Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS KULIAH GEOLOGI PANAS BUMI

DISUSUN OLEH:
Laila Dzaikra Habsari (16/400048/TK/45062)

DOSEN PENGAMPU :
Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D.

YOGYAKARTA
FEBRUARI
2019
A. Sejarah Penemuan dan Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia
Di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dari awal abad ke-19 sampai dengan
pertengahan abad ke-20, sumber daya panas bumi di Indonesia telah dibuktikan
keberadaannya dari survei geologi pemerintah kolonial Belanda. Setelah Indonesia
merdeka, The Volcanological Survey of Indonesia (VSI) didirikan sebagai lembaga resmi
pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab untuk menyelidiki serta mencatat
keberadaan gunung berapi di Indonesia (Hockstein dalam Takemae et al,2012).
Pengembangan energi panas bumi modern di Indonesia dimulai dengan di Kamojang pada
tahun 1983 diikuti dengan beroperasinya Unit-1 PLTP (30MW) pada tahun 1983, dan
2 unit lainnya beroperasi dengan kapasitas 55 MW pada tahun 1985. Monoblock yang
berada di Pulau Sumatera dengan kapasitas 2 MW terdapat di Sibayak-Brastagi telah
beroperasi sebagai pembangkit listrik untuk pertama kali. Pembangkit Listrik Panas
Bumi (PLTP) yang pertama dengan kapasitas 20 MW beroperasi di daerah Lahendong
pada bulan Agustus 2001 (Pertamina Geothermal dalam Takemae et al, 2012).
Kegiatan eksplorasi panas bumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972.
Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New
Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia.
B. Potensi Panas Bumi di Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Geologi- Kementerian Energi Sumber Daya
Mineral pada tahun 2010, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi
panas bumi yang cukup besar yaitu ± 29 GW atau setara dengan 40 % potensi panas
bumi dunia, namun demikian pemanfaatannya masih kecil yaitu sebesar 1.189 MW
atau setara 4,2% dari potensi yang ada. Posisi tersebut menempatkan Indonesia
diurutan ketiga sebagai negara pemanfaat energi panas bumi setelah Philiphina dan
Amerika Serikat. Data potensi Panas Bumi di Indonesia berdasarkan tiap-tiap provinsi
bisa dilihat dalam Tabel 3 di bawah ini :

Tabel 1. Potensi panas bumi Indonesia per Provinsi


Sumber : Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, 2011
C. Pemanfaatan Panas Bumi di Indonesia
Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri, namun
diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat,
kaenanya dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan energi panas bumi tersebut.
Di Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan yaitu dengan
cara “hydrothermal convection”. Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa pemanfaatan
energy geothermal, dimasukkan kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi air tersebut
dipanaskan lagi secara alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam ini
kemudian naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini merupakan
salah satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan energi panas bumi ini pada
pembangkit tenaga listrik.
Pemanfaatan energi geothermal dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk menghasilkan
energy listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan geothermal
untuk pompa panas. Dari 3 manfaat tersebut, kita akan fokuskan pemanfaatan energy
geothermal untuk menghasilkan energy listrik pada pembahasan selanjutnya.
Di Indonesia pemanfaatan energi panas bumi ini masih dibilang rendah, karena
sebagian besar listrik di Indonesia 88% lebih dipasok lewat pembangkit listrik berbahan
bakar fosil, 42 % batubara, 23% BBM, dan 21% gas alam (geothermal). Sungguh miris
melihat situasi ini dimana Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber energy
geothermal yang sangat melimpah, yaitu sebesar 40% panas bumi di dunia. Potensi
Indonesia dari panas bumi ini untuk pembangkit listrik hampir 30.000 megawatt (MW)
atau 4 % saja yang masih dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia..
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah
memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung
dapat digunakan.

Gambar 1. Skema pemanfaatan panas bumi dari steam

Gambar 2. Skema pemanfaatan panas bumi dari hot water


DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2012). Rencana
Umum Ketenagalistrikan Nasional 2012- 2031. Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2012). Rencana
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2011-2021. PT PLN

Marliska, E.D. (2011). PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) d


Indonesia. Buletin DJLPE Kementerian Energi DAN Sumber Daya
Mineral. Tersedia di http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/n
ews/mbl_detail.php?news_id=3205 [diakses 5 Oktober 2013].

Meilani, H. Dan Wuryandari, D. (2010). Potensi Panas Bumi Sebagai Energi


Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fossil untuk Pembangkit Tenaga Listrik di
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik : Vol. 1. No. 1, Juni 2010
47-44.

Rancangan Pedoman dan Pola Tetap Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Panas Bumi
2004 – 2020. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Anda mungkin juga menyukai