Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TERPADU/ANTAR PROFESI

Disusun Oleh :

YUNI LESTARI

P07120115040

D III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN

KESEHATAN YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya laporan
akhir yang berjudul “Laporan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Terpadu/Antar Profesi”. Sebagai pertanggung jawaban kegiatan Pengabdian
Masyarakat Terpadu, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Kegiatan Pengabdian
Masyarakat Terpadu ini dilaksanakan di Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping
RW 23 pada tanggal 25 Juli 2017s.d 25 Agustus 2017

Terima kasih kami haturkan kepada :


1. Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada kami sehingga dapat terlaksananya Pengabdian
Masyarakat Terpadu di Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman.
2. Kepala Unit Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
yang telah mengizininkan terlaksananya Pengabdian Masyarakat Terpadu
di Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman.
3. Dosen Pembimbing Pengabdian Masyarakat Terpadu Kelompok 35 yang
telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
Terpadu di Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman.
4. Kepala Desa dan Ibu-ibu Kader Dusun Nogosaren, Nogotirto, Gamping,
Sleman.yang telah memberikan fasilitas dan tempat pengabdian
masyarakat.
5. Teman – teman kelompok antr profesiatas kerjasama yang diberikan
dalam menyelesaikan Pengabdian Masyarakat Terpadu Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Akhir kata, kritik dan saran selalu kami harapkan.
Yogyakarta, 22 Agustus 2017

Tim Pelaksana
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia menurut WHO merupakan orang usia 60 keatas yang terdiri dari
(1) orang lanjut usia (elderly), 60-74 tahun, (2) usia tua old 75-90 tahun, (3)
usia sangat lanjut (very old) diatas 90 tahun. Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang yang jumlah penduduk usia 60 tahun keatas semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
terjadi usia harapan hidup (UHH). Pada tahun 2000 UHH di Indonesia adalah
64,5 tahun (dengan presentasi populasi lansia adalah 7,18%). Angka ini
meningkat menjadi 69,43 tahun pada 2010 (dengan presentasi lansia adalah
7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan presentasi populasi
lansia adalah 7,58%) (Kemenkes, 2017). Peningkatan usia harapan hidup bisa
disebabkan oleh kemajuan tekhnolog
Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit
demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia
banyak menghadapi berbagai masalah kesehatn yang perlu penanganan segera
dan terintegrasi. Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah
mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa
dimana seseorang akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan
dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ
tubuh sejalan dengan waktu, Tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun
sampai meninggal. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan
kemunduran. Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan
manusiawi dan sosial sanfgat tersebar luas dewasa ini. Pandangan ini tidak
memperhitungkan bahwa kelompok lanjut usia bukanlah kelompok orang
yang homogen. Pada usia lansia sering muncul masalah penyakit-penyakit
sehingga perlu untuk melakukan penyuluhan bagi lansia untuk mengetahui
penyakit yang sering muncul dan tahu cara pencegahan.

B. Perumusan Masalah
Bagaimana kegiatan pengabdian masyarakat melalui gerakan masyarakat
hidup sehat (germas) dengan pendekatan keluarga pada keluarga bapak Alif?
C. Tujuan Pengabdian Masyarakat.
1. Tujuan umum
Keluarga Bapak Alif mendapatkan pendampingan khusus dalam
pencegahan dari penyakit yang sering muncul pada Lansia.
2. Tujan Khusus
a. Bapak Alif mendapatkan penyuluhan PHBS.
b. Bapak alif mendapatlan penyuluhan tentang penyakit yang sering
muncul pada lansia sehingga bisa mencegah dalam upatya preventif.
D. Manfaat Pengabdian Masyarakat
1. Dapat menyelesaikan masalah dengan saling bekerjasama antar 6 profesi
untuk memecahkan masalah di Dusun Nogosaren dengan melakukan
penyuluhan pada kegiatan yang diadakan seperti pertemuan dan pengajian.
2. Meningkatkan kesadaran keluarga binaan untuk mengikuti penyuluhan
sebagai upaya preventif.
3. Membantu Keluarga Binaan yang sudah terpilih melalui survey untuk
terus memperbaiki dan meningkatkan status kesehatan sehingga dapat
tercapainya taraf kesehatan yang optimal.
4. Meningkatkan hubungan yang erat antara Dusun Binaan dengan Tim
Pelaksana Pengabdian Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lansia mengalami perubahan dalam kehidupannya sehingga menimbulkan


