanfaatanya pada Daerah
Prospek Panas Bumi Gunung Telomoyo Magelang

GW pada 2025 dan sebesar 17 GW pada 2050 ini adalah untuk melakukan identifikasi potensi
(2022). persebaran manifestasi dan karakteristik panas bumi
Gunung Telemoyo merupakan salah satu gunung di di Gunung Telomoyo dengan memperhatikan aspek
Indonesia yang memiliki potensi sumber panas geologi, geomorfologi dan geokimia.
bumi. Meskipun gunung ini tidak aktif lagi, namun
terdapat tiga manifestasi panas bumi dalam bentuk
air panas di gunung tersebut diantaranya adalah II. METODE
mata air panas Candi Umbul, Candi Dukuh, dan Penelitian dilakukan di beberapa titik
Pakis Dadu. Keberadaan mata air panas ini kawasan Gunung Telomoyo, Magelang, Jawa
diperkirakan karena adanya struktur geologi seperti Tengah, yang berada dalam rentang koordinat
rekahan, sehingga fluida panas naik menuju Universal Transverse Mercator yaitu X = 422000 -
permukaan dan muncul sebagai mata air panas. 438000 m dan Y = 9185000 - 9194000 m terlihat
Keberadaan fluida panas ini dapat mengindikasikan pada gambar 1 dan gambar 2.
adanya zona panas yang terdapat di bawah
permukaan, sehingga karakter panas yang ada di
permukaan menjadi indikasi sistem panas bumi
Gunung Telomoyo.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik
untuk mengkaji potensi panas bumi di Gunung
Telomoyo. Adapun tujuan dilakukannya penelitian

Gambar 1. Lokasi Penelitian.


(Google Earth, 2022)

−−
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Volume 6 No. 2 Desember 2022 : 85 – 95 ; e -ISSN : 2549-8681

Gambar 2. Peta wilayah kawasan Gunung Telomoyo

Dalam pelaksanaan penelitian ini Proses pengambilan data geologi dilakukan


digunakan beberapa peralatan dan perlengkapan, dengan mengambil sampel batuan di sekitar
seperti buku lapangan, alat tulis, kamera, kompas, manifestasi panas bumi, sehingga dapat diketahui
palu dan GPS sebagai alat utama dalam kandungan mineral dan persebaran satuan batuan
mendapatkan data primer ketika melakukan field yang terbentuk di daerah tersebut. Kemudian,
check. Sebelum melakukan field check, penulis pengamatan keadaan sekitar juga dilakukan untuk
terlebih dahulu melakukan interpretasi dan mengetahui bentuk lahan yang ada dengan mengacu
pengolahan citra, sehingga didapatkan data berupa dari hasil interpretasi citra sehingga dapat dibuat
data geologi, geomorfologi, dan persebaran peta geomorfologinya. Sedangkan, untuk
manifestasi panas bumi dari lokasi penelitian. pengambilan data manifestasi air panas dilakukan
Selain itu metode lainnya yang digunakan adalah dengan menentukan koordinat di setiap lokasi untuk
studi literatur. Studi literatur dilakukan untuk mengamati aspek fisik dan kimia, sehingga
mendapatkan referensi pendukung mengenai didapatkan data karakteristik fisik dan geokimia.
keadaan geologi dan geomorfologi, serta Semua data yang telah terkumpul selanjutnya
manifestari panas bumi di kawasan Gunung disajikan dalam bentuk tabel dan peta, baik itu peta
Telomoyo. sebaran manifestasi panas bumi, peta geologi, peta
geomorfologi, dan peta geokimia.

− −
Kajian Potensi Panas Bumi Sebagai Renewable Energy dan Pemanfaatanya pada Daerah
Prospek Panas Bumi Gunung Telomoyo Magelang