beberapa Masalah - masalah. Permasalahan yang hadapi oleh lansia dengan
masalah pekembangan fisik yang mulai melemah, diantaranya seringnya terjadi
radang persendian ketika melakukan aktivitas yang cukup berat, indra
pengelihatan yang mulai kabur, Indra pendengaran yang mulai berkurang
berfungsu dengan baik serta daya tahan tubuh yang menurun, sehingga sering
mengalami sakit (masuk angin, flu). Masalah pekembangan kognitif, ini dapat
disimpulkan bahwa pada lansia mulai melemahnya daya ingat terhadap sesuatu
hal(pikun) dan sulit untuk bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar. Masalah
pekembangan emosional, adalah rasa ingin berkumpul dengan keluarga sangat
kuat, sehingga tingkat perhatian beliau menjadi sangat besar. Apabila melihat
rekan kerja kurang aktif dalam melakukan pekerjaanya, maka tingkat emosi
meningkat, terbukti bahwa beliau segera menegur rekan kerjanya tersebut agar
lebih cekatan. Sering marah apabila ada sesuatu yang kurang sesuai dengan
kehendak pribadi dan sering stress akibat masalah ekonomi yang kurang
terpenuhi. Masalah pekembangan spiritual, adalah kesulitan untuk menghafal
kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun, merasa kurang tenang ketika
mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan ibadah, dan merasa gelisah
ketika menemui permasalahan yang cukup serius.
Penyakit yang sering terjadi pada usia lanjut, yang pertama tekanan
darah tinggi (Hipertensi).Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta
orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan
akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi,
333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya berada di Negara sedang
berkembang, termasuk Indonesia.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dua golongan yaitu hipertensi
esensial yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder yang diketahui
penyebabnya seperti gangguan ginjal, gangguan hormon, dan sebagainya. Jumlah
penderita hipertensi esensial sebesar 90-95%, sedangkan jumlah penderita
hipertensi sekunder sebesar 5-10% (Budiyanto,2002). Proporsi penderita penyakit
kardiovaskuler yang dirawat di rumah sakit di Indonesia terus meningkat dari
2,1% di tahun 1990 menjadi 6,8% di tahun 2001. Penelitian yang dilakukan
Misbach (2001) dalam melihat faktor risiko penyakit kardiovaskuler akibat
hipertensi, menunjukan tekanan darah <120 mmHg akan meningkatkan risiko
mortalitas akibat penyakit kardiovaskuler sebanyak 6,1%, sedangkan tekanan
darah 120-139 mmHg meningkatkan risiko hingga 16,3%, 140159 mmHg
sebanyak 22,7%, dan ≥ 160 mmHg bisa menaikkan risiko hingga 8 kali lipat yakni
49,2%. Hipertensi merupakan penyakit dimana tekanan darah batas atas (sistolik)
lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah batas (diastolik) lebih dari 90
mmHg.Gejala nya seperti sakit kepala, pusing atau sakit separuh kepala yang
berdenyut-denyut, terasa kencang pada tengkuk, sering mimisan, dan pada kondii
ringan, seringkali tanpa gejala. Akibat/komplikas nya adalah payah jantung, gagal
ginjal, gangguan pembuluh darah otak yang dapat menyebabakan kelumpuhan
(stroke) dan gangguanpenglihatan sampai buta. Cara pencegahan nya kurangi
garam dalam makanan, hindari cara hidup yang tegang (stress), Pemeriksaan
kesehatan secara teratur/berkala, dan makan obat teratur sesuai petunjuk
dokter/petugas kesehatan. Penyakit yang kedua yaitu gizi, yang sering terjadi
adalah kegemukan atau kekurusan. Akibat dari kegemukan adalah cenderung
timbul penyakit seperti kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
gangguan sendi. Akibat kekurusan dicurigai adanya penyakit menahun, kurang
gizi. Untuk cara pencegahan makan cukup dengan gizi seimbang sesuai
kebutuhan, makan aneka ragam makanan, kurangi lemak, garam, minuman
beralkohol, dan latihan fisik, olahraga teratur. Penyakit yang ketiga yaitu
penyakit kencing manis. Penyakit kencing manis dimana kadar gula darah dalam
tubuh meningkat (lebih dari 140 mg/dl) sehingga dikeluarkan oleh ginjal melalui
air seni. Gejala yang muncul awalnya tanpa gejala, ditemukan secara kebetulan
pada saat pemeriksaan gula darah, banyak makan, banyak minum, dan banyak
kencing, tetapi berat badan turun dan pada kasusu berat, dapat menyebabkan
hilangnya kesadaran. Akibat dari penyakit kencing manis adalah kelainan pada
kulit seperti gatal, bisul. Luka yang sulit sembuh, kelainan syaraf seperti
kesemutan, kelainan mata seperti mudah katarak, gangguan penglihatan, kelainan
ginjal, jantung dan gigi goyang. Cara pencegahan yaitu dengan menghindari
makan berlebihan, diet sesuai kebutuhan sehari-hari, olahraga teratur, banyak
gerak, pemeriksaan kesehatan secara teratur atau berkala, makan pbat teratur
sesuai anjuran dokter. Penyakit yang keempat yaitu kurang darah (anemia) adalah
kesadaran dimana kadar hemoglobin (Hb) dan jumlah sel darah merah dalam
tubuh lebih rendah dari batas normal. Penyebabnya karena kekurangan zat besi,
infeksi cacing tambang,gangguan penyerapan makanan, kebutuhan meningkat dan
pendarahan. Gejala yang sering muncul adalah cepat lesu, kelemahan otot, pucat,
berdebar-debar, sesak nafas waktu bekerja, sakit kepala, pusing, kesemutan,
telinga berdengung, konsentrasi menurun, mudah mengantuk dan rasa mau
pingsan. Cara pencegahan makan makanan bergizi, mengkonsumsi tablet zat besi,
vitamin B12, periksa kesehatan berkala, dan menjaga kebeersihan/sanitasi
lingkungan. Penyakit lain yang sering timbul kanker, osteoporosis,
rheumatic/encok, katarak dan lain-lain.
BAB III
PELAKSANA KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa penting nya
peran petugas kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan taraf
kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya memahamkan masyarakat akan
hal itu. Salah satu cara yang Tim Pelaksana lakukan adalah melakukan
penyuluhan kepada warga untuk menambah wawasan bahwa kesehatan
sangat penting. Dengan cara mengundang warga berkumpul dalam sebuah
pertemuan dan saling berdiskusi mengenai masalah yang dihadap
masyarakat. Tim pelaksana juga mengambil salah satu keluarga binanaan
untuk dikelola kesehatanya. Dalam menentukan keluarga binaan tim
pelaksanan melakukan pendataan door to door kepada kelurga binaan yang
sudah ditunjuk, yang sebelumnya sudah direkomendasikan oleh kader dusun
Nogosaren, Nogotirto, Gamping, Sleman RW 23.
Mendorong masyarakat untuk menjaga kesehatan sebagi upaya
preventif. Diharapkan lansia menjaga kesehatan supaya terhindar dari
masalah seperti penyakit hipertensi dan penyakit komplikasi lainnya.
Berperilaku hidup bersih dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan
baik dan bisa mengenal macam-macam penyakit yang sering terjadi pada
lansia.

B. Realisasi Pemecahan Masalah


Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat melaksanakan kegiatan/mengajak
masyarakat untuk mendengarkan penyuluhan. Sebagian masyarakat dan
keluarga binaan di Dusun Nogosaren sudah menyadari dan mencoba untuk
ikut serta dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanankan di rumah bapak
dukuh dengan materi PHBS. Pemberian pemahaman kepada masyarakat
diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
melakukan pencegahan preventif dengan menghadiri penyuluhan dan datang
ke layanan kesehatan bila terjadi masalah agar tidak terjadinya kejadian yang
tidak diinginkan, yaitu semakin banyaknya masyarakat lansia yang
mengalami gangguan pada kesehatannya.
C. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari kegiatan penabmas ini adalah setiap
mahasiswamenangani 1 KK yaitu sasaran saya adalah Bapak Alif yang sudah
tua dengan umur 83 tahun. untuk dilakuka penyuluhan tentang PHBS danjuga
penyakit-penyakit yang sering muncul pada Lansia.Dari khalayak sasaran
tersebut diharapkan berbagai informasi yang bermanfaat mengenai kegiatan
Penyuluhan dapat diterima dengan baik oleh keluarga binaan binaan sehingga
bisa menanggulangi pencegahan penyakit dan dapat dicapainya taraf
kesehatan yang optimal.