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang terus


III. HASIL DAN PEMBAHASAN meningkat tersebut sehingga kemudian masalah
III.1. Penggunaan Energi Panas Bumi di lingkungan juga dapat berdampak positif dari
Indonesia pengembangan energi terbarukan ini.
Peran energi baru terbarukan (EBT) menjadi fokus Panas bumi sendiri disebut sebagai energi
pemerintah, seiring dengan diterbitkannya PP No. terbarukan karena berasal dari air dibawah
79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. permukaan oleh batuan panas. Pemanasan air inilah
Antusias ini diharapkan dapat meningkatkan yang kemudian akan menghasilkan panas, baik
penggunaan energi baru terbarukan untuk dalam bentuk uap ataupun air yang disalurkan ke
pemenuhan energi nasional. 23% dari kebutuhan ini permukaan melalui sebuah sistem dan diubah
diharapkan dapat tercapai pada 2025 da 31% pada menjadi energi yang umum dikenal sebagai
2030dapat dilihat pada table 1. Pemanfaatan EBT pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
yang masih minim ini disebabkan karena mahalnya Panas yang alami dan sumber air yang tidak terbatas
biaya produksi pembangkit listrik berbasis EBT. menjadi alasan utama bahwa energi ini sangat
Indonesia saat ini telah menggunakan listrik dari potensial untuk dikembangkan. Pemanfaatan
EBT meskipun jumlahnya masih sangat kecil. potensi ini belum begitu maksimal dikembangkan
karena biaya pembangunan dan operasionalnya
Tabel 1. Potensi EBT di Indonesia (EBTKE, 2019). yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan
potensi lain yang ada, meski saat ini perluasan dan
Jenis Energi Potensi peningkatan terus dilakukan.
Panas Bumi 28,5 Gw
Pengembangan panas bumi di Indonesia
Tenaga Air 94,3 Gw
Bio- Energi 32,6 Gw sendiri sudah ada sejak 1926 yaitu panas bumi
Surya 207,8 Gw Kamojang, meski sempat terhenti dan dilanjutkan
Angin 60,6 Gw kembali pada 1964 (Hadimuljono et al., 2018).
Energi Laut 17,9 Gw Indonesia telah memanfaatkan energi panas bumi
untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional
meskipun masih belum dalam skala besar. Dari data
Perkembangan dan kemajuan teknologi dirjen EBTKE 2020, baru 8,9 % atau sekitar
saat ini juga akan berbanding lurus dengan 2.130,6 Mw yang sudah dimanfaatkan, dengan
penambahan kebutuhan energi, baik sebagai target 16,8 % di 2025 yang juga belum terpenuhi
konsumsi pribadi, rumah tangga, maupun industri. jika dibandingkan dengan PP no 79 tahun 2014
Penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan sebanyak 23% pada 2025

−−
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Volume 6 No. 2 Desember 2022 : 85 – 95 ; e -ISSN : 2549-8681

dengan suhu air yang berada di persawahan dapat


dilihat pada gambar 5.
III.2. Sebaran Manifestasi Panas Bumi
Keadaan tersebut terjadi karena air yang
Gunug Telemoyo
berada dipermukaan masuk melalui rekahan, namun
Mata Air Panas Candi Dukuh
karena tidak sebanding dengan mata air panas yang
Mata air panas Candi Dukuh berada dekat
menuju permukaan menyebabkan suhunya langsung
dengan Candi Dukuh Brawijaya V dan berada ditepi
mengalami penurunan saat tiba di permukaan.
Danau Rawa Pening, Banyubiru, Semarang, Jawa
Keberadaannya di lereng sawah, menyebabkan air
Tengah. Pada lokasi ini ditemukan manifestasi air
yang berada di atasnya turun, kemudian membawa
panas pada beberapa titik. Dari data yang
sedimen berupa lumpur sehingga mata air ini
didapatkan, dulunya terdapat enam titik mata air
terganggu, baik dari suhu maupun kekeruhannya.
panas di lokasi ini, namun sekarang ini hanya tersisa
dua mata air. Keempat mata air panas yang lainnya
Mata Air Panas Candi Umbul
telah terendam oleh rawa. Pada satu titik yang telah
Manifestasi Candi Umbul berada di dalam
terendam tersebut masih dapat ditemukan buih dari
situs sejarah Candi Umbul, yang berada di Desa
mata air panas, namun karena telah tercampur
Kartoharjo, kecamatan Grabag, kabupaten
dengan air rawa, suhunya menjadi lebih rendah dari
Magelang, Jawa Tengah. Air panas Candi Umbul
mata air panas umumnya. Mata air panas yang masih
memiliki suhu 35o-36oC dan hingga kini
tersisa ini dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai
dimanfaatkan sebagai tempat pemandian air panas.
pemandian. Manifestasi ini berada pada zona
Sistem panas bumi ini terbentuk dari sisa panas dari
outflow sama dengan manifestasi panas bumi daerah
magma pada lingkungan basaltik. Adapun air panas
lainnya (Gambar 5). Sistem panas bumi Candi
daerah ini berasal dari reaksi panas yang dilepas oleh
Umbul dibentuk oleh reservoir yang berada pada
pemanasan batuan yang kemudian berinteraksi
lingkungan vulkanik dan memiliki sedimen dengan
dengan air meteorik, dan keluar melalui rekahan atau
permeabilitas tinggi (Hermawan dkk, 2012)
pori antar batuan.
Pakis Dadu Pada Gambar 4 ditampilkan bagaimana
Manifestasi Pakis Dadu berada di tengah model panas bumi Gunung Telomoyo, yang
area persawahan di Pakis Dadu, Pringsurat, menunjukkan bahwa sistem panas bumi berada pada
Temanggung, Jawa Tengah. Dari penyelidikan yang zona outflow sehingga berpotensi untuk dapat
dilakukan, mata air ini masih dapat dikenali karena dikembangkan. Adapun kenampakan permukaan
adanya gelembung air dari dalamnya, suhunya pada gambar beikut dibuat berdasarkan sayatan
sendiri jauh lebih rendah dari mata air panas Candi berarah Barat Daya - Timur Laut.
Umbul yang berada tidak jauh dari mata air sama

Gambar 4. Model Panas Bumi Gunung Telomoyo


(Hutami et al., 2014)

− −
Kajian Potensi Panas Bumi Sebagai Renewable Energy dan Pemanfaatanya pada Daerah
Prospek Panas Bumi Gunung Telomoyo Magelang

Gambar 5. Peta Sebaran Mata Air Panas

III.3. Kondisi Geologi dan Geomorfologi


Endapan dari material Gunung Telomoyo
Gunung Telomoyo berada pada komplek juga berpengaruh terhadap sedimentasi di Rawa
gunung api dalam kelurusan yang memiliki arah Pening yang berada di bagian Timur Laut dari
Barat Laut - Tenggara yaitu Gunung Api Ungaran - Gunung Telomoyo, hal ini diakibatkan karena
Telomoyo - Merbabu- Merapi. Adapun produk dari pengangkutan material oleh air sungai yang berhilir
gunung api tersebut adalah lava andesit-basaltik dan di danau rawa pening yang kemudian membentuk
juga piroklastik. Kawasan Gunung Telemoyo endapan alluvial.Struktur geologi yang berkembang
tersusun atas litologi lava andesit hornblenda- pada daerah Gunung Telemoyo berupa sesar
hipersten-augit dengan umut kuarter (Ramadhan et mendatar dengan arah Barat Laut - Tenggara dan
al., 2014). Dalam litologi Gunung Telomoyo, Utara - Selatan (PSDG, 2010).
diketahui bahwa aliran dari lava andesit tersebut
adalah bersifat basaltik.

Gambar 6. Peta Geologi Daerah Gunung Telomoyo (Hermawan et al., 2012)

−  −
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Volume 6 No. 2 Desember 2022 : 85 – 95 ; e -ISSN : 2549-8681

Dilihat dari kondisi geomorfologinya, omplek dari bentuk lahan ini diperkirakan berasal dari erosi
Gunung Telomoyo tersusun atas tiga bentuk lahan, batuan pada Gunung Telomoyo yang bergerak ke
diantaranya adalah bentuk lahan vulkanik, yaitu arah Barat dan Barat Daya.
bentuk lahan yang terbentuk akibat adanya endapan Kemudian yang terakhir adalah bentuk lahan
material vulkanik di permukaan, bentuk lahan ini Fluvial, bentuk lahan ini berhubungan dengan aliran
dikontrol oleh aktivitas vulkanik. Meskipun gunung sungai, bentuk lahan ini dapat ditemukan di Timur
ini dinyatakan tidak pernah erupsi, namun Laut Gunung Telomoyo yang terkonsentrasi di
materialnya ada karena pengangkatan dari material Rawa Pening. Air panas Candi Dukuh sendiri
gunung Merbabu yang berada di sebelah Utara berada pada bentukan lahan ini.
Gunung Telomoyo.
Bentuk lahan yang kedua adalah bentuk lahan
denudasional, merupakan berntuk lahan yang
terbentuk karena erosi, pelapukan dan pengendapan
dari batuan Gunung Telomoyo. Material pelapukan

Gambar 7. Peta Geomorfologi Daerah Gunung Telomoyo

III.4. Kondisi Geokimia Fluida Tabel 2. Hasil Analisis Kimia Mata Air Hangat
Pengujian analisis kimia fluida dilakukan Paramete MAH MAH
terhadap sampel air manifestasi mata air hangat r(mg/L) Candi Candi
Dukuh Umbul
di Candi Umbul dan Candi Dukuh, sedangkan
(mg/L) (mg/L)
di pakis Dadu tidak dianalisis karena keadaan SiO2 0.130 0.020
yang kurang baik, namun secara keseluruhan Al 0.014 0.006
tiga titik panas ini memiliki ciri yang sama. Fe 0.540 0.230
Berikut merupakan hasil analis kimia fluida Ca 68.050 24.567
Tabel 2 Mg 36.530 3.230
Na 27.676 20.305
K 7.450 3.450
Cl 40.130 17.430
SO4 43.198 26.755
HCO3 36.340 21.077
CO3 0.460 0.009

−  −
Kajian Potensi Panas Bumi Sebagai Renewable Energy dan Pemanfaatanya pada Daerah
Prospek Panas Bumi Gunung Telomoyo Magelang

Tipe fluida panasbumi dapat diketahui dengan HCO3 dengan menggunakan diagram ternary
membandingkan konsentrasi anion Cl - SO4 – Giggenbach, 1991 pada Gambar 8

Gambar 8. Diagram ternary Cl – SO4– HCO3 mata air hangat Candi Umbul – Candi Dukuh
(Hutami et al., 2014)

Hasil dari diagram tersebut menunjukkan Kedua mata air tersebut merupakan zona
bahwa mataair Candi Umbul dan Candi Dukuh outflow dari sistem panasbumi Telomoyo yang
merupakan jenis tipe air Klorida – Bikarbonat, berdasarkan tipe fluidanya yaitu klorida-
air tersebut terbentuk karena pengenceran bikarbonat dan termasuk dalam immature
unsur klorida dari air meteorik yang mengalir water, dimana fluida reservoir mengalami
ke permukaan. proses pencampuran dengan air yang dengan
Unsur bikarbonat dalam air adalah hasil dari konsentrasi silika yang rendah. Kondisi
kondensasi uap di bawah muka airtanah yang tersebut diketahui dengan cara pengeplotan
bergerak mengikuti gradien muka airtanah, unsur Na – K – Mg pada diagram ternary
semakin jauh jaraknya maka pengaruh airtanah Giggenbach (1988) pada Gambar 9.
juga semakin besar.

Gambar 9. Diagram Teenary Na – K – Mg


(Hutami et al., 2014)

−  −
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Volume 6 No. 2 Desember 2022 : 85 – 95 ; e -ISSN : 2549-8681

Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa mata air yang muncul dari hasil XRD yaitu smektit,
hangat Candi Dukuh dan Candi Umbul berada pada kaolinite, hematite, halloysite, dan jarosite.
sudut Mg, namun mataair hangat Candi Dukuh Alterasi kedua ditemukan di Desa Keningar
berada di sudut Mg yang lebih dalam lagi. Hal yang berupa singkapan andesit. Mineral yang
tersebut dapat menunjukkan bahwa mataair hangat ditemukan berdasarkan hasil XRD pada batuan
Candi Umbul dan Candi Dukuh mengalami reaksi adalah smektit, dickite, palygorskite, diaspore,
pelarutan dari batuan yang dilaluinya dekat cristobalite, halotricite, kieserite. Alterasi ketiga
permukaan ataupun terjadi proses pengenceran oleh yaitu pada Desa Kendal Duwur dengan litologinya
airtanah yang memiliki konsentrasi Mg tinggi berupa andesit. Mineral yang ditemukan dari hasil
dengan tingkat pelarutan di Candi Dukuh lebih XRD adalah smektit, dickite, alunite, pirit,
intensif dari Candi Umbul. pyrophyllite, hematit. Alterasi keempat pada Desa
Sepakung yang ditemukan pada litologi andesit.
III.5. Alterasi Batuan Batuan tersebut terdapat di lereng bagian timur
Alterasi batuan banyak ditemukan di bagian Pegunungan Kelir
lereng Pegunungan Kelir di dinding kalderanya, Berdasarkan karakteristik mineral ubahan
yang terdapat pada Desa Dangkel, Keningar, yang teridentifikasi di desa Dangkel, Keningar dan
Sepakung dan Kendal Duwur. Penyebaran dari Kendal Duwur, maka kumpulan mineral sekunder
alterasi tersebut mengidentifikasikan adanya yang ditemukan pada daerah penelitian
rekahan pada batuan di lereng Pegunungan Kelir. dikelompokkan menjadi zona argillik berdasarkan
Struktur kaldera yang terbentuk menyebabkan adanya mineral smektit, kaolinite, dan halloysite,
terbentuknya zona lemah batuan yang dapat dengan kisaran temperatur <100-150oC dan zona
dijadikan sebagai jalur larutan hidrotermal. argillik lanjut yang ditunjukkan dengan mineral
Alterasi pada batuan andesit ditemukan pada Desa penciri yaitu dickite, alunite, diaspora, dan
Dangkel yang ditunjukkan dengan adanya mineral phyrophyllite, yang terbentuk di kisaran temperatur
2300C - 2600C.

Gambar 9. Area potensial panas bumi


(Farras et al., 2017)
Berdasarkan identifikasi daerah berpotensi terdapat dua area yang potensial di area kaldera
panas bumi di daerah sekitar Gunung Telemoyo dari Telomoyo yang memiliki luasan area yang
pengamatan terhadap beberapa lokasi mata air berpotensi sebesar 3,967 km2. Pada daerah
hangat dan identifikasi dari data alterasi diketahui Telemoyo juga dijumai adanya batuan ubahan yang

−  −
Kajian Potensi Panas Bumi Sebagai Renewable Energy dan Pemanfaatanya pada Daerah
Prospek Panas Bumi Gunung Telomoyo Magelang

diindikasikan merupakan zona up flow. Pada daerah IV. KESIMPULAN


penenlitian juga dijumpai terdapat alterasi argilik - Manifestasi air panas dalam komplek
argilik lanjutan yang terdaat ada zona up flow yang Gunung Telomoyo, diantaranya manifestasi Candi
merepresentasikan bahwa jauh dibawah daerah Umbul, Pakis Dadu, dan Candi Dukuh. Ketiga
tersebut terdapat daerah reservoir yang mengalami manifestasi ini berada pada zona outflow.Litologi
proses boiling yang mengakibatkan terbentuknya yang menyusun gunung Telomoyo terdiri atas lava
fluida dengan dua fasa berupa air dan uap. Batuan andesit dengan sifat basaltik berumur Kuarter.
yang mengalami alterasi di zona argilik - argilik Terdapat 3 bentuk lahan yang menyusun komplek
lanjutan selanjutnya berubah menjadi clay cap serta gunung Telomoyo, diantaranya fluvial, alluvial, dan
diindikasikan sebagai zona penudung (Hermawan denudasional.Sistem panas bumi gunung Telomoyo
& Rezky, 2011) dan Zendi Agista dkk (Agista et al., berpotensi untuk dikembangkan sebagai potensi
2014). energi baru terbarukan, mengingat baru sekitar
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu studi 8,9% yang dimanfaatkan dari potensi total di
lebih lanjut terhadap potensi panas bumi di Gunung Indonesia.
Telomoyo, agar dapat masuk ke dalam tahap
eksplorasi dan eksploitasi sehingga bisa diproduksi V. DAFTAR PUSTAKA
secara komersial dan menghasilkan sumber energi
Agista, Z., Rachwibowo, P., & Aribowo, Y. (2014).
baru di Indonesia.
III.6. Pemanfaatan Potensi Panas Bumi Analisis Litologi dan Struktur Geologi
Sejak zaman dulu, manusia sudah Berdasarkan Citra Landsat pada Area Prospek
mengenal air panas dan juga mengetahui Panasbumi Gunung Telomoyo dan Sekitarnya,
pemanfaatannya. Air panas yang berasal dari dalam Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
bumi ini dipercaya dapat terapi pengobatan, dan hal Geological Engineering E-Journal, 6(1), 278–
tersebut adalah hal yang paling umum diketahui. 293.
Dalam pemanfaatan secara langsung (direct use),
Agustiyar, F. (2021). Indications of the Potential of
pemandian air panas adalah potensi yang layak
dikembangkan bahkan jika bersamaan dengan Shale Gas for Non-Conventional Energy
pemanfaatan energinya. Sources in Indonesia. Tadulako Science and
Dalam kompleks gunung Telemoyo, Technology Journal, 2(1), 17–25.
potensi ini sudah dimanfaatkan, yaitu pada DEN. (2019). Outlook Energi Indonesia (OEI)
manifestasi air hangat Candi Umbul. Lokasi ini 2019. Sekretariat Jenderal Dewan Energi
sebenarnya sudah ada sejak dulu yang dipercaya Nasional.
adalah peninggalan kerajaan Mataram. Meskipun
DITJEN EBTKE. (2020, March 26). Potensi Besar
demikian, hal ini menjadi daya tarik sendiri,
sehingga keberadaan tempat ini tetap Belum Termanfaatkan, 46 Proyek Panas Bumi
dipertahankan. Mata air ini digunakan untuk Siap Dijalankan [BUMN]. Direktorat Jenderal
berendam yang dipercaya dapat melepas lelah dan Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi
menghilangkan penyakit kulit. Potensi yang Energi (EBTKE).
dimanfaatkan ini tentunya menambah nilai https://ebtke.esdm.go.id/post/2020/03/27/2518/
pendapatan daerah tersebut, terlebih lagi daerah ini
potensi.besar.belum.termanfaatkan.46.proyek.
berada dekat dengan jalan utama sehingga dapat
dikatakan posisinya cukup strategis. panas.bumi.siap.dijalankan
Pada manifestasi Candi Dukuh, potensi ini Farras, N., Sukmono, A., & Bashit, N. (2017).
juga dimanfaatkan untuk pemandian warga sekitar, Analisis Estimasi Energi Panas Bumi
namun tampaknya belum pernah dikembangkan Menggunakan Citra Landsat 8 (Studi Kasus:
untuk wisata pemandian dilihat dari keadaannya Kawasan Gunung Telomoyo). Jurnal Geodesi
yang tidak terawat dan berada langsung ditepi danau Undip, 6(4), 371–380.
Rawa Pening. Dari namanya, salah satu
Hadimuljono, M. B., Kurniawan, P., & Rahardjo,
peninggalan sejarah juga dapat ditemukan disini,
yaitu Candi Dukuh yang berada tidak jauh dengan W. (2018). Geothermal Economics Handbook
mata air tersebut. Jika dilakukan pengembangan, hal in Indonesia-Peluang Dan Tantangan. Penerbit
ini tentunya menjadi daerah wisata yang lebih Andi.
menarik dan lebih menguntungkan. Hermawan, D., & Rezky, Y. (2011). Delineasi
Daerah Prospek Panas Bumi Berdasarkan
Analisis Kelurusan Citra Landsat Di Candi

−  −
Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy
Volume 6 No. 2 Desember 2022 : 85 – 95 ; e -ISSN : 2549-8681

Umbul-Telomoyo, Provinsi Jawa Tengah. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-


Buletin Sumber Daya Geologi, 6(1), 1–10. berita/energi-baru-terbarukan-berperan-besar-
Hermawan, D., Widodo, S., & Mulyadi, E. (2012). dalam-upaya-penurunan-emisi-di-sektor-energi
Sistem Panas Bumi Daerah Candi Umbul- Ramadhan, N., Prameswari, M., & Harijoko, A.
Telomoyo Berdasarkan Kajian Geologi Dan (2014). Evaluasi Kondisi Geologi Dan
Geokimia. Buletin Sumber Daya Geologi, 7(1), Geokimia Potensi Panasbumi Gunungapi
1–6. Telomoyo. Prosiding Seminar Nasional
Hutami, R. T., Aribowo, Y., & Widiarso, D. A. Kebumian Ke-7, 447–458.
(2014). Studi Pendahuluan Daerah Prospek Sundus, B. H. (2020). Identifikasi struktur bawah
Panasbumi Berdasarkan Data Manifestasi permukaan daerah prospek panas bumi dengan
Panasbumi, Geokimia Dan Isotop Fluida metode geomagnetic: Studi kasus di daerah
Panasbumi Komplek Gunung Telomoyo, mata air panas, Desa Padusan, Kecamatan
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Geological Engineering E-Journal, 6(1), 233–
245.
KESDM. (2022). Energi Baru Terbarukan
Berperan Besar Dalam Upaya Penurunan
Emisi Di Sektor Energi (Pers
351.Pers/04/SJI/2022). Kementerian Energi
Dan Sumber Daya Mineral.

−  −

Anda mungkin juga menyukai