D. METODE KEGIATAN
1. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini sudah terlaksana selama 1 bulan
terhitung dari 25 Juli 2017 s.d 25 Agustus 2017. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara :
a. Survey lokasi Dusun Binaan
Survey dilakukan untuk mengetahui lokasi Dusun Binaan. Langkah
awal ini kami mulai dengan bersilaturahmi ke Rumah Dukuh
Nogosaren untuk lebih mengenali daerah yang akan dilakukan
pembinaan. Silaturahmi dengan bapak RW 23 untuk mengetahui Lokasi
sasaran keluarga binaan.
b. Pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data keluarga binaan
yang sudah direkomendasikan oleh Ibu Kader Dusun Nogosaren.
Pengumpulan data ini Tim Pelaksana lakukan dengan cara door to door
menggunakan form pendataan.
c. Perencanaan program
Perencanaan program ini dilaksanakan bersama dari tim pelksana 6
profesi bekerjasama untuk menyelesaikan masalah pada keluarga
binaan. Dilakukan penyuluhan tujuannya mengajak masyarakat dan
keluarga binaan untuk sadar akan pentingnya kesehatan dilaksanakan
bersamaan dengan pendataan kependudukan dan dalam perkumpulan
warga seperti pengajian.
2. Sarana dan Alat
Sarana yang digunakan yaitu leaflet.
3. Pihak-pihak yang terlibat
Mahasiswa, keluarga sasaran Bapak Alif yang sudah lansia.
4. Evaluasi Kegiatan dan hasil
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan peyuluhan.
Evaluasi dilakukan setelah melakukanpenyuluhan, keluraga binaan yang
sudah diberi penjelasan diberikan waktu untuk menyampaikan kembali
materi yang sudah diberikan untuk mengetahui seberapa paham keluarga
yang disuluh. Saat dievalusi keluarga sudah paham dengan kondisi saat ini
dan mengerti tentang apa yang harus dilakukan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Nogosaren ini


didahului dengan survey lokasi dan perkenalan dengan Dukuh Nogosaren
dan Bapak RW 23. Dalam kesempatan kali ini Tim Pelaksana diberi tugas
untuk melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Dusun Nogosaren,
Nogotirto, Gamping Sleman RW 23.
Pola pikir keluarga binaan sudah baik, bila mengalami sakit segera
diperiksaan ke dokter terdekat. Setelah dilakukan penyuluhanpengetahuan
keluarga tentang perilaku hidup bersih dan sehat, dan penyakit-penyakit
yang sering timbul pada lansia, keluarga binaan mengatakan sudah
mengerti dan paham dengan materi yang sudah disampaikan. Keluarga
yang disuluh juga sudah tahu penyakit yang sering timbul pada lansia
sehingga sehingga bisa mencegah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga sasaran sudah paham tentang
kesehatan hidup bersih dan sehat dan tahu penyakit-penyakit yang
sering timbul terjadi pada lansia.

B. Saran
1. Bagi sasaran
Sebaiknya keluarga sasaran untuk mengimplementasikan tentang
penyuluhan yang sudah diberikan dan bila terjadi masalah dalam
kesehatan segera periksa ke layanan kesehatan terdekat.
2. Bagi Mahasiswa
Lebih menguasai materi, public speaking lebih dekembangkan
sehingga tida meragukan saat memberikan penyuluhan. Lebih
meningkatkan pnegetahuan dari materi yang akan disampaikan dan
harus mengusai matei tersebut.
Daftar Pustaka

Depkes. 2008. Pedoman Teknis Penemuan Dan Tata Laksana Hipertensi. Jakarta
: Badan Litbang Kesehatan

http://repository.wima.ac.id/1261/2/Bab%201.pdf, diunduh pada tanggal 21


Agustus 2017

www.dinkes.jogjaprov.go.id, diambil dari lembar leaflet pada tanggal 21 agustus


2017
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